Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI

NAMA : WULANDARI
STAMBUK : O121 17 101
KELAS :B

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Sterilisasi dan Pengenceran

Nama : WULANDARI
Stambuk : O 121 17 101
Kelas : B Ptk 2
Kelompok : 4 (Empat)
Program studi : S1 Peternakan
Fakultas : Peternakan Dan Perikanan

Palu, 24 Maret 2022

Wulandari

Menyetujui,

Koordinator Asisten Praktikum Asisten Praktikum

WAHYU NUR RISA PUTRI AMELIA


O 121 19 168 O 121 20 001

Menyetujui,
Koordinator Mata Kuliah
Mikrobiologi

Dr.Ir. Minarny Gobel. M.Si

ii
Nip. 19640430 198903 2 002

KATA PENGANTAR
Bismillah, Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan

hidayah-nya Saya dapat menyelesaikan laporan kegiatan ini yang berjudul

“Sterilisasi dan Pengenceran” dengan tepat waktu. Saya menyadari laporan

kegiatan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya diharapkan saran dan

krirtik yang membangun agar kedepannya Saya bisa menjadi lebih baik lagi.

Semoga laporan kegiatan ini menambah wawasan dan memberi manfaat bagi kita

semua.

Palu, 24 Maret 2022

Wulandari
O121 17 101

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
2.1 Mikrobiologi...................................................................................................3
2.2 Pengenceran....................................................................................................3
2.3 Sterilisasi........................................................................................................3
2.4 Susu................................................................................................................4
2.5 Daging Ayam.................................................................................................6
2.6 Telur...............................................................................................................7
2.7 Dedak..............................................................................................................9
BAB III METODOLOGI.......................................................................................10
3.1 Waktu Dan Tempat Praktikum.....................................................................10
3.2 Alat Dan Bahan............................................................................................10
3.3 Prosedur Kerja..............................................................................................11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................16
4.1 Pengenceran..................................................................................................16
4.2 Susu..............................................................................................................16
4.3 Daging Ayam...............................................................................................19
4.4 Telur.............................................................................................................19
4.5 Dedak............................................................................................................20

iv
4.6 Sterilisasi......................................................................................................21
4.6.1 Sterilisasi Secara Fisik...........................................................................21
4.6.2 Sterilisasi Kimia.....................................................................................22
4.6.3 Sterilisasi Mekanik (Filtrasi).................................................................22
BAB V PENUTUP................................................................................................23
5.1 Kesimpulan...................................................................................................23
5.2 Saran.............................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24
LAMPIRAN...........................................................................................................25

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pengenceran Susu...........................................................................17

Gambar 2.Pengenceran Daging Ayam.............................................................19

Gambar 3. Pengenceran Telur..........................................................................20

Gambar 4. Pengenceran Dedak........................................................................20

vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Karakteristik Mikroba pada Susu......................................................6

Tabel 2. Karakteristik Mikroba pada Daging Ayam.......................................7

Tabel 3. Karakteristik Mikroba pada Telur.....................................................8

Tabel 4. Karakteristik Mikroba pada Dedak...................................................9

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikrobiologi merupakan suatu cabang ilmu biologi yang mempelajari

tentang mikroorganisme dan interaksi mereka dengan organisme lain dan

lingkungannya. Mikroorganisme terdapat di segala macam lingkungan sebagai

bagian dari ekosistem alam. Sebagian dari mikroorganisme itu adalah produsen,

sebagian konsumen pertama dan sebagian lagi konsumen kedua dan ke tiga.

Mikroorganisme dapat ditemukan di daerah kutub, di daerah tropic, dalam air,

dalam tanah, alam debu di udara, pada tumbuhan, tubuh hewan dan manusia.

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari

campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk

pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-

molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media

pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi ultur murni dan

juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya (Indra, 2008). Teknik

isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba diluar

dari lingkungan alamiahnya. Pemisahan mikroorganisme dari lingkungan ini

bertujuan untuk memperoleh biakan bakteri yang sudah tidak tercampur lagi

dengan bakteri lainnya yang disebut biakan murni. Prinsip dari isolasi mikroba

adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari

campuran bermacam macam mikroba. Ha ini dapat dilakukan dengan

1
menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba akan membentuk koloni

sel yang tetap pada tempatnya (Nur dan Asnani, 2007).

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk Mengetahui apa saja Mikroba yang

Muncul pada proses pengenceran Susu, Daging Ayam, Telur dan Dedak!

1.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme.

Objek yang di pelajari mikrobiologi adalah objek yang hanya dapat dilihat

menggunakan mikroskop seperti Bakteri, Fungi, Alga, Mikroskopik, protozoa dan

Archea.

2.2 Pengenceran
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan

cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar.

Contohnya suatu sampel pada suatu suspensi yang berupa campuran bermacam-

macam sppesies diencerkan dalam suatu taung tersendiri. Enceran ini kemudian

diambil barang 1 ml untuk diencerkan lagi ke tabung yang berisi pelarut. Enceran

yang kedua ini diambil  1 ml untuk diencerkan lebih lanjut. Prinsip pengenceran

adalah menurunkan jumlah sehingga semakin banyak jumlah pengenceran yang

dilakukan, semakin sedikit jumlah mikroba, dimana suatu saat didapat hanya satu

mikroba pada satu tabung.

2.3 Sterilisasi
Sterilisasi merupakan suatu proses menghancurkan atau memusnahkan

semua mikroorganisme termasuk spora, dari sebuah benda atau lingkungan.

Peranan sterilisasi pada pembuatan makanan yaitu berfungsi untuk menjamin

keamanan terhadap pencemaran oleh mikroorganisme dan memperpanjang waktu

3
simpan .Prinsip dasar sterilisasi yaitu memperpanjang umur simpan bahan pangan

dengan cara membunuh mikroorganisme yang ada di dalamnya. Mikroorganisme

yang tumbuh pada produk pangan biasanya dapat mencemari produk pangan dan

membuat makanan lebih cepat basi. Mikroorganisme pembusuk tersebut bisa

berupa bakteri, khamir (yeast) dan kapang (jamur) .

2.4 Susu
Susu adalah salah satu minuman bergizi yang berasal dari kelenjar susu

mamalia. Manusia salah satu contohnya

1. Di dalam susu juga terdapat bakteri yang mengontaminasi, Bakteri

tersebut di kelompokkan menjadi 2 bagian yaitu bakteri pathogen dan

bakteri pembusuk. Bakteri patogen meliputi Staphylococus, Aureus,

Escherichia coli, dan Salmonella.

2. Sedangkan Bakteri pembusuk pada susu meliputi Micrococcus sp,

Pseudomonas sp, dan Bacillus sp.

Tabel 2.1: Karakteristik, Bentuk dan Media tumbuh Mikroba pada Susu

NO NAMA MIKROBA KARAKTERISTIK BENTUK MEDIA T

Rangkaian tidak Bulat, serta Tumbuh

1 STAPHYLOCOCCUS beraturan dan terdapat bergerombol seperti yang

AUREUS garis tengah. anggur. laboratoriu

Cawan Pe

Tidak motil atau motil Berbentuk batang Didalam

4
dengan flagella serta pencernaa

dapat tumbuh dengan ataupun he


2 ASCHERICIA COLI atau tanpa oksigen,

bersifat fakulatif

anaerobic dan dapat

tahan pada media yang

miskin nutrisi.

Bersifat motil, anaerob Berbentuk batang Berkemba

fakulatif . Sel terluar binatang d

terdiri atas struktur


3 SALMONELLA
lipopolisakarida

kompleks yang terbebas

dari lisis sel sampai

batas tertentu selama

kultur.

Bersifat non Berbentuk Koloni Bakteri in

metil ,aerobic , bisa bulat hidup pada

hidup pada suhu 1-60


4 MICROCOCCUS SP
OC, berwarna kuning

kehijauan, oksidasii

negative, katalase

positif dan uji motalitas

negative.

5
Seperti garam negative Berbentuk batang atau Bakteri

aerob obligat, motil kokus tumbuh pa

mempunyai polar, daun pada

oksidase positif,
5 PSEUDOMONAS SP
katalase positif, non

fermenter dan tumbuh

dengan baik pada suhu

40C

Bersifat garam positif, Berbentuk batang. Tumbuh

dan katalase positif. tanah d


6 BACILLUS SP pencernaa

dan manus

2.5 Daging Ayam


Daging ayam adalah bahan makanan yang berasal dari hewan ternak

unggas terbanyak di dunia.

1. Didalam daging ayam terdapat beberapa mikroba yaitu, Salmonella sp,

campylobacter spp, staphylococcus aerus, eschericia coli dan listeria spp.

Tabel 2.2: Karakteristik,bentuk, media tumbuh mikroba pada daging ayam.

NO NAMA MIKROBA KARAKTERISTI BENTUK MEDIA TUMBUH


K
Bersifat motil, anaerob Berbentuk batang Berkembang di usus
fakulatif . Sel terluar binatang dan manusia
1 SALMONELLA SPP terdiri atas struktur
lipopolisakarida

6
kompleks yang
terbebas dari lisis sel
sampai batas tertentu
selama kultur.
2 CAMPYLOBACTER SPP Berdifat non spora, Berbentuk Bakteri ini kadang di
gram positif, dan lengkung, batang temukan pada kotoran
bersifat motil, serta
sapi.
tumbuh pada suhu 37-
42c.
Rangkaian tidak Bulat, serta Tumbuh pada media yang
3 STAPHYLOCOCCUS beraturan dan terdapat bergerombol seperti ada di
SPP garis tengah. anggur. laboratorium.contohnya
Cawan Petri.
Tidak motil atau motil Berbentuk batang Didalam saluran
dengan flagella serta pencernaan manusia
dapat tumbuh dengan ataupun hewan
4 ESCHERICIA COLI atau tanpa oksigen,
bersifat fakulatif
anaerobic dan dapat
tahan pada media yang
miskin nutrisi.
Bersifat gram Berbentuk batang Tumbuh pada media agar
5 LISTERIA SPP positif,katalase pendek
positif,tidak
membentuk spora, dan
motil, bakteri ini motil
pada suhu 28 derajat,
dan tidak motil pada
suhu 37 derajat dan
tumbuh optimum pada
suhu 30-37 derajat.

2.6 Telur
Telur adalah salah satu bahan makanan hewani selain ikan daging dan

susu.

1. Didalam telur juga terdapat beberapa mikroba yaitu Pseudomonas,

Alcaliganes, Proteus citrobacter, E,coli, Enterobacter, Enterococccus dan

Mikrococcus.

Tabel 2.3: Karakteristik,Bentuk dan Media tumbuh mikroba pada Telur

7
NO NAMA MIKROBA KARAKTERISTIK BENTUK MEDIA TUMBUH
Seperti garam negative Berbentuk batang Bakteri ini biasanya
aerob obligat, motil atau kokus tumbuh pada akar atau
mempunyai polar, daun pada tumbuhan.
1 PSEUDOMONAS oksidase positif,
katalase positif, non
fermenter dan tumbuh
dengan baik pada suhu
40C
2 ALCALIGANES Bersifat gram Berbentuk batang Terdapat saluran
negative ,motil dan membulat atau bulat. pernapasan, pencernaan
tidak membentuk dan luka pada pasien
endospora. Isolat hidup rawat inap.
secara aerob. Suhu
optimum untuk
pertumbuhan pada 20-
37 derajat . Uji
oksidase dan katalise
positif.
3 PROTEUS Genus bakteri kaliform Berbentuk batang Ditemjukan pada limbah
CITROBACTER gam negative. kotoran makhluk hidup.
4 E.COLI Tidak motil atau motil Berbentuk batang Didalam saluran
dengan flagella serta pencernaan manusia
dapat tumbuh dengan ataupun hewan
atau tanpa oksigen,
bersifat fakulatif
anaerobic dan dapat
tahan pada media yang
miskin nutrisi.
5 ENTEROBACTER Tidak berbahaya dan Berbentuk batang Di usus hewqan
memiliki banyak
pathogen
6 ENTERCOCCUS Dapat tumbuh pada Berbentuk sendiri- Tumbuh di dalam mulut
suhu yang sangat sendiri, berpasangan
ekstrem,mudah tumbuh dan berantai serta bulat
pada kondisi yang
sangat asam pada Ph
4,0hingga 9,6
7 MICROCOCCUS Menghasilkan koloni Berbentuk batang
berwarna kuning atau
merah mudah ketika di
tumbuhkan pada agar
garam manitol.

8
2.7 Dedak
Dedak adalah hasil samping pada pabrik penggilingan padi daklam

memproduksi beras. Dedak padi di gunakan sebagai pakan ternak karena

mempunyai gizi yang cukup tinggi ,harganya relative murah,mudah di peroleh

dan penggunaannya tidak bersaing dengan manusia. Didalam dedak juga terdapat

beberapa mikroba yaitu Bacillus Sp, Aeromonas sp, Aspergillus nigger, dan

Azospirilium.

Tabel 2.4: Klasifikasi,Bentuk ,Media Tumbuh mikroba pada dedak

NO NAMA MIKROBA KARAKTERISTIK BENTUK MEDIA TUMBUH


1` BACILLUS SP Bersifat garam positif, Berbentuk batang. Tumbuh Di dalam tanah
dan katalase positif dan saluran pencernaan
ruminansia dan manusia
2 AEROMONAS SP Ditemukan di daerah Berbentuk tongkst Ditemukan di air tawar
iklim hangat tahan dengaan ujung ysng
terhadap anti biotik bulat.
yang paling umum dan
suhu dingin serta
bersifat oksidase dan
indo-positif
3 ASPERGILLUS Berfilmen mempunyai Berbentu bulat Tanah, sisa tumbuhan
NIGGEN hifa kerkoloni dan udara dalam ruangan
berseptat.memnbentuk
spora aseksual..
4 AZOSPIRILIUM Pengamatan morfologi Berbentuk koloni Terdapat di kista
koloni, pewarnaan lengkung dan
gram, uji katalase, uji setengah spiral.
oksidase, uji motalitas
katerogi gram negatif.

9
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu Dan Tempat Praktikum


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2022 pada

pukul 15.00-18.30. Praktikum dilaksanakan diLab THT Fakultas Peternakan dan

Perikanan Universitas Tadulako.

3.2 Alat Dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum yaitu:

1. Alat :

a. Pisau

b. Bunsen

c. Lumpang perselinAlumunium

d. Tabung reaksi

e. Foil

f. Neraca berlengan3

g. Rak tabung

h. Nkas

i. Cawan peti

j. Sampel

k. Inkubator

l. Injeksi

m. Gelas baker

10
n. Tisu

o. Alkohol

p. Cawan petri

2. Bahan :

a. Susu

b. Daging Ayam

c. Telur

d. Dedak

3.3 Prosedur Kerja


1. Susu

Adapun prosedur kerja pada percobaan yang dilakukan pada susu yaitu:

a. Susu yang di homogenkan di ambil sebanyak 1 ml

b. Lalu masukkan ke dalam gelas ukur

c. Kemudian masukkan ke dalam N-kas untuk di sterilkan

d. Siapkan injeksi 5 atau 10 ml

e. Beri label tabung reaksi yang di beri susu

f. Bakar ujung injeksi yang di gunakan untuk memindahkan bahan

g. Bahan yang di pindahkan ke dalam 4 tabung reaksi yang di beri label A B

C D di mulai gelas A ke B kemudian lakukan cara tersebut sampai

semua bahan tercampur

h. Setelah di pindahkan jangan lupa di homogenkan dan bnyak sampel yang

di ambil dari tabung reaksi ke tabung reaksi lainnya sebanyak 1 ml

11
i. Kemudian panaskan hingga larutan encer

j. Lalu ambil kembali bahan yang di encerkan sebanyak 1 ml lalu masukkan

ke dalam cawan petri

k. Kemudian diamkan selama 5 menit lalu putar searah angka 8 sebanyak 20

kali

l. Terakhir masukan ke dalam incubator selama semalam.

2. Daging Ayam

Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan daging ayam yaitu:

a. Timbang ayam sebanyak 5 gr menggunakan neraca berlengan 3

b. Kemudian potong hingga sekecil mungkin

c. Lalu masukan kedalam lumpang perselin

d. Kemudian letakkkan kembali ke dalam alumunium foil

e. Kemudian masukkan ke dalam N-kas,lalu nyalakan Bunsen yang ada

dalam N-kas

f. Lalu beri label pada injeksi yang akan di pakai( 10`1-10`6)

g. Ambil ayam yang di haluskan kemudian letakkan di dalam gelas baker

h. Lalu campurkan dengn 45 ml larutan Nacl kemudian aduk menggunakan

batang pengaduk hinga larut

i. Lalu sterilkan

j. Kemudian masukkan larutan ke dalam injeksi yang sudah di beri label

sebanyak 1 ml kemudian pindahkan ke injeksi yang di beri label

k. Jika injeksi yang di masukkan larutan mengembun maka lakukan

sterilisasi pembakaran pada ujung injeksi

12
l. Lalu masukkan larutan ayam tersebut ke dalam tabung reaksi dengan label

10 pangkat 2 yang di dalamnya ada larutan Nacl kemudian lakukan cara

tersebut sampai pada tabung 10 pangkat 6 .

m. Setiap memindahkan larutan jangan lupa mngganti injeksi dengan label

masing-masing

n. Kemudian lakukan peoses penanaman dari larutan yang telah di beri

sampel 10 pangkat 4 sampai 10 pangkat 6 dengan ukuran 1 ml ke dalam

cawan petri .

o. Sebelum penanaman lakukan proses pembakaran kemudian tambahkan

medium agar.Agar mikrobanya tumbuh

p. Lakukan proses pemutaran angka 8 sebanyak 20 kali

q. Terakhir masukkan ke dalam incubator selama semalam.

3. Telur

Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan dengan

menggunakan telur yaitu:

a. Pecahkan telur

b. Tambahkam larutan Nacl

c. Aduk

d. Kemudian masukan ke dalam Nkas

e. Bakar Bunsen

f. Lalu sterilkan

g. Kemudian masukkan larutan ke dalam injeksi yang sudah di beri label

sebanyak 1 ml kemudian pindahkan ke injeksi yang di beri label

13
h. Jika injeksi yang di masukkan larutan mengembun maka lakukan

sterilisasi pembakaran pada ujung injeksi

i. Lalu masukkan larutan ayam tersebut ke dalam tabung reaksi dengan label

10 pangkat 2 yang di dalamnya ada larutan Nacl kemudian lakukan cara

tersebut sampai pada tabung 10 pangkat 6 .

j. Setiap memindahkan larutan jangan lupa mngganti injeksi dengan label

masing-masing

k. Kemudian lakukan peoses penanaman dari larutan yang telah di beri

sampel 10 pangkat 4 sampai 10 pangkat 6 dengan ukuran 1 ml ke dalam

cawan petri .

l. Sebelum penanaman lakukan proses pembakaran kemudian tambahkan

medium agar.Agar mikrobanya tumbuh

m. Lakukan proses pemutaran angka 8 sebanyak 20 kali

n. Terakhir masukkan ke dalam incubator selama semalam.

4. Dedak

Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan dengan


menggunakan telur yaitu:

a. Timbang Dedak sebanyak 5 gr menggunakan neraca berlengan 3

b. Lalu masukan kedalam lumpang perselin

c. Kemudian letakkkan kembali ke dalam alumunium foil

d. Kemudian masukkan ke dalam N-kas,lalu nyalakan Bunsen yang ada

dalam N-kas

e. Lalu beri label pada injeksi yang akan di pakai( 10`1-10`6)

f. Ambil ayam yang di haluskan kemudian letakkan di dalam gelas baker

14
g. Lalu campurkan dengn 45 ml larutan Nacl kemudian aduk menggunakan

batang pengaduk hinga larut

h. Lalu sterilkan

i. Kemudian masukkan larutan ke dalam injeksi yang sudah di beri label

sebanyak 1 ml kemudian pindahkan ke injeksi yang di beri label

j. Jika injeksi yang di masukkan larutan mengembun maka lakukan

sterilisasi pembakaran pada ujung injeksi

k. Lalu masukkan larutan ayam tersebut ke dalam tabung reaksi dengan label

10 pangkat 2 yang di dalamnya ada larutan Nacl kemudian lakukan cara

tersebut sampai pada tabung 10 pangkat 6 .

l. Setiap memindahkan larutan jangan lupa mngganti injeksi dengan label

masing-masing

m. Kemudian lakukan peoses penanaman dari larutan yang telah di beri

sampel 10 pangkat 4 sampai 10 pangkat 6 dengan ukuran 1 ml ke dalam

cawan petri .

n. Sebelum penanaman lakukan proses pembakaran kemudian tambahkan

medium agar.Agar mikrobanya tumbuh

o. Lakukan proses pemutaran angka 8 sebanyak 20 kali

p. Terakhir masukkan ke dalam incubator selama semalam.

1.

15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengenceran
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan

cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar.

Contohnya suatu sampel pada suatu suspensi yang berupa campuran bermacam-

macam sppesies diencerkan dalam suatu taung tersendiri. Enceran ini kemudian

diambil barang 1 ml untuk diencerkan lagi ke tabung yang berisi pelarut. Enceran

yang kedua ini diambil  1 ml untuk diencerkan lebih lanjut. Prinsip pengenceran

adalah menurunkan jumlah sehingga semakin banyak jumlah pengenceran yang

dilakukan, semakin sedikit jumlah mikroba, dimana suatu saat didapat hanya satu

mikroba pada satu tabung.

Praktikum pengenceran yang dilakukan pada praktikum ini bertujuan

untuk membandingkan hasil dari tiap konsentrasi yang berbeda. Pengenceran ini

adalah tahap awal dari isolasi atau penanaman bakteri. Larutan yang digunakan

untuk pengenceran harus memiliki sifat osmotik yang sama dengan keadaan

lingkungan asal mikroba untuk menghindari rusaknya sel, selain itu juga dijaga

agar tidak terjadi perbanyakan sel selama pengenceran.

4.2 Susu
Susu adalah salah satu minuman bergizi yang berasal dari kelenjar susu

mamalia.manusia adalah salah satu makhluk hidup yang menyusui. Pada

percobaan pengenceran berbahan dasar susu mikroba atau bakteri yang tumbuh

16
adalah bakteri pathogen dimana bakteri pathogen itu sendiri meliputi

Staphylococus, Aureus, Escherichia coli, dan Salmonella.

Menurut Winanro ( 1993) Susu adalah cairan berwarna putih yang di sekresi oleh

kelenjar mammae ( ambing) pada binatang mamalia betina, untuk bahan makanan

dan sumber gizi bagi anaknya. Sebagian besar susu tersebut di produksi dari unsur

darah pada kelenjar susu sapi.

Gambar 4.1: Pengenceran Susu

Pada percobaan ini susu yang digunakan sebanyak 5ml dan dimasukkan ke

dalam 45ml larutan Aquades+Nacl dengan menggunakan injeksi. Pengenceran

yang dilakukan yaitu pengenceran 10-1 – 10-6 , untuk melihat mikroba pada tabung

masing-masing dimasukkan ke cawan petri lalu di gerakkan dengan gerakan

berbentuk angka 8 agar tercampur rata kemudian masukkan ke incubator. Setelah

18 jam di dalam incubator kemudian di keluarkan setelah di keluarkan maka

dilakukan pencarian factor pengenceran dan jumlah koloni per ml.

1. Faktor Pengencer 10-4

= 10-4 x 1,0

= 10-4

a. Jumlah koloni per ml

17
83+79+66+ 62 × 1
=
4 10−4

29 1
= × −4
4 10

1 1
= 72,5× =72,5×
10
−4
0,0001

¿ 72,5 ×10.000

¿ 72,5 ×104

2. Faktor Pengencer 10−5

=10−5 ×1,0

=10−5

a. Jumlah kalori per ml

216+1+315+318 1
= × −5
4 10

550 1
= × −5
4 10

1
¿ 137,5 ×
10−5

1
¿ 137,5 ×100.000=137,5 ×
0,00001
5
¿ 137,5 ×10

3. Faktor Pengenceran 10-6


−6
¿ 10 ×1,0
−6
¿ 10

a. Jumlah kalori per ml

18
170+ 110+172+ 150 1
¿ × −6
4 10

602 1
¿ × −6
4 10

1 1
¿ 150,5 × =150,5 ×
10
−6
0,000001

¿ 150,5 ×1.000 .000

¿ 150,5 ×106

4.3 Daging Ayam


Daging ayam adalah bahan makanan yang berasal dari hewan ternak ngags

terbanyak di dunia. Pada percobaan pengenceran daging ayam bakteri yang

muncul meliputi Salmonella sp, campylobacter spp, staphylococcus aerus,

eschericia coli dan listeria spp karna mikroba yang muncul adalah mikroba yang

ada pada daging itusendiri.

Gambar 4.2: Pengenceran Daging Ayam

19
Menurut lawrie (2003) menyatakan bahwa daging ayam adalah sesuatu

yang berasal dari hewan termasuk limpa, ginjal, otak, jaringan-jaringan yang

dapat di makan.

4.4 Telur
Telur adalah salah satu bahan makanan hewani selain ikan daging dan

susu. Pada percobaan pengenceran telur mikroba yang munculi yaitu

Pseudomonas, Alcaliganes, Proteus citrobacter, E,coli, Enterobacter,

Enterococccus dan Mikrococcus. Karna miktoba tersebut adalah mikroba yang

terdapat dalam telur.

Gambar 4.3: Pengenceran Telur

Menurut Sudaryani (2009) Telur merupakan produk peternakan yang

memberikan sumbangan terbesar bagi tercapainya kecukupan gizi masyarakat.

Dari sebutir telur di dapatkan gizi yang cukup sempurna karena mengandung gizi

yang cukup sempurna karena mengandung zat-zat gizi yang sangat baik dan

mudah di cerna.

4.5 Dedak
Dedak adalah hasil samping pada pabrik penggilingan padi daklam

memproduksi beras. Dedak padi di gunakan sebagai pakan ternak karena

20
mempunyai gizi yang cukup tinggi ,harganya relative murah,mudah di peroleh

dan penggunaannya tidak bersaing dengan manusia.

Gambar 4.4: Pengenceran Dedak

Pada percobaan pengenceran dedak mikroba yang muncul yaitu Bacillus,

Aeromonas, Aspergilus nigger dan azospirilium. Karena mikroba tersebut adalah

mikroba yang ada dalam dedak. Menurut FAO dedak adalah hasil samping dari

proses penggilingan padi yang terdiri dari lapisan luar butiran beras serta sejumlah

lembaga . sedangkan bekatul yaitu aleuron beras serta sebagian kecil endosperma.

4.6 Sterilisasi
Sterilisasi merupakan suatu proses menghancurkan atau memusnahkan

semua mikroorganisme termasuk spora, dari sebuah benda atau lingkungan.

Peranan sterilisasi pada pembuatan makanan yaitu berfungsi untuk menjamin

keamanan terhadap pencemaran oleh mikroorganisme dan memperpanjang waktu

simpan .Prinsip dasar sterilisasi yaitu memperpanjang umur simpan bahan pangan

dengan cara membunuh mikroorganisme yang ada di dalamnya. Mikroorganisme

yang tumbuh pada produk pangan biasanya dapat mencemari produk pangan dan

membuat makanan lebih cepat basi. Mikroorganisme pembusuk tersebut bisa

berupa bakteri, khamir (yeast) dan kapang (jamur) .

21
4.6.1 Sterilisasi Secara Fisik
Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & pemijaran :

1. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara

langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L dan lain-lain.

2. Sterilisasi panas kering : sterilisasi dengan oven umumnya pada suhu 160-

1700C selama 1-2 jam. Sterilisasi panas kering cocok untuk sterilisasi

serbuk yang tidak stabil terhadap uap air, alat yang terbuat dari kaca

misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dan lain-lain. Sterilisasi uap panas:

konsep ini mirip dengan mengukus. Sterilisasi dengan menggunakan uap

panas dibawah tekanan dengan menggunakan autoklaf. Pada sterilisasi ini

umumnya dilakukan dalam uap jenuh dalam waktu 15 menit dengan suhu

1210C.

4.6.2 Sterilisasi Kimia


Biasanya sterilisasi secara kimiawi menggunakan senyawa desinfektan

antara lain alkohol. Antiseptik kimia biasanya dipergunakan dan dibiarkan

menguap seperti halnya alkohol. Proses sterilisasi antiseptik kimia ini biasanya

dilakukan dengan cara langsung memberikan pada alat atau media yang akan

disterilisasi. Pemilihan antiseptik terutama tergantung pada kebutuhan dari tujuan

tertentu serta efek yang dikehendaki.

4.6.3 Sterilisasi Mekanik (Filtrasi)


Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang

berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan

pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka

22
panas, misalnya larutan serum, enzim, toksin kuman, ekstrak sel dan lain-lain.

(Fauzi, 2013).

23
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan

cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Prinsip

pengenceran adalah menurunkan jumlah sehingga semakin banyak jumlah

pengenceran yang dilakukan, semakin sedikit jumlah mikroba, dimana suatu saat

didapat hanya satu mikroba pada satu tabung.

Pada dasarnya prinsip dasar yang dilakukan pada saat sterilisasi adalah

suatu proses mematikan mikroorganisme yang mungkin ada pada suatu benda.

Pemilihan teknik sterilisasi didasarkan pada sifat alat dan bahan yang akan

disterilkan. Ada dua jenis sterilisasi yang digunakan yaitu sterilisasi basah dan

sterilisasi kering. Sterilisasi basah yaitu menggunakan autoklaf, alat dan media

yang disterilkan yaitu tabung media potato dextrose agar (PDA), nutrient agar

(NA), dan tip dalam suhu 1210C selama 15 menit. Sedangkan sterilisasi kering

yaitu menggunakan oven dan alat yang disterilkan yaitu cawan petri, gelas kimia,

tabung reaksi dan labu erlenmeyer dengan suhu 1600C  – 1800C selama 2 jam

untuk mensterilkan alat yang tahan terhadap suhu panas

5.2 Saran
Saran dari penulis untuk praktikan lain agar menvcari informasi lagi dari

materi yang disajikan agar dapat lebih memahami isi dari materi

24
DAFTAR PUSTAKA
Abun. 2006. Protein dan Asam Amino pada Unggas. Makalah Ilmiah. Jurusan Nutrisi dan

Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jatinangor.

Abun. 2007. Pengukuran Nilai Kecernaan Ransum yang Mengandung Limbah Udang Windu

Produk Fermentasi Pada Ayam Broiler. Makalah Ilmiah. Jurusan Nutrisi dan

Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jatinangor.

Abun. 2008. Karbohidrat Pada Unggas dan Monogastrik. Makalah Ilmiah. Jurusan Nutrisi

dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jatinangor.

Atmomarsono. 2005. Ilmu dasar ternak unggas. Penerbit penebar swadaya.

Jakarta

Frandsonsond, R.D. 1996. Anatomi dan fsiologi ternak. Edisi keempat. Penerjemah B.

srigandoro dan k. praseno Yogyakarta

Goenarto, Darmadi, dr. suripto. 2003, fisikologi hewan. Jakarta

Rasyaf, M. 1998. Seputar ayam kampung. Yogyakarta

Prasetyo, T. 1989 . Keragaman Ayam Kampung yang Dipelihara dengan

Sistem Pemisahan Anak di Pedesaan. Seminar Nasional Tentang Unggas.

Fakultas Peternakan. Universitas Diponegoro. Semarang.

25
LAMPIRAN

26

Anda mungkin juga menyukai