D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK :2
ANGGOTA : 1. WAHYUNI
2. RINA MONITA
3. MISNA HAYATI
4. M. IKHWANSYAH
5. DEDI FAREZA
6. SYAHRUL RAMADHAN
PEMERINTAH ACEH
DINAS PENDIDIKAN
Puji syukur diucapkan kehadiran Allah SWT atas segala rahmatnya yang telah
di berikan kepada kita bersama,sehingga makalah ini dapat kita selesaikan dengan isi
yang akan kami tentukan.Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan semangat baik pikiran
maupun materinya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
BAB II PERMASALAHAN
2.1. Rumusan Masalah............................................................................ 2
2.2. Tujuan.............................................................................................. 2
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan ..................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PERMASALAHAN
Cetak dalam yang paling pesat saat ini adalah rotogravure, terutama di
bidang percetakan industri, maka untuk memulai usaha tersebut, permasalahan
yang kita bahas mencakup:
2.2. Tujuan
1. Mengetahui pengertian teknik cetak dalam.
2. Mengetahui alat dan bahan yang diperlukan untuk cetak dalam.
3. Mengetahui langkah wirausaha di bidang cetak dalam.
4. Mengetahui tahapan proses cetak dalam.
5. Mengetahui cara kerja pembuatan cetak dalam.
6. Mengetahui teknik pemasaran cetak dalam.
7. Mengetahui contoh cetak dalam.
2
BAB III
PEMBAHASAN
3
Cetak dalam terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. Engraving
Engraving adalah teknik yang sangat rumit, khususnya dalam pemakaian
alatnya yang bernama burin. Burin digunakan sebagai pengukir logam.
Pertama-tama, logam disiram tinta secara keseluruhan. Setelah logam
dibersihkan, tinta yang tertinggal hanya pada bagian yang diukir. Hanya
beberapa orang yang memiliki keterampilan khusus untuk mampu
menggunakan burin dalam teknik engraving ini.
2. Etching
Etching adalah teknik cetak seni grafis dengan media tembaga yang
dilapisi lilin, kemudian digores menggunakan alat khusus seperti jarum
etsa untuk menggores tembaga. Lalu, tembaga akan dicelupkan ke dalam
asam nitrat yang bersifat korosif. Bagian yang tidak dilapisi oleh lilin
inilah yang akan membentuk sebuah pola.
3. Mezzotint
Mezzotint adalah seni grafis yang menggunakan media plat logam.
Permukaannya akan terlebih dahulu dibuat menjadi kasar secara merata.
Selanjutnya, gambar dibuat dengan plat logam yang dikerok hingga
memberikan efek gelap dan terang. Penemu teknik mezzotint adalah
Ludwig Von Siegen dengan menggunakan alat yang disebut rocker.
4. Drypoint
Drypoint adalah teknik yang hampir sama dengan engraving, yaitu
menggunakan alat runcing untuk mengukir goresan drypoint dengan hasil
pada bagian tepi garis menjadi terkesan lebih kasar. Teknik ini ditemukan
oleh Housebook Master.
4
3.2. Langkah-langkah Melakukan Wirausaha di Bidang Cetak Dalam
1. Tentukan produk grafika apa yang akan anda geluti, misalnya sablon
kaos, pembuatan spanduk, cetak undangan dan lain-lain.
2. Sediakan mesin yang akan digunakan untuk membantu mempermudah
pekerjaan kita nantinya.
3. Dan tahapan yang paling penting yaitu siapkan keterampilan kita agar
tidak kesulitan dalam mengelola wirausaha.
5
3.5. Cara Kerja
Hasil dari cetakan rotogravure (cetak dalam) tidak langsung dapat
dinikmati oleh konsumen, tetapi harus melalui beberapa tahap. Tahapan
pembuatan kemasan makanan ringan anak-anak, misalnya sebagai berikut:
6
menusukkan sejenis jarum khusus (stylus) sedemikian rupa sehingga
kedalaman nya lah yang menentukan hasil cetak. Jarum khusus itu sangat
keras dan bergerak sangat cepat naik turun, lazimnya menggunakan jarum
intan. Pada saat kini telah menggunakan sinar laser yang ditembakkan ke
permukaan tembaga dan menghasilkan ukiran-ukiran image yang berasal
dari sistem computer yang mengendalikan sinar laser tersebut. Setelah
gambar terbentuk maka pipa besi tersebut akan dilapisi lagi dengan
chrome agar tidak mudah teroksidasi dan lebih tahan terhadap keausan.
7
roll dengan lebar mulai dari 20 cm (labeling) hingga 1100 cm (floor
vinyl) dengan panjang lebih dari 5000 mtr tergantung material yang
digunakan. Demikian juga jenis material yang digunakan sangat
bervariasi, mulai dari plastik film 12mc hingga karton 320 gsm.
Sedangkan kelemahan dari rotogravure adalah, kualitas gambar tidak
setajam offset dan teks terbentuk dari susunan dot.
8
Selain bahan, industri rotogravure juga memungkinkan produsen
memiliki kemasan fleksibel dengan desain yang menarik dan beragam warna.
Kemasan tidak dicetak dalam kemasan polos, sehingga kamu bisa
memasukkan desain dan informasi produk dengan sangat lengkap untuk
memudahkan konsumen mengenali produkmu.
Untuk membuat satu desain saja, produsen harus membeli sebuah
silinder atau plat yang hanya berisi satu warna untuk warna penyusunnya.
Silinder inilah yang menjadi acuan terpenting dalam teknik cetak rotogravure.
Tanpa memiliki silinder, kamu tidak akan bisa mencetak desain untuk plastik
kemasan fleksibel.
Persoalan plat silinder ini yang menjadi penghambat banyak
pengusaha yang baru merintis bisnisnya untuk bisa memiliki produk dengan
kemasan fleksibel full color yang berkualitas. Hal ini karena harga plat
silinder untuk satu warna bisa mencapai 2/3 juta rupiah, dan harga bisa
semakin mahal dari banyaknya warna yang kamu gunakan.
Menghitung anggaran untuk plat silinder rotogravure memang mahal,
belum lagi dengan minimum pemesanan yang sangat besar. Biasanya
percetakan rotogravure hanya mau melayani produsen dengan pesanan ratusan
ribu pcs. Minimum pemesanan yang sangat besar ini pada akhirnya memaksa
produsen untuk memasarkan produknya dengan cepat agar alur keuangan
pada usaha yang kamu jalankan juga berjalan dengan baik.
Rotogravure boleh jadi pilihan untuk para produsen besar karena
siklus bisnisnya juga sudah stabil, tapi sistem percetakan ini bukanlah solusi
untuk para pengusaha yang baru merintis bisnis atau pengusaha UMKM.
Akibatnya adalah, selama ini bagi pengusaha yang baru merintis
produknya hanya menggunakan kemasan polos atau paperfoil yang tidak bisa
memberikan perlindungan untuk produk apalagi menaikkan harga jual produk.
9
untuk mendapatkan kemasan yang bisa digunakan untuk mengemas
produkmu.
BAB IV
10
PENUTUP
KESIMPULAN
Teknik cetak dalam adalah suatu teknik cetak dimana bidang pada plat
cetak bagian mencetak lebih rendah atau dalam dibandingkan dengan bagian
yang tidak mencetak.
Sekarang ini yang populer pada teknologi cetak dalam adalah
rotogravure.
Rotogravure adalah salah satu teknologi dalam dunia percetakan,
seperti kemasan mie instan, kemasan air mineral, dan sebagainya.
Kelebihan rotogravure dibandingkan dengan proses printing lainnya
adalah dapat digunakan untuk mencetak dalam roll dengan lebar mulai dari 20
cm (labeling) hingga 1100 cm (floor vinyl) dengan panjang lebih dari 5000
mtr tergantung material yang digunakan.
Sedangkan kelemahan dari rotogravure adalah, kualitas gambar tidak
setajam offset dan teks terbentuk dari susunan dot
DAFTAR PUSTAKA
11
https://ariandra.wordpress.com/2009/08/29/rotogravure-cetak-dalam/
https://kumparan.com/berita-hari-ini/mengenal-cetak-dalam-salah-satu-teknik-seni-
grafis-1unu7LmyoTR/full
http://senirupapgpaud.blogspot.com/2014/10/cetak-dalam-intaglio-print.html
https://mello.id/cetak-dalam/
https://brainly.co.id/tugas/10304039
https://id.wikipedia.org/wiki/Rotogravure
https://flexypack.com/rotogravure-penjelasan-lengkap-tentang-pencetakan-kemasan-
fleksibel/
12