Anda di halaman 1dari 15

Jenis Pemanfaatan Energi Surya

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ekonomi Energi

Dosen Pengampu,

Dr. Yadi Mulyadi, M.T..

Disusun oleh :

Wirdatul Hayaty (1902315)

TEKNIK ELEKTRO

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Jenis Pemanfaatan Energi Surya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah ekonomi
energi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang teknologi energi
surya bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Yadi Mulyadi, M.T.. selaku dosen mata kuliah
ekonomi energi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Padang Panjang, 10 November 2021

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................................................. i


Daftar Isi ......................................................................................................................................... ii
Bab I ................................................................................................................................................ 1
Pendahuluan .................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................................................. 1
BAB II............................................................................................................................................. 2
Pembahasan..................................................................................................................................... 2
A. Energi Surya......................................................................................................................... 2
B. Photovoltaics ........................................................................................................................ 2
C. Solar water heater ................................................................................................................ 3
D. Concentrating Solar Power .................................................................................................. 5
E. Passive solar heating and daylighting .................................................................................. 6
F. Solar process heat and space heating and cooling ............................................................... 7
G. Perhitungan ekonomis dari pemanfaatan tenaga surya ........................................................ 8
BAB III ......................................................................................................................................... 11
Penutup ......................................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 11
Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 12

ii
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Energi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Selama
ini, dalam mencukupi kebutuhan energi selalu mengandalkan minyak bumi dan gas alam.
Hal tersebut menyebabkan kelangkaan pada bahan bakar minyak bumi dan gas alam.
Dengan adanya perkembangan zaman dan teknologi, telah terjadi pergeseran dimana untuk
mencukupi kebutuhan akan energi, telah berkembang pembangkit energi yang
menggunakan bahan bakar energi terbarukan seperti menggunakan cahaya dan panas
matahari (Widayana, 2012).
Dengan memanfaatkan cahaya dan panas matahari sebagai sumber energi, telah
menciptakan teknologi baru yaitu photovoltaics, solar water heater, concentrating solar
system, passive solar heating and daylighting, solar process heat and space heating and
cooling.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan photovoltaics, solar water heater, concentrating solar
system, passive solar heating and daylighting, solar process heat and space heating and
cooling ?
2. Bagaimana prinsip kerja dari photovoltaics, solar water heater, concentrating solar
system, passive solar heating and daylighting, solar process heat and space heating and
cooling ?
3. Bagaimana perhitungan ekomonis dari pemanfaatan tenaga surya?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian photovoltaics, solar water heater, concentrating solar system,


passive solar heating and daylighting, solar process heat and space heating and cooling.
2. Mengetahui prinsip kerja photovoltaics, solar water heater, concentrating solar system,
passive solar heating and daylighting, solar process heat and space heating and cooling.
3. Mengetahui perhitungan ekonomis dari pemanfaatan tenaga surya.

1
BAB II

Pembahasan

A. Energi Surya

Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari. Energi ini
dapat dimanfaatkan dengan menggunakan serangkaian teknologi seperti pemanas
surya, fotovoltaik surya, listrik panas surya, arsitektur surya, dan fotosintesis buatan.
Teknologi energi surya secara umum dikategorikan menjadi dua kelompok, yakni
teknologi pemanfaatan pasif dan teknologi pemanfaatan aktif. Pengelompokan ini
tergantung pada proses penyerapan, pengubahan, dan penyaluran energi surya. Contoh
pemanfaatan energi surya secara aktif adalah penggunaan panel fotovoltaik dan panel
penyerap panas. Contoh pemanfaatan energi surya secara pasif meliputi mengarahkan
bangunan ke arah matahari, memilih bangunan dengan massa termal atau kemampuan
dispersi cahaya yang baik, dan merancang ruangan dengan sirkulasi udara alami.

B. Photovoltaics

Photovoltaic adalah suatu teknologi atau penelitian mengenai penggunaan energi


matahari dengan cara mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Cell
photovoltaic merupakan suatu peralatan non mekanik yang umumnya terbuat dari
campuran silicon. Upaya penggunaan tenaga matahari ini hingga kini masih terus dalam
tahap pengembangan. Namun demikian dengan terus melonjaknya harga minyak maka
insentif untuk mengembangkan photovoltaics menjadi semakin tinggi. PV digunakan
untuk mengoperasikan peralatan perumahan, peralatan komersial, pencahayaan dan
pendingin udara untuk semua jenis bangunan. Hal ini cocok untuk daerah – daerah yang
belum ada sumber listrik.
Beberapa jenis sel surya yang bisa di temui di pasaran yaitu :
1. Monocrystalline silicon PV Module
2. Polycrystalline silicon PV Module
3. Amorphous silicon PV Module
4. Hybrid silicon PV Module
Prinsip kerja Photovoltaic yaitu :

2
 Panel surya mengubah sinar matahari menjadi listrik DC.
 Solar charge controller (SCC) mengatur listrik DC untuk disimpan di baterai.
 Baterai memiliki sejumlah kapasitas daya untuk menghidupkan beban listrik.
 Inverter mengubah listrik DC menjadi AC.
 Beban dapat berupa listrik DC ataupun Listrik AC.

Gambar 1 Cara kerja Photovoltaic

Sel Surya diproduksi dari bahan semikonduktor yaitu silikon yang berperan sebagai
insulator pada temperatur rendah dan sebagai konduktor bila ada energi panas. Sebuah
Silikon Sel Surya adalah sebuah diode yang terbentuk dari lapisan atas silikon tipe n
(silicon doping of “phosphorous”), dan lapisan bawah silikon tipe p (silicon doping of
“boron”). Elektron-elektron bebas terbentuk dari milion photon atau benturan atom pada
lapisan penghubung (junction= 0.2-0.5micron) menyebabkan terjadinya aliran listrik.

C. Solar water heater

Gambar 2 Solar water heater

3
Pemanas air tenaga matahari atau lebih dikenal dengan solar water heater
merupakan alat pemanas air yang memanfaatkan tenaga panas matahari sebagai energi
utama untuk dapat memanaskan air dalam jumlah / volume tertentu. Alat ini terdiri dari 2
bagian utama yaitu Tangki Storage (tangki penyimpanan air) dan Panel Kolektor (panel
surya penangkap panas matahari). Berbeda dengan panel surya penangkap cahaya matahari
(Photovoltaic) yang digunakan untuk menghasilkan listrik, Panel Kolektor Solar Water
Heater adalah Panel yang menerima Energi Panas Matahari (Thermal) untuk di transfer ke
air yang ada didalam panel kolektor sehingga air dalam kolektor menjadi panas dan
kemudia bersirkulasi ke tangki storage.
Pemanas air tenaga surya atau Solar Water heater bekerja berdasarkan dua
fenomena alami :
1. Prinsip Thermosiphon (Pemanasan Air Secara Langsung)
Matahari memanaskan kolektor yang sudah di isi air baku, air yang sudah
dipanaskan melalui tenaga (sinar radiasi) matahari mengalir keatas masuk kedalam
tangki sedangkan air dingin turun kebagian bawah kolektor. Matahari memanaskan
air tersebut di dalam kolektor, dan sirkulasi berlangsung terus menerus. Prinsip ini
disebut efek Thermosiphon. Makin besar perbedaan temperatur air, makin cepat
aliran air panas ke tangki. Pada waktu tidak ada sinar matahari, maka efek
Thermosiphon berhenti, dan air disimpan dalam tangki, air akan tetap panas, karena
tangki pemanas air tenaga surya sudah dilapisi dengan lapisan isolasi yang tebal dan
berkualitas tinggi.
2. Prinsip Thermosiphon Dengan Heat Exchanger (Pemanasan Air Secara Tidak
Langsung)
Pada daerah dengan temperatur yang mencapai titik beku atau daerah
pergunungan. Sistem konvensional dengan thermosiphon kurang cocok karena air
beku akan mengembang dan memecah pipa pada kolektor. Rheem Solar Water
Heater mengembangkan sistem Heat Exchanger yang efisien. Prinsip Thermosiphon
yang sama berproses pada sistem ini hanya saja yang menyerap panas adalah cairan
coolblend.

4
Cairan coolblend menyerap panas dari radiasi matahari dengan sangat cepat, lalu
melewati heat exchanger (pipa stainless yang ada di dalam tangki), heat exchanger
kemudian memanaskan air yang ada didalam tangki pemanas air tenaga surya.

D. Concentrating Solar Power

Solar thermal atau biasa disebut Concentrating Solar Power merupakan


pemanfaatan energi matahari secara tidak langsung, prosesnya yaitu dengan mamanfaatkan
sinar matahari dengan cara menggunakan cermin atau reflector untuk memantulkan dan
memfokuskan sinar matahari ke arah receiver yang didalamnya terdapat cairan / fluida.
Temperatur fluida naik yang kemudian dialirkan melewati heat exchanger untuk
memanaskan air sampai terbentuk uap air untuk menggerakkan turbin uap.

Gambar 3 Concentrating Solar Power

Solar thermal menggunakan empat pendekatan teknologi yang meliputi:


1. Parabolic Trough
Rasio solar flux concentration yang dihasilkan sebesar 30-100 kali. Fluida
bertemperatur tinggi mencapai 400C, kemudian memanaskan air melalui heat
exchanger sampai menjadi uap sehingga dapat memutar turbin.
2. Solar Tower atau central receiver
Teknologi ini menggunakan heliostats untuk mengikuti pergerakan sinar matahari.
Heliostat ini terletak di sekitar tower dan berfungsi untuk mengumpulkan dan
memfokuskan sinar matahari. Sinar matahari yang telah terfokus ini kemudian
diarahkan ke receiver yang terletak di atas tower, yang didalamnya terdapat fluida.

5
Fluida bertemperatur tinggi ini dapat mencapai 500-1500C, kemudian mentransfer
panasnya ke air melalui heat exchanger untuk kemudian diubah menjadi uap yang
menggerakkan turbin.
3. Parabolic Dish
Terdiri dari struktur tunggal yang mendukung sebuah parabolic dish cermin yang
memantulkan cahaya pada solar receiver yang terletak pada pusat dish. Untuk
menangkap sinar matahari secara optimum, rangkaian dish mengikuti pergerakan
matahari. Sinar matahari yang terkonsentrasi ini kemudian digunakan untuk
memanaskan gas helium atau hidrogen yang terdapat pada tabung tipis mesin 4 silinder
stirling engine. Akibat dari pemanasan sinar matahari yang terkonsentrasi, gas menjadi
memuai untuk kemudian menggerakkan piston silinder.

E. Passive solar heating and daylighting

Merupakan penggunaan energi matahari untuk memanaskan bangunan. Bangunan


yang dirancang untuk pemanas matahari pasif biasanya memiliki jendela besar yang
menghadap ke selatan. Bahan yang menyerap dan menyimpan panas matahari dapat
dipasang di lantai dan dinding yang diterangi matahari. Lantai dan dinding kemudian akan
memanas di siang hari dan perlahan melepaskan panas di malam hari, saat panas paling
dibutuhkan. Fitur desain surya pasif ini disebut gain langsung.
Fitur desain pemanas surya pasif lainnya yaitu sunspaces dan dinding trombe.
Sebuah ruang matahari (yang mirip seperti rumah kaca) dibangun di sisi selatan sebuah
bangunan. Saat sinar matahari melewati kaca atau kaca lainnya, ia menghangatkan ruang
matahari. Ventilasi yang baik memungkinkan panas bersirkulasi ke dalam bangunan. Di
sisi lain, dinding trombe adalah dinding yang sangat tebal menghadap ke selatan, yang
dicat hitam dan terbuat dari bahan yang menyerap banyak panas. Panel kaca atau kaca
plastik, dipasang beberapa inci di depan dinding, membantu menahan panas. Dinding
memanas perlahan di siang hari. Kemudian mendingin secara bertahap pada malam hari,
ia mengeluarkan panasnya di dalam gedung.
Banyak fitur desain pemanas surya pasif juga menyediakan pencahayaan alami.
Pencahayaan siang hari hanyalah penggunaan sinar matahari alami untuk mencerahkan
interior bangunan. Untuk menerangi ruangan yang menghadap ke utara dan lantai atas,

6
clerestory – deretan jendela di dekat puncak atap – sering digunakan bersamaan dengan
denah lantai terbuka di dalam yang memungkinkan cahaya memantul ke seluruh bangunan.
Tentu saja, terlalu banyak pemanasan matahari dan pencahayaan alami dapat menjadi
masalah selama musim panas. Untungnya, ada banyak fitur desain yang membantu
menjaga bangunan surya pasif tetap sejuk di musim panas. Misalnya, overhang dapat
dirancang untuk menaungi jendela saat matahari tinggi di musim panas. Sunspaces dapat
ditutup dari sisa bangunan. Dan sebuah bangunan dapat dirancang untuk menggunakan
ventilasi udara segar di musim panas.

F. Solar process heat and space heating and cooling

Merupakan penggunaan komersial dan industri panas matahari. Kolektor surya


tanpa glasir adalah salah satu bentuk paling sederhana dari teknologi panas
matahari. Bahan penghantar panas, biasanya logam gelap atau plastik, menyerap sinar
matahari dan mentransfer energi ke fluida yang melewati atau di belakang permukaan
penghantar panas. Prosesnya mirip dengan bagaimana selang taman, diletakkan di tempat
terbuka, akan menyerap energi matahari dan memanaskan air di dalam selang.
Berikut cara kerjanya :

1. Sinar matahari: Sinar matahari mengenai material gelap di kolektor, yang


memanas.
2. Sirkulasi: Cairan dingin (air) atau udara bersirkulasi melalui kolektor, menyerap
panas.
3. Penggunaan: Cairan yang lebih hangat digunakan untuk aplikasi seperti pemanasan
kolam.

7
Kolektor udara surya transpirasi biasanya terdiri dari bahan pelapis logam
berlubang berwarna gelap yang dipasang pada dinding yang ada di sisi selatan
bangunan. Sebuah kipas menarik udara luar melalui perforasi dan masuk ke ruang di
belakang kelongsong logam, di mana udara memanas hingga 30 ° F-100 ° F di atas suhu
udara sekitar. Kipas kemudian menarik udara ke dalam gedung, di mana ia didistribusikan
melalui sistem ventilasi gedung. Jenis teknologi ini paling baik untuk memanaskan udara
dan ventilasi ruang dalam ruangan. Ini juga dapat diterapkan pada beberapa aplikasi
manufaktur dan pertanian, seperti pengeringan tanaman. Berikut cara kerjanya :

1. Sinar matahari: Sinar matahari mengenai kelongsong logam berlubang gelap, yang
memanas.
2. Sirkulasi: Kipas sirkulasi menarik udara melalui perforasi di belakang kelongsong
logam, memanaskan udara, yang kemudian ditarik ke dalam gedung untuk
didistribusikan.
G. Perhitungan ekonomis dari pemanfaatan tenaga surya

Dalam melakukan pembangunan pembangkit listrik menggunakan tenaga surya,


diperlukan biaya pemasangan yang sangat mahal. Oleh karena itu, diperlukan perhitungan
ekonomi teknik yang meliputi
1. Biaya (cost), digolongkan menjadi beberapa kelompok yaitu :
- Biaya investasi awal
- Biaya operasional
- Biaya pergantian dan biaya perawatan alat.
Total biaya = Biaya investasi + Biaya Operasional dan Perawatan

8
2. Net Present Value (NPV)
Dengan metode ini kelayakan suatu investasi awal atau pemilihan berbagai
alternatif, semua proyeksi cashflow pada masa depan diharuskan dinyatakan pada
nilai sekarang yang ekivalen dengan besar tingkat suku bunga untuk dijadikan
perbandingan.
Persamaan untuk mencari nilai bersih sekarang :
Net PV = Σ PVbenefit – Σ PVcost
Dimana :
PW of Benefit = A (P/A,i,n)
(P/A,i,n )=(〖(1+i)〗^n-1)/〖i(1+i)〗^n (4)
Dimana :
PW of Cost = biaya yang dikeluarkan (biaya investasi)
PW of Benefit = kas masuk
i = tingkat suku bunga
n = periode
3. Annual Cash Flow Analysis (ACF)
Untuk menghitung jumlah setara saat ini, bisa dengan membandingkan alternatif
berdasarkan arus kas tahunan setara (equivalent annual cash flows). Dalam situasi
tertentu, dimungkinkan untuk menghitung Equivalent Uniform Annual cost
(EUAC), Equivalent Uniform Annual Benefit (EUAB), atau selisih antara
keduanya (EUAB-EUAC ).
4. Future Worth Analysis (FW)
Future worth analysis (analisa nilai yang akan datang) seperti analisis nilai sekarang
hanya berbeda waktu sekarang dan yang akan datang.
Sebagai mana dapat terlihat pada Persamaan – persamaan sebagai berikut :
FW = A (F/A,i,n)
(F/A,i,n )=(〖(1+i)〗^n-1)/i
Dimana :
A = pendapatan yang diterima
i = tingkat suku bunga
n = periode

9
Dengan nilai A merupakan arus kas yang diperoleh dan (F/A,i,n)
merupakan compound factor untuk analisis nilai yang akan datang pada periode ke-
n.
5. Benefit – Cost Ratio Analysis (B-CR)
Merupakan metode praktis yang dipergunakan untuk menilai kemanfaatan suatu
proyek, dimana diperlukan analisa yang panjang dan luas.
6. Payback Period (PP)
Payback period merupakan suatu metode untuk mengetahui berapa lama investasi
modal akan kembali atau berapa lama waktu yang diperlukan kembali pengeluaran
investasi.

Dari analisis atau perhitungan diatas akan diketahui biaya ekonomis dalam
pembuatan pembangkit listrik tenaga surya (Winardi et al., 2019).

10
BAB III

Penutup

A. Kesimpulan

Energi surya merupakan energi yang dapat digunakan untuk pembangkit listrik.
Seiring dengan kemajuan teknologi, telah muncul beberapa teknologi yang memiliki fungsi
masing – masing dalam pengolahan energi surya. Pertama photovoltaic, dimana teknologi
yang berfungsi untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Solar water
heater merupakan alat pemanas air yang memanfaatkan tenaga panas matahari sebagai
energi utama untuk dapat memanaskan air dalam jumlah / volume tertentu. Passive solar
heating and daylighting Merupakan penggunaan energi matahari untuk memanaskan
bangunan. Solar process heat and space heating and cooling merupakan penggunaan
komersial dan industri panas matahari.

11
Daftar Pustaka

Winardi, B., Nugroho, A., & Dolphina, E. (2019). Perencanaan Dan Analisis Ekonomi
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat Untuk Desa Mandiri. Jurnal Tekno,
16(2), 1–11. https://doi.org/10.33557/jtekno.v16i1.603

Widayana, G. (2012). Pemanfaatan Energi Surya. Diakses dari


https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPTK/article/view/2876

Pramudika, A. (2014). PhotoVoltaics (PV) : Revolusi Energi di Masa Depan. Diakses dari
https://www.kompasiana.com/ardhi.dikka/54f79995a333111e738b48f6/photovoltaics-pv-
revolusi-energi-di-masa-depan
Rakhman. (2021). Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya Tersentral-Solar Thermal
Poweer Plant (CSP). Diakses dari https://rakhman.net/power-plants-id/cara-kerja-
pembangkit-listrik-tenaga-surya-tersentral-solar-thermal-power-plant-csp/
Herijanto, O. (2018). Sekilas tentang Photovoltaic. Diakses dari
http://puramayungan.com/readnews/4/sekilas-tentang-photovoltaic
Wikipedia bahasa Indonesia. Energi Surya. Diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Energi_surya
Prasetio, W. Prinsip Kerja Photovoltaic. Diakses dari
https://www.academia.edu/39024425/Prinsip_Kerja_Photovoltaic
Pemanas Air INDOTECHNO. (2019). Pemanas Air Tenaga Matahari / Solar Water Heater.
Diakses dari http://aristonsolarwaterheater-pai.com/artikel-detail/pemanas-air-tenaga-
matahari-solar-water-heater.html
Rheem. (2020). Bagaimana Cara Kerja Pemanas Air Tenaga Surya (Solar Water Heater).
Diakses dari https://rheem.id/2020/02/19/bagaimana-cara-kerja-pemanas-air-tenaga-surya-
solar-water-heater/
Renewable Energy World. Passive Solar Heating and Daylighting. Diakses dari
https://www.renewableenergyworld.com/types-of-renewable-energy/what-is-solar-
energy/passive-solar-heating-and-daylighting/#gref
EPA. (2021). Teknologi Pemanasan dan Pendinginan Tenaga Surya. Diakses dari https://www-
epa-gov.translate.goog/rhc/solar-heating-and-cooling-
technologies?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=nui,sc

12

Anda mungkin juga menyukai