Anda di halaman 1dari 6

KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK DAN UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHANNYA

LATAR BELAKANG

Energi listrik adalah energi yang paling dibutuhkan oleh manusia di seluruh dunia untuk kepentingan
sehari hari, terutama alat alat elektronik. Energi listrik merupakan sumber daya alam yang tidak dapat di
perbaharui (energi listrik PLN). Energi listrik sekarang ini sudah semakin menipis, untuk itu harus
menggunakan energi listrik tersebut secara hemat dan efisien. Di dunia, terutama di Indonesia
pemerintah telah menyarankan agar masyarakat dapat menghemat listrik, karena suplai energi yang
masih ada terasa kurang bila terus digunakan. Sekarang ini, telah banyak terobosan tentang energi listrik
terbarukan. Para ahli menemukan berbagai alat pembangkit tenaga listrik, yang bekerja dengan
mengubah suatu energi menjadi energi listrik. Keadaan geografis di Indonesia yang setiap tahun dapat
sinar matahari, salah satu alat optimal di Indonesia adalah “Panel Surya”. Panel Surya bekerja mengubah
energi cahaya matahari menjadi energi listrik, panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya, aki, dan
baterai yang mengubah cahaya menjadi listrik. Panel Surya menghasilkan arus listrik searah atau DC.
Untuk menggunakan berbagai alat rumah tangga yang berarus bolak balik AC dibutuhkan converter (alat
pengubah DC ke AC). Jika panel surya dikembangkan di Indonesia yang memiliki keuntungan mendapat
sinar matahari sepanjang tahun, dan di pelosok pelosok yang sukar terjangkau oleh PLN sangatlah cocok.
Panel merupakan energi alternatif yang ramah lingkungan. Jika dapat di kembangkan ke rumah rumah
penduduk, sehingga dapat menghemat energi listrik terutama di Indonesia misalnya: jika 1 unit sel surya
untuk keperluan listrik di siang hari dan 1 unit lagi untuk menyimpan energi listrik pada malam harinya,
tentu saja akan dapat menghemat energi lumayan besar. Hal ini yang menginspirasi penulis untuk
mengembangkan energi terbarukan panel surya untuk membuat desain pemimpil jagung dengan
sumber energi tenaga surya dan energi listrik PLN.

Seiring dengan pertumbuhan penduduk, pengembangan wilayah dan pembangunan dari tahun ke
tahun, kebutuhan akan memenuhi energi listrik dan bahan bakar secara nasional pun semakin besar.
Selama ini kebutuhan energi dunia di penuhi oleh sumber daya tak terbarukan, seperti: minyak bumi
dan batubara. Namun, tidak selamanya energi tersebut dapat mencukupi seluruh kebutuhan dalam
jangka panjang. Cadangan energi semakin lama semakin menipis dan proses produksinya membutuhkan
waktu jutaan tahun.

Menurut Sudiartono, kepala Pusat Studi Energi (PSE) UGM:

Pemanfaatan sumber energi terbarukan menjadi solusi pemenuhan kebutuhan energi yang semakin
lama semakin besar di masa akan datang. Sumber daya energi terbarukan memiliki keunggulan, yakni
dapat diproduksi dalam waktu relatif tidak lama dibandingkan dengan sumber energi tak terbarukan.
Namun, sumber daya terbarukan selama ini belum dimanfaatkan secara optimal di Indonesia.

Sumber energi terbarukan, misalnya: angin, air, dan matahari, merupakan penghasil energi yang belum
banyak di manfaatkan. Sebenarnya di Indonesia telah banyak di bangun pembangkit listrik tenaga
mikrohidro (PLTM). Tetapi, pada praktiknya tidak beroperasi secara optimal. Hal ini di sebabkan tidak
adanya transfer pengetahuan kepada masyarakat. Indonesia memiliki sumber air yang berlimpah. Akan
tetapi, belum banyak yang berpikir untuk memanfaatkannya. Pemanfaatan aliran sungai sebagai sumber
pembangkit listrik belum di lakukan.
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang
menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjun
alam dengan cara memnfaatkan tinggi terjunan dan jumalah debit air. Pembangkit listrik sangat penting
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan energi, dan merupakan hal penting dalam upaya untuk
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan.

Selain sebagai pembangkit listrik dan penghasil energi, PLTM ini bisa digunakan sebagain sarana edukasi
kepada para pemuda dan anak anak di desa tersebut.

PT. PLN

PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) berbentuk Persero adalah sebuah perusahaan jasa yang bergerak di
bidang ketenaga listrikan. Dengan kata lain, tenaga listrik juga merupakan salah satu sumber daya alam
yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Karena tenaga listrik merupakan energi yang sangat penting
untuk menopang kehidupan manusia. Perusahaan ini berkewajiban menjalankan tugas yang di
bebankan negara kepadanya yaitu: memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap listrik. Begitu
pentingnya kebutuhan masyarakat terhadap listrik, sehingga tidak mungkin dapat di tawar tawar lagi
bahwa sebagian besar kehidupan masyarakat didukung oleh listrik.

Tujuan PT. PLN untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam
jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan pemerintah
dibidang ketenaga listrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip prinsip
Perseroan Terbatas.

Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang meliputi kegiatan: pembangkit, penyaluran, dan
distribusi serta melakukan perencanaan dan pengembangan sarana penyediaan tenaga listrik sesuai
dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Pengembangan teknologi peralatan yang
penunjang penyediaan tenaga listrik.

Perusahaan ini terus mencoba untuk tetap dapat berbuat lebih baik kepada masyarakat, sebagaimana
falsafah yang dimiliki oleh perusahaan ini yaitu: “Keberhasilaan perusahaan bukan sekedar di tentukan
oleh besarnya laba tetapi juga oleh kemampuan perusahaan mrmberikan pelayanan terbaik kepasa para
pelanggan, sehingga mereka mampu ikut serta secara aktif dalam kegiatan produktif dan memperoleh
kehidupan sejahtera”.

MENGATASI PERMASALAHAN

MENGANALISIS PERMASALAHAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK

Situs CNBC Indonesia tanggal 17 Februari 2022 dengan judul “Belum Bisa Dibendung, Listrik Tetap Di
Dominasi Batubara” menjelaskan dalam catatan PT PLN (Persero) sampai pada 2030. Kapasitas
terpasang pembangkit listrik mencapai 99,2 gigawatt (GW). Diantaranya 45% atau sebanyak 44,7 GW
masih didominasi oleh pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batubara. Padahal batubara merupakan
sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui. Jika batubara digunakan terus menerus lama
kelamaan akan habis. Sementara itu, berdasarkan grafik dijelaskan bahwa data konsumsi listrik makin
naik tiap tahunnya.

Berdasarkan grafik data konsumsi listrik perkapital dapat disimpulkan bahwa pada saat tahun 2007 dan
2008 penggunaan konsumsi listrik menurun di karenakan belum banyak orang yang menggunakan listrik
di Indonesia, namun pada tahun 2009-2020 konsumsi listrik melonjak hingga 1,1 kwh/kapital. Hal
tersebut di karenakan banyaknya barang yang memakai listrik, contohnya: kompor listrik, kipas angin,
mesin cuci, lampu, televisi dll.

Konsumsi listrik dari tahun ke tahun semakin meningkat di sebabkan karena:

1. Jumlah penduduk semakin bertambah banyak

2.Keperluan rumah tangga yang semakin modern

3. Banyaknya alat rumah tangga yang menggunakan listrik.

Upaya melistriki masyarakat terus dilakukan oleh pemerintah melalui tiga pendekatan. Pertama,
ekspensi atau perluasan jaringan listrik perdesaan jaringan listrik melalui program listrik perdesaan PT
PLN (Persero). Berada di dekat sistem kelistrikan. Pengembangan interkoneksi jaringan transmisi
dilakukan untuk mendapatkan beban yang lebih baik.

Kedua, bagi masyarakat yang tinggal di pedalaman, tersebar dan jaraknya jauh dari instalasi listrik PLN,
cara yang dilakukan pemerintah adalah memberikan pra-elektrifikasi, melalui pembagian Lampu Tenaga
Surya Hemat Energi (LTSHE). Program ini tertuang dalam Peraturan Presiden 47/2017 tentang
penyediaan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) bagi masyarakat yang belum mendapatkan akses
listrik. Pada tahun 2017, pemerintahan menargetkan pembagian paket LTSHE sebanyak 95.729 kepada 6
provinsi tertimur Indonesia yaitu: Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara,
Papua dan Papua Barat. Sedangkan pada tahun 2018 kementrian ESDM juga telah mengusulkan dana
untuk pelaksanaan pembagian LTSHE di 15 provinsi.

Ketiga, untuk masyarakat yang tinggal jauh dari instalasi listrik PLN, tetapi tinggal bersama dalam satu
wilayah, cara melistrikinya adalah dengan mengembangkan micro grid-off grid. Cara ini digunakan
pemerintah melalui usaha penyediaan tenaga listrik skala kecil sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM
38/2016. Dengan aturan ini, masyarakat yang tinggal di desa belum berkembang, terpencil, pulau terluar
atau perbatasan dapat di listriki oleh swasta, dan koperasi yang di berikan wilayah usaha tersendiri oleh
pemerintah. Program percepatan elektrifikasi di pedesaan ini memanfaatkan penggunaan sumber
energi baru terbarukan (EBT) sebagai sumber energi listrik.
KELOMPOK 1

ANGGOTA KELOMPOK:

AHMAD ZAKI MUBARAK

MUHAMMAD HABIBI

MUHAMMAD RIZKY ANANDA

AISYATURRIDHA

NAFAHATUL AZKIA

NOR HASANAH

NUR AFIFAH HUMAIRA

SITI FATIMAH ALMAYSARI

Anda mungkin juga menyukai