Apalagi dengan semakin menipisnya cadangan energi fosil yang dimiliki oleh Indonesia
khususnya minyak bumi yang sampai saat ini masih merupakan tulang punggung dan komponen
utama penghasil energi listrik di Indonesia, serta makin meningkatnya kesadaran akan usaha
untuk melestarikan lingkungan menyebabkan kita harus berpikir untuk mencari alternatif
penyediaan energi listrik yang memiliki karakter:
1. Dapat mengurangi ketergantungan terhadap pamakaian energi fosil khususnya minyak
bumi.
2. Dapat menyediakan energi listrik dalam skala lokal regional mampu memanfaatkan
potensi sumber daya energi setempat.
3. Cinta lingkungan dalam artian proses produksi dan pembuangan hasil produksinya tidak
merusak lingkungan hidup disekitarnya.
Sistem penyediaan energi listrik yang dapat memenuhi kriteria di atas adalah sistem konversi energi
yang memanfaatkan sumber daya energi terbarukan seperti matahari, angin, air, biomas dan lain
sebagainya.
Oleh sebab itu merupakan hal yang menarik untuk disimak lebih lanjut bagaimana
peluang dan kendala pemanfaatan sumber-sumber daya energi terbarukan ini di negara- negara
sedang berkembang khusunya Indonesia.
Tujuan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sendiri adalah untuk
memberi bantuan kepada penduduk di perdesaan terutama yang belum dapat menikmati jaringan
listrik dari PLN dan kemungkinan masih sangat lama untuk dapat dilaksanakan. Dengan adanya
fasilitas PLTS diharapkan dapat membantu percepatan pembangunan sosial ekonomi.
Dengan demikian, energi surya dapat dimanfaatkan untuk penyediaan listrik dalam
rangka mempercepat rasio elektrifikasi desa. Walaupaun PLTS 2 0 0 WP masih sangat terbatas
untuk penyediaan energi listrik, akan tetapi akan sangat membantu kegiatan masyarakat
perdesaan dimalam hari terutama dapat mendorong anak-anak sekolah lebih bersemangat untuk
belajar.
Dengan terpenuhinya kebutuhan listrik dapat mendorong tumbuh kegiatan ekonomi,
meningkatkan kecerdasan dimana anak-anak dapat leluasa belajar serta memacu pertumbuhan
kesejahteraan permukiman dan masyarakat setempat, sehingga dapat menunjang terbentuknya
masyarakat serta kawasan yang sejahtera untuk mendukung pembangunan daerah.
DURASI PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan akan memakan waktu selama 150 hari kalender terhitung dari mulai
dikeluarkannya Surat Perintah Kerja.
Lokasi tempat pemasangan PLTS meliputi :
1. Desa Mattiro Ujung (Pulau Kapoposang), Kecamatan Liukang Tupabbiring
2. Desa Mattiro Baji (Pulau Saugi), Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara
3. Desa Mattiro Walie (Pulau Samatellu Lompo), Kec. Liukang Tupabbiring Utara
4. Desa Kalu-kalukuang (P. Kalukuang II), Kecamatan Liukang Kalmas
5. Desa Kalu-kalukuang (P. Kalukuang I), Kecamatan Liukang Kalmas
6. Desa Sabalana (P. Sabalana), Kecamatan Liukang Tangaya
7. Desa Sabalana (P. Sanane), Kecamatan Liukang Tangaya
Gambar Lokasi
BAB II
PERENCANAAN MEKANISME KERJA
Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah disiapkan di lokasi
sebelum melaksanakan pekerjaan.
Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,serta kelengkapan
administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan.
Demi kelancaran kegiatan, harus memperhatikan penempatan bahan / material dan lalu lintas.
Menghubungi Pabrikan untuk memesan material yang sesuai dengan Spesifikasi Teknis Barang
yang dipersyaratkan.
Pengiriman barang dan menyelesaikan jasa terkait sesuai dengan jadwal pengiriman dan
penyelesaian.
Atas tanggungan sendiri mengepak barang sedemikian rupa sehingga barang terhindar dan
terlindungi dari resiko kerusakan atau kehilangan selama masa transportasi atau pada saat
pengiriman dari tempat asal barang sampai ke tempat tujuan akhir.
Pengepakan barang harus memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi mutu barang antara
lain penangan barang secara kasar, suhu udara yang ekstrim, kadar garam dan penguapan,
penyimpanan di tempat terbuka, jauhnya jarak menuju tempat tujuan akhir dan ketiadaan fasilitas
penanganan barang yang memadai.
Pengepakan, penandaan dan penyertaan dokumen identitas barang di dalam dan di luar paket
barang harus sesuai dengan instruksi tambahan yang diatur dalam SSKK dan instruksi lain yang
diberikan secara tertulis oleh PPK.
Mengatur pengangkutan barang (termasuk pemuatan dan penyimpanan) sampai dengan tujuan
pengiriman.
Angkutan barang diteruskan sampai dengan tujuan akhir.
Sebagai langkah awal pelaksanaan pekerjaan, maka perlu melakukan pembersihan lapangan/Lokasi
pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan pembangunan.
Pemasangan Tiang dapat dilakukan di halaman rumah dengan dibantu Tiang dari Kayu atau
Bambu sehingga dicapai ukuran sesuai yang diharapkan.
Pemasangan Tiang juga dapat dilakukan menempel pada konstruksi rumah (bumbungan / atap
rumah), dengan jalan melubangi atap senk atau atap nirah sehingga Tiang dapat tembus ke bagian
luar atap rumah.
Panel Surya di pasang di luar rumah (atap, genteng, atau dengan bikin tower sendiri dll) langsung
menghadap cahaya matahari sesuaikan dengan keadaan/tempat/situasi aman.
Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pemasangan instalasi, misalnya : obeng,
neptank, palu, paku, volt meter untuk mengetahui tegangan listrik, kabel, serta peralatan dan
bahan lainnya.
Tarik kabel dari Panel Surya,
Untuk kabel bila kurang panjang bisa tambahi/sambung sendiri).
Pemasangan instalasi kabel harus rapi dan aman dari jangkauan anak-anak dll.
Persiapkan peralatan yang diperlukan dalam pemasangan bateray charge regulator dan acc,
misalnya : obeng, neptank, palu, paku dll.
Memasang bateray charge regulator sesuai dengan gambar rencana,
Hubungkan dengan kabel
Atur bateray charge regulator rapi dan aman dari jangkauan anak-anak dll.
PPK berhak untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian atas barang untuk memastikan
kecocokannya dengan spesifikasi dan persyaratan yang telah ditentukan dalam kontrak.
Pemeriksaan dan pengujian dapat dilakukan sendiri oleh penyedia dan disaksikan oleh PPK atau
diwakilkan kepada pihak ketiga.
Biaya pemeriksaan dan Pengujian ditanggung oleh penyedia.
Pemeriksaan dan pengujian dilakukan di tempat yang ditentukan dalam SSKK, dan dihadiri oleh
PPK dan / atau Pejabat / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan. Penyedia berkewajiban untuk
memberikan akses kepada PPK dan / atau Pejabat / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan tanpa biaya.
Jika pemeriksaan dan pengujian dilakukan di luar tempat tujuan akhir maka semua biaya
kehadiran PPK dan / atau Pejabat / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan merupakan tanggungan
PPK.
Jika hasil pemeriksaan dan pengujian tidak sesuai dengan jenis dan mutu barang yang ditetapkan
dalam kontrak, PPK dan / atau Pejabat / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan berhak untuk menolak
barang tersebut dan penyedia barang atas biaya sendiri berkewajiban untuk memperbaiki atau
mengganti barang tersebut.
Membuat dan menandatangani berita acara pemeriksaan barang yang ditandatangai oleh PPK dan
/ atau Pejabat / Panitia Penerima Hasil Pekerjaan dan penyedia barang.
Setelah Pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia mengajukan permintaan secara
tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan;
Serah terima barang dilakukan di tempat sebagaimana ditetapkan dalam SSKK
Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan berkewajiban untuk memeriksa kebenaran dokumen
identitas barang dan membandingkan kesesuaiannya dengan dokumen rincian pengiriman.
Jika identitas barang sesuai dengan dokumen rincian pengiriman maka Pejabat/Panitia Penerima
Hasil Pekerjaan dapat secara langsung meminta penyedia barang untuk melakukan pemeriksaan
serta pengujian barang.
Jika Barang dianggap tidak memenuhi persyaratan kontrak maka Pejabat/Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan berhak untuk menolak barang tersebut.
PPK atau Wakil sahnya Membuat berita acara serah terima yang kemudian ditandatangani
oleh PPK atau Wakil sahnya dan penyedia barang.
LAMPIRAN CONTOH BERITA ACARA SERAH TERIMA
BERITA ACARA SERAH TERIMA PERANGKAT
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA
SOLAR HOME SISTEM(PLTS 100WP)
2. Nama :
Jabatan:
Selanjutnya disebut Pihak Kedua
Dengan ini Pihak Pertama telah melakukan serah terima Perangkat Fasilitas Pembangkit Listrik
Tenaga Surya, sebagai titipan kepada Pihak Kedua, dalam kondisi beroperasi dengan baik, sesuai
ketentuan/spesifikasi teknik yang ditetapkan oleh pemerintah provinsi
Pihak Kedua akan membantu Pemerintah provinsi dalam pengamanan demi terjaminnya
kesinambungan operasional PLTS dimaksud dan melaporkan kepada Pemerintah provinsiatau
PT.xxx dalam hal terjadi kondisi atau keadaan yang dapat mengganggu beroperasinya
perangkat/sistem.
Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak , untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA PT.xxx
PENERIMA
(……………………………) (………………………………)
Nama jelas, ttd dan stempel Nama jelas, ttd dan stempel
DAFTAR PERANGKAT TERPASANG (PLTS 200WP)
PT. PENERIMA
(…………………………………) (………………………………)
Nama jelas, ttd dan stempel Nama jelas, ttd dan stempel
BAB III
PERENCANAN INSTALASI, OPERASI dan PEMELIHARAAN
Kriteria Khusus
Pemilihan lokasi pemasangan modul surya harus aman dari jangkauan anak-anak,
mudah untuk membersihkan permukaan, jarak atau panjang kabel dari terminal modul
surya ke baterai tidak lebih dari 7 meter dan sepanjang tahun sinar matahari tidak
terhalang bayangan benda.
Sistem tiang modul surya yang akan digunakan sebagai berikut, komponen
assesorisnya harus sesuai dengan kebutuhan dan pemasangannya dapat dengan mudah
dilakukan dilokasi pemasangan.
Pemasangan lampu harus sesuai dengan kebutuhan mudan dijangkau oleh operator
yang bertugas khusus untuk pemeliharaan.
Pemasangan baterai harus diruangan yang aman dan bersih dengan sirkulasi udara
yang cukup dapat dijangkau oleh petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap
pemeliharaan.
Pemasangan PLTS PLTS biasanya dilakukan di daerah terpencil yang jauh dari kota.
Sehingga sebelum melakukan pekerjaan instalasi perlu diperhatikan untuk memeriksa
kelengkapan semua peralatan yang akan dipasang dan kelengkapan tool kit yang akan
digunakan untuk instalasi dengan asumsi bahwa di lokasi pemasangan PLTS tidak dapat
membeli/ mengadakan peralatan yang dibutuhkan untuk instalasi.Untuk itu perlu
dipersipakan :
A. Menyiapkan beberapa komponen yang akan dirangkai menjadi satu set PLTS yang
terdiri dari :
1 buah modul Surya 200 Wp
1 set tiang penyangga Modul
1 buah Modul Baterry Control Unit (BCU)
1 buah batere
1 set kotak penghantar termasuk terminal kabel, klem kabel, saklar dan stop
kontak
1 set kit instalasi (mur, baut, paku dan klem pipa)
B. Menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk instalasi adalah :
1 set kunci pas/ ring
1 buah multimeter
1 set obeng
1 buah tang
Kompas, gergaji,pahat. Cutter, materan, waterpass, sarung tangan, lampu
senter.
1 buah kunci inggris
1 set plingkut
1 buah palu
Solder
II. 2 Installasi PLTS 200 WP
Jika persiapan selesai dilakukan maka proses installasi PLTS dapat dilanjutkan sebagai
berikut:
1) Pemasangan Battery
Masukan batere kedalam kotak batere dan pasanglah di dalam rumah di tempat yang
aman. Perhatikan letak batere tidak boleh lebih dari 10 meter dari rencana pemasangan solar
modul.
Pengukuran:
Ukur tegangan batere dengan voltmeter Jenis
Baterai VRLA (1000 Ah-2V) atau Lithium-Ion
Pada saat pemasangan battery harus diperhatikan polaritas battery, koneksikan kabel
“positif” dari controller ke terminal “positif” battery dan koneksikan kabel “negatif” dari
controller ke terminal “negatif” battery. Pastikan terpasang dengan kuat.
Pasang clamp atas dan bawah ke siku-siku rumah, atau bidang tempel yang
kuat. Paku dengan kuat agar solar panel tidak berubah posisi.
Jika solar mounting dan solar panel maka pasang plat dan sealant yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kebocoran akibat lubang yang dibuat untuk solar pole.
Jika kabel output solar panel sudah terpasang, masukkan kabel solar panel pada pipa
tiang Solar Panel dan dikeluarkan pada posisi didalam rumah menuju BCU. Pastikan koneksi
benar dengan mengukur tegangan open circuit (VOC) dan arus short circuit (Isc) pada kabel
output solar panel dengan menggunakan multimeter, jika dalam kondisi siang hari maka
nilai yang ditampilkan berkisar pada nilai spesifikasi solar panel yang tertera pada solar
panel.
3) Pemasangan Beban
Untuk memasang beban PLTS 80WP berupa lampu TL, maka terlebih dahulu
ditentukan posisi lampu dan saklarnya. Jika sudah ditentukan maka lampu bisa dipasang,
sedangkan untuk pengkabelannya mengikuti wiring diagram diatas dengan
caramenyambungkan kabel menuju masing-masing output lampu(load) pada BCU.
Dalam pemasangan beban lampu, perhatikan polaritas lampunya. Untuk terminal
lampu “positif” dipasangkan pada output terminal “positif” dari BCU dan terminal lampu
“negatif” dipasangkan pada output terminal “negatif” BCU. Pastikan terpasang dengan benar
polaritasnya dan kuat koneksinya.
4) Uji Operasional
Jika battery, solar panel, dan semua beban lampu terpasang.Periksa kembali semua
perlatan PLTS yang terpasang dan pastikan terpasang dengan benar dan kuat.
Lakukan percobaan dengan menyalakan beban satu persatu dan mematikannya
kembali, jika semua berfungsi normal maka untuk fungsi operasi beban berjalan baik.
Setelah pemasangan peralatan selesai dilakukan, dapat dilakukan pengukuran
tegangan dan arus listrik sebagai berikut:
Perhatikan lampu indikator dan monitor pada BCU. Lampu charging menyala atau lampu
penunjuk kapasitas batere menyala.
Untuk mengoptimalkan PLTS PLTS 200 wp maka perlu dilakukan pemeliharaan secara rutin
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pemeliharaan Harian
a) Sistem lampu harus dalam kondisi siap dioperasikan, jika tidak beroperasi
dengan normal harap segera melihat Manual Gangguan di bawah ini.
b) Jika ada indikasi bahwaSistem Lampu Beroperasi tidak normal, maka :
Padamkan seluruh lampu dengan cara meng “off” kan saklar.
Lampu akan padam jika lampu warna “merah” menyala pada indicator
BCU, apabila kondisi batere telah penuh secara otomatis lampu akan
menyala normal kembali.
c) Periksa kembali ruang sekitar saklar lampu, dan yakinkan bahwa dalam
ruangan tersebut terdapat distribusi pencahayaan yang cukup dan merata.
2. Pemeliharaan mingguan
Pemeliharaan mingguan harus dilakukan agar sistem dapat tetap dalam keadaan
optimal, memudahkan penelusuran keadaan yang terjadi apabila diperlukan saat
terjadi gangguan.
a) Pemeriksaan bagian ujung lampu, jika terlihat berubah warna(hitam) segera
ganti dengan lampu yang baru. Jika penggantian dilakukan tiap minggu maka
kemungkinan ballast elektronik lampu tidak dan perlu diganti.
b) Bersihkan permukaan modul surya dengan lap kain, hal ini dimaksudkan agar
debu dan kotoran yang menempel pada modul yang dapat mengurangi
kemampuan memproduksi energi listrik dapat dihindari. Permukaan Modul
Surya harus selalu terjaga kebersihannya.
Prosedural membersihkan modul surya sebagai berikut :
1) INGAT !!!membersihkan Modul Surya harus selalu dibersihkan pada pagi hari
atau petang, dimana radiasi matahari relative rendah, hal ini untuk menghindari
resiko sengatan listrik.
2) Bersihkan permukaan Modul Surya dengan menggunakan kain yang lembut
dengan air secukupnya. Jangan menekan permukaan Modul dan hindari agar tidak
tergores.
3) Bersihkan kaca Modul Surya secara hati-hati dan perlahan-lahan,dimulai dari
bagian paling atas (tertinggi), dan selanjutnya dilap kearah bagian bawah.
Yakinkan bahwa debu dan kotoran tidak ada lagi yang tersisa pada Modul Surya.
4) Jangan melempar atau meletakkan benda apapun diatas Modul Surya mengingat
hal ini akan menyebabkan lapisan kaca akan pecah.
Akses ke Modul Surya yang terpasang diatas atap harus selalu dipertimbangkan
dengan baik agar memudahkan dan aman untuk melakukan pemeliharaan dan
perawatan.
3. Pemeliharaan Bulanan
A. Membersihkan Komponen Lampu.
Pengoperasian yang benar dan handal, dapat dicapai jika Sistem Lampu dan
Komponennya selalu dalam kondisi bersih. Prosedur untuk membersihkan
Sistem Lampu dan Komponen sebagai berikut :
a) Saklar Sisitem Lampu di “OFF” kan.
batere sudah berkurang, hal ini dapat merusak plat batere dan akan
menyebabkan Sistem PLTS tidak beroperasi dengan baik. Pemeriksaan
hal ini perlu dilakukan dengan tetap memperhatikan factor keselamatan
kerja (safety).
PERHATIAN : Larutan Elektrolit dalam Batere adalah KOROSIF, JANGAN SAMPAI
KENA KULIT, MATA atau PAKAIAN, JIKA TERKENA SEGERA DIBILAS (DISIRAM)
DENGAN AIR BERSIH SEBANYAK-BANYAKNYA.HINDARI ADANYA PERCIKAN
ATAU BUNGA API, DAN JANGAN MEROKOK SAAT BEKERJA DEKET BATERE
KARENA BATERE DAPAT MENGHASILKAN GAS YANG MUDAH MELEDAK JIKA
TERBAKAR.
JANGAN MENAMBAH AIR BATERE DENGAN LARUTAN ASAM.
2) Penambahan Air Batere.
Penambahan air Batere dilakukan pada blok/ plate betere yang sudah
berkurang airnya, dengan prosedur sebagai berikut :
a) Bukalah setiap sel batere dengan memutas penutup plastic
bagian atas. Periksa plat metal didalam batere harus terendam
oleh larutan batere/ air accu.
b) Tambahkan AIR DESTILASI jika diperlukansetiap selnya
sampai terisi penuh sesuai indicator level permukaan larutan
batere, atau sampai seluruh plat metal didalam batere tertutup
dengan air. Gunakan corong plastic untuk mengisi/
manambahkan air batere.jangan mengisi batere berlebihan
hingga airnya tertumpah keluar.
c) Lakukan pengisian air pada semua sel dalam setiap batere,
kemudian lakukan hal yang sama untuk seluruh sel pada batere
lainnya.
d) PENTING diperhatikan dalam penambahan air batere hanya
menggunakan AIR DESTILASI.
B. Pemeriksaan komponen.
Modul Surya terpasang dengan posisi dan arah yang benar.
Semua kabel dalam sistem telah tersambung dengan baik dan normal
(tidak ada kerusakan).
b) Arus tidak dapat mengalir pada lampu akibat koneksi, sambungan kabel dan
mutu saklar kurang baik, atau Ballast yang tidak berfungsi/ rusak sehingga
lampu tidak menyala.
Bila mengganti Ballast, periksa dengan teliti urutan kabel dan polaritas listrik
(+) dan (-) agar tidak terbalik.
c) Bila seluruh lampu tidak menyala, mungkin disebabkan :
Indicator BCU “WARNA MERAH di Posisi “PROTECT” artinya
kapasitas batere rendah.
Konektor dan sambungan kabel kurang baik/putus.
Terjadi hubungan singkat pada salah satu rangkaian lampu atau stop
Kontak.
d) Gangguan pada komponen batere apabila di Indikator menunjukan tulisan “
ERR1” dan Indicator BCU menyalah di tulisan “PROTECT” artinya kondisi
Sell Battery rusak dan Baterry harus diganti. Setelah Baterry Diganti maka
Lampu dapat di hidupkan kembali secara Normal.
A. MODUL SURYA
Modul Surya Photovoltaik atau biasa disebut Solar Modul merupakan rangkaian dari
Sel Surya (Solar Sel) dengan daya output tertentu sesuai dengan standart Internasional.
Pengukuran daya solar modul yang tercantum pada spesifikasi teknis hanya dapat dilakukan
di laboratorium dengan besaran sebagai berikut :
Standart Internasional pengukuran Output Solar Modul :
Illumination (cahaya) 1 kW/ m² pada distribusi spectral AM 1,5
Temperature cell 25°C
Daya puncak solar modul Wp (Watt Peak)
Ketersediaan Energi listrik PLTS tergantung dari besar Modul Surya yang digunakan. PLTS
PLTS 2 00 WP menggunkan modul surya dengan daya puncak 2 00W. Dengan modul surya
2 00 Wp, sesuai dengan radiasi matahari rata-rata Indonesia sekitar 4,8 kWh/ m²/hari
didapatkan Energi listrik rata-rata 100X4,8 Wh/ hari = 480 Wh/ hari.
D. LIGHTING FIXTURE
PLTS PLTS dengan daya kecil dengan Tegangan DC (dari batere) pada umumnya
menggunakan Lampu Penerangan sebagai beban.
Untuk menghitung pemakaian beban rata-rata per hari dapat dihitung sebagai berikut :
Beban yang digunakan :
Lampu PLTS di design menggunakan lampu LED Bulb 5 W , 5
lampu dihidupkan 12 jam/ hari.
Kebutuhan energi = 5 X 5 X 12 jam/ hari = 300 Watt jam/ hari.
Sisa energi listrik dari modul surya = (480 – 300) Watt jam/ hari = 180 watt jam/ hari (rata-
rata).
Kapasitas battery yang dipakai apabila dalam kondisi penuh dapat digunakan = 960/480 hari
= 2 hari tanpa sinar matahari. Sehingga dengan kondisi alam di Indonesia yang selalu ada
sinar matahari setiap hari, maka autonomy days sitem PLTS PLTS 200 wp akan lebih dari 2
hari.
E. GAMBAR/ LAYOUT SISTEM PLTS PLTS 200 WP
LOAD
Inverter
Diameter kabel yang besar dapat menyalurkan arus listrik yang besar dan mengurangi
kehilangan tegangan (Voltage Drop) pada kabel.Kabel dengan diameter yang besar
harganya lebih mahal.
Pemakaian kabel yang panjang akan menyebabkan kehilangan tegangan pada kabel.
Kehilangan tegangan untuk PLTS maksimum 0,5 V.
Pada PLTS 200 wp, kabel yang digunakan untuk menghubungkan Solar Modul dan
Regulator adalah kabel dengan diameter 2,5 mm² dengan panjang maksimum 7
meter.Sedangkan Kabel yang menghubungkan antara regulator dan lampu adalah kabel
dengan diameter 1,5mm² dengan panjang maksimum 30 meter.
Peralatan bantu instalasi seperti klem pipa, klem kabel, paku dan lain-lain harus disiapkan
sebelum pemasangan PLTS.
Mulai
Kontrak Kerja
Pengadaan Barang
2
IQC Supplier
3 Check?
4
Pabrikasi
5
QC Repair
6 Check?
7
Pengiriman Barang
Gudang Pelabuhan
A
A
Ambil Barang
10
Pengiriman ke Site
11
Gudang Site
12
Installasi &
13
Test &
14
Penagihan
16
Pembayaran
17
Selesai
Penjelasan Flow Chart
1) Kontrak Kerja
Merupakan perjanjian kontrak kerja antara pihak yang mengadakan pelelangan dan
pihak pelaksana setelah melalui proses tender. Setelah perjanjian kontrak kerja sudah
disepakati, maka pihak pelaksana harus segera memulai proyek yang disepakati.Ini berarti
proyek yang ditenderkan sudah dimulai.
2) Pengadan Barang
Setelah kontrak kerja disepakati, maka kami akan segera melakukan pembelian barang.
Adapun estimasi waktu pengadaan dari semua part-nya adalah sebagai berikut:
PLTS 2 00WP
a. Solar Panel : 7 Hari
b. Battery : 7 Hari
c. Box Control : 7 Hari
d. Mounting Pole : 7 Hari
e. Lampu : 7 Hari
f. BCU : 7 Hari
g. Kabel : 7 Hari
h. Komponen Pendukung : 7 Hari
Dari jadwal diatas berarti butuh waktu paling lama 7 hari untuk pengadaan barang.
3) Incomming Quality Check
Semua barang import ataupun lokal dilakukan pengecekan secara sampling atau jika
terdapat satu barang bermasalah maka dilakukan pengecekan secara keseluruhan. Estimasi
lama waktu pengerjaan adalah 2 hari kerja untuk melakukan check sampling dan 5 hari bila
dilakukan check secara keseluruhan.Berarti waktu yang dibutuhkan paling lama 7 hari
setelah kontrak kerja dilakukan.
4) Barang Reject
Jika terdapat barang reject maka barang tersebut dikembalikan lagi ke supplier untuk
dilakukan penukaran. Selama proses penukaran material maka proses produksi sudah bisa
dilakukan.
5) Pabrikasi
Jika semua part untuk pabrikasi sudah lengkap, maka kami akan segera melakukan
proses pabrikasi. Waktu produksi untuk perlengkapan PLTS dengan kapasitas
produksi
peralatan penunjang PLTS sebanyak 150 set/hari. Berarti proses produksi selesai pada hari
ke 7 dari kontrak kerja.
6) QC Check
Untuk Peralatan Penunjang PLTS dilakukan proses checking seluruhnya pada saat
proses produksi, sehingga bisa dipastikan semua peralatan penunjang PLTS yang akan
dikirim dalam kondisi baik. Untuk waktu yang dibutuhkan mengikuti waktu pabrikasi
karena QC Check parallel dengan proses pabrikasi.
7) Repair
Jika dalam pabrikasi ada permasalahan terhadap peralatan penunjang PLTS, maka
langsung dilakukan perbaikan oleh teknisi repair dan dilakukan QC check kembali. Untuk
proses ini parallel dengan proses pabrikasi sehingga waktu yang diperlukan termasuk dalam
waktu pabrikasi.
8) Pengiriman Barang
Pengiriman dilakukan secara parsial atau seluruhnya mengikuti kapasitas
container.Pengiriman barang dilakukan oleh forwarder atau jasa pengiriman barang yang
sudah kami tunjuk.Pengiriman dilakukan dari gudang kami melalui jalur laut ke pelabuhan
terdekat dari lokasi proyek. Estimasi waktu yang dibutuhkan sampai ke gudang pelabuhan
adalah 1 hari, sehingga barang akan sampai gudang lokasi kerja pada hari ke 12 dari kontrak
kerja.
9) Gudang pelabuhan
Jika barang sudah sampai pelabuhan maka barang akan disimpan sementara digudang
pelabuhan.
10) Ambil barang digudang
Installer akan mengambil barang digudang pelabuhan dan dilakukan pengecekan
kelengkapan part sebelum dikirim ke lokasi.
11) Pengiriman Ke Site
Setelah dilakukan pengecekan kelengkapan part, selanjutnya barang akan dikirim ke
lokasi oleh installer. Waktu yang dibutuhkan bervariasi dan pengerjaannya langsung dengan
installasi sehingga target waktunya adalah 5 hari .
12) Gudang Site
Jika barang sudah samapi di site, maka langsung dilakukan installasi, sedangkan jika
tidak bisa langsung install, maka barang disimpan dahulu digudang lokasi yang telah
ditentukan oleh installer.
13) Installasi dan Training
Installasi dilakukan setelah barang sampai dilokasi.Waktu yang dibutuhkan untuk
instalasi selama 10 hari. Untuk training dilakukan pada saat awal installasi yang dilakukan
oleh teknisi berpengalaman atau supervisor.
Untuk menjalankan Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan PLTS PLTS 200 wp maka
perlunya dibentuk Organisasi kerja yang baik dan terlatih agar di dalam pelaksananya
menjadi terkoordinasi dan berjalan dengan baik sesuai dengan rencana yang ada.
Untuk itu dibutuhkan spesifikasi personal sesuai dengan bidang dan pengalamannya
antara lain :
1. Manager Proyek
Bertanggung jawab sepenuhnya untuk kelancaran pekerjaan :
Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Membuat Standart Operation Procedure (SOP) untuk diketahui dan
dilaksanakan oleh semua pelaksana proyek.
Memeriksa setiap kegiatan dan menyesuaikan dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan.
Melakukan koordinasi dengan semua personil pelaksana proyek.
Memberikan tugas kepada pelaksana proyek pada saat memulai kediatan dan
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan proyek.
Mencatat kemajuan dan kekurangan pelaksanaan pekerjaan dan menyesuaikan
dengan jadwal pelaksanaan proyek.
Bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan.
3. Pengawas
Melakukan pengawasan terhadap peralatan PLTS PLTS yang akan tiba di
lokasi apakah sesuai dengan spesifikasi
Menerima instruksi dari manager lapangan untuk selanjutnya digunakan sebagai
dasar acuan garis besar pelaksanaan pekerjaan terhadap teknisi
Menyiapkan Administrasi Pengiriman dan Asuransi peralatan sesuai jadwal
Pelaksanaan pekerjaan.
4. Teknisi
Menyiapkan seluruh peralatan PLTS yang akan dipasang
Melakukan pemasangan peralatan PLTS
Melakukan pemasangan instalasi PLTS
DIAGRAM STRUKTUR ORGANISASI KERJA
Manager
Proyek
Manager
Lapangan
Pengawas
PELATIHAN INDIVIDUAL
Ketika seluruh peralatan PLTS telah tiba dilokasi, berikan informasi kepada petugas
lapangan yang bertanggung jawab terhadap peralatan tersebut. Petugas harus mempelajari
dokumen ini selama pelaksanaan pemasangan sistem. Jelaskan bagaimana proses pemilihan
lokasi untuk pemasangan Sistem Tenaga Surya, Regulator dan Batere.
Setelah sistem PLTS selesai terpasang, lakukan uji fungsi sesuai prosedur, lengkapi Format
Rekaman Harian dan jelaskan bagaimana mengamati dan mencatat setiap informasi.
Sambil menunggu penyelesaian pemasangan, sediakan waktu 4 jam yang dapat digunakan
untuk menerangkan hal-hal sbb :
Operasi sistem dan fungsi masing-masing komponen
Pemeliharaan dan perawatan harian, mingguan,bulanan dan tahunan.
Diskusi dan Tanya-jawab, jika terdapat gangguan/ kerusakan komponen dapat
dilakukan studi kasus pemeriksaaan.
Tunjukkan kepada petugas/ pemakai cara mengatur pemakaian listrik dan coba lakukan jika
diperlukan.
Ketika lampu dan socket telah benar dan berfungsi baik, yakinkan kepada petugas/ pemakai
untuk menyatakan bahwa sistem telah beroperasi dengan baik.
PELATIHAN KELOMPOK
Selain waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan peserta latihan,juga dibutuhkan minimal 2
hari untuk keperluan pelatihan kelompok.
Pelatihan kelompok dilakukan dengan salah satu cara apabila salah satu sistem telah
terpasang dan beroperasi normal, sehingga unit PLTS tersebut dapat digunakan sebagai unit
demo selama pelatihan.
Materi pelatihan mencakup :
1. Prinsip Kerja Sistem
Tunjukkan setiap komponen sistem dan jelaskan fungsinya.
Jelaskan fungsi masing-masing komponen
Tunjukkan bahwa modul hanya bekerja beberapa jam
Jelaskan setiap penambahan beban akan membutuhkan energi
Tanya jawab
2. Pemeriksaan Instalasi
Peserta dapat melakukan pemeriksaan instalasi sesuai dengan buku petunjuk yang di
berikan, dan jelaskan berbagai kondisi yang berkaitan dengan sistem instalasi
(bayangan, sinar matahari langsung, ventilasi dll)
3. Pengoperasian Sistem
Setiap peserta harus melaksanakan pengoperasian sistem dengan cara sebagai berikut
Start dan Stop sistem.
Nyalakan lampu dan masukkan beban DC lainnya pada socket.
Baca dan catat indicator lampu dan Display digital BCU.
BAB VII
METODE SOSIALISASI
Metode sosialisasi ini penting sekali dilakukan untuk para calon penerima batuan penerangan
PLTS 200 Wp dan masyarakat yang belum menerima bantuan ini.Dengan sosialisai diharapkan
masyarakat dapat mengoptimalkan dan menjalankan serta memelihar peralatan PLTS dengan
baik.
Sosialisasi dengan calon pemakai PLTS bertujuan untuk :
Memberikan pengertian pemakaian PLTS
Pemakaian PLTS harus sesuai dengan petunjuk pemakaian yang diberikan seperti :
1 (satu) lampu boleh dinyalakan selama 12 (dua belas) jam setiap
hari.
2 (dua) buah lampu yang lain hanya boleh dinyalakan rata-rata (5-
6) jam setiap hari.
Dapat menghidupkan radio selama 5 (lima) jam setiap hari.
Memberikan pengertian perbedaan dasar tentang listrik dari PLN dan
listrik dari Generator Set dengan Listrik Solar Home Sistem.
Listrik dari PLN dan Generator Set adalah Tegangan Listrik Bolak-
Balik (VAC). Dapat digunakan untuk menghidupkan lampu yang
ada dipasaran, televise berwarna, kipas angin dan lain-lain.
Listrik PLTS adalah Tegangan Listrik Arus Searah (VDC) 12 Volt.
Tidak dapat digunakan untuk menyalakan : lampu yang umum ada
dipasaran, Televisi Berwarna, kipas angin dan lain-lain.
Memberikan penertian cara perawatan dan perbaikan peralatan.
Tidak diperbolehkan menambah lampu atau beban apapun selain
yang telah dipasang.
Penggantian batere memerlukan biaya yang cukup mahal. Oleh
karena itu harus diperhatikan cara pemakaian dan peralatan betere
dengan mengisi air accu setiap bulan dengan air accu (Destiled water)
sampai batas garis maksimum dan menggunakan beban (lampu atau
beban lain) sesuai dengan petunjuk
Metode pengenalan lokasi haruslah mutlak dilakukan dengan menggikuti beberapa tahapan
langkah sebagai berikut dibawah ini :
1. Deskripsi lokasi
Telaah literature/ data sekunder. Dilakukan dengan melihat geografis dan peta
isolasi matahari, yang perlu diketahui melalui peta geografis adalah :
Letak geografis calpn lokasi pemasangan sehingga arah kemiringan Modul
Surya dapat diketahui.
Letak lokasi terhadap pelabuhan laut, Bandar udara sehingga dapat diperkirakan
pengiriman barang yang akan ditempuh.
Letak administrative lokasi sehingga dapat diketahui lokasi tersebut masuk
kedalam wilayah administrative mana agar memudahkan melakukan koordinasi
dengan aparat yang berwenang.
2. Penugasan Team Leader ke Lapangan
Team leader terdiri dari dua (2) orang berpendidikan S1 atau minimum D3 yang
telah berpengalaman dalam pemasangan-pemasangan PLTS.
Team Leader akan berangkat ke lokasi segera setelah SPK ditandatangani.
Layanan pasca penyerahan yang akan diberikan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan tekhnisi lokal satu tahun penuh.
Setelah selesai pemasangan, tekhnisi lokal terbaik yang telah di latih akan
ditempatkan pada lokasi yang bersangkutan untuk memonitoring PLTS dan mengatasi
ganguan, mengunjungi setiap pemakai PLTS PLTS paling sedikit satu bulan sekali
agar tetap terjaga dari kerusakan yang disebabkan kelalaian pemakai mengingat
mereka baru pertama kali mendapat penjelasan PLTS dan tingkat pendidikan yang
heterogen.
2. Memberikan laporan bulanan dan mengirimkan ke perusahaan yang bersangkutan.
3. Menyediakan peralatan dilokasi untuk tekhnisi lokal.
4. Perusahaan akan menyediakan keseluruhan Sistem PLTS PLTS 100WP minimal
3% dan akan menyediakan penggantian seluruh suku cadang selama masa garansi
berjalan dan tanpa dipungut biaya apapun untuk kerusakan yang bukan diakibatkan
oleh kesalahan pemakaian.
5. Perusahan bersama Dinas terkait dan Pemerintahan Daerah akan menfasilitasi
Pembentukan Organisasi atau paguyuban pemakai Listrik PLTS. Dengan dibentuknya
organisasi atau Paguyuban Pemakai PLTS akan berfungsi untuk :
i. Menunjuk tekhnisi yang melaksanakan perawatan/ perbaikan peralatan yang
rusak.
ii. Member uang saku/ gaji bulanan kepada tekhnisi yang melakukan perbaikan
dan perawatan.
iii. Mengumpulkan iuran untuk perbaikan peralatan yang rusak.
iv. Mengirimkan peralatan yang rusak ke pabrikan dan pabrikan akan mengirim
peralatan yang baru sebagai pengganti yang rusak.
v. Apabila iuran yang terkumpul lebih dari biaya perawatan, maka dapat
digunakan untuk keperluan yang lain.
Dengan Dibentuknya Organisai atau Paguyuban Pemakai PLTS ini diharapakan
bahwa Pemasangan dan Pengadaan PLTS 2 00 WP bukan hanya sebagai bentuk
tender semata tetapi juga merupakan tanggung jawab sosial perusahan baik dari
kontraktor maupun
distributor agar tercapainya komunikasi yang baik dengan masyarakat. Dengan
demikian diharapkan hubungan ini bisa berlanjut dikemudian hari dan demi
membantu terciptanya masyarakat adil dan makmur sebagai tugas dan tanggung
jawab seluruh warga Negara.
BAB X
METODE MONITORING
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan PLTS PLTS 200 wp bagi masyarat yang mendapatkan
bantuan maka perlulah dilakukan monitoring pada kegiatan ini.Monitoring dilakukan
sebelum pemasangan, pada saat pemasangan dan setelah pemasangan berlangsung.
BAB XI
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan spesifikasi teknis yang diminta dalam rangka Pengadaan dan Pemasangan
Listrik PLTS PLTS 200 wp maka diharapkan sistem yanga diharapkan ini mampu berjalan
dengan sebagaimana mestinya sesuai dengan spesifikasi yang terbaik yang dapat kami
berikan.
SARAN
Di Indonesia masih banyak masyarakat yang belum menikmati listrik terutama di daerah-
daerah Teringgal sehingga membuat pembanggunan tidak merata, besar harapan untuk
project bantuan seperti ini lebih ditinggkatkan baik dari segi kuantitas maupun
kualitas.Sehingga apa yang dicita-citakan dalam UUD 1945 dan cita-cita Proklamasi
Indonesia dapat tercapai yaitu memajukan masyarakat Indonesia.
Direktur Utama