Agama Buddha berasal dari India. Agama Buddha masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya agama Hindu. Agama Hindu berkembang setelah agama Buddha. Namun, persebaran agama Hindu lebih cepat dari pada persebaran agama Buddha. Hal ini terbukti dari lebih banyaknya kerajaan Hindu daripada kerajaan Buddha. Pusat-pusat kerajaan Buddha terdapat di Sumatra dan beberapa daerah di Jawa. Berikut peninggalan-peninggalan sejarah bercorak Buddha di Indonesia.
Candi
Candi-candi Buddha digunakan sebagai tempat pemujaan. Ciri candi Buddha adalah adanya stupa dan patung Sang Buddha Gautama. Stupa adalah bangunan dari batu tempat menyimpan patung Sang Buddha. Beberapa Candi Buddha dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Candi-Candi Peninggalan Agama Buddha No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama Candi Sewu Plaosan Mendut Borobudur Muara Takus Jago Sari Pawon Tikus Lokasi Penemuan Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Tengah Sumatra Selatan Malang, Jawa Timur Jawa Tengah Jawa Tengah Mojokerto, Jawa Timur Pembuatan Abad ke-7 M Abad ke-7 M Abad ke-7 M Tahun 770-842 M Abad ke-8 M Abad ke-12 M Abad ke-13 M Abad ke-13 M Abad ke-13 M Peninggalan Mataram Lama Mataram Lama Mataram Lama Mataram Lama Sriwijaya Singasari Majapahit Majapahit Majapahit
Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar. Candi ini terletak di Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur dibangun sebelum agama Hindu berkembang di Jawa. Pembangunannya membutuhkan waktu sekitar 50 tahun. Relief (lukisan timbul) yang terdapat pada Candi Borobudur panjangnya mencapai 4 km. Tinggi Candi Borobudur 42 meter. Arca atau patung yang terdapat di sana mencapai 500 buah.
Prasasti
Di Sumatra Selatan ditemukan beberapa prasasti warisan Kerajaan Sriwijaya. Di sekitar Palembang ditemukan Prasasti Telaga Batu, Prasasti Talang Tuwo, dan Prasasti Kedukan Bukit. Ketiganya menceritakan berdirinya kerajaan Sriwijaya. Prasasti Karang Berahi dan Prasasti Kota Kapur ditemukan di Jambi dan Bangka. Kedua prasasti itu menceritakan wilayah kekuasaan Sriwijaya.
Patung
Patung yang bercorak Buddha biasanya berupa arca Sang Buddha Gautama. Arca Sang Buddha Gautama pertama kali ditemukan di Sikendeng, Sulawesi Selatan. Berikut ini daftar patung atau arca peninggalan sejarah Buddha. Patung atau arca peniggalan agama Buddha No. 1 2 3 4 5 6 7 8 Nama Patung Patung Buddha Arca Bhumisparsa Mudra Arca Dhyana Mudra Arca Abhaya Mudra Arca Vitarka Mudra Dharmacakra Mudra Arca Vara Mudra Arca Buddha Lokasi Penemuan Sikendeng Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Tengah Palembang Pembuatan Abad ke-2 M Abad ke-8 M Abad ke-8 M Abad ke-8 M Abad ke-8 M Abad ke-8 M Abad ke-8 M Abad ke-8 M Mataram Lama Mataram Lama Mataram Lama Mataram Lama Mataram Lama Mataram Lama Sriwijaya Peninggalan
Mudra adalah sikap tangan pada patung Buddha. Bhumipasra Mudra adalah Buddha dengan sikap tangan menyentuh bumi; Vara Mudra adalah Buddha dengan sikap tangan memberi anugerah; Dhyana Mudra dan Abhaya Mudra adalah sikap Buddha sedang bersemedi dan memberi kedamaian; Vitarka Mudra sikap tangan Buddha memberi pelajaran; Dharmacakra Mudra adalah sikap Buddha sedang memutar roda ajaran.
Tradisi
Tradisi agama Buddha yang sekarang ini kita jumpai banyak dipengaruhi oleh budaya Cina. Tradisi agama Buddha yang ada, misalnya berdoa di wihara. Tradisi lain agama Buddha yang masih ada adalah ziarah. Ziarah dilakukan dengan mengunjungi tempat suci leluhur seperti candi. Kegiatan yang dilakukan pada saat ziarah adalah membaca doa dan membawa sesajen.