Teori Waisya
Kelebihan : Banyak Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia dan para
pedagang yang berasal dari India dan menyebarkan agama Hindu-Budha
ketika berdagang
Kelemahan : Para Pedagang tidak mengerti bahasa sangsekerta dan huruf
pallawa
Teori Brahmana
Kelebihan : Di Indonesia, banyak prasasti Hindu-Budha yang
menggunakan bahasa sansekerta dan huruf pallawa. Bahasa tersebut pada
saat itu hanya dikuasi oleh kaum Brahmana
Kelemahan : Dalam tradasi Hindu-Budha kaum Brahmana pantang
menyebrang lautan
Dari pengertian teori ksatria tersebut, dijelaskan bahwa asal usul Hindu Budha berasal
dari golongan ksatria. Berdasarkan kasta dalam agama Hindu, golongan ksatria
menempati posisi kasta kedua dibawah golongan brahmana atau para pendeta.
Lalu siapa saja yang termasuk golongan ksatria? Jika kita pahami dari namanya,
golongan ini mungkin hanya terdiri dari para tentara. Namun sebenarnya tidak hanya
tentara saja, melainkan terdiri dari para raja dan bangsawan. Itulah ketiga golongan
yang termasuk dalam kasta ksatria.
Jadi dapat kita analisis bahwa golongan kstaria yang dimaksud dalam teori ksatria
bukan hanya para tentara, melainkan raja dan bangsawan juga ikut terlibat dalam
proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu Budha di Indonesia.
Tokoh Pencetus
Lalu siapa tokoh pencetus teori ksatria? hipotesis teori ksatria didukung oleh tokoh
bernama C.C. Breg. Memiliki nama lengkap Cornelis Christiaan Berg, ia merupakan pria
keturunan Belanda yang lahir di Bandung pada tanggal 7 Februari 1934.
Selain mendukung teori ksatria, CC Berg juga senang meneliti sejarah Indonesia. Salah
satu karyanya yakni buku tentang “Sejarah Jawa”. Dalam buku tersebut, ia memberi
tafsiran baru tentang sejarah jawa kuno. Namun ia mengalami kegagalan, karena
pemikirannya terlalu intelektualis dan selalu berprasangka buruk terhadap orang
Indonesia.
Selain CC Berg, beberapa tokoh pendukung teori ksatria lainnya yaitu seperti Mookerji,
dan L. Moens.
Kelebihan:
o Terdapat beberapa kelebihan teori ksatria yang dapat menguatkan pendapat
mengenai proses masuknya Hindu Budha di Indonesia. Pertama, golongan kstaria
memiliki semangat berpetualang untuk menaklukkan daerah lain.
o Kedua, berdasarkan pendapat dari CC Berg, yakni para ksatria turut terlibat
konflik di Indonesia. Mereka mendukung salah salah satu pihak, dan apabila berhasil
memenangkan peperangan maka akan menerima hadiah. Contohnya seperti dinikahkan
dengan seorang putri kerajaan dan sebagainya.
o Ketiga, L. Moens berpendapat bahwa para ksatria melarikan diri dari peperangan
yang berlangsung di India. Mereka kemudian mendirikan kerajaan baru di Indonesia
pada abad ke 5.
Kelemahan:
Selain kelebihan yang sudah disebutkan diatas, teori ksatria juga memiliki kelemahan.
Adapun beberapa kelemahan teori ksatria adalah sebagai berikut :