LINGKUNGAN HIDUP
POPULATION
DEVELOPMENT
HAKIKAT PKLH
• PKLH merupakan respon atas masalah-masalah ekonomi,
sosial, politik, dan lingkungan hidup dalam masyarakat
• Masalah-masalah tersebut semakin kompleks dan perlu upaya
penanganan terpadu secara cermat dan bijaksana, salah
satunya dengan pemasyarakatan PKLH
PENDUDUK
SAAT INI
2000
13 th
1987
LEDAKAN PENDUDUK 12 th
1975
15 th
1960
30 th
1930
130 th
1800
250 JT
175.00
150.00
125.00
100.00
75.00
50.00 40.2
18.3
25.00 10.8 14.2
0.00
1600 1700 1800 1900 2000
2 x lipat 5 x lipat
PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA
(JUTA) 330 JUTA
300.00
285 JUTA
275.00 KELAHIRAN
KELAHIRAN
250.00 TERCEGAH
TERCEGAH
100 JUTA
225.00 80 JUTA
230 JT
200.00 205 JT
175.00
150.00
125.00
100.00
75.00
50.00 40.2
0.00
150.00 148
25.00
0.00
1950 1961 1971 1980 1990 2000 2005 2010 2015
PROYEKSI
Sumber: Hasil Sensus & Supas, BPS
rt Pt er t
Pt = Po e =
Po
ln Pt = r t ln e ln 2= r t
Po
70
0,70= r t t=
r (LPP)
Pt = penduduk pada tahun t;
Po = penduduk pada tahun dasar;
t = tahun;
r = LPP (laju pertumbuhan penduduk);
e = angka eksponensial (2,71828)
Tingkat Pertumbuhan Penduduk
82
Gas-Gas Rumah Kaca
Berdasarkan Konvensi PBB mengenai Perubahan Iklim
(United Nations Framework Convention on Climate
Change – UNFCCC), ada 6 jenis gas yang menyebabkan
efek rumah kaca, yaitu :
• Karbondioksida (CO2)
• Dinitro Oksida (N2O)
• Metana (CH4)
• Sulfurheksaflorida (SF6)
• Perflorokarbon (PFCs)
• Hidroflorokarbon (HFCs)
Sumber CO2
Peringkat Negara Pencemar
Emisi Karbon di Dunia
Negara Peringkat Kontribusi (%)
PENGGUNDULAN HUTAN
BANJIR
TANAH LONGSOR
EROSI TANAH
KEKERINGAN
KERUSAKAN BAKAU
KERUSAKAN TERUMBU
PERUBAHAN IKLIM
POLUSI UDARA
PEMUKIMAN PADAT
PENDANGKALAN SUNGAI
MASALAH SAMPAH
MONOLITIK INTEGRATIF
• Dilakukan dengan membangun • Dilakukan dengan
PKLH sebagai mata pelajaran mengintegrasikan pokok
sendiri, dengan guru dan waktu bahasan mata pelajaran yang
khusus relevan dengan pokok bahasan
• Keuntungan: sistematika bahan PKLH
PKLH dapat disusun dengan • Keuntungan: keterlibatan banyak
baik guru di sekolah dalam PKLH
• Kelemahan: terkesan PKLH • Kelemahan: memerlukan kerja
hanya tanggung jawab seorang keras dan terjadi overlaping
guru bahan dalam PKLH
KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN DAN
LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA
• Kebijakan kependudukan dan lingkungan hidup tersebut
ditetapkan pelaksanaannya untuk tahap periode
pembangunan, yaitu Repelita (Rencana Pembangunan
Lima Tahun) I – VI
• Repelita I : Tahun 1969/70 - 1973/74
• Repelita VI : Tahun 1994/95 - 1998/99
• Setelah Repelita VI hingga tahun 2020 dituangkan dalam
Agenda 21 Indonesia
AGENDA 21 INDONESIA
A. Agenda 21 Global
B. Agenda 21 Indonesia
AGENDA 21 GLOBAL
• Tindak lanjut konferensi Stockholm 1972, maka Juni 1992 diadakan
konferensi Lingkungan dan Pembangunan di Rio de Janeiro Brazil,
dikenal pula sebagai Konferensi Tingkat Tinggi Bumi (Earth Summit),
dihadiri 179 negara
• Konferensi menyatakan bahwa antara pembangunan lingkungan,
ekonomi, dan sosial harus dilihat sebagai suatu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan
• Konferensi menyadari bahwa komitmen dam kerja sama dunia
menjadi sangat penting untuk mewujudkan keberlanjutan
perekonomian dan masyarakat yang berwawasan lingkungan
• Agenda 21 global berisikan program aksi “pembangunan
berkelanjutan” untuk saat ini dan abad 21
(Muhsinatun SM, dkk, 2002: 123)
Dalam konferensi, Indonesia menyetujui
kesepakatan, a.l.:
• Deklarasi Rio; menekankan keterkaitan pembangunan dan
lingkungan
• Pernyataan prinsip-prinsip kehutanan; hutan merupakan sumber
daya penting bagi pembangunan ekonomi, penyerapan CO2 dan
untuk perlindungan keanekaragaman hayati dan pengelolaan DAS
• Konvensi perubahan iklim; ditujukan untuk menurunkan emisi CO2,
CH4 dan GRK lainnya
• Konvensi keanekaragaman hayati; ditujukan untuk mencegah
kerusakan keanekaragaman hayati serta untuk memperkenalkan
dasar-dasar pelaksanaan kerja sama penelitian, informasi, kegunaan
dan teknologi untuk sumber daya genetik
AGENDA 21 INDONESIA
• Agenda 21 Indonesia merupakan strategi nasional menuju
pembangunan berkelanjutan
• Tujuan Agenda 21 Indonesia:
1. Mengintegrasikan pembangunan ekonomi, sosial ,dan lingkungan
menjadi satu paket kebijakan dalam melanjutkan pembangunan
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
2. Memberikan serangkaian pandangan dan inspirasi dalam proses
perencanaan dan program pembangunan Indonesia, baik jangka
pendek maupun jangka panjang
3. Memberikan seperangkat saran dan rekomendasi bagi
penyusunan strategi pembangunan dan penyusunan GBHN
CAKUPAN AGENDA 21 INDONESIA
• BAGIAN I
• BAGIAN II
• BAGIAN III
• BAGIAN IV
(Muhsinatun SM, dkk, 2002: 123 -128)
BAGIAN I
Pelayanan Masyarakat, meliputi berbagai aspek sosial, ekonomi,
dan lingkungan hidup untuk meningkatkan kualitas masyarakat,
antara lain:
• Pengentasan kemiskinan
• Perubahan pola produksi dan konsumsi
• Mengelola dinamika kependudukan
• Pengelolaan dan peningkatan kesehatan
• Pengembangan perumahan dan pemukiman
• Sistem perdagangan global, instrumen ekonomi, serta
neraca ekonomi dan lingkungan terpadu
• Perlindungan atmosfer
• Pengelolaan bahan kimia beracun
• Pengelolaan limbah B3
• Pengelolaan limbah radioaktif
• Pengelolaan limbah padat dan cair
Pertumbuhan
Pemerataan
Eko-efisiensi
Stabilitas
BAHAN/
MATERI
DEKOMPOSER
(NUTRISI)
KONSUMEN III
Cermin dari
kestabilan
ekosistem
KONSUMEN II
KONSUMEN I
PRODUSEN