Anda di halaman 1dari 7

Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar

Bandung, 13-14 Juli 2022

Perancangan PLTS Atap On Grid Kapasitas 163,8 kWp


untuk Suplai Daya Industri Tekstil

Naswa Febriana Pratiwi1, Apip Pudin2, Wahyu Budi Mursanto3


1,2,3
Jurusan Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Bandung, Bandung. 40012
E-mail: naswafp@gmail.com1,
E-mail: apipp055@gmail.com2,
E-mail: wahyumursanto@gmail.com3

ABSTRAK

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menghasilkan listrik dengan memanfaatkan konversi
energi dari irradiasi matahari melalui efek fotorlektrik. PLTS merupakan pembangkit energi
terbarukan dengan zero emission sehingga cocok untuk dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
listrik tidak terkecuali kebutuhan listrik pada industri yang konsumsinya diproyeksikan terus
meningkat setiap tahunnya. Nilai ekspor listrik sebesar 100% dari PLTS ke grid menjadikan
pemasangan PLTS atap untuk industri sangat menguntungkan. Komponen utama pada PLTS on grid
yang lebih sederhana dibandingkan
dengan PLTS off grid menjadikan nilai payback periode dari sistem ini lebih cepat. Dalam
penelitian ini, PLTS yang dirancang akan digunakan untuk memberikan suplai daya pada proses
produksi di salah satu industri tekstil dengan kapasitas 163,8 kWp. Komponen utama yang
digunakan dalam perancangan adalah 360 unit modul surya 455 Wp dan 2 unit inverter 100 kW.
Dengan menggunakan perhitungan manual, produksi energi dari PLTS selama satu tahun adalah
sebesar 252,48 MWh, sedangkan dengan menggunakan simulasi PVSyst produksi energi yang
dihasilkan adalah sebesar 248,8 MWh per tahun. Ditinjau dari sisi kelayakan ekonomi, proyek ini
akan mencapai pengembalian modal pada tahun ke-8 dengan perhitungan metode payback periode.
Nilai NPV dari proyek ini adalah senilai Rp2.145.996.310 sehingga proyek ini layak untuk
dilaksanakan.

Kata Kunci
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), PLTS On Grid, NPV, PVsyst, Payback Periode

1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi selaras dengan Penggunaan PLTS atap ini tidak luput
peningkatan laju produksi pada industri yang mendapat dukungan dari Gubernur Jawa
menyebabkan peningkatan konsumsi energi Barat, Ridwan Kamil. Beliau berencana untuk
listrik pada sektor industri. Sepanjang tahun mewajibkan seluruh industri yang berada di
2018 konsumsi energi listrik untuk sektor Jawa Barat untuk menggunakan PLTS atap
industri mengalami pertumbuhan sebesar sebagai implementasi dan dukungan terhadap
32,8% dari tahun sebelumnya. pengembangan EBT. PLTS atap dengan
Dilansir dari RUPTL PLN 2021-2030 sistem on grid juga memiliki periode
dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan pengembalian modal yang cepat dan biaya
Nasional (RUKN), target bauran energi adalah investasi yang lebih rendah.
sebesar 23% dengan porsi pembangunan PT.X merupakan salah satu industri yang
PLTS lebih besar mengingat harga PLTS yang bergerak pada bidang tekstil di Cimahi, Jawa
semakin murah dan masa pembangunan yang Barat. Sebagai upaya dukungan terhadap
lebih cepat.[2 ] pengembangan EBT serta didukung dengan
Dukungan terhadap pengembahangan didukung wilayah geografis perusahaan yang
energi baru terbarukan, khususnya pada selalu mendapatkan penyinaran matahari yang
bidang PLTS, tertuang juga dalam Peraturan cukup, kondisi ini menjadikan potensi
Menteri ESDM No. 26 Tahun 2021. Dalam pembangunan PLTS menjadi besar. Area
peraturan ini pengguna PLTS atap pabrik dengan memiliki atap yang luas dan
mendapatkan keuntungan dengan nilai ekspor mendapatkan penyinaran yang cukup
listrik dari PLTS ke PLN sebesar 100%.[3 ] sehingga PLTS atap on grid memiliki potensi

297
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022

baik untuk dibangun dengan memanfaatkan dimanfaatkan sebagai PLTS. Dalam teknologi
lahan efektif dan nilai investasi yang lebih pemanfaatan potensi cahaya matahari untuk
rendah. Suplai daya listrik akan difokuskan pembangkitan PLTS, terdapat hal-hal yang
untuk memenuhi kebutuhan energi di sebagian berperan terhadap jumlah energi yang
Divisi Dyeing. Berangkat dari hal-hal tersebut, dihasilkan, diantaranya adalah DNI (Direct
maka dibuatlah sebuah rancangan sistem Normal Irradiance) yang merupakan jumlah
PLTS dengan judul “Perancangan Pembangkit cahaya yang datang secara tegak lurus
Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap On Grid terhadap permukaan tanah ataupun yang
Kapasitas 163,8 kWpUntuk Suplai Daya sejajar dengan tanah, DHI (Diffused
Listrik Industri Tekstil”. Horizontal Irradiance) yang merupakan nilai
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk yang merepresentasikan jumlah irradiasi
membuat perancangat PLTS Atap dengan matahari yang diterima permukaan dalam
sistem on grid untuk suplai daya listrik kondisi terbiaskan oleh awan dan partikel di
industri di PT.X pada ruang bagian Jet Dyeing, atmosfer, serta GHI (Global Horizontal
membuat simulasi perancangan PLTS Irradiance) yang merupakan total nilai
menggunakan perangkat lunak PVsyst, serta irradiasi gelombang pendek yang diterima
menghitung kelayakan ekonomi dengan bumi pada permukaan yang horizontal atau
metode payback periode dan NPV. sejajar dengan tanah.[3] Nilai DHI, DNI, dan
Metodologi penelitian yang digunakan GHI dapat diperoleh melalui laman NASA.
dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar
1 yang merupakan diagram alir penelitian. 2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS)
Secara umum PLTS merupakan sistem
pembangkit yang memanfaatkan energi
matahari untuk kemudian dikonversi menjadi
energi listrik menggunakan sel surya. PLTS
dibagi menjadi 3 jenis, diantaranya PLTS Off
Grid yang merupakan PLTS dengan sistem
komunal atau berdiri sendiri, PLTS On Grid
dengan sistem yang terkoneksi dengan
jaringan PLN, serta PLTS Hybrid yang
memiliki sistem terkoneksi dengan grid PLN
dan memiliki cadangan energi dari baterai atau
sistem pembangkitan lain.

2.3 Panel Surya


Panel surya merupakan alat konversi
irradiasi matahari untuk menjadi energi listrik.
Proses untuk konversi energi ini dinamakan
dengan fotoelektrik. Panel surya secara umum
dibagi menjadi dua tipe, yaitu mono
crystalline, poli cystalline, serta thin film.
Nilai effisiensi panel surya tipe mono
cyrstalline berada pada rentan 15-20%, untuk
tipe poly crystalline adalah sebesar 12-15%,
sedangkan untuk thin film adalah sebesar
10%.
Kualitas kerja dari sel surya dipengaruhi
oleh beberapa hal, diantaranya yang paling
signifikan memengaruhi kerja dari sel surya
Gambar 1. Diagram Alir Perancangan adalah besar temperatur dan irradiasi matahari
PLTS yang diterima oleh sel surya. [5 ]
Penyusutan daya keluaran modul surya
2. TINJAUAN PUSTAKA dihitung dengan menggunakan persamaan:
2.1 Potensi Cahaya Matahari 𝟎, 𝟓% (1)
𝑷𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒕 𝒏𝒂𝒊𝒌 𝒙℃ = × 𝑷𝑴𝑷𝑷 × ∆𝑻
Energi matahari di indonesia memiliki ℃
potensi besar dengan nilai 4,8 kWh/m2 atau
112.000 GWp yang berpotensi untuk

298
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022

Dimana PMPP merupakan besar daya keluaran dalam sistem PLTS termasuk beberapa sistem
panel surya dalam keadaan ideal dan ∆𝑇 proteksi seperti MCB.
merupakan selisih antara temperatur
maksimum di lokasi perancangan dengan 2.5 Inverter
temperatur ideal operasi panel surya (25oC). Inverter memiliki fungsi sebagai
Besar daya maksimum yang dihasilkan perangkat elektronik yang berfungsi untuk
panel surya pada temperatur maksimum mengubah arus DC keluaran panel surya
ditentukan dengan menggunakan persamaan menjadi arus AC yang siap didistribusikan
berikut: kepada pengguna dan grid. Penentuan
𝑷𝑴𝑷𝑷′ = 𝑷𝑴𝑷𝑷 − 𝑷𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒕 𝒏𝒂𝒊𝒌 𝒙℃ (2) kapasitas inverter adalah sebesar 1,25 dari
kapasitas PV terpasang. Inverter memiliki
Nilai Temperature Correction Factor
lifetime selama 20-25 tahun sebelum harus
digunakan dalam perhitungan luas array.
diganti dengan produk baru.
Besar nilai TCF ini dihitung menggunakan
persamaan berikut:
𝑷𝑴𝑷𝑷′ (3)
𝑻𝑪𝑭 = 2.6 Kabel
𝑷𝑴𝑷𝑷 Kabel merupakan perangkat yang
Perancangan PLTS atap dipengaruhi oleh berfungsi sebagai media penghantar listrik
ketersediaan atap serta luas array yang untuk mendistribusikan daya dari satu tempat
dibutuhkan. Apabila luas array < luas atap menuju tempat lain. Pemilihan kabel dalam
tersedia, sistem dapat dibangun. Kebutuhan suatu instalasi listrik adalah berdasarkan pada
luas array dihitung melalui persamaan nilai KHA (Kuat Hantar Arus).
berikut: Perhitungan nilai KHA berdasarkan PUIL
𝑷𝑽𝑨𝒓𝒆𝒂 (4)
𝑬𝒍 2011 ditunjukkan pada persamaan berikut:
= 𝐾𝐻𝐴 = 𝐼 𝑥 125% (9)
𝑮𝒂𝒗 × 𝜼𝒑𝒗 × 𝑻𝑪𝑭 × 𝜼𝒐𝒖𝒕
Dimana 𝐸𝑙 merupakan besar estimasi Dimana I merupakan besar arus yang
daya yang ingin diproduksi dalam satu hari, mengalir pada kabel serta 125% merupakan
Gav merupakan nilai GHI pada lokasi, nilai safety factor. Besar drop tegangan tidak
𝜼𝒑𝒗 merupakan besar efisiensi panel surya, serta boleh melebihi 5%.[4] Nilai I tegangan
𝜼𝒐𝒖𝒕 merupakan besar efisiensi inverter. dihitung dengan menggunakan dengan rumus
Daya yang dibangkitkan PLTS dihitung matematis seperti berikut:[5]
dengan menggunakan persamaan berikut: 𝑉𝑑𝑐 (10)
𝑷𝒘𝒂𝒕𝒕 𝒑𝒆𝒂𝒌 = 𝒂𝒓𝒆𝒂 𝒂𝒓𝒓𝒂𝒚 (5) %𝑉𝑑𝑐 = × 100%
× 𝑷𝑺𝑰 × 𝜼𝑷𝑽 𝑉
Perhitungan jumlah panel surya minimal
yang dibutuhkan dapat dihitung dengan 2.7 Sistem Grounding
persamaan berikut: Sistem Grounding adalah sistem proteksi
𝑃𝑤𝑎𝑡𝑡 𝑝𝑒𝑎𝑘 (6) pada peralatan listrik yang berfungsi untuk
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑙 𝑠𝑢𝑟𝑦𝑎 =
𝑃𝑀𝑃𝑃 menyalurkan arus listrik lebih ke bumi untuk
Besar rugi-rugi pada sistem PLTS ditentukan melindungi manusia ataupun peralatan dari
sebesar 15% sehingga nilai daya yang kejut listrik.[6 ] Saluran kawat grounding
dihasilkan oleh sistem dapat dihitung dengan menggunakan kawat bare copper (BC) dengan
persamaan berikut: ukuran diameter 50 mm2 sebagaimana diatur
𝑃𝑖 = 𝐽𝑚𝑙 𝑃𝑎𝑛𝑒𝑙 × 𝑃𝑀𝑃𝑃 (7) pada Peraturan Menteri Tenaga Listrik
× 𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 Republik Indonesia Nomor:
Sedangkan daya keluaran rata-rata harian PER.02/MEN/1998 tentang Pengawasan
dapat dihitung menggunakan persamaan Instalasi Penyalur Petir.[4] Nilai tahanan
berikut: pembumian wajib senilai ≤5Ω sebagaimana
ditunjukkan pada PUIL 2011.
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 (8)
= 𝑃𝑖 × 𝐺𝐻𝐼𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 2.8 kWh Exim
kWH Exim merupakan KWH meter
2.4 Combiner Box khusus untuk operasi paralel dengan
Combiner box merupakan komponen yang grid/PLN. KWh Exim adalah sebuah sistem
digunakan sebagai tempat penggabungan layanan, dimana listrik yang dihasilkan oleh
kabel-kabel dan komponen yang digunakan sistem pembangkit listrik tenaga surya yang
memenuhi syarat di rumah tangga dapat

299
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022

dikoneksikan (dikirim) ke jaringan distribusi Tabel 1. Data konsumsi energi


PLN, dan dapat digunakan kembali untuk
konsumsi oleh rumah tangga tersebut.

2.9 PVsyst
PVSyst merupakan perangkat lunak yang
digunakan dalam desain PLTS. Perangkat ini Konsumsi energi maksimum per-jam adalah
memiliki fungsi sebagai media pemodelan, sebesar 346,5 kWh atau 6.737 kWh per-hari.
pengukuran, serta analisis data pada sistem. Data temperatur didapatkan dari laman
Perangkat ini berfungsi untuk mendesain dan NASA yang merupakan data temperatur pada
memberi estimasi PV. Selain itu perangkat ini rentang tahun 2019 – 2021 sebagaimana
dapat digunakan untuk menyimulasikan ditunjukkan pada Tabel 2.
sebagian besar parameter yang diperlukan
dalam sistem perancangan PLTS serta akan Tabel 2. Tabel temperatur maksimum
memberikan laporan simulasi. DATA GHI (Global Horizontal Irradiation)
2.10 NPV Parameter Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Net present value merupakan selisih antara GHI 2019 4,49 5,21 4,7 4,89 5,19 5,13 5,35 5,68 6,18 6,22 5,83 4,96
nilai sekarang dari arus kas yang akan masuk (kWh/m²) 2020 4,37 3,98 4,79 4,81 4,46 4,79 4,91 5,34 5,83 5,06 5,08 4,42
dengan nilai sekarang dari arus kas yang akan /day 2021 4,00 3,89 4,98 5,23 4,79 4,20 5,06 5,15 5,40 5,38 4,53 4,58
keluar yang terjadi dalam periode waktu Maksimum 6,22
tertentu. Apabila nilai NPV bernilai positif, Minimum 3,89
Rata-rata 4,97
maka pendapatan dari suatu proyek atau
investasi akan melebihi dari proyeksi biaya Nilai temperatur maksimum selama tiga
yang perusahaan keluarkan. Berikut tahun berada pada suhu 30,10oC.
persamaan yang digunakan untuk menghitung Nilai irradiasi matahari menggunakan
nilai NPV: Global Horizontal Irradiation yang didapatkan
𝑇 dari laman NASA. [7] Nilai GHI rata-rata pada
(11)
𝐶𝑡 tahun 2019-2021 adalah sebesar 4,79 kWh/m2
∑ − 𝐶0 per hari sebagaimana ditunjukkan pada Tabel
(1 + 𝑟)𝑡
𝑡=1 3.
Dimana T merupakan proyeksi proyek Tabel 3. Tabel temperatur maksimum
dalam tahun, t merupakan periode dalam DATA TEMPERATUR MAKSIMUM

tahun, Ct merupakan pendapatan bersih setiap Parameter Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

tahun dan C0 merupakan modal awal investasi. 2019 27,62 27,48 27,12 27,58 26,69 27,48 26,58 27,58 28,75 29,83 30,1 29,5
T(◦C) 2020 28,25 26,66 26,78 27,99 27,07 26,37 26,44 27,27 27,76 27,54 26,87 26,08
2021 26,35 25,85 26,73 26,98 27,24 27,89 26,77 26,55 28,15 28,23 26,94 27,17
2.11 Payback Periode Maksimum 30,10

Payback periode merupakan hal yang Perancangan sistem PLTS memanfaatkan


merujuk pada pengembalian suatu modal Modul surya kapasitas 455Wp dengan
investasi dalam jangka waktu tertetu. Hal ini spesifikasi yang ditunjukkan pada Tabel 2.
mengarah pada periode ataupun jumlah tahun Tabel 2. Spesifikasi modul surya
yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai Spesifikasi Modul Surya
investasi semula. Cara menghitung payback Tipe Modul Surya LR4-72HBD 455M
period adalah dengan membagikan besaran Jenis Monocrystalline
nilai investasi atau cost investment dengan Pmax 455 Wp
jumlah aliran kas netto yang telah masuk Vmp 41,6 V
setiap tahunnya atau annual net cash flow. Voc 49,8 V
Imp 10,93 A
3. DATA PENELITIAN Efisiensi 20,90%
3.1 Rancangan Teknis PLTS Inverter yang digunakan yang memiliki
Kondisi beban puncak pada lokasi suplai spesifikasi seperti ditunjukkan pada Tabel 3.
daya PLTS ditunjukkan pada Tabel 1.

300
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022

Tabel 3. Spesifikasi inverter


Spesifikasi Inverter
Tipe Inverter SG110CX
Merk Sungrow
Max AC Output Power 130000 Watt
Max DC Input Power 100 kVA
Vmax Inverter 1100 V
Vmin Inverter 200 V
Imax Inverter 9*26A
MPPT 9
Perhitungan manual yang dilakukan
menghasilkan rancangan teknis untuk PLTS
sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.
Gambar 6. Losses Diagram
Tabel 4. Rancangan Teknis PLTS
Perancangan Teknis PLTS
4. DISKUSI
Parameter Nilai Satuan
𝑃 𝑎𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑘 11,60 Wp Pada perhitungan manual, panel surya yang
𝑃𝑀𝑃𝑃 443,4 Wp digunakan dalam perancangan adalah
TCF 0,975 sebanyak 360 panel. Panel-panel tersebut
PV area 755,3 m² dibagi menjadi 18 string yang dihubungkan
𝑃 𝑤𝑎𝑡𝑡 𝑝𝑒𝑎𝑘 157,9 kWp secara seri dengan masing-masing string berisi
Jumlah Panel 360 Panel 20 buah panel surya. Output dari masing-
Jumlah Inverter 2 Unit masing string menjadi daya input untuk
Daya output 691,74 kW/day masing-masing MPPT dari inverter. Wiring
Kabel yang dipilih dalam perancangan diagram dari perancangan ditunjukkan pada
ditunjukkan pada Tabel 5. gambar 7.

Tabel 5. Kabel

3.2 Hasil simulasi PVsyst


Orientasi modul surya menghadap timur
dan barat. Ringkasan sistem yang digunakan
dalam perancangan menggunakan PVsyst
ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 8. Ringkasan sistem PLTS (PVsyst)
Parameter Nilai Satuan
Jumlah Modul 360 Unit
Pnom Total 164 kWp
Jumlah Inverter 2 Unit
Gambar 7. Wiring Diagram PLTS
Pnom Total 200 kWac
Luas Area PV 714 m2 Dengan menggunakan perhitungan manual,
Produksi Energi 248,8 MWh/tahun
produksi energi minimum yang dapat
Performance Ratio 86,85 %
dihasilkan dalam satu hari adalah sebesar
Salah satu hasil dari simulasi 541,6 kWh, sedangkan untuk produksi energi
menggunakan perangkat lunak PVsyst adalah maksimum dengan nilai irradiasi matahari
penjabaran nilai rugi-rugi sistem PLTS yang sebesar 866,01 kWh/kWp adalah sebesar
digambarkan dalam sebuah losses diagram.[1] 691,74kWh per harinya. Secara rata-rata,
Gambar 6 menunjukkan losses diagram pada besar produksi energi harian dari PLTS
sistem PLTS yang dirancang. dengan nilai irradiasi 4,97 kWh/kWp adalah
sebesar 691,74 kWh..

301
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022

Salah satu hasil dari simulasi menggunakan 252.485,482 kWh per tahunnya. Harga energi
perangkat lunak PVsyst adalah penjabaran PLTS per kWh adalah senilai Rp670/kWh.
nilai rugi-rugi sistem PLTS yang digambarkan Dibandingan dengan harga listrik PLN untuk
dalam sebuah losses diagram. Losses diagram golongan R1-TR yang senilai
menunjukkan bahwa terdapat rugi energi yang Rp1.444,7/kWh, maka dalam satu tahun biaya
diterima oleh panel surya sebesar 3,63% yang penggunaan energi menggunakan PLTS ini
diakibatkan oleh kondisi posisi matahari yang memberikan penghematan senilai
mengalami perubahan posisi setiap harinya Rp195.671.743,62 dibandingan dengan
serta disebabkan juga oleh lokasi peletakkan menggunakan listrik yang didistribusikan oleh
panel surya.Selanjutnya terdapat IAM factor PLN. Dengan menggunakan metode NPV
on global atau Incidence Angle Modifier yang diketahui bahwa total penerimaan selama
merupakan rugi-rugi refleksi irradiasi periode proyek adalah sebesar
matahari terhadap panel surya. Besar rugi-rugi Rp3.969.657.525, sedangkan besar nilai NPV
IAM yang terhitung oleh simulasi adalah untuk proyek ini adalah sebesar
sebesar 2,06%. Rugi IAM terjadi akibat Rp2.145.996.310. Dengan nilai NPV>0, maka
adanya pantulan pada bahan gelas yang proyek tersebut dinyatakan layak untuk
digunakan untuk melindungi sel-sel modul dilaksanakan.
surya. Besar effisiensi panel surya pada Gambar 8 menunjukkan nilai cummulative
kondisi STC adalah sebesar 20,95%. Besar cash flow yang mulai mencapai nilai positif
nilai rugi-rugi akibat nilai irradiasi adalah pada tahun ke-8.
sebesar 0,19%. Besar nilai rugi-rugi akbibat
temperatur adalah sebesar 7,29%. Nilai rugi-
rugi temperature ini memiliki nilai paling
besar dibandingkan dengan nilai rugi-rugi
lainnya. Peforma dari modul surya akan
mengalami penurunan sebesar 0,4% untuk
setiap derajat kenaikan temperatur standar Gambar 8. Cummulative Cash Flow
kondisi temperatur (25oC). Secara umum,
operasi modul surya biasanya mengalami 5. KESIMPULAN
penyimpangan. Pada kasus ini, terdapat
standar toleransi daya sebesar 0-3%. Berdasarkan pada tujuan pelaksanaan dan
Pengembang modul surya menawarkan nilai pembuatan Tugas Akhir mengenai
power tolerance sebesar 0,37%. Rugi lainnya Perancangan PLTS Atap On Grid Kpasitas
yang diperhitungkan adalan mismatch losses 163,8 kWp untuk Suplai Daya Industri tekstil
yang merupakan representasi ketidaksesuaian ini, maka didapatkan kesimpulan seperti
daya keluaran dai modul surya akibat adanya berikut
variasi tegangan dan arus yang terpasang pada 1. Perancangan PLTS untuk suplai daya
suatu array. Pada perancangan ini, nilai industri tekstil ini menggunakan sisten On
mismatch losses menunjukkan nilai sebesar Grid. Perancangan menggunakan 360 panel
2,1%. Selanjutnya, terdapat nilai DC Ohmic surya kapasitas 455 Watt Peak dengan 18
Wiring Loss yang merupakan rugi-rugi yang array. Masing-masing array tersusun atas
diakibatkan oleh nilai tahanan listrik pada 20 modul surya yang disambungkan secara
jaringan. Desain yang baik memiliki nilai DC seri. Inverter yang digunakan pada
Ohmic Wiring Losses kurang dari 1,5%. Pada perancangan berjumlah 2 unit dengan
perancangan ini, nilai DC Ohmic Wiring kapasitas output masing-masing inverter
Losses adalah sebesar 1,01%. Terdapat juga sebesar 100kVA. Perancangan ini
rugi-rugi inverter akibat operasi sebesar menggunakan PV combiner box yang
1,57%. dilengkapi dengan MCB 16A 1 Fasa, 2
Hasil simulasi PVsyst menunjukkan bahwa Poles, serta AC combiner box yang
dalam kondisi beban optimum dan lama dilengkapi dengan MCB 3 Fasa 200A, 4
operasi selama 365 hari dalam satu tahun, Poles. Sistem pembumian untuk melindungi
energi yang dipenuhi oleh PLTS untuk user peralatan akibat kondisi beban lebih atau
adalah sebesar 248,8 MWh per tahun. Energi arus hubung singkat menggunakan batang
yang disuplai oleh grid adalah sebesar 2210,2 elektroda diameter 16 mm dengan panjang
MWh, sedangkan besar energi yang disuplai 6 meter yang dipasang masing-masing pada
kepada grid adalah sebesar 0 MWh per tahun. blok sistem pembumian panel surya dan
Ditinjau dari sisi ekonomi, sistem PLTS ini inverter. Produksi energi PLTS atap ini
mampu memproduksi energi sebanya dalam satu hari rata-rata mampu

302
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022

menghasilkan daya sebesar 691,74 kWh.


Dalam satu tahun, rata-rata energi yang DAFTAR PUSTAKA
dapat dihasilkan adalah sebesar 243.570,99 [2] Kementerian Energi Sumber Daya
kWh. Mineral, RUPTL 2021-2030, Jakarta:
2. Simulasi perancangan PLTS dilakukan
2021
dengan menggunakan perangkat lunak
PVsyst sebagai pembanding terhadap hasil [3] Kementerian Energi Sumber Daya
yang didapatkan dari perhitungan secara Mineral, Peraturan Menteri No.26
manual. Simulasi perancangan Tahun 2021, Jakarta, 2021
menggunakan 360 unit panel surya [4] Vignola. Frank, GHI Correlations with
kapasitas 455 watt peak serta 2 unit inverter DHI and DNI and the Effects of
kapasitas output 100kVA. Orientasi atap Cloudiness on one-minute Data, Oregon:
diatur menghadap arah timur dan barat Department of Physics Universitas of
dengan kemiringan sudut 20o sesuai kondisi Oregon, 2012
di lapangan. Simulasi perancangan [5] d. pada Sistem PLTS Terhubung Jaringan
memberikan hasil bahwa produksi energi PLN Satu Fasa 220 V AC 50 Hz
PLTS dalam satu tahun adalah sebesar Handoko. R. I, “Studi Karakteristik
248,8 MWh. Kurva I-V dan P-V menggunakan
3. Nilai NPV sebesar Rp2.145.996.310. Tracking DC Logger dan Low Cost
Proyek ini layak untuk dilaksanakan. Monitoring System,” PIMIMD, p. 176,
Periode pengembalian modal terjadi pada 2017.
tahun ke-8 dengan nilai keuntungan pertama [6] Wiles. John C, Photovoltaic System
pada tahun tersebut sebesar Rp4.549.526. Grounding,, Mexico: Southwest
Periode pengembalian modal untuk Technology Development Intitute
investasi PLTS ini terjadi pada tahun ke-8 College of Engineering New Mexico
proyek. State University, 2012
5. SARAN [7] IPCC, Renewable Energy Sources and
Perhitungan produksi energi yang dilakukan Climate Change Mitigation, Abu Dhabi:
oleh simulasi PVsyst mempertimbangkan Intergovernmental Panel on Climate
penurunan produksi sebesar 1% setiap Change, 2012.
tahunnya dan juga mempertimbangkan nilai [8] Mermoud. Andre, PVSYST User’s
rugi-rugi yang lebih kompleks. Terkait hal Manual, Switzerland, 2014
tersebut, maka nilai perhitungan manual [9] Spark. Ross, Everything to Know About
memiliki kelemahan dimana perhitungan rugi- Grid Tie Inverters, 2017
rugi hanya mempertimbangkan rugi-rugi [10] M. R. Patel, Wind and Solar Power
akibat temperatur. Untuk mendapatkan nilai System, Boca Raton: CRC Press, 2006.
produksi energi yang lebih akurat, sebaiknya
dalam perhitungan perancangan PLTS
mempertimbangkan rugi-rugi akibat degradasi
kondisi peralatan dan lain lain

303

Anda mungkin juga menyukai