Anda di halaman 1dari 21

SISTEM PENCERNAAN PADA

MANUSIA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan IPA


Dosen Pengampu: Prof. Dr. Djukri, M.S.

Disusun Oleh:
Ningrum Perwitasari 15712251027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

IPA merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara


umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah
seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah (rasa ingin tahu,
terbuka, jujur, dan sebagainya). Dengan kata lain, IPA adalah serangkaian proses atau
metode ilmiah dengan melibatkan sikap ilmiah yang digunakan untuk mencari
kebenaran dan memahami alam semesta dengan segala isinya. Melalui pembelajaran
IPA, peserta didik diharapkan mampu mempelajari makhluk hidup dan lingkungan
sekitar, serta mampu memecahkan masalah yang terjadi di dalam kehidupan sehari –
hari. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman yang
bermakna melalui kegiatan-kegiatan percobaan dan interaksi dengan alam secara
langsung agar siswa mampu memahami proses, gejala, dan peristiwa yang terjadi di
alam.

Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Tubuh manusia


memperoleh tenaga dan energi dari makanan. Fungsi makanan antara lain
menyediakan materi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh serta memperbaiki
jaringan yang rusak. Yang diperlukan tubuh sebenarnya zat makanan atau sari
makanan yang terkandung didalam bahan makanan yang kita konsumsi mengandung
zat makanan yang siap dipakai oleh tubuh. Untuk dapat dipakai pastinya bahan
makanan haruslah dicerna terlebih dahulu, untuk itu dibutuhkan alat–alat pencernaan.

Proses pencernaan ini dibagi menjadi dua cara yaitu yang pertama secara
mekanik (dengan bantuan otot - otot) dan secara kimiawi (dengan bantuan saliva,
enzim maupun getah). Dan hasilnya yaitu zat – zat makanan yang dapat digunakan
oleh tubuh untuk melakukan aktivitas hidupnya. Organ – organ pencernaan terdiri
atas : mulut (gigi lidah dan saliva), esophagus (kerongkongan), lambung, usus halus,
usus besar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja zat-zat yang dibutuhkan tubuh agar pencernaan berjalan lancar?

2. Apa saja alat-alat pencernaan makanan pada manusia?


3. Bagaimana proses berjalannya pencernaan makanan pada manusia?

4. Bagaiamana makanan yang seimbang bagi pencernaan makanan?

5. Apa saja gangguan pencernaan makanan pada manusia?

6. Bagaimana penerapan materi sistem pencernaan pada pembelajaran di SD?

C. Tujuan

1. Mengetahui zat-zat yang dibutuhkan tubuh agar pencernaan berjalan lancar.

2. Mengetahui alat-alat pencernaan makanan pada manusia.

3. Menegtahui proses berjalannya pencernaan makanan pada manusia.

4. Mengetahui makanan yang seimbang bagi pencernaan makanan.

5. Mengetahui berbagai gangguan pencernaan makanan pada manusia.

6. Memahami penerapan materi sistem pencernaan pada pembelajaran di SD.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Zat Makanan

Makhluk hidup heterotrof harus memenuhi kebutuhan energinya dengan cara


mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam system
pencernaan menjadi sumber energi dan lain-lain. Secara umum fungsi makanan bagi
makhluk hidup adalah sebagai sumber energi, sebagai bahan kerangka biosintesis
(komponen penyusun sel dan jaringan tubuh) dan sebagai nutrisi esensial yang
membantu fungsi fisiologis. Agar ketiga fungsi tersebut dapat dipenuhi, maka
pemilihan makanan menjadi penting. Secara umum makanan yang sehat harus
mengandung zat-zat makanan sebagai berikut.

1. Protein

Mengandung asam amino (essensial dan non essensial). Asam Amino


Essensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, jadi
harus didatangkan dari luar, yaitu dalam makanan. Misalnya : Leusin, Lisin,
Metionin, Fenilalanin, dsb. Protein tidak menghasilkan energi. Protein
berguna sebagai zat pembangun tubuh. Makanan yang berprotein berguna
untuk pertumbuhan, perkembangan, dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak.
Bahan makanan yang mengandung protein antara lain susu, daging, putih
telur, dan kacang-kacangan terutama kedelai.

2. Lemak (Lipid)

Diperlukan sebagai pelarut beberapa vitamin, sebagai "bantalan


lemak" (pelindung jaringan tubuh) dan penghasil energi yang besar (9,3
Kalori/gr). Lemak juga berfungsi sebagai makanan cadangan. Bahan makanan
yang mengandung lemak antara lain: kelapa, kacang tanah, kuning telur, keju,
dan daging.

3. Karbohidrat

Sebagai penghasil energi (4,12 Kalori/gr). Kelebihan karbohidrat


dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak. Fungsi karbohidrat bagi
tubuh adalah sebagai sumber tenaga, sebagai makanan cadangan dan untuk
mempertahankan suhu tubuh. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat
antara lain: gandum, beras, jagung, sagu, dan ketela pohon.

4. Garam-Garam Mineral

Mineral merupakan zat pengatur tubuh. Mineral diperlukan oleh tubuh


dalam jumlah sedikit. Walaupun tubuh hanya membutuhkan sedikit, kita harus
tetap memenuhinya. Jika tubuh kekurangan mineral, kesehatan akan
terganggu. Beberapa mineral yang dibutuhkan oleh tubuh seperti tertera dalam
tabel berikut.

- Kalsium (Ca) : Untuk membentuk matriks tulang, membantu proses


penggumpalan darah dan mempengaruhi
penerimaan rangsang oleh saraf. Kebutuhannya
adalah 0,8 g/hari.
- Fosfor (P) : Untuk membentuk matriks tulang, diperlukan dalam
pembelahan sel, pada pengurutan otot, metabolisme
zat. Kebutuhannya adalah 1 mg/hari.
- Besi (Fe) : Merupakan komponen penting sitokrom (enzim
pernafasan), komponen penyusun Hemoglobin.
Kebutuhannya adalah 15 - 30 mg/hari.
- Fluor (F) : Untuk menguatkan geligi.
- lodium (I) : Komponen penting dalam hormon pertumbuhan
(Tiroksin), kekurangan unsur tersebut dapat terjadi
sebelum atau sesudah pertumbuhan berhenti
- Natrium & Klor: Untuk pembentukan asam klorida (HCl).
(NaCl) Kebutuhannya adalah 1 g/hari.

5. Vitamin

Diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, tidak menghasilkan


energi. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan penyakit defisiensi. Vitamin
berfungsi sebagai zat pengatur dan pelindung tubuh. Vitamin dapat mencegah
timbulnya penyakit. Sebaliknya, kekurangan vitamin (avitaminosis) dapat
mengganggu kesehatan. Misalnya sariawan akibat tubuh kekurangan vitamin
C. Kegunaan beberapa jenis vitamin seperti tabel berikut. Ada 2 macam
vitamin, yaitu vitamin larut dalam air dan vitamin larut dalam lemak.

a. Vitamin Yang Larut Dalam Air (Water Soluble Vitamins)

B1 (Aneurin Thiamin) : Untuk mempengaruhi absorbsi lemak


dalam usus. Defisiensinya menyebabkan
Beri-Beri dan Neuritis.
B2 (Riboflavin Laktoflavin) : Transmisi rangsang sinar ke mata.
Defisiensinya akan mengakibatkan
Katarak, Keilosis.
Asam Nikotin (Niasin) : Proses pertumbuhan, perbanyakan sel dan
anti pelagra. Defisiensi akan menyebabkan
Pelagra dengan gejala 3 D: Dermatitis,
Diare, Dimensia.
B6 (Piridoksin = Adermin) : Untuk pergerakan peristaltik usus.
Defisiensi akan menyebabkan Kontipasi
(Sembelit).
Asam Pantotenat : Defisiensi akan menyebabkan Dermatitis
PABA (Para Amino Asam: Untuk mencegah timbulnya uban
Benzoat)
Kolin : Defisiensi akan menimbulkan timbunan
lemak pada hati.
Biotin (Vitamin H) : Defisiensi akan menimbulkan gangguan
kulit
Asam Folat : Defisiensi akan menimbulkan Anemia
defisiensi asam folat.
B12 (Sianokobalamin) : Defisiensi akan menimbulkan Anemia
Pernisiosa
Vitamin C (Asam: Berfungsi dalam pembentukan sel,
Askorbinat) pembuatan trombosit. Defisiensi akan
menimbulkan pendarahan gusi, karies gigi,
pendarahan di bawah kulit. Pada jeruk
selain vitamin C ditemukan pula zat Sitrin
dan Rutin yang mampu menghentikan
pendarahan. Zat tersebut ditemukan olelj
Sant-Gyorgi disebut pula Vitamin P.

b. Vitamin Yang Larut Dalam Lemak (Lipid Soluble Vitamins)

- Vitamin A (Aseroftol) : Berfungsi dalam pertumbuhan sel epitel,


mengatur rangsang sinar pada saraf mata.
Defisiensi awal akan menimbulkan gejala
Hemeralopia (rabun senja) dan Frinoderma
(kulit bersisik). Kemudian pada mata akan
timbul Bercak Bitot setelah itu mata akan
mengering (Xeroftalmia) akhirnya mata
akan hancur (Keratomalasi).
- Vitamin D : Mengatur kadar kapur dan fosfor,
(Kalsiferol = Ergosterol) memperlancar
proses Osifikasi. Defisiensi akan
menimbulkan Rakhitis. Ditemukan oleh
McCollum, Hesz dan Sherman.
- Vitamin E (Tokoferol) : Berperan dalam meningkatkan Fertilitas.
- Vitamin K (Anti Hemoragi) : Ditemukan oleh Dam dan Schonheydcr.
Berfungsi dalam pembentukan protrombin.
Dibuat dalam kolon dengan bantuan bakteri
Escherichia coli

6. Air

Air berguna untuk melarutkan zat-zat makanan, melancarkan


pencernaan makanan, dan mengatur suhu tubuh. Air dapat diperoleh dari air
yang kita minum. Selain itu, air juga diperoleh dari bahan makanan seperti
buah-buahan dan sayursayuran. Pada kondisi normal kita membutuhkan
minimal 2,5 liter air setiap hari. Tubuh akan terasa lemas jika kita kekurangan
air.
B. Alat Pencernaan Makanan

Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ,


berturut-turut dimulai dari 1. Rongga Mulut, 2. Esofagus, 3. Lambung, 4. Usus Halus,
5. Usus Besar, 6. Rektum, 7. Anus.

Gbr. Sistem Pencernaan pada manusia

Rongga Mulut
Pulpa
Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui Mahkota gigi Enamel
Dentin
makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat
Leher gigi
pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk
membantu pencernaan makanan. Pada Mulut
terdapat :
Akar gigi
Akar gigi

Gbr. Anatomi Gigi


a. Gigi

Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan


menjadi partikel yang kecil-kecil. Perhatikan gambar disamping.

b. Lidah

Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta


mengecap rasa makanan.

c. Kelenjar Ludah

Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah


tersebut menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah.
Kandungan ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat
antibakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna
karbohidrat menjadi disakarida.

Kel. Sublingual
Kel. Parotis
Saluran kelenjar
Kel. Submandibular

Gbr. Rongga Mulut


Esofagus (Kerongkongan)

Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan


lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut
faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak
masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke
lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan
peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.

Gbr. Proses penelanan makanan

Lambung

Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung.


Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding
lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara
mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun
lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong.

Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan


bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan
lambung adalah :

Senyawa KimiaFungsi
Asam HCl Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta
merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada
usus halus
Lipase Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase
yang dihasilkan sangat sedikit
Renin Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya
dimiliki oleh bayi.
Mukus Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.

Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan


menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.

Esofagus

Sel mukus

Saluran kelenjar
Dinding lambung

Pilorus

Sel parietal

Duodenum
3 Lapisan otot polos
Kelenjar lambung

Sel kepala

Sel endokrin

Gbr penampang dinding lambung

Usus Halus

Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung.


Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter.
Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu
duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta
ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi
pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan
senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus
serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang
dilepaskan ke usus halus.

Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :

Senyawa Kimia Fungsi


Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin
mengubah pepton menjadi asam amino.
Hormon Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang
Sekretin dihasilkan ke usus halus
Hormon CCKMerangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus
(Kolesistokinin halus.
)

Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :

Senyawa Fungsi
Kimia
Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan
tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam
amino.
Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida
Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.
Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino
Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
Hormon Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
Insulin
Hormon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal
Glukagon

C. PROSES PENCERNAAN MAKANAN

Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana
basa. Prosesnya sebagai berikut :

a. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan
oleh bikarbonat dari pancreas.

b. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan
zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase
pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh
disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan
kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran
darah.
c. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton,
maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin
menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke
seluruh tubuh oleh peredaran darah.
d. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan
(diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-
butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim
lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian
diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.

Usus Besar (Kolon)Gbr. Penampang Usus Halus Manusia

Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki
panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi
3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden. Fungsi
kolon adalah :

a. Menyerap air selama proses pencernaan.

b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil


simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.

c. Membentuk massa feses

d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh.


Pengeluaran feses dari tubuh defekasi.
Kolon Transverum

Kolon asenden Kolon desenden

Usus halus

Sekum Kolon sigmoid

Rektum

Gbr. Usus Besar Manusia dan bagiannya


Rektum dan Anus

Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang


lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah
siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus.
Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.

D. Makanan Bergizi Seimbang

Makanan yang kita makan harus


bergizi seimbang. Makanan dikatakan bergizi
seimbang jika mengandung karbohidrat,
protein, lemak, mineral, dan vitamin dalam
jumlah tertentu. Kebutuhan untuk tiap
kelompok bahan makanan dapat digambarkan
dalam piramida di samping. Dari gambar di
samping tampak bahwa karbohidrat
sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang
banyak. Setelah itu, berturut-turut protein,
lemak, mineral, dan vitamin. Dengan
komposisi demikian, kita dapat memenuhi
kebutuhan makanan bergizi seimbang.

Menu makanan bergizi seimbang disajikan dalam menu empat sehat lima
sempurna. Menu makanan bergizi seimbang terdapat dalam empat macam makanan
berikut.

1. Makanan pokok (nasi, jagung, singkong, roti, dan sagu).

2. Lauk pauk (daging, telur, ikan, tahu, dan tempe).

3. Sayuran (bayam, kangkung, dan buncis).

4. Buah-buahan (apel, mangga, pisang, dan pepaya).

Apabila kita sudah mengonsumsi empat macam makanan di atas, berarti


makanan kita sudah memenuhi syarat kesehatan. Namun, bila ditambah susu, maka
akan lebih sempurna. Makanan bergizi seimbang yang dilengkapi susu dinamakan
makanan empat sehat lima sempurna. Selain memenuhi persyaratan empat sehat lima
sempurna, dalam menyusun menu makanan bergizi seimbang perlu memperhatikan
hal-hal berikut.

1. Bersih dan bebas kuman penyakit.

2. Makanan mudah dicerna dalam tubuh.

3. Bervariasi sehingga tidak menimbulkan kebosanan.

Makanan harus diolah dengan cara yang benar. Hal ini bertujuan agar
kandungan zat gizinya tidak hilang. Setiap jenis makanan harus diolah sesuai dengan
sifat-sifatnya. Sebagai contoh beras. Beras mengandung banyak vitamin B1. Vitamin
ini sifatnya mudah larut dalam air. Sebaiknya, beras tidak dicuci terlalu lama dan
tidak diremas-remas. Mencuci beras terlalu lama, apalagi dengan meremasnya akan
melarutkan vitamin tersebut. Vitamin itu akan terbuang. Memasak sayuran pun ada
aturannya. Kandungan gizi dalam sayuran dapat dipertahankan jika diolah secara
benar. Cara memasak sayuran yang benar sebagai berikut.

1. Sayuran dicuci terlebih dahulu sebelum dipotong.


2. Memasak sayuran tidak terlalu lama atau jangan terlalu matang.

3. Saat memasak sayuran sebaiknya panci dalam keadaan tertutup.

Sayuran yang telah matang sebaiknya diletakkan di piring bersih. Sayuran


tersebut juga harus disimpan dalam lemari yang bersih. Ada beberapa jenis sayuran
yang dapat dimakan mentah. Sayuran jenis ini biasa digunakan sebagai lalapan.
Contoh lalapan yaitu kol, selada, kacang panjang, dan daun kemangi.

E. Gangguan Sistem Pencernaan

• Apendikitis : Radang usus buntu.


• Diare : Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu
cepat.
• Kontipasi (Sembelit) : Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar)
• Maldigesti : Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang
merangsang lambung.
• Parotitis : Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong
• Tukak Lambung/Maag : "Radang" pada dinding lambung, umumnya
diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
• Xerostomia : Produksi air liur yang sangat sedikit

Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola


makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-
gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada
infeksi usus buntu (apendisitis).

1. Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi
menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan
seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan
tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam
waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga
terjadi dehidrasi.

2. Konstipasi (Sembelit)

Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat.


Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan
kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang
berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.

3. Tukak Lambung (Ulkus)


Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga
terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan
memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari
kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan
berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut.
Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis
tertentu.

Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan adalah peritonitis; atau


peradangan pada selaput perut (peritonium). Gangguan lain adalah salah cerna akibat
makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang
mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang
berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus
halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih
parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada
akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung. Gangguan lain pada
lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks
terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.

F. Pembelajaran Sistem Pencernaan di Sekolah Dasar (SD)

Proses pembelajaran IPA dengan materi sistem pencernaan di SD bisa


menggunakan banyak metode penyampaiannya, misalnya saja dengan group
investigation. Metode ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam
menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode ini
menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi
maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group process skills).

Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5


hingga 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga
didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik
tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari. Setelah memilih topik, siswa
mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih,
kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara
keseluruhan. Guru menyediakan maket sistem pencernaan manusia di depan kelas.
Adapun deskripsi mengenai langkah-langkah metode investigasi kelompok dapat
dikemukakan sebagai berikut.

1. Seleksi topik

Para siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah


umum yang biasanya digambarkan lebih dahulu oleh guru. Para siswa
selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi
pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang.
Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun
kemampuan akademik. Topik dalam materi sistem pencernaan ini pada
intinya adalah bagaimana proses pencernaan makanan berjalan, jika siswa
ingin menambahkan mengenai gangguan pada sistem pencernaah, zat
makanan apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh sah-sah saja dilakukan.

2. Merencanakan kerja sama

Para siswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar


khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan
subtopik yang telah dipilih.

3. Melaksanakan Investigasi

Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada


langkah. Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan ketrampilan
dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan
berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru
secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan
bantuan jika diperlukan. Para siswa menganalisis dan mensintesis berbagai
informasi yang diperoleh dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam
suatu penyajian yang menarik di depan kelas. Dalam kegiatan ini siswa akan
diputarkan video mengenai sistem pencernaan manusia.
4. Menyiapkan laporan akhir

Anggota kelompok menentukan poin-poin penting dari hasil


investigasi mereka. Setiap siswa juga menyiapkan apa yang akan dilaporkan
dan bagaimana siswa akan mempresentasikan hasil laporannya.

5. Penyajian hasil akhir

Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari


berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling
terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut.
Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru. Dalam kegiatan ini siswa boleh
menggunakan maket pencernaan manusia yang sudah disediakan oleh guru.

6. Evaluasi

Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap


kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat
mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Proses pencernaan adalah proses penghancuran makanan menjadi zat-zat
makanan yang dapat diserap tubuh. Sistem pencernaan manusia terdiri atas alat-alat
pencernaan berikut:
1. Mulut, tempat mencerna makanan secara mekanik dan kimiawi. Pencernaan
mekanik menggunakan gigi dan lidah. Pencernaan kimiawi menggunakan air
ludah.
2. Kerongkongan, saluran untuk jalan makanan dari mulut ke lambung dengan
adanya gerakan peristaltik.
3. Lambung, tempat mengaduk makanan secara mekanik dan kimiawi.
4. Usus halus, tempat penyerapan sari-sari makanan.
5. Usus besar, tempat penyerapan air dan garam-garam mineral serta
pembusukan sisa makanan.
6. Anus, tempat untuk mengeluarkan kotoran (sisa-sisa makanan).
Penyakit-penyakit yang menyerang organ pencernaan antara lain: mag,
disentri, apendisitis, dan sembelit. Zat-zat yang diperlukan tubuh yaitu karbohidrat,
protein, lemak, mineral, vitamin, dan air.
Daftar Pustaka

Choiril Azmiati, dkk. (2008). IPA 5. Jakarta: Intan Pariwara

Slavin, A.R. (2005). Cooperative Learning. London: Allymand Bacon.

Anda mungkin juga menyukai