I. Sejarah Wayang
Dari manakah asal Wayang ?
Apakah hasil kreasi orang Jawa atau pengaruh kebudayaan Hindu.
Dikatakan bahwa wayang merupakan hasil kreasi atau kebudayaan
Hindu. Sehingga dengan demikian timbul penggunaan istilah asing
didalamnya. Setelah diadakan peneklitian secara seksama, ternyata
merupakan hasil kreasi atau kebudayaan asli orang jawa ( bangsa
Indonesia).
Wayang di Bali
Menurut catatan sejarah, seni lukis wayang (tradisional) berkembang
dan telah diterapkan sejak zaman Kerajaan Majapahit. Antara abad ke-
14 hingga abad ke-18, ketika Pulau Bali dikuasai para Dalem, raja-raja
keturunan Sri Kresna Kepakisan dari Kerajaan Majapahit. Selama Dinasti
Kepakisan memegang tampuk kerajaan, seni lukis wayang mengalami
masa kejayaan. Pada zaman itu pengaruh seni lukis wayang tersebar
meliputi pesisir Jawa Timur, Lombok, bahkan sampai Sumbawa karena
pada masa pemerintahan Dalem Waturenggong ini, seni budaya di Bali
mengalami masa pencerahan yang dikarenakan sang raja juga
penggemar seni budaya.
Di Bali berkembang sebuah seni lukis wayang yang dikenal dengan
seni lukis wayang Kamasan yang terdapat didaerah Klungkung Bali.
Seni lukis wayang klasik ini masih terus bertahan. Adapun metode
penggambaran wayang diantaranya :
1. Wajah atau muka
Penggambaran muka wayang menggunakan pedoman segi empat bujur
sangkar, yang dibagi sedemikian rupa dengan skala 2,3 atau skala 4 untuk
mengetahui letak mata, alis, hidung, mulut dan seterusnya. Sebetulnya
masalah metode adalah sebuah cara untuk mempermudah menangkap
suatu objek tergantung masing masing orang berdasarkan metode mana
yang menurut mereka paling praktis dipergunakan. Adapun metode yang
lain adalah :
a. Manis
b. Galak Manis
a. Tualen
b. Merdah
a. Delem
b. Sangut
f. Binatang atau hewan
Dalam penggambaran Garuda, Naga dan Kera yang menjadi patokan
adalah penggambaran raksasa, dengan memperpendek ukuran hidung
dan menarik bentuk mulut.
e. Mengangkang
d. Berdiri
5. Hiasan Telinga
Hiasan Telinga wayang ada beberapa macam yang dibedakan atas dasar
status jabatan atau hiasan khusus seperti Naga memakai genola, abdi
dan rakyat memakai subeng atau tindik dan kebanyakan satria memakai
anting anting.
c. Gelang
Bajra
b. Gelang
kana mepranak
d. Gelang Uli
7. Gelung
Gelung adalah hiasan kepala dari wayang yang sangat mementukan
identitas figur disamping faktor lainnya. Dari gelung yang ada bisa saja
rupanya berbeda memiliki nama yang sama, demikian pula sebaliknya.
Namun perbedaannya hanyalah terletak pada variasi gelung itu sendiri
sedangkan prinsip dasar dalam cara menggambarkannya adalah sama.