Anda di halaman 1dari 20

14 ASAS-ASAS LINGKUNGAN

TUGAS MATAKULIAH PENDIDIKAN LINGKUNGAN

DOSEN PENGAMPU :

Okta Dwi Kartika Ratu, M.Pd.

Kelompok 1

Disusun oleh :

1. Hevi Handriatul Mabruroh (1911060092)


2. Nice Ardiana (1911060155)
3. Vika Puspita (1911060447)

PROGAM STUDY PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah ini yang alhamdulilah tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini berisikan tentang penjelasan “14 ASAS-ASAS LINGKUNGAN”

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin Allahuma aamiiin.

Bandar lampung, 11 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAM JUDUL

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 2
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan Lingkungan dan Ilmu Lingkungan............ 3


2.2 Ruang Lingkup Pendidikan Lingkungan ....................................... 4
2.3 Tujuan Pendidikan Lingkungan ..................................................... 4
2.4 Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan ...................................... 5
2.5 Asas-asas Lingkungan.................................................................... 5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 24


3.2 Saran ...................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya


yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari.
Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah
merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Lingkungan
hidup di Indonesia perlu ditangani dikarenakan adanya beberapa ocial yang
mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan
lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai
daerah.

Ilmu pendidikan lingkungan adalah salah satu ilmu yang mengintegrasikan


berbagai ilmu yang mempelajari jasad hidup (termasuk manusia) dengan
lingkungannya, antara lain aspek sosial, ekonomi, kesehatan, pertanian, sehingga
ilmu ini dapat dikatakan sebagai poros, tempat berbagai azas dan konsep berbagai
ilmu yang saling terkait satu sama lain untuk mengatasi masalah hubungan antara
jasad hidup dengan lingkungannya. Azas didalam suatu ilmu pada dasarnya
merupakan penyamarataan kesimpulan secara umum, yang kemudian digunakan
sebagai landasan untuk menguraikan gejala (fenomena) dan situasi yang lebih
spesifik. Azas dapat terjadi melalui suatu penggunaan dan pengujian metodologi
secara terus menerus dan matang, sehingga diakui kebenarannya oleh ilmuwan
didunia ini. Asas di dalam suatu ilmu yang sudah berkembang digunakan sebagai
landasan yang kokoh dan kuat untuk mendapatkan hasil, teori dan model seperti
pada ilmu lingkungan. sehingga asas-asas disini sebenarnya merupakan satu
kesatuan yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain (sesuai
dengan urutan logikanya).

Secara umum azas yang terdapat pada ilmu lingkungan terdapat 14 azas yang
didalamnya mengenai kehidupan makhluk hidup, alam, energi, ekosistem maupun
populasi. Pengetahuan lingkungan memiliki banyak pokok pembahasan.
Banyaknya pokok pembahasan dirangkum dalam mata perkuliahan yaitu

1
pengetahuan lingkungan. Didalam mata perkuliahan untuk pemahaman lebih
lanjut maka perlu pembahasan mengenai asas-asas pengetahuan lingkungan.

Asas-asas pengetahuan lingkungan memberikan sebuah keterangan dimana


sangat berfungsi dalam pembelajaran pengetahuan lingkungan. Asas asas
memberikan dasar untuk perkembangan ilmu mengenai pemahaman pengatahuan
lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu sebgaia
berikut:
1. Apa Pengertian pendidikan lingkungan dan ilmu Limgkungan?
2. Apa saja ruang lingkupdalam pendidkan lingkungan?
3. Tujuan pendidikan lingkungan untuk apa?
4. Apa Perbedaan ekologi dan ilmu lingkungan?
5. Apa saja yang termasuk Asas-asas dalam pengetahuan liangkungan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisa makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Mampu memahami perngertian dari pendidikan dan ilmu lingkungan.
2. Mengetahui tuang lingkup dari pendidikan lingkungan.
3. Mengetahui tujuan dari pendidikan lingkungan.
4. Mengetahuiperbedaan antara ekologi dan ilmu lingkungan.
Mengetahui asas-asas dalam pendidikan lingkungan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan Lingkungan

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan


sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya
melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering 8iterjadi di
bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.
(Wikipedia.org)

Dan ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai
segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi
lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Pengertian dari lingkungan sendiri adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung
maupun tidak langsung.

Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika


kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah,
bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga
berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada
di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis,
gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar. Seringkali
lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan
sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar
peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. L.L. Bernard membagi
lingkungan atas empat macam, yaitu:Lingkungan fisik (anorganik), lingkungan
yang terdiri dari gaya kosmik dan fisigeografis :tanah, udara, air, radiasi, gaya
tarik, ombak dan sebagainya. Lingkungan biologi (organik),segala sesuatu yang
bersifat biotik.

Jadi, pendidikan lingkungan adalah mengajarkan dan memberikan


pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimaksudkan untuk menyadarkan
masyarakat mengenai pentinganya meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai
nilai-nilai lingkungan dan isu-isu lingkungan, serta memberikan solusi pemecahan
masalah demi terjaganya lingkungan dan untuk kelangsungan hidup makhluk
hidup. Pendidikan lingkungan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan pengelolaan lingkungan dan menhasilkan sumber daya manusia yang
bertanggung jawab terhadap lingkungannya demi pembangunan berkelanjutan.
Pendidikan Lingkungan berkaitan dengan pengetahuan, nilai-nilai, sikap dan

3
perilaku terhadap lingkungan dan mempelajari berbagai permasalahan lingkungan
seperti permasalahan dan pengelolaan pencemaran, kerusakan lingkungan dan
sumber daya alam serta konservasinya.

Dan yang dimaksud dengan Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang
sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di
dalamnya. Ilmu lingkungan merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu
yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut
hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan
merupakan penjabaran atau terapan dari ekologi.

2.2 Ruang Lingkup pendidikan lingkungan

Pendidikan lingkungan ini memilki peran penting dalam dunia pendidika saat
ini, karena saat ini msalah mengenai lingkungan sering terjadi. Oleh kerena itu,
pendidikan lingkungan sangat penting untuk menyadarkan masyarakat pentingnya
nilai-nilai lingkungan dan memberikan solusi pemecahannya.

Dalam ruang lingkup pendidikan lingkungan ini meliputi:

a. Sumber Daya Alam (SDA)


b. Sumber Daya Manusia (SDM), selaku pelaku atau objek dalam
pelaksanaan pendidikan lingkungan;
c. Metode
d. Pengelolaan
e. Materi
f. Peran masyarakat
g. Konservasi
h. Sarana dan prasarana
i. Masalah
j. Dana.

2.3 Tujuan Pendidikan Lingkungan

Tujuan dari adanya pendidikan lingkungan yaitu untuk mendorong


masyarakat dan memberikan pengetahuan, keerampilan, dan sikap yang dapat
menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan dan mengelola lingkungan
dengan baik, mengubah prilaku masyarakat untuk menjaga lingkungan,
memanfaatkan sumber daya alam secara bijak. Oleh karena itu, pendidikan
lingkungan ini harus diajarkan sejak dini supaya anak paham mengenai
pentingnya lingkungan dalam kelangsungan hidup makhluk hidup serta anak
mampu menjaga lingkungan disekitarnya.

4
2.4 Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan

Ilmu lingkungan merupakan bidang ilmu yang merupakan penggabungan


atau penyatuan ilmu fisik dan biologi (termasuk tapi tidak dibatasi pada ekologi,
fisika, kimia, biologi, ilmu tanah, geologi, ilmu atmosfer dan geografi) untuk
mempelajari tentang lingkungan dan solusi dari masalah-masalah lingkungan.
Ekologi adalah pelajaran ilmiah engenai distribusi kelimpahan hidup dan
interaksi antara organisme dengan lingkungannya, sedangkan ilmu lingkungan
adalah filosofi dan gerakan sosial yang luas berpusat pada kepedulian terhadap
lingkungan.

Ilmu lingkungan ini mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari


hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya, seperti pada aspek
kesehatan, ekonomi, sosial, pertanian, sehingga ilmu ini dapat dikatakan sebagai
suatu poros, tempat berbagai asas dan konsep berbagai ilmu yang saling terkait
satu sama lain untuk mengatasi masalah hubungan antara jasad hidup dengan
lingkungannya.

Perbedaan utama ilmu lingkungan dan ekologi adalah dengan adanya misi
untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang
alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah
untuk menimbulkan kesadaran, penghargaan, tanggung jawab,dan keberpihakan
terhadap manusia dan lingkungan hidup secar amenyeluruh. Ilmu lingkungan
merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu (terutama ekologi, ilmu
lainnya: biologi, biokimia, hidrologi, oceanografi, meteorologi, ilmu tanah,
geografi, demografi,ekonomi dan sebagainya), yang bertujuan untuk mempelajari
dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan antara mahluk hidup
dengan lingkungannya.

2.5 Asas-asas Lingkungan

Asas dihasilkan dari pengamatan, penelaahan kemudian penelitian. Asas


dihasilkan dari pengamatan, penelaahan kemudian penelitian. Beberapa asas
menjadi landasan pengetahuan yang digunakan untuk kegiatan dan tindakan
kearah yang lebih tepat. Asas dapat terjadi melalui suatu penggunaan dan

5
pengujian metodologi secara terus menerus dan matang, sehingga diakui
kebenarannya oleh ilmuwan secara meluas. Akan tetapi ada asas yang hanya
diakui segolongan ilmuwan dikarenakan hanya sebagai pembenaran situasi yang
terbatas, sehingga ada asas yang dijadikan sebagai pertentangan. Dalam asas ilmu
yang berkembang digunakan sebagai landasan kuat agar mendapatkan hasil teori
dan model 14 asas lingkungan.

Asas lingkungan memiliki manfaat yang digunakan sebagai landasan dalam


pengelolaan lingkungan. Pada asas-asas lingkungan terbagi kedalam 14 macam
asas, dari ke 14 macam asas tersebut dikelompokan lagi menjadi 4 jenis asas
diantaranya: asas sumber daya alam (asas 1-5), asas keanekaragaman (asas 6-8),
asas stabilitas ekosistem (asas 9-12), asas populasi (asas 13 & 14). Pengetahuan
lingkungan memiliki beberapa asas dalam pengembangannya. Asas- asas tersebut
diantaranya yaitu:

1. ASAS 1 (HUKUM THERMODINAMIKA I): “Semua energi yang


memasuki sebuah organisme hidup, populasi atau ekosistem dapat
dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat
diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tetapi tidak dapat hilang,
dihancurkan atau diciptakan”
Asas ini adalah sebenarnya serupa dengan hokum Thermodinamika 1,
yang sangat fundamental dalam fisika. Asas ini dikenal sebagai hukum
konservasi energi dalam persamaan matematika. Contoh: pada proses
fotosintesis tumbuhan. Yang artinya perubahan energi panas sinar
matahari menjadi energi kimia dengan bantuan cahaya matahari dan
klorofil yag nantinya akan menghasilkan oksigen.

2. ASAS 2 : “menyatakan bahwa tidak ada sistem perubahan energi sangat


efisien. Misalnya pada Hukum Termodinamika II yaitu "Semua sistem
biologi kurang efisien, kecenderungan umum, energi berdegradasi ke
dalam bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi menuju angkasa.
Asas ini tak lain adalah hokum Thermodinamika II, Ini berarti
energi itu tidak pernah hilang dari alam , akan tetapi energi itu diubah

6
kedalam bentuk yang kurang bermanfaat. Energi yang berada dalam planet
ini dapat bergabung dalam bentuk panas tidak balik, yang kemudian
beradiasi ke angkasa. Dalam sistem biologi, energi dimanfaatkan baik oleh
jasad hidup, populasi maupun ekosistem kurang efisien, karena masuknya
energi dapat dipindahkan dan digunakan oleh organisme hidup yang lain.
Contohnya:
• pada piramida makanan, tingkatan konsumen paling bawah
mendapatkan asupan energi yang banyak, sebaliknya konsumen paling
atas hanya mendapatkan sedikit, disamping itu pada setiap tingkatan
energi tidak dimanfaatkan secara efisien (banyak terbuang). Energi
yang dapat dimanfaatkan oleh kita seperti tumbuhan, hewan, ikan.
Sumber alam adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh organisme
hidup, populasi, atau ekosistem yang pengadaannya hingga ke tingkat
optimum atau mencukupi, sehingga akan meningkatkan daya
pengubahan energi.

3. ASAS 3: menyatakan “Materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman,


termasuk kategori sumber daya alam”. Pengubahan energi oleh system
biologi harus berlangsung pada kecepatan yang sebanding dengan adanya
materi dan energi di lingkungannya. Pengaruh ruang secara asas adalah
beranalogi dengan materi dan energi sebagai sumber alam. Contoh:
Ruang yang sempit akan terjadinya suatu persaingan dan perkelahian
sehingga dapat menggangu proses perkembangbiakan organisme dengan
kepadatan yang tinggi, kemudian ruang yang luas akan menyulitkan jarak
individu dan populasinya jauh, sehingga kesempatan bertemu pada jantan
dan betina akan susah dan perkembangbiakan terganggu. Kemudian jauh
dekatnya jarak sumber makanan akan berpengaruh terhadap
perkembangan populasi. Waktu sebagai sumber alam tidak merupakan
besaran yang berdiri sendiri. Misal: hewan mamalia dipadang pasir, pada
musim kering tiba persediaan air habis di lingkungannya, maka harus
berpindah kelokasi yang ada sumber airnya. Berhasil atau tidaknya hewan
mamalia tersebut pindah suatu tempat tergantung pada waktu dan energi.

7
Energi untuk melakukan perjalanan, dan waktu yang akan ditempuh.
Keanekaragaman juga sumberdaya alam, semakin banyak jenis makanan
maka akan sedikit bahaya yang dihadapi oleh perubahan lingkungan yang
dapat musnahkan sumber makanannya. Jika satu speseis memakan satu
spesies saja, maka akan terancam punah, tapi jika beranekaragam makanan
maka akan mampu melakukan survive. Asas 3 ini mempunyai implikasi
yang penting bagi kehidupan manusia untuk mencapai kesejahteraannya

4. ASAS 4: menyatakan “bahwa semua kategori sumber alam, jika


pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering menurun
dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat maksimum”.
Melampaui batas maksimum ini tak akan ada pengaruh yang
menguntungkan lagi.
Untuk semua kategori sumber alam (kecuali keanekaragaman dan
waktu) kenaikan pengadaannya yang sudah melampaui maksimum akan
berpengaruh rusak karena penghancuran yang disebabkan oleh pengadaaan
yang sudah mendakati maksimum. Asas 4 tersebut terkandung arti bahwa
pengadaan sumber alam mempunyai batas optimum, yang berarti pula
batas maksimum, maupun batas minimum pengadaan sumber alam akan
mengurangi daya kegiatan sistem biologi. Contohnya: Pada keadaan
lingkungan yang sudah stabil, populasi hewan atau tumbuhannya
cenderung naik-turun (bukan naik terus atau turun terus). Maksudnya
adalah akan terjadi pengintesifan atau proses dalam perjuangan hidup, bila
persediaan sumber alam berkurang. Akan tetapi bisa mendapatkan
ketenangan jika sumberalam bertambah. Contohnya seperti: wilayah
perkotaan yang mengalami kepadatan populasi yang berlebihan akan
berdampak merusak baik untuk manusia akibat persaingan yang kuat juga
terhadap dampak lingkungan sekitar. Jika ada ukuran optimum pengadaan
sumber daya alam untuk populasi, maka naik turun jumlah individu
populasi tergantung adanya pengadaan sumber alam dengan jumlah
tertentu.

8
5. ASAS 5 : “menyatakan bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu
sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan, dan tidak
mempunyai daya rangsang penggunaan”. Pada asas 5 ini ada dua hal
penting, yaitu ada sumber alam yang tidak dapat menimbulkan rangsangan
dalam penggunaan lebih lanjut, sedangkan kedua sumber alam
menimbulkan rangsangan dalam penggunaan lebih lanjut. Contoh: Ada
hewan yang mencari berbagai sumber. Kemudian mendapatkan jenis
makanan yang banyak dialam, maka hewan tersebut akan memusatkan
perhatiannya pada penggunaan jenis makanan tersebut. Dengan demikian,
kenaikan sumberalam (makanan) merangsang kenaikan pendayagunaan.

6. ASAS 6: “Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan


dari pada saingannya, cenderung berhasil mengalahkan saingannya”. Asas
ini adalah pernyataan teori Darwin dan Wallace. Contohnya : Ikan belut
yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya akan membuat ikan
belut mampu berkembang biak dibandingkan dengan hewan lainnya
dikomunitas air sungai. Dengan kulitnya ini pula ikan belut mudah
menggali tanah pada tepian sungai sebagai tempatnya berlindung. Pada
asas ini berlaku “seleksi alam”, artinya bagi spesies-spesies yang mampu
beradaptasi baik dengan kondisi lingkungannya maka spesies tersebut
akan berhasil untuk mempertahankan kehidupannya dan jika tidak dapat
menyesuiakan maka tidak akan berhasil beradaptasi untuk
mempertahankan spesiesnya. Jika spesie mudah dalam beradaptasi makan
akan mudah berkembangbiak dengan keturuan yang banyak dari pada
yang tidak. Sehingga individu-individu yang beradaptasi akan lebih
banyak merusak.

7. ASAS 7: “menyatakan bahwa kemantapan pada keanekaragaman suatu


komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramal”. Mudah
diramakan maksudnya: adanya keteraturan yang pasti pada pola faktor
lingkungan pada suatu periode yang relative lama. Adanya fluktuasi turun-
naiknya kondisi lingkungan, besar-kecilnya fluktuasi, dan dan sukar-
mudahnya untuk diramal berbeda untuk semua habitat. Dengan

9
mengetahui keadaan optimum pada faktor lingkungan bagi kehidupan
suatu spesies, maka perlu diketahui berapa lama keadaan tersebut dapat
bertahan.
Apabila terjadi perubahan lingkungan sedemikian rupa, maka akan
terjadi perubahan pengurangan individu yang sedemikian rupa sampai
pada batas yang membahayakan individu-individu spesies tersebut.
Lingkungan yang stabil secara fisik merupakan lingkungan yang
mempunyai jumlah spesies yang banyak, dan mereka dapat melakukan
penyesuaian terhadap lingkungannya tersebut (secara evolusi). Sedangkan
lingkungan yang tidak stabil adalah lingkungan yang dihuni oleh spesies
yang jumlahnya relatif sedikit. Contoh dari asas ini yaitu: Keadaan iklim
yang stabil dalam waktu yang lama tidak saja akan melahirkan
keanekaragaman spesies yang tinggi, tetapi juga akan menimbulkan
keanekaragaman penyebaran kesatuan populasi.

8. ASAS 8: “Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman


takson, bergantung kepada bagaimana niche dalam lingkungan hidup itu
dapat memisahkan takson tersebut”. Contohnya yaitu: Burung dapat hidup
dalam suatu keadaan lingkungan yang luas dengan spesies yang kurang
beranekaragam, karena burung mempunyai kemampuan menjelajah.
Pada asas ini menyatakan bahwa setiap spesies mempunyai tujuan
tertentu, sehingga spesies-spesies tersebut dapat berdampingan satu sama
lain tanpa persaingan, karena satu sama lain mempunyai kepentingan dan
fungsi yang berbeda di alam. Tetapi apabila ada kelompok taksonomi yang
terdiri atas spesies dengan cara makan serupa, dan toleran terhadap
lingkungan yang bermacam-macam serta luas, maka jelas bahwa
lingkungan tersebut hanya akan ditempati oleh spesies yang
keanekaragamannya kecil.

9. ASAS 9: “menyatakan bahwa keanekaragaman komunitas apa saja


sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat hubungan
antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem

10
biologi”. Keanekaragaman komunitas sebanding dengan biomassa dibagi
produktivitas. Asas ini mengandung arti, bahwa efisiensi penggunaan
aliran energi dalam sistem biologi akan meningkat dengan meningkatnya
kompleksitas organisasi sistem biologi dalam suatu komunitas. Contoh
dari asas ini yaitu: Apabila suatu masyarakat berkembang semakin maju,
memang secara keseluruhan ada penurunan harga energy per unit produksi
kotor nasional, tetapi juga pada waktu yang sama produksi kotor nasional
perkapita naik dengan sangat cepat, sehingga terdapat peningkatan
pengeluaran energy perorang.

10. ASAS 10: “menyatakan bahwa lingkungan yang stabil perbandingan


antara biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik
mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang
mengarah pada peningkatan efisiensi penggunaan energi pada lingkungan
fisik yang stabil”. Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara
biomasa dengan produktivitas (B/P) dalam perjalanan waktu naik
mencapai sebuah asimtot. Contoh dari asas ini yaitu: Apabila suatu
masyarakat berkembang semakin maju, memang secara keseluruhan ada
penurunan harga energy per unit produksi kotor nasional, tetapi juga pada
waktu yang sama produksi kotor nasional perkapita naik dengan sangat
cepat, sehingga terdapat peningkatan pengeluaran energy perorang.

Dalam asas ini dapat disimpulkan bahwa sistem biologi mengalami


evolusi yang mengarah kepada peningkatan efisiensi penggunaan energi
dalam lingkungan fisik yang stabil, yang memungkinkan berkembangnya
keanekaragaman. Apabila asas ini benar, maka dapat diharapkan bahwa
dalam komunitas yang sudah berkembang lanjut pada proses suksesi, rasio
biomassa produktivitas akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan
komunitas yang masih muda. Pada kenyataan di alam memang demikian,
jika spesies bertambah, maka ditemukan pula tumbuhan berkayu sehingga
diperoleh stratifikasi. Atau pada komunitas buatan lahan pertanian dengan
jalan mengambil daun-daunannya untuk makanan hewan.

11
11. ASAS 11: “ menyatakan bahwa sistem yang telah mantap mengeksploitasi
sistem yang belum mantap. Maksundya sistem yang susah mantap
(dewasa) akan mengekploitasi yang belum mantap (belum dewasa).
Contohnya seperti pada hama tikus, serangga dari hutan rawa menyerang
tanaman pertanian dilahan transmigran. Contoh lainnya yaitu Cendikiawan
yang berasal dari daerah enggan kembali keasalnya karena taraf
keanekaragaman penghidupan kota besar lebih tinggi dari daerah asalnya.
Ekosistem, populasi atau tingkat makanan yang sudah dewasa
memindahkan energi, biomasa, dan keanekaragaman dari tingkat
organisasi yang belum dewasa. Dengan kata lain, energi, materi, dan
keanekaragaman mengalir melalui suatu kisaran yang menuju ke arah
organisasi yang lebih kompleks (dari subsistem yang rendah keanekara-
gamannya ke subsistem yang tinggi keanekaragamannya).

12. ASAS 12: “menyatakan bahwa kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau
tabiat tergantung kepada kepentingan relatifnya pada keadaan
lingkungan”. Pengertiannya: Populasi dalam ekosistem yang belum
mantap, kurang bereaksi terhadap perubahan lingkungan fisikokimia
dibandingkan dengan populasi dalam ekosistem yang sudah mantap.
Populasi dalam lingkungan dengan kemantapan fisiko kimia yang cukup
lama, tak perlu berevolusi untuk meningkatkan kemampuannya
beradaptasi dengan keadaan yang tidak stabil. Contoh dari asas ini yaitu:
Adaptasi secara tiba-tiba oleh serangga dan ikan yang berwarna semarak
didaerah tropika yang kaya keanekaragaman. Asas ini merupakan
kelanjutan dari asas 6 dan 7. Apabila pemilihan (seleksi) berlaku, tetapi
keanekaragaman terus meningkat di lingkungan yang sudah stabil, maka
dalam perjalanan waktu dapat diharapkan perbaikan secara terus menerus
dalam adaptasi terhadap lingkungan. Jadi sesungguhnya tidak ada sebuah
strategi evolusi yang terbaik dan mandiri, semua tergantung pada kondisi
lingkungan fisik. Kesimpulannya bahwa populasi pada ekosistem yang
belum mantap, kurang bereaksi terhadap perubahan lingkungan

12
fisikokimia dibandingkan dengan populasi pada ekosistem yang sudah
mantap.

13. ASAS 13: “menyatakan bahwa lingkungan yang secara fisik telah mantap
memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi pada
ekosistem yang mantap, serta kemudian dapat menggalakkan kemantapan
populasi lebih jauh”. Contohnya: Jumlah spesies tumbuhan dan hewan
habis dieksploitasi oleh manusia dan menyebabkan semakin lama
jumlahnya semakin sedikit. Maka dari itu, diperlukan suatu ilmu untuk
menjaga ekosistem ini tetap berjalan baik.
Asas ini merupakan penjabaran dari asas 7, 9 dan 12. Pada
komunitas yang mantap, jumlah jalur energi yang masuk melalui
ekosistem meningkat, sehingga apabila terjadi suatu goncangan pada salah
satu jalur, maka jalur yang lain akan mengambil alih, dengan demikian
komunitas masih tetap terjaga kemantapannya. Apabila kemantapan
lingkungan fisik merupakan suatu syarat bagi keanekaragaman biologi,
maka kemantapan faktor fisik itu akan mendukung kemantapan populasi
dalam ekosistem yang mantap dan komunitas yang mantap mempunyai
umpan-balik yang sangat kompleks. Disini ada hubungan antara
kemantapan ekosistem dengan efisiensi penggunaan energi.

14. ASAS 14: “menyatakan bahwa derajat pola keteraturan naik-turunnya


populasi tergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi
sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi tersebut”. Asas ini
merupakan kebalikan dari asas ke 13, tidak akan ada keaneakaragaman
yang tinggi terhadap rantai makanan yang belum mantap, karena
menimbulkan derajat ketidak stabilan populasi yang tinggi. Ciri-Ciri yang
menandakan Lingkungan/ Komunitas yang Mantap yaitu:
• Jumlah jalur energi yang masuk melalui ekosistem meningkat
(banyak)
• Lingkungan fisik mantap (mudah“diramal”)
• Sistem control umpan balik (feedback) komunitas sangat kompleks

13
• Efisiensi penggunaan energi
• Tingkat keanekaragaman tinggi.

Contoh dari asas ini yaitu: Burung elang sangat bergantung pada tikus
tanah sebagai sumber makanan utama, dan tikus tanah sangat bergantung
pada jenis tanah tertentu untuk hidupnya. Contoh lainnya: sebuah kebun
jagung yang ditinggalkan setelah panen dan tidak ditanami lagi, maka
lahan tersebut akan terdapat berbagai jenis gulma yang membentuk
komunitas. Dan jika lahan dibiarkan lama komunitas akan terjadi
pergantian komposisi jenis yang mengisi lahan tersebut. kondissi seperti
iklim juga dapat dipengaruhi oleh kondisi iklimnya.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu:

1. pendidikan lingkungan adalah studi mengajarkan dan memberikan


pengetahuan, keterampilan dan sikap dimaksudkan untuk menyadarkan
masyarakat mengenai pentinganya meningkatnya kesadaran masyarakat
tentang nilai-nilai lingkungan dan isu-isu lingkungan, serta memberikan solusi
pemecahan masalah demi terjaganya lingkungan dan untuk kelangsungan
hidup makhluk hidup. Serta Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang
sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di
dalamnya. Ilmu lingkungan merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai
ilmu yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang
menyangkut hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu
lingkungan merupakan penjabaran atau terapan dari ekologi.
2. Ruang lingkup pendidikan lingkungan ini meliputi: Sumber daya alam
(SDA),sumber daya manusia, metode, pengelolaan, materi, peran masyarakat,
konservasi, sarana dan prasarana, masalah, dana.
3. Tujuan pendidikan lingkungan yaitu untuk mendorong masyarakat dan
memberikan pengetahuan, keerampilan, dan sikap yang dapat menumbuhkan
rasa kepedulian terhadap lingkungan dan mengelola lingkungan dengan baik,
mengubah prilaku masyarakat untuk menjaga lingkungan, memanfaatkan
sumber daya alam secara bijak.
4. Ekologi adalah studi ilmiah tentang distribusi kelimpahan hidup dan interaksi
antara organisme dan lingkungan alami mereka sedangkan ilmu
lingkungan adalah filosofi dan gerakan sosial yang luas berpusat pada
kepedulian terhadap konservasi dan perbaikan lingkungan.
5. Asas-asas lingkungan hidup terbagi kedalam 14 macam asas, yang mana dari
ke 14 macam asas tersebut dikelompokan menjadi 4 jenis asas diantaranya:
asas sumber daya alam (asas 1-5), asas keanekaragaman (asas 6-8), asas

15
stabilitas ekosistem (asas 9-12), asas populasi (asas 13 & 14).Pengetahuan
lingkungan memiliki beberapa asas dalam pengembangannya.

3.2 Saran

Saya sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
dapat dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

16
DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo, Agus Utomo.(2016). Pembelajaran Pengetahuan Lingkungan


Menggunakan Gumuk Sebagai Sumber Belajar The Learning Of
Enviomental Science Using Gumuk As LearningSource. Jurnal
Biologi dan Pembelajaran Biologi. Volume 1 Nomor 1 Tahun 2016.
(p-ISSN 2527-7111; e-ISSN 2528-1615)

R.E Soeriaatmadja.1981. Ilmu Lingkungan. Bandung: Penerbit ITB

Soemarwoto, O. 1994. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta :


Djambatan.

Siahaan.N.H.T. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan, Edisi 2.


Jakarta: Erlangga

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195408281986122
-AMMI_SYULASMI/PEMBELAJARAN_PENGLING/PB5_(asas-
asas_lingkungan).pdf (Diakses pada Jum’at, 12 Maret 2021)

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195408281986122
-AMMI_SYULASMI/PEMBELAJARAN_PENGLING/PB5_(asas-
asas_lingkungan).pdf (Diakses pada jum’at, 12 Maret 2021)

https://civitas.uns.ac.id/masruralatas/2019/02/08/14-asas-ilmu-lingkungan/
(Diakses pada kamis, 11 Maret 2021)

https://www.slideshare.net/myulifar/ekologi-danilmulingkungan (Diakses pada


kamis,11 Maret 2021)

https://klipaa.com/story/724-azas-azas-lingkungan-plh1) (Diakses pada kamis, 11


Maret 2021)

https://ayuww13.wordpress.com/2015/03/26/ekologi-dan-ilmu-lingkungan-serta-
asas-asas-pengetahuan-lingkungan/ (Diakses pada kamis, 11 Maret 2021)

17

Anda mungkin juga menyukai