DISUSUN OLEH :
1. RAJA’ ALBI
2. SAIPUL ASROH POHAN
PEMBIMBING :
MUHAMMAD THOHIR, S.Ud, M.Ag
MA NEGERI 3 PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2021 - 2022
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “Kerajaan Gowa Tallo” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini di ajukan guna memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
Kami menyadari, jika makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari sempurnanya makalah ini. Semoga makalah
ini memberikan informasi bagi teman-teman dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB 1 Pendahuluan.....................................................................................................................4
1.1Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2Rumusan Masalah.............................................................................................................4
1.3Tujuan...............................................................................................................................4
BAB 2 Pembahasan.....................................................................................................................5
2.1 Sejarah Terbentuknya Kerajaan Gowa Tallo....................................................................5
2.2 Letak Kerajaan Gowa Tallo..............................................................................................5
2.3 Masa Perkembangan Kerajaan Gowa Tallo..................................................................... 5
2.4 Proses Kehancuran Dari Kerajaan Gowa Tallo ...............................................................6
2.5 Silsilah Raja Kerajaan Gowa Tallo...................................................................................7
2.6 Peninggalan-Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo..............................................................8
BAB 3 Penutup...........................................................................................................................13
3.1Kesimpulan......................................................................................................................13
3.2Saran................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................14
Walaupun perjanjian telah diadakan, tetapi perlawanan Makassar terhadap Belanda tetap
berlangsung. Bahkan pengganti dari Sultan Hasannudin yaitu Mapasomba (putra Hasannudin) meneruskan
perlawanan melawan Belanda. Untuk menghadapi perlawanan rakyat Makassar, Belanda mengerahkan
pasukannya secara besar-besaran. Akhirnya Belanda dapat menguasai sepenuhnya kerajaan Makassar, dan
Makassar mengalami kehancurannya.
Masa Islam :
1. Sultan Alauddin I (1593-1639)
2. Sultan Malikussaid (1639-1653)
3. Sultan Hasanuddin (1653-1669)
4. Sultan Amir Hamzah (1669-1674)
5. Sultan Mohammad Ali (1674-1677)
6. Sultan Abdul Jalil (1677-1709)
7. Sultan Ismail (1709-1711)
8. Sultan Najamuddin (1711-….)
9. Sultan Sirajuddin (….-1735)
10. Sultan Abdul Chair (1735-1742)
11. Sultan Abdul Kudus (1742-1753)
12. Sultan Maduddin (1747-1795)
13. Sultan Zainuddin (1767-1769)
14. Sultan Abdul Hadi (1769-1778)
15. Sultan Abdul Rauf (1778-1810)
16. Sultan Muhammad Zainal Abidin (1825-1826)
17. Sultan Abdul Kadir Aididin (1826-1893)
18. Sultan Muhammad Idris (1893-1895)
19. Sultan Muhammad Husain (1895-1906)
20. Sultan Muhammad Tahir Muhibuddin (1906-1946)
21. Sultan Muhammad Abdul Kadir Aiduddin (1946-1957)
22. Andi Kumala Andi Idjo (Sejak 2020)
1. Ford Rotterdam
Salah satu peninggalan bersejarah yang cukup mengagumkan dari kerajaan Gowa-Tallo adalah
Ford Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang. Ford Rotterdam adalah sebuah benteng yang dibangun oleh I
Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung, yaitu Raja Gowa ke-9 pada tahun 1545. Fort Rotterdam sendiri
terletak di pesisir pantai sebelah barat Makassar. Dahulu kala benteng yang dikenal dengan sebutan
Benteng Panyyua oleh masyarakat setempat berfungsi sebagai markas pasukan katak Kerajaan Gowa.
Nama Panyyua sendiri diambil karena bentuk bentengnya yang mirip dengan seekor penyu yang hendak
turun ke lautan.
2. Balla Lompoa
Balla Lompoa atau rumah besar adalah sebuah istana tempat tinggal sultan Gowa. Istana yang
berdiri di atas lahan seluas sekitar 3 hektar ini merupakan salah satu peninggalan kerajaan Gowa-Tallo yang
masih berdiri hingga saat ini.
Balla Lompoa dibangun setelah diangkatnya Raja Gowa XXXV, I Mengimingi Daeng Matutu,
Karaeng Bontonompo yang bergelar Sultan Muhammad Tahir Muhibuddin pada tahun 1936. Balla Lompoa
terletak di Jalan Sultan Hasanuddin No 48, Kota Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi
Selatan.
Peninggalan kerajaan Gowa-Tallo selanjutnya adalah Mesjid Katangka yang bernama asli Masjid
Al-Hilal. Mesjid Katangka merupakan masjid tertua yang berada di provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di
Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Mesjid yang sempat digunakan oleh
kesultanan Gowa sebagai benteng pertahanan ketika melawan penjajah ini memiliki desain unik perpaduan
Jawa-Eropa-China. Menurut sebuah prasasti, mesjid yang berdiri di tanah seluas 150 meter ini dibangun
pada tahun 1603. Namun, tak sedikit pula para peneliti yang menyebutkan bahwa bangunan bersejarah itu
dibangun pada awal abad ke-18.
Kompleks Makam Katangka merupakan situs pemakaman raja dari kesultanan Gowa. Makamnya
sendiri berada di area sekitar halaman masjid Katangka yang terletak di kelurahan Katangka, Kecamatan
Somba Opu, Kabupaten Gowa. Di makam ini diketahui terdapat 71 buah makam kuno dengan 112 nisan
yang terdiri dari 76 nisan berbentuk pipih, 31 nisan berbentuk silindris dan 4 berbentuk balok polos. Nama
Katangka sendiri diambil dari bahasa Makassar Tangkasa atau berarti kampung suci.
Batu Petantikan raja atau batu Pallantikang adalah peninggalan kerajaan Gowa yang juga masih
bisa kita lihat hingga saat ini. Konon, Batu Pallantikang merupakan tempat mengikrarkan sumpah para Raja
penguasa Kerajaan Gowa-Tallo. Batu ini terletak di sebelah tenggara kompleks pemakaman Tamalate. Batu
Pallantikang merupakan batu yang terbentuk secara alami. Batu ini terdiri dari dua jenis batuan, yaitu satu
batuan andesit dan dua batu kapur. Batu Andesit merupakan batu yang sering digunakan dalam ritual para
penganut animisme. Masyarakat yang hidup pada masa tersebut pun mempercayai bahwa batu tersebut
adalah batu keramat dari khayangan.
Salah satu peninggalan yang bisa kita lihat lainnya adalah makan Syekh Yusuf Tajul Khalwati.
Selain pernah berjuang mempertahankan tanah air dari para penjajah Belanda, Syekh Yusuf Tajul Khalwati
merupakan tokoh ulama yang telah berjasa menyebarkan agama Islam di Kerajaan Gowa. Makam Syekh
Yusuf terletak tidak jauh dari Benteng Somba Opu yang dibangun oleh Daeng Matanre Karaeng Tumapa.
Shekh Yusuf diketahui wafat pada 23 Mei 1699 di wilayah bernama Kaap yang berada di Afrika Selatan.
Sementara proses pemakamannya sendiri dilakukan di Lakiung, Kabupaten Gowa pada tanggal 6 April
1705. Kini makam Shekh Yusuf telah menjadi salah satu situs cagar budaya yang berada di kabupaten
Gowa.
10 | K e r a j a a n G o w a T a l l o
7. Benteng Somba Opu
Benteng Somba Opu adalah benteng peninggalan dari Kesultanan Gowa. Benteng ini dibangun
oleh Daeng Matanre Karaeng Tumapa ‘risi' Kallonna, yaitu Raja Gowa ke-9 yang dibangun pada abad ke-
16. Benteng Somba Opu berlokasi di Jalan Daeng Tata, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan
Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dahulu kala, Benteng Somba Opu pernah menjadi pusat
perdagangan sebelum akhirnya dikuasai oleh penjajah VOC pada tahun 1669 dan ditemukan kembali pada
tahun 1980 setelah sebelumnya tenggalam oleh air laut.
8. Benteng Tallo
Peninggalan kerajaan Gowa-Tallo lainnya yang juga cukup menarik adalah benteng Tallo yang
berada di muara sungai Tallo. Benteng yang memilliki luas sekitar 2 kilometer diperkirakan memiliki tebal
dinding mencapai 260 cm. Benteng Tallo sendiri kemudian dihancurkan setelah perjanjian Bongaya pada
tahun 1667. Meski bangunannya sudah tidak berbentuk, namun masyarakat sendiri masih bisa melihat sisa-
sisa reruntuhan batuan yang tersebar di wilayah tersebut. Masyarakat sendiri kerap memanfaatkan batuan
tersebut untuk beberapa keperluan. Sementara sisanya masih bisa kita lihat dalam bentuk fondasi yang
mengelilingi makam raja-raja Tallo.
11 | K e r a j a a n G o w a T a l l o
Nah, salah satu mesjid tertua selanjutnya yang menjadi peninggalan kerajaan Gowa-Tallo adalah
Masjid Jongaya atau Babul Firdaus. Mesjid yang dibangun pada 1893 Masehi di Sulawesi Selatan ini berada
di Jalan Kumala, Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. Babul Firdaus sendiri adalah
masjid ketiga yang dibangun oleh Kesultanan Gowa, setelah Masjid Katangka dan Masjid Taeng. Dahulu
kala Masjid Babul Firdaus ini digunakan sebagai tempat untuk memperdalam ilmu agama dan juga
digunakan sebagai tempat pertemuan raja-raja dalam rangka mengatur strategi menghadapi para penjajahan
Belanda.
Masjid Nurul Mukminin adalah masjid kuno yang terletak di Kecamatan Panakkukang jalan Urip
Sumoharjo, kota Makassar. Dahulu masyarakat menyebut mesjid ini dengan nama Karuwisi. Masjid ini
dibangun pada tahun 1924 oleh sang pemilik mesjid yang bernama H. Kawari. Pada awalnya mesjid yang
dirancang oleh H. Andi Cincin Karaeng Lengkese ini digunakan untuk kegiatan peribadatan keluarga.
Namun, sejak 1995 masjid Nurul Mukminin pun kemudian berubah menjadi milik masyarakat umum yang
ada di sekitar masjid. Sebelum renovasi, Masjid Nurul Mukminin sendiri dikenal memiliki ciri khas dua
menara kembar yang mengapit serambi depan mesjid.
12 | K e r a j a a n G o w a T a l l o
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesultanan Gowa atau kadang ditulis Goa, adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses
yang terdapat di daerah Sulawesi Selatan. Rakyat dari kerajaan ini berasal dari Suku Makassar yang
berdiam di ujung selatan dan pesisir barat Sulawesi. Pada awalnya di daerah Gowa terdapat sembilan
komunitas, yang dikenal dengan nama Bate Salapang (Sembilan Bendera), yang kemudian menjadi pusat
kerajaan Gowa: Tombolo, Lakiung, Parang-Parang, Data, Agangjene, Saumata, Bissei, Sero dan Kalili.
Sejak Gowa Tallo sebagai pusat perdagangan laut, kerajaan ini menjalin hubungan dengan Ternate yang
sudah menerima Islam dari Gresik. Raja Ternate yakni Baabullah mengajak raja Gowa Tallo untuk masuk
Islam, tapi gagal. Baru pada masa Raja Datu Ri Bandang datang ke Kerajaan Gowa Tallo agama Islam
mulai masuk ke kerajaan ini. Setahun kemudian hampir seluruh penduduk Gowa Tallo memeluk Islam.
Mubaligh yang berjasa menyebarkan Islam adalah Abdul Qodir Khotib Tunggal yang berasal dari
Minangkabau. Makasar mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan Sultan Hasannudin
(1653 – 1669). Daerah kekuasaan Makasar luas, seluruh jalur perdagangan di Indonesia Timur dapat
dikuasainya. Sultan Hasannudin terkenal sebagai raja yang sangat anti kepada dominasi asing. Dalam
peperangan melawan VOC, Sultan Hasannudin memimpin sendiri pasukannya untuk memporak-
porandakan pasukan Belanda di Maluku. Akibatnya kedudukan Belanda semakin terdesak. Atas
keberanian Sultan Hasannudin tersebut maka Belanda memberikan julukan padanya sebagai Ayam Jantan
dari Timur.
3.2 Saran
Saran yang bersifat membangun dari para guru, pembaca, dan teman-teman lainnya kami harapkan
demi perbaikan makalah tentang Kerajaan Gowa Tallo ini. Kami pun mohon maaf jika terdapat kesalahan
dalam penulisan dan kata-kata.
13 | K e r a j a a n G o w a T a l l o
DAFTAR PUSTAKA
http://www.e-dukasi.met/mol/mo_full.php?moid=121&fname=sej107_10.htm
http://id.Wikipedia.org/wiki/kesultanan_Gowa
http://blog.unila.ac.id/redha/2009/01/04/kerajaan-islam-nusantara-kerajaanislam-di-Sulawesi/
http://p2k.unhamzah.ac.id/id1/2-3073-2970/Kesultanan-Makassar_109898_p2k-unhamzah.html
https://tirto.id/kesultanan-gowa-tallo-masa-islam-sejarah-peninggalan-daftar-raja-f9Er
https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/08/200234079/raja-raja-kerajaan-gowa-tallo
https://keluyuran.com/peninggalan-kerajaan-gowa-tallo/
14 | K e r a j a a n G o w a T a l l o