Mengingat
Pertama
Kedua
Ketiga
Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : 02 Agustus 2010
Senat Akademik
Universitas Pendidikan Indonesia
Ketua
Sekretaris,
6. Program studi nonkependidikan adalah program studi yang mempersiapkan lulusannya untuk bekerja di
luar bidang kependidikan.
7. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat untuk tenaga kependidikan dan nonkependidikan.
8. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan.
9. Tenaga nonkependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan kegiatan di bidang nonkependidikan.
10. Sertifikat adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada tenaga kependidikan dan
nonkependidikan sebagai tenaga profesional;
11. Evaluasi kurikulum adalah upaya memperoleh informasi tentang proses dan hasil yang dicapai serta
digunakan untuk pengembangan kurikulum.
12. Standar adalah kriteria dasar yang harus dipenuhi dalam penyusunan semua komponen kurikulum.
BAB II
DASAR-DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM
Bagian Kesatu
Visi dan Misi
Pasal 2
UPI memiliki visi menjadi Universitas Pelopor dan Unggul (a leading and outstanding university) dalam disiplin
ilmu pendidikan dan pendidikan disiplin ilmu.
Pasal 3
Dalam merealisasikan visinya, UPI memiliki misi sebagai berikut:
a. menyelenggarakan pendidikan untuk menyiapkan pendidik, tenaga kependidikan, dan tenaga nonkependidikan
yang profesional dan berdaya saing global;
b. menyelenggarakan penelitian bidang pendidikan dan keilmuan lain berdasarkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS), khususnya pada bidang yang bersangkutan;
c. menyelenggarakan layanan pengabdian kepada masyarakat secara profesional dalam rangka ikut serta
memecahkan masalah nasional dalam bidang pendidikan, politik, ekonomi, sosial, dan budaya;
d. menyelenggarakan internasionalisasi pendidikan melalui pengembangan dan pengokohan jejaring dan
kemitaraan pada tingkat nasional, regional, dan internasional.
Bagian Kedua
Tugas Pokok, Fungsi, dan Tujuan
Pasal 4
UPI memiliki tugas pokok sebagai berikut:
a. melaksanakan pendidikan berbagai bidang keilmuan, teknologi, seni dan budaya, ilmu pendidikan, ilmu sosial,
humaniora, ilmu kesehatan, olah raga, ilmu agama, dan disipilin ilmu lainnya pada berbagai jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan dalam sistem multi kampus secara tatap muka dan jarak jauh;
b. melaksanakan penelitian dalam rangka pendidikan dan pembelajaran, penemuan, dan penambahan khasanah
keilmuan, inovasi dalam rangka pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan, tekologi, seni, dan budaya,
ilmu pendidikan, ilmu sosial, humaniora, ilmu kesehatan, olah raga, ilmu agama, dan disipilin ilmu lainnya;
c. melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sebagai upaya perwujudan keterkaitan pengembangan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya, ilmu pendidikan, ilmu sosial, humaniora, ilmu
kesehatan, olahraga, agama, dan disiplin ilmu lainnya dengan realitas kehidupan di masyarakat;
d. melaksanakan pengembangan budaya akademik dalam kehidupan kampus yang edukatif, ilmiah, dan religius;
e. melaksanakan kerjasama berdasarkan kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan dengan
berbagai pihak meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;
f. melaksanakan penggalangan dana untuk memperkuat dan meningkatkan mutu, produktivitas dan kinerja
universitas yang dilakukan secara melembaga dan dikelola secara profesional.
Pasal 5
UPI memiliki fungsi sebagai berikut :
a. mengembangkan disiplin ilmu pendidikan, pendidikan disiplin ilmu, disiplin ilmu dan profesi lain yang
menunjang keterlaksanaan tugas pokok universitas;
b. menghasilkan sumber daya manusia terdidik yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan tuntutan dan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya, ilmu pendidikan, ilmu sosial, humaniora, ilmu
kesehatan, olahraga, agama dan disiplin ilmu lain;
c. menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya, ilmu pendidikan, ilmu sosial , humaniora,
ilmu kesehatan, olahraga, agama, dan disiplin ilmu lain.
Pasal 6
Secara umum tujuan pendidikan UPI diarahkan pada pembentukan manusia yang beriman, bertaqwa, bermoral,
berahlak mulia, berilmu, profesional, religius, memiliki integritas kepribadian, dan cinta terhadap bangsa dan negara
kesatuan Republik Indonesia, serta pengembangan ilmu yang mendukung pembangunan masyarakat. Secara rinci
tujuan UPI adalah sebagai berikut:
a. membina dan mengembangkan mahasiswa untuk menjadi ilmuwan, tenaga kependidikan dan tenaga
nonkependidikan yang beriman, bertakwa, profesional, berkompetensi tinggi, dan berwawasan kebangsaan;
b. mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, olah raga, dan seni;
c. mendukung pengembangan kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan dengan berperan
sebagai kekuatan moral yang mandiri;
d. mendukung pembangunan masyarakat yang religius, demokratis, cinta damai, cinta ilmu, dan bermartabat.
Pasal 7
Dalam merealisasikan tujuan umum tersebut di atas, UPI memiliki tujuan khusus sebagai berikut:
a. menyelenggarakan pendidikan tinggi yang menghasilkan pendidik, tenaga kependidikan, dan tenaga
nonkependidikan ;
b. menghasilkan guru TK/RA, SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK/MAK, dan dosen
yang bermutu dalam berbagai bidang studi sesuai dengan kebutuhan;
c. menghasilkan tenaga ahli administrasi pendidikan, konselor pendidikan, ahli kurikulum dan teknologi
pendidikan, ahli pendidikan luar sekolah, instruktur dan tenaga kependidikan lainnya sesuai dengan keperluan
yang menunjang berfungsinya sistem pendidikan;
d. menghasilkan tenaga ahli nonkependidikan dalam berbagai disiplin ilmu sesuai dengan kebutuhan;
e. mengembangkan dan melaksanakan program pendidikan profesional tenaga kependidikan;
f. bekerjasama dengan lembaga lain, mengembangkan dan melaksanakan Program Pendidikan Sertifikasi
nonkependidikan untuk memperoleh sertifikat dalam keahlian tertentu.;
g. melaksanakan penelitian dalam bidang kependidikan dan nonkependidikan yang mendukung pengembangan
pendidikan;
h. melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang berhubungan dengan pemecahan masalah-masalah
kependidikan, masalah-masalah nonkependidikan dan pembangunan yang terkait dengan darma pendidikan
serta darma penelitian.
Bagian Ketiga
Karakteristik Kurikulum UPI
Pasal 8
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Kurikulum UPI Edisi tahun 2010 berorientasi pada perkembangan ilmu, profesi kependidikan dan
nonkependidikan, perkembangan IPTEKS, serta penyiapan tenaga kependidikan dan nonkependidikan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Kurikulum UPI Edisi tahun 2010 menggunakan kombinasi pendekatan disiplin ilmu dan pendekatan
kompetensi.
Kurikulum UPI Edisi tahun 2010 menggunakan pendekatan topik inti dari disiplin ilmu terkait.
Topik inti merupakan aspek-aspek substantif esensial dalam bidang
kependidikan dan
nonkependidikan, dengan materi yang bersumber dari disiplin ilmu, kemampuan yang bersumber pada
kompetensi, atau kombinasi antara keduanya.
Pengembangan topik inti mengacu pada dua sumber, yaitu kompetensi profesi yang harus dikuasai
oleh para lulusan, dan disiplin ilmu yang mendasari penguasaan kompetensi profesi tersebut.
Kurikulum UPI Edisi tahun 2010 menggunakan pendekatan keseimbangan pendidikan keahlian umum
dan khusus, yaitu memuat mata kuliah yang berfungsi membekali lulusan memiliki kepribadian yang
terintegrasi dan memiliki keahlian sesuai dengan bidang studinya.
Pengembangan kepribadian termuat dalam kelompok mata kuliah umum dan pengembangan keahlian
termuat dalam kelompok mata kuliah dasar keahlian dan mata kuliah keahlian.
Kurikulum UPI Edisi tahun 2010 menganut asas dan sifat fleksibel secara horisontal dan vertikal
dengan memperhatikan kecenderungan global, mengantisipasi persaingan nasional dan global, serta
mengantisipasi mobilitas dan keragaman minat mahasiswa.
a. Fleksibilitas kurikulum memungkinkan transfer kredit antar program studi (kependidikan dan
nonkependidikan yang relevan), antar jenjang program di lingkungan UPI, dan antar program studi
di UPI dengan program studi di perguruan tinggi lain di dalam dan di luar negeri;
b. Fleksibilitas kurikulum secara horisontal tercermin dalam penataan mata kuliah pilihan untuk
menampung keragaman minat, kemampuan dan mobilitas mahasiswa, dalam penyesuaian isi
kurikulum dengan peningkatan standar mutu, kebutuhan dan tuntutan masyarakat; serta dalam
keragaman kemasan mata-mata kuliah untuk menawarkan pendidikan akademik dan pendidikan
profesi;
c. Fleksibilitas kurikulum dimaksudkan juga untuk memberikan layanan khusus berdasarkan wilayah
dan berbagai sektor yang memerlukan tenaga kependidikan dengan kemampuan fleksibel;
d. Fleksibilitas kurikulum menyajikan kemasan mata kuliah untuk menghasilkan calon guru yang
mampu: mengajar pada tingkat TK/RA, tingkat SD/MI/SDLB, tingkat SMP/MTs/SMPLB, serta
tingkat SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK; memiliki kemampuan mengajar lebih dari satu
bidang studi, dan atau memiliki kemampuan kependidikan lain di luar mengajar.
e. Fleksibilitas kurikulum memungkinkan dilakukan revisi isi dan nama mata kuliah yang
disesuaikan dengan tuntutan standar mutu, kebutuhan masyarakat, dan perkembangan IPTEKS.
Kurikulum UPI Edisi tahun 2010 menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS) beban studi mahasiswa
dinyatakan dengan satuan kredit semester (sks)
BAB III
STRUKTUR KURIKULUM DAN SEBARAN MATA KULIAH
Bagian Kesatu
Struktur dan Ketentuan Pengembangan Kurikulum
Pasal 9
(1) Struktur Kurikulum program Sarjana dan Diploma tersusun sebagai berikut:
a. Mata Kuliah Umum (MKU) adalah kelompok mata kuliah yang ditujukan untuk mengembangkan
aspek kepribadian mahasiswa sebagai individu dan warga masyarakat;
b. Mata Kuliah Profesi (MKP) adalah kelompok mata kuliah pada Program Studi Tenaga Kependidikan
yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan Profesi, dan terdiri atas kelompok Mata Kuliah
Dasar Profesi (MKDP), Mata Kuliah Keahlian Profesi (MKKP) dan Mata Kuliah Latihan Profesi
(MKLP);
c. Mata Kuliah Keahlian (MKK) adalah kelompok mata kuliah yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan mahasiswa dalam penguasaan keahlian bidang studi/bidang ilmu terkait;
d. MKK dapat terdiri atas MKK Fakultas dan MKK Program Studi;
e. MKK Program Studi ada yang bersifat wajib dan ada yang bersifat pilihan;
f.
Mata Kuliah Perluasan dan Pendalaman (MKPP) adalah mata kuliah pilihan yang diambil dari prodi
sendiri yang ditujukan untuk memperluas atau memperdalam penguasaan materi;
g. Mata Kuliah Kemampuan Tambahan (MKKT) adalah mata kuliah pilihan yang disediakan oleh suatu
prodi yang dapat diambil oleh mahasiswa dari luar program studi tersebut untuk menambah
kemampuan dalam bidang lain dalam bentuk paket;
h. Mata Kuliah Pilihan Bebas (MK Pilihan Bebas) adalah mata kuliah yang diambil dari prodi sendiri
dan atau prodi lain, dan mahasiswa bebas menentukan mata kuliah pilihannya;
i. Mata Kuliah Konsentrasi Akademik (MK Konsentrasi Akademik) adalah kelompok mata kuliah pada
Program Studi Non Kependidikan yang bertujuan untuk mengembangkan suatu keahlian tertentu,
dan terdiri atas Mata Kuliah Dasar Akademis (MKDA), Mata Kuliah Keahlian Akademis (MKKA)
dan Mata Kuliah Latihan Akademis (MKLA);
j. Tugas akhir adalah Skripsi (karya tulis) atau Karya IPTEKS yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan mahasiswa program S1 dalam menyelesaikan studinya. Skripsi adalah karya ilmiah
yang disusun oleh mahasiswa sebagai muara dari keseluruhan pengalaman belajarnya, didasarkan
atas hasil penelitian lapangan, dan ditulis dengan tata cara penulisan karya ilmiah. Karya IPTEKS
adalah karya yang dibuat oleh mahasiswa sebagai muara dari pengalaman belajarnya dalam bentuk
produk IPTEKS.
(2) Struktur Kurikulum Sekolah Pascasarjana tersusun sebagai berikut:
a. Sesuai dengan sifat program S2 dan S3 sebagai studi lanjut yang mengembangkan keahlian dalam
bidang studi tertentu, struktur kurikulum tidak memiliki kelompok Mata Kuliah Umum (MKU),
tetapi semua mata kuliah merupakan Mata Kuliah Keahlian (MKK);
b. MKK terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok Mata Kuliah Landasan Keahlian (MKLK) dan
kelompok Mata Kuliah Keahlian Utama (MKKU);
c. Mata Kuliah Landasan Keahlian (MKLK) adalah kelompok mata kuliah yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam landasan keahlian berkenaan dengan bidang
studi/bidang ilmu;
d. Mata Kuliah Keahlian Utama (MKKU) adalah kelompok mata kuliah yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam keahlian utama berkenaan dengan bidang
studi/bidang ilmu;
e. Tesis (Program S2) atau Disertasi (Program S3) adalah tugas akhir yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan mahasiswa menyusun karya ilmiah sebagai muara dari keseluruhan
pengalaman belajarnya, didasarkan atas hasil penelitian lapangan, dan ditulis dengan tata cara
penulisan karya ilmiah.
Pasal 10
(1) Setiap program studi wajib menyediakan MKKT untuk mahasiswa dari program studi lain.
(2) Dalam MKKP dimungkinkan ada kegiatan praktikum di sekolah atau luar sekolah yang dikelola oleh
program studi masing-masing.
(3) Program Studi Kependidikan dan Nonkependidikan dapat menyediakan lebih dari satu konsentrasi
akademik.
Pasal 11
(1) Pengembangan kurikulum program Sarjana dan Diploma berdasarkan pada ketentuan sebagai berikut:
a. bobot sks tiap mata kuliah 2-4 sks, skripsi 6 sks, dan dalam hal khusus dimungkinkan sampai lebih
dari 6 sks bila ada ketentuan secara nasional;
b. MKK tiap program studi wajib memuat mata kuliah Bahasa Inggris (2 sks); Statistika dan atau
Matematika (2 sks);
c. program studi yang memerlukan mata kuliah Pcndidikan Kcscnian dan atau mata kuliah
Kewirausahaan dapat memasukkannya dalam MKK Program studi masing-masing scbcsar 2 sks.
(2) Pengembangan Kurikulum Sekolah Pascasarjana (S2 dan S3) berdasarkan pada ketentuan sebagai
berikut:
a. bobot sks untuk tiap mata kuliah minimal 2 sks dan maksimal 4 sks, kecuali tesis (8 sks) dan
disertasi (15 sks);
b. MKLK dapat memuat mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan sesuai dengan keperluan program
studi.
c. MKKU terdiri atas MKKU wajib dan MKKU pilihan (dapat pilihan bebas atau pilihan paket/
konsentrasi);
d. program magister (S2) yang memerlukan latihan, memasukkan mata kuliah tersebut ke dalam
MKKU;
e. kurikulum program Doktor (S3) dapat mencantumkan mata kuliah aanvullen bagi mahasiswa S3
lintas bidang (lulusan S2 tidak sejenis), yang tercantum pada Kurikulum S2 Program Studi yang
bersangkutan atau program studi lain di lingkungan SPs UPI.
Pasal 12
(1) Jumlah sks Program Sl berkisar antara 142-150 sks dengan komponen sebagai berikut:
a. Mata Kuliah Umum (MKU) dengan jumlah sks sebanyak 14 sks, dan terdiri atas:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan ......
Pendidikan Bahasa Indonesia ...
Pendidikan Lingkungan Sosial, Budaya, dan Teknologi (PLSBT)
Seminar Pendidikan Agama ..............................................................
Pendidikan Jasmani dan Olah Raga ................................................
Kuliah Kerja Nyata .......................
2 sks
2 sks
2 sks
2 sks
2 sks
2 sks
2 sks
b. MKP Program Kependidikan guru dengan jumlah sks sebanyak 28 sks, terdiri atas:
c.
1)
12 sks
2 sks
2 sks
3 sks
3 sks
2 sks
2)
12 sks
2 sks
2 sks
2 sks
3 sks
3 sks
3)
4 sks
4 sks
d. MKK Program Studi Kependidikan dengan jumlah sks berkisar antara 102-108 sks, terdiri atas:
1)
2)
3)
06-12 sks
72-80 sks
14-18 sks
e. MKK Program Studi Nonkependidikan dengan jumlah sks berkisar antara 110-116 sks, terdiri atas:
1)
2)
3)
6 -12 sks
82-99 sks
14-18 sks
f.
MK Konsentrasi Akademik Program Studi Nonkependidikan dengan jumlah sks berkisar antara 2026 sks, terdiri atas:
1)
2)
3)
MKDA .............................................................................................
MKKA .............................................................................................
MKLA .............................................................................................
6 - 11 sks
6 -12 sks
2 - 8 sks
(2) Jumlah sks Program D3 keseluruhan berkisar antara 112 - 120 sks dengan komponen sebagai berikut.
a. Mata Kuliah Umum (MKU) dengan jumlah sks sebanyak 10 sks terdiri atas:
1)
2)
3)
4)
5)
2 sks
2 sks
2 sks
2 sks
2 sks
b. Mata kuliah Keahlian (MKK) dengan jumlah sks berkisar antara 102-110 sks, terdiri atas:
a.
b.
c.
6 - 12 sks
74 - 80 sks
8 - 16 sks
(3) Jumlah sks Program S2 keseluruhan berkisar antara 48-50 sks, dengan komponen sebagai berikut:
a. Mata Kuliah Landasan Keahlian (MKLK) berjumlah 10 sks, memuat mata kuliah wajib dan mata
kuliah pilihan (dalam program studi yang bersangkutan);
b. Mata Kuliah Keahlian Utama (MKKU) dengan sks berkisar antara 30-32 sks, memuat MKKU Wajib
dan MKKU Pilihan (dapat berupa paket pilihan keahlian dan pilihan tidak terstruktur);
c. Tesis (sesuai dengan paket pilihan keahlian) ...................................................... 8 sks.
(4) Jumlah sks Program S3 sebanyak 48 - 50 sks, dengan komponen sebagai berikut:
a. Mata Kuliah Landasan Keahlian (MKLK) berkisar antara 10-12 sks, memuat mata kuliah wajib dan
mata kuliah pilihan (dalam Program Studi yang bersangkutan);
b. Mata Kuliah Keahlian Utama (MKKU) dengan sks berkisar antara 23-25 sks, memuat MKKU Wajib
dan MKKU Pilihan (berupa paket pilihan keahlian dan tidak terstruktur);
c. Disertasi (sesuai dengan paket pilihan keahlian)................................................15 sks.
Bagian Kedua
Sebaran Mata Kuliah
Pasal 13
(1) Program Sl dan Diploma:
a. jumlah sks per semester antara 18-20 sks;
b. penempatan mata kuliah pada tiap semester disesuaikan dengan tingkat kesulitannya.
1) Mata kuliah pengantar dan umum ditempatkan pada semester-semester awal;
2) Mata kuliah lanjutan ditempatkan pada semester-semester tengah;
3) Mata kuliah tingkat tinggi dan penyelesaian akhir studi ditempatkan pada semester-semester
akhir.
c. Total semester:
1) Program Sl : 8 semester;
2) Program D3 : 6 semester (nonpendidikan);
d.
Mata Kuliah Latihan Profesi (MKLP) atau Mata Kuliah Latihan Akademik (MKLA):
1) MKLP atau MKLA ditempatkan pada semester-semester akhir ganjil atau genap.
2) pada semester tersebut mahasiswa yang bersangkutan tidak mengontrak mata kuliah yang
bersifat teori.
Bagian Ketiga
Kodifikasi Mata Kuliah
Pasal 14
(1) Setiap mata kuliah memiliki identitas yang ditandai oleh kode huruf dan diikuti dengan kode angka
sebagai berikut:
a.
kode huruf (terdiri atas 2 huruf)
menunjukkan kelompok mata kuliah atau program studi di mana mata kuliah tersebut dibina dan
dicantumkan dalam kurikulum;
b.
kode angka (terdiri atas 3 angka)
menunjukkan tingkat kekompleksan dan kedalaman mata kuliah.
(2) Kelompok mata kuliah memiliki kode huruf sebagai berikut:
a. kelompok mata kuliah umum diberi kode huruf KU, yang menunjukkan bahwa mata kuliah tersebut
tercantum dalam kurikulum semua program studi;
b. kelompok mata kuliah dasar profesi, diberi kode huruf KD, yang menunjukkan bahwa mata kuliah
tersebut diikuti oleh seluruh mahasiswa yang mengambil profesi tersebut;
c. kelompok mata kuliah keahlian suatu fakultas diberi kode IP untuk FIP, IS untuk FPIPS, BS untuk
FPBS, MA untuk FPMIPA, TK untuk FPTK, OK untuk FPOK, EB untuk FPEB, dan PS untuk SPs,
yang menunjukkan nama fakultas dan diikuti oleh kode angka dari fakultas yang bersangkutan;
d. kelompok mata kuliah keahlian suatu program studi diberi kode dua huruf sesuai dengan program
studinya, yang menunjukkan nama program studi yang bersangkutan (kode huruf mata kuliah
terlampir).
(3) Setiap mata kuliah kode angka sebagai berikut:
a. 100-199: mata kuliah yang memberikan pengetahuan dasar (basic) pada jenjang program Diploma
dan Sl dalam suatu disiplin ilmu atau profesi, berbentuk mata kuliah wajib atau mata kuliah pilihan;
b. 200-299: mata kuliah yang memberikan kemampuan/ ketrampilan dasar (basic) pada jenjang
program Diploma atau Sl dalam suatu disiplin ilmu atau profesi, berbentuk mata kuliah wajib atau
mata kuliah pilihan;
c. 300-399: mata kuliah yang memberikan pengetahuan lanjutan (intermediate) pada jenjang program
Diploma atau Sl dalam suatu disiplin ilmu atau profesi, berbentuk mata kuliah wajib atau mata
kuliah pilihan;
d. 400-499: mata kuliah yang memberikan kemampuan/ ketrampilan lanjutan (intermediate) pada
jenjang program S1 dalam suatu disiplin ilmu atau profesi, berbentuk mata kuliah wajib atau mata
kuliah pilihan;
e. 500-599: mata kuliah yang memberikan pengetahuan dan keterampilan tingkat tinggi (advanced)
pada jenjang program Sl atau mata kuliah yang memberikan pengetahuan dasar untuk program S2
dalam suatu disiplin ilmu atau profesi, berbentuk mata kuliah wajib atau mata kuliah pilihan;
f.
600-699: mata kuliah yang memberikan pengetahuan dasar dan lanjutan jenjang program S2,
berbentuk mata kuliah wajib atau mata kuliah pilihan;
g. 700-799: mata kuliah yang memberikan pengetahuan dan keterampilan tinggi pada jenjang program
S2, berbentuk mata kuliah wajib atau mata kuliah pilihan;
h. 800-899: mata kuliah yang mengembangkan pengetahuan dan keterampilan tinggi pada jenjang
program S3, berbentuk mata kuliah wajib atau mata kuliah pilihan;
i. 900-999: matakuliah yang mengutamakan kemampuan belajar mandiri untuk menguasai
pengetahuan atau keterampilan pada jenjang program S3, berbentuk mata kuliah wajib atau mata
kuliah pilihan.
BAB IV
STANDAR MATA KULIAH, DESKRIPSI, DAN SILABUS
Pasal 15
(1) Standar suatu mata kuliah terdiri atas:
a. standar teoretis yang meliputi standar bobot akademik (bobot satuan kredit semester, sks), standar
deskripsi, silabus mata kuliah, dan satuan acara perkuliahan (SAP), serta standar pembelajaran dan
evaluasi hasil belajar mahasiswa;
b. standar operasional, yaitu kesesuaian antara pelaksanaan perkuliahan dengan standar teoretik di atas.
(2) Bobot sks suatu mata kuliah ditetapkan berdasarkan keluasan dan kedalaman pembahasan materi
perkuliahan, proses pembelajaran, tuntutan kemampuan dan keterampilan intelektual dari mata kuliah
yang bersangkutan.
(3) Standar bobot 1 sks
a. untuk teori: 50 menit tatap muka, 60 menit kegiatan berstruktur, dan 60 menit kegiatan mandiri;
b. untuk praktikum: 100 menit;
c. untuk kuliah lapangan: 150 - 200 menit.
Pasal 16
(1) Identitas dan Deskripsi Mata Kuliah:
a. identitas mata kuliah terdiri atas: nama, nomor kode, dan bobot sks mata kuliah;
b. deskripsi mata kuliah adalah uraian singkat mengenai mata kuliah, bersifat relatif permanen, dan
menjadi pedoman bagi dosen untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi silabus dan Satuan Acara
Perkuliahan (SAP);
c. deskripsi mata kuliah disusun oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan, dan memuat: status mata
kuliah (mata kuliah dasar/pengantar/pengenalan, atau mata kuliah lanjut); garis-garis besar materi
(topik-topik inti dan noninti); kemampuan/kompetensi yang diharapkan, pendekatan pembelajaran
secara umum, evaluasi secara umum dan daftar pustaka utama.
(2) Silabus mata kuliah adalah uraian yang lebih rinci dari deskripsi, memuat :
a. identitas mata kuliah yang terdiri atas: nama, kode, dan bobot sks mata kuliah, matakuliah prasyarat,
dilaksanakan pada semester genap/ganjil;
b. tujuan umum matakuliah;
c. deskripsi isi/materi mata kuliah;
d. pendekatan pembelajaran secara umum;
e. media atau alat bantu belajar;
f. evaluasi hasil belajar mahasiswa;
g. rincian isi/materi kuliah setiap pertemuan (garis besar);
h. daftar pustaka utama.
BAB V
IMPLEMENTASI KURIKULUM
Bagian Kesatu
Pelaksanaan Perkuliahan
Pasal 17
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
Implementasi Kurikulum UPI Edisi tahun 2010 menerapkan pendekatan yang menuntut dosen
mengembangkan proses belajar yang lebih banyak memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
aktif, pro aktif dan kolaboratif dalam mencari, mengolah, dan memanfaatkan pengetahuan untuk
mengembangkan dirinya.
Perkuliahan dilaksanakan dengan pendekatan multi metode (menggunakan pendekatan dan metode
mengajar yang bervariasi) serta multi media dan sumber (media sumber non elektronik, media sumber
elektronik off line dan media sumber elektronik on line).
Perkuliahan dilaksanakan oleh dosen penanggung jawab mata kuliah sendiri atau didampingi oleh
asisten, dan atau dilaksanakan oleh tim dosen dengan rombongan belajar untuk D3 dan S1 berjumlah
maksimum 40 orang mahasiswa, S2 30 orang, S3 20 orang. Apabila jumlah mahasiswa yang
mengontrak suatu mata kuliah melebihi ketentuan jumlah di atas maka perkuliahan tersebut harus
dilaksanakan dalam kelas-kelas paralel.
Pelaksanaan kelas paralel diatur sehingga terjadi kesetaraan dalam hal materi perkuliahan dan ujian
yang diberikan pada kelas paralel tersebut.
Pembelajaran dapat dilaksanakan dalam bentuk perkuliahan di kelas/luar kelas, praktek, praktikum di
laboratorium/workshop/ bengkel, kerja lapangan/kuliah kerja lapangan (KKL)/kuliah kerja nyata
(KKN) dan praktik lapangan.
Pengelolaan laboratorium/workshop/bengkel diatur oleh dosen koordinator praktikum bersama-sama
dengan ketua jurusan/ program studi.
Untuk kelancaran pelaksanaan praktikum, dosen harus menyiapkan pedoman praktikum, modul, dan
lembar kerja.
Jenis tugas yang diberikan kepada mahasiswa dapat berupa tugas terstruktur, atau tugas mandiri
dengan beban tugas sesuai dengan tingkat kesulitannya.Tugas-tugas dapat berupa: laporan buku,
makalah, laporan praktikum, laporan diskusi, laporan observasi lapangan, dan penyelesaian
soal/masalah.
Pengendalian mutu proses belajar mengajar (PBM) dibahas dalam pertemuan/seminar dosen mata
kuliah sejenis/kelompok bidang keahlian (KBK), rapat dosen, dan pemantauan/monitoring terhadap
PBM, antara lain penguasaaan dosen dalam bidang studi dan pengelolaan pembelajarannya.
Pemantauan pelaksanaan perkuliahan dilakukan oleh petugas khusus di tingkat Fakultas, Jurusan dan
Program Studi dengan menggunakan instrumen daftar hadir mahasiswa, dosen, berita acara
perkuliahan, dan angket mahasiswa berbantuan komputer.
Kelulusan mahasiswa dalam mata kuliah ditetapkan berdasarkan hasil belajar mahasiswa dalam
pengerjaan tugas, penyajian dan partisipasi dalam diskusi, ujian tengah semester (UTS), ujian akhir
semester (UAS), kehadiran dan aspek kepribadian.
Penetapan kelulusan menggunakan aturan pendekatan acuan patokan (PAP), pendekatan acuan norma
(PAN), atau gabungan keduanya yang disesuaikan dengan karakteristik hasil belajar yang dievaluasi.
Ujian ulang hanya diberikan kepada mahasiswa yang mendapat nilai ujian D dan BL, setelah
mahasiswa yang bersangkutan mengikuti program remedial.
Penetapan kelulusan dalam ujian perbaikan/ulang mempertimbangkan nilai yang telah dicapai
sebelumnya.
Dalam penyelesaian studi, mahasiswa diwajibkan menulis skripsi, tesis, atau disertasi.
Untuk Program Studi tertentu sesuai dengan karakteristik tertentu dapat menggunakan jalur non
skripsi dengan menyediakan tugas akhir bentuk lain dan atau mata kuliah dengan bobot setara dengan
bobot skripsi.
Pasal 18
(1) Pelaksanaan Kurikulum UPI Edisi tahun 2010 menuntut penyesuaian isi buku pedoman Mata Kuliah
Latihan Profesi (MKLP) dan Mata Kuliah Latihan Akademik (MKLA), yang diwujudkan dalam
prosedur dan isi pengalaman belajar untuk mengembangkan kompetensi dan keahlian yang dituntut.
(2) Mahasiswa calon tenaga kependidikan dan nonkependidikan mempunyai kesempatan yang sama dalam
mencoba dan melatih diri berkenaan dengan tugas keahliannya.
(3) Kegiatan latihan disesuaikan dengan perubahan tuntutan di lapangan, perkembangan IPTEKS berkenaan
dengan bidang kependidikan, dan atau dalam bidang ilmu terkait.
(4) MKLP untuk calon tenaga kependidikan guru dan calon tenaga kependidikan non guru memuat kegiatan
untuk mengembangkan kemampuan mengajar (khusus untuk calon guru), memberi bantuan berkenaan
kesulitan belajar dan masalah yang dihadapi peserta didik, serta melaksanakan tugas-tugas kependidikan
lainnya.
(5) MKLA untuk calon tenaga nonkependidikan memuat tugas latihan dalam bidang ilmu terkait dan tugas
menanggulangi permasalahan di bidangnya.
(6) MKLP dan MKLA direncanakan dan dilaksanakan oleh jurusan/program studi dan fakultas masingmasing di bawah koordinasi UPT Program Latihan Profesi (PLP) dan Program Latihan Akademik
(PLA)
(7) Hal-hal yang bersifat teknis berkenaan dengan MKLP dan MKLA diatur secara khusus dalam Buku
Pedoman PLP dan PLA yang diterbitkan oleh UPI.
Bagian Kedua
Semester Padat
Pasal 19
(1) Program studi disarankan menyediakan sejumlah mata kuliah untuk semester padat.
(2) Semester padat dapat diikuti oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah baru dan atau mata kuliah
perbaikan.
(3) Kuliah semester padat diselenggarakan pada masa libur antara semester genap dan ganjil.
(4) Jenis mata kuliah yang ditawarkan dalam semester padat tidak boleh memuat komponen praktikum.
(5) Jumlah pertemuan atau tatap muka tiap mata kuliah dalam semester padat sebanyak 16 kali.
(6) Jumlah mata kuliah yang dapat dikontrak mahasiswa dalam satu semester padat adalah antara 2- 4 mata
kuliah.
(7) Jumlah mata kuliah yang ditawarkan pada semester padat harus lebih banyak dari jumlah mata kuliah
yang akan dikontrak oleh mahasiswa, agar mereka dapat memilih.
(8) Jumlah sks yang dapat dikontrak mahasiswa dalam satu semester padat maksimum 9 sks.
Bagian Ketiga
Perpindahan dan Studi Lanjut
Pasal 20
(1) Perpindahan dapat dilakukan oleh mahasiswa dari program studi yang sama atau serumpun di
lingkungan UPI atau dari luar UPI.
(2) Kecuali untuk mahasiswa yang masuk melalui jalur PMDK, perpindahan mahasiswa S1 dari program
kependidikan ke program nonkependidikan atau sebaliknya, dari program kependidikan ke program
kependidikan lainnya, dan dari program nonkependidikan ke program nonkependidikan yang lain dapat
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. minimal telah mengikuti empat semester pada program studi lama, dan atau memiliki 60 SKS
dengan IPK minimal 2,5;
b. pengakuan terhadap sks bawaan dilakukan oleh Ketua Program Studi yang bersangkutan (baru); dan
c. masih memiliki masa studi yang memungkinkan bagi mahasiswa yang bersangkutan untuk dapat
menyelesaikan studinya.
(3) Mahasiswa S1 pindahan dari perguruan tinggi lain:
a. berasal dari perguruan tinggi negeri;
b. pada perguruan tinggi asal, minimal telah mengikuti empat semester, dan atau telah memiliki 80
SKS dengan IPK 2,75;
c. mengikuti dan lulus seleksi pada jurusan atau program studi sejenis;
d. pengakuan terhadap sks bawaan dari perguruan tinggi asal dilakukan melalui penilaian oleh Ketua
Jurusan/Prodi yang bersangkutan (baru);
e. masih memiliki masa studi yang memungkinkan mahasiswa yang bersangkutan untuk dapat
menyelesaikan studinya.
(4) Perpindahan mahasiswa pascasarjana dapat dilakukan :
a. minimal telah mengikuti dua semester pada program studi S2 lama dan atau memiliki 20 SKS
dengan IPK minimal 3,00, sedangkan untuk S3 minimal telah mempunyai 15 SKS dengan IPK
minimal 3,25;
b. pengakuan terhadap sks bawaan dilakukan oleh Ketua Program Studi yang bersangkutan (baru).
(5) Lulusan S1 UPI dapat mengambil program S1 kedua, kedua-duanya kependidikan, atau satu
kependidikan dan satu lagi nonkependidikan, dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
telah lulus program S1 pertama;
b.
mengikuti dan lulus seleksi;
c.
dilakukan proses penilaian terhadap hasil perkuliahan yang telah dicapainya untuk menentukan
mata kuliah dan jumlah sks yang harus ditempuh pada program yang baru.
(6) Mahasiswa lulusan jenjang diploma dapat melanjutkan ke jenjang sarjana dalam program studi yang
sama, dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
berasal dari perguruan tinggi negeri;
b.
mengikuti dan lulus seleksi;
c.
dilakukan proses penilaian terhadap hasil perkuliahan yang telah dicapainya untuk
menentukan mata kuliah dan jumlah sks yang harus ditempuh pada program yang baru.
Bagian Keempat
Kriteria Keberhasilan Kurikulum
Pasal 21
(1) Keberhasilan Kurikulum UPI Edisi tahun 2010 ditandai dengan: terwujudnya suasana kampus yang
edukatif, ilmiah, dan religius; adanya dialog kreatif antara pembina akademik dengan perguruan tinggi
lain, dan antara tenaga administratif dengan mahasiswa; meningkatnya pemahaman dan gairah kerja
dosen sebagai tenaga akademik-pendidik; meningkatnya kreativitas mahasiswa dalam berbagai kegiatan
kampus; berlangsungnya proses mengajar yang kreatif dan inovatif; serta tercapainya tujuan khusus
kurikulum yang terlukis dalam kualitas tamatan.
(2) Implementasi kurikulum harus didukung oleh tenaga dosen yang bermutu, dan dilengkapi dengan
sarana/prasarana pendidikan, laboratorium, perpustakaan dan perlengkapan belajar, insentif kerja dosen,
dana operasional perkuliahan yang memadai, serta lingkungan kampus yang kondusif.
(3) Agar sasaran implementasi kurikulum tercapai, maka setiap mata kuliah harus memiliki: deskripsi,
silabus, satuan acara perkuliahan (SAP), dan hand out yang mengacu pada deskripsi dan silabus mata
kuliah serta menggunakan buku sumber dan jumal mutakhir.
(4) Dalam rangka mengakomodasi perkembangan ilmu pengetahuan dan tcknologi, maka SAP dan hand out
harus ditinjau kembali dan direvisi setiap tahun.
(5) Dalam mengembangkan materi perkuliahan dan menjamin kemutahiran keilmuan, perkuliahan harus
memanfaatkan berbagai pustaka dan sumber mutakhir antara lain dengan mengakses internet.
(6) Banyaknya pustaka/sumber yang harus dibaca mahasiswa disesuaikan dengan karakteristik tingkat
kesulitan mata kuliah yang bersangkutan.
BAB VI
SERTIFIKASI
Pasal 22
(1) Ijazah dan sertifikat kompetensi merupakan pengakuan atas prestasi belajar dalam bidang keahlian
tertentu dan penguasaan kompetensi dalam bidang profesi tertentu.
(2) Ijazah diberikan kepada lulusan program pendidikan akademik.
(3) Sertifikat kompetensi diberikan kepada lulusan Program Pendidikan Profesi.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kurikulum dan pelaksanaan sertifikasi profesi sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) akan diatur tersendiri dengan Surat Keputusan Senat Akademik.
BAB VII
EVALUASI KURIKULUM
Pasal 23
(1) Evaluasi kurikulum bertujuan menghasilkan informasi yang diperlukan untuk perbaikan dan penilaian
menyeluruh terhadap kurikulum yang sedang dilaksanakan atau yang sedang dikembangkan.
(2) Evaluasi kurikulum memuat tujuan yang bersifat formatif (untuk keperluan perbaikan) dan tujuan yang
bersifat sumatif (untuk keperluan penilaian menyeluruh terhadap kurikulum).
Pasal 24
Evaluasi kurikulum mencakup penilaian terhadap desain, pelaksanaan, dan hasil-hasil yang dicapai, sebagai
berikut:
a.
evaluasi desain kurikulum dilakukan melalui telaah terhadap seluruh komponen kurikulum
yang tertuang dalam struktur program, deskripsi mata kuliah, silabi, dan SAP;
b.
evaluasi pelaksanaan kurikulum dilakukan terhadap:
1) kinerja mahasiswa dan dosen dalam pembelajaran;
2) pemanfaatan sarana pendukung kegiatan pembelajaran.
c.
evaluasi hasil dilakukan melalui:
1)
kajian terhadap kinerja mahasiswa dan kinerja lulusan yang menggunakan
kurikulum yang bersangkutan (evaluasi dampak);
2)
kajian terhadap kinerja mahasiswa meliputi kinerja pada setiap mata kuliah (IP)
dan pada keseluruhan mata kuliah (IPK);
3)
kajian terhadap kinerja lulusan dilakukan ketika yang bersangkutan bertugas di
lapangan.
Pasal 25
(1) Evaluasi desain dan pelaksanaan kurikulum yang bersifat menyeluruh dilakukan secara berkala, minimal
lima tahun sekali, dan yang bersifat parsial dilakukan secara berkelanjutan.
(2) Evaluasi hasil dilakukan secara berkala pada pertengahan semester, akhir semester, dan akhir program
yang bersangkutan.
(3) Hasil evaluasi digunakan untuk penyempurnaan desain dan pelaksanaan kurikulum.
Pasal 26
(1) Teknik penilaian yang digunakan dalam evaluasi kurikulum, berbentuk tes dan nontes.
(2) Teknik tes digunakan untuk menilai hasil belajar, berbentuk tes tertulis, lisan, dan tindakan, sesuai
tujuan pembelajaran yang bersangkutan.
(3) Teknik non tes digunakan untuk mengevaluasi desain dan pelaksanaan kurikulum, berbentuk angket,
wawancara, observasi, dan analisis dokumen.
Pasal 27
(1) Evaluasi menyeluruh terhadap kurikulum dilakukan oleh berbagai pihak, yaitu: pimpinan fakultas,
pimpinan jurusan, pimpinan program studi, dosen penanggung jawab mata kuliah, dan masyarakat
pengguna.
(2) Responden/sumber data, meliputi:
a.
pakar yang relevan, dari dalam maupun dari luar UPI;
b.
mahasiswa dengan cara mengisi format evaluasi pada akhir perkuliahan.
Pasal 28
(1) Hasil-hasil yang diperoleh dari evaluasi kurikulum digunakan untuk:
a.
perbaikan setiap komponen dalam perangkat kurikulum;
b.
perbaikan kinerja dosen, sarana/fasilitas, media dan sumber belajar;
c.
perbaikan pelaksanaan perkuliahan, praktikum, PLP, dan PLA;
d.
pengendalian mutu pendidikan pada tingkat program studi/jurusan/fakultas/ universitas.
(2) Hasil evaluasi disampaikan kepada semua pihak yang berkepentingan pada waktu yang tepat dan dalam
format khusus.
BAB VIII
STANDARISASI PROGRAM STUDI
Pasal 29
(1) Standarisasi program studi merupakan upaya pembakuan yang dilakukan untuk memelihara dan
meningkatkan kinerja setiap program ditinjau dari indikator relevansi, efektivitas, efisiensi, dan
produktivitas untuk memungkinkan dihasilkannya keluaran yang optimal.
(2) Standarisasi ditujukan untuk meningkatkan:
a. relevansi program dengan kebutuhan lingkungan dan perkembangan IPTEKS;
b. kualitas proses dan hasil yang dicapai secara berkesinambungan;
c. efisiensi program, secara intemal (efisiensi penyelenggaraan) dan secara ekstemal (pemanfaatan dan
kemanfaatan keluaran);
d. produktivitas proses yang ditempuh dalam menghasilkan keluaran.
(3) Proses standarisasi program menggunakan dua ragam standar yaitu:
a. standar yang bersifat kualitatif, yang meliputi:
1)
kesesuaian program dengan bidang ilmu jurusan dan fakultas yang membinanya;
2)
kesesuaian program dengan kebutuhan lapangan;
3)
kesesuaian program dengan struktur kurikulum yang digunakan.
b. standar yang bersifat kuantitatif, yang meliputi:
1) jumlah dan kualifikasi minimal staf pengajar dalam bidang keahlian yang bersangkutan;
2) rasio dosen: mahasiswa;
3) kelengkapan sarana dan prasarana;
4) sebagai acuan dalam pengembangan/ pembukaan program studi baru.
(4) Komponen yang distandarisasikan meliputi:
a. Karakteristik program studi: kesesuaiannya dengan bidang keilmuan jurusan/fakultas, ruang lingkup
program studi lain, dan kebutuhan lapangan;
b. Mahasiswa: jumlah per angkatan, latar belakang pendidikan;
c. Kurikulum: profil kompetensi lulusan, lama pendidikan, bobot sks, struktur kurikulum, dan prosedur
pengembangannya;
d. Tenaga dosen: bidang keahlian dan kualifikasi pendidikan, distribusi kepangkatan, rasio dosen dan
mahasiswa, rasio dosen tetap dan dosen luar biasa;
e. Tenaga penunjang akademik dan tenaga administrasi: bidang dan jenjang pendidikan tenaga
penunjang akademik, rasionya terhadap mahasiswa, bidang dan jenjang pendidikan tenaga
administrasi, rasionya terhadap mahasiswa;
f.
Sarana dan prasarana fisik: jenis dan jumlah peralatan penunjang akademik, jenis dan jumlah
peralatan administrasi dan ruangan, termasuk luas tiap jenis ruangan;
g. Kepustakaan./sumber belajar: jenis dan jumlah buku dan jumal untuk perkuliahan inti (pokok), untuk
perkuliahan pendukung, kategori umum/lain-lain, dan distribusi buku menurut bahasa dan tahun
penerbitan.
Pasal 30
(1) Penyelenggaraan standarisasi harus memenuhi:
a. standar lingkup: standar kualitatif dan kuantitatif;
b. kejelasan: dinyatakan dalam rumusan yang spesifik dan/atau dalam bentuk jumlah, persentase, atau
ukuran;
c. kelaikan: tidak bersifat mutlak melainkan dalam bentuk rentangan.
(2) Standarisasi dilakukan melalui:
a.
analisis dokumen kebijakan tentang standarisasi berbagai komponen;
b.
penyiapan panduan standarisasi untuk pimpinan universitas;
c.
penyampaian kuesioner untuk pimpinan prodi, dosen, dan mahasiswa;
d.
wawancara dengan pimpinan program studi, dosen, dan mahasiswa;
e.
observasi langsung ke program studi yang bersangkutan.
(3) Standarisasi dilakukan oleh tim khusus yang:
a.
dibentuk oleh Universitas;
b.
personalianya mewakili semua fakultas yang ada;
c. personalia dari setiap fakultas mewakili berbagai bidang yang relevan.
BAB IX
PENUTUP
Ketentuan Pokok Pengembangan Kurikulum ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan sebagai pedoman
untuk pengembangan Kurikulum UPI Edisi tahun 2010. Hal-hal yang belum tercantum dalam ketentuan ini
akan ditentukan kemudian. Ketentuan-ketentuan lain yang bertentangan dengan ketentuan ini dinyatakan
tidak berlaku.
MATA
KULIAH
FAKULTAS
Administrasi Pendidikan
Psikologi Pend. & Bimbingan
Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan Luar Biasa
Teknologi Pendidikan
Pend. Guru Sekolah Dasar
Pend. Guru Anak Usia Dini
Psikologi
Pendidikan Non Guru Perpustakaan
dan Informasi
10. PJJ Pend. Guru Sekolah Dasar
(PJJ-PGSD)
11. Teknologi Pendidikan
(S1- Kompetensi Ganda)
II. FPIPS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
III. FPMIPA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Pendidikan Biologi
Pendidikan Fisika
Pendidikan Kimia
Pendidikan Matematika
Pendidikan Ilmu Komputer
Biologi
Fisika
Kimia
Matematika
Ilmu Komputer
International Program on Science
Education (IPSE)
12. Pendidikan Biologi
(S1 - Kompetensi Ganda)
13. Pendidikan Fisika
(S1 - Kompetensi Ganda)
14. Pendidikan Matematika
(S1 - Kompetensi Ganda)
KODE
KU - - KD - - IP - - AP - - PB - - LS - - LB - - TP - - GD - - UD - - PG - - LM - - PJJ - - TP - - IS - - KN - - SJ - - GG - - SI - - SS - - MP - - MI - - MR - - PI - - SO - - MA - - BI - - FI - - KI - - MT - - IK - - BI - - FI - - KI - - MT - - IK - - SE - - BI - - FI - - MT - - -
MATA KULIAH
UNIVERSITAS
MATA
KULIAH
FAKULTAS
IV. FPBS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
17.
18.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pendidikan Olahraga
Pend. Kesehatan & Rekreasi
Pendidikan Kepelatihan
Pendidikan Guru Penjas.
Ilmu Keolahragaan
Keperawatan (Gerontologi)
V. FPTK
15.
16.
VI. FPOK
VII. FPEB
1. Pendidikan Akuntansi
2. Pendidikan Manajemen Bisnis
3.
Pendidikan
Administrasi Perkantoran
4. Pendidikan Ekonomi dan Koperasi
5. Manajemen
6. Akuntansi
KODE
BS - - IN - - DR - - IG - - JR - - AR - - JP - - PR - - SM - - ST - - RK - - IN - - IG - - IG - - TK - - TB - - TS - - TA - - TM - - LT - - EK - - BG - - BU - - TC - - TA - - TR - - TM - - TE - - PP - - OT - - RT - - TG - - CE - - OK - - OR - - KR - - PL - - GJ - - IO - - PW - - EB
PA - - MB - - MK - - KP - - MJ - - AK - - -
MATA KULIAH
UNIVERSITAS
MATA
KULIAH
FAKULTAS
VIII. SPs
Administrasi Pendidikan
Pengembangan Kurikulum
Bimbingan & Konseling
Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan Umum
Pendidikan Kebutuhan Khusus
Pendidikan IPA
Pendidikan Matematika
Pendidikan Bahasa Indonesia
Pendidikan Bahasa Inggris
Pendidikan Bahasa Jepang
Pendidikan Bahasa Perancis
Pendidikan IPS
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Pendidikan Kesenian
Pendidikan Teknik Kejuruan
Pendidikan Olahraga
Magister Manajemen Bisnis
Linguistik
Bahasa dan Budaya Sunda
Pendidikan Sejarah
Pendidikan Geografi
Pendidikan Ekonomi
KODE
PS - - AP - - PK - - BK - - LS - - PU - - KK - - PA - - MT - - IN - - IG - - JP - - PR - - SS - - KN - - KS - - KJ - - OR - - MB - - LG - - DR - - SJ - - GG - - PE - - -
Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : 02 Agustus 2010
Senat Akademik
Universitas Pendidikan Indonesia
Ketua
Sekretaris,