FAKULTAS PASCASARJANA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI (UNINDRA)
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
i
Puji Syukur penyusun ucapkan terimakasih kepada Allah SWT. Shalawat serta salam
tak lupa dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan hingga zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Kehadiran Pendidikan Kependudukan sebagai suatu komponen program pendidikan
di Indonesia merupakan bukti nyata bahwa pendidikan memperhatikan dan turut berusaha
menangani berbagai masalah yang timbul akibat bertambah banyaknya penduduk di
Indonesia. Masalah yang muncul pertama kali adalah masalah lingkungan hidup, asumsinya
adalah pertambahan jumlah populasi manusia berbanding lurus dengan pertambahan
pencemaran lingkungan hidup.
Pada mata kuliah Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup yang diampu
oleh Dr. Rahmatullah kami selaku mahasiswa diberikan tugas untuk mempresentasikan
tentang Lingkup Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Makalah ini berisi
tentang pengantar, tujuan dan serta latar belakang mengapa diadakannya pelajaran
Pendidikan Kependudukan Lingkungan Hidup.
Kami penyusun memohon maaf apabila ada yang kurang dari penyajian makalah ini,
karena keterbatasan kami. Akhir kata kami selaku penyusun sangat mengharapkan adanya
kritik serta saran yang membangun demi penyempurnaan dan perbaikan untuk kedepannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….. ii
DAAFTAR ISI………………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………….. 3
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………… 4
2.1 Apa, Mengapa dan Tujuan PKLH…………………………………………………… 4
2.2 Hakikat PKLH……………………………………………………………………….. 5
2.3 Latar Belakang PKLH……………………………………………………………….. 6
2.4 Pendidikan Kependudukan………………………………………………………….. 8
2.5 Pendidikan Lingkungan Hidup……………………………………………………… 9
2.6 Penerapan Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah……………………………… 10
2.7 Implementasi Pendidikan Lingkungan Hidup dalam Mewujudkan Sekolah
Berbudaya Lingkungan……………………………………………………………... 11
2.7.1 Pengembangan Kebijakan Sekolah………………………………………... 11
2.7.2 Adanya Kinerja Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah………………. 11
2.7.3 Penampilan Sekolah……………………………………………………….. 13
2.7.4 Sikap dan Perilaku Warga Sekolah………………………………………… 14
2.8 Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup……………………………………………… 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Keadaan sekarang sudah mendekati titik krisis. Hal ini terjadi karena dulu
kekuatan besar saling mendukung dan memperkuat ialah :
1. Pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak terbatas di atas suatu tempat dengan daya
dukung terbatas untuk menghidupinya dan menampung sampah hasil kehidupannya.
2. Teknologi tidak terbatas yang dibarengi dengan sikap manusia untuk mendominasi
dan menghabiskan alam lingkungannya
Krisis yang mengancam sistem kehidupan di planet bumi ini perlu kita hadapi dan
pecahkan bersama.Pertumbuhan penduduk harus kita atur.Sikap kita untuk tidak
bertanggung jawab dalam mengeksploitasikan dan mendominasikan alam lingkungannya
perlu kita ubah.
Dalam hal ini perlu kita teruskan kepada generasi muda kita, generasi yang
mewarisi baik buruknya pengolahan sistem kehidupan di bumi ini.
1.2 PerumusanMasalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka penulisan makalah ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa latar belakang dari PKLH?
2. Bagaimana hakikat dari PKLH?
3. Bagaimana latar belakang dari PKLH?
4. Apa yang dimaksud dengan pendidikan kependudukan?
5. Apa yang dimaksud dengan pendidikan lingkungan hidup?
6. Bagaimana penerapan pendidikan lingkungan hidup di sekolah?
7. Bagaimana implementasi pendidikan lingkungan hidup dalam mewujudkan
sekolah berbudaya lingkungan?
8. Apa tujuan dari pendidikan lingkungan hidup?
9. Apa perbedaan dan persamaan pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup?
10. Bagaimana batasan tentang pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup?
11. Bagaimana pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup dalam masyarakat?
12. Bagaimana metode pendidikan lingkungan hidup dalam masyarakat?
BAB II
PEMBAHASAN
3
dan Pendidikan Lingkungan Hidup adalah upaya peningkatan kualitas hidup
penduduk dalam arti yang luas.
Dalam hal sasaran dan tujuan utama, kedua jenis program pendidikan ini
terdapat perbedaan. Pendidikan kependudukan mempunyai sasaran berupa perubahan
sikap dan perilaku tentang pengendalian dan keberadaan kependudukan, sedangkan
pendidikan lingkungan hidup memiliki sasaran berupa perubahan sikap dan perilaku
tentang pendidikan lingkungan hidup secara rasional dan bertanggung jawab. Kedua-
duanya dimaksudkan untuk menunjang terbinanya kualitas hidup penduduk secara
lebih baik. Keduanya juga memiliki kajian objek yang sama yaitu terdiri dari
dinamika kependudukan dan integrasi perilakunya (manusia) terhadap lingkungan
sosial, ekonomi dan fisiknya.
7
dalam menganalisis dan mendefinisikan masalah yang relevan untuk manfaat pribadi
dan masyarakatnya.
Salah satu kondisi sosial budaya, bangsa indonesia yang menimbulkan
masalah pertumbuhan penduduk ialah adanya adanya norma yang mengarah kepada
pembentukan keluarga dengan banyak anak. Suatu norma yang menghargai banyak
kelahiran dan pembentukan keluarga besar. Hal ini disebabkan oleh pandangan
masyarakat terhadap nilai anak dalam suatu keluarga. Menurut sutrisno hadipaling
sedikit ada nilai anak di indonesia yaitu anak sebagai perekat cinta kasih, sebagai
sumber tenaga kerja, anak sebagai asuransi hari tua, sebagai pelangsung keturunan,
sebagai teman di rumah, penolong dan pelindung, dan anak sebagai sumber rezeki.
Tujuan umum pendidikan kependudukan ialah untuk memungkinkan pelajar
dapat mengsuasai pengetahuan, keterampilan sikap dan nilai yang diperlukan untuk
memahami dan menilai situasi kependudukan yang ada, kekuatan dinamis yang
membentuk dan berpengaruh terhadap kesejahteraan dirinya, keluarga, masyarakat,
bangsa dan dunia dimasa kini dan mendatang.
Berdasarkan tujuan umum tersebut, maka tujuan yang lebih khusus pendidikan
kependudukan mencakup :
a. Meningkatkan pengetahuan tentang konsep dasar kependudukan dan hubungan
timbal balik antara dinamika penduduk, perilaku manusia, kualitas lingkungan
hidup dan berbagai aspek kehidupan manusia.
b. Mengembangkan kesadaran akan masalah kependudukan dan pemecahan bagi
pengkaitan kualitas hidup manusia.
c. Mengembangkan nilai dan sikap yang rasional dan bertanggung jawab terhadap
usaha pemecahan masalah kependudukan. Meningkatkan keterampilan
memecahkan masalah kependudukan yang dihadapi bagi kesejahteraan diri,
keluarga dan masyarakat. Meningkatkan keikutsertaan pelajar dalam kegiatan
pemecahan masalah kependudukan, baik secara individual maupun kelompok.
8
1970 adalah definisi pendidikan lingkungan hidup yang diberikan oleh Jayasurya
yang menyatakan bahwa, pendidikan lingkungan Hidup adalah:
“Suatu program kependudukan yang disusun untuk mengembangkan fungsi
kognitif dan afektif individu dan keterampilan psikomotornya dengan mengarahkan
untuk mengoptimalkan sumbangannya menuju peningkatan kualitas hidup, baik
tingkat mikro maupun makro dari pada unit keluarga, masyarakat dan bangsa dengan
perhatian khusus terhadap strategi dinamika masalah-masalah lingkungan hidup
manusia, baik secara individual maupun secara bersama-sama, untuk menghindarkan
akibat yang merugikan”
9
Pemeriksaan dan tindakan koreksi dilaksanakan oleh organisasi untuk mengukur,
memantau dan mengevaluasi kinerja lingkungan sekolah. Prinsip pemeriksaan dan
tindakan koreksi terdiri dari empat elemen, yaitu pemantauan dan pengukuran,
ketidaksesuaian, tindakan koreksi/pencegahan, rekaman, dan audit.
d. Tinjauan Ulang Manajemen
Hasil dari proses pemeriksaan dan tindakan koreksi tersebut dijadikan masukan
bagi manajemen dalam menerapkan prinsip pengkajian dan penyempurnaan, yaitu
berupa kajian ulang manajemen yang dilaksanakan organisasi setiap enam bulan/
satu tahun sekali, atau bila dianggap perlu.
13
pengetahuan, keterampilan, sikap, motivasi dan rasa keterpanggilan (commitment)
untuk bekerja secara individual atau kolektif menuju pada pemecahan dan pencegahan
timbulnya masalah lingkungan.
Dalam tujuan umum pendidikan lingkungan hidup ini terkandung unsur tujuan
lain yang meliputi pembinaan unsur: pengetahuan, kesadaran, sikap keterampilan,
kemampuan mengevaluasi dan keikutsertaan (perilaku) dari peserta didik dalam
hubungannya dengan pelestarian dan peningkatan kualitas lingkungan hidup.
Adapun tujuan khusus pendidikan lingkungan hidup mencakup :
a. Mengembangkan kesadaran akan perlunya individu dapat memenuhi kebutuhan
dari lingkungannya.
b. Mengembangkan kesadaran akan lingkungan dan masalahnya pada masa kini dan
mendatang.
c. Mendapatkan pengetahuan dan pengertian tentang hubungan ekologi manusia
dengan lingkungan sosial budaya dan biofisiknya.
d. Memiliki kemampuan yang diperlukan untuk membangun sumber secara
bijaksana, melindungi dan mengembangkan lingkungan menuju menuju
pemecahan masalahnya.
e. Mengembangkan sikap, nilai dan kepercayaan yang esensial untuk meningkatkan
kualitas dan konservasi lingkungan
f. Berpartisipasi aktif, baik secara individual atau secara bersama dalam kegiatan
yang berhubungan dengan perbaikan lingkungan.
Pendidikan lingkungan hidup yang menekankan pada proses, programnya
disusun dengan maksud memberi kesempatan anak didik untuk menguasai cara dan
prosedur bagi penguasaan perubahan siakp dan perilaku, sedangkan pendidikan
lingkungan hidup yang menekankan sebagai program kependuduka untuk mengubah
perilaku akan materi, metode dan strategi untuk meningkatkan pengetahuan dan
merubah sikap dan perilaku yang diharapkan. Pendidikan lingkungan hidup yang
pertama akan mengevaluasi hasil belajar dan segi tingkat penguasaan pengetahuan,
sikap dan perilaku yang diharapkan. Sedangkan pendidikan lingkungan hidup yang
kedua akan mengevaluasi keberhasilan belajar dari segi perubahan (penambahan)
pengetahuan, sikap dan perilaku anak didik yang diharapkan sehubungan dengan
pemanfaatan, penjagaan dan pelestarian potensi lingkungan bagi kesejahteraan.
14
Fokus utama dalam program pendidikan kepandudukan ialah dinamika
kependudukan dan hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia. Salah
satu aspek pembahasan materi dalam pendidikan kependudukan terdapat pembahasan
hubungan antara pertumbuhan penduduk dengan lingkungan hidup, tetapi fungsinya
hanya sebagai penyangga bagi perubahan pengetahuan, sikap, kesadaran dan perilaku
kependudukan.
Dalam pendidikan lingkungan hidup, faktor-faktor dinamika kependudukan
juga menjadi pembahasan. Tetapi, perhatian yang diberikan juga terbatas dalam
kerangka kerja dan perspektif pendidikan lingkungan hidup. Hal ini dimaksudkan
untuk memberikan penalaran bahwa hal itu akan berpengaruh terhadap intensitas
penggunaan sumber dari pencemaran lingkungan.
Pendidkan kependudukan memungkinkan pelajar untuk memiliki
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang diperlukan untuk mengambil
keputusan berdasarkan informasi tentang peristiwa dan masalah kependudukan yang
berpengaruh terhadap kualitas hidup dimasa kini dan mendatang bagi dirinya,
masyarakat dan bangsa.
Pendidikan lingkungan hidup mengembangkan kesadaran atau keterlibatan
pelajar tentang lingkungan hidup serta masalahnya dan memberikan mereka
pengetahuan, keterampilan, sikap dan keterkaitan motivasi untuk bekerja secara
individual menuju pada pemecahan masalah serta upaya penghindaranya
.
2.10 Batasan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Dalam laporan hasil rapat pengkajian pedoman pendidikan kependudukan dan
lingkungan hidup pada tanggal 25 – 27 januari 1984 tercantum batasan Pendidikan
Kependudukan dan Lingkungan Hidup sebagai :
“suatu program kependidikan untuk membina anak didik memiliki pengertian
kesadaran, sikap dan perilaku yang rasional serta bertanggung jawab tentang pengaruh
timbal balik antara penduduk dan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan
manusia”
Tujuan tersebut dapat dianalisis menjadi dua arah sasaran, yaitu : tujuan yang
mengarah kepada kemanfaatan individu dan kepada kemanfaatan kelompok, atau
masyarakat. Dari kedua arah kelompok sasaran tersebut kemudian disusunlah tujuan
yang lebih khusus sebagai berikut :
15
a. Mengembangkan pengetahuan tentang konsep dasar kependudukan dan
lingkungan hidup
b. Mengembangkan kesadaran (terhadap adanya masalah kependudukan dan
lingkungan hidup pada masa kini dan prospeknya pada masa yang akan datang)
c. Membina kesadaran akan perlunya mengatasi masalah persebaran dan
pertumbuhan penduduk serta kemerosotan kualitas lingkungan hidup
d. Mengembangkan pengetahuan dan pengertian tentang hubungan saling
memengaruhi antara dinamika kependudukan dengan sosial budaya, ekonomi dan
teknologi serta kualitas lingkungan hidup
e. Mengembangkan nilai dan sikap positif yang mengarah kepada pembentukan
keluarga yang bertanggung jawab, dalam lingkungan hidup yang serasi dan
menjamin kehidupan keluarga dan masyarakat yang semakin sejahtera dan
berkesinambungan.
f. Mengembangkan penguasaan keterampilan yang diperlukan untuk membina
keluarga yang bertanggung jawab, memanfaatkan sumber daya secara rasional,
memelihara dan melestarikan lingkunan bagi kehidupan yang baik
g. Mengembangkan partisipasi aktif baik secara individu maupun kelompok dalam
kegiatan yang menyangkut usaha peningkatan kualitas hidup melalui usaha
penyebaran penduduk secara rasional pengendalian fertilitas, dan keserasian
keseimbangan lingkungan hidup.
Dalam bidang lingkungan hidup, anak didik harus berperilaku nyata untuk
mengelola secara bijaksana sumber daya yang mereka miliki, tepat guna, hemat,
berorientasi kepada kelestarian kemanfaatan bagi kehidupan yang lebih layak.
Dalam cakupan yang lebih luas, masyarakat dihimbau untuk memeratakan
Indonesia demi terciptanya ketahanan ekonomi, sosial dan politik. Jika terciptanya
kemerataan kependudukan maka masalah-masalah sosial yang dialami Indonesia tidak
tercipta lagi, seperti Jakarta dan Jawa Barat yang memiliki jumlah penduduk yang
sangat banyak.
Secara nyata siswa melakukan perbuatan positif untuk memelihara kebersihan,
mencegah pencemaran, dan keseimbangan lingkungan hidup. Dengan perkataan lain
pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup bertujuan akhir, pembentukan warga
negara indonesia yang berwawasan kependudukan dan ligkungan hidup, yaitu warga
negara yang dalam tingkah laku sosial, ekonomi, politik dan budayanya,
berpandangan progresif terhadap berbagai masalah kependudukan lingkungan hidup
menuju kehidupan keluarga dan masyarakat yang serasi dan seimbang dalam
hubungannya dengan tuhannya, lingkungan sosial dan lingkungan alam hidupnya.
16
2. 11 Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup dalam Masyarakat
Keserakahan dan sifat tamak kita mengejar keuntungan sesaat membuat kita lupa
tentang arti pentingnya lingkungan bagi kesinambungan kehidupan. Ada yang belum
pernah terpikirkan oleh kita selama ini. Pola warisan sistem sentralistik yang selama ini
dipaksakan kepada kita, seolah-olah menafikkan keberadaan masyarakat untuk mengelola
lingkungannya sendiri. Banjir, tanah longsor, adalah akibat dari tidak arifnya kita
mengelola lingkungan. Hutan yang gundul, semakin berkurangnya daerah resapan,
berkurangnya zona hijau dan lain-lain menggambarkan betapa tidak cerdasnya kita dalam
mengelola lingkungan. Keserakahan dan sifat tamak kita mengejar keuntungan sesaat
membuat kita lupa tentang arti pentingnya lingkungan bagi kesinambungan kehidupan.
Masyarakat yang tinggal di kota-kota besar di seluruh Indonesia umumnya sudah
terbiasa dengan masalah lingkungan: bertumpuknya sampah, pencemaran udara,
kebisingan, sungai berwarna warni dan bau, kekeringan di musim kemarau, banjir di
musim hujan, penurunan permukaan air tanah bahkan intrusi air laut. Kebiasaan dalam
keseharian yang dihadapi terkait masalah lingkungan tersebut menyebabkan masyarakan
menjadi tidak atau kurang peduli terhadap masalah lingkungan. Ketidakpedulian ini
muncul akibat berbagai sebab, salah satu diantaranya adalah kurangnya pendidikan. Oleh
karena itu, penerapan Pendidikan Kependudkan dan Lingkungan Hidup (PKLH)
diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat khususnya masyarakat
pendidikan dan pada gilirannya masyarakat pada umumnya terhadap masalah lingkungan
yang dihadapi, meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam menanggulangi masalah
lingkungan hidup.
Peran Pendidikan Kependidkan dan Lingkungan Hidup (PKLH) dalam masyarakat
merupakan salah satu upaya yang dikembangkan untuk mengoptimalkan peran
masyarakat dalam mengatasi permasalahan lingkungan. Hadirnya Pendidikan Lingkungan
Hidup dalam masyarakat diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih
ramah lingkungan sehingga dapat meminimalkan dampak kegiatan manusia terhadap
lingkungan.
Masyarakat harus berperan aktif dalam penyelamatan lingkungan hidup dari
kerusakan yang bisa terjadi. Banyak hal yang bisa kita lakukan dalam menyelamatkan
lingkungan kita. Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:
1. Jauhi perilaku buruk seperti eksploitasi terhadap alam secara berlebihan.
2. Stop penebangan liar terhadap pohon-pohon yang ada di hutan.
17
3. Percayalah bahwa reboisasi itu lebih berguna. “One man one tree”.
4. Jangan pernah membuang sampah di sembarang tempat. Akan sangat baik jika sampah
didaur ulang menjadi pupuk.
5. Kesadaran dari sektor industri atau pabrik untuk tidak membuang limbah industri
berbahaya sesuka mereka. Hal tersebut dapat mencemari lingkungan sekitarnya.
6. Cegah sebisa mungkin gas buang kendaraan yang dapat menyebabkan polusi udara.
Sekarang sudah ada uji emisi pada kendaraan tapi itu masih kurang efektif. Lebih efektif
jika terjadi pengurangan kendaraan. Akan lebih efektif apabila aktivitas kendaraan
berkurang. Namun, bukan berarti dihentikan sama sekali.
7. Gunakan seminimal mungkin kendaraan yang ramah lingkungan, seperti sepeda akan
sangat baik bila digunakan.
8. Berperilaku hemat. Hemat penggunaan listrik dan air.
9. Stop pemanfaatan lahan hanya untuk pembangunan gedung-gedung bertingkat.
10. Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan
keanekaan jenis makhluk hidup
Poin penting dari semua ini adalah attitude masyarakat dalam hubungannya dengan
kelestarian lingkungannya. Kesadaran akan kelestarian lingkungan sangat penting. Karena
disinilah peran vital masyarakat dalam menjaga lingkungannya dari kerusakan yang bisa saja
terjadi setiap saat.
Peran pemerintah daerah atau pejabat setempat yang ditunjuk atas wilayahnya tersebut
sangat penting untuk mengetahui dan merencanakan jauh ke depan dengan tegas untuk dapat
mengembangkan kawasan daerah/wilayahnya untuk menjadi bentuk lingkungan yang sehat
untuk dihuni masyarakatnya dan terus menjadi pengawasannya jangan sampai terlupakan,
sehingga tidak saling tuduh jika sudah terjadi bencana. Yang terpenting dalam masyarakat,
dalam hal ini mengenai pengelolaan lingkungan adalah masyarakat sadar sebagai bagian dari
lingkungan dimana ia berada, tumbuhnya kearifan lokal dalam mengelola lingkungan, yang
pelan–pelan diharapkan akan menjadi budaya ”Cinta Lingkungan” yang tumbuh disetiap
sanubari warga masyarakat.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari Pembahasan yang telah dipaparkan dalam makalah ini maka dapat
disimpulkan bahwa latar belakang dari diadakannya Pendidikan Kependudukan dan
Lingkungan Hidup ini bertujuan untuk meminimalisir tingkat pencemaran sumber daya
alam dan lingkungan serta masalah-masalah sosial jika terjadi pertambahan jumlah
penduduk, pemusatan jumlah penduduk serta ketidak merataannya ketahanan sosial,
ekonomi dan politik yang akan berdampak pada ketahanan dan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
3.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan selaku penyusun adalah,pemerintah hendaknya
memfasilitasi program transmigran yang sudah dijalankan. Terkadang dalam
prakteknya perlu pengawasan, apakah dalam kehidupannya masyarakat transmigran
mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Pemertaan sektor-sektor Ekonomi ke daerah-daerah, serta pemaksimalan
pemanfaatan Sumber Daya Alam daerah masing-masing untuk memenuhi kebutuhan
hajat masyarakat sekitar, agar tidak lagi terjadi urbanisasi karena didaerah kekurangan
lapangan pekerjaan.
23