Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN HASIL PAKTIKUM BIOLOGI

Tentang

TES GOLONGAN DARAH


Laporan observasi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas
praktikum mata pelajaran Biologi

Disusun oleh:
Kelompok :2
Kelas : X MIPA 5
Adrian Maulana Dafa P (01)
Eulis Siti Nurallawiah (08)
Mila Hoerinisa (16)
M Hilal Arif Padilah (17)
Nida Annisa (19)
Rifa Salsabila (27)
Wendy Ramdani (35)

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH XII
SMA NEGERI 1 SINGAPARNA
Jln. Pahlawan KH.Z Musthafa, Telp. (0265) 545203 Fax. (0265) 541499
Website: http://www.sman1spa.sch.id Email: smanspang@yahoo.co.id
Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Kode Pos 46416
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Hasil Praktikum yang berjudul ” Tes Golongan Darah” ini telah diterima dan
disetujui di Singparna pada :

Hari :

Tanggal :

Oleh :

Guru Mata Pelajaran Biologi

Drs. Jaja Subagja

Nip :

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat
dan Karunia nya penulis dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum ini sesuai waktu
yang telah di tentukan. Tujuan penulis melakukan praktikum tes golongan darah, yaitu
untuk mengetahui golongan darah siswa beserta rhesusnya, yang berguna untuk
kehidupan di masa depan. Dengan selesainya laporan hasil praktikum, perkenankanlah
penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar besar nya kepada yang terhormat :

1. Bapak Drs.H Dudus Dustiana, S.pd, M.pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1
Singaparna.
2. Drs. Jaja Subagja sebagai guru mata pelajaran biologi.
3. Ibunda dan Ayahanda yang telah banyak memberikan dorongan moral maupun
material.
4. Rekan-rekan kelas XI MIPA 5 yang telah membantu menyumbangkan pikiran
dan datanya sehingga laporan hasil praktikum ini bisa terwujud.

Dalam penyusunan laporan hasil praktikum ini masih jauh dari kata sempurna,oleh
karena itu penulis mohon saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
laporan hasil praktikum ini.

Singaparna, 25 November 2019

Penulis

ii
ABSTRAK
Darah merupakan jaringan ikat khusus yang terdiri atas sel-sel darah, keping
darah, dan matriks yang berbentuk cairan (plasma). Komponen penyusun darah, yaitu
plasma darah,sel darah merah,sel darah putih,dan keping darah.
Golongan darah adalah klasifikasi darah suatu individu berdasarkan ada atau
tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah.
Penggolongan darah sistem ABO di temukan oleh ilmuwan Austria bernama Karl
Landsteiner pada tahun 1930. Penggolongan darah sistem ini dilakukan berdasarkan ada
atau tidak adanya antigen tipe A dan tipe B pada permukaan eritrosit serta antibodi tipe
alpha dan Betha di dalam plasma darahnya
Penggolongan darah sistem Rhesus ditemukan oleh Karl Landsteiner dan
Wiener pada tahun 1940 setelah melakukan riset dengan darah kera rhesus, yaitu spesies
kera yang banyak dijumpai di India dan Tiongkok. Penggolongan darah sistem rhesus
berdasarkan ada atau tidak adanya aglutinogen RhD pada permukaan sel darah merah.

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
ABSTRAK............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................................. 2
1.4 Waktu dan Tempat.......................................................................................... 2
1.5 Manfaat............................................................................................................ 2
1.6 Hipotesis.......................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 4
2.1 Landasan Teori................................................................................................ 4
BAB III METODOLOGI.................................................................................... 5
3.1 Metodologi Pengumpulan Data....................................................................... 5
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................... 7
4.1 Pengertian Darah............................................................................................. 7
4.2 Komponen-Komponen Penyusun Darah......................................................... 7
4.3 Golongan Darah............................................................................................... 8
4.4 Alat dan Bahan Tes Golongan Darah.............................................................. 8
4.5 Tabel Hasil Pengamatan.................................................................................. 9
4.6 Jawaban Dari Rumusan Masalah..................................................................... 9
BAB V PENUTUP.............................................................................................. 12
5.1 Kesimpulan..................................................................................................... 12
5.2 Saran............................................................................................................... 12
DAFTAR PUSAKA............................................................................................. v
GLOSARIUM...................................................................................................... vi
LAMPIRAN........................................................................................................ vii

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam kegiatan praktikum tes golongan darah, yang dilaksanakan pada hari
Kamis, tanggal 21 November 2019, penulis dapat memperoleh informasi mengenai cara
untuk melakukan tes golongan darah, hasil penggolongan darah berdasarkan sistem
ABO dan rhesus, yang tentunya akan berguna bagi kita di masa depan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah menyajikan pertanyaan atas topik- topik yang dibahas dalam
sebuah laporan hasil praktikum. pada laporan hasil praktikum ini, kami mengajukan
pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam pembahasan.

1. Berapa tipe golongan darah sistem ABO dan sistem rhesus yang dimiliki oleh
teman sekelas Anda? Tuliskan tipe golongan darah tersebut!
2. Tipe golongan darah sistem ABO manakah yang terbanyak di kelas?
3. Tipe golongan darah sistem rhesus manakah yang terbanyak di kelas?
4. Mengapa pada tipe golongan darah O, tidak ada reaksi yang menggumpal?
Jelaskan alasannya.
5. Mengapa pada tipe golongan darah AB, semua reaksi menggumpal? Jelaskan
alasannya.
6. Gbarkan skema transfusi darah pada golongan darah sistem ABO. Uraikan
penjelasannya!
7. Apa yang akan terjadi jika orang yang bergolongan darah AB menerima
transfusi darah dari donor yang bergolongan darah A?
8. Apa yang akan terjadi jika orang yang bergolongan darah B menerima transfusi
darah dari donor yang bergolongan darah O?

1
9. Jika seseorang memiliki darah Rhˉ (rhesus negatif) mendapatkan transfusi dari
donor yang memiliki Rh⁺ (rhesus positif), pada awalnya tidak membahayakan,
tetapi transfusi darah Rh⁺ selanjutnya akan berbahaya, mengapa? Jelaskan
terjadinya kasus tersebut!
10. Jelaskan akibatnya jika seorang wanita yang memiliki darah Rh^- mengandung
janin dengan darah Rhˉ⁺!

1.3 TUJUAN

Tujuan penyusun laporan hasil praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai memperluas pengetahuan pembaca.


2. Untuk menginformasikan tentang sistem penggolongan darah sistem ABO dan
rhesus.
3. Untuk mengetahui golongan darah seseorang agar jika suatu saat nanti
dibutuhkan untuk mendonorkan atau di donor tidak salah.
4. Untuk mengetahui cara melakukan tes golongan darah.

1.4 WAKTU DAN TEMPAT

Waktu: Kamis, 21 November 2019

Tempat: Kelas XI MIPA 5

1.5 MANFAAT

Manfaat yang bisa didapat dari penyusun laporan hasil praktikum ini adalah sebagai
berikut:

1. Untuk menambah wawasan parapembaca.

2. Untuk menambah minat para pembaca.

3. Untuk mengembangkan kemampuan kita dalam menulis.

4. Untuk menambah kreatifitas kita dalam menulis.

5. Untuk mengetahui penggolongan darah sistem ABO dan rhesus

2
1.6 HIPOTESIS

Dugaan sementara dari laporan hasil praktikum ini bahwa sistem penggolongan
darah ada 2 yaitu sistem penggolongan darah ABO dan sistem penggolongan darah
sistem rhesus.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Darah merupakan bagian penting dari system transport. Darah merupakan


jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri dari dua bagian besar, yaitu: Plasma darah,
merupakan bagian yang cair dan bagian korpuskuli yakni benda-benda darah yang yang
terdiri atas sel darah putih atau leukosit, sel darah merah atau eritrosit dan sel beku
darah atau trombosit. Bagian cair merupakan plasma atau serum (tergantung bagaima
memperolehnya).

Menurut Chris Brooker (2008) darah adalah jaringan ikat cair yang terdiri dari
kuning pucat, plasma, yang mengandung suspensi sel darah merah atau eritrosit, sel
darah putih atau leukosit dan trombosit darah. Darah pada manusia biasanya berwarna
merah. Hal ini disebabkan di dalamnya terdapat hemoglobin yang mengikat oksigen dan
karbondioksida.

4
BAB III

METODOLOGI

3.1 METODE PENGUMPULAN DATA

1. Studi Literatur

Studi Literatur adalah cara untuk menyelesaikan persoalan dengan menelusuri


sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya. Dengan kata lain, istilah Studi
Literatur ini juga sangat familier dengan sebutan studi pustaka. Dalam sebuah penelitian
yang hendak dijalankan, tentu saja seorang peneliti harus memiliki wawasan yang luas
terkait objek yang akan diteliti. Jika tidak, maka dapat dipastikan dalam persentasi yang
besar bahwa penelitian tersebut akan gagal. Sumber-sumber yang dapat dijadikan
sebagai bahan Studi Pustaka pun tidak sembarangan. Tidak semua tulisan hasil
penelitian dapat dijadikan acuan. Beberapa yang umum dan layak digunakan adalah
buku-buku karya pengarang terpercaya (lebih disarankan karya akademisi), jurnal-jurnal
ilmiah terakreditasi, dan hasil-hasil penelitian mahasiswa dalam berbagai bentuk
misalnya skripsi, tesis, disertasi, laporan praktikum, dan sebagainya. Ada beberapa
metode yang dapat dilakukan untuk melakukan Studi Literatur, seperti mengupas
(criticize), membandingkan (compare), meringkas (summarize), dan mengumpulkan
(synthesize) suatu literatur.

2. Observasi / Pengamatan

Pengamatan atau observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek
dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah
fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya,
untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu
penelitian. Ilmu pengetahuan biologi dan astronomi mempunyai dasar sejarah dalam
pengamatan oleh amatir.

5
Di dalam penelitian, observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar
dan rekaman suara.

Cara observasi yang paling efektif adalah melengkapinya dengan pedoman


observasi/pedoman pengamatan seperti format atau blangko pengamatan. Format yang
disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan
terjadi.

6
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Darah

Darah merupakan bagian penting dari system transport. Darah merupakan jaringan
yang berbentuk cairan yang terdiri dari dua bagian besar, yaitu: Plasma darah,
merupakan bagian yang cair dan bagian korpuskuli yakni benda-benda darah yang yang
terdiri atas sel darah putih atau leukosit, sel darah merah atau eritrosit dan sel beku
darah atau trombosit. Bagian cair merupakan plasma atau serum (tergantung bagaima
memperolehnya).

Menurut Chris Brooker (2008) darah adalah jaringan ikat cair yang terdiri dari
kuning pucat, plasma, yang mengandung suspensi sel darah merah atau eritrosit, sel
darah putih atau leukosit dan trombosit darah. Darah pada manusia biasanya berwarna
merah. Hal ini disebabkan di dalamnya terdapat hemoglobin yang mengikat oksigen dan
karbondioksida.

4.2 Komponen- Komponen Penyusun Darah

1. Plasma darah adalah cairan berwarna bening kekuningan, mengandung 92% air,
7% protein plasma, serta 1% bahan campuran kompleks organik, anorganik, dan
gas darah.
2. Sel darah merah memiliki bentuk seperti cakram dengan lekukan pada bagian
sentralnya, berdiameter 7,65 UM, dan dibungkus oleh membran sel dengan
permeabilitas yang tinggi.
3. Sel darah putih di dalam darah manusia sekitar 5000-10000sel/mm^3 darah.
Leukosit banyak beraktivitas di dalam jaringan, bukan dalam pembuluh darah.
4. Keping darah merupakan fragmen sel, tidak bernukleus, berasal dari
megakariosit yang sangat besar di dalam sumsum tulang. Berjumlah 150000-
400000 butir sel/mm^3 darah. Berbentuk tidak beraturan dengan ukuran
setengah dari sel darah merah atau berdiameter 2-4 UM, tidak berwarna, dan
mudah pecah jika tersentuh benda kasar.

7
4.3 Golongan Darah

Golongan darah adalah klasifikasi darah suatu individu berdasarkan ada atau
tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah
merah.Penggolongan darah sistem ABO di temukan oleh ilmuwan Austria bernama Karl
Landsteiner pada tahun 1930. Penggolongan darah sistem ini dilakukan berdasarkan
ada atau tidak adanya antigen tipe A dan tipe B pada permukaan eritrosit serta
antibodi tipe alpha dan Betha di dalam plasma darahnya.

Penggolongan darah sistem Rhesus ditemukan oleh Karl Landsteiner dan


Wiener pada tahun 1940 setelah melakukan riset dengan darah kera rhesus, yaitu
spesies kera yang banyak dijumpai di India dan Tiongkok. Penggolongan darah
sistem rhesus berdasarkan ada atau tidak adanya aglutinogen RhD pada permukaan
sel darah merah.

4.4 Alat dan Bahan Tes Golongan Darah

1. Kaca objek
2. Pengaduk (tusuk gigi)
3. Kapas
4. Alkohol 70%
5. Serum anti-A
6. Serum anti-B
7. Serum anti-D

8
4.4 Tabel Hasil Pengamatan

Reaksi Terhadap Serum Tipe Golongan


Darah
No Nama Sistem Sistem
Anti- Anti - Anti- Anti- ABO Rh
A B AB D
1 Adrian MDP - - - + O +
2 Alni SN + - + + A +
3 Andra MI - - - + O +
4 Aulia RZ + - + + A +
5 Delita N - - - + O +
6 Fadli R + - + + A +
7 Hilma PC + - + + A +
8 Putri I - + + + B +
9 Raissa SN - + + + B +
10 Ridha RF - + + + B +
11 Silvi F + - + + A +
12 Mila H - + + + B +
13 Rani S + + + + AB +
Keterangan: (+) menggumpal, (-) tidak menggumpal

4.6 Jawaban Dari Rumusan Masalah

1. Ada berapa tipe golongan darah sistem ABO yang dimiliki oleh teman sekelas?
Sebutkan tipe golongan darah tersebut.
Jawab: ada 4. A, B, AB dan O
2. Tipe golongan darah sistem ABO manakah yang terbanyak di kelas?
Jawab: A=5, B=4, O=3, jadi golongan darah terbanyak di kelas ini
adalah golongan darah A
3. Tipe golongan darah sistem rhesus manakah yang terbanyak di kelas?
Jawab: tipe golongan darah rhesus positif terbanyak.

9
4. Mengapa pada tipe golongan darah O, tidak ada reaksi yang menggumpal ?
jelaskan alasannya
Jawab: Karena golongan darah O tidak memiliki aglutinogen (antigen)
yg dapat menyebabkan aglutinasi (penggumpalan), sehingga apabila golongan
darah O direaksikan dengan serum anti A, anti B, anti AB maka tidak akan
menggumpal.
5. Mengapa pada golongan darah AB, semua reaksi menggumpal? Jelaskan
alasannya.
Jawab: Karena memiliki Aglutinogen A dan B, namun tidak memiliki
Aglutinin.
6. Gambarkan skema transfusi darah pada golongan darah sistem ABO. Uraikan
penjelasannya.
Jawab: Golongan darah A dapat mendonorkan darah kepada A dan AB

Golongan darah B dapat mendonorkan darah kepada B dan AB

Golongan darah O dapat mendonorkan darah kepada O,A,B,AB

Namun Golongan darah AB hanya dapat mendonorkan darah kepada

dan tidak dapat mendonorkan darah kepada golongan darah lainnya.

10
7. Apa yang akan terjadi jika orang yang bergolongan darah AB menerima
transfusi darah dari donor yang bergolongan darah A?
Jawab: Sesuai atau tidak terjadi penggumpalan dan tidak terjadi
hemolisis.
8. Apa yang akan terjadi jika orang yang bergolongan darah B menerima transfusi
darah dari donor yang bergolongan darah O?
Jawab: Sesuai atau tidak terjadi penggumpalan dan tidak terjadi
hemolisis.
9. Jika seseorang memiliki darah Rh⁻ (Rhesus negatif) mendapatkan tranfusi dari
donor yang memiliki Rh⁺ (Rhesus positif), pada awalnya tidak membahayakan,
tetapi tranfusi darah Rh⁺ selanjutnya akan berbahaya, mengapa? Jelaskan
terjadinya kasus tersebut.
Jawab: Karena darah Rh⁻ akan segera memproduksi aglutinin anti-RhD
dan aglutinin anti-RhD pada resepien yang terbentuk akan bertambah banyak.
Dan kasus yang akan terjadi adalah hemolisis, yaitu pecahnya membran eritrosit,
sehingga hemoglobin terlepas bebas ke plasma darah. Akibatnya ginjal
harusbekerja keras mengeluarkan sisa pecahan sel-sel darah merah tersebut.
10. Jelaskan akibatnya jika seseorang wanita memiliki darah Rh⁻ (Rhesus negatif)
mengandung janin dengan darah Rh⁺ (rhesus posif).
Jawab: Tubuh ibu akan secara alamiah membentuk zat anti bodi anti-
RhD untuk melindungi tubuh ibu sekaligus melawan “benda asing” (antigen
RhD darah janin). Akibatnya sel darah merah janin akan pecah dan hancur
(hemolisis) dan kondisi inni bisa menyebabkan kematian janin dalam rahin atau
jika lahir akan menderita eritoblastosis fetalis.

11
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Darah merupakan bagian penting dari system transport. Darah merupakan


jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri dari dua bagian besar, yaitu: Plasma darah,
merupakan bagian yang cair dan bagian korpuskuli yakni benda-benda darah yang yang
terdiri atas sel darah putih atau leukosit, sel darah merah atau eritrosit dan sel beku
darah atau trombosit. Bagian cair merupakan plasma atau serum (tergantung bagaima
memperolehnya).

Golongan darah adalah klasifikasi darah suatu individu berdasarkan ada atau
tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah
merah.Penggolongan darah sistem ABO di temukan oleh ilmuwan Austria bernama
Karl Landsteiner pada tahun 1930. Penggolongan darah sistem ini dilakukan
berdasarkan ada atau tidak adanya antigen tipe A dan tipe B pada permukaan eritrosit
serta antibodi tipe alpha dan Betha di dalam plasma darahnya.

Penggolongan darah sistem Rhesus ditemukan oleh Karl Landsteiner dan


Wiener pada tahun 1940 setelah melakukan riset dengan darah kera rhesus, yaitu spesies
kera yang banyak dijumpai di India dan Tiongkok. Penggolongan darah sistem rhesus
berdasarkan ada atau tidak adanya aglutinogen RhD pada permukaan sel darah merah.

5.2 Saran

1. Harus lebih banyak belajar dan bekerja sama antar anggotanya saat melakukan
pengamatan.
2. Harus lebih sering melakukan pengamatan agar terbiasa
3. Harus hati-hati dalam melakukan praktikum
4. Harus bertanggung jawab untuk membersihkan sisa praktikum

12
DAFTAR PUSAKA

Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Penerbit Erlangga.
https// id.m.Wikipedia.org
pustakamateri.web.id
brainly.co.id
https://blog .ruangguru.com
https://www.alodokter.com
https://id.m.wikibooks.org
https://m.bisnis.gom

V
GLOSARIUM

Agglutinin adalah jenis serum antibody yang dapat menggumpalkan aglutinogen

Aglutinogen adalah jenis protein yang dapat menggumpal dan terdapat pada eritrosit.

Alcohol adalah kelompok senyawa yang mengandung satu atau lebih gugus fungsi
hidroksil pada suatu senyawa alkane.

Antibody adalah sejenis protein berukuran kecil yang beredar di aliran darah, dan
termasuk sebagai bagian dari sisten kekebalan tubuh.

Eritrosit adalah sel darah merah

Leukosit adalah sel darah putih

Rhesus adalah suatu sistem penggolongan darah berupa positif dan negative setelah
golongan A/B/AB.

Serum adalah plasma darah tanpa fibrinogen

Trombosit adalah keping darah

Vi
LAMPIRAN

vii
LAMPIRAN

viii

Anda mungkin juga menyukai