MIKROBIOLOGI
NAMA : WULANDARI
STAMBUK : O121 17 101
KELAS :B
Nama : WULANDARI
Stambuk : O 121 17 101
Kelas : B Ptk 2
Kelompok : 4 (Empat)
Program studi : S1 Peternakan
Fakultas : Peternakan Dan Perikanan
Wulandari
Menyetujui,
Menyetujui,
Koordinator Mata Kuliah
Mikrobiologi
ii
Nip. 19640430 198903 2 002
KATA PENGANTAR
Bismillah, Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan
kegiatan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya diharapkan saran dan
krirtik yang membangun agar kedepannya Saya bisa menjadi lebih baik lagi.
Semoga laporan kegiatan ini menambah wawasan dan memberi manfaat bagi kita
semua.
Wulandari
O121 17 101
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
2.1 Mikrobiologi...................................................................................................3
2.2 Pengenceran....................................................................................................3
2.3 Sterilisasi........................................................................................................3
2.4 Susu................................................................................................................4
2.5 Daging Ayam.................................................................................................6
2.6 Telur...............................................................................................................7
2.7 Dedak..............................................................................................................9
BAB III METODOLOGI.......................................................................................10
3.1 Waktu Dan Tempat Praktikum.....................................................................10
3.2 Alat Dan Bahan............................................................................................10
3.3 Prosedur Kerja..............................................................................................11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................16
4.1 Pengenceran..................................................................................................16
4.2 Susu..............................................................................................................16
4.3 Daging Ayam...............................................................................................19
4.4 Telur.............................................................................................................19
4.5 Dedak............................................................................................................20
iv
4.6 Sterilisasi......................................................................................................21
4.6.1 Sterilisasi Secara Fisik...........................................................................21
4.6.2 Sterilisasi Kimia.....................................................................................22
4.6.3 Sterilisasi Mekanik (Filtrasi).................................................................22
BAB V PENUTUP................................................................................................23
5.1 Kesimpulan...................................................................................................23
5.2 Saran.............................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24
LAMPIRAN...........................................................................................................25
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pengenceran Susu...........................................................................17
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Karakteristik Mikroba pada Susu......................................................6
vii
BAB I
PENDAHULUAN
bagian dari ekosistem alam. Sebagian dari mikroorganisme itu adalah produsen,
sebagian konsumen pertama dan sebagian lagi konsumen kedua dan ke tiga.
dalam tanah, alam debu di udara, pada tumbuhan, tubuh hewan dan manusia.
molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media
bertujuan untuk memperoleh biakan bakteri yang sudah tidak tercampur lagi
dengan bakteri lainnya yang disebut biakan murni. Prinsip dari isolasi mikroba
adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari
1
menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba akan membentuk koloni
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk Mengetahui apa saja Mikroba yang
Muncul pada proses pengenceran Susu, Daging Ayam, Telur dan Dedak!
1.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme.
Objek yang di pelajari mikrobiologi adalah objek yang hanya dapat dilihat
Archea.
2.2 Pengenceran
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan
cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar.
Contohnya suatu sampel pada suatu suspensi yang berupa campuran bermacam-
macam sppesies diencerkan dalam suatu taung tersendiri. Enceran ini kemudian
diambil barang 1 ml untuk diencerkan lagi ke tabung yang berisi pelarut. Enceran
yang kedua ini diambil 1 ml untuk diencerkan lebih lanjut. Prinsip pengenceran
dilakukan, semakin sedikit jumlah mikroba, dimana suatu saat didapat hanya satu
2.3 Sterilisasi
Sterilisasi merupakan suatu proses menghancurkan atau memusnahkan
3
simpan .Prinsip dasar sterilisasi yaitu memperpanjang umur simpan bahan pangan
yang tumbuh pada produk pangan biasanya dapat mencemari produk pangan dan
2.4 Susu
Susu adalah salah satu minuman bergizi yang berasal dari kelenjar susu
Tabel 2.1: Karakteristik, Bentuk dan Media tumbuh Mikroba pada Susu
Cawan Pe
4
dengan flagella serta pencernaa
bersifat fakulatif
miskin nutrisi.
kultur.
kehijauan, oksidasii
negative, katalase
negative.
5
Seperti garam negative Berbentuk batang atau Bakteri
oksidase positif,
5 PSEUDOMONAS SP
katalase positif, non
40C
dan manus
6
kompleks yang
terbebas dari lisis sel
sampai batas tertentu
selama kultur.
2 CAMPYLOBACTER SPP Berdifat non spora, Berbentuk Bakteri ini kadang di
gram positif, dan lengkung, batang temukan pada kotoran
bersifat motil, serta
sapi.
tumbuh pada suhu 37-
42c.
Rangkaian tidak Bulat, serta Tumbuh pada media yang
3 STAPHYLOCOCCUS beraturan dan terdapat bergerombol seperti ada di
SPP garis tengah. anggur. laboratorium.contohnya
Cawan Petri.
Tidak motil atau motil Berbentuk batang Didalam saluran
dengan flagella serta pencernaan manusia
dapat tumbuh dengan ataupun hewan
4 ESCHERICIA COLI atau tanpa oksigen,
bersifat fakulatif
anaerobic dan dapat
tahan pada media yang
miskin nutrisi.
Bersifat gram Berbentuk batang Tumbuh pada media agar
5 LISTERIA SPP positif,katalase pendek
positif,tidak
membentuk spora, dan
motil, bakteri ini motil
pada suhu 28 derajat,
dan tidak motil pada
suhu 37 derajat dan
tumbuh optimum pada
suhu 30-37 derajat.
2.6 Telur
Telur adalah salah satu bahan makanan hewani selain ikan daging dan
susu.
Mikrococcus.
7
NO NAMA MIKROBA KARAKTERISTIK BENTUK MEDIA TUMBUH
Seperti garam negative Berbentuk batang Bakteri ini biasanya
aerob obligat, motil atau kokus tumbuh pada akar atau
mempunyai polar, daun pada tumbuhan.
1 PSEUDOMONAS oksidase positif,
katalase positif, non
fermenter dan tumbuh
dengan baik pada suhu
40C
2 ALCALIGANES Bersifat gram Berbentuk batang Terdapat saluran
negative ,motil dan membulat atau bulat. pernapasan, pencernaan
tidak membentuk dan luka pada pasien
endospora. Isolat hidup rawat inap.
secara aerob. Suhu
optimum untuk
pertumbuhan pada 20-
37 derajat . Uji
oksidase dan katalise
positif.
3 PROTEUS Genus bakteri kaliform Berbentuk batang Ditemjukan pada limbah
CITROBACTER gam negative. kotoran makhluk hidup.
4 E.COLI Tidak motil atau motil Berbentuk batang Didalam saluran
dengan flagella serta pencernaan manusia
dapat tumbuh dengan ataupun hewan
atau tanpa oksigen,
bersifat fakulatif
anaerobic dan dapat
tahan pada media yang
miskin nutrisi.
5 ENTEROBACTER Tidak berbahaya dan Berbentuk batang Di usus hewqan
memiliki banyak
pathogen
6 ENTERCOCCUS Dapat tumbuh pada Berbentuk sendiri- Tumbuh di dalam mulut
suhu yang sangat sendiri, berpasangan
ekstrem,mudah tumbuh dan berantai serta bulat
pada kondisi yang
sangat asam pada Ph
4,0hingga 9,6
7 MICROCOCCUS Menghasilkan koloni Berbentuk batang
berwarna kuning atau
merah mudah ketika di
tumbuhkan pada agar
garam manitol.
8
2.7 Dedak
Dedak adalah hasil samping pada pabrik penggilingan padi daklam
dan penggunaannya tidak bersaing dengan manusia. Didalam dedak juga terdapat
beberapa mikroba yaitu Bacillus Sp, Aeromonas sp, Aspergillus nigger, dan
Azospirilium.
9
BAB III
METODOLOGI
1. Alat :
a. Pisau
b. Bunsen
c. Lumpang perselinAlumunium
d. Tabung reaksi
e. Foil
f. Neraca berlengan3
g. Rak tabung
h. Nkas
i. Cawan peti
j. Sampel
k. Inkubator
l. Injeksi
m. Gelas baker
10
n. Tisu
o. Alkohol
p. Cawan petri
2. Bahan :
a. Susu
b. Daging Ayam
c. Telur
d. Dedak
Adapun prosedur kerja pada percobaan yang dilakukan pada susu yaitu:
11
i. Kemudian panaskan hingga larutan encer
kali
2. Daging Ayam
Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan daging ayam yaitu:
dalam N-kas
i. Lalu sterilkan
12
l. Lalu masukkan larutan ayam tersebut ke dalam tabung reaksi dengan label
masing-masing
cawan petri .
3. Telur
a. Pecahkan telur
c. Aduk
e. Bakar Bunsen
f. Lalu sterilkan
13
h. Jika injeksi yang di masukkan larutan mengembun maka lakukan
i. Lalu masukkan larutan ayam tersebut ke dalam tabung reaksi dengan label
masing-masing
cawan petri .
4. Dedak
dalam N-kas
14
g. Lalu campurkan dengn 45 ml larutan Nacl kemudian aduk menggunakan
h. Lalu sterilkan
k. Lalu masukkan larutan ayam tersebut ke dalam tabung reaksi dengan label
masing-masing
cawan petri .
1.
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengenceran
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan
cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar.
Contohnya suatu sampel pada suatu suspensi yang berupa campuran bermacam-
macam sppesies diencerkan dalam suatu taung tersendiri. Enceran ini kemudian
diambil barang 1 ml untuk diencerkan lagi ke tabung yang berisi pelarut. Enceran
yang kedua ini diambil 1 ml untuk diencerkan lebih lanjut. Prinsip pengenceran
dilakukan, semakin sedikit jumlah mikroba, dimana suatu saat didapat hanya satu
untuk membandingkan hasil dari tiap konsentrasi yang berbeda. Pengenceran ini
adalah tahap awal dari isolasi atau penanaman bakteri. Larutan yang digunakan
untuk pengenceran harus memiliki sifat osmotik yang sama dengan keadaan
lingkungan asal mikroba untuk menghindari rusaknya sel, selain itu juga dijaga
4.2 Susu
Susu adalah salah satu minuman bergizi yang berasal dari kelenjar susu
percobaan pengenceran berbahan dasar susu mikroba atau bakteri yang tumbuh
16
adalah bakteri pathogen dimana bakteri pathogen itu sendiri meliputi
Menurut Winanro ( 1993) Susu adalah cairan berwarna putih yang di sekresi oleh
kelenjar mammae ( ambing) pada binatang mamalia betina, untuk bahan makanan
dan sumber gizi bagi anaknya. Sebagian besar susu tersebut di produksi dari unsur
Pada percobaan ini susu yang digunakan sebanyak 5ml dan dimasukkan ke
yang dilakukan yaitu pengenceran 10-1 – 10-6 , untuk melihat mikroba pada tabung
= 10-4 x 1,0
= 10-4
17
83+79+66+ 62 × 1
=
4 10−4
29 1
= × −4
4 10
1 1
= 72,5× =72,5×
10
−4
0,0001
¿ 72,5 ×10.000
¿ 72,5 ×104
=10−5 ×1,0
=10−5
216+1+315+318 1
= × −5
4 10
550 1
= × −5
4 10
1
¿ 137,5 ×
10−5
1
¿ 137,5 ×100.000=137,5 ×
0,00001
5
¿ 137,5 ×10
18
170+ 110+172+ 150 1
¿ × −6
4 10
602 1
¿ × −6
4 10
1 1
¿ 150,5 × =150,5 ×
10
−6
0,000001
¿ 150,5 ×106
eschericia coli dan listeria spp karna mikroba yang muncul adalah mikroba yang
19
Menurut lawrie (2003) menyatakan bahwa daging ayam adalah sesuatu
yang berasal dari hewan termasuk limpa, ginjal, otak, jaringan-jaringan yang
dapat di makan.
4.4 Telur
Telur adalah salah satu bahan makanan hewani selain ikan daging dan
Dari sebutir telur di dapatkan gizi yang cukup sempurna karena mengandung gizi
yang cukup sempurna karena mengandung zat-zat gizi yang sangat baik dan
mudah di cerna.
4.5 Dedak
Dedak adalah hasil samping pada pabrik penggilingan padi daklam
20
mempunyai gizi yang cukup tinggi ,harganya relative murah,mudah di peroleh
mikroba yang ada dalam dedak. Menurut FAO dedak adalah hasil samping dari
proses penggilingan padi yang terdiri dari lapisan luar butiran beras serta sejumlah
lembaga . sedangkan bekatul yaitu aleuron beras serta sebagian kecil endosperma.
4.6 Sterilisasi
Sterilisasi merupakan suatu proses menghancurkan atau memusnahkan
simpan .Prinsip dasar sterilisasi yaitu memperpanjang umur simpan bahan pangan
yang tumbuh pada produk pangan biasanya dapat mencemari produk pangan dan
21
4.6.1 Sterilisasi Secara Fisik
Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & pemijaran :
2. Sterilisasi panas kering : sterilisasi dengan oven umumnya pada suhu 160-
1700C selama 1-2 jam. Sterilisasi panas kering cocok untuk sterilisasi
serbuk yang tidak stabil terhadap uap air, alat yang terbuat dari kaca
umumnya dilakukan dalam uap jenuh dalam waktu 15 menit dengan suhu
1210C.
menguap seperti halnya alkohol. Proses sterilisasi antiseptik kimia ini biasanya
dilakukan dengan cara langsung memberikan pada alat atau media yang akan
berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan
pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka
22
panas, misalnya larutan serum, enzim, toksin kuman, ekstrak sel dan lain-lain.
(Fauzi, 2013).
23
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan
cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Prinsip
pengenceran yang dilakukan, semakin sedikit jumlah mikroba, dimana suatu saat
Pada dasarnya prinsip dasar yang dilakukan pada saat sterilisasi adalah
suatu proses mematikan mikroorganisme yang mungkin ada pada suatu benda.
Pemilihan teknik sterilisasi didasarkan pada sifat alat dan bahan yang akan
disterilkan. Ada dua jenis sterilisasi yang digunakan yaitu sterilisasi basah dan
sterilisasi kering. Sterilisasi basah yaitu menggunakan autoklaf, alat dan media
yang disterilkan yaitu tabung media potato dextrose agar (PDA), nutrient agar
(NA), dan tip dalam suhu 1210C selama 15 menit. Sedangkan sterilisasi kering
yaitu menggunakan oven dan alat yang disterilkan yaitu cawan petri, gelas kimia,
tabung reaksi dan labu erlenmeyer dengan suhu 1600C – 1800C selama 2 jam
5.2 Saran
Saran dari penulis untuk praktikan lain agar menvcari informasi lagi dari
materi yang disajikan agar dapat lebih memahami isi dari materi
24
DAFTAR PUSTAKA
Abun. 2006. Protein dan Asam Amino pada Unggas. Makalah Ilmiah. Jurusan Nutrisi dan
Abun. 2007. Pengukuran Nilai Kecernaan Ransum yang Mengandung Limbah Udang Windu
Produk Fermentasi Pada Ayam Broiler. Makalah Ilmiah. Jurusan Nutrisi dan
Abun. 2008. Karbohidrat Pada Unggas dan Monogastrik. Makalah Ilmiah. Jurusan Nutrisi
Jakarta
Frandsonsond, R.D. 1996. Anatomi dan fsiologi ternak. Edisi keempat. Penerjemah B.
25
LAMPIRAN
26