Anda di halaman 1dari 18

ELEKTRONIKA INDUSTRI

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)

Disusun Oleh:
Kelas R5D
Kelompok III

Naufal Rafi Imamsyah 201944500253


Achmad Rayhan Pangestu 202144500263
Rahmanda Insani 202144500265
Reggie Aqshal Putra Afryjanto 202144500289
Syahrul Imam Mulyadi 202144500305
Muhammad Ardhi Pandya 202144500308
Cicy Fadila 202144500608

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2023
KATA PENGANTAR

Penyusun memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun, sehingga

akhirnya dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah yang berjudul “Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)” ini

disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Elektronika

Industri pada Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer. Pada kesempatan yang baik ini, penyusun menyampaikan rasa

hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus dan

ikhlas telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penyusun dalam

menyelesaikan makalah ini.

Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka

dari itu penyusun berharap kepada Bapak/Ibu Dosen untuk memberikan kritik

dan saran untuk menyempurnakan makalah. Dan penyusun berharap semoga

makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Jakarta, 9 Desember 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 4

A. Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia ................................... 4

B. Prinsip Kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya ........................... 4

C. Struktur Panel Surya............................................................................. 6

D. Bagian-bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya ........................ 7

E. Manfaat dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya .................................. 8

F. Kelebihan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya ............................. 10

G. Kekurangan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya .......................... 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 13

A. Simpulan............................................................................................. 13

B. Saran . ................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah salah satu alternatif

sumber energi yang ramah lingkungan, terbarukan, dan tidak terbatas. Energi

surya dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik dengan menggunakan

panel surya yang terdiri dari sel-sel fotovoltaik. PLTS memiliki banyak

potensi dan manfaat, terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia yang

mendapat sinar matahari sepanjang tahun.

PLTS adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi

energi listrik secara langsung atau tidak langsung. Secara langsung, PLTS

menggunakan efek fotolistrik yang terjadi pada bahan semikonduktor ketika

terkena cahaya. Secara tidak langsung, PLTS menggunakan sistem pemusatan

energi surya yang memfokuskan sinar matahari ke satu titik untuk

menggerakkan mesin kalor. Komponen utama PLTS meliputi modul surya,

inverter, dan baterai listrik.

Meskipun PLTS memiliki banyak keunggulan, PLTS juga

menghadapi beberapa permasalahan, antara lain: biaya investasi yang tinggi,

ketergantungan pada kondisi cuaca, rendahnya efisiensi konversi, dan

kurangnya kesadaran masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,

diperlukan beberapa solusi, antara lain: memberikan insentif dan subsidi bagi

pengguna PLTS, meningkatkan penelitian dan pengembangan teknologi

1
2

PLTS, mengoptimalkan desain dan lokasi pemasangan PLTS, dan melakukan

sosialisasi dan edukasi tentang manfaat dan cara penggunaan PLTS.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka problematika penelitian

ini dapat dirumuskan, sebagai berikut:

1. Bagaimana meningkatkan efisiensi konversi energi surya menjadi energi

listrik dengan menggunakan panel surya yang sesuai dengan kondisi cuaca

dan iklim di Indonesia?

2. Bagaimana mengurangi biaya investasi dan operasional pembangkit listrik

tenaga surya (PLTS) dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan

teknologi yang tersedia?

3. Bagaimana meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam

penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebagai sumber

energi alternatif yang ramah lingkungan?

C. Tujuan Penulisan

Rumusan masalah di atas, menghasilkan tujuan yang akan dicapai

dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui cara meningkatkan efisiensi konversi energi surya

menjadi energi listrik dengan menggunakan panel surya yang sesuai

dengan kondisi cuaca dan iklim di Indonesia.

2. Untuk mengetahui cara mengurangi biaya investasi dan operasional

pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan memanfaatkan sumber

daya lokal dan teknologi yang tersedia.


3

3. Untuk mengetahui cara meningkatkan kesadaran dan partisipasi

masyarakat dalam penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)

sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Indonesia

PLTS merupakan salah satu pembangkit tenaga listrik yang

menggunakan energi terbarukan sebagai bahan bakarnya. PLTS Kupang

merupakan salah satu PLTS yang berada di Indonesia dengan kapasitas

pembangkitan 5 Mega Watt (MW). PLTS ini dimiliki oleh PT. Lembaga

Elektronik Nasional (LEN) untuk mengatasi permasalahan kurangnya

pasokan tenaga listrik di daerah tersebut.

B. Prinsip Kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah pembangkit listrik

berkategori energi terbarukan yaitu tidak menggunakan bahan bakar fosil

sebagai bahan bakar utamanya. PLTS memanfaatkan sinar matahari sebagai

bahan utama untuk membangkitkan energi listrik. Jika ditinjau dari jenisnya

maka terdapat 2 jenis PLTS, yaitu:

1. Direct (langsung)

PLTS direct merupakan PLTS yang langsung dapat menghasilkan

energi dengan mengonversi cahaya menjadi energi listrik menggunakan

komponen semi konduktor didalamnya. Sebuah modul panel surya

biasanya disebut sebagai photovoltaic atau solar cell. Alur kerja dari

PLTS direct dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Panel surya menerima cahaya matahari dan membangkitkan tenaga

listrik DC.

4
5

b. Charge controller berfungsi untuk mengatur arus dan tegangan yang

dihasilkan oleh panel surya kemudian digunakan untuk mengisi accu

atau battery.

c. Accu atau battery berfungsi untuk menyimpan energi listrik yang

dihasilkan oleh panel surya.

d. Inverter berfungsi untuk mengubah tegangan searah menjadi bolak-

balik dengan spesifikasi tegangan tertentu.

2. Indirect (tidak langsung)

PLTS indirect merupakan PLTS yang menggunakan komponen

bantu yaitu lensa atau cermin untuk memfokuskan cahaya matahari

menuju concentrator. Proses pembangkitan energi listrik hampir sama

dengan PLTU yaitu memanfaatkan uap air bertekanan untuk memutar

turbin. Apabila pada PLTU disebut boiler, di dalam PLTS disebut sebagai

concentrator. Alur kerja dari PLTS Indirect dapat dijabarkan sebagai

berikut:

a. Cermin atau lensa menerima cahaya matahari kemudian memantulkan

cahaya kepada reseptor.

b. Concentrator menerima cahaya matahari yang kemudian memanaskan

air di dalam reseptor hingga menjadi uap bertekanan.

c. Turbin menerima energi kinetik dari uap air kemudian mengubah

energi tersebut menjadi energi mekanik.

d. Generator berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi

listrik.
6

e. Kondensor berfungsi untuk mendinginkan sisa uap air yang telah

melewati turbin hingga menjadi cair kembali kemudian air

disirkulasikan kembali.

C. Struktur Panel Surya

1. Cover Glass

Komponen ini berfungsi sebagai pelindung sel panel photovoltaic,

sehingga sel photovoltaic tidak terkena kontak dari luar seperti debu, air,

dan sebagainya. Bahan yang digunakan dapat berupa kaca maupun acrylic

yang berwarna transparan.

2. Laminating (Perekat)

Komponen ini berfungsi untuk melekatkan pelindung dengan

lapisan anti reflective di bawahnya.

3. Antireflective (Pelapis Anti Reflektif)

Komponen ini berfungsi untuk mencegah sinar matahari memantul

kembali setelah mengenai permukaan panel. Sehingga sinar matahari

secara efektif dapat terserap oleh sel photovoltaic.

4. N-Type Semicondutor

Komponen ini merupakan jenis semi konduktor yang diberikan

campuran bahan lain seperti arsenik, fosfor dan antimoni.

5. P-Type Semiconductor

Komponen ini merupakan jenis semikonduktor yang diberikan

campuran bahan lain seperti galium, indium dan boron.


7

6. Back Contact

Komponen ini adalah komponen yang melindungi bagian belakang

sel photovoltaic. Umumnya komponen ini dibuat dari bahan yang cukup

kuat seperti plastik, PVC dan aluminium.

D. Bagian-bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya

1. Panel Surya

Saat ini tersedia berbagai macam jenis panel surya di pasaran.

Pemilihan beberapa jenis panel surya tersebut didasarkan oleh kebutuhan

dari pengguna. Berikut merupakan jenis-jenis panel surya yang tersedia

dipasaran:

a. Monocrystaline Silicon

Panel surya jenis ini merupakan panel surya yang memiliki

efisiensi paling tinggi di kelasnya yaitu sebesar 15.1 %. Panel surya

ini juga merupakan panel surya yang paling umum digunakan.

b. Multicrystaline Silicon

Panel surya jenis Multicrystaline memiliki efisiensi yang sedikit

lebih rendah dari panel surya Monocrystaline yaitu 14.9 %.

c. Ribbon Silicon

Panel surya ini merupakan pengganti panel surya sebelumnya

yang berjenis polycrystaline. Panel surya jenis ini memiliki efisiensi

13 hingga 14%.
8

d. Amorphous Silicon

Panel surya jenis ini memiliki tingkat efisiensi yang rendah 4 –

6%. Namun teknologi dari panel surya ini merupakan yang paling

ramah lingkungan karena tidak menggunakan cadmium atau asam.

2. Solar Charge Controller

Komponen ini berfungsi sebagai kontrol arus dan tegangan yang

akan di alirkan menuju baterai. Tegangan yang dihasilkan oleh panel

surya adalah fluktuatif bergantung kepada intensitas cahaya yang

mengenai permukaan panel surya sehingga diperlukan komponen ini

untuk menjaga kestabilan tegangan dan arus yang dihasilkan panel surya.

3. Battery

Komponen ini digunakan sebagai penyimpan energi listrik yang

dihasilkan oleh panel surya. Panel surya tidak dapat menghasilkan energi

listrik pada malam hari, oleh karena itu diperlukan battery atau

akumulator sebagai alat untuk menyimpan energi listrik.

4. Inverter

Inverter berfungsi untuk mengubah tegangan DC yang dihasilkan

oleh panel surya menjadi tegangan AC sehingga dapat dipergunakan

untuk mensuplai peralatan yang ada pada rumah tangga.

E. Manfaat dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya

1. PLTS Mampu Menghasilkan Energi Listrik

PLTS memiliki banyak sekali manfaat untuk membantu kehidupan

manusia yang dapat menyediakan energi listrik yang dibutuhkan dalam


9

kehidupan sehari-hari. PLTS mampu mengolah foton matahari dan

mengubahnya menjadi energi listrik. Listrik ini yang kemudian bisa

dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyalakan peralatan

elektronik dan sebagainya.

2. PLTS Sangat Ramah Lingkungan

PLTS juga ramah lingkungan sehingga ekosistem bumi bisa lebih

terjaga. Dengan menggunakan energi listrik yang dihasilkan dari energi

alternatif sinar matahari, bumi akan terhindar dari polusi udara. Sumber

energinya berupa cahaya matahari sehingga tidak pernah habis. Berbeda

dengan listrik PLN konvensional yang membutuhkan bahan bakar

sehingga menyebabkan polusi udara.

3. PLTS Dapat Mengurangi Biaya Penggunaan Listrik Harian

Manfaat yang paling dapat dirasakan adalah pembangkit listrik

tenaga surya dapat mengurangi biaya penggunaan listrik harian. Energi

listrik yang dihasilkan dari energi surya akan bisa digunakan sebelum

menggunakan energi listrik PLN sehingga tagihan listrik PLN ini bisa

Anda hemat.

4. Penggunaan Listrik Dapat di Monitoring

Jika menggunakan PLN, Anda tidak mengetahui seberapa besar

penggunaan listrik yang Anda gunakan, maka dengan menggunakan

PLTS kini semua produksi listrik dan daya yang dikeluarkan dapat Anda

monitor setiap harinya melalui aplikasi canggih yang dirancang oleh tim

SUN Energy. Dengan aplikasi ini, Anda dapat memantau produksi listrik
10

yang dihasilkan PLTS Anda. Melalui aplikasi tersebut, Anda juga bisa

melihat penurunan tagihan listrik yang harus Anda bayarkan setiap

bulannya.

F. Kelebihan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya

1. Energi Bersih dan Ramah Lingkungan

Pembangkit listrik surya tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca

atau polusi udara selama operasinya, sehingga berkontribusi pada

mengurangi dampak perubahan iklim.

2. Sumber Energi Terbarukan

Matahari adalah sumber energi terbarukan yang tidak akan habis

selama masa hidup Bumi.

3. Penurunan Biaya

Biaya panel surya telah menurun dalam beberapa tahun terakhir,

sehingga pembangkit listrik surya semakin terjangkau.

4. Sistem Terdesentralisasi

Pembangkit listrik surya dapat ditempatkan di lokasi yang berbeda,

termasuk di daerah terpencil atau daerah terpencil, sehingga

memungkinkan distribusi energi yang lebih terdesentralisasi.

G. Kekurangan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Meskipun pembangkit listrik tenaga surya memiliki banyak

keuntungan, ada beberapa kekurangan atau tantangan yang perlu

dipertimbangkan:
11

1. Ketergantungan pada Sinar Matahari

Kekurangan utama pembangkit listrik surya adalah

ketergantungannya pada sinar matahari. Produksi energi surya

berfluktuasi sepanjang hari dan dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan

musim. Di malam hari atau pada hari mendung, produksi energi surya

dapat berkurang drastis atau bahkan nihil, yang memerlukan sistem

penyimpanan energi atau sumber energi cadangan.

2. Biaya Awal

Biaya investasi awal untuk memasang panel surya dan sistem

terkait bisa menjadi mahal. Meskipun biaya panel surya telah menurun

dalam beberapa tahun terakhir, masih memerlukan investasi yang

signifikan untuk menginstal sistem yang memadai.

3. Penggunaan Lahan

Pembangkit listrik tenaga surya membutuhkan lahan yang luas

untuk menempatkan panel surya. Ini bisa menjadi tantangan di daerah

perkotaan yang terbatas ruangnya atau di daerah dengan kepadatan

penduduk tinggi.

4. Kinerja Terbatas di Daerah dengan Cuaca Buruk

Di daerah yang sering mendung, berawan, atau bersalju,

pembangkit listrik surya mungkin tidak mencapai tingkat efisiensi yang

maksimal, sehingga produksi energinya dapat berkurang.


12

5. Pengelolaan Limbah

Panel surya mengandung beberapa bahan yang berbahaya dan sulit

untuk didaur ulang. Pengelolaan limbah panel surya yang sudah habis

masa pakainya menjadi isu yang perlu diperhatikan agar dampak

lingkungan bisa diminimalkan.

6. Integrasi dengan Jaringan Listrik

Pengintegrasian pembangkit listrik surya ke dalam jaringan listrik

yang sudah ada dapat menyebabkan tantangan teknis dan kebijakan.

Stabilitas jaringan dan koordinasi sistem distribusi perlu diperhatikan agar

energi surya dapat diintegrasikan secara efisien.

7. Penggunaan Sumber Daya dalam Produksi

Produksi dan pemasangan panel surya memerlukan penggunaan

sumber daya seperti energi dan bahan mentah. Proses ini dapat

menghasilkan emisi dan dampak lingkungan pada tahap produksi.


BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai Pembangkit Listrik Tenaga

Surya (PLTS), dapat disimpulkan bahwa:

1. Efisiensi konversi energi surya adalah seberapa baik panel surya

mengubah energi matahari menjadi listrik. Faktor-faktor yang

mempengaruhinya adalah kualitas panel, orientasi dan kemiringan,

kualitas inverter, dan pemeliharaan rutin.

2. Untuk mengurangi biaya investasi dan operasional PLTS dengan

memanfaatkan sumber daya lokal dan teknologi yang tersedia, seperti:

menggunakan bahan lokal yang murah dan mudah didapat untuk

membuat rangka atau penyangga panel surya, seperti bambu, kayu, atau

besi, menggabungkan PLTS dengan sumber energi lain yang ada di

sekitar, seperti angin, air, atau biogas, menggunakan sistem PLTS yang

tidak menggunakan baterai, yang dapat menghemat biaya pembelian dan

perawatan baterai, dan mengikuti program pemerintah yang memberikan

insentif atau bantuan untuk pengembangan PLTS, seperti subsidi, pajak,

atau kredit.

3. Untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam

penggunaan PLTS sebagai sumber energi alternatif yang ramah

lingkungan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:

melakukan sosialisasi dan edukasi tentang manfaat dan cara penggunaan

13
14

PLTS melalui media sosial, media massa, atau peragaan langsung di

tingkat RT/RW, memberikan insentif dan fasilitas bagi masyarakat yang

ingin memasang PLTS di rumah, usaha, atau fasilitas umum, seperti

subsidi, kredit, atau bantuan teknis, membangun kerjasama dan sinergi

antara pemerintah, swasta, LSM, dan masyarakat dalam pengembangan

dan pengelolaan PLTS, seperti melalui program sistem energi desa, dan

mendorong inovasi dan kreativitas dalam pemanfaatan PLTS untuk

berbagai keperluan, seperti penerangan, pendingin, pompa air, atau

pengisian baterai.

B. Saran

Adapun saran yang diharapkan dari hasil pembahasan tentang

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), yaitu: pemanfaatan pembangkit

listrik tenaga surya (PLTS) di Indonesia dapat dilakukan dengan

meningkatkan sosialisasi dan edukasi tentang manfaat dan cara penggunaan

PLTS bagi masyarakat, khususnya di daerah terpencil yang belum terjangkau

oleh listrik PLN.


DAFTAR PUSTAKA

Nathaniel, Samuel. (2021, 7 Juni). Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap

Terbaik di Indonesia. Diakses pada 9 Desember 2023, dari

https://sunenergy.id/blog/pembangkit-listrik-tenaga-surya.

Rangkuti, Maksum. (2023, 29 Juli). Apa Itu Pembangkit Listrik Tenaga Surya?.

Diakses pada 10 Desember 2023, dari https://fatek.umsu.ac.id/2023/07/29/apa-

itu-pembangkit-listrik-tenaga-surya/.

Yuniarti, N., & Aji, I. W. (2019). Modul Pembelajaran Pembangkit Tenaga

Listrik. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai