OBSERVASI Isi, Struktur, dan Kebahasaan ISI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Isi pokok teks laporan hasil observasi terbagi menjadi tiga
kategori umum, yaitu: 1. Fenomena alam (hewan, tumbuhan, keadaan lingkungan/alam) 2. Peristiwa budaya (bahasa, seni, adat istiadat) 3. Kondisi sosial (transportasi, hukum, pendidikan) STRUKTUR TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI Secara umum, struktur teks laporan hasil observasi terdiri atas tiga bagian pokok : 1. Pernyataan umum Berisi kalimat-kalimat yang menggambarkan fenomena yang akan dipaparkan secara umum. Isi keseluruhan teks terwakili di dalam bagian tersebut. 2. Deskripsi bagian Berisi perincian/pembagian dari objek yang dipaparkan (digambarkan). 3. Deskripsi manfaat (opsional/boleh ada boleh tidak) Berisi penjelasan tentang faedah, kegunaan ataupun dampak dari suatu fenomena. CONTOH Instrumen Musik Tradisional Pernyataan Umum : Instrumen musik tradisional sangat banyak macamnya. Selain dibagi menurut sumber bunyinya, instrumen musik tradisional dapat dibedakan berdasarkan bentuknya, yakni sebagai berikut : Deskripsi Bagian : Pertama, instrumen dalam bentuk tabung. Instrumen ini merupakan bentuk umum dari alat musik yang memakai bahan dasar bambu. Bahan bambu ini dapat diganti dengan kayu atau logam. Instrumen yang berbentuk tabung, misalnya calung, angklung, kentongan/kulkul, suling, dan guntang. Kedua, instrumen berbentuk bilah. Kekuatan bunyi instrumen jenis ini perlu didukung oleh wadah gema sebagai ruang resonator. Permukaan bilah dapat berupa bidang rata, cembung, bahkan irisan berbentuk tabung. Contoh alat musik berbentuk bilah adalah gambang, kolintang, saron, dan gender. Ketiga, instrumen berbentuk pencon yang memiliki pencu (Jawa), yaitu bagian yang menonjol dari suatu bidang datar atau yang dianggap datar. Pencu dimaksudkan sebagai tumpuan pukulan. Pada umumnya alat ini terbuat dari logam. Di negeri kita, alat musik jenis ini cukup banyak. Menariknya, alat sejenis ditata dengan sistem nada dan penyusunan yang berbeda-beda di tiap daerah. Sebagai contoh, bonang (Jawa dan Sunda), trompong (Bali), kromong (Betawi), talempong (Minang), totobuang (Ambon), dan Kangkanong (Banjar), semuanya memiliki sistem nada yang berbeda. CONTOH (LANJUTAN) Masih banyak instrumen daerah bentuk lain yang tidak dapat digolongkan ke dalam kelompok-kelompok tersebut karena memang tidak memiliki kesamaan bentuk. Bahkan beberapa alat musik sering mempunyai bentuk yang benar- benar khas, misalnya siter/ celempung, tarawangsa, rebab, dan popondi/tolindo. Jenis instrumen musik daerah dapat pula dikelompokkan berdasarkan fungsinya. Instrumen melodis merupakan alat musik yang digunakan untuk memainkan rangkaian nada atau melodi sebuah lagu . Contohnya rebab, angklung, kolintang, gambang, talempong, sasando, kecapi, siter, serunai, dan suling. Sementara itu, instrumen ritmis merupakan alat musik yang dalam permainannya memberikan irama (ritme). Hal ini juga berhubungan dengan ketukan dan birama. Alat musik jenis ini contohnya gong, kempul, kethuk, kenong, gendang, marwas/gedumba, dan tifa. Deskripsi Manfaat : Perbedaan bentuk instrumen musik ternyata berpengaruh pada fungsi dan cara memainkannya. Namun, perbedaan- perbedaan itu menjadikan suatu pergelaran menjadi lebih enak didengar. Instrumen-instrumen itu pun merupakan media ekspresi diri, media komunikasi, media pengembang bakat, dan media apresiasi. Instrumen musik apabila sudah disajikan dalam suatu pergelaran juga dapat mengembangkan kepekaan terhadap alam sekitar dan menambah kehalusan budi pekerti. Apalagi, instrumen musik yang beragam itu tidak hanya dapat dilakukan secara perseorangan, tetapi juga dapat melibatkan banyak orang atau kelompok yang saling bekerja sama. Rasa kebersamaan dapat pula terpupuk dengan pergelaran alat-alat musik dan keberhasilannya dapat memberikan rasa puas bagi para pendengarnya KEBAHASAAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI Secara garis besar, aspek kebahasaan teks laporan hasil observasi banyak mengandung : 1. Kata benda/nomina untuk menginformasikan benda/sesuatu yang diamati. contoh : musik tradisional, tarian, budaya modern 2. kata sifat/ keadaan untuk mendeskripsikan sesuatu/benda yang diamati. Contoh : mistis, unik, eksotis 3. kata kerja aksi untuk menjelaskan perilaku. Contoh : mempertontonkan, menyuarakan, membangkitkan KEBAHASAAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI (LANJUTAN) 4. istilah-istilah teknis yang berkaitan dengan isi teks. Contoh : angklung, nada slendro, ketipung 5. kata konkret sesuai fakta Contoh : Reog mempertontonkan keperkasaan pembarong dalam mengangkat dadak merak seberat sekitar 50 kilogram (tidak dikatakan “yang sangat berat”) 6. kopula, kata yang digunakan untuk menjelaskan pengertian atau konsep. Contoh : adalah, merupakan, yaitu 7. kalimat rincian (analisis) untuk mendeskripsikan hasil pengamatan. Contoh : Warok adalah sosok dengan stereotip, yakni memakai kolor, berpakaian hitam-hitam, dan memiliki kesaktian.