Tekat Melayu
Pada dasarnya kerajinan tekat merupakan salah satu dari karya seni yang dituangkan pada sebidang kain.
Mengenai kapan kerajinan tekat ini mulai dikenal sulit untuk dipastikan, tetapi apabila diperhatikan
sejarah perkembangan umat manusia, maka unsur-unsur seni didaerah Riau sudah ada sejak abad ke-7.
Perkembangan pesat mulai terjadi pada abad ke-15 bersamaan dengan tersebarnya agama Islam di
Indonesia.
Dalam perkembangannya dari masa kemasa, kerajinan tekat mendapat pengaru yang sangat kuat dari
sistem religi masyarakat. Pada masa kepercayaan animisme, pernyataan bentuk-bentuk kerja seni
dipengaruhi oleh sistem religi animisme, begitu pula jketika masuknya pengaruh Hindu dan Budha dari
India, dan kemudian datangnya agama Islam
Apabila bicara soal sejarah dan asal-usulnya, teknik bordir adalah salah satu teknik
menghias tekstil yang sudah dilakukan sejak lama, yaitu sekitar abad ke 5 hingga
ke 3 SM di Tiongkok pada masa peperangan antar kawasan sebelum mereka
bersatu untuk pertama kalinya di bawah dinasti Qin.
Pada tahun 300-700 Masehi, teknik bordir ini juga ditemukan pada periode migrasi
Swedia, meskipun tampaknya teknik bordir ini sudah ada sejak jaman yang lebih
kuno lagi, karena bangsa Yunani Kuno kerap menyebut Dewi Athena sebagai yang
memberkati manusia dengan ketrampilan untuk menyulam atau bordir.
Sepanjang sejarah, penerapan bordir ini sangatlah beragam, mulai dari menyulam
bendera dengan logo kerajaan, menyulam seragam para prajurit, menyulam
pakaian sehari-hari atau untuk bangsawan, dan teknik ini sering diasosiasikan ke
dalam legenda serta cerita rakyat di Eropa.
Sejarah Kerajinan Tenun Songket Siak
Songket merupakan sejenis kain yang biasanya ditenun tangan, dan mempunyai
corak rumit benang emas atau perak. Kata songket berarti membawa keluar atau
menarik benang dari kain atau menenun menggunakan benang emas dan perak.
Tenun Songket merupakan seni budaya yang berasal dari daratan Cina,
keberadaannya lebih kurang sejak 1000 tahun yang lalu. Songket sudah dikenal
Malaysia dan Indonesia sejak abad ke-13 yang lampau. Dalam kisah perjalanannya
Pandai Sikek berasal dari Silungkang dan Songket Payakumbuh berasal dari Pandai
Sikek. Baginda Ali adalah orang yang membawa ilmu songket dari Selangor ke
Silungkang pada abad ke-16 atau kurang lebih 400 tahun yang lalu.
Tenun Siak pertama kali diperkenalkan oleh seorang pengrajin yang didatangkan
dari Kerajaan Terengganu Malaysia pada masa Kerajaan Siak diperintah oleh Sultan
Sayid Ali. Pengrajin tersebut adala seorang wanita bernama Wan Siti Binti Wan
Karim yang dibawa dari Kerajaan Trengganu ke Siak Sri Indrapura, beliau adalah
seorang yang ahli dan terampil dalam menenun, selain itu beliau juga mengajarkan