Anda di halaman 1dari 2

SISTEM PERALATAN HIDUP DAN TEKNOLOGI DI SUMATERA SELATAN

“CAP GARPU”

Di Palembang “Cap Garpu” sepertinya bukan merupakan barang yang aneh di karenakan
mayarakat di Palembang sendiri sangat erat dengan namanya Cap Garpu. Cap Garpu
merupakan jenis senjata tajam berbentuk pisau di mana dulunya pisau ini sering di pakai
sehari-hari yang di selipkan di pinggang ataupun di kaos kaki dengan dalih untuk menjaga
diri apalagi dulu terkenal sekali dengan “Tujah”, atau saat acara-acara panggung hiburan dan
hajatan yang juga di kenal dengan “Sengol Basah”.

Dikenal dengan Cap Garpu di karenakan memang ada logo Garpu di badan pisau ini, dengan
tulisan harder berwarna hitam tetapi untuk barang impor sendiri Logo dan tulisannya
merupakan emboss tanpa warna.

Sebenrnya Cap Garpu Palembang ini mencontoh dari Harder Knife (Harder Solingen) yang
notabene merupakan “Made In Jerman”, dimana pisau ini memiliki kisaran harga antara 300
sampai dengan 500 dollar amerika per satuannya, dan para chef di hotel-hotel ataupun resto
besar dan ternama yang banyak menggunakan pisau jenis ini ataupun digunakan oleh para
serdadu meliter di luar negeri dimana spesifikasi pisau ini terletak pada mata pisau yang
tidak cepat rusak karena di buat dari baja putih pilihan , dan badan pisau yang sudah di lapisi
dengan magnet, dan sebagai keamanan sarung pisau di buat dengan menggunakan kulit asli.

Di Sumatera Selatan sendiri banyak pengerajin (pandai besi) yang membuat Cap Garpu ini
baik dengan kulitas rendah sampai dengan kualitas yang mendekati barang import, di pasar-
pasar di kota Palembang banyak kita dapati penjual Cap Garpu ini dari kisaran 20 ribuan
sampai dengan harga 300 ribuan. Seperti di kawasan Air hitam, ataupun di kawasan OKI
lainnya, di mana Cap Garpu ini di buat dari besi biasa, plat ataupun yang paling bagus adalah
dari per mobil Jip Willys.

Banyak ukuran dari Cap Garpu ini dari yang kecil (6 Dim = 16 Cm/ 6 Inchi) sampai ke paling
besar yaitu 12 dan 16 Dim (12–16 Inchi), ukuran Dim (Dari kata Decimeter) sering di pakai,
semakin besar pisau tersebut sepertinya akan semakin garanglah yang membawanya.

Malahan ada beberapa orang di kota ini yang mengkeramatkan Cap Garpu ini agar tetap
tajam saat di gunakan sehingga ada ritual seperti sesaji, yang di lakukan kepada Cap Garpu
ini terutama saat malam Jumat, karena ada kepercayaan kalau Cap Garpu di rawat dengan
sepenuh hati orang yang kebal sekalipun akan bisa di tembus oleh Cap Garpu ini.
Seperti salah satu adat di daerah Komering “Cap Garpu” ini di pakai dan harus ada saat
melakukan lamaran ataupun akad nikah dan “Cap Garpu” nya pun tegolong bagus dengan
kisaran harga 250 sampai 300 ribu.

Tetapi kebiasaan tersebut sekarang sudah banyak berkurang seiring dengan perkembangan
zaman tradisi “TUJAH” sudah tidak di agungkan lagi apalagi dengan berlakunya perda
mengenai sajam di Palembang, sehingga banyak para pembawa Cap Garpu ini merasakan
dinginya hotel prodeo. Tetapi bagi sebagian orang Cap Garpu masih tetap memiliki pamor
sendiri dengan dimana banyak yang hanya menjadi hiasan di rumah –rumah ataupun
menjadi sarana untuk memasak dan keperluan lainnya. Tetapi sampai sekarang “Cap Garpu”
tidak kehilangan pamornya di kota ini

Anda mungkin juga menyukai