Anda di halaman 1dari 27

KEGIATAN BELAJAR 2

KLASIFIKASI BENTUK, FUNGSI DAN


JENIS INSTRUMEN GAMELAN
No. Kode : DAR2/Profesional/571/2021

PENDALAMAN MATERI SENI KARAWITAN

MODUL 2 : TEKNIK KARAWITAN

KEGIATAN BELAJAR 2 :

KLASIFIKASI BENTUK, FUNGSI DAN JENIS


INSTRUMEN GAMELAN

Nama Penulis :
Sri Winarno, S.Sn
Drs. Sutarjo, M. Hum

Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan 2021
KEGIATAN BELAJAR 2
KLASIFIKASI, BENTUK, FUNGSI DAN JENIS
INSTRUMEN GAMELAN

A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Kegiatan Belajar 2 : Klasifikasi, bentuk, fungsi dan jenis instrumen gamelan
disusun berdasarkan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan, yaitu
memahami klasifikasi, bentuk, fungsi dan jenis instrumen gamelan.
Kompetensi yang akan dicapai oleh peserta PPG adalah: mampu (1)
menganalisis klasifikasi instrumen gamelan, (2) memahami bentuk fisik
instrumen, (3) menganalisis fungsi dan jenis instrumen gamelan.

2. Relevansi
Kegiatan-kegiatan belajar yang disajikan relevan dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar bidang keahlian seni karawitan dan penataan karawitan.
Dengan dikuasainya materi klasifikasi, bentuk, fungsi dan jenis instrumen
gamelan, maka cukup signifikan membantu dalam mencapai kompetensi yang
diharapkan di bidang seni karawitan yaitu memainkan instrumen atau vokal
dalam kerangka lagu/ gendhing.
3. Petunjuk Belajar
Agar proses pembelajaran klasifikasi, bentuk, fungsi dan jenis instrumen
gamelan dapat dilaksanakan dengan lancar, maka langkah-langkah belajar
yang dapat diikuti adalah sebagai berikut :
a) Bacalah dan pahami capaian pembelajaran dan sub capaian
pembelajaran kemudian catat bagian yang belum dikuasai dan yang
sudah dikuasai.
b) Bacalah uraian materi pada bagian yang belum dikuasai dan
apabila belum cukup dapat ditambah dengan sumber belajar lain dari

34
buku bacaan di daftar pustaka atau video pembelajaran di link yang
tersedia atau yang lainnya. Lakukan kajian terhadap klasifikasi, bentuk,
fungsi dan jenis instrumen gamelan.
c) Setelah dikuasai semua tugas dan tes formatif pada keempat
kegiatan belajar, silahkan dilanjutkan dengan mengerjakan tugas akhir
dan tes akhir.

B. KEGIATAN INTI
1. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran yang diharapkan adalah menguasai materi ajar pada
klasifikasi, bentuk, fungsi dan jenis instrumen gamelan karawitan secara
makna dapat menjelaskan aspek “apa” (konten), “mengapa” (filosofi),dan
“bagaimana” (penerapan dalam kehidupan sehari-hari) sehingga dapat
membimbing peserta didik SMK mencapai kompetensi keahlian yang
dibutuhkan oleh DUDI

2. Sub Capaian Pembelajaran


Adapun sub capaian pembelajaran yang diharapkan adalah menganalisis dan
mengajarkan kompetensi-kompetensi terkait dengan menganalisis,
memahami bentuk fisik gamelan, menganalisis fungsi dan jenis instrumen
gamelan.

3. Pokok-pokok Materi
Pemahaman Klasifikasi, bentuk, fungsi dan jenis instrumen gamelan
karawitan meliputi :
a). Klasifikasi instrumen gamelan
b). Bentuk, jenis, dan fungsi instrumen gamelan.
4. Uraian Materi
a. Klasifikasi Instrumen Gamelan
Instrumen adalah istilah yang digunakan untuk menyebut alat musik dalam
gamelan Jawa. Instrumen gamelan dapat dikelompokan menjadi 5
pengelompokan. Hal tersebut secara lebih rinci dpaparkan berikut ini.

1). Klasifikasi Instrumen Berdasarkan Bentuk Fisik :


Klasifikasi instrumen secara bentuk fisik terbagi menjadi 2, yaitu bentuk
pencon dan bentuk bilah. Hal tersebut secara jelas dapat diperhatikan pada
bagan berikut ini :
Klasifikasi secara bentuk
fisik

Bentuk Pencon Bentuk Bilah

Pencon Lanang Bilah


Pencon Wadon Kruwingan
Bilah Geger

Tabel 1. Skema Klasifikasi Instrumen secara Fisik


2). Klasifikasi Instrumen Menurut Unsur Musikal
Unsur dalam musik ada 2, yaitu lagu/ melodi dan ritme/ irama.
Pembagian instrumen berdasarkan unsur musikal adalah pembagian
instrumen berdasarkan perannya, termasuk bertugas pada bagian lagu atau
bertugas pada bagian irama. Kaitanya dengan klasifikasi pada gamelan,
masing-masing unsur terbagi lagi menjadi 2, yaitu: pamurba dan pamangku.
Pamurba diartikan sebagai yang berkuasa atas sesuatu sedangkan pamangku
mempunyai arti menegaskan. Oleh karena itu pembagian instrumen secara
unsur musikal dalam gamelan adalah sebagai berikut :
Pamurba Lagu

Instrumen Lagu
Pamangku Lagu
Klasifikasi Unsur musikal

Pamurba irama

Instrumen Irama

Pamangku Irama

Tabel 2. Skema Klasifikasi Instrumen secara Unsur Musikal


Adapun yang termasuk dalam kelompok instrumen lagu adalah : pamurba
lagu, yaitu: instrumen rebab dan pamangku lagu, yaitu: instrumen gender
barung, gender penerus, bonang barung, bonang penerus, gambang, siter,
dan suling.
Adapun yang termasuk dalam kelompok instrumen irama adalah
pamurba irama, yaitu: instrumen kendhang dan pamangku irama, yaitu
: ricikan balungan (slenthem, demung,saron), kethuk-kempyang, kenong,
kempul gong.
3). Klasifikasi Instrumen secara Hirarki
Berdasarkan hierarki klasifikasi instrumen terbagi menjadi 3, yaitu :
instrument ngajeng, instrument tengah, serta instrument wingking.
Instrumen ngajeng adalah instrument garap, yang meliputi: rebab,
kendhang,gender, dan sindhen. Hal tersebut secara jelas dapat diperhatikan
pada bagan berikut ini.

Klasifikasi secara posisi


/hierarki/Kedudukan

Instrumen ngajeng Instrumen Tengah Instrumen


wingking

Tabel 3. Skema Klasifikasi Instrumen secara Hierarki


4). Klasifikasi Instrumen secara Organologi
Klasifikasi ini didasarkan pada sumber bunyi atau bagaimana instrumen
dibunyikan, terdapat 4 pengelompokan instrumen yang meliputi :
a) Idiophon: Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari badan
instrumen itu sendiri
b) Aerophon: Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari udara.
c) Membranophon: Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari
selaput tipis
d) Kordophon : Instrumen yang sumber bunyinya berasaldari
dawai yang direntangkan.
5). Klasifikasi Instrumen Menurut Garap.
Klasifikasi instrument menurut sudut pandang garap dibagi
menjadi 3, yaitu: instrument balungan, istrumen struktural, dan istrumen
garap. Klasifikasi ini dikemukan oleh Rahayu Supanggah (2009:234). Di
antara pendapat-pendapat mengenai klasifikasi gamelan, klasifikasi ini
yang paling tepat untuk memberikan pemahaman tentang pengelompokan
instrumen dalam gamelan Jawa. Kalsifikasi menurut sudut pandang garap
tersebut secara jelas dapat diperhatikan pada bagan berikut ini:
Klasifikasi menurut sudut pandang garap

Instrumen Instrumen

Balungan Struktural

Instrume
n Garap

Tabel 4. Skema Klasifikasi Instrumen dalam aperspektif garap


Instrumen balungan adalah instrumen yang permainannya paling
dekat dengan lagu balungan gendhing. Adapun yang termasuk dalam
kelompok instrumen balungan ini adalah : demung, saron, saron penerus
dan bonang penembung.
Instrumen struktural adalah instrumen yang pola jalinan permainan
satu dengan yang lainnya dapat menentukan atau mencirikan bentuk
gendhing. Adapun yang termasuk dalam kelompok instrumen struktural
adalah : Kethuk-kempyang, kenong, kempul, gong, kendhang.
Instrumen garap adalah instrumen yang menggarap balungan
gendhing dengan repertoar wiled dan cengkok dari masing-masing
instrumen. Adapun yang termasuk dalam kelompok instrumen ini adalah:
rebab, kendhang, gender, bonang barung, dan vokal sindhen.
Banyak para teoritisi maupun praktisi seni karawitan mencoba
untuk mengelompokan instrumen gamelan berdasarkan sudut pandang
masing-masing. Klasifikasi yang diungkapkan kadang-kadang mengadopsi
pengelompokan instrumen pada musik modern yang jelas secara konsep
berbeda. Misalnya saja klasifikasi unsur musikal di mana instrumen
gamelan terbagai menjadi 2 yaitu instrumen lagu dan irama. Di dalam
instrumen gamelan kadang-kadang yang termasuk dalam kelompok
instrumen lagu pun juga bermain dalam irama, artinya tidak murni sebagai
instrumen lagu, ini yang kadang-kadang membuat rancu.
Terdapat pengelompokan instrumen yang hanya memandang
secara bentuk fisik. Bentuk fisik merujuk pada hal yang nampak dan bisa
dilihat. Ada juga pengelompokan instrumen yang melihat secara hirarki
berdasarkan pada peran dan bisa dilihat pada setting atau tata letak
gamelan. Klasifikasi tersebut kurang konprehensif jika diterapkan dalam
pengelompokan instrumen gamelan. Mestinya pengelompokan gamelan
tidak hanya didasarkan pada bentuk fisik maupun hierarki jenjang pada
tata letak atau setting gamelan tetapi juga harus menyangkut pada peran/
kedudukan serta fungsi instrumen pada sajian karawitan.
Klasifikasi instrumen menurut perspektif garap yang dikemukan
oleh Rahayu Supanggah merupakan klasifikasi instrumen yang tepat jika
diterapkan dalam gamelan. Klasifikasi ini membagi instrumen gamelan
dalam 3 kelompok instrumen; yaitu kelompok balungan, struktural dan
kelompok garap. Pembagian ini merujuk pada peran, kedudukan dan funsi
instrumen pada sajian karawitan. Instrumen balungan, adalah isntrumen
yang memiliki pola tabuhan hapir sam dengan melodi balungan.
Instrumen struktural, adalah instrumen yang pola tabuhannya membentuk
jalinan permainan yang dapat menentukan bentuk gendhing. Sedangkan
instrumen garap adalah instrumen yang menggarap atau
mengintepretasikan kerangka lagu/ gendhing dengan repertoar pola
tabuhan, wiled atau cengkok yang dimiliki.

b. Bentuk, Jenis, dan Fungsi Instrumen Gamelan.


Gamelan merupakan seperangkat instrumen musik tradisi Jawa
yang terdiri dari beberapa instrument yang memiliki bentuk, fungsi dan
kedudukan yang berbeda-beda. Secara klasifikasi instrument gamelan
terbagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok instrumen balungan,
instrumen strukural dan instrument garap (Lihat Modul I kegiatan Belajar
2). Secara garis besar pengertian dan instrumen-instrument yang termasuk
dalam ke-3 kelompok klasifikasi tersebut adalah :1). Instrumen balungan :
2). Istrumen struktural, dan 3). Instrumen garap. Hal tersebut secara rinci
dipaparkan sebagai berikut.
1). Bentuk, Jenis dan Fungsi Instrument Balungan
Istrumen balungan adalah instrumen yang permainannya paling
dekat dengan lagu balungan gendhing. Adapun yang termasuk dalam
kelompok instrumen balungan adalah : demung, saron, saron penerus dan
bonang penembung.
a). Slenthem
Fungsi : Slenthem berfungsi sebagai pamangku lagu.
Sumber bunyi : Slenthem termasuk dalam ricikan idiophone.
Cara memainkan : Slenthem dimainkan dengan cara dipukul.
Macam/jenis : Secara bentuk fisik rickan Slenthem termasuk dalam
ricikan berbentuk bilah/wilah. Jumlah bilah dalam satu rancak adalah 7
bilah nada dengan urutan nada :

Slenthem laras slendro: y 1 2 3 5 6 Ż

Gambar 1: Slenthem Slendro dan urutan nada

Gambar 2: Slenthem laras pelog: 1 2 3 4 5 6 7


b). Demung
Fungsi : Demung berfungsi sebagai pamangku lagu.
Sumber bunyi : Ricikan Demung termasuk dalam ricikan idiophone.
Cara memainkan : Ricikan Demung dimainkan dengan cara dipukul.
Macam/jenis : Demung termasuk dalam ricikan berbentuk bilah/
wilah. Dalam satu rancak Demung terdapat 7 bilah nada dengan urutan
sebagai berikut:
Demung laras slendro : y 1 2 3 5 6 Ż

Demung laras pelog : 1 2 3 4 5 6 7

Gambar 3: Demung Slendro dan pelog beserta urutan nadanya

c). Saron Barung


Fungsi : Saron Barung berfungsi sebagai pamangku lagu.
Sumber bunyi : Ricikan Saron Barung termasuk dalam ricikan
idiophone.
Cara memainkan : Ricikan Saron Barung dimainkan dengan cara
dipukul.
Macam/jenis : Secara fisik rickan Saron Barung sama dengan
demung. Perbedaannya nada-nada pada saron
barung memiliki ambitus satu gembyang lebih tinggi
dari pada Demung.

Gambar 4: Saron Barung slendro dan pelog beserta urutan nadanya

d). Saron Penerus


Fungsi : Saron penerus berfungsi sebagai pamangku lagu.
Sumber bunyi : Saron penerus termasuk dalam ricikan kelompok
idiophone.
Cara memainkan : Ricikan saron penerus dimainkan dengan cara
dipukul.
Macam/jenis : Secara fisik rickan saron panerus sama dengan
demung dan saron barung. Perbedaannya saron
penerus memiliki urutan nada satu gembyang lebih
tinggi dibanding saron barung.

Gambar 5: Saron penerus beserta urutan nadanya

2). Bentuk, Jenis dan Fungsi Instrument Struktural


Instrumen struktural adalah instrumen yang pola jalinan permainan
satu dengan yang lainnya dapat menentukan atau mencirikan bentuk
gendhing. Adapun yang termasuk dalam kelompok instrumen struktural
adalah : kethuk-kempyang, kenong, kempul, gong, kendhang. Hal tersebut
secara rinci dipaparkan sebagai berikut.

a). Kethuk-Kempyang
Fungsi : Kethuk-Kempyang berfungsi sebagai pamangku irama
(mempertegas irama).
Sumber bunyi : Kethuk-Kempyang termasuk dalam ricikan idiophone.
Cara memainkan: Ricikan Kethuk-Kempyang dimainkan dengan cara
dipukul.
Macam/jenis : Secara bentuk fisik rickan kethuk kempyang termasuk
dalam ricikan berbentuk pencon.
Ricikan kethuk laras slendro bernada 2 (ro) dan laras pelog bernada 6
(nem). Ricikan kempyang laras slendro bernada 1 (ji) dan pelog bernada 6
(nem).

Gambar 6: Ketuk-Kempyang
b). Kenong
Fungsi : Kenong berfungsi sebagai pamangku irama
(mempertegas irama).
Sumber bunyi : Kenong termasuk dalam ricikan
idiophone. Cara memainkan : Kenong dimainkan
dengan cara dipukul.
Macam/jenis : Kenong secara fisik merupakan ricikan berbentuk
pencon.
Perspektif garap : Kenong merupakan kelompok ricikan struktural

Gambar 7: Nada pada Kenong Slendro


Gambar 8: Kenong pelog

c). Kempul
Fungsi : Ricikan kempul berfungsi sebagai pamangku irama
(mempertegas irama).
Sumber bunyi : Kempul termasuk dalam ricikan idiophone.
Cara memainkan : Ricikan kempul dimainkan dengan cara dipukul.
Macam/jenis : Kempul adalah ricikan berbentuk pencon.
Perspektif garap : Kempul merupakan kelompok ricikan struktural

Gambar 9: Kempul dan Gong Suwukan


d). Gong
Fungsi : Dalam karawitan Jawa ricikan gong berfungsi sebagai
pamangku irama (mempertegas irama).
Sumber bunyi : Gong termasuk dalam ricikan idiophone.
Cara memainkan : Ricikan gong dimainkan dengan cara dipukul.
Macam/jenis : Dalam gamelan Jawa ricikan gong terdiri dari dua
macam/jenis, yaitu: gong suwukan dan gong ageng.
Kedua jenis Gong tersebut yang membedakan secara jelas adalah pada
ukuran dari besar kecilnya gong itu sendiri. Gong ageng berukuran besar,
sedangkan gong suwukan berukuran kurang lebih sepertiga lebih kecil.
Gong adalah ricikan berbentuk pencon.

Gambar 10: Gong Ageng

e). Engkuk-Kemong
Fungsi : Engkuk-Kemong berfungsi sebagai penghias irama
(memperindah irama).
Sumber bunyi : Ricikan Engkuk-Kemong termasuk dalam ricikan
idiophone.
Cara memainkan : Ricikan Engkuk-Kemong dimainkan dengan cara
dipukul.
Macam/jenis : Secara bentuk fisik ricikan Engkuk-Kemong
berbentuk pencon. Engkuk-Kemong hanya berlaras
slendro saja, dengan nada 6 (nem) dan 1 (ji).
Perspektif garap : Engkuk-Kemong merupakan kelompok ricikan
struktural

Gambar 11: Engkuk-Kemong


f). Kemanak
Fungsi : Kemanak berfungsi sebagai pamangku irama
(mempertegas irama) khusunya pada gending-gending jenis
bedayan (gending-gending iringan tari bedaya atau srimpi).
Sumber bunyi : Kemanak termasuk dalam ricikan idiophone. Namun
Kemanak juga dapat dikategorikan ricikan airophone,
karena untuk menghasilkan bunyi sesuai yang dikehendaki
secara pengunaannya dalam konteks tradisi membutuhkan
udara sebagai sumber bunyi.
Cara memainkan : Ricikan Kemanak dimainkan dengan cara dipukul.
Macam/jenis : Secara bentuk fisik rickan Kemanak termasuk dalam
ricikan berbentuk kelontong.

Gambar 12: Kemanak


g). Kecer
Fungsi : Dalam karawitan Jawa ricikan kecer berfungsi sebagai
penghias irama (memperindah irama).
Sumber bunyi : Kecer termasuk dalam ricikan idiophone.
Cara memainkan : Ricikan Kecer dimainkan dengan cara dipukul.
Macam/jenis : Secara bentuk fisik rickan Kecer termasuk dalam ricikan
berbentuk kepingan atau lempengan.
Perspektif garap : Kecer merupakan kelompok ricikan struktural

Gambar 13. Kecer


3). Bentuk, Jenis dan Fungsi Instrument Garap
Instrumen garap adalah instrumen yang menggarap balungan
gendhing dengan repertoar wiled dan cengkok dari masing-masing
instrumen. Adapun yang termasuk dalam kelompok instrumen ini adalah:
rebab, kendhang, gender, bonang barung, dan vokal sindhen.
a). Rebab
Fungsi : Dalam karawitan Jawa ricikan rebab berfungsi
sebagai pamurba lagu/ pemimpin lagu (pembawa
lagu utama).
Sumber bunyi : Ricikan rebab termasuk dalam ricikan chordophone
dan/ atau membranphone, karena sumber bunyinya
dihasilkan dari dawai yang direntangkan, serta
selaput yang terbuat dari babad sebagai resonator.
Cara memainkan : Ricikan rebab dimainkan dengan cara digesek.
Macam/jenis : Secara ukuran fisik ricikan rebab ada dua macam,
yaitu kresnan (berukuran kecil) dan baladewan
(berukuran besar). Secara warna juga terdapat dua
macam, yaitu pontang (secara tradisi rebab ini
digunakan untuk dimainkan pada sajian gendhing-
gendhing laras slendro) dan byur (dimainkan pada
sajian gending laras pelog).

Gambar 14: Rebab


b). Kendhang
Fungsi : Dalam karawitan Jawa ricikan kendang berfungsi
sebagai pamurba irama/pemimpin irama (penguasa
jalannya irama).
Sumber bunyi : Ricikan kendang termasuk dalam ricikan
membranphone karena bersumber bunyi pada kulit.
Cara memainkan : Ricikan kendang dimainkan dengan cara dikebuk/
dipukul
Jenis/jenis : Kendang ageng, kendhang ciblon, kendang
ketipung dan kendang sabet (kendang khusus yang
dipergunakan untuk sajian iringan pakeliran) serta
bedhug.
Gambar 15: Kendang Ageng, Ketipung, Penunthung, Ciblon,
Sabet/Wayangan
c). Gender Barung
Fungsi : Dalam penyajian gending ricikan gender barung
berfungsi sebagai pamangku lagu/pelaksana lagu
yang bertugas membantu atau mengikuti pamurba
(mempertegas lagu)..
Sumber bunyi : Ricikan gender termasuk ricikan idiophone karena
sumber bunyinya dihasilkan dari ricikan itu sendiri.
Cara memainkan : Ricikan gender barung dimainkan dengan cara
dipukul.
Macam/jenis : Dalam gamelan Jawa ricikan gender barung terdiri
dari 3 rancak, yang masing-masing ricikan pada
umumnya terdiri dari 14 bilah. Adapun 3 rancak
gender barung tersebut melirputi 1 rancak gender
barung laras slendro, 1 rancak gender barung laras
pelog nem/ lima, dan 1 rancak gender barung laras
pelog barang.
Gambar 16: Gender Barung
d). Gender Panerus
Fungsi : Ricikan gender penerus berfungsi sebagai penghias
lagu (memperindah lagu gending).
Sumber bunyi : Ricikan gender penerus termasuk dalam ricikan
idiophone, karena bersumber bunyi pada alat itu
sendiri.
Cara memainkan : Ricikan gender penerus dimainkan dengan cara
dipukul.
Macam/jenis : Sebagaimana gender barung, gender penerus juga
terdiri dari 3 rancak. Secara fisik gender penerus
memiliki ukuran lebih kecil dan ambitus wilayah
nadanya lebih tinggi satu oktaf/ gembyang dari pada
gender barung.

Gambar 16: Gender Panerus


e). Bonang Barung
Fungsi : Bonang barung dalan sajian gending berfungsi
sebagai pamangku lagu (mempertegas lagu).
Sumber bunyi : Ricikan bonang barung termasuk dalam ricikan
idiophone.
Cara memainkan : Ricikan bonang barung dimainkan dengan cara
dipukul.
Macam/jenis : Dalam gamelan Jawa ricikan bonang barung terdiri
dari 2 rancak. 1 rancak bonang barung laras slendro
yang terdiri dari 12 pencon, dan 1 rancak bonang
barung laras pelog terdiri dari 14 pencon.

Gambar 17: Bonang Barung Slendro dengan nada-nadanya

Gambar 18: Bonang Barung pelog dengan nada-nadanya


f). Bonang Penerus
Fungsi : Bonang penerus berfungsi sebagai penghias lagu
(memperindah lagu).
Sumber bunyi : Ricikan bonang penerus termasuk dalam kelompok
ricikan idiophone.
Cara memainkan : Ricikan bonang penerus dimainkan dengan cara
dipukul.
Macam/jenis : Sebagaimana bonang barung ricikan bonang penerus
juga terdiri dari 2 rancak. Secara fisik bonang
penerus memiliki ukuran lebih kecil dengan ambitus
wilayah nada lebih tinggi satu gembyang dibanding
bonang barung.

Gambar 19: Bonang Penerus Slendro dengan nada-nadanya

Gambar 20: Bonang Penerus Pelog dengan nada-nadanya


Di samping itu, terdapat beberapa instrumen gamelan yang secara
klasifikasi tidak termasuk dalam instrumen garap, balungan maupun
struktural. Instrument-instrumen tersebut adalah : intrumen gambang,
instrumen siter dan instrumen suling. Secara bentuk fisik dapat dijelaskan
dengan gambar sebagai berikut :

Gb. 21: Gambang

Gb.22 : Siter

Gb. 23 : Suling
Ketiga instrument tersebut di atas, di kalangan para pengrawit
bahkan dimasukan dalam kelompok garap wingking, atau instrument yang
dianggap tidak begitu di “penting”kan . Jika ada ya bagus, tetapi jika tidak
ada ya tidak begitu masalah, karena sifatnya hanya sebagai instrument
penghias. Akan tetapi, jika ditelaah secara garap musikal maupun teknik
penguasaan, instrument tersebut juga memiliki kesulitan tersendiri. Secara
fungsi jika pengertian isntrumen garap adalah menggarap balungan
gendhing dengan repertoar wiled dan cengkok, mungkin instrumen ini
masuk dalam klasifikasi instrumen garap.

5. TUGAS FORUM DISKUSI


Cermati Pembahasan tentang klasifikasi, bentuk, fungsi dan jenis instrumen
gamelan. Diskusikan bersama teman dalam kelompok anda, kemudian
masing-masing peserta PPG mencoba menjelaskan :

 Klasifikasi dan bentuk instrumen sesuai etnis masing-masing


 Fungsi serta jenis instrumen gamelan sesuai etnis masing-masing
DAFTAR PUSTAKA
Hastanto, Sri, 2009 Konsep Pathet dalam karawitan Jawa:Surakarta: Program
Paska Sarjana bekerjasama dengan ISI press Surakarta

Jumadi, 1979. “Pathet” makalah disampaikan pada sarasehan Karawitan di


Pusat Pengembangan Kebudayaan Jawa Tengah.

Martopengrawit, 1975. Pengetahuan Karawitan, Jilid I dan II, Surakarta:ASKI


Surakarta.

Supanggah, Rahayu, 2002, Bothekan Karawitan I Jakarta: The Ford Foundation


dan masyarakat Seni Pertujukan Indonesia.

, 2009, Bothekan Karawitan II Surakarta: Program Paska Sarjana


bekerjasama dengan ISI press Surakarta

Sri Winarno, 2012, Modul TEKNIK INSTRUMEN Dasar, Bahan Ajar Materi
Produktif Seni Karawitan, SMK Negeri 8 Surakarta

Waridi, 2001, R.L Martopengrawit Empu Karawitan Gaya Surakarta,


Yogyakarta: Penerit Mahavhira.

, 2003, “Gendhing dalam pandangan Orang Jawa: Makna, fungsi sosial,


dan hubungan Seni”, Dalam A.M. Hermin Kusmayati ed., Kembang
setaman Persembahan untuk Sang Mahaguru., Yogyakarta: Balai
Penerbitan ISI.

Anda mungkin juga menyukai