D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK :1
PEMERINTAH ACEH
DINAS PENDIDIKAN
Puji syukur diucapkan kehadiran Allah SWT atas segala rahmatnya yang telah
di berikan kepada kita bersama,sehingga makalah ini dapat kita selesaikan dengan isi
yang akan kami tentukan.Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan semangat baik pikiran
maupun materinya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
BAB II PERMASALAHAN
2.1. Rumusan Masalah............................................................................ 3
2.2. Tujuan.............................................................................................. 3
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan ..................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
membutuhkan peralatan studio yang lengkap. Material atau bidang yang dicukil
mudah didapatkan, misalnya papan kayu, hardboard, karet vinyl, dan sejenisnya.
Alat-alat dan tinta cetak juga mudah didapatkan, studio untuk mengerjakan tidak
memerlukan ruang yang luas. Produk cetaknya tidak kalah bernilai dengan
produk cetak yang menggunakan media lain maupun produk seni lukis. Melalui
cetak tinggi, dengan leluasa dapat melakukan eksperimen visual, dengan
menerapkan teknik cukil pada permukaan acuan cetak, sambil memanfaatkan
tinta-tinta warna yang beraneka ragam. Melaui teknik cukil sebagai media yang
mendorong untuk bereksperimen dengan teknik-teknik dan kemungkinan
berekspresi dengan bentuk estetik sendiri. Teknik cetak tinggi pada dasarnya
digunakan untuk mereproduksi sebuah gambar dengan citra yang sama dalam
jumlah yang banyak.
2
BAB II
PERMASALAHAN
2.2. Tujuan
1. Mengetahui pengertian teknik cetak tinggi.
2. Mengetahui alat dan bahan yang diperlukan untuk cetak tinggi.
3. Mengetahui cara membuat cetak tinggi.
4. Mengetahui tips dalam cetak tinggi.
5. Mengetahui tahapan proses cetak tinggi.
6. Mengetahui contoh cetak tinggi.
3
BAB III
PEMBAHASAN
4
Prinsip kerjanya adalah mendapatkan bagian positif (permukan yang
timbul) dan negatif (permukaan yang cekung). Bagian negatif yang
dihasilkan oleh cukilan tidak terkena warna, sebaliknya bagian positif yang
tidak tercukil terkena warna. Bagian yang timbul akan diberi tinta dengan
menggunakan roller, kemudian dicetak ke permukaan bidang cetak. Teknik
cetak ini bertolak belakang dengan teknik cetak intaglio dan etsa (etching)
yang justru bagian yang tergores menampung tinta yang kemudian
dicetakkan pada kertas.
Perbedaan dengan teknik cetak lainnya, cetak tinggi ini memiliki
kesederhanaan dalam peralatan, tidak membutuhkan teknologi yang canggih.
Seniman dapat lebih ekspresif dalam menghasilkan karya seni grafis,
lagipula ada beberapa nilai estetika yang tidak dapat diperoleh dengan
menggunakan teknologi yang canggih. Pada umumnya proses cetak
diaplikasikan pada permukaan benda yang datar. Proses pembuatan cetak
tinggi dilakukan secara manual, namun tidak menutup kemungkinan apabila
sketsa gambar merupakan hasil print-out.
5
4. Beri warna salah satu sisi potongan pelepah pisang dengan
menempelkannya pada bantalan
5. Cetak pada buku gambar sesuai pola yang diinginkan
6. Jadilah karya seni cetak tinggi yang diinginkan
6
pisau cukilnya tajam. Mata pisau yang tajam akan membuat bekas
cukilan menjadi bersih dan jelas. Bagian yang tidak akan dicetak
atau tidak digunakan untuk menghantarkan tinta (bagian negatif)
akan dicukil dengan menggunakan pisau cukil, sedangkan bagian
yang akan dicetak (bagian positif) akan tetap sejajar dengan
permukaan plat atau acuan cetak.
3. Setelah selesai dicukil, maka plat atau acuan cetak terlihat
memiliki permukaan yang dalam seperti relief. Sebelum memulai
proses cetak, plat atau acuan cetak diberi garis batas dengan
menggunakan pensil, fungsinya agar proses cetak akurat.
4. Selanjutnya proses cetak dapat dimulai. Pertama-tama ambil tinta
secukupnya dengan alat bantu yang dinamakan kape. Letakkan
tinta tersebut di atas permukaan kaca yang berfungsi sebagai
landasan untuk mengolah tinta.
5. Kemudian ratakan tinta tersebut untuk diproses dengan
menggunakan rol karet.
6. Setelah tinta selesai diproses, pindahkan tinta tersebut pada
permukaan plat yang akan dicetak dengan bantuan rol karet.
Pastikan tinta tersebut merata ke seluruh permukaan plat atau
acuan cetak.
7. Apabila tinta telah merata ke seluruh permukaan plat atau acuan
cetak yang timbul, maka proses cetak dapat mulai dikerjakan.
Letakkan plat atau acuan cetak di atas selembar kertas yang bersih
yang berfungsi sebagai alas kerja. Kemudian tempelkan kertas
yang akan dicetak di atas plat atau acuan cetak.
8. Proses cetak plat ke kertas dengan menggunakan etching machine,
hand press. Namun apabila tidak mempunyai salah satu dari alat
tersebut, ada cara yang lebih sederhana lagi yaitu digosok dengan
sendok, atau bahkan hanya diratakan dengan tangan saja. Pastikan
sendok tersebut digosok merata ke seluruh permukaan kertas,
7
sehingga diperoleh hasil cetak yang maksimal. Apabila kurang
kurang merata, hasil akan menjadi kurang jelas dan kurang tajam.
Setelah selesai dicetak, hasilnya dapat digantungkan sehingga
cepat kering atau hanya dengan didiamkan saja untuk sementara
waktu.
9. Setelah mencetak, agar plat atau acuan cetak tersebut dapat
digunakan kembali untuk mencetak di lain waktu, segera cuci plat
tersebut dengan air dan minyak tanah untuk menghilangkan
gumpalan-gumpalan tinta yang menempel di sela-sela permukaan
plat.
10. Apabila dalam proses cetak terdapat hambatan, misalnya hasil
cetak lama-lama kurang jelas dan kurang tajam, mungkin ada
gumpalan tinta yang membuat plat tersumbat. Jadi lakukan
pembersihan plat terlebih dahulu dengan air dan minyak tanah.
Setelah plat tersebut kering, proses cetak dapat dilanjutkan
kembali.
8
2. Perforasi, bertujuan untuk memudah penyobekan. Adapun bentuk-
bentuk perforasi adalah sebagai berikut: Garis, Hole/lubang,
Persegi/Kubus, Persegi panjang.
3. Cetak Timbul, cetak timbul sendiri dibagi menjadi dua bagian, yaitu
cetak timbul dengan pemanasan dan cetak timbul tanpa pemanasan.
4. Cetak Embose, adalah cetakan yang digunakan untuk memberikan
efek timbul pada hasil cetakannya. Pada prosesnya, cetak embose
menggunakan dua buah klise yang berbeda, yaitu klise patris dan klise
matris. Yang mana klise matris diletakkan pada Acuan cetak,
sedangkan klise patris ditempelkan di degel.
5. Cetak Nomorator, adalah cetakan yang digunakan untuk memberikan
nomor urut padah hasil cetak.
6. Cetak Hot Print, adalah teknik cetak yang mengunakan alumunium
foil sebagai bahan cetaknnya contoh pada undangan , kartu nama. kop
surat yang menghasilkan warna-warna emas ,perak,silfer dan lain lain
7. Stempel, adalah cetakan yang menggunakan karet sebagai bahan
cetakan. Hasil cetakan stempel berasal dari tulisan atau gambar yang
timbul pada stempel.
9
10
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Cetak tinggi adalah proses pembuatan dari bahan yang di cungkil atau
di cuil, sehingga permukaannya menjadi tinggi dan rendah, seperti relief pada
candi borobudur. Pada bagian yang tinggi dilumuri dengan tinta cetak dan alat
rol karet. Lalu dicetak pada lembaran kertas sehingga membentuk gambar.
Acuan cetak tinggi itu serupa dengan panel ukiran atau panel relief.
Oleh sebab itu, cetak tinggi disebut juga cetak relief. Acuan cetak tinggi
dibuat dari bahan-bahan keras dan lunak. Dalam pendidikan seni, kegiatan
mencetak oleh siswa. Bahan sederhana itu antara lain adalah umbi-umbian,
kayu lunak dan karet penghapus. Peralatan cukilnya pun sederhana, yaitu
pisau pena dan sejenisnya.
Mencukil atau menoreh bukan satu-satunya teknik untuk membuat
acuan cetak tinggi, tetapi masih ada teknik yang lain, yaitu menempel. Cara
pembuatan plat klise untuk cetak tinggi yaitu langkah pertama adalah
membuat sket di atas plat atau klise tersebut. Kemudian mencungkil dengan
pahat grafis atau pahat coret. Setelah itu, berilah tinta pada permukaan papan
tadi dengan cara diroll lalu dicapkan pada permukaan kertas polos. Maka
gambar yang ditoreh akan berpindah ke atas permukaan kertas. Cetak tinggi
atau cetak timbul merupakan proses mencetak dengan memanfaatkan bagian
yang paling tinggi dari alat cetak. Contoh alat cetak tinggi adalah stempel.
Hasil cetakan stempel berasal dari tulisan atau gambar yang timbul pada
stempel.
11
DAFTAR PUSTAKA
Seni Cetak Tinggi 1 : Pengertian Seni Cetak Tinggi Teknik Cukil – Desain
Seni Cetak Tinggi 3 : Proses Kerja Seni Cetak Tinggi Teknik Cukil – Desain
12