Anda di halaman 1dari 16

KONVERSI ENERGI CAHAYA

OLEH :

ASNITA

PEMERINTAH ACEH
DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 JULI


2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadiran Allah SWT atas segala rahmatnya yang telah
di berikan kepada kita bersama,sehingga makalah ini dapat kita selesaikan dengan isi
yang akan kami tentukan.Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan semangat baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca.bahkan kami berharap lebih jauh agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami.untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kemampuan makalah ini.

Bireuen, 06 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1

BAB II PERMASALAHAN
2.1. Rumusan Masalah............................................................................ 2
2.2. Tujuan.............................................................................................. 2

BAB III PERMASALAHAN


3.1. Potensi Air sebagai Sumber Energi.................................................. 3
3.2. Pembangkit Listrik Energy Air (PLTA).......................................... 4
3.3. Jenis-Jenis PLTA............................................................................. 4
3.4. Dasar Konversi Energy Air.............................................................. 6
3.5. Komponen-Komponen PLTA.......................................................... 7
3.6. Bagian-Bagian PLTA....................................................................... 9
3.7. Prinsip Kerja PLTA.......................................................................... 10
3.8. Keunggulan dan Kelemahan PLTA................................................. 11

BAB IV PENUTUP
Kesimpulan ..................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berdasarkan letak geografis, Indonesia merupakan negara yang kaya akan
energi surya. Cahaya dan panas matahari (energi surya) kemudian dikonversi
untuk dimanfaatkan dalam bentuk energi listrik. Pemanfaatan panas energi surya
yang dikonversi menjadi bentuk energi listrik biasa ditemukan dalam solar
thermal. Makalah ini memiliki bahasan yang berbeda dari solar termal, yaitu
membahas pengujian peltier yang termasuk peralatan termoelektrik. Peltier yang
digunakan pada makalah ini adalah tipe TEC 1-12706. Pengujian dilakukan
untuk membuktikan bahwa peltier adalah salah satu perangkat yang dapat
mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik secara langsung. Komponen
yang digunakan pada pengujian ini meliputi 8 buah peltier TEC 1-12706 yang
dirangkai seri serta sebuah heat sink untuk menghomogenkan temperatur pada
sisi lain peltier yang tidak menghadap matahari. Pengujian dilaksanakan selama 5
hari dengan pengambilan data setiap 10 menit selama 8 jam, dimulai dari pukul
08:00 hingga 16:00 WIB. Pengujian meliputi pengukuran intensitas cahaya, arus,
tegangan serta beda temperatur dan perhitungan daya keluaran. Dari hasil
pengujian diperoleh rata – rata intensitas matahari dan daya keluaran tertinggi
pada pukul 11:40.
Tenaga surya menggunakan energi matahari dan cahaya untuk
menyediakan thermal , cahaya, dan listrik untuk rumah. Tenaga surya adalah
sumber utama dari semua bentuk energi di bumi. Ini adalah salah satu energi
yang membantu dalam menjaga keseimbangan ekologi melalui proses
fotosintesis dan efek rumah kaca. Manusia telah menggunakan sinar matahari
untuk mengeringkan pakaian dan merebus makanan selama beberapa generasii
11,4%, meleset dari target yang ditetapkan (10,2%).
Energi cahaya matahari sendiri memiliki dua tipe pemanfaatan, yaitu:
Passive Solar Energy. Salah satu contoh penggunaan energi cahaya matahari

1
yang pasif adalah saat kita menjemur pakaian atau menjadikannya pencahayaan
alami untuk di rumah. Tipe pasif ini biasanya tidak menggunakan alat perantara
lagi. Active Solar Energy. Panel surya merupakan contoh dari kategori
penggunaan energi cahaya matahari aktif. Berbeda dengan tipe pasif, energi
cahaya pada panel surya mengalami perubahan energi dengan menggunakan alat
dan perantara sebelum dapat digunakan

2
BAB II
PERMASALAHAN

2.1. Rumusan Masalah


1. Apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Surya?
2. Bagaimana Pemasangan Panel Surya?
3. Bagaimana Pemanfaatan Tenaga Surya di Kehidupan?
4. Bagaimana Manfaat Tenaga Surya?
5. Bagaimana Prinsip Dasar Tenaga Surya?
6. Bagaimana Prinsip Kerja Tenaga Surya?
7. Apa saja Kelebihan dan Kekurangannya?

2.2. Tujuan
1. Mengetahui Pembangkit Listrik Tenaga Surya.
2. Mengetahui Pemasangan Panel Surya.
3. Mengetahui Pemanfaatan Tenaga Surya di Kehidupan.
4. Mengetahui Manfaat Tenaga Surya.
5. Mengetahui Prinsip Dasar Tenaga Surya.
6. Mengetahui Prinsip Kerja Tenaga Surya.
7. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangannya.

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya


Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang
mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pembangn listrik bisa
dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung
menggunakan photovoltaic dan secara tidak langsung dengan pemusatan
energi surya. Photovoltaic mengubah secara langsung energi cahaya menjadi
listrik menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya menggunakan
sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk
memfokuskan energi matahari kesatu titik untuk menggerakkan mesin kalor.
Energi surya atau matahari telah dimanfaatkan di banyak belahan
dunia dan jika dieksplotasi dengan tepat, energi ini berpotensi mampu
menyediakan kebutuhan konsumsi energi dunia saat ini dalam waktu yang
lebih lama. Matahari dapat digunakan secara langsung untuk memproduksi
listrik atau untuk memanaskan bahkan untuk mendinginkan. Potensi masa
depat energi surya hanya dibatasi oleh keinginan  untuk menangkap
kesempatan. Ada banyak cara untuk memanfaatkan energi dari matahari.
Tumbuhan mengubah sinar matahari menjadi energi kimia dengan
menggunakan fotosintesis.  memanfaatkan energi ini dengan memakan dan
membakar kayu. Bagimanapun, istilah “tenaga surya” mempunyai arti
mengubah sinar matahari secara langsung menjadi panas atau energi listrik
untuk kegunaan . dua tipe dasar tenaga matahari adalah “sinar matahari” dan
“photovoltaic” (photo = cahaya, voltaic = tegangan). Photovoltaic tenaga
matahari melibatkan pembangkit listrik dari cahaya. Rahasia dari proses ini
adalah penggunaan bahan semi konduktor yang dapat disesuaikan untuk
melepas elektron, pertikel bermuatan negative yang membentuk dasar listrik.
Bahan semi konduktor yang paling umum dipakai dalam
sel photovoltaic adalah silikon, sebuah elemen yang umum ditemukan di

4
pasir. Semua sel photovoltaic mempunyai paling tidak dua lapisan
semikonduktor seperti itu, satu bermuatan positif dan satu bermuatan negatif.
Ketika cahaya bersinar pada semi konduktor, lading listrik menyeberang
sambungan diantara dua lapisan menyebabkan listrik mengalir,
membangkitkan arus DC.  Semakin kuat cahaya yang diterima, semakin kuat
pula aliran listik yang  didapatkan.
Sistem photovoltaic tidak membutuhkan cahaya matahari yang terang
untuk beroperasi. Sistem ini juga membangkitkan listrik di saat hari mendung,
dengan energi keluar yang sebanding ke berat jenis awan. Berdasarkan
pantulan sinar matahari dari awan, hari-hari mendung dapat menghasilkan
angka energi yang lebih tinggi dibandingkan saat langit biru sedang yang
benar-benar cerah.
Di Indonesia, PLTS terbesar pertama dengan kapasitas 2×1 MW
terletak di Pulau Bali, tepatnya di daerah Karangasem dan Bangli. Pemerintah
memberi izin kepada siapa saja untuk meniru dan membuatnya di daerah lain
karena PLTS ini bersifat opensource atau tidak didaftarkan dalam hak
cipta. Wilayah Indonesia yang sudah menggunakan PLTS adalah :
1. Bali
2. Nusa Tenggara Barat
3. Alor, Nusa Tenggara Timur
4. Sulawesi Selatan

3.2. Pemasangan Panel Surya


Panel surya mengubah tenaga sinar matahari menjadi listrik. Listrik
tersebut disimpan di dalam aki, kemudian aki menghidupkan lampu, TV,
pompa air, dan peralatan listrik lainnya.
Dalam penggunaan panel surya / solar cell untuk membangkitkan
listrik di rumah, ada beberapa hal yang perlu  pertimbangkan karena
karakteristik dari panel surya / solar cell : Panel surya / solar cell memerlukan

5
sinar matahari. Tempatkan panel surya / solar cell pada posisi dimana tidak
terhalangi oleh objek sepanjang pagi sampai sore.
Panel surya / solar cell menghasilkan listrik arus searah DC. Untuk
efisiensi yang lebih tinggi, gunakan lampu DC seperti lampu LED. Instalasi
kabel baru khusus untuk arus searah DC untuk perangkat berikut ini
misalnya : lampu LED (Light Emiting Diode), TV, Charge HP, komputer, dan
lain-lain.

3.3. Pemanfaatan Tenaga Surya di Kehidupan


3.3.1. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Matahari
Kaca-kaca besar mengkonsetrasikan cahaya matahari ke satu garis
atau titik. Panas yang dihasilkan digunakan untuk menghasilkan uap panas.
Panasnya, tekanan uap panas yang tinggi digunakan untuk menjalankan turbin
yang menghasilkan listrik. Di wilayah yang disinari matahari, Pembangkit
Listrik Tenaga Matahari dapat menjamin pembagian besar produksi listrik.
Berdasarkan proyeksi dari tingkat arus hanya 354MW, pada tahun
2015 kapasitas total pemasangan pembangkit tenaga panas matahari akan
melampaui 5000 MW. Pada tahun 2020, tambahan kapasitas akan naik pada
tingkat sampai 4500 MW setiap tahunnya dan total pemasangan kapasitas
tenaga panas matahari di seluruh dunia dapat mencapai hampir 30.000
MW, cukup untuk memberikan daya untuk 30 juta rumah.

3.3.2.  Pemanas dan Pendingin Tenaga Matahari


Panas tenaga matahari menggunakan panas matahari secara langsung.
Pengumpul panas matahari  diatas atap dapat menyediakan air panas untuk
rumah, dan membantu menghangatkan rumah. Sistem panas matahari
berdasarkan prinsip sederhana yang telah dikenal selama berabad-abad,
matahari memanaskan air yang mengisi bejana gelap. Teknologi tenaga panas
matahari yang ada di pasar saat ini sangat efisien dan bisa diandalkan. Saat ini
pasar menyediakan tenaga matahari untuk aplikasi dengan cakupan luas, dari

6
pemanas air domestik dan pemanas ruangan di perumahan dan gedung
– gedung komersial, sampai pemanas kolam renang, tenaga
matahari - pendingin, proses pemanasan industri  dan memproses air menjadi
tawar.
Saat ini produksi pemanas air panas domestik merupakan aplikasi
paling umum untuk tenaga panas matahari. Di beberapa negara hal ini telah
menjadi sarana yang umum digunakan oleh gedung tempat tinggal.
Tergantung pada kondisi dan konfigurasi sistem, kebutuhan air panas dapat
disediakan oleh tenaga matahari hingga 100%. Sistem yang lebih besar dapat
ditambahkan untuk menutupi bagian penting dari kebutuhan energi untuk
pemanas ruangan. Ada dua tipe teknologi;  Tabung vakum - penyedot di
dalam tabung vakum menyedot radiasi dari matahari dan memanaskan cairan
di dalam, seperti di panel tenaga matahari datar. Tambahan radiasi diambil
dari reflektor di belakang tabung. Bentuk bundar tabung vakum membuat
cahaya matahari dari berbagai sudut dapat mencapai penyerap secara
langsung. Bahkan disaat mendung, ketika cahaya datang dari banyak sudut
pada saat bersamaan, tabung vakum kolektor tetap dapat efektif. Kolektor
solar panel datar pada dasarnya merupakan kotak yang ditutupi kaca yang
ditaruh di atap seperti cahaya langit. Di dalam kotak terdapat serangkaian
tabung pemotong dengan sirip pemotong terpasang. Seluruh struktur dilapisi
substansi hitam yang didesain untuk menangkap sinar matahari. Sinar ini
memanaskan air dan campuran bahan anti beku, yang beredar dari kolektor
turun ke pemanas air di bawah tanah.
Pendingin tenaga matahari. Pendingin tenaga matahari menggunakan
sumber energi panas untuk menghasilkan dingin dan atau mengurangi
kelembaban udara dengan cara yang sama dengan lemari pendingin
atau AC konvensional. Aplikasi ini cocok dengan energi panas matahari,
sejalan dengan meningkatnya permintaan pendingin ketika panas matahari
banyak. Pendingin tenaga matahari telah sukses didemonstrasikan.

7
Penggunaan skala besar dapat diharapkan di masa depan, sejalan dengan
berkurangnya biaya teknologi ini, terutama untuk sistem skala kecil.

3.4. Manfaat Tenaga Surya


Tenaga surya yang diserap bumi adalah sebanyak 120.000 Tera Watt.
Pada prinsipnya tenaga surya sebagai pembangkit listrik dengan dua cara:
a. Produksi uap dengan ladang cermin yang digunakan untuk menggerakkan
turbin. (Pembangkit listrik tenaga surya berskala besar)
b. Mengubah sinar matahari menjadi energi listrik
menggunakan photovoltaic. (Pembangkit listrik tenaga surya berskala
kecil).
Tenaga surya dapat diaplikasikan sebagai berikut:
1. Sebagai penerangan di rumah.
2. Sebagai penerangan laumpu jalan
3. Sebagai penerangan lampu taman.
4. Sebagai sumber listrik untuk instalasi wireless, radio pemancar,
perangkat komunikasi.
5. Sebagai signal kereta api, kapal
6. Sebagai portable power supply
7. Sebagai pemanas untuk menggerakkan tubin pembangkit listrik
tenaga surya seperti di Nevada, Amerika
8. Sebagai sumber tenaga untuk perangkat satelit.

3.5. Prinsip Dasar Tenaga Surya


Tenaga matahari dapat diubah menjadi tenaga listrik dengan dua cara:
1. Photovoltaic (PV device) atau Solar Cell, yaitu mengubah cahaya
matahari langsung menjadi listrik. Cara ini umumnya digunakan di daerah
terpencil yang belum ada jaringan listrik konvensional.
Penggunaan photovolaic banyak digunakan untuk kalkulator, jam tangan,
rambu-rambu jalan, lampu penerangan taman dan sebagainya.

8
2. Solar Power Plants, sistem ini tidak secara langsung menghasilkan listrik
yaitu panas yang dihasilkan alat pengumpul panas matahari digunakan
untuk memanaskan suatu cairan sehingga menghasilkan tenaga uap untuk
tenaga generator.
Lebih mudahnya menerangkan cara kerja panel
surya photovoltaic yaitu photon dari cahaya matahari
menabrak electrons menjadi suatu energi yang lebih tinggi sehingga
terjadi listrik. Istilah photovoltaic menjelaskan mode operasi
suatu photodiode dimana arus yang melalui device selururuhnya terjadi
karena adanya perubahan induksi tenaga cahaya. Hampir semua
peralatan photovoltaic adalah berupa photodiode.

3.6. Prinsip Kerja

Sinar matahari mengenai solar panel, masuk kedalam solar charg


controller, arus disini masih dalam keadaan DC. Lalu dialirkan ke baterai,
disini masuk kedalam inverter untuk mengubah arus DC menjadi AC lalu
dapat dimanfaatkan untuk berbagai alat-alat elektronik.

9
3.7. Kelebihan dan Kekurangan
3.7.1. Kelebihan
 

1. Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap


perubahan iklim seperti pada kasus penggunaan bahan bakar fosil karena
panel surya tidak memancarkan gas rumah kaca yang berbahaya seperti
karbon dioksida.
2. Panel surya memanfaatkan energi matahari dan matahari adalah bentuk
energi paling berlimpah yang tersedia di planet .
3. Panel surya mudah dipasang dan memiliki biaya pemeliharaan yang
sangat rendah karena tidak ada bagian yang bergerak.
4. Panel surya tidak memberikan kontribusi terhadap polusi suara dan
bekerja dengan sangat diam.
5. Banyak negara di seluruh dunia menawarkan insentif yang
menguntungkan bagi pemilik rumah yang menggunakan panel surya. 
6. Harga panel surya terus turun meskipun  masih harus bersaing dengan
bahan bakar fosil.
7. Tidak diharuskan membeli semua panel surya yang diperlukan dalam
waktu yang sama, tetapi dapat dibeli secara bertahap yang berarti tidak
perlu melakukan investasi besar secara instan.
8. Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam masa pakai  yang
mencapai 20  tahun.
9. Masa pakainya yang panjang, mencapai 25-30 tahun, menggaransi
penggunanya akan menghemat biaya energi dalam jangka panjang pula.

10
3.7.2. Kekurangan
1. Panel surya masih relatif mahal, bahkan meskipun setelah banyak
mengalami penurunan harga. Harga panel rumah sedang saat ini ser
IDR27.500/wp (watt peak) .
2. Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena
banyak sinar matahari terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas. Rata-
rata panel surya saat ini mencapai efisiensi kurang dari 20%.
3. Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating  pada panel
surya.
4. Panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah lingkungan.
5. Daur ulang panel surya yang tak terpakai lagi dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan jika tidak dilakukan dengan hati-hati karena
silikon, selenium, kadmium, dan sulfur heksafluorida (merupakan gas
rumah kaca), kesemuanya dapat ditemukan di panel surya dan bisa
menjadi sumber pencemaran selama proses daur ulang.

11
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN

Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang


mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pembangn listrik bisa dilakukan
dengan dua cara, yaitu secara langsung menggunakan photovoltaic dan secara tidak
langsung dengan pemusatan energi surya. Photovoltaic mengubah secara langsung
energi cahaya menjadi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Pemusatan energi surya
menggunakan sistem lensa atau cermin dikombinasikan dengan sistem pelacak untuk
memfokuskan energi matahari ke satu titik untuk menggerakan mesin kalor.

Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap


perubahan iklim seperti pada kasus penggunaan bahan bakar fosil karena panel surya
tidak memancarkan gas rumah kaca yang berbahaya seperti karbon dioksida.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/berita-update/perubahan-energi-panel-surya-dan-energi-
matahari-1ukJjWR9EMJ/full

https://environment-indonesia.com/training-konversi-energi-untuk-sinar-surya/

http://jurnal.pnj.ac.id/index.php/sntm/article/view/2018

https://rezarizkiii.blogspot.com/2014/12/halaman-pengesahan-pembangkit.html

13

Anda mungkin juga menyukai