Anda di halaman 1dari 9

Makalah Tentang Taman Sekolah (Contoh 2)

VJ One's Tuesday, June 23, 2015 Makalah

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini dengan judul Taman Sekolah. Karya ilmiah imi dibuat untuk memenuhi
tugas Kejuruan.

Dalam karya ilmiah ini menjelaskan tentang taman sekolah dan memberikan gambaran seberapa
pentingkah taman sekolah. Berbicara taman sekolah secara tidak langsung kita berbicara tentang
penghijauan. Walaupun hanya di sekolah, tetapi kita dapat mengetahui serta memahami arti penting
taman sekolah.

Pada kesempatan ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
mendukung tersusunnya karya ilmiah ini, serta semua pihak yang telah mendukung karya ilmiah ini yang
tidak mungkin disebutkan satu persatu. Pada kesempatan ini pula, saya sampaikan permohonan maaf
apabila dalam penyusunan karya ilmiah ini terdapat kesalahan. Saya menydari bahwa karya ilmiah ini
masih banyak kekurangan.

Saya berharap karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca dan kita semua. Oleh karena itu saran
dan kritik membangu sangat saya harapkan untuk menjadi kebih baik di masa yang akan datang.

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1

1.1 Latar belakang.................................................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah............................................................................................... 1

1.3 Maksud dan tujuan............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 2

2.1 Konsep Taman dan Kebun Sekolah................................................................... 2

2.2 Manfaat Taman dan Kebun Sekolah.................................................................. 5

2.3 Perencanaan Kebun Sekolah.............................................................................. 7

BAB III PENUTUP...................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 9

3.2 Kritik dan saran ................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, maka salah satu upaya sekolah yaitu
dengan membuat taman sederhana di depan kelas. Upaya ini merupakan tahap awal dari upaya sekolah
dalam program peningkatan mutu siswa, melalui penciptaan lingkungan belajar yang menarik.

Taman merupakan penampakan kelembutan bangunan fisik sekolah, karena itulah taman sekolah
haruslah menjadi bagian dari penggunanya, yaitu siswa, guru dan pegawai. Taman sekolah haruslah
direncanakan sesuai dengan kondisi tapak dan penggunanya sehingga tercipta suatu ruang kehidupan
yang bermanfaat dan harmonis.

Taman sekolah yang baik, hendaknya unsur-unsur atau komponen taman tertata dengan
mempertimbangkan fungsional dan nilai estetis (keindahan) agar dapat mendukung kelestarian
lingkungan, bermanfaat dalam pembelajaran, dan memberi rasa nyaman bagi penggunanya.

Merencanakan taman sekolah yang praktis dan efisien dengan beberapa tahapan, yaitu persiapan,
pengumpulan data, analisis, sintesis, dan perencanaan.

1.2 Rumusan Masalah

Didallam makalah ini tersusun tentang rumusan masalah bagaimana membuat taman sekolah yang
indah serta dapat digunakan sebagai media pembelajaran berikut pemeliharaannya.

1.3 Maksud dan Tujuan

Dengan dibuatnya makalah ini semoga pembaca dapat mengetahui lebih jauh tentang pembuatan taman
sekolah serta manfaatnya yang cukup besar bagi proses pembelajaran dalam pendidikan.

BAB II

PEMBAHASAN

Akhir-akhir ini hampir semua sekolah-sekolah di Indonesia berlomba-lomba mempercantik sekolahnya.


Salah satunya adalah membuat taman sekolah. Hal ini juga berkaitan dengan digalakannya Sekolah
Berbudaya lingkungan di hampir semua daerah di Indonesia. Sangat beralasan memang saat sekolah
"menghijaukan" dirinya, selain mempercantik sekolah juga dapat membuat suasana belajar nyaman dan
dapat menjadi sarana pembelajaran lingkungan hidup

2.1 Konsep Taman dan Kebun Sekolah

Taman Sekolah, adalah taman artifisial yang ditanam aneka tanaman hias dan pelindung untuk meng-
indahkan dan menghijaukan lahan di pekarangan sekolah. Sedangkan Konsep kebun bukanlah hanya
sebuah kebun taman bunga kecil di pekarangan sekolah , tetap suatu kebun dengan berbagai pasilitas
lengkap yang dibangun dan dikelola oleh sekolah untuk keperluan Meningkatkan kenyamanan belajar
siswa serta sebagai media pembelajaran dari berbagai mata pelajaran,selain sebagai taman yang
memberikesan kesegaran dan keasrian lingkungan sekolah serta dapat menambah gairah kerja bagi
warganya. Adanya kebun ini dapat pula mendorong kreativitas murid dan guru pembimbingnya.

1. Taman dan Kebun Sekolah Sebagai Sarana Pembelajaran Kontekstual

Taman sekolah dan kebun sekolah menjadi amat penting diwujudkan agar kasus diatas tidak terjadi.
Taman dan Kebun sekolah merupakan media pembelajaran kontekstual yang serba guna untuk
menumbuh kembangkan sikap dan prilaku anak agar merka lebih kreatif, inovatif dan kompetitif,
mencintai ling kungan sekitar serta mendekatkan diri kepa Sang Pencipta

Dalam penggunaan media pembelajaran ini, sebenarnya bukan hanya untuk meningkatkan
pembelajaran biologi dan PLH Saja, baik dalam pendidikan georafi yakni dengan sub tema
menyelaraskan pendidikan dengan keadaan alam yang asri.Kemudian dalam pendidikan agama kita di
ajarkan untuk mencintai lingkungan sekitar.

Dalam seni budaya kita diajarkan untuk kreatif inovatif dengan menjadikan taman sekolah sebagai media
pmbelajaran keindahan sekolah (art design) serta berbagai pelajaran lainnya. Tapi mungkin dalam
pembelajaran biologi dan PLH Sangat berkaitan erat dan mungkin hampir semua bahasannya selalu
berkaitan dengan keadaan alam, untuk itu karena Pemahaman siswa tentang biologi dan PLH sebagai
ilmu, diasumsikan sebagai ilmu hafalan dan tidak ada manfaatnya dalam kehidupan keseharian.
Anggapan yang timbul karena mereka melihat biologi dan PLH sebagai ilmu yang banyak
mempergunakan bahasa latin sebagai bahasa ilmiah. Juga akibat pengalaman belajar yang bersifat
verbalistis dan tidak pernah diajak belajar di luar kelas. Pengalaman belajar di sekolah sebelumnya lebih
bersifat tekstual dan lebih menekankan pada penyelesaiaan soal-soal daripada pembelajaran secara
praktis.

Model pembelajaran yang memisahkan konsep dengan realitas kehidupan sehari-hari, semakin
menjauhkan pemahaman hubungan ilmu biologi dan PLH dengan alam sekitar dan kehidupan siswa.
Suatu kondisi yang kemudian menimbulkan persepsi yang keliru , dan melepaskan relevansi ilmu biologi
dengan realitas kehidupan siswa. Suatu pembelajaran verbalistik yang kurang memanfaatkan potensi
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang paling dekat dengan diri anak. Suatu realitas yang tidak
dapat diingkari bahwa banyak siswa SMP yang tidak mengenal aneka jenis tanaman hias yang ada di
halaman sekolah.

Persoalan di atas merupakan persoalan klise yang selalu muncul, karena orientasi pembelajaran yang
dilakukan guru sering terpaksa tidak mendekatkan siswa dengan lingkungan secara langsung. Suatu pola
pembelajaran yang didominasi guru tanpa mempertimbangkan latar belakang, pengalaman, dan
lingkungan sekitar siswa. Sehingga siswa hanya berfungsi sebagai obyek, tanpa mampu mengembangkan
diri, dan lingkungan sebagai sumber belajar tidak Termanfaatkan secara optimal .
Guru sering terpaksa melakukan pembelajaran tekstual sebagai akibat minimnya sarana pembelajaran
kontekstual yang menghubungkan antara konsep dengan realitas kehidupan sehari-hari. Pola
pembelajaran tersebut jika berlangsung lama dapat mernjadi pembelajaran yang membentuk persepsi
yang salah tentang relevansi biologi dan PLH dengan kehidupan sehari-hari. Perspsi ini membekukan
potensi guru dan siswa. Yang pada akhirnya Biologi dan PLH tidak lagi menarik di pelajari .

2. Tujuan diciptakannya taman sekolah.

Pesatnya perkemebangan sains dan teknologi telah banyak memerikan perubahan terhadap berbagai
sektor kehidupan manusia. Suatu perubahan yang memberikan berbagai kemudahan bagi manusia,
sehingga semuanya bisa dilakukan dengan cepat dan efisien. Perubahan kehiduapn yang menggiring
manusia pada perilaku instan dan serba mekanis.

Perubahan yang kemudian semakin menjauhkan manusia dari lingkungannya, alam semakin teralineasi
dari kehidupan manusia. Sehingga berbagai dampak perubahan alam belakangan ini menimpa
kehidupan manusia. Suatu peringatan yang meminta manusia untuk introspeksi diri mengenai hubungan
dirinya dengan alam.Maka, dalam kondisi demikian itu, ilmu biologi dan Pendikan lingkungan Hidup
memiliki peranan untuk mengaktualisasikan relevansi antara manusia dengan lingkungannya.

De Porter (2000:5) menjelaskan bahwa interaksi dari berbagai macam momen di lingkungan sekitar
mencakup unsur-unsur belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Dalam upaya pencapaian
tujuan pendidikan nasional, berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab.Untuk mencapai ke arah tujuan
pendidikan nasional tersebut, secara mikro setiap proses pembelajaran tidak hanya mengembangkan
kemampuan aspek kognitif, tetapi juga mengembangkan kecakapan aspek afektif dan psikomotorik.
Selanjutnya akan mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual secara berimbang.

Proses pembelajaran biologi sebagai kegiatan mikro dalam kerangka mencapai tujuan nasional, harus
bertumpu kepada upaya-upaya untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Lingkungan, tanah air dan
iklim belajar serta diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri , sikap dan perilaku inovatif dan
kreatif. Pada gilirannya pendidikan akan mampu mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas
dan bertanggungjawab Pada akhirnya tujuan dibangunnya taman dan kebun sekolah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:

a. Membangun pembelajaran kontekstual untuk Membentuk pemahaman relevansi. Pendidikan


Biologi dan Pendidikan Lingkungan Hidup dengan alam sekitar dan kehidupan sehari-hari

b. Membekali siswa dengan ketrampilan melalui pengalaman nyata, sehingga kelak mampu
menerapkan bekal ketrampilan tersebut dalam kehidupan sehari- hari.

c. Memberikan alternatif pembelajaran bagi mata pelajaran lain dengan memanfaatkan


lingkungan sekolah, sehingga tercipta suasana yang rileks dan menyenangkan.
d. pemanfaatan taman dan kebun sekolah merupakan pendekatan sosialisasi anak didik
terhadap obyek dan persoalan biologi di lingkungan anak didik. Pada gilirannya mereka mampu
menyatu dengan lingkungannya, menyatu dengan ekosistemnya.

2.2 Manfaat Taman dan Kebun Sekolah

Keberadaan taman dan kebun sekolah ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

a. Manfat dalam pengajaran Biologi dan Pendidikan Lingkungan Hidup

1. Taman dan kebun sekolah dapat menjadi laboratorium hidup di sekolah. Dengan memanfaatkan
taman dan kebun guru bisa mempraktikan metode pembelajaran kontekstual dan aneka metode
pembelajaran yang menyenangkan, dengan memperlakukan siswa sebagai subyek, yang mampu
mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Sehingga siswa memperoleh
pengalaman nyata yang dapat dijadikan bekal untuk memecahkan permasalahan pada kehidupan
sehari-hari.

2. Suatu kebun sekolah dapat digunakan untuk menyediakan bahan-bahan tanaman untuk
demonstrasi dan praktikum dalam pelajaran biologi atau lingkungan hidup. Murid-murid dapat
mempelajarinya dalam praktek tentang proses pertumbuhan, morfologi dan keanekaragaman hayati
dari koleksi tumbuhan yang ada.

3. Dengan adanya Taman dan kebun sekolah guru dapat mengembangkan kecakapan dalam
menyusun perencanaan program pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan serta latar
belakang pengalaman siswa. Mendekatkan anak dengan lingkungan sekitar, sehingga dapat
menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan dan pada gilirannya dapat menumbuhkan kesadaran
akan kebesaran dan Maha Sempurnanya Allah sebagai Tuhan Yang Maha Pencipta.

4. Biologi khususnya pembelajaran ekosistem dan lingkungan hidup akan sangat menarik jika di
ajarkan diluar kelas Pembelajaran Ekosistem ; proses pembelajaran yang menjelaskan konsep
kesatuan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Komponen biotik dan abiotik yang saling
mempengaruhi.

b. Manfaat untuk kesegaran dan keasrian lingkungan hidup

Suatu lingkungan hidup manusia yang baik, nyaman dan selaras adalah kondisi lingkungan yang dapat
memberi revitalitas atau semangat hiduplagi sesudah orang mengalami suasana sedemikian sehingga
vitalitasnya turun. Energi terkuras yang diakhiri kejenuhan diri. Dalam lingkungan sekolah, guru dan
murid menggunakan sebagian besar waktu dalam proses belajar- mengajar yang mungkin menimbulkan
kelelahan dan kejenuhan. Sehingga memerlukan istirahat disuatu tempat yang menenangkan,
menimbulkan kenyamanan dan ketentraman hati
c. Manfaat untuk merangsang Kreatifitas Murid dan Guru

Dengan adanya sarana kebun sekolah akan memberi peluang cukup bagi gurupembimbing dan murid-
muridnya dalam mengembangkan daya kreativitasnya. Misalnya dengan berkelompok murid –murid
menciptakan sayuran organic dengan menggunakan pot. Selain itu guru dan siswa dapat mempraktikan
berbagai hal mulai dari cara bercocok tanam yang baik, pembibitan dan perkembangbiakan tanaman
sampai pengolahan sampah yang tak berharga menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi . oleh
karenanya kebun sekolah juga harus dilengkapi berbagai perlengkapan dan pasilitas untuk menunjang
segala pekerjaan tersebut

d. Melatih murid menyenangi pekerjaan dan pembentukan disiplin

Sudah sewajarnya murid-murid belajar mencintai pekerjaan, sehingga menjadi etos–kerja


yangmembudaya . Pekerjaan di kebun sekolah adalah membangun dan memelihara serta memanfaatkan
. Hal ini membutuhkan rasa tanggung jawab terhadap kehidupan tumbuhan yang dipelihara serta
lingkungannya. Pemeliharaan kebun dapt memnumbuhkan etos kerja yang baik, karena terikatnya murid
pada kebunnya yang menjadi tanggung jawabnya dalam suatu semangat yang kompetitif. Selain itu juga
dapat meningkatkan semangat kerja-kelompok yang sangat diperlukan dalalam kehidupan
bermasyarakat atau tempatnya bekerja dikemudian hari.

2.3 Perencanaan Kebun Sekolah

Sekolah sebagai tempat aktivitas pembelajaran bagi anak-anak hendaknya memiliki bangunan fisik dan
halaman yang memadai sehingga dapat menciptakan suasana nyaman dalam belajar dan bekerja bagi
siswa, guru dan pegawai di lingkungan sekolah bersangkutan. Halaman sekolah yang tertata dengan baik
akan dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan dalam melakukan aktivitas.Taman merupakan
penampakan kelembutan bangunan fisik sekolah, karena itulah taman sekolah haruslah menjadi bagian
dari penggunanya, yaitu siswa, guru dan pegawai. Taman sekolah haruslah direncanakan sesuai dengan
kondisi tapak dan penggunanya sehingga tercipta suatu ruang kehidupan yang bermanfaat dan
harmonis.

Masing-masing kelas mempunyai tanggung jawab merawat taman di depan kelasnya.


Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Jalan antar kelas yang bersih dan asri dengan taman di kiri dan kanan jalan.

Bunga-bunga menambah indahnya taman sekolah

Tempat duduk taman membuat betah siswa-siswi untuk belajar di dalam

maupun di luar kelas.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pembangunan Taman sekolah dan kebun sekolah sebagai sarana pembelajaran berbagai mata pelajaran
sebagai kegiatan mikro dalam kerangka mencapai tujuan nasional, merupakan upaya untuk
menumbuhkan rasa cinta terhadap Lingkungan, tanah air dan iklim belajar serta diharapkan dapat
menumbuhkan rasa percaya diri , sikap dan perilaku inovatif dan kreatif. Pada gilirannya pendidikan akan
mampu mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab.

3.2 Kritik dan Saran

Untuk meningkatkan serta memperbaiki kualitas karya ilmiah berupa makalah ini maka saya sangat
membutuhkan kritik dan saran anda sehingga tercipta karya ilmiah yang lebih baik lagi dimasa yang akan
datang.

DAFTAR PUSTAKA

Http://smanmayaong.blogspot.com

http://universityforhope.blogspot.com

http://www.batararayamedia.com

http://www.interiormagazine.org/2011/11/disain-taman-sekolah-cantik.html

http://kerorowahyu.blogspot.com/2011/09/perancangan-dan-pembuatan-taman-sekolah.html

http://www.imagebali.net/detail-artikel/651-cara-membuat-dan-tips-membuat-desain-taman-
sekolah.php

Anda mungkin juga menyukai