Anda di halaman 1dari 11

STUDI TEKNIS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

SISTEM OFF GRID DAN ON GRID


(Studi kasus :PT Arif Borneo Azzara)

Nuriyanto Nugroho 1), Kho Hie Khwee2), Yandri 3)


Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura 1,2,3)
Jalan Prof. H. Hadari Nawawi, Pontianak, Indonesia
Email: nuriyanto715@gmail.com, andreankho@yahoo.co.id, yandri.hasan@ee.untan.ac.id

ABSTRAK
Kebutuhan energi listrik di Indonesia setiap tahun meningkat, kurang meratanya infrastruktur
jaringan listrik dapat menyebabkan kekurangan pasokan listrik. Salah satu sumber energi alternatif yang
cocok dikembangkan adalah energi surya, melihat dari kondisi inilah maka perlu adanya penelitian
perencanaan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya sistem hybrid di Pondok Meranti sebagai sumber
energi alternatif untuk back up energi yang disuplai PLN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah
data beban harian, data peralatan elektronik, insolasi matahari tahun 2020, radiasi matahari dan temperatur
udara harian tahun 2020. Dengan aspek teknis yang diperhitungkan, menggunakan panel surya
berkapasitas 100 wp, suhu rata-rata maksimum 31,7 ⁰C, insolasi rata-rata minimum sebesar 4,7
kWh/m2/hari. Didapatkan perhitungan berupa panel surya yang diperlukan untuk memback up daya sebesar
50% dari total energi harian yang terpakai sebanyak 11 panel surya, solar charger controller kapasitas 50
A berjumlah 2 unit, baterai dengan tegangan 12V berkapasitas 100 Ah sebanyak 14 unit, dan inverter
berkapasitas 1500 W. Energi keluaran panel surya yang dihasilkan per hari sebesar 707,4121 Wh. Dengan
investasi awal sebesar Rp.52.074.000 kemudian analisis ekonomis menggunakan metode Net Present
Value (NPV) didapatkan hasil Rp.17.228.926 analisis ekonomis menggunakan metode Profitability Index
(PI) didapatkan hasil 1,3308 dan analisis ekonomis menggunakan metode Discounted Payback Period
(DPP) mendapatkan hasil investasi kembali pada tahun ke 12. Dari tiga analisis ini dengan perencanaan
umur proyek 25 tahun menyatakan perencanaan PLTS sistem hybrid layak diterapkan.
Kata Kunci : Pembangit Listrik Tenaga Surya, Aspek Teknis, Analisis Ekonomis
ABSTRACT
The need for electrical energy in Indonesia increases every year, the uneven distribution of
electricity network infrastructure can lead to a shortage of electricity supply. One alternative energy source
that is suitable to be developed is solar energy, seeing from this condition it is necessary to research the
planning of a hybrid system solar power plant in Pondok Meranti as an alternative energy source to back
up energy supplied by PLN. The data used in this study are daily load data, electronic equipment data,
solar insolation in 2020, solar radiation and daily air temperature in 2020. With the technical aspects taken
into account, using a solar panel with a capacity of 100 wp, the maximum average temperature is 31.7 C,
the minimum average insolation is 4.7 kWh/m2/day. Calculations were obtained in the form of solar panels
needed to back up power by 50% of the total daily energy used as many as 11 solar panels, 2 units of 50
A solar charger controller, 14 units of 12V battery with a capacity of 100 Ah, and an inverter with a capacity
of 1500 W. The energy output of solar panels produced per day is 707.4121 Wh. With an initial investment
of Rp.52,074,000 then economic analysis using the Net Present Value (NPV) method obtained the results
of Rp.17,228,926, economic analysis using the Profitability Index (PI) method obtained 1.3308 results and
economic analysis using the Discounted Payback Period method ( DPP) gets the return on investment in
the 12th year. From these three analyzes with a 25 year project life plan, it is stated that the PLTS hybrid
system planning is feasible to be implemented.
Keywords : Solar Power Plant, Technical Aspect, Economical Analysis

1. Pendahuluan (PLTA) dan pembangkit lainnya. Pengembangan


Energi listrik merupakan energi yang sangat energi surya mencangkup pemanfaatan PLTS di
dibutuhkan dikalangan masyarakat, kebutuhan akan perdesaan dan perkotaan, mendorong
energi membuat sebagian perusahaan besar komersialisasi PLTS dengan memaksimalkan
kewalahan akan sumber energi yang sampai saat ini keterlibatan swasta, mengembangkan industri
masih bergantung dengan pembangkit listrik tenaga PLTS dalam negeri, mendorong terciptanya sistem
bahan bakar fosil. Ketergantungan akan bahan dan pola pendanaan yang efisien dengan melibatkan
bakar fosil membuat bahan bakar tersebut setiap dunia perbankan. Energi listrik merupakan salah
tahunnya berkurang, disinilah peran kita sebagai satu komponen terpenting dalam perkembangan
generasi selanjutnya untuk mengembangkan energi suatu daerah. Perkembangan pembangunan yang
baru terbarukan seperti Pembangkit Listri Tenaga berkelanjutan diiringi dengan kemajuan teknologi
Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Air yang cukup pesar dan peningkatan taraf hidup dapat

V-1
menyebabkan konsumsi energi listrik terus digunakan sesuai dengan potensi energi terbarukan
meningkat dengan persediannya yang semakin yang dapat dimanfaatkan.
langka dan terbatas khususnya di Kalimantan Barat. Energi terbarukan ialah energi yang memiliki
Sepanjang tahun permintaan energi listrik semakin sumber daya yang tidak habis dimakan waktu.
meningkat sedangkan pembangkit energi di Energi terbarukan saat ini memiliki peran yang
Kalimantan Barat saat ini belum mencungkupi sangat penting di dalam dunia perindustrian
seluruh kebutuhan listrik penduduk di Kalimantan khusunya industri listrik, ketergantungan industri
Barat, sehingga Pemerintah membeli energi listrik listrik akan minyak bumi membuat sumber daya
dari negara tetangga. minya bumi dunia dari tahun ke tahun mengalami
PT. Arif Borneo Azzahra ialah Perusahaann kekurangan pasokan. Negara maju saat ini sudah
yang berjalan dibawah kepemimpinan Bapak mengubah perindustrannya dari sumber energi fosil
Agoes Soepriadi Perusahaan yang berada di Jalan ke sumber energi terbarukan.
Tanjung Raya II Gg Kurnia Jaya No 4A, Pontianak 2.2. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga
Timur Kota Pontianak. Perusahaan ini bekerja Surya
dibidang konstruksi dan pengadaan instalasi Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) adalah
mekanikal dan elektrikal. Seiring dengan pencatu daya (alat yang menyediakan daya), dan
pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan akan energi dapat dirancang untuk mencatu kebutuhan listrik
listrik di Kalimantan Barat perusahaan ini tertarik yang digunakan dari beban kecil sampai yang besar.
dengan energi baru terbarukan saat ini yaitu Pada siang hari panel surya menerima cahaya
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang matahari dari sudut kemiringan yang menyesuaikan
sebagian masyarakat Kalimantan Barat khususnya dengan kondisi tempertature sekitar yang kemudian
Kota Pontianak tentang Pembangkit Listrik diubah menjadi listrik melalui proses photovoltaic.
Tenaga Surya bisa digunakan di daerah perkotaan Energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat
bukan hanya di perdesaan saja. Sistem Pembangkit disalurkan langsung ke beban atau bisa juga
Listrik Tenaga Surya yang akan digunakan ialah disimpan di dalam baterai menggunakan solar
Sistem Off grid (tidak terhubung dengan jaringan) charger controller sebelum digunakan ke beban.
atau On grid (terhubung dengan jaringan). Sistem Konversi terjadi pada panel surya yang terdiri dari
On grid adalah sistem yang harus terhubung ke sel-sel surya di panel surya. PLTS memanfaatkan
jaringan/grid agar berfungsi dan sistem Off grid matahari untuk menghasilkan listrik berarus DC
adalah sistem yang bisa berdiri sendiri (stand (Direct Current), yang dapat diubah menjadi listrik
alone) beroperasi secara sendiri tanpa terhubung berarus AC (Alternaring Current) menggunakan
dengan jaringan PLN. inverter.
Studi teknis Pembangkit Listrik Tenaga Surya
ini bertujuan ingin mengurangi ketergantungan akan
energi fosil di perkotaan demi mewujudkan nergi
baru terbarukan. Studi teknis ini mencangkup
pemakaian harian perusahaan selama seharian
penuh dengan daya yang terpasang oleh PLN ialah
4400 VA. Dari daya yang terpasang di perusahaan
kita dapat menentukan kapasitas Pembangkit Listrik
Tenaga Surya sesuai dengan peraturan Menteri
Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) nomor
49 tahun 2018 tentang standar pembangkit listrik
tenaga surya. Oleh karena itu penelitian ini Gambar 1. Sistem Kerja PLTS
menyajikan hasil teknis Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS) sistem Off grid dan On grid sebagai 2.3. Jenis – Jenis PLTS
sumber pengganti energi fosil di perusahaan. 2.3.1. PLTS Sistem On-Grid
PLTS sistem on-grid adalah jenis PLTS
2. Tinjauan Pustaka yang terhubung dengan jaringan listrik PLN
2.1 Energi Terbarukan secara langsung. PLTS ini biasanya digunakan
Energi terbarukan didefenisikan sebagai untuk membuat pengguna lebih hemat di
energi yang diproduksi dari sumber daya alami pemakain dikarenakan sistem jika daya yang
yang diperbaharui dalam rentan waktu yang dihasilkan panel berlebih dapat mengurangi
singkat. Sumber daya alami ini berasal dari sinar jumlah pembayaran listrik PLN.
matahari, angin, gelombang, ombak laut, biomasa, 2.3.2. PLTS Sistem Off-Grid
dan panas bumi. Sumber energi terbarukan ini dapat PLTS sistem off-grid adalah jenis PLTS
dikonversi menjadi listrik maupun bahan bakar (stand alone ) yang tidak menggunakan energi
untuk memenuhi kebutuhan energi. Setiap sumber listri dari PLN, jenis PLTS ini biasa terpasang pada
energi terbarukan memiliki kelebihan dan daerah pelosok yang belum terdapat jaringan PLN
kekurangan berdasarkan sumber energi yang untuk memenuhi kebutuhan beban penggunanya.

V-2
2.3.3. Defenisi dari Sistem PLTS Off-Grid dan 2.5.4. Inverter
On-Grid Inverter adalah rangkaian atau perangkat
Sistem off grid adalah sistem yang berdiri elektronika yang dapat mengubah arus listrik searah
sendiri (stand alone) sistem yang mampu (DC) ke arus listrik bolak – balik (AC) pada
mengoperasikan sendiri tanpa bantuan sumber tegangan dan frekuensi yang digunakan
energi lainnya hanya menggunakan matahari menyesuaikan dengan kebutuhan dari pengguna,
sebagai sumber energinya sedangkan sistem on seperti perancangan PLTS tegangan yang diubah
grid adalah sistem yang masih bergantung arusnya menjadi arus bolak -bailk (AC) 220 V
dengan sumber listrik PLN tanpa bantuan dari sesuai beban rumah dan memiliki frekuensi 50 Hz
PLN sistem on grid tidak dapat digunakan. atau 60 Hz. Inverter digunakan ditempat tidak
2.4. Radiasi Matahari memiliki arus listrik bolak – balik (AC) seperti
Radiasi matahari yang ada diluar atmosfer instalasi PLTS.
bumi atau sering disebut konstanta dari radiasi 3. METODOLOGI PENELITIAN
matahari sebesar 1367 W/m2 dikurangi 3.1. Lokasi Penelitian
intensitasnya yang di sebabkan oleh penyerapan Penelitian studi teknis pembangkit listrik
dan pemantulan atmosfer sebelum mencapai tenaga surya (PLTS) sistem off-grid dan on-grid di
permukaan bumi. Ozon di atmosfer menyerap PT. Arif Borneo Azzahra. Lokasi penelitian adalah
radiasi dengan panjang gelombang pendek yang di PT. Arif Borneo Azzahra, sebuah Perusahaan
biasa disebut sebagai gelombang (ultraviolet) yang terletak di Jalan Tanjung Raya II GG Kurnia
sedangkan penyerapa karbon dioksida dan uap air Jaya No 4A, Pontianak Timur Kota Pontianak.
dapat membuat gelombang lebih panjang atau 3.2. Alat dan Bahan Yang Digunakan
biasa di sebut dengan gelombang(inframerah). Alat dan bahan yang digunakan dalam
2.5. Komponen PLTS penelitian ini adalah laptop Lenovo G480 windows
2.5.1. Panel surya 10, kalkulator, alat tulis, daya terpasang di PT. Arif
Panel surya adalah suatu elemen aktif yang Borneo Azzahra, data peralatan elektronik, data
mengubah radiasi cahaya matahari menjadi energi pemakaian beban harian, data insolasi matahari
listrik. Indonesia merupakan salah satu negara yang tahun 2021, data radiasi matahari dan temperatur
dilewati oleh garis khatulistiwa yang menerima udara tahun 2021
panas matahari lebih banyak dari wilayah lainnya di 3.3. Metode Penelitian
Indonesia, sehingga mempunyai potensi yang sangat 3.3.1.Studi Literatur
besar untuk mengembangkan tenaga surya. Bahan Mempelajari teori dasar energi terbarukan,
sel surya terdiri dari kaca pelindung dan material serta komponen PLTS sistem off-grid dan on-grid
adhesive transparan yang dapat melindungi bahan melalui jurnal public, buku, browsing internet dan
sel surya dari keadaan lingkungan sekitar, material referensi dari penelitian terdahulu yang dapat
anti-refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya dijadikan landasan teori untuk penelitian yang
yang masuk ke panel dan mengurangi jumlah cahaya akan dilakukan
yang dipantulkan. 3.3.2.Observasi
2.5.2. Solar Charge Controller Pada penelitian ini observasi dilakukan
Solar Charge Controller adalah satu langsung dengan mengamati lokasi penelitian
komponen PLTS yang digunakan untuk mengatur termasuk pendataan daya terpasang, pemakaian
arus searah yang diisikan ke baterai dan diambil dari beban harian yang digunakan, dan peralatan
baterai ke beban. Solar charge controller juga elektronik yang digunakan di PT. Arif Borneo
digunakan untuk melindungi baterai saat melakukan Azzahra
pengisian untuk menghindari arus yang berlebihan 3.4. Variabel Data
mengalir ke baterai. Solar charge controller terdapat 3.4.1.Data Primer
enam terminal yang terdiri dari 1 pasang terminal Daya terpasang di PT. Arif Borneo Azzahra
output, satu pasang terminal output input terhubung adalah 4400 VA. Data peralatan elektronik PT. Arif
dengan baterai dan 1 pasang terminal output input Borneo Azzahra adalah sebagai berikut :
terhubung dengan beban.
2.5.3. Baterai
Baterai berfungsi untuk penyimpanan energi
listrik dari panel surya ketika dihasilkan pada siang
hari dan digunakan ketika panel surya tidak
menghasilkan energi listrik atau ketika malam hari.
Selama matahari bersinar maka panel akan
menghasilkan energi listrik yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan beban, jika beban sudah
terpenuhi dan energi listrik yang berlebihan inilah
yang akan digunakan untuk mengisi baterai melalui
solar charge controller

V-3
Tabel 3.1 Data Peralatan Elektronik 3.4.2. Data Sekunder
PT. Arif Borneo Azzahra Tabel 3.3 Insolasi Matahari Tahun 2021

Tabel 3.4 Rata – Rata Radiasi Matahari Harian

Data pemakaian beban harian yang digunakan


di PT. Arif Borneo Azzahra adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Data Pemakaian Beban Harian


PT. Arif Borneo Azzahra Tabel 3.5 Temperatur Rata-Rata Kota Pontianak

3.5. Diagram Alir Penelitian

V-4
4. Perhitungan dan Analisis ɲ out = ɲ inverter × ɲ pb
4.1. Analisis Teknis Sistem Off-Grid PLTS = 0,80 × 0,95
4.1.1.Beban Listrik = 0,76

Total beban harian yang beroperasi selama Panel bekerja secara optimal pada suhu
24 jam adalah 50465 Wh. Untuk mencari standar sebesar 25 ˚C, dari data BMKG Supadio
besarnya total Ah/hari dapat menggunakan Pontianak, temperatur rata-rata paling besar di
persamaan : Pontianak mencapai 27,8 ⁰C. maka suhu
temperatur dapat diketahui dengan mengurangi
𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛
Energi input inverter = jumlah rata –rata dengan suhu standar menjadi
𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑟
2,8 ⁰C maka akan ada pengurangan daya yang
50465
= = 63081,25 Wh akan dihasilkan oleh panel surya, maka
0,80
persamaannya adalah :
Ah/hari =
𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑟 P saat Δt = 0,005/⁰C × 2,8 ⁰C × 100 W
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑟
= 1,4 W
63081,25
= = 5256,77 Ah
12 Maka daya bersih panel surya pada
Dengan persamaan diatas maka Ah/hari beban temperatur sekitar sebesar 27,8 ⁰C dapat dihitung
adalah 5256,77 Ah. dengan persamaan :
4.1.2.Perhitungan Luas Array P maks t’ = Pmax – P saat Δt
Pada perencanaan ini kapasitas PLTS sistem = 100 W – 1,4 W
off-grid yang akan direncanakan adalah seluruh dari = 98,6 W
pemakaian beban yang beroperasi selama 24 jam
dikarenakan sistem off-grid hanya menggunakan Untuk menghitung faktor koreksi
sumber energi dari pembangkit listrik tenaga surya. temperatur dapat menggunakan persamaan:
𝑃𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑡′
menggunakan panel surya merk Kenika NMS100W FKT =
𝑃𝑚𝑎𝑥
dengan spesifikasi :
98,6
=
100
Tabel 4.1 Data Sheet Panel Surya Monocrystaline
= 0,986
Kemudian setelah mendapatkan Insolasi
Matahari, ɲ PV, FKT dan ɲ out dapat
disubtitusikan ke rumus luas array, maka
persamaannya yang didapat ialah :
𝐸𝑇
Luas Array =
𝐺𝑎𝑣,min x ɲpv x FKT x ɲout
50,465 𝑘𝑊ℎ/ℎ𝑎𝑟𝑖
=
4,5 𝑘𝑊ℎ/𝑚2 /ℎ𝑎𝑟𝑖 x 0,1435 x 0,986 x 0,76
Berdasarkan data beban harian yang akan
disuplai oleh PLTS hybrid maka total pemakaian = 104.288 m2 = 105 m2
energi adalah :
ET = 100 % × total pemakaian beban Setelah dilakukan perhitungan didapatkan
hasil dari luas array yang dibutuhkan untuk
= 100 % × 50465 Wh/hari
sistem off-grid adalah 105m2.
= 50465 Wh = 50,465 kWh/hari
4.1.3.Perhitungan Daya Keluaran Panel Surya
Setelah didapatkan hasil dari perhitungan
Nilai Insolasi Matahari yang digunankan
luas array, effisiensi panel surya dan IT STC atau
dalam perencanaan PLTS off-grid adalah nilai
biasa disebut PSI (peak sun intensity) sebesar 1000
rata-rata paling minimum dari panel yang
W/m2 dapat diketahui denggan persamaan:
digunakan, karena jika insolasi matahari
Pwp = luas array × ITstc × ɲ PV
minimum PLTS masih bisa menyuplai beban
yang diperlukan. Nilai ɲ PV adalah 14,35% = 105 m2 × 1000 W/m2 × 0,1435
sesuai dengan data produk panel surya yang = 15067,5 W
digunakan, nilai dari ɲ out adalah efisiensi
keluaran dari inverter, pengotoran pada Panel surya yang digunakan dalam
permukaan panel surya yang digunakan dan perencanaan PLTS ini ialah sistem off-grid yang
baterai. Nilai efisiensi dari inverter adalah berkapasitas 100 Wp. Berdasarkan pada kapasitas
sebesar 80%, untuk pengotoran permukaan panel panel tersebut, maka jumlah panel surya yang
dan baterai diasumsikan 95% maka nilai ɲ out digunakan dapat dihitung melalui persamaan :
adalah:

V-5
P𝑤𝑝 Tabel 4.3 Data Sheet Baterai
Npanel =
𝑃𝑚𝑎𝑥
EPEVER TRACER 6420
15067,5
=
100 Rated Power 750 W – 3000 W
= 150,67 = 151 unit panel surya Charge Current 60 A
4.1.4.Perhitungan Kapasitas Baterai
Pada perencanaan PLTS untuk sistem off- Input Voltage 12 V
grid menggunakan untuk pengoperasiannya MPPT Efficiency 90 %
dengan merk Narada VRLA. Dalam perencanaan
perhitungan pemakaian, jumlah hari
penyimpanan (autonomy days) ditetapkan ImaxPV = Impp × Npanel
selama 1 hari, untuk menjaga masa pakai baterai = 5,56 A × 151
maka Depth of Discharge (DOD) ditetapkan = 839,56 A
sebesar 50% karena untuk menjaga umur baterai
lebih awet untuk digunakan. Spesifikasi baterai Setelah diketahui kapasitas standar dari
yang digunakan sebagai berikut : charge current sebesar 60A dan total arus
Tabel 4.2 Data Sheet Baterai maksimum yang dihasilkan oleh panel surya
KIJO JM12-200 adalah 839,5 A, maka jumlah Solar Charger
Tegangan 12 volt Controller yang bisa dipakai ialah berjumlah 14
buah. Lamanya waktu pengisian ideal yang dapat
Nominal digunakan menggunakan persamaan :
Kapasitas 200 Ah 𝐴ℎ 𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛
Total waktu (jam) =
𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙 𝑠𝑢𝑟𝑦𝑎
Dengan spesifikasi baterai diatas maka dapat 5256,77
=
dihitung jumlah baterai yang digunakan yaitu : 839,56

= 6,26 = 7 jam
Ah pemakaian = total beban Ah/hari × hari
penyimpanan Maka dari perhitungan yang didapat, lama
= 5256,77 Ah × 1 waktu yang dibutuhkan untuk pengisian baterai
= 5256,77 Ah memakan waktu selama 7 jam untuk sistem off-
grid dikarenakan sistem menggunakan sumber
Total jumlah baterai yang akan digunakan
menggunakan persamaan : dari panel.
𝐴ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛
Total Ah baterai = 4.1.6.Perhitungan Kapasitas Inverter
𝐷𝑂𝐷
5256,77
= = 10513,54 Total daya terbesar yang beroperasi secara
50%
serentak (PLS) terjadi pada pukul 12.00-14.00
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚
Nhub seri = dengan daya 3475 W, kemudian kita dapat
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖
menghitung kapasitas dari inverter menggunakan
12
= =1 persamaan:
12
Pinv = PLS × (1 + SF)
= 3475 × (1 + 25%)
𝐴ℎ 𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖
Nhub paralel = = 4343,75 Watt
𝐴ℎ 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖
10513,54
= Kapasitas inverter didapatkan dari
200
perhitungan diatas adalah 4343,75 Watt, maka
= 52,56 ≈ 53 unit kapasitas daya yang digunakan pada perencanaan
Ntotal baterai = Nhub paralel x Nhub seri PLTS ini adalah inverter dengan kapasitas 5000
Watt dengan merk Souer MPS-5K-48-PLUS,
= 53 x 1 spesifikasi inverter pada tabel dibawah :
= 53 unit baterai

4.1.5.Perhitungan Solar Charger Controller


Solar Charger Controller yang digunakan
ialah dengan merk EPEVER TRACER 6420AN
dengan spesifikasi :

V-6
Tabel 4.4 Data Sheet Inverter 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑟
Ah/hari =
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑟
Souer MPS-5K-48-PLUS 63081,25
= = 5256,77 Ah
12
Power 5000 W Dengan persamaan diatas maka Ah/hari beban
adalah 5256,77 Ah.
Frequency 50/60 Hz
4.2.2.Perhitungan Luas Array
Efficiency 92% Pada perencanaan ini kapasitas PLTS sistem
off-grid yang akan direncanakan adalah seluruh dari
Voltage Range AC/DC 48V pemakaian beban yang beroperasi selama 24 jam
dikarenakan sistem off-grid hanya menggunakan
Wave Pure sine wave
sumber energi dari pembangkit listrik tenaga surya.
menggunakan panel surya merk Kenika NMS100W
4.1.7.Perhitungan Energi Yang Dihasilkan PLTS dengan spesifikasi :
Sistem Off-Grid
Hasil keluaran maksimal dari panel surya dapat Tabel 4.5 Data Sheet Panel Surya Monocrystaline
ditentukan dengan kapasitas dari panel surya yang
terpasang, pada PLTS sistem off-grid yang
direncanakan di PT Arif Borneo Azzahra, daya
masuk panel terpasang dihitung menggunakan
persamaan dibawah ini
Pi = Npanel × P maks t’
= 151 × 98,6 = 14888,6 W

Energi yang didapatkan dari perhitungan panel


surya diatas sangat berpengaruh terhadap insolasi Berdasarkan data beban harian yang akan
matahari yang ada. Insolasi harian matahari disuplai oleh PLTS hybrid maka total pemakaian
didapatkan dengan menghitung jumlah intensitas energi adalah :
harian rata-rata sebesar 5,43 kWh/m2 sama dengan ET = 50 % × total pemakaian beban
5,43 jam penyinaran matahari yang dapat digunakan = 50 % × 50465 Wh/hari
per hari. Maka energi yang dihasilkan PLTS selama = 25232,5Wh = 25,2325 kWh/hari
satu hari dapat dihitung menggunakan persamaan :
Nilai Insolasi Matahari yang digunankan
Eout = Pi × insolasi matahari dalam perencanaan PLTS on-grid adalah nilai
rata-rata paling minimum dari panel yang
=14888,6 × 5,43 digunakan, karena jika insolasi matahari
= 8084,098 Wh = 80,845098 kWh minimum PLTS masih bisa menyuplai beban
yang diperlukan. Nilai ɲ PV adalah 14,35%
sesuai dengan data produk panel surya yang
Setelah mendapatkan energi yang dihasilkan
digunakan, nilai dari ɲ out adalah efisiensi
selama satu hari maka energi yang dihasilkan
keluaran dari inverter, pengotoran pada
selama satu tahun menggunakan persamaan :
permukaan panel surya yang digunakan dan
Eout tahunan = Eout × jumlah hari selama satu tahun baterai. Nilai efisiensi dari inverter adalah
= 80,845098 kWh × 365 sebesar 80%, untuk pengotoran permukaan panel
= 1.948,005 kWh dan baterai diasumsikan 95% maka nilai ɲ out
adalah:
4.2. Analisis Teknis Sistem On-Grid PLTS ɲ out = ɲ inverter × ɲ pb
4.2.1.Beban Listrik = 0,80 × 0,95
= 0,76
Beban harian terbesar yang beroperasi terjadi
pada pukul 12.00-14.00 yaitu sebesar 3475 Wh. Panel bekerja secara optimal pada suhu
Total beban harian beroperasi selama 24 jam standar sebesar 25 ˚C, dari data BMKG Supadio
adalah 50465 Wh. Untuk mencari besarnya total Pontianak, temperatur rata-rata paling besar di
Ah/hari dapat menggunakan persamaan : Pontianak mencapai 27,8 ⁰C. maka suhu
temperatur dapat diketahui dengan mengurangi
Energi input inverter =
𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 jumlah rata –rata dengan suhu standar menjadi
𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑟
2,8 ⁰C maka akan ada pengurangan daya yang
50465 akan dihasilkan oleh panel surya, maka
= = 63081,25 Wh
0,80 persamaannya adalah :

V-7
P saat Δt = 0,005/⁰C × 2,8 ⁰C × 100 W E = Pmax x
𝐼𝑇𝑡
x ɲ 𝑝𝑣 x 𝑁𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙 x t
𝐼𝑇𝑆𝑇𝐶
= 1,4 W
= 100 x 0,155 x 0,1435 x 77 x 1
Maka daya bersih panel surya pada
= 171,267 Wh
temperatur sekitar sebesar 27,8 ⁰C dapat dihitung
dengan persamaan : Maka energi yang disalurkan ke beban ialah
P maks t’ = Pmax – P saat Δt
sebesar :
= 100 W – 1,4 W
= 98,6 W EDC-AC = E x efisiensi inverter
= 171,267 x 0,80
Untuk menghitung faktor koreksi
temperatur dapat menggunakan persamaan: = 137,0138 Wh
𝑃𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑡′
FKT = Hasil perhitungan energy keluaran panel surya
𝑃𝑚𝑎𝑥
98,6 setiap jam dapat dilihat pada table dibawah ini :
=
100
Tabel 4.6 Energi yang Dihasilkan Panel Surya
= 0,986
Kemudian setelah mendapatkan Insolasi Radiasi matahari Energi dihasilkan
Matahari, ɲ PV, FKT dan ɲ out dapat Jam rata – rata panel surya (Wh)
disubtitusikan ke rumus luas array, maka (Wh/m2)
persamaannya yang didapat ialah : 07.00 – 08.00 155 137,0138
𝐸𝑇
Luas Array = 08.00 – 09.00 162 143,201
𝐺𝑎𝑣,min x ɲpv x FKT x ɲout
25,2325 𝑘𝑊ℎ/ℎ𝑎𝑟𝑖
= 09.00 – 10.00 163 144,085
4,5 𝑘𝑊ℎ/𝑚2 /ℎ𝑎𝑟𝑖 x 0,1435 x 0,986 x 0,76
2 2
= 52,144 m = 53 m
10.00 – 11.00 156 137,897
Setelah mendapatkan hasil dari luas array
diatas sistem on-grid dibulatkan men]jadi53m2.
11.00 – 12.00 127 112,262
4.2.3.Perhitungan Daya Keluaran Panel Surya
Setelah didapatkan hasil dari perhitungan
luas array, effisiensi panel surya dan ITSTC atau 12.00 – 13.00 157 138,781
biasa disebut PSI (peak sun intensity) sebesar 1000
W/m2 dapat diketahui denggan persamaan: 13.00 – 14.00 142 125,522
Pwp = luas array × ITstc × ɲ PV
= 53 m2 × 1000 W/m2 × 0,1435 14.00 – 15.00 154 136,129
= 7605,5 W
15.00 – 16.00 144 127,290
Panel surya yang digunakan dalam
perencanaan PLTS ini ialah sistem on-grid yang
berkapasitas 100 Wp. Berdasarkan kapasitas panel 16.00 – 17.00 155 137,0138
yang digunakan tersebut kita dapat menghitung
dengan persamaan : Total
1339,195

P𝑤𝑝
Npanel =
𝑃𝑚𝑎𝑥
7605,5 4.2.4.Perhitungan Kapasitas Inverter
=
100
Total daya terbesar yang beroperasi secara
= 76,055 = 77 unit panel surya serentak (PLS) terjadi pada pukul 12.00-13.00
Untuk menghitung energy keluaran dari panel surya dengan daya 3475 W, kemudian kita dapat
setiap jamnya menggunakan persamaan : menghitung kapasitas dari inverter menggunakan
𝐼𝑇
E = Pmax x 𝑡 x ɲ 𝑝𝑣 x 𝑁𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙 x t persamaan:
𝐼𝑇𝑆𝑇𝐶
Setelah mendapatkan data dari radiasi di jam 07.00
Pinv = PLS × (1 + SF)
– 08.00 perhari dimasukkan perhitungan seperti
= 3475 × (1 + 25%)
dibawah ini :
= 4343,75 Watt

V-8
Kapasitas inverter didapatkan dari perhitungan Wh. Sedangkan untuk kapasitas dari sistem Off-
diatas adalah 4343,75 Watt, maka kapasitas Grid yang di produksi sebesar 80,845 kWh/hari
daya yang digunakan pada perencanaan PLTS dan kapasitas dari sistem On-grid yang
ini adalah inverter dengan kapasitas 5000 Watt diproduksi sebesar 41,225 kWh/hari
dengan merk Souer MPS-5K-48-PLUS, dikarenakan sistem beroperasi 50 % dari
spesifikasi inverter pada tabel dibawah : seluruh beban yang digunakan. Pada sistem
Off-grid membutuhkan luas lahan sekitar 105
Tabel 4.7 Data Sheet Inverter
m2 untuk membuat pondasi panel PV, 151 unit
Souer MPS-5K-48-PLUS panel surya, 53 unit baterai, 14 unit solar
charge controller dan 1 buah inverter 5000 W
Power 5000 W
dan pada sistem on-grid membutuhkan luas
Frequency 50/60 Hz lahan sekitar 53 m2 untuk membuat pondasi
panel PV, 77 unit panel surya dan 1 buah
Efficiency 92%
inverter 5000 W. Untuk perbandingan
Voltage Range AC/DC 48V pembangkit listrik tenaga surya ketergantungan
lahan menjadi patokan yang perlu
Wave Pure sine wave
dipertimbangkan.

5. Penutup
4.2.5.Perhitungan PLTS Sistem On-Grid 5.1. Kesimpulan
Hasil keluaran maksimal dari panel merupakan Pemanfaatan eneregi terbarukan membuat
hasil yang didapatkan dari panel surya dengan membuat penulis ingin mengembangkan dari segi
kapasitas daya panel surya yang terpasang, pada pembangkit listrik terbarukan sebagai langkah awal
PLTS sistem on-grid yang direncanakan di PT Arif pemanfaatan energi terbarukan sistem off-grid dan
Borneo Azzahra, daya masuk dihitung on-grid, maka dapat diambil kesimpulan :
menggunakan persamaan :
 Perencanaan PLTS di PT Arif Borneo Azzahra
Pi = Npanel × P maks t’ bertujuan untuk menyuplai daya listrik yang
= 77 × 98,6 = 7592,2 W lebih difokuskan kepada kebutuhan
perusahaan menyesuaikan dengan sistem off-
Energi yang kita peroleh dari panel surya grid atau on-grid yang akan digunakan
bergantung terhadap insolasi matahari yang kita dikarenakan aspek lapangan yang tidak
dapat. Setiap insolasi yang didapat ialah sebesar memadai untuk pemasangan panel surya.
5,43 kWh/m2 atau sama dengan 5,43 jam penyinaran Besar daya listrik keseluruhan untuk
yang dapat dimanfaatkan per hari. Maka energi kebutuhan di PT Arif Borneo Azzahra sebesar
yang dihasilkan PLTS selama satu hari dapat 3830 Watt sedangkan besar energi harian
dihitung menggunakan persamaan : untuk PT Arif Borneo Azzahra sebesar 50465
Wh
Eout = Pi × insolasi matahari
 Komponen yang digunakan untuk Sistem
=7592,2 × 5,43 PLTS off-grid mencangkup seluruh kebutuhan
dari perusahaan adalah 151 panel surya
= 41225,646 Wh = 41,225 kWh
100Wp, 14 unit charge controller dengan
tegangan input 12 V dan arus 60A, 53 unit
Setelah mendapatkan perhitungan selama satu
baterai 200 Ah dan 1 unit inverter dengan
hari maka kita dapat menghitung energi yang
kapasitas tegangan output 5000 Watt AC/DC
dihasilkan selama satu tahun menggunakan
persamaan : 48V dan untuk sistem PLTS on grid
Eout tahunan = Eout × jumlah hari selama satu tahun menggunakan 50% dari penggunaan beban
listrik perusahaan dikarenakan beban tidak
= 41,225 kWh × 365 bergantung dengan 1 sumber saja. Sistem
= 15.047,125 kWh PLTS on-grid adalah 77 unit panel surya
100Wp dan 1 unit inverter.
4.3. Analisa Hasil
Kebutuhan energi di PT Arif Borneo 5.2. Saran
Azzahra dari hasil perhitungan beban harian Dalam penelitian ini ada beberapa saran
beroperasi selama 24 jam adalah sebesar 50465 yang dapat dijadikan tambahan untuk membuat

V-9
efektifitas dari sistem off-grid atau on-grid Tenaga Surya Pada Peternakan Ayam
untuk memenuhi kebutuhan PT Arif Borneo Pedaging ( Broiler ) Di Gang Karya Tani
Pontianak Selatan. Jurnal Teknik Elektro
Azzahra. Berikut adalah masukan dan
Universitas Tanjungpura, Vol. 1 no.1
rekomendasi dari penulis yang dapat dikaji [7]. G.H Sihotang. 2019. Perencanaan
pada penelitian selanjutnya: Pengembangan Listrik Tenaga Surya
 Data beban listrik merupakan perkiaraan Rooftop Di Hotel Kini Pontianak. Jurnal
penggunaan perusahaan melalui Teknik Elektro Universitas Tanjungpura,
wawancara kepada Bapak Agoes selaku Vol 1 no.1
[8]. T. Angelbertus. 2016. Perencanaan
pemilik perusahaan tersebut. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Untuk
 Perlu adanya edukasi tentang PLTS di Catu Daya Tambahan Pada Hotel Kini
Perusahaan dan sistem PLTS terbarukan Pontianak. Jurnal Mahasiswa Prodi
demi membantu ketergantungan terhadap Elektro UNTAN ,Vol 2,no 1
energi fosil. [9]. F. Nurosyid, A Supriyanto, R Suryana, Y
Iriani, 2018. Aplikasi PLTS On Grid Pada
 Dapat menambahkan perhitungan tentang
Usaha Pembesaran Lele. Jurnal IKB, Vol
harga dari sistem yang akan digunakan. 23 no. 11
[10]. W. Noviandi, A. Hendro, Junaidi, 2019.
Rancang Bangun Solar Sel Pada Gedung
Daftar Pustaka Perkantoran Sebagai Energy Listrik
Alternatif (Studi Kasus : Gedung Kantor
[1]. Jufrizel, MT, Muhammad Irfan, 2017.
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Perencanaan Teknis dan Ekonomis
Sintang Provinsi Kalimantan Barat).
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sistem
Jurnal Teknik Elektro Universitas
On-Grid
Tanjungpura, Vol 1 no 1
[2]. Teguh Priyono, 2019. Studi Perencanaan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pada [11]. Contaned Energy Indonesia 2010. Buku
Panduan Energi Terbarukan. Kementrian
Peternakan Ayam Pedaging (Boiler) Di
Dalam Negri Program PNPM-MP/LMP
Gang Karya Tani Pontianak Selatan
[12]. Aditya Gilang Mahesa, 2021. Studi
[3]. Liky Saputra Mulia, 2014. Analisis Teknik
Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga
Dan Ekonomi Power Hibrida
Surya Sistem Hybrid Sebagai Sumber
(Photovoltaic-PLN) Di Jurusan Elektro
Energi Alternatif
Fakultas Teknik Brawijaya Malang.
[4]. Lia Kamelia, Khusnul Kharisma, Afaf Biografi
Fadhil, 2017. Analisis Perencanaan
Secara Ekonomi Pembangkit Listrik Nuriyanto Nugroho,
Tenaga Hibrida Terbarukan (Studi lahir di Sanggau pada
Kasus:Kabupaten Gunung Kidul tanggal 9 Januari 1998.
Yogyakarta) Menempuh Pendidikan
[5]. A.Hiendro, R. Kurnianto, M. Rajagukguk, Strata 1 (S1) Program
Y.M Simanjuntak, Junaidi. 2013. Techno- Studi Teknik Elektro
Economic Analysis Of Photovoltaic/Wind pada Fakultas Teknik
Hybrid System For Onshore/Remote Area Universitas Tanjungpura
In Indonesia.Jurnal Energy, Vol 59 652- sejak tahun 2015.
657 Memperoleh gelar Sarjana (S1) pada tahun
[6]. T. Priyono, K.H. Khwee, Yandri. 2019. 2022.
Studi Perencanaan Pembangkit Listrik

V-10
V-11

Anda mungkin juga menyukai