Anda di halaman 1dari 10

PERANCANGAN TEKNIS DAN ANALISIS EKONOMI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

DENGAN SISTEM ON GRID DI KANTOR BUPATI SAMBAS

Ardiansyah1), Yandri 2), Kho Hie Khwee3)


Program Studi Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
Email: ardiansyahte18@student.untan.ac.id

ABSTRAK
Meningkatnya kebutuhan akan energi listrik setiap tahunnya mengakibatkan semakin tingginya penggunaan
energi fosil sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik. Penggunaan energi fosil secara berlebihan akan
mengakibatkan kerusakan terhadap lingkungan. Untuk mengurangi penggunaan energi fosil tersebut dapat
dilakukan dengan memanfaatkan energi surya sebagai sumber energi listrik terbarukan. Tingginya intensitas
cahaya matahari di Indonesia, terkhusus di Kabupaten Sambas sangat cocok jika dibangun Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS). Pada penelitian ini akan membahas perancangan teknis dan analisis ekonomi PLTS dengan
sistem On Grid di Kantor Bupati Sambas. Dimana tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar
potensi PLTS menggunakan simulasi Helioscope dengan memanfaatkan atap gedung utama dari Kantor Bupati
Sambas. Selain itu, pada penelitian ini melakukan analisis ekonomi dan analisis kelayakan PLTS dengan
menggunakan 3 metode yaitu, Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan Discounted Payback
Periode. Dari hasil simulasi yang telah dilakukan menggunakan Helioscope didapat sistem PLTS terpasang pada
atap Kantor Bupati Sambas dengan sudut kemiringan 27,2° adalah sebesar 99 kWp. Adapun panel surya yang
digunakan dalam simulasi ini adalah tipe Jinko Solar Tiger Pro 72HC 550Wp sebanyak 180 buah panel surya dan
inverter yang digunakan adalah Huawei SUN2000-30KTL dengan kapasitas 30 kW sebanyak 3 buah inverter.
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan investasi awal yang diperlukan dari proyek ini adalah sebesar
Rp966.573.759 dan penghematan tagihan listrik yang didapat adalah sebesar Rp165.859.159,94 per tahun.
Adapun analisis kelayakan ekonomi PLTS menggunakan 3 metode yang telah dilakukan, didapat nilai NPV
adalah sebesar Rp1.049.692.474,81 nilai PI yang didapat dari hasil perhitungan adalah sebesar 2,09, dan nilai DPP
yang didapat adalah sebesar 8,5 tahun. Dimana dari ketiga metode yang digunakan pada penelitian ini, maka
sistem PLTS atap di Kantor Bupati Sambas layak untuk dilakukan.

Kata kunci: PLTS, On Grid, Helioscope

ABSTRACT
The increasing demand for electrical energy every year results in the increasing use of fossil energy as fuel for
power plants. Excessive use of fossil energy will cause damage to the environment. To reduce the use of fossil
energy can be done by utilizing solar energy as a renewable source of electrical energy. The high intensity of
sunlight in Indonesia, especially in Sambas Regency is very suitable if a Solar Power Plant (PLTS) is built. This
research will discuss the technical design and economic analysis of PLTS with the On Grid system at the Sambas
Regent's Office. Where the purpose of this research is to find out how much the potential of PLTS using Helioscope
simulation by utilizing the roof of the main building of the Sambas Regent's Office. In addition, this study
conducted an economic analysis and feasibility analysis of PLTS using 3 methods, namely, Net Present Value
(NPV), Profitability Index (PI), and Discounted Payback Period. From the simulation results that have been
carried out using Helioscope, the PLTS system installed on the roof of the Sambas Regent's Office with a tilt angle
of 27.2 ° is 99 kWp. The solar panels used in this simulation are Jinko Solar Tiger Pro 72HC 550Wp type as many
as 180 solar panels and the inverter used is Huawei SUN2000-30KTL with a capacity of 30 kW as many as 3
inverters. Based on the results of the calculations that have been carried out, the initial investment required from
this project is IDR 966,573,759 and the electricity bill savings obtained are IDR 165,859,159.94 per year. As for
the analysis of the economic feasibility of PLTS using 3 methods that have been carried out, the NPV value
obtained is IDR 1,049,692,474.81 the PI value obtained from the calculation results is 2.09, and the DPP value
obtained is 8.5 years. Where from the three methods used in this study, the rooftop PLTS system at the Sambas
Regent's Office is feasible to do.
Keywords: PLTS, On Grid, Helioscope
1. PENDAHULUAN listrik. Dengan kebutuhan yang semakin banyak ini,
Energi listrik menjadi kebutuhan primer pembangunan pembangkit tenaga listrik juga terus
semua orang. Peningkatan pemakaian energi listrik dikejar untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
sekarang tidak terlepas dari semakin banyaknya Berdasarkan data dari PT Perusahaan Listrik Negara
industri dan perumahan yang membutuhkan energi (PLN) pada tahun 2021 PLN membangun 175
infrastruktur jaringan ketenagalistrikan dan untuk menghasilkan listrik. DC (direct current),
pembangkit tenaga listrik [1]. yang dapat diubah menjadi listrik AC (alternating
Saat ini pembangkit tenaga listrik yang current) jika diperlukan. Jadi meskipun mendung,
dibangun masih mengandalkan energi fosil seperti selama masih terdapat cahaya, maka PLTS dapat
batubara dan minyak bumi. Lebih dari 80% menghasilkan listrik. PLTS pada dasarnya adalah
pembangkit tenaga listrik menggunakan energi fosil, pencatu daya (alat yang menyediakan daya), dan
yang mana 60% batubara, 22% gas alam, dan 6% dapat dirancang untuk mencatu kebutuhan listrik
dari minyak bumi, dan hanya 12% dari Energi Baru yang kecil sampai dengan besar, baik secara
Terbarukan (EBT). Hal tersebut berbanding terbalik mandiri, maupun dengan Hybrid (dikombinasikan
dengan ketersediaan bahan bakar fosil di dunia dengan sumber energi lain, seperti PLTS-Genset,
terutama di Indonesia yang setiap tahunya terus PLTS-Angin) [5].
berkurang. Selain itu juga penggunaan energi fosil Terdapat 3 jenis sistem PLTS yaitu:
dapat menyebabkan kerusakan lingkungan seperti 2.1.1 PLTS On Grid
efek gas rumah kaca. Sehingga ketergantungan PLTS On Grid merupakan sistem PLTS yang
terhadap energi fosil harus segara dikurangi dengan terhubung dengan jaringan PLN dan dapat langsung
memanfaatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) [2]. digunakan untuk kebutuhan listrik di rumah. Pada
Salah satu pembangkit EBT yang dapat sistem ini jika terdapat kelebihan energi yang
dimanfaatkan adalah Pembangkit Listrik Tenaga dihasilkan sistem PLTS bisa langsung di ekspor ke
Surya (PLTS). PLTS merupakan pembangkit yang jaringan PLN menggunakan kWh exim. Begitu juga
memanfaatkan energi matahari sebagai sumber sebaliknya, jika terjadi kekurangan energi listrik,
untuk menghasilkan energi listrik. Energi matahari maka pelanggan bisa langsung mengimpor energi
ini sangat berpotensi jika dikembangkan di listrik dari jaringan PLN menggunakan kWh exim
Indonesia, mengingat Indonesia merupakan negara [6].
tropis dan dilintasi oleh garis khatulistiwa. Potensi
energi surya yang ada di Indonesia mencapai 207.8
Mega Watt (MW) [3].
Kabupaten Sambas merupakan salah satu
daerah di Indonesia yang mempunyai intensitas
radiasi matahari yang besar yaitu mencapai
4,523kWh/m2/day. Besarnya potensi radiasi
matahari ini bisa dimanfaatkan untuk pembangun
PLTS atap. Salah satu tempat yang bisa dilakukan Gambar 2.1 PLTS Sistem On Grid
untuk pemasangan PLTS atap yaitu Kantor Bupati (Sumber: https://www.sunergi.co.id/id/sistem-off-grid/)
Sambas. Sistem yang digunakan dalam perancangan
PLTS atap adalah sistem PLTS On Grid, dimana 2.1.2 PLTS Off Grid
nantinya pemasangan PLTS atap akan terhubung PLTS Off Grid merupakan sistem PLTS yang
dengan jaringan PLN. Pada perancangan ini biasanya digunakan untuk daerah-daerah terpencil
nantinya akan menggunakan Helioscope yang atau daerah-daerah pedesaan yang belum terjangkau
digunakan untuk mendesain dan mengidentifikasi jaringan listrik PLN. Sistem PLTS Off Grid
energi total yang dihasilkan oleh sistem PLTS [4]. mengandalkan energi matahari sebagai satu-satunya
Selain melihat potensi energi yang sumber energi listrik. Energi yang dihasilkan oleh
dihasilkan, dalam perancangan ini juga akan panel surya akan di simpan di dalam baterai dan
melakukan analisis ekonomi berupa perhitungan dibantu dengan charge controller, agar tidak terjadi
investasi awal serta melakukan perhitungan kelebihan beban (over charging) dalam pengisian.
penghematan dari pemasangan PLTS atap di Kantor Energi yang tersimpan di baterai masih berupa arus
Bupati Sambas. Setelah menghitung investasi awal listrik searah (DC) sehingga diperlukan inverter
dan perhitungan penghematan selanjutnya untuk mengubah arus tersebut menjadi arus listrik
perancangan ini juga akan menganalisis kelayakan bolak-balik (AC) yang selanjutnya akan disalurkan
ekonomi dari pembangunan PLTS atap. Dalam beban-beban yang ada di rumah [7].
analisis kelayakan ekonomi digunakan 3 metode
yaitu Net Present Value (NPV), Profitability Index
(PI), dan Discounted Payback Periode (DPP).

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
adalah peralatan pembangkit listrik yang mengubah
energi matahari menjadi energi listrik. PLTS sering
juga disebut solar cell, atau solar photovoltaic, atau Gambar 2.2 PLTS Sistem Off Grid
solar energy. PLTS memanfaatkan sinar matahari (Sumber: https://www.sunergi.co.id/id/sistem-on-grid/)
2.1.3 PLTS Sistem Hybrid Keterangan:
Sistem hybrid yaitu sistem PLTS yang 𝐸𝑜𝑢𝑡 : Energi yang dihasilkan per Jam (Wh)
melibatkan 2 atau lebih sistem pembangkit listrik. PSH : Peak Sun hour (kWh/m2/hari)
Pada umumnya sistem pembangkit yang banyak
digunakan untuk hybrid adalah genset, PLTS, 2.3.2 Konfigurasi Panel Surya
Mikrohidro, dan tenaga angin [8]. Untuk menghitung jumlah panel surya yang
dirangkai secara seri atau paralel dapat
menggunakan persamaan berikut ini [11]:
a. Minimal rangkaian seri
Minimal panel surya dirangkai seri per string
𝑉
= min𝑉𝐼𝑛𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑟 (2.3)
𝑜𝑐

b. Maksimal rangkaian seri


Maksimal panel surya dirangkai seri per string
V
Gambar 2.3 PLTS sistem Hybrid = maxVInverter (2.4)
mp
(Sumber: Hidayanti, dkk, 2019) c. Maksimal rangkaian parallel
Maksimal panel surya dirangkai paralel per
2.2 Permen ESDM No. 26 Tahun 2021
string
Permen ESDM 26 tahun 2021 tentang PLTS 𝐼
= max 𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑟
Atap yang terhubung pada Jaringan Tenaga Listrik (2.5)
𝐼𝑚𝑝
Pemegang IUPTLU mendefinisikan Sistem PLTS
Atap yaitu singkatan dari Sistem Pembangkit Listrik Keterangan:
Tenaga Surya Atap. Sistem PLTS Atap adalah Voc : Tegangan open circuit panel surya
proses pembangkitan tenaga listrik menggunakan (volt)
modul fotovoltaik yang dipasang dan diletakkan Vmp : tegangan maksimal panel surya
pada atap, dinding, atau bagian lain dari bangunan (Volt)
milik pelanggan PLTS atap serta menyalurkan Imp : Arus maksimal panel surya
energi listrik melalui sistem sambungan listrik (Ampere)
pelanggan PLTS atap. Pada permen ini terdapat poin Imax input inverter : Arus maksimum masukan inverter
penting yaitu: (Ampere)
a. Ketentuan ekspor energi listrik yang Vmax Inverter : Tegangan maksimum inverter
sebelumnya 65% ditingkatkan menjadi 100% (Volt)
dari daya PLN terpasang. Vmin Inverter : Tegangan minimum inverter (Volt)
b. Kelebihan akumulasi yang sebelumnya paling
lama 3 bulan, sekarang ditingkat menjadi 6 2.4 Aspek Ekonomi
bulan. 2.4.1 Initial investment (II)
c. Jangka waktu permohonan PLTS atap Biaya investasi awal adalah biaya yang
sebelumnya paling lama 15 hari, diubah dikeluarkan untuk membangun sebuah sistem
menjadi 5 hari tanpa penyesuaian Perjanjian hingga siap digunakan. Biaya ini biayanya
Jual Beli Listrik (PJBL) dan 12 hari dengan dikeluarkan diawal-awal pembangunan dalam
adanya penyesuaian PJBL jumlah relatif besar dan berdampak jangka panjang.
Salah satu contoh investasi awal adalah biaya
2.3 Perancangan Teknis PLTS keseluruhan bahan baku sistem, biaya pekerja dan
2.3.1 Menghitung Daya yang Dibangkitkan lain-lain.
PLTS 2.4.2 Operation & Miantenance Cost (M)
Besar daya yang dibangkitkan PLTS dapat Biaya operasi dan pemeliharaan terdiri dari
dihitung dengan persamaan berikut ini [9]: biaya pengadaan bahan baku, biaya listrik, biaya
𝑃 = 𝑃𝑣𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 𝑃max 𝑃𝑣 (2.1) tenaga kerja serta biaya pendukung lainnya. Pada
umumnya biaya operasional dan perawatan sebesar
1 – 2% dari total biaya investasi yang dikeluarkan.
Keterangan: Adapun besar biaya pemeliharaan dan operasional
𝑃 : Daya Total Panel Surya (Watt) dalam satu tahun (M) untuk proyek PLTS dapat
𝑃𝑣𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 : Total Panel Surya yang di Pasang dihitung dengan persamaan berikut [12]:
𝑃max 𝑃𝑣 : Kapasitas Panel Surya 𝑀 = 1% × 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 (2.6)
Sedangkan untuk menghitung energi yang Biaya M selama umur proyek dapat dihitung
dihasilkan PLTS setiap harinya adalah dengan dengan menggunakan persamaan berikut ini:
menggunakan persamaan sebagai berikut [10]. (1+𝑖)𝑛−1
𝐸𝑜𝑢𝑡 = 𝑃 × 𝑃𝑆𝐻 (2.2) 𝑀𝑝𝑤 = 𝑀 [ ] (2.7)
𝑖(1+𝑖)𝑛
Keterangan: sekarang dengan investasi awal yang ditanamkan.
M : Maintenance and operational costs in untuk menghitung NPV adalah dengan
one year (Rp) menggunakan persamaan berikut ini [13]:
Mpw : Maintenance and operational costs over 𝑁𝐶𝐹
𝑁𝑃𝑉 = ∑𝑛𝑡=1 (1+𝑖)𝑡𝑡 − 𝐼𝐼 (2.11)
the life of the project (Rp)
i : Interest rate (%)
Keterangan :
n : Project lifetime (years)
NCFt : Net Cash Flow periode tahun ke-1 sampai ke-
2.4.3 Life Cycle Cost (LCC) n (Rp)
Biaya siklus hidup merupakan biaya yang Kriteria pengambilan keputusan apakah
dikeluarkan selama proyek berjalan. Dalam sistem usulan investasi layak diterima atau layak ditolak
PLTS biaya siklus hidup yang diperlukan adalah adalah sebagai berikut:
biaya investasi awal, biaya pemeliharaan dan a. Investasi dinilai layak, apabila NPV bernilai
operasional serta biaya penggantian komponen positif (>0).
seperti inverter. Biaya siklus hidup dapat dihitung b. Investasi dinilai tidak layak, apabila NPV
dengan persamaan berikut [13]: bernilai negatif (<0).
𝐿𝐶𝐶 = 𝐼𝐼 + 𝑀𝑝𝑤 + 𝑅𝑝𝑤 (2.8)
2.5.2 Profitability Index (PI)
Keterangan: Profitability Index (PI) merupakan
Rpw : Replacement cost (Rp) perbandingan antara seluruh kas bersih nilai
sekarang dengan investasi awal. Teknik ini juga
2.4.4 Discounted Factor (DF) sering disebut dengan model rasio manfaat biaya
Faktor diskonto adalah faktor yang (benefit cost). Teknik PI dihitung dengan persamaan
menginterpretasikan manfaat atau biaya finansial sebagai berikut [16]:
yang diharapkan di tahun mendatang pada nilai ∑𝑛
𝑡=1 𝑁𝐶𝐹𝑡 (1+𝑖)
−𝑡

sekarang. Faktor diskonto adalah tingkat bunga yang 𝑃𝐼 = (2.12)


𝐼𝐼
digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari
manfaat dan biaya tahunan yang diharapkan. Untuk Kriteria pengambilan keputusan apakah
menghitung nilai DF adalah dengan persamaan usulan investasi layak diterima atau layak ditolak
berikut ini [13]: adalah sebagai berikut:
1 a. Investasi dinilai layak, apabila PI bernilai lebih
𝐷𝐹 = (1+𝑖)𝑛 (2.9)
besar dari satu (>1)
b. b.Investasi dinilai tidak layak, apabila PI bernilai
2.4.5 Net Cash Flow (NCF)
lebih kecil dari satu (<1)
Net cash flow atau arus kas bersih merupakan
hasil penerimaan dari aktivitas investasi yang
2.5.3 Discounted Payback Periode (DPP)
dikurangi dengan pengeluaran dari aktivitas
Analisis menggunakan metode discounted
investasi. Arus kas bersih dapat dihitung dengan
payback period bertujuan untuk mengetahui
menggunakan persamaan berikut [14]:
seberapa lama (periode) investasi akan dapat
𝑁𝐶𝐹 = 𝐶𝑎𝑠ℎ𝑖𝑛 − 𝐶𝑎𝑠ℎ𝑂𝑢𝑡 (2.10)
dikembalikan saat terjadinya Break Event point
(BEP). Lama pengembalian DPP saat kondisi BEP
Keterangan:
dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut
Cashin : Cash inflow (Rp)
[16]:
Cashout : Cash outflow (Rp) 𝐼𝐼
𝐷𝑃𝑃 = 𝑌𝑒𝑎𝑟 𝑏𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝑟𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 + 𝐾 𝑃𝑉𝑁𝐶𝐹 (2.13)
Setelah nilai NCF didapat, selanjutnya
adalah mencari nilai Present Value Net Cash Flow Keterangan:
(PVNCF). Dimana PVNCF adalah arus kas bersih Year before recovery : Jumlah tahun pengembalian
nilai sekarang yang didapat dengan menggunakan final (years)
persamaan berikut ini [15]: K PVNCF : Jumlah arus kas bersih nilai
𝑃𝑉𝑁𝐶𝐹 = 𝑁𝐶𝐹 × 𝐷𝐹 sekarang (Rp)

2.5 Analisis Kelayakan Ekonomi Kriteria pengambilan keputusan apakah


Pada penelitian ini ada 3 metode yang usulan investasi layak diterima atau layak ditolak
digunakan untuk menganalisis kelayakan sistem adalah:
PLTS diantaranya adalah: a. Investasi dinilai layak, apabila DPP memiliki
2.5.1 Net Present Value (NPV) periode waktu lebih pendek dari umur proyek
Net Present Value (NPV) menyatakan bahwa (periode cut off).
seluruh aliran kas bersih di nilai sekarang kan atas b. Investasi dinilai tidak layak, apabila DPP
dasar faktor diskonto (discount factor). Teknik ini memiliki periode waktu lebih panjang dari umur
menghitung selisih antara seluruh kas bersih nilai proyek (periode cut off).
2.6 Helioscope
Helioscope merupakan sebuah program Adapun bahan yang digunakan untuk
desain berbasis web yang diperkenalkan oleh penelitian dan pengerjaan tugas akhir ini adalah
Folsom Labs yang memungkinkan seseorang untuk sebagai berikut:
melakukan simulasi lengkap perencanaan berupa 1. Data luasan atap beserta kemiringan dan
tampilan 3D sehingga pengguna mampu mengetahui orientasi atap di Kantor Bupati Sambas, yang
potensi shading ataupun performa masing-masing digunakan untuk tahapan awal mendesain sistem
panel surya yang akan ditempatkan dari berbagai PLTS menggunakan Helioscope. Dimana data
bidang posisi. luasan atap akan diukur menggunakan
Helioscope memiliki fitur yang sangat Helioscope.
membantu dalam melakukan desain PLTS di sebuah 2. Spesifikasi komponen yang digunakan seperti
atap gedung. Adapun fitur yang terdapat pada spesifikasi panel surya dan inverter.
Helioscope diantaranya yaitu, melakukan desain 3. Kapasitas daya PLN terpasang dan data profil
dalam ruang lingkup 3 dimensi (3D), menghasilkan beban bulanan di Kantor Bupati Sambas.
simulasi electrical dengan menampilkan single line
diagram (SLD), membuat proposal laporan yang 3.3 Metode Penelitian
berkualitas dengan waktu yang singkat, menentukan a. Studi Literatur
dengan cepat tata letak panel surya berdasarkan Studi literatur merupakan metode yang
kondisi lahan, atap dan penghalang di sekitarnya digunakan untuk mencari referensi berbagai hal
saat melakukan desain. terkait penelitian yang dilakukan. Studi literatur bisa
didapatkan dari buku, jurnal yang berhubungan
langsung dengan penelitian.
b. Observasi Lapangan
Metode observasi lapangan merupakan
metode pengumpulan data melalui pengamatan
secara langsung atau peninjauan secara cermat dan
langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Pada
penelitian ini dilakukan observasi lapangan untuk
melihat kondisi tempat perancangan PLTS atap di
Gambar 2.4 Tampilan Awal Helioscope Kantor Bupati Sambas.
(Sumber: Helioscope)

3. METODOLOGI PENELITIAN 3.4 Diagram Alir Penelitian


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Adapun tempat dan waktu penelitian yang Mulai

akan dilakukan pada penelitian ini adalah:


Tempat : Kantor Bupati Kabupaten Sambas Mengidentifikasi dan menentukan lokasi pemasangan PLTS
Waktu : November – Desember 2022
Pengumpulan data:
1. Data konsumsi energi listrik
2. Data tagihan listrik
3. Data spesifikasi panel surya & inverter
4. Data intensitas cahaya matahari

Melakukan pengukuran luasan atap menggunakan Google Earth

Menentukan kapasitas PLTS dan jumlah modul yang terpasang

Gambar 3. 1 Lokasi Penelitian Melakukan perancangan PLTS menggunakan simulasi Helisocope


(Sumber: Google Earth,2022) dan menganalisis potensi energi listrik yang akan dihasilkan

3.2 Alat dan Bahan Melakukan perhitungan dan analisis biaya investasi
Peralatan yang digunakan untuk penelitian
dan pengerjaan tugas akhir adalah sebagai berikut:
1. Laptop atau komputer Kesimpulan & saran

2. Flashdisk yang digunakan untuk menyimpan


data Selesai
3. Web-based Helioscope
4. Google Earth Gambar 3. 2 Diagram Alir Penelitian
5. Alat tulis dan Kalkulator
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.2 Konfigurasi Sistem PLTS
4.1 Desain PLTS
Desain PLTS atap di Kantor Bupati Sambas
dilakukan dengan menggunakan web-based
Helioscope. Hal pertama yang harus dilakukan
adalah dengan menentukan batas-batas atap yang
ingin dipasang panel surya, kemudian memasukkan
tipe dari panel surya, jenis pemasangan panel surya,
tinggi bangunan, azimuth dan sudut kemiringan
atap. Berikut merupakan hasil desain panel surya Gambar 4. 3 Single Line Diagram Sistem PLTS
pada Kantor Bupati Sambas.
Berdasarkan gambar 4.6 dapat dilihat
bahwa pada penelitian yang dilakukan di Kantor
Bupati Sambas konfigurasi panel surya yang
terhubung dengan 3 buah inverter Huawei
SUN2000-30KTL adalah terdiri dari 10 string,
dimana setiap stringnya terdiri dari 18 panel surya.
Adapun jumlah string yang terhubung pada inverter
1 dan inverter 2 adalah masing-masing 3 string per
inverternya. Sedangkan pada inverter 3 terdiri dari 4
string.
Setelah konfigurasi panel surya ditentukan,
Gambar 4. 1 Desain PLTS Atap Menggunakan
langkah selanjutnya adalah melihat produksi sistem
Helioscope
PLTS yang dihasil. Dimana hasil produksi sistem
Berdasarkan gambar 4.4 dapat dilihat PLTS tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1.
bahwa dalam web-based helioscope ketinggian Tabel 4. 1 Hasil Produksi Sistem PLTS
gedung diatur sebesar 10 meter, kemudian azimuth
sebesar 294° untuk sisi utara dan 114° di sisi selatan.
Dari desain tersebut juga telah ditentukan jenis panel
surya yang digunakan adalah Jinko Solar dengan
tipe Tiger Pro 72HC 550 Wp. Adapun untuk
jenisnya adalah jenis monocrystalline. Setelah
menentukan jenis panel suryanya, didapat jumlah
panel surya yang bisa dipasang di atap kantor Bupati
Sambas dengan menggunakan panel surya tersebut
adalah sebanyak 180 panel surya dengan total
kapasitasnya adalah sebesar 99 kWp.
Setelah menentukan jenis panel surya,
selanjutnya adalah menentukan inverter untuk
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui
sistem PLTS. Dimana pada penelitian ini, inverter
bahwa produksi PLTS tertinggi terjadi pada bulan
yang digunakan adalah inverter Huawei SUN-2000
Agustus dengan hasil produksi sebesar 10.780,3
30KTL dengan daya sebesar 30 kW dan jumlah kWh, sedangkan hasil produksi energi listrik
inverter yang digunakan sebanyak 3 buah inverter. terendah terjadi pada bulan Februari dengan hasil
produksi sebesar 7.872,5 kWh. Adapun total
produksi energi listrik sistem PLTS atap
pertahunnya adalah sebesar 114.722,20 kWh.
4.2 Ekspor Impor Energi Listrik
Ekspor impor energi listrik mengaju pada
permen ESDM No.26 tahun 2021, dimana energi
yang dihasilkan PLTS bisa di Ekspor 100% ke
jaringan lsitrik PLN. Untuk ekspor impor energi
listrik dapat dilihat pada tabel 4.2.

Gambar 4. 5 Pemilihan Inverter di Helioscope


Tabel 4.2 Tagihan listrik Setelah memasang PLTS Tabel 4.4 Biaya Investasi PLTS
Output
Output PLTS Pemakaian
Selisih Tagihan
No Bulan PLTS dikali energi real
(kWh) Listrik (Rp)
(kWh) 100% (kWh)
(kWh)

1 January 8.509,2 8,509,2 22.573 14.063,8 20.317.971,86

2 February 7.872,5 7.872,5 23.117 15.244,5 22.023.729,15

3 March 9.523,1 9.523,1 20.793 11.269,9 16.281.624,53

4 April 9.901,8 9.901,8 25.904 16.002,2 23.118.378,34

5 May 10.292 10.292 23.366 13.074 18.888.007,80

6 June 9.990,5 9.990,5 21.667 11.676,5 16.869.039,55

7 July 1.0599 10.599 25.676 15.077 21.781.741,90

8 August 10.780,3 10.780,3 28.901 18.120,7 26.178.975,29

9 September 10.040,5 10.040,5 31.198 21.157,5 30.566.240,25

10 October 9.507,4 9.507,4 28.176 18.668,6 26.970.526,42

11 November 9.008,3 9.008,3 27.271 18.262,7 26.384.122,69 Berdasarkan Tabel 4.4 total biaya investasi
awal yang diperlukan untuk membangun PLTS atap
12 December 8.697,6 8.697,6 30.505 21.807,4 31.505.150,78
di Kantor Bupati Sambas setelah menambahkan
194.
Total 114.722,20 114.722,20 309.147 280.885.508,56 PPN (11%) adalah sebesar Rp966.573.759. Adapun
424,80
untuk suku bunga yang digunakan pada penelitian
ini mengacu pada Bank Indonesia pada tanggal 19
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa Januari 2023 yaitu sebesar 5,75% [17].
tarif listrik tertinggi yang harus dibayar terjadi pada
Setelah biaya investasi awal (II) didapatkan,
bulan Desember yaitu sebesar Rp31.505.150,78.
maka langkah selanjutnya adalah mencari biaya
Sedangkan tarif tagihan listrik terendah terjadi pada
bulan Maret yaitu sebesar Rp16.281.624,53. operation & maintenance (M). Dari hasil
Adapun total tagihan listrik jika dipasang PLTS perhitungan didapat nilai M selama umur proyek (25
adalah sebesar 280.885.508,56. Dimana untuk harga tahun) sebesar Rp126.551.054,08. Adapun untuk
listrik yang digunakan adalah harga listrik golongan biaya pergantian komponen (Rpw) hanya terjadi pada
P1 pada tahun 2021 sebesar 1444,7/kWh. inverter dan dapat diketahui biaya pergantian
komponen adalah Rp68.048.058.
4.3 Penghematan Tagihan Listrk Dari hasil perhitungan didapat nilai Life
Tabel.4.3 Penghematan Tagihan Listrik Cycle Cost (LCC) dengan menjumlahkan biaya
investasi awal, biaya operasi dan perawatan, dan
biaya pergantian komponen didapat nilai LCC
sebesar Rp1.161.172.870,08.

4.5 Analisis Kelayakan Ekonomi PLTS


Sebelum melakukan analisis kelayakan
ekonomi terlebih dahulu mencari nilai DF, NCF dan
PVNCF. Dimana nantinya nilai ini akan digunakan
untuk melakukan analisis kelayakan ekonomi. Dari
hasil perhitungan didapat nilai DF pada tahun
pertama adalah sebesar 0,95, sedangkan nilai NCF
pada tahun pertama adalah sebesar 156.193.421,94.
Dan nilai PVNCF pada tahun pertama adalah
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui sebesar 148.383.750,84. Adapun Kumulatif
bahwa total penghematan tagihan listrik jika sudah PVNCF yang diasumsikan selama 25 tahun adalah
dipasang PLTS atap dengan kapasitas 99 kWp sebesar Rp2.016.266.233,81.
adalah sebesar Rp165.859.159,94 per tahun. Setelah semua nilai di atas didapatkan,
selanjut adalah melakukan perhitungan analisis
kelayakan ekonomi PLTS menggunakan metode
4.4 Aspek Ekonomi
NPV, PI dan DPP. Didapat dari hasil perhitungan
4.3.1 Perhitungan Biaya Investasi PLTS
nilai NPV sebesar Rp1.049.692.474,81. Sedangkan
Perhitungan biaya komponen serta instalasi
PLTS atap akan disajikan secara lengkap tabel 4.4.
nilai PI adalah sebesar 2,09, dan nilai DPP adalah 5.2 Saran
sebesar 8,5 tahun. Dari penelitian yang telah dilakukan,
didapatkan juga saran untuk pengembangan
4.5 Hasil Analisis Kelayakan Ekonomi PLTS penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Analisis Kelayakan Ekonomi 1. Pengukuran luasan atap sebaiknya dilakukan
PLTS dengan pengukuran secara langsung agar
jumlah panel surya yang dapat dipasang bisa
dijadikan pembanding dengan jumlah panel
surya yang di desain menggunakan
Helioscope.
2. Harga komponen yang digunakan sebaiknya
menggunakan harga yang ada di website resmi
dari masing-masing komponen.
3. Penelitian ini bisa dikembangkan dengan
memanfaatkan teknologi Solar Tracker PV
yang berfungsi untuk mengatur kemiringan
atap sesuai dengan arah datangnya matahari
Berdasarkan Tabel 4.5 Hasil analisis dan bisa menghasilkan energi listrik secara
kelayakan ekonomi PLTS atap di Kantor Bupati optimal.
Sambas dengan menggunakan 3 metode yaitu NPV,
PI dan DPP semuanya layak untuk dilakukan
pemasangan sistem PLTS atap di Kantor Bupati DAFTAR PUSTAKA
Sambas. [1] David,N. 2022. PLN Investasi Rp 87,7
Triliun untuk Tingkatkan Keandalan dan
5. PENUTUP Pemerataan Kelistrikan pada 2021. Diakses
5.1 Penutup pada 18 Oktober 2022, dari
Berdasarkan hasil dan pembahasan https://web.pln.co.id/cms/media/siaran-
perancangan teknis dan analisis ekonomi PLTS atap pers/2022/01/pln-investasi-rp-877-triliun-
di Kantor Bupati Sambas dapat disimpulkan bahwa: untuk-tingkatkan-keandalan-dan-pemerataan
1. Total kapasitas PLTS atap yang didapat kelistrikan-pada-2021/
dengan memanfaatkan luasan atap Gedung
Utama Kantor Bupati Sambas adalah sebesar [2] Ariawan, I. G. A. J., Giriantari, I. A. D., &
99 kWp Adapun PLTS tersebut dapat Sukerayasa, I. W. 2021. Perancangan PLTS
memproduksi energi listrik sebesar 114.722,20 Atap di Gedung Graha Sewaka Dharma.
kWh per tahun. Jurnal spektrum.Vol.8. No.3.
2. Total biaya investasi awal yang dikeluarkan
untuk sistem PLTS atap di Kantor Bupati [3] Afif, F., & Martin, A. 2022. Tinjauan Potensi
Sambas adalah sebesar Rp966.573.759. dan Kebijakan Energi Surya di Indonesia.
Adapun penghematan tagihan listrik yang Jurnal Engine. Vol.6. No.1. Hlm.43-52.
didapat setelah melakukan pemasangan PLTS
atap adalah sebesar Rp165.859.159,94 per [4] Global Solar Atlas. 2022. Global Horizontal
tahun. Irradiation. Diakses pada 18 Oktober 2022.
3. Analisis kelayakan ekonomi PLTS atap di dari
Kantor Bupati Sambas dilakukan dengan https://globalsolaratlas.info/map?s=1.52191,
menggunakan 3 metode yaitu NPV, PI dan 109.413809&m=site&c=1.52191,109.41380
DPP. Berdasarkan hasil perhitungan didapat 9,11.
nilai NPV sebesar Rp1.049.692.474,81, yang
artinya PLTS atap layak untuk dibangun [5] Utami, P. R., & Wijayanti, M. 2022. Analisa
karena nilai NPV lebih besar daripada 0. Perhitungan Pembangkit Listrik Tenaga
Adapun nilai PI yang didapat adalah sebesar Surya untuk Taman Markisa di Wilayah RT
2,09, yang artinya sistem PLTS atap layak 01/RW 08 Kelurahan Mampang, Pancoran
untuk dibangun karena Nilai PI lebih besar Mas, Kota Depok. Jurnal Abdi Masyarakat
daripada 0. Sedangkan nilai DPP yang didapat Multidisiplin. Vol.1. No.2. Hlm.42-49.
adalah sebesar 8,5 tahun, yang artinya sistem
PLTS juga layak untuk dibangun karena nilai [6] Agam, M., & Kartini, U. T. 2020. Peramalan
DPP lebih kecil dari umur proyek yaitu 25 Daya Listrik PLTS On Grid pada Rumah
tahun. Tinggal Menggunakan Metode K-Nearest
Neighbor Decomposition Feed Forward
Neural Network Berdasarkan Data
Meteorologi. Jurnal Teknik Elektro. Vol.9. Terbangkit pada Sistem Pembangkit Listrik
No.2. Tenaga Surya Atap dengan kWh Ekspor
Impor pada Area Perumahan Homenesty
[7] Naim, M. 2020. Rancangan Sistem Residence Singkawang Provinsi Kalimantan
Kelistrikan PLTS Off Grid 1000 Watt Peak Barat. Doctoral dissertation. Institut
di Desa Loeha Kecamatan Towuti. Vertex Teknologi PLN.
Elektro. Vol.12. No.1. Hlm.17-25.
[17] Bank Indonesia. BI 7-Day Reverse Repo
[8] Nuryanto, L. E. 2022. Perancangan Sistem Rate Naik 25 Bps menjadi 5,75%: Sinergi
Kontrol Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Menjaga Stabilitas dan Momentum
(PLN dan PLTS) Kapasitas 800 Wp. Orbith Pemulihan. Diakses pada 19 Januari 2023
Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa dari https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-
dan Sosial. Vol.17. No.3. Hlm.196-205. media/news-release/Pages/sp_251323.aspx

[9] Pratama, I. D. G. Y. P., Kumara, I. N. S., &


Setiawan, I. N. 2018. Potensi Pemanfaatan
Atap Gedung Pusat Pemerintahan Kabupaten
Badung untuk PLTS Rooftop. Jurnal
Spektrum. Vol.5. No.2. Hlm.119-128.

[10] Engelbertus, T. 2016. Perencanaan


Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk Catu
Daya Tambahan pada Hotel Kini Kota
Pontianak. Jurnal Teknik Elektro Universitas
Tanjungpura, Vol.2. No.1.

[11] Gifson, H. A., Siregar, M. R., & Pambudi, M.


P. 2020. Rancang Bangun Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) On Grid di
Ecopark Ancol. Jurnal Teknik Elektro.

[12] Kossi, V. R. 2018. Perencanaan PLTS


Terpusat (off-grid) di Dusun Tikalong
Kabupaten Mempawah. Jurnal Teknik
Elektro Universitas Tanjungpura. Vol.2.
No.1.

[13] Hidayat, F., Winardi, B., & Nugroho, A.


2019. Analisis Ekonomi Perencanaan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di
Departemen Teknik Elektro Universitas
Diponegoro. Vol.7. No.4. Hlm.875.

[14] Hadiyono, A., Setiadanu, G. T., &


Firmansyah, A. I. 2018. Analisis
Pembangkitan Listrik untuk Ekonomi
Produktif Di Pulau Terluar (Studi Kasus
Sentra Pengolahan Ikan di P. Morotai).
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan.
Vol.17. No.2. Hlm.35-46.

[15] Indrawan, IP. Eka., Rukmi Sari Hartanti., &


Linawati. 2013. Perancaangan Photovoltaic
Stand Alone sebagai Catu Daya Base
Transceiver Station Telekomunikasi di Pulau
Nusa Penida. Jurnal Universitas Udayana.
Vol.12. No.1.

[16] Nugroho, I. A., Suyanto, H., & Husada, H.


2020. Perencanaan Pengukuran Daya

Anda mungkin juga menyukai