D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK :4
PEMERINTAH ACEH
DINAS PENDIDIKAN
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
BAB II PERMASALAHAN
2.1. Rumusan Masalah ......................................................................... 3
2.2. Tujuan ........................................................................................... 3
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan .................................................................................. 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
teknik mencetak gambar, foto, karikatur, typography dan berbagai hasil
desainlainnya ke permukaan kaos. Artinya inti dari pembuatan kaos
selanjutnya selain memikirkan bahan adalah desain yang akan di sablon
ini. Karena pentingnya peran sablon dalam pembuatan kaos, maka banyak
sekali bisnis sablon manual untuk kaos bermunculan dan saling bersaing.
Dengan demikian ada 4 (empat) unsur pokok
dalam konsep pemasaran, yaitu orientasi pada kebutuhan dan keinginan
konsumen, kepuasan konsumen, kegiatan pemasaran yang terpadu dan
tujuan perusahaan.
2
BAB II
PERMASALAHAN
2.2. Tujuan
1. Mengetahui pengertian teknik cetak saring ?
2. Mengetahui langkah-langkah melakukan wirausaha di bidang cetak
saring ?
3. Mengetahui tahapan proses cetak saring/sablon?
4. Mengetahui alat dan bahan yang diperlukan?
5. Mengetahui tahapan kerja pembuatan cetak saring?
6. Mengetahui proses produk cetak saring?
7. Mengetahui teknik pemasaran untuk produk cetak saring?
3
BAB III
PEMBAHASAN
4
Cetak sablon merupakan proses stensil untuk memindahkan suatu
citra ke atas berbagai jenis media atau bahan cetak seperti : kertas, kayu,
metal, kaca, kain, plastik, kulit, dan lain-lain. Wujud yang paling
sederhana dari stensil terbuat dari bahan kertas atau logam yang dilubangi
untuk mereproduksi atau menghasilkan kembali gambar maupun hasil dari
suatu rancangan desain. Stensil tersebut selanjutnya merupakan gambaran
negatif dari gambar asli atau original dimana detail-detail gambar yang
direproduksi memiliki tingkat keterbatasan terutama bila mereproduksi
detail-detail yang halus. Pada teknik cetak sablon acuan yang berupa
stensil dapat juga melalui tahapan fotografi, yang pada umumnya dikenal
dengan istilah film hand cut. Film photographi dan emulsi stensil
direkatkan ke atas alat penyaring (screen) yang dibentangkan pada sebuah
bingkai yang terbuat dari bahan kayu maupun logam yang berfungsi
sebagai pemegang bagian dari suatu desain, dan harus mampu menahan
bagian yang digunakan selama proses penyablonan berlangsung.
Adakalanya para perancang grafis melakukan tahapan desain secara
langsung pada permukaan alat penyaring dengan bahan yang disebut
“tusche” dan kemudian menutup eseluruhan sablonan dengan lem. Tusche
selanjutnya dicuci dengan bahan pelarut agar diperoleh bagian yang dapat
mengalirkan tinta pada permukaan alat penyaring.
5
3.2.2. Tahap Melaksanakan Usaha
Dalam tahap ini, seorang wirausaha mengelola berbagai aspek yang
terkait dengan usahanya yang mencakup aspek-aspek berikut.
1. Pembiayaan
2. Sumber daya manusia
3. Kepemilikan
4. Organisasi
5. Kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan
mengambil keputusan, pemasaran, serta melakukan evaluasi.
6
Pada intinya adalah, proses design mengubah ide / gagasan
anda menjadi bentuk yang lebih konkret, yang dapat dilihat
oleh semua orang ( kecuali orang buta dan rabun ), dan
tujuan akhirnya untuk proses menyablon adalah agar design
tersebut dapat diolah menjadi Film / Klise Sablon.
7
kecepatan tinta untuk mengering, biasanya ini menjadi kendala
karena tinta yang mengering terlalu cepat di screen akan
menghambat proses pencetakan, anda perlu melancarkan
kembali pori – pori kain saring / screen yang telah tersumbat
oleh tinta yang telah mengering tersebut, karena bila tidak maka
hasil cetak tidak dapat terbentuk dengan sempurna.
Catatan : salah satu kelebihan dari tinta plastisol yang
digunakan dalam penyablonan t-shirts adalah bahwa tinta jenis
ini tidak akan mengering, bahkan bila anda meninggalkannya
diatas screen dalam jangka waktu yang lama, karena tinta jenis
ini membutuhkan proses curing untuk mengeringkannya.
2. Proses Curing
Proses ini memerlukan alat – alat yang khusus untuk dapat
mengeringkan jenis – jenis tinta tertentu. Seperti misalnya
tinta jenis plastisol yang perlu melalui proses pemanasan
dalam temperatur yang sangat panas ( sekitar 143 – 166 0 C
), biasanya dengan menggunakan mesin conveyer atau flash
heater. Untuk Tinta Karet / GL / Rubber, juga memerlukan
8
proses curing, dengan menggunakan mesin hot press yang
dapat diatur panas temperaturenya ( sekitar 110 – 130 0 C ).
9
5. Kodatrace
Digunakan sebagai film diapositif yaitu untuk memisah
motif tiap warna sebelum diafdruk.
6. Rapido
Alat untuk membuat motif/gambar pada kodatrace dengan
menggunakan tinta rapido.
7. Hair Dryer
Untuk mengeringkan screen setelah diolesi obat peka cahaya
dan mengeringkan hasil cetakan pada kain.
8. Hand Sprayer
Alat penyemprot untuk membuat lubang screen setelah
proses penyinaran dan untuk membersihkan screen setelah
penyablonan. Hand sprayer dilengkapi dengan selang plastik
yang dihubungkan pada kran air.
9. Meja Sablon
Meja untuk menyablon kaos atau lembaran yang ukurannya
kecil, dilengkapi dengan klem penjepitdan dapat diputar,
cukup untuk empat
10. Seterika
Alat untuk merapikan bahansebelum di sablon dan sesudah
di sablon.
11. Alat press
Digunakan sebagai alat fiksasi / penguat warna setelah
proses dengan pemanasan dan memberi tekanan sehingga
binder menguap dan zat warna menempel kuat ke bahan.
12. Timbangan
Alat untuk menimbang zat warna dan pengental untuk
membuat pasta warna
13. Gelas Ukur, Mangkok dan Gelas Plastik
Gelas ukur digunakan untuk mengukur kebutuhan
pelarut/air, mangkuk digunakan sebagai tempat untuk
mencampur pasta warna sablon.
10
14. Sendok, pengaduk dan solet
Sendok, solet dan pengaduk digunakan untuk mencampur
pasta warna supaya rata dan menuangkannya ke permukaan
screen.
15. Kuas
Alat untuk memoles tinta pada kodatrace, untuk mentusir
apabila ada kebocoran pada screen dan menggambar
langsung pada kain.
16. Penggaris
Alat untuk menggambar dan menentukan posisi gambar
pada desain dan media sablon.
17. Papan Landasan
Papan landasan terdiri dari Triplek sebagai penyangga
screen pada waktu afdruk, sedangkan papan yang dilapisi
busa dan blanket dilapisi perekat / lem kain (Hidronal G).
dan sebagai papan landasan pada penyablonan T-Shirt atau
kain yang ukurannya sesuai.
18. Kain Hitam
Untuk menutup gambar pada screen sebelum waktu
penyinaran dengan matahari atau penutup screen pada waktu
penyinaran menggunakan lampu supaya tidak tembus
bayangan motif.
19. Isolasi bening/transparan
Untuk merekatkan kodatrace atau kertas motif pada saat
afdruk supaya tidak
geser, untuk menutup bagian tepi screen sebelum
penyablonan supaya tidak bocor.
20. Karet Busa 5 cm
Untuk menyangga bagian dalam screen pada waktu afdruk
supaya permukaan screen datar.
11
21. Kaca Bening 2 mm
Untuk menutup dan menekan kodatrace pada waktu
penyinaran dengan sinar matahari atau pada meja afdruk
dengan lampu.
22. Gunting dan cutter
Alat pemotong kodatrace, kain, isolasi, lakban. Atau
pembuat lubang motif pada kertas pada cetak saring tanpa
kodatrace.
23. Baju kerja
Pakaian pelindung badan dari kotoran warna, bahan kimia
dan bahan berbahaya lainnya.
24. Masker
Alat penutup hidung pada waktu mencampur obat peka
cahaya atau mencuci screen.
3.4.2. BAHAN
1. Diazol afdruk + sensitizer (untuk bahan pengafdrukan)
2. Diazol remover (bahan untuk menghapus gambar pada
screen)
3. Cat tekstil
4. Cat PVC
5. Kain putih
6. Kertas HVS
7. M3 (larutan pengencer PVC sekaligus digunakan untuk
membersihkan screen)
8. Lem kertas untuk batas posisi barang cetakan atau anleg.
Batas posisi ini untuk bahan cetakan kertas dan plastik.
Sedangkan untuk kaos atau kain mengandalkan penyinaran
dari bawah untuk ketepatan posisi penyablonannya.
12
3.5. Cara Kerja
1. Permukaan Screen Sablon di poleskan cairan kental kusus/emulsion.
2. Cairan ini apabila telah dioleskan dan dikeringkan pada permukaan
screen tidak boleh terkena sinar matahari “dipoleskan dan
dikeringkan pada ruangan yang gelap/pada ruangan tanpa kena
cahaya langsung ultra violet”. Tujuannya ialah jika terkena cahaya
saat sudah kering maka polesan itu tidak akan dapat larut dengan air
dengan baik.
3. Setelah kering, permukaan itu di tempel/ditutup dengan Film dari
hasil Print BW “Black/White” pada media plastik/film transparent
atau pada biasanya dapat menggunakan kertasa transparan dari
Kalkir.
4. Dilanjutkan dengan proses “penyinaran” pada Sinar matahari atau
dibawah sinar yang mengandung ultraviolet. Proses penyinaran ini
ditentukan dnegan “Hitungan” untuk mengukur lamanya penyinaran
dan ditentukan oleh Keras tidaknya cahaya yang menerpa permukaan
screen sablon itu.
5. Film kemudian dilepas dari permukaan screen, Film yang telah
diprint itu akan “Menampakan” duplikasi dari apa yang telah kita
printa pada layar.
6. Tahap selanjutnya ialah penyiraman permukaan screen dengan air.
Cara penyiramanpun wajib berhati-hati sekali hal ini kenapa..??
karena hasil print yang tampak pada screen jika terkena air maka
akan terlarut, ini disebabkan oleh sebab film yang dicetak “Hitam”
dan permukaan layar yang ditutup Hitam tidak akan mengeras
“karena tidak tembus sinar”. Begitu sebaliknya, disinilah perlu
kehati-hatian dalam proses penyiraman yang sering disertai dengan
perangkat bantu “Semprot air mini” dengan tujuan agar air bisa lebih
keras dan bisa bagus tembus melelehkan hasil print yang tercetak.
7. Tahapan selanjutnya yakni pengeringan kembali dari proses diatas
dan dilanjutkan pada proses cetak dengan pemberian tinta kusus
Sablon.
13
8. Proses eksekusinya ialah dengan menuangkan tinta di atas layar dan
lalu disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet.
Satu layar digunakan untuk satu warna. Sementara bahan yang
dicetak berada dibawah screen sablon dan dilakukan penekanan
secara sedemkian rupa. Jadi proses cetak sablon ialah tiap warna
dalam sekali cetak.
14
teknik. Dalam prakteknya, sebelum menyablon adalah memasang screen
pada catok. Kemudian beri tanda patokan posisi benda (anleg) berupa
pengeleman kertas membentuk siku.
Patokan posisi sablon ini dibuat dengan cara menyablonkan pada
kaca meja sablon kemudian diberi tanda anleg. Cara lainnya,
menerawangkan gambar yang ada pada screen dengan benda yang akan
disablon yang diletakkan di bawahnya, kemudian digeser-geser hingga
posisi yang dikehendaki.
Setelah patokan posisi benda terpasang dengan baik maka
berikutnya tuangkan cat di atas screen kemudian, lakukan penggosokan
dari arah catok ditarik ke arah badan kita. Cara ini bisa berlainan setiap
orang bergantung kebiasaan masing-masing. Demikian seterusnya,
hingga produksi cetakan sablon selesai.
Setelah selesai screen dapat dicuci dengan M3 dengan
menggunakan kain perca katun atau kapas (jika sablon solvent base)
tetapi jika penyablonan water base (cat tekstil di atas kain) maka
pencuciannya cukup menggunakan air.
15
yang memakan waktu untuk riset dan testing pasar.
Anda harus pandai – pandai meng-update desain yang sedang
booming di kalangan masyarakat. Itu akan menjadi trik jitu untuk
menarik minat calon pelanggan.Sekarang coba lihat, di peluang
usaha Sablon yang Anda garap siapa saja pemainnya dan apa fitur
atau keunggulan dan kekurangan produk dan layanan mereka.
Kemudian pelajari juga trend yang ada saat ini, misalnya tren warna,
isu dan lain-lain. Hasil dari riset ini akan memunculkan ide segar
untuk memodifikasi produk yang unik, sesuai dengan selera pasar
dan mengikuti trend. Peluang usaha sablon banyak dilirik orang,
saatnya Anda memberikan yang terbaik. Satu saran juga untuk Anda
adalah perhitungkan biaya untuk modifikasi, modifikasi produk tak
perlu berbiaya mahal. Ingatlah bahwa tujuan Anda adalah menambah
keunikan dan nilai tambah bukan menjadikan produk atau layanan
Anda lebih mahal.
3. Manfaatkan Social Media Anda
Jangan hanya mengandalkan Offline Store. Tapi Anda juga harus
pandai-pandai memanfaatkan social media untuk pemasaran produk.
Menggunakan social media untuk mengembangkan peluang usaha
jadi alternatif utama di tengah mahalnya biaya iklan di media
konvensional. Selain itu channel social media dapat dikelola sendiri
oleh Anda. Pamerkan hasil produksi kaos Anda, terutama di
Instagram. Karena banyak calon pelanggan yang menggunakan
instagram sebagai media untuk mencari segala macam barang dan
instagram adalah sasaran empuk untuk pemasaran produk yang bisa
mendatangkan income baik untuk Anda.
4. Gunakan Sistem PO (Pre Order)
Sistem ini berlaku jika Anda sudah membuat produk kaos dengan
desain yang sudah Anda ciptakan sendiri. Posting di social media.
Terutama di Instagram. Tunggu dan lihatlah respon dari mereka.
Kebanyakan respon bagus yang akan Anda dapatkan. Misalnya,
sudah banyak yang ingin order kaos dengan desain tersebut. Disini
16
Anda bisa memanfaatkan sistem pre order selama 3 atau 4 hari untuk
mendapatkan kaos tersebut. Dengan begitu, Anda tidak perlu
menyediakan kaos dengan desain yang sama dalam jumlah banyak.
Anda hanya perlu membuatkan beberapa kaos yang sudah dipesan
saja.
5. Sesekali Adakan Promo Menarik
Disini , Anda bisa sesekali menarik minat pelanggan dengan
memberikan diskon kepada mereka yang akan memesan. Misalnya,
untuk pembuatan kaos 20 pcs, Anda dapat memberikan diskon 5%
atau bisa juga memberikan bonus souvenir cantik. Anda dapat
mempromosikan juga melalui social media , tidak harus bertemu
dengan calon pelanggan. Dengan begitu, minat pelanggan dapat
meningkat dengan cepat.
17
3.8. Contoh Cetak Saring (Sablon)
18
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Cetak saring adalah cetak secara langsung dimana acuan cetak dan
bahan cetaknya bertemu langsung dengan tinta oleh gaya tekan (degel)
kuas/rakel dengan bersifat pencurahan tinta secara saring/rembes ke atas
bahan cetak. Cetak ini biasanya disebut sablon.
Contoh paling umum untuk produk cetak saring adalah kaos
sablon, yang menjadi trend di kalangan anak muda. Sablon saat ini
menjadi trend fashion yang sangat berkembang di kalangan milenial,
sablon menjadi wadah menumpahkan ide-ide kreatif bagi mereka yang
dituangkan dalam bentuk karya seni.
Sehingga wirausaha sablon sangat bermanfaat jika diterapkan oleh
anak muda jaman sekarang, karena prosesnya pun tidak sulit, alat dan
bahan yang digunakan sederhana, dan terhitung dalam proses pembuatan
manual.
Namun untuk memulai usaha cetak saring/sablon, lebih baiknya
kenali dahulu alat dan bahan serta karakteristik bahan yang digunakan agar
sesuai dengan produk yang dibuat.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://pasarsantri.blogspot.com/2017/07/prakarya-dan-kewirausahaan-
rekayasa.html
https://www.ilmucerdasku.com/2019/05/wirausaha-produk-grafika-
pengertian.html
http://pendidikansoal1.blogspot.com/2013/12/makalah-cetak-sablon.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/cetak-saring/
http://materikuliah07.blogspot.com/2018/01/proposal-usaha-sablon.html
20
1