Anda di halaman 1dari 13

PENGAMATAN MORFOLOGI DAN ANATOMI

AYAM KAMPUNG SUPER (GALLUS GALLUS)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

ANDI THUFAIL MUFTY

PROGRAM STUDI
PETERNAKAN/PERIKANAN JURUSAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN
PERIKANAN UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
PENGAMATAN MORFOLOGI DAN ANATOMI
AYAM KAMPUNG SUPER (GALLUS GALLUS)
PETERNAKAN/PERIKANAN

FAKULTAS PETERNAKAN DAN


PERIKANAN UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
PENGAMATAN MORFOLOGI DAN ANATOMI
AYAM KAMPUNG SUPER (GALLUS GALLUS)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh


Nilai Pratikum Mata Kuliah Biologi Umum Pada
Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako

Oleh

ANDI THUFAIL MUFTY


0 271 22 023
G

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN
PERIKANAN UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Laporan Praktikum Biologi


Nama : Andi Thufail Mufty
Stambuk : O 271 22 023
Kelas :G
Kelompok : 7 (Tujuh)
Program studi : Perikanan (Akuakultur)
Fakultas : Peternakan dan Perikanan
Universitas : Tadulako

Palu, November 2022

Penyusun

Mengetahui,

Koordinator Asisten Praktikum Asisten Praktikum

Ni Wayan Yasmini Wahyunur


O 121 19 017 O 121 19 067

Menyetujui,
Koordinator Mata Kuliah
Biologi Umum

Dr. Ir. Yohan Rusiyantono, M.Si


Nip. 19650519 198903 1 001
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allh SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

pembuatan laporan semester Pratikumn Biologi tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat

banyak kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun agar laporan ini dapat lebih baik lagi dari sebelumnya.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terimah kasih kepada Asisten Dosen

Biologi selaku pembimbing utama dalam pratikum ini. Demikian laporan ini

penulis berharap agar bermanfaat bagi kita semua dalam kehidupan sehari-hari.

Palu, November 2022

Andi Thufail Mufty


BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aves merupakan spesies unggas atau burung yang memiliki ciri khusus

yakni mempunyai bulu yang menutupi tubuhnya. Pada aves ini spesies yang

mewakili adalah ayam (Gallus gallus). Ciri khas dari aves ini yaitu merupakan

hewan yang homoiterm yakni suhu tubuhnya tidak dipengaruhi oleh suhu

lingkungan. Morfologi dari aves ini mencakup 4 (empat) bagian yaitu caput

(kepala), collum (cervix) yang diselubungi oleh bulu, truncus (badan), dan

cauda(ekor) yang pendek (A Rizky, 2015)

Ayam kampung merupakan jenis ungags local yang berpotensi sebagai

penghasil telur dan daging, sehingga banyak dibudidayakan masyarakat terutama

yang bermukim di wilayah pedesaan (Rusdiyansyah, 2014). Ayam kampung

merupakan salah satu ternak unggas yang sangat berperan dalam meningkatkan

ketahanan pangan nasional yaitu sebagai sumber gizi masyarakat khususnya

sebagai sumber protein hewani baik dari telur maupun dagingnya (Niken Astuti,

2012). Ayam kampung mempunyai keistimewaan yaitu daya tahan penyakit yang

cukup baik, serta baik dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Berdasarkan

karakteristik morfologinya, kurang lebih terdapat 32 jenis ayam local di Indonesia

dimana potensi genetic ayam local dapat dimanfaatkan sebagai sumber penghasil

sebagai sumber penghasil daging, telur, keindahan suaranya dan dijadikan sebagai

hewan kesayangan (Nataamijaya, 2010).


1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengenal dan mempelajari, serta

dapat memahami struktur morfologi dan anatomi dari system organ pada hewan,

teruntuk hewan jenis Ayam Kampung Super (Gallus Gallus Domesticus).

1.3 Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum yang dilakukan yaitu untuk membantu

mahasiswa agar lebih memahami ilmu tentang hewan, terutama hewan jenis

Ayam Kampung Super (Gallus Gallus Domesticus) baik morfologi maupun

anatominya secara langsung.


BAB II. TINJAUAN PUSATAKA

2.1 Pengertian Ayam Kampung Super (Gallus Gallus)

Menurut Syafar Abidin, dkk (2019) Ayam kampung super merupakan

ayam kampung yang berasal dari hasil pesilangan antara ayam petelur dana yam

kampung. Kelebihan ayam kampung super jika dibandingkan dengan ayam

kampung adalah bobot badan lebih besar, nilai konversi pakan lebih rendah serta

nilai mortilitas yang lebih rendah (Gunawan dan Sartika, 2001). Ayam kampung

super 5 memiliki citarasa dan tampilan karkas yang hampir sama dengan ayam

kampung, hal ini menjadi nilai tambah dari ayam kampung super (Kaleka, 2005).

Daging ayam kampung memiliki citarasa yang gurih dan lezat, tekstur daging

lebih liat, memiliki kandungan lemak yang rendah jika dibandingkan dengan

ayam broiler serta memiliki warna daging yang eksotik (Nuroso, 2011).

2.2 Morfologi Ayam Kampung Super (Gallus Gallus)

Karakteristik dari ayam kampung super adalah dapat diproduksi dalam

jumlah banyak dengan bobot seragam, laju pertumbuhan lebih cepat daripada

ayam kampung, memiliki tingkat kematian yang rendah, mudah beradaptasi

dengan lingkunan serta memiliki citarasa yang tidak berbeda dengan ayam

kampung (Kaleka, 2015). Umur panen ayam kampung super yaitu kurang lebih

dua bulan (Munandar dan Pramono, 2014). Kelebihan ayam kampung super jika

dibandingkan dengan ayam kampung adalah bobot badan lebih besar, nilai

konversi pakan lebih rendah serta nilai mortilitas yang lebih rendah (Gunawan

dan Sartika, 2001). Ayam kampung super 5 memiliki citarasa dan tampilan karkas
yang hampir sama dengan ayam kampung, hal ini menjadi nilai tambah dari ayam

kampung super (Kaleka, 2005). Daging ayam kampung memiliki citarasa yang

gurih dan lezat, tekstur daging lebih liat, memiliki kandungan lemak yang rendah

jika dibandingkan dengan ayam broiler serta memiliki warna daging yang eksotik

(Nuroso, 2011).

2.3 Anatomi Ayam Kampung Super (Gallus Gallus)

Sujana (2017) menyatakan bahwa anatomi saluran pencernaan ayam dari

bagian depan sampai ke bagian belakang adalah sebagai berikut : paruh dan lidah

(mulut), kerongkongan (esophagus), tembolok (crop), perut kelenjar

(proventrikulus), ampela (ventrikulus), hati (hepar), usus halus (small intestine),

usus besar (large intestine), usus buntu (ceca), dan kloaka.

Sistem reproduksi pada ayam terdiri dari sistem reproduksi ayam betina

dan sistem reproduksii ayam jantan. Pembentukan telur terjadi di dalam saluran

reproduksi ayam betina yang telah memasuki masa dewasa kelamin. Sistem

reproduksi ayam betina terdiri dari ovarium dan oviduk (Infundibulum, Magnum,

Ithmus dan Uterus). Proses pembentukan telur dimulai pada saat sel telur (ovum)

telah terbentuk di dalam ovarium. Pembentukan telur diawali dengan pecahnya

dinding folikel yang menyebabkan pelepasan sel telur dan ditangkap oleh

infundibulum yang kemudian disalurkan ke saluran reproduksi. Pembentukan

komponen telur seperti putih telur, kuning telur dan cangkang telur terjadi di

saluran reproduksi. Seluruh proses ini membutuhkan waktu selama 24 sampai 27

jam (Kaspers, 2016). Pembentukan sperma terjadi di dalam saluran reproduksi

ayam jantan yang telah memasuki masa dewasa kelamin. Sistem reproduksi
unggas jantan terdiri dari dua testis bentuknya elips dan berwarna terang, dan

menghasilkan sperma yang masing-masing mempunyai sebuah saluran sperma

yang bernama vas defferens serta sebuah kloaka yang menjadi muara dari sistem

reproduksi tersebut. Alat reproduksi unggas jantan terdiri atas alat kelamin pokok

dan alat kelamin pelengkap. Alat kelamin pokok adalah organ yang langsung

membentuk spermatozoa yaitu testis. Alat kelamin pelengkap terdiri atas saluran

yang menuju kloaka yaitu epididymis, vas defferens, dan papillae.

Anda mungkin juga menyukai