Respon Seleksi :
• Respon seleksi dapat dinyatakan sebagai kemajuan genetik
per generasi dari seleksi.
INGAT !!!!
1. Ukuran dari penerapan seleksi adalah keunggulan
tertua terpilih.
Selisih produksi rata-rata
tetua terpilih dengan
Diferensial Seleksi (S) produksi rata-rata populasi
dimana tetua dipilih
S PT P
R PO P
Hubungan antara R dengan S :
R
bO P
R S mp
S
R bO P Smp
Mid Parent
S S Btn
S mp Pjt
2 R h Smp
2
• Dari gambaran hubungan antara R dan S diperoleh
formula TAKSIRAN RESPON SELEKSI yaitu
R h Smp
2
R h imp P
2
• Dengan demikian kita dapat mengukur hasil
seleksi per generasi-nya dengan formula :
R PO P R h S m p R h imp P
2 2
PO P h2 Smp h 2 im p P
R /Y R /Y R /Y
Lm p Lm p Lm p
Dimana : L f Lm dan Lf = Generasi interval induk
Lmp Lm = Generasi interval pejantan
2
• Contoh menghitung generasi interval :
Suatu populasi sapi diketahui bahwa :
• Sapi jantan dan betina menghasilkan anak pertama kali umur 2
tahun
• Sapi jantan hanya digunakan selama 2 tahun
• Sapi betina digunakan sampai umur 8 tahun
• Sebaran individu dalam populasi sebagai berikut :
Umur 2 3 4 5 6 7 8
h 2 im p P Atau h2 i P
R /Y disederhanakan R /Y
Lm p menjadi L
Koreksi data
Perhatian terhadap teknik pemelharaan dan tatalaksana
Penggunaan pengukuran berulang (jika
memungkinkan)
Menerapkan Assortive Mating.
Heritabilitas berhubungan dengan KECERMATAN SELEKSI (rGP).
h2 i P bGP i P G
R /Y R /Y rGP i P
L L P
R /Y
L
rGP i G
R /Y
rGP adalah kecermatan seleksi
L
Kecermatan seleksi ( rGP) yaitu derajat yang menyatakan
hubungan antara kriteria yang merupakan dasar seleksi
dengan nilai pemuliaan individu untuk sifat yang
diseleksi.
rGP
G P
h
( P P) (G G) (G E G E)(G G)
COVGP {(G G ) ( E E )} (G G )
COVGP (G G ) 2 ( E E ) (G G )
COVGP (G G ) 2
COVGP G2
G
rGP
CovGP
rGP
G2 rGP h
G . P G . P P
3. Intensitas seleksi ( i ) :
Meningkatkan intensitas seleksi merupakan salah satu jalan
yang mudah, tetapi ada DUA FAKTOR PEMBATAS untuk
pelaksanaannya, yaitu :
a. Laju Reproduksi Ternak
4. Generasi interval ( L ) :
Meningkatkan respon seleksi dapat dilakukan dengan
menekan generasi interval.
Permasalahannya ada hubungan terbalik dengan intensitas
seleksi, yaitu dengan menanti sampai mendapatkan lebih
banyak anak sebelum dilakukan seleksi, dapat meningkatkan
intensitas seleksi dan respon seleksi, tetapi generasi interval
akan bertambah dan akan menurunkan respon seleksi per
tahun.
Permasalahannya ada hubungan terbalik dengan intensitas
seleksi, yaitu dengan menanti sampai mendapatkan lebih
banyak anak sebelum dilakukan seleksi, dapat meningkatkan
intensitas seleksi dan respon seleksi, tetapi generasi interval
akan bertambah dan akan menurunkan respon seleksi per
tahun.
( im i f )
im p 2
Yaitu memaksimalkan rasio
Lm p ( Lm L f )
2
(im i f )
( Lm L f )
• Contoh perhitungan mencari umur optimum untuk
menyisihkan tetua :
Suatu populasi sapi diketahui bahwa :
• Kapasitas tetap yaitu 60 pejantan dan 1260 induk
• Pejantan dan induk pertama kali punya anak pada umur 3 tahun
• h2 = 0,48
• σP = 14,3
• Sex ratio = 1 : 1
II PJT 30 30 - - - - 60
4,50 1,66 0,257 1,77
INDK 210 210 210 210 210 210 1260
III PJT 20 20 20 - - - 60
4,75 1,26 0,265 1,81
INDK 210 210 210 210 210 210 1260
IV PJT 15 15 15 15 - - 60
5,00 1,32 0,264 1,80
INDK 210 210 210 210 210 210 1260
V PJT 12 12 12 12 12 - 60
5,25 1,37 0,261 1,78
INDK 210 210 210 210 210 210 1260
VI PJT 10 10 10 10 10 10 60
5,50 1,41 0,256 1,76
INDK 210 210 210 210 210 210 1260
Contoh untuk menghitung L, i, dan R/Y pada Pola Breeding I :
KESIMPULAN :
im p
• Hasil perhitungan memberi informasi bahwa ratio Lm p
tertinggi bila
menggunakan POLA BREEDING III.
VP VP (1 k ) dimana k = i ( i – x )
VA VA (1 h 2 k ) dimana k = i ( i – x )
Keterangan :
VP = Variansi Fenotipa Tetua Terpilih
VP = Variansi Fenotipa Populasi
VA = Variansi Genotipa Aditif Setelah Satu Generasi Seleksi
VA = Variansi Genotipa Populasi TABEL “Truncated
h2 = heritabilitas Normal Distribution”
(Falconer, 1981; p316)
i = Intensitas Seleksi
x = Simpangan nilai pemenggalan dari nilai rata-
rata populasi dalam satuan simpang baku