PENDAHULUAN
Taman Sekolah, adalah taman artifisial yang ditanam aneka tanaman hias dan pelindung untuk meng-
indahkan dan menghijaukan lahan di pekarangan sekolah. Sedangkan Konsep kebun bukanlah hanya
sebuah kebun taman bunga kecil di pekarangan sekolah , tetap suatu kebun dengan berbagai pasilitas
lengkap yang dibangun dan dikelola oleh sekolah untuk keperluan pendidikan biologi dan Lingkungan
Hidup,selain sebagai taman yang memberikesan kesegaran dan keasrian lingkungan sekolah serta dapat
menambah gairah kerja bagi warganya. Adanya kebun ini dapat pula mendorong kreativitas murid dan
guru pembimbingnya.
Taman dan Kebun Sekolah Sebagai Sarana Pembelajaran Kontekstual Pendidikan Biologi dan Pendidikan
Lingkungan Hidup
Pemahaman siswa tentang biologi dan PLH sebagai ilmu, diasumsikan sebagai ilmu hafalan dan tidak
ada manfaatnya dalam kehidupan keseharian. Anggapan yang timbul karena mereka melihat biologi dan
PLH sebagai ilmu yang banyak mempergunakan bahasa latin sebagai bahasa ilmiah. Juga akibat
pengalaman belajar yang bersifat verbalistis dan tidak pernah diajak belajar di luar kelas. Pengalaman
belajar di sekolah sebelumnya lebih bersifat tekstual dan lebih menekankan pada penyelesaiaan soal-
soal daripada pembelajaran secara praktis.
Model pembelajaran yang memisahkan konsep dengan realitas kehidupan sehari-hari, semakin
menjauhkan pemahaman hubungan ilmu biologi dan PLH dengan alam sekitar dan kehidupan siswa.
Suatu kondisi yang kemudian menimbulkan persepsi yang keliru , dan melepaskan relevansi ilmu biologi
dengan realitas kehidupan siswa. Suatu pembelajaran verbalistik yang kurang memanfaatkan potensi
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang paling dekat dengan diri anak. Suatu realitas yang tidak
dapat diingkari bahwa banyak siswa SMP yang tidak mengenal aneka jenis tanaman hias yang ada di
halaman sekolah.
Persoalan di atas merupakan persoalan klise yang selalu muncul, karena orientasi pembelajaran yang
dilakukan guru sering terpaksa tidak mendekatkan siswa dengan lingkungan secara langsung. Suatu pola
pembelajaran yang didominasi guru tanpa mempertimbangkan latar belakang, pengalaman, dan
lingkungan sekitar siswa. Sehingga siswa hanya berfungsi sebagai obyek, tanpa mampu
mengembangkan diri, dan lingkungan sebagai sumber belajar tidak Termanfaatkan secara optimal .
Guru sering terpaksa melakukan pembelajaran tekstual sebagai akibat minimnya sarana pembelajaran
kontekstual yang menghubungkan antara konsep dengan realitas kehidupan sehari-hari. Pola
pembelajaran tersebut jika berlangsung lama dapat mernjadi pembelajaran yang membentuk persepsi
yang salah tentang relevansi biologi dan PLH dengan kehidupan sehari-hari. Perspsi ini membekukan
potensi guru dan siswa. Yang pada akhirnya Biologi dan PLH tidak lagi menarik di pelajari .
Taman sekolah dan kebun sekolah menjadi amat penting diwujudkan agar kasus diatas tidak terjadi.
Taman dan Kebun sekolah merupakan media pembelajaran kontekstual yang serba guna untuk
menumbuh kembangkan sikap dan prilaku anak agar merka lebih kreatif, inovatif dan kompetitif,
mencintai ling kungan sekitar serta mendekatkan diri kepa Sang Pencipta
Tujuan
Pesatnya perkemebangan sains dan teknologi telah banyak memerikan perubahan terhadap berbagai
sektor kehidupan manusia. Suatu perubahan yang memberikan berbagai kemudahan bagi manusia,
sehingga semuanya bisa dilakukan dengan cepat dan efisien. Perubahan kehiduapn yang menggiring
manusia pada perilaku instan dan serba mekanis.
Perubahan yang kemudian semakin menjauhkan manusia dari lingkungannya, alam semakin teralineasi
dari kehidupan manusia. Sehingga berbagai dampak perubahan alam belakangan ini menimpa
kehidupan manusia. Suatu peringatan yang meminta manusia untuk introspeksi diri mengenai hubungan
dirinya dengan alam.
Maka, dalam kondisi demikian itu, ilmu biologi dan Pendikan lingkungan Hidup memiliki peranan untuk
mengaktualisasikan relevansi antara manusia dengan lingkungannya.
Pembelajaran biologi dan Pendidikan Lingkungan hidup menyangkut proses belajar yang berkaitan
dengan makhluk hidup dengan lingkungannya. Suatu proses pembelajaran yang selalu berhubungan
dengan aktivitas kehidupan nyata.De Porter (2000:5) menjelaskan bahwa interaksi dari berbagai macam
momen di lingkungan sekitar mencakup unsur-unsur belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan
siswa. Dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional, berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggungjawab.Untuk mencapai ke arah tujuan pendidikan nasional tersebut, secara mikro setiap
proses pembelajaran tidak hanya mengembangkan kemampuan aspek kognitif, tetapi juga
mengembangkan kecakapan aspek afektif dan psikomotorik. Selanjutnya akan mengembangkan
kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual secara berimbang.
Proses pembelajaran biologi sebagai kegiatan mikro dalam kerangka mencapai tujuan nasional, harus
bertumpu kepada upaya-upaya untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Lingkungan, tanah air dan
iklim belajar serta diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri , sikap dan perilaku inovatif dan
kreatif. Pada gilirannya pendidikan akan mampu mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas
dan bertanggungjawab
Pada akhirnya tujuan dibangunnya taman dan kebun sekolah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
b. Membekali siswa dengan ketrampilan melalui pengalaman nyata, sehingga kelak mampu
menerapkan bekal ketrampilan tersebut dalam kehidupan sehari- hari
c. Memberikan alternatif pembelajaran bagi mata pelajaran lain dengan memanfaatkan
lingkungan sekolah, sehingga tercipta suasana yang rileks dan menyenangkan.
d. pemanfaatan taman dan kebun sekolah merupakan pendekatan sosialisasi anak didik
terhadap obyek dan persoalan biologi di lingkungan anak didik. Pada gilirannya mereka mampu
menyatu dengan lingkungannya, menyatu dengan ekosistemnya. Sosialisasi sejak dini dengan
memanfaatkan lingkungan lokal dengan alam dan budaya setempat kepada anak didik akan
menuju terwujudnya manusia Indonesia yang cinta tanah air, berkepribadian dan
berkesadaran nasional. Sekaligus dapat menumbuhkan pemahaman mengenai relevansi antara
ilmu biologi dengan lingkungan alam, dan kehidupan sehari-hari.
Keberadaan taman dan kebun sekolah ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Taman dan kebun sekolah dapat menjadi laboratorium hidup di sekolah. Dengan
memanfaatkan taman dan kebun guru bisa mempraktikan metode pembelajaran kontekstual
dan aneka metode pembelajaran yang menyenangkan, dengan memperlakukan siswa sebagai
subyek, yang mampu mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
Sehingga siswa memperoleh pengalaman nyata yang dapat dijadikan bekal untuk memecahkan
permasalahan pada kehidupan sehari-hari.
2. Suatu kebun sekolah dapat digunakan untuk menyediakan bahan-bahan tanaman untuk
demonstrasi dan praktikum dalam pelajaran biologi atau lingkungan hidup. Murid-murid dapat
mempelajarinya dalam praktek tentang proses pertumbuhan, morfologi dan
keanekaragaman hayati dari koleksi tumbuhan yang ada.
3. Dengan adanya Taman dan kebun sekolah guru dapat mengembangkan kecakapan dalam
menyusun perencanaan program pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan serta
latar belakang pengalaman siswa. Mendekatkan anak dengan lingkungan sekitar, sehingga
dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan dan pada gilirannya dapat menumbuhkan
kesadaran akan kebesaran dan Maha Sempurnanya Allah sebagai Tuhan Yang Maha Pencipta.
4. Biologi khususnya pembelajaran ekosistem dan lingkungan hidup akan sangat menarik
jika di ajarkan diluar kelas
Suatu lingkungan hidup manusia yang baik, nyaman dan selaras adalah kondisi lingkungan yang dapat
memberi revitalitas atau semangat hiduplagi sesudah orang mengalami suasana sedemikian sehingga
vitalitasnya turun. Energi terkuras yang diakhiri kejenuhan diri. Dalam lingkungan sekolah, guru dan
murid menggunakan sebagian besar waktu dalam proses belajar- mengajar yang mungkin menimbulkan
kelelahan dan kejenuhan. Sehingga memerlukan istirahat disuatu tempat yang menenangkan,
menimbulkan kenyamanan dan ketentraman hati
Dengan adanya sarana kebun sekolah akan memberi peluang cukup bagi gurupembimbing dan murid-
muridnya dalam mengembangkan daya kreativitasnya. Misalnya dengan berkelompok murid –murid
menciptakan sayuran organic dengan menggunakan pot. Selain itu guru dan siswa dapat mempraktikan
berbagai hal mulai dari cara bercocok tanam yang baik, pembibitan dan perkembangbiakan tanaman
sampai pengolahan sampah yang tak berharga menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi . oleh
karenanya kebun sekolah juga harus dilengkapi berbagai perlengkapan dan pasilitas untuk menunjang
segala pekerjaan tersebut
Sekolah sebagai tempat aktivitas pembelajaran bagi anak-anak hendaknya memiliki bangunan fisik dan
halaman yang memadai sehingga dapat menciptakan suasana nyaman dalam belajar dan bekerja bagi
siswa, guru dan pegawai di lingkungan sekolah bersangkutan. Halaman sekolah yang tertata dengan baik
akan dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan dalam melakukan aktivitas.Taman merupakan
penampakan kelembutan bangunan fisik sekolah, karena itulah taman sekolah haruslah menjadi bagian
dari penggunanya, yaitu siswa, guru dan pegawai. Taman sekolah haruslah direncanakan sesuai dengan
kondisi tapak dan penggunanya sehingga tercipta suatu ruang kehidupan yang bermanfaat dan
harmonis. Taman sekolah yang baik, hendaknya unsur-unsur atau
komponen taman tertata dengan mempertimbangkan fungsional dan nilai estetis (keindahan) agar
dapat mendukung kelestarian lingkungan, bermanfaat dalam pembelajaran, dan memberi rasa nyaman
bagi penggunanya. Merencanakan taman sekolah yang praktis dan efisien dengan lima tahapan, yaitu
persiapan, pengumpulan data, analisis, sintesis, dan perencanaan. Tahapan-tahapan ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya kegagalan.
a. Persiapan
Persiapan merupakan tahap awal dalam proses prencanaan. Hal-hal yang dipersiapkan antara lain :
bahan dan alat, data tempat yang direncanakan, dan keinginan utama dari pengguna. Kegiatan pokok
dalam tahapan ini yang mesti dilakukan yaitu jadwal kegiatan, rencana biaya, dan produk perencanaan
yang akan dihasilkan.
b. Pengumpulan data
Data yang diperlukan meliputi aspek-aspek (sosial, fisik lahan, teknik pelaksanaan, dan sumber dana
yang tersedia) dan faktor-faktor (ruang, waktu, dan tenaga). Aspek sosial berhubungan dengan fungsi
ruang, karakter pengguna ruang, dan jenis aktivitas yang dilakukan. Aspek fisik menyangkut tentang
bentuk, sirkulasi ruang, flora-fauna, iklim, suara/bunyi-bunyian, dan lain-lain. Pengumpulan data dapat
dilakukan dengan merekam keadaan lahan, memotret, membuat sketsa bentuk lahan, mewawancarai
orang-orang di sekitar lingkungan lahan, dan lain-lain.
c. Analisis
Data yang sudah terkumpul dianalisa terhadap berbagai aspek dan faktor yang turut berperan dalam
penciptaan keasrian dan kelestarian rencana tapak/lahan sehingga dapat diketahui masalah, kendala,
potensi, serta kerawanan dari tapak/lahan tersebut. Berbagai kendala yang menjadi hambatan dicarikan
alternatif penanggulangan yang terbaik. Potensi yang ada dimanfaatkan dan dikembangkan, sedangkan
bagian tapak yang rawan jangan digganggu supaya tidak menjadi rusak atau terpelihara keamanannya.
Hasil analisis akan dijadikan berbagai kemungkinan untuk dapat merencanakan taman yang fungsional
dan estetits sehingga memberikan ketenangan dan kenyaman bagi penggunanya.
d. Sintesis
Hasil analis dijadikan sebagai bahan acuan untuk dikembangkan sebagai input untuk mendapatkan
recana tapak sesuai dengan program yang diinginkan. Hasil dari tahap sintesis berupa alternatif-
alternatif rencana penggunaan ruang dengan berbagai kekuatan dan kelemahannya.
e. Perencanaan
Menentukan pilihan terhadap alternatif yang akan menjadi rencana lanskap/tapak (taman sekolah).
Alternatif pilihan dapat berupa satu alternatif atau kombinasi dari beberapa alternatif pra perenacanaan
Top of Form
Bottom of Form
BAB II
PROFIL SEKOLAH
Kel/Kkecamatan :Tamanjaya/Tamansari
Kota : Tasikmalaya
No .Telp/HP : (0265)314970
NSS/NSM/NDS : 20.1.32.77.72.021
Jenjang Akreditasi : A
(Kelas 7+8+9)
Jml siswa Jml romb belajar Jml siswa Jml romb. belajar Jml siswa Jml
romb belajar Jml siswa Jml romb belajar
Jumlah Ruang
Seluruhnya (a + b)
12
Jumlah Ruang Jml Ruang yg kondisinya baik Jml ruang yang kondisinya Rusak Kategori
Kerusakan
Perpustakaan 1
Gudang 1
Lab. Bahasa
8. Data Guru
Visi
“Unggul dalam prestasi yang dilandasi iman taqwa dan budaya”
Indikator Visi
Mampu bersaing dalam bidang non akademik (olahraga, seni, pramuka, dan PMR)
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan dan bimbingan secara apektif agar siswa berkembang
secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki
Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dianut dan budaya
bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak
Memelihara dan meningkatkan sarana dan prasarana sekolah dalam upaya peningkatan
pelayanan dan mutu pendidikan
Memotivasi siswa mengenali potensi dirinya untuk meningkatkan motivasi belajar dalam bidang
akademik dan non akademik
c. Tujuan Sekolah
Melaksanakan dasar kecerdasan, Pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia serta ketrampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan llebih lanjut
b) Membina siswa dalam rangka memahami manfaat pendidikan bagi diri sendiri dan lingkungan
sekitar.
c) Mencetak lulusan SMPN 21 yang berkualitas baik akademik maupun non akademik..
e) Mampu bersaing dalam bidang prestasi dengan sekolah lain di kota tasikmalaya
f) Memilik wawasan dan ketrampilan yang dafat dimanfaatkan dalam kehidupan di masyarakat
Mampu mencetak lulusan yang memiliki keterampilan yang diaflikasikan dalam kehidupan diri pada
masa yang akan dating
Meningkatkan mutu prestasi di bidang non akademik (olahraga,seni, pramuka dan PMR)
Membina karakter siswa yang memiliki budi pekerti yang luhur dan berahlakulkarimah
BAB III
Kebun sekolah
Rak bambu
– Cangkul
– Sekop
– Garpu
– linggis
– Cetok
– Kored
– Sprayer
– Bak pembibitan
– Gunting stek
– Pisau
– golok
– Pot
– Pipa paralon
– ember
Bahan
– Bibit tanaman
– Pupuk organic
– Sekam bakar
Rp. 10.000.000.00
Pembuatan taman
– Pasir
– Smen
– Bata
– Batu taman
– Lampu hias
Bahan
– Rumput taman
– Bunga
– Aglaonema
– Anthurium
Rp. 10.000000.00
– Keladi
– Zamia Kulkas
– Pilodendron
– Puring
– Sanseivera
– Sikas
– Zamia
– Ros
– Adenium
– Anggrek Phalaenoovsis
– Encephalartos
– Euphorbia
– Kamboja
– Lotus
– Mandevilla
Bonsai
DINAS PENDIDIKAN
SMPN21 TASIKMALAYA
Nomor : 421.3/280-SMP.21/TU/2009
Tentang
TAHUN 2009
Tahun 2009 Melalui direktorat pembinaan SMP, Ditjen Manajmen Dikdasmen, Depdiknas
d. Panduan Pelaksanaan dan teknis Program subsidi pembangunan untuk SMP. Direktorat
pembinaan Pembinaan SMP, Ditjen manajmen Dikdasmen, Depdiknas Tahun 2009 dan
Menetapkan :
Kedua : Panitia sebagaimana butir pertama diatas berfungsi sebagai pelaksana teknisi
semua program perluasan,
Ketiga Panitia : Panitia Pendidikan Lingkungan Hidup (plh) diangkat dengan masa tugas
satu tahun atau periode tahun anggaran 2010
Keempat : Semua biaya yang timbul akibat dikeluarkannya Surat Keputusan ini
dibebankan kepada SMPN 21 Kota Tasikmalaya selaku menerima subsidi
dari direktorat Pembina SMP, Ditjen Manajmen Dikdasmen, Depdiknas.
Kelima : Surat Keputuasan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan, dan jika ada
kekeliruan dikemudian hari , maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya
Ditetapkan di :Tasikmalaya
Nomor :
Lampiran SK:
Nomor : 421.3/280-smp.21/TU/2009
SMPN 21 TASIKMALAYA
TAHUN 2009
PENUTUP
pembelajaran biologi dan PLH sebagai kegiatan mikro dalam kerangka mencapai tujuan nasional,
merupakan upaya untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Lingkungan, tanah air dan iklim belajar
serta diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri , sikap dan perilaku inovatif dan kreatif. Pada
gilirannya pendidikan akan mampu mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan
bertanggungjawab
Semoga Proposal ini menjadi pertimbangan dalam penentuan skala prioritas pembangunan di SMPN 21
Tasikmalaya. Keberhasilan pembangunan taman dan kebun sekolah di SMPN 21 tasikmalaya tersebut
nantinya ditentukan oleh semangat,motivasi, bimbingan serta bantuan pemerintah daerah dan peran
serta masyarakat serta segenap pelaksananya guna turut mewujudkan kota Tasikmalaya yang mandiri,
berdaya saing, Guna mewujudkan Masyarakat yang sejahtra dan berahlak mulia .
Akhirnya dengan dilandasi oleh keiklasan hati , semangat dan optimisme, Semoga Taman sekolah dan
kebun sekolah yang akan di bangun di SMPN 21 Tasikmalaya ini benar-benar memiliki multi guna dan
bermanfaat sebagai sarana pembelajaran biologi dan PLH serta pelajaran lain sebagai kegiatan mikro
dalam kerangka mencapai tujuan nasional. Tidak semata-mata menjadi monument belaka
MENJADIKAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA YANG MURAH MERIAH, SEHAT BEBAS
KIMIA DAN RAMAH LINGKUNGAN Sebagai upaya perbaikan gizi keluarga
Ide ini muncul tatkala penulis merayapi kehidupan siswa-siswi SMPN 21 Tasikmalaya dari dekat
Siswa siswi SMPN 21 kebanyakan dari keluarga yang amat miskin. Tinggal di pedesaan yang cukup
terpencil. Orang tua hidup dari buruh tani dengan upah yang tidak seberapa. Mereka jauh dari mapan .
rumah beratapkan rumbia dan berlantaikan bamboo belah . Banyak diantara siswa yang hanya
mendapatkan makan sehari satu kali. Makan Gaplek (oyek) menjadi tidak asing. Sebuah penghidupan
yang amat pahit dikehidupan bawah payung Negara Indonesia yang kaya raya dengan pemimpin yang
adil.
Penulis merasa tertantang untuk sedikit meringankan beban di pundak mereka. Lahirlah gagasan
BERTANAM SAYURAN DAN BUAH ORGANIK DI PEKARANGAN RUMAH, MENJADIKAN PEKARANGAN
SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA YANG MURAH MERIAH, SEHAT BEBAS KIMIA DAN RAMAH
LINGKUNGAN
Inilah yang kami tawarkan kepada peserta didik agar mereka memiliki ketrampilan bercocok tanam pada
lahan yang amat sempit dengan biaya yang amat murah dan ramah lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari mereka.
UNTUK BERTANAM SAYURAN DAN BUAH ORGANIK TIDAK HARUS MENGELUARKAN INVESTASI YANG
BESAR.Pot yang digunakan bisa menggunakan limbah : Jerigen, Kemasan minyak goring , ember
bekas ,kantung keresek, wadah cat, bilah-bilah bambu bahkan menggunakan besek
Pupuk yang digunakan adalah pupuk buatan sendiri dari limbah dapur berupa sisa makanan ,sayuran ,
kulit pisang dll
Untuk mengendalikan hama tidak menggunakan pestisida kimia , sebagai gantinya digunakan pestisida
nabati
Dibawah ini merupakan poto-poto tanam sayuran dan buah di sekitar pekarangan rumah penulis
Pot ini di buat dari bilah-bilah bamboo yang di bentuk memanjang. Sayuran tumbuh tak kalah subur
dibandingkan dengan yang ditanam di kebun .Hal ini tergantung dari cara pemupukan pengolahan
media tanam , pengendalian hama dan perawatan
Buah pepino siap petik. Hadiah dari jerih payah, menjanjikan gizi dan nutrisi yang baik bagi kesehatan
dan kekebalan tubuh anak.
Di pot kemasan minyak goreng, di jerigen atau di pot bambu ,Pokcoy tumbuh sama baiknya
Tanaman melon ternyata mau juga tumbuh di pot. Tak perlu waktu lama untuk menghasilkan buah . 25
Hari sejak tanam melon sudah memamerkan pentil buah. Sebagai sumber vitamin dan mineral yang
dapat diandalkan
DENGAN PUPUK ORGANIK POKCOY TUMBUH SUBUR DALAM POT BILAH-BILAH BAMBU. Umur 3-4
minggu pokcoy sudah siap dipanen
Siswa siswi sedang melakukan pencampuran bahan media jamur. Media yang di pakai adalah Limbah
pabrik penggergajian kayu/serbuk kayu 100 kg, Dedak halus 25 kg dan kapur 8 kg
Langkah 2. Pengefakan
Gb. Terlihat pada gambar siswi sedang menginokulasikan bibit jamur pada media yang telah steril
Gb. Jamur siap panen . tidak perlu perawatan khusus. Hanya perlu penyiraman 2-3 kali satu hari
DINAS PENDIDIKAN
SMP 21 TASIKMALAYA
Lampiran:
Kepada Yth.
Di Tasikmalaya
Dengan Hormat
Bersama ini Kami selaku Kepala SMP Negeri 21 Tasikmalaya mengajukan permohonan bantuan dana
block grand Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) untuk SMP Negeri 21 Tasikmalaya, Sebesar Rp. Rp.
24.000.000,00(dua puluh empat juta rupiah) serta sanggup menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
dokumen pendukung lainnya.
Sebagai bahan pertimbangan, Kami Lampirkan Proposal pendidikan Lingkungan Hidup yang disertai
dengan dokumen pendukung lainnya.
Mengetahui