Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

CAGAR BUDAYA “CANDI BOGANG”

Guru Mata Pelajaran:


Emmanuela Binarti, S.Pd.

Disusun Oleh:
1. Emita Sucipto
2. Yuniati Rahmadani

SMA NEGERI 1 SELOMERTO


JL. Balekambang Km 4 Selomerto, Balekambang,
Kec. Selomerto, Kab. Wonosobo
Prov. Jawa Tengah

Tahun Ajaran 2022/2023


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Kunjungan
Ke Cagar Budaya “Candi Bogang” tepat pada waktu. Terima kasih juga kami ucapkan
kepada Guru Mata Pelajaran Kami Ibu Emmanuela Binarti, S.Pd. yang selalu memberikan
dukungan dan bimbingannya.

Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Mata Pelajaran sejarah.
Tak hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya
dan pembaca pada umumnya. Walaupun demikian, kami menyadari dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya kata, kami berharap semoga Makalah Kunjungan Ke Cagar Budaya “Candi
Bogang” ini bisa memberikan informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Kami
juga mengucapkan terima kami kepada para pembaca yang telah membaca makalah ini
hingga akhir.

Candi Bogang | 1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................1
Daftar Isi........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................3
A. Latar Belakang .....................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................5
A. Letak Situs Candi Bogang.....................................................................5
B. Awal Penemuan Arca Bogang..............................................................5
C. Latar Belakang Candi Bogang..............................................................5
D. Keunikan Candi Bogang.......................................................................6
BAB III PENTUP..........................................................................................8
A. Kesimpulan...........................................................................................8
B. Saran......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................9
LAMPIRAN...................................................................................................10

Candi Bogang | 2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Arca adalah patung yang dibuat dengan tujuan utama sebagai media keagamaan,
yaitu sarana dalam memuja tuhan atau dewa-dewinya. Arca berbeda dengan patung
pada umumnya, yang merupakan hasil seni yang dimaksudkan sebagai sebuah
keindahan. Oleh karena itu, membuat sebuah arca tidaklah sesederhana membuat
sebuah patung.

Kini di dalam dunia keagamaan Indonesia dikenal tiga macam arca, yakni arca


peninggalan agama Hindu, arca peninggalan agama Buddha, dan arca
agama Kristen (terutama Katolik).

Dalam agama Hindu, arca adalah sama dengan Murti (Dewanagari: मूर्ति), atau


murthi, yang merujuk kepada citra yang menggambarkan Roh atau Jiwa Ketuhanan
(murta). Berarti "penubuhan", murti adalah perwujudan aspek ketuhanan (dewa-
dewi), biasanya terbuat dari batu, kayu, atau logam, yang berfungsi sebagai sarana dan
sasaran konsentrasi kepada Tuhan dalam pemujaan. Menurut kepercayaan Hindu,
murti pantas dipuja sebagai fokus pemujaan kepada Tuhan setelah roh suci dipanggil
dan bersemayam didalamnya dengan tujuan memberikan persembahan atau
sesaji. Perwujudan dewa atau dewi, baik sikap tubuh, atribut, atau proporsinya harus
mengacu kepada tradisi keagamaan yang bersangkutan.

Arca tidak selalu ditemukan di dekat sebuah candi. Candi bisa jadi memiliki sebuah
arca, namun sebuah arca belum tentu ada dalam sebuah candi. Ada tiga jenis arca
berdasarkan kuantitas pemujanya, yakni:

 Arca Istadewata, yaitu arca yang dimiliki oleh perseorangan, sehingga dapat
dibawa ke mana-mana.
 Arca Kuladewata, yaitu arca yang dimiliki oleh sebuah keluarga, biasanya
terdapat di rumah-rumah.
 Arca Garbadewata, yaitu arca yang dipuja oleh banyak orang, dalam hal ini
masyarakat.

Murti juga dimuliakan dalam agama Buddha terutana mazhab Mahayana saat
beribadah sebagai sasaran pemujaan atau fokus meditasi. Pemujaan murti sangat
dianjurkan dalam dalam Hindu dan Buddha, khususnya pada masa Dwapara
Yuga, seperti disebutkan dalam naskah Pañcaratra. Dalam agama Buddha, arca
perwujudan Buddha Gautama disebut Buddharupa.

Candi Bogang | 3
B. Rumusan Masalah
1. Dimana letak Situs Candi Bogang?
2. Bagaimana awal penemuan awal Candi Bogang?
3. Bagaimana latar belakang Candi Bogang?
4. Apa keunikan Candi Bogang?

C. Tujuan
1. Memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Sejarah
2. Mengetahui letak Situs Candi Bogang
3. Mengetahui sejarah Candi Bogang
4. Melestarikan salah satu Cagar Budaya Jawa Tengah

Candi Bogang | 4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Letak Situs Candi Bogang


Situs Candi Bogang terletak di Jalan Raya Wonosobo-Banjarnegara KM 5,5, Desa
Candi Bogang, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Berseberangan dengan kantor imigrasi II Wonosobo.

B. Awal Penemuan
candi tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pekerja yang akan membangun
pondasi bangunan. Pekerja tersebut kemudian menemukan kepala arca Buddha pada
23 Februari 1982.

Penemuan tersebut kemudian menjadi awal dilakukannya kegiatan ekskavasi


penyelamatan situs Candi Bogang 34 tahun silam oleh Kantor Suaka Peninggalan
Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah. Dalam proses ekskavasi tersebut, berbagai
fragmen arca, seperti Arca Buddha, Arca Bodhisattwa Wajprani, Arca Bodhisattwa
Awalokiteswara dan fragmen relief Arca Ganeca, berhasil ditemukan.

Selain berbagai fragmen arca, ditemukan pula sisa bangunan pendukung arca,
pecahan gerabah, hingga lempengan logam di lokasi ekskavasi. Maraknya peristiwa
pencurian arca kuno untuk dijual dengan harga tinggi, membuat kepala dan lengan
arca Buddha yang ditemukan kala itu, kini disimpan di Borobudur dengan alasan
keamanan.

C. Latar Belakang Candi Bogang


Berbeda dengan Candi Arjuna ataupun candi lainnya yang berada di kawasan Dieng
yang merupakan peninggalan Hindu, Candi Bogang ini merupakan situs peninggalan
agama Budha. Jacques Dumarcay dalam bukunya Candi Sewu and Buddhist

Candi Bogang | 5
Architecture of Central Java menyebutkan bahwa Candi Bogang merupakan bukti
penyebaran Budha oleh Wangsa Sailendra di daerah Wonosobo, yang kemungkinan
terjadi pada Abad 7 - 8 Masehi.

Literatur lain yang ditulis oleh Djoko Dwiyanto dalam Laporan Hasil Sementara
Ekskavasi Penyelamatan Candi Bogang mengatakan bahwa situs ini erat kaitannya
dengan situs Candi Mendut, candi Buddha yang terdapat di Kecamatan Mungkid,
Kabupaten Magelang. Arca dan batuan candi yang ditemukan di kawasan ini mirip
dengan struktur batuan dan arca Candi Mendut.

Candi Bogang, mungkin saja dulu merupakan bakal candi yang serupa dengan Candi
Mendut, namun tidak terselesaikan pembangunannya, entah karena perselisihan atau
bencana atau sebab lain yang masih terselubung misteri tanda tanya.

D. Keunikan Candi Bogang


Situs Candi Bogang memiliki keunikan lainnya, pada nama candi ini diambil dari
nama tempat desa tersebut, tidak seperti kebanyakan candi yang lainnya, selain itu
meski Situs Candi Bogang menyandang nama candi namun tidak seperti sebuah candi
pada umunya.

Menurut Bapak Yudi Hartono (Akeolog dan Kurator Balai Konservasi Borobudur)
Karena yang terdapat pada lokasi situs berupa satu arca Dyani-Budha tanpa kepala
yang terbilang cukup besar dan satu arca Dyani-Bodhisatva yang juga tanpa kepala.
Kepala candi ini tidak ada dikarenakan adanya isu pencurian-pencurian barang
berharga yang terdapat pada candi tersebut. Namun setelah di usut lagi kepala candi
tersebut tersimpan tersimpan di museum Karmawingga Borobudur. Alasan
disimpannya kepala arca pada Situs Candi Bogang karena demi keamanan.

Arca yang terdapat pada Situs Candi Bogang akan terlihat lebih menarik apabila
masih terdapat kepala atau arca tersebut secara utuh. Arca Dyani-Budha diperkirakan
akan memiliki tinggi sekitar 3 meter apabila masih utuh. Sedangkan Arca Dyani-
Bodhisatva memiliki ukuran yang lebih kecil dengan ukuran 2,5 meter. Selain itu
pada setiap arca memiliki bentuk sikapnya masing-masing.

Candi Bogang | 6
Menurut Soekmono (2002), arca Dyani-Budha
memiliki sikap tangan dharmacakramudra,
yaitu sikap tangan yang dharma, arca ini
posisinya di pusat atau Zenith. Arca  Dyani-
Budha memiliki arti berupa seorang yang
telah mendapatkan sebuah pengetahuan
keagamaan dan terbebas dari lingakaran
karma. Mengenakan jubbah tanpa jahitan
yang terdiri atas tiga lembar kain (trisiwara).
Dhyani Budha berjumlah lima orang yaitu,
Wairocana, Aksobhya, ratnasambhawa,
Amitabha, dan Amogasiddhi.

Selanjutnya arca yang kedua, yaitu Arca Bodhisatwa-


Wajrapani. Arca ini memiliki nama yang diambil dari
Dewa Wajaprani. Berdasarkan ajaran budha
Wajaprani ini merupakan dewa pelindung yang
mengelilingi  budha. Dewa yang melindungi budha ini
ini meliputi  Manjusri, Awalokiteswara dan Wajprani
(Djoko Dwiyanto.1982: 444). Arca ini memiliki
pahatan berupa Bodhisatwa. Bodhisatwa merupakan
tokoh dalam ajaran budha yang mendedikasikan
dirinya demi kebahagiaan lainnya di alam semesta
yang sudah memilki kebajiakan luar biasa dan sudah
dapat mencapai nirwana. Namun, Bodhisatwa
memilih tinggal di dunia dan menolong umat manusia
untuk mencapai moksa. Dalam melaksanakan
tugasnya Bodhisatwa diperkenankan mengenakan pakaian layaknya bangsawan dan
memiliki kekuasaan

Candi Bogang | 7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Candi Bogang, begitulah nama yang disematkan untuk sebuah tempat yang tidak bisa
dikatakan sebagai candi, lebih cenderung sebagai sebuah situs. Situs dengan 2 Arca
Buddha berukuran besar. Situs yang terletak di tepi jalan Wonosobo – Banyumas km
5,5 ini seolah tak terkenal, tak banyak literatur yang dapat menjelaskan tempat ini,
hanya ada beberapa buku yang menyebutkan tempat ini pun hanya laporan saat
ekavasi. Nama Candi Bogang sendiri adalah nama daerah tersebut, sebelum
diketemukan adanya arca di daerah tersebut, nama daerah tersebut sudah Candi
Bogang. Situs ini ditemukan oleh pekerja yang akan membangun jembatan, seperti
yang disebutkan dalam hasil ekskavasi Candi Bogang, penemuan berawal dari
penemuan kepala Arca Buddha pada tanggal 23 Februari 1982. Di area candi Bogang
terdapat dua arca Buddha yang berukuran berbeda satu sama lain. Menurut pak
Muslim, Penjaga Situs Candi Bogang mengatakan bahwa dulu arca yang lebih besar
telah dicoba untuk diangkat, dengan menggunakan katrol yang mampu mengangkat
beban 6 Ton, namun upaya tersebut tidak berhasil. Kedua arca yang berada di candi
bogang kini kondisinya tanpa kepala dan tangan, Kepala dan tangan sudah dibawa ke
Borobudur, dengan alasan keamanan.

B. Saran
Sangat disayangkan ketika penulis berkunjung ke Situs Candi Bogang, keadaan yang
sangat sepi tanpa ada satupun pengunjung menandakan ketidak-eksisnya situs ini di
era sekarang. Penulis menyarankan agar para pembaca lebih memperhatikan dan
melestarikan Cagar Budaya yang ada disekitar, agar lebih terkenal.

Candi Bogang | 8
DAFTAR PUSTAKA

https://disparbud.wonosobokab.go.id/post/detail/1044639/
Fakta_Dan_Kisah_Seputar_
Candi_Bogang_Yang_Haru
s_Kalian_Tahu.HTML
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/situs-candi-bogang-peninggalan-arkeologi-di-
pereng-wukir-susundara-
sumving/
https://andinapuspa.wordpress.com/2016/12/28/seputarwonosobo-situs-candi-bogang-yang-
mulai-terlupakan/
https://www.kompasiana.com/bagussajiwo321/64074ce308a8b514214a4403/situs-candi-
bogang-keunikan-situs-
candi-yang-belum-dikenal-
banyak-masyarakat
https://buddhazine.com/candi-bogang-candi-buddha-yang-tak-tuntas/

Candi Bogang | 9
LAMPIRAN

Penampakan Depan Arca

Penampakan Belakang Arca

Candi Bogang | 10
Beberapa Papan Informasi Yang Terdapat Di Sekitar Pendopo

Candi Bogang | 11
Halaman Depan

*SEMUA GAMBAR YANG TERTERA DIAMBIL DI SITUS CANDI BOGANG SECARA


LANGSUNG DAN JEPRETAN ASLI OLEH PENULIS, TANPA MENGAMBIL
GAMBAR DARI INTERNET

Candi Bogang | 12

Anda mungkin juga menyukai