Anda di halaman 1dari 24

WIRAUSAHA PRODUK GRAFIKA CETAK SARING

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK :4

ANGGOTA : 1. INTAN MAULIDA


2. KHALIL SYAHPUTRA
3. CUT NADIA
4. NURUL AZKIA
5. PUTRI GEUMASEH
6. RUWAIDA

PEMERINTAH ACEH
DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 JULI


2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Bireuen, 12 Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

BAB II PERMASALAHAN
2.1. Rumusan Masalah ......................................................................... 3
2.2. Tujuan ........................................................................................... 3

BAB III PERMASALAHAN


3.1. Pengertian Cetak Saring ............................................................... 4
3.2. Langkah-Langkah Melakukan Wirausaha di Bidang Cetak Saring . 5
3.3. Tahapan Proses Cetak Saring/Sablon ............................................. 6
3.4. Alat dan Bahan .............................................................................. 9
3.5. Cara Kerja ..................................................................................... 13
3.6. Proses Cetak Saring (Penyablonan) ............................................... 14
3.7. Teknik Pemasaran ......................................................................... 15
3.8. Contoh Cetak Saring (Sablon) ....................................................... 18

BAB IV PENUTUP
Kesimpulan .................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dengan semakin banyak dan tinggi minat masyarakat terhadap
gaya hidup dan keinginan untuk selalu berpenampilan trendi eksklusif
serta up to date . Terutama para anak muda yang ingin bergaya dan selalu
ingin membuat sesuatu yang berbeda dan baru dari segi penampilan atau
fashion.maka kami berinisiatif untuk membuat suatu usaha pencetakan
sablon dengan design custom (desain tersendiri yang eksklusif). yang
mengerti akan kebutuhan masyarakat. Dalam memulai usaha dalam bidang
apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan
bagaimanan menggaet order. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita
masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut.
Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan
kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing
dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Yang
ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan
hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara
berkeinginan dan keraguan.Jangan lupa harus siap menghadapi resiko,
dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi.Semakin besar untungnya
maka resikonya pun semakin besar.Yang terpenting adalah berani
mencoba dan memulai.Lebih baik mencoba tetapi gagal daripada gagal
mencoba.
Bisnis sablon kaos merupakan usaha yang paling menarik untuk
saatini,mengingat kaos akan selalu dicari dan dibeli oleh masyarakat. Kaos
adalah salah satu jenis pakaian yang tidak habis termakan zaman. Jika di
dunia fashion terdapat mode tahunan yang berubah-ubah dari segi corak
dan bentuk pakaian dibuat, hal tersebut tidak mempengaruhi keberadaan
dari kaos. Sehingga sampai kapanpun kaos masih memiliki pembeli tetap.
Jaminan adanya pasar pembeli yang jelas dari penjualan bisnis kaos ini
yang kemudian membuat peluang untuk membuka usaha dalam bidang
sablon kaos pun tidak pernah mati. Sablon kaos adalah

1
teknik mencetak gambar, foto, karikatur, typography dan berbagai hasil
desainlainnya ke permukaan kaos. Artinya inti dari pembuatan kaos
selanjutnya selain memikirkan bahan adalah desain yang akan di sablon
ini. Karena pentingnya peran sablon dalam pembuatan kaos, maka banyak
sekali bisnis sablon manual untuk kaos bermunculan dan saling bersaing.
Dengan demikian ada 4 (empat) unsur pokok
dalam konsep pemasaran, yaitu orientasi pada kebutuhan dan keinginan
konsumen, kepuasan konsumen, kegiatan pemasaran yang terpadu dan
tujuan perusahaan.

2
BAB II
PERMASALAHAN

Wirausaha produk grafika cetak saring ini sangat menarik,


terutama di kalangan anak muda, maka untuk memulai usaha tersebut,
permasalah yang kita bahas mencakup :

2.1. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian teknik cetak saring ?
2. Bagaimana langkah-langkah melakukan wirausaha di bidang cetak
saring ?
3. Bagaimana tahapan proses cetak saring/sablon?
4. Apa saja alat dan bahan yang diperlukan?
5. Bagaimana tahapan kerja pembuatan cetak saring?
6. Bagaimana proses produk cetak saring?
7. Bagaiman teknik pemasaran untuk produk cetak saring?

2.2. Tujuan
1. Mengetahui pengertian teknik cetak saring ?
2. Mengetahui langkah-langkah melakukan wirausaha di bidang cetak
saring ?
3. Mengetahui tahapan proses cetak saring/sablon?
4. Mengetahui alat dan bahan yang diperlukan?
5. Mengetahui tahapan kerja pembuatan cetak saring?
6. Mengetahui proses produk cetak saring?
7. Mengetahui teknik pemasaran untuk produk cetak saring?

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Pengertian Cetak Saring


Cetak saring adalah cetak secara langsung dimana acuan cetak dan
bahan cetaknya bertemu langsung dengan tinta oleh gaya tekan (degel)
kuas/rakel dengan bersifat pencurahan tinta secara saring/rembes ke atas
bahan cetak. Cetak ini biasanya disebut sablon. Cetak ini terhitung cetak
secara manual dengan kapasitas cetakan sedikit standar atau tidak terlalu
banyak. Contohnya : berupa kaus, spanduk, badge nama, stiker dan lain-
lain. Gambar yang dihasilkan dengan memberikan lapisan penghalang
tinta sesuai gambar yang dihasilkan.
Berbeda juga dengan teknik cetak tinggi, cetak dalam dan cetak
datar yang menghasilakan gambar terbalik, cetak saring menghasilkan
gambar yang sama dengan acuan cetak. Acuan cetak pada cetak saring
dapat berupa stensil (pola gambar) yang diletakkan diantara kertas dengan
screen atau dengan mencetakkan gambar acuan pada screen. Maka, teknik
ini dikenal dengan dengan sebutan screen printing.
Cetak saring dikenal pula dengan sebutan sablon. Teknik cetak
saring dengan menggunakan stensil dapat dilakukan tanpa screen, yaitu
dengan langsung menyemprotkan pewarna pada bidang datar yang sudah
dilapisi stensil (pola gambar). teknik tersebut serupa dengan teknik yang
digunakan pada lukisan prasejarah cetakan tangan di gua-gua.

Contoh teknik cetak saring

4
Cetak sablon merupakan proses stensil untuk memindahkan suatu
citra ke atas berbagai jenis media atau bahan cetak seperti : kertas, kayu,
metal, kaca, kain, plastik, kulit, dan lain-lain. Wujud yang paling
sederhana dari stensil terbuat dari bahan kertas atau logam yang dilubangi
untuk mereproduksi atau menghasilkan kembali gambar maupun hasil dari
suatu rancangan desain. Stensil tersebut selanjutnya merupakan gambaran
negatif dari gambar asli atau original dimana detail-detail gambar yang
direproduksi memiliki tingkat keterbatasan terutama bila mereproduksi
detail-detail yang halus. Pada teknik cetak sablon acuan yang berupa
stensil dapat juga melalui tahapan fotografi, yang pada umumnya dikenal
dengan istilah film hand cut. Film photographi dan emulsi stensil
direkatkan ke atas alat penyaring (screen) yang dibentangkan pada sebuah
bingkai yang terbuat dari bahan kayu maupun logam yang berfungsi
sebagai pemegang bagian dari suatu desain, dan harus mampu menahan
bagian yang digunakan selama proses penyablonan berlangsung.
Adakalanya para perancang grafis melakukan tahapan desain secara
langsung pada permukaan alat penyaring dengan bahan yang disebut
“tusche” dan kemudian menutup eseluruhan sablonan dengan lem. Tusche
selanjutnya dicuci dengan bahan pelarut agar diperoleh bagian yang dapat
mengalirkan tinta pada permukaan alat penyaring.

3.2. Langkah-Langkah Melakukan Wirausaha di Bidang Cetak Saring


3.2.1. Tahap Memulai
Tahap memulai adalah tahap dimana seseorang yang berniat untuk
melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan,
diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin bisa
membuka usaha baru, melakukan akuisi, atau melakukan
franchising. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan
dilakukan.

5
3.2.2. Tahap Melaksanakan Usaha
Dalam tahap ini, seorang wirausaha mengelola berbagai aspek yang
terkait dengan usahanya yang mencakup aspek-aspek berikut.
1. Pembiayaan
2. Sumber daya manusia
3. Kepemilikan
4. Organisasi
5. Kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan
mengambil keputusan, pemasaran, serta melakukan evaluasi.

3.2.3. Tahap Mempertahankan Usaha


Tahap dimana seorang wirausaha berdasarkan hasil yang telah
dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

3.2.4. Tahap Mengembangkan Usaha


Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau
mengalami perkembangan atau dapat bertahan, perluasan usaha
menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

3.3. Tahapan Proses Cetak Saring/Sablon


3.3.1. Tahapan Pra Cetak
1. Proses Design
Proses ini berkaitan dengan ide atau gagasan yang
diwujudkan dalam suatu suatu proses pencitraan sehingga
ide / gagasan tersebut akhirnya memiliki bentuk yang
konkret ( biasanya disebut design / artwork ). Selanjutnya
adalah mewujudkan gambaran tersebut kedalam bentuk
yang konkret, caranya ada beberapa teknik, misalnya :
dengan photography (mengambil photo monyet yang
sedang makan pisang ), dengan gambar tangan ( hand
drawing ), dan lain sebagainya.

6
Pada intinya adalah, proses design mengubah ide / gagasan
anda menjadi bentuk yang lebih konkret, yang dapat dilihat
oleh semua orang ( kecuali orang buta dan rabun ), dan
tujuan akhirnya untuk proses menyablon adalah agar design
tersebut dapat diolah menjadi Film / Klise Sablon.

2. Pembuatan Film / Klise Sablon


Setelah memiliki design yang siap untuk dicetak, langkah
selanjutnya adalah mengolahnya menjadi Film / Klise
Sablon.

3. Proses Stencil / Afdruk


Setelah memiliki Film / Klise Sablon, maka saatnya untuk
memindahkan gambar / image yang tercetak di film sablon
tersebut ke screen, melalui apa yang disebut proses afdruk.

4. Persiapkan Meja Kerja


Ini sangat penting sebelum memulai proses pencetakan,
sehingga saat sedang mencetak nanti tidak akan terganggu
dengan kegiatan lainnya, misalnya tiba – tiba tinta yang
digunakan habis, atau lupa untuk menyediakan tempat
untuk pengeringan media yang baru dicetak, dan lain
sebagainya.

3.3.2. Tahapan saat Cetak


Saat mencetak yang perlu diperhatikan adalah penggunaan
teknik sapuan rakel yang benar. Karena tugas mencetak
sebenarnya sangat sederhana yaitu memindahkan tinta ke media
yang diinginkan melalui kain saring / screen.
Selain itu, pelajari sifat – sifat dari tinta cetak yang sedang
anda gunakan, karena tidak setiap tinta memiliki karakteristik
yang sama. Parameter yang mungkin anda perlu ketahui adalah :

7
kecepatan tinta untuk mengering, biasanya ini menjadi kendala
karena tinta yang mengering terlalu cepat di screen akan
menghambat proses pencetakan, anda perlu melancarkan
kembali pori – pori kain saring / screen yang telah tersumbat
oleh tinta yang telah mengering tersebut, karena bila tidak maka
hasil cetak tidak dapat terbentuk dengan sempurna.
Catatan : salah satu kelebihan dari tinta plastisol yang
digunakan dalam penyablonan t-shirts adalah bahwa tinta jenis
ini tidak akan mengering, bahkan bila anda meninggalkannya
diatas screen dalam jangka waktu yang lama, karena tinta jenis
ini membutuhkan proses curing untuk mengeringkannya.

3.3.3. Tahapan Pasca Cetak


1. Proses Drying
Setiap tinta cetak memerlukan waktu untuk mengering
dengan sempurna, bahkan bila saat memegang tinta tersebut
dan permukaannya seperti sudah mengering, belum tentu
tinta tersebut telah kering dengan sempurna, oleh karena itu
penting untuk mengenal karakteristik tinta cetak yang
digunakan. Untuk proses ini dapat dilakukan dengan
melalui proses alami ( penjemuran – cukup diangin –
anginkan saja ) atau dengan bantuan mesin (kipas angin,
blower, dan sebagainya).

2. Proses Curing
Proses ini memerlukan alat – alat yang khusus untuk dapat
mengeringkan jenis – jenis tinta tertentu. Seperti misalnya
tinta jenis plastisol yang perlu melalui proses pemanasan
dalam temperatur yang sangat panas ( sekitar 143 – 166 0 C
), biasanya dengan menggunakan mesin conveyer atau flash
heater. Untuk Tinta Karet / GL / Rubber, juga memerlukan

8
proses curing, dengan menggunakan mesin hot press yang
dapat diatur panas temperaturenya ( sekitar 110 – 130 0 C ).

3.4. ALAT DAN BAHAN


3.4.1. ALAT
1. Screen
Terdiri dari kerangka kayu dan monyl atau kain sutera yang
digunakan untuk mencetak gambar pada benda yang akan
disablon. Kain ini berpori-pori dan bertekstur sangat halus
menyerupai kain sutera.
Lubang pori-pori pada screen ini berfungsi menyaring dan
menentukan jumlah zat warna yang keluar. Ada bermacam-
macam jenis kain screen, jenis kain screen terbagi atas
kualitas, bahan dasar serat, warna dan
besar kecilnya lubang.
2. Rakel
Rakel merupakan alat yang digunakan untuk menyaput zat
warna ke atas permukaan kain atau media cetak. Terbuat dari
karet yang dijepit pada kayu atau alumunium. Ada 5 jenis
rakel: rakel tumpul, bulat, lancip, miring dan persegi.
3. Meja Afdruk
Proses afdruk selain menggunakan sinar matahari dapat juga
dilakukan dengan menggunakan meja yang dilengkapi
dengan lampu neon / TL untuk hemat energi (terutama
digunakan apabila cuaca mendung atau hujan). Lama waktu
penyinaran apabila menggunakan lampu neon 6x 20 watt,
jarak 20 cm – penyinaran 4 menit atau waktu menyesuaikan
dengan jenis film diapositif yang akan diafdruk.
4. Meja Gambar
Meja gambar digunakan untuk membuat desain motif untuk
cetak saring dan untuk memindah gambar ke kodatrace.

9
5. Kodatrace
Digunakan sebagai film diapositif yaitu untuk memisah
motif tiap warna sebelum diafdruk.
6. Rapido
Alat untuk membuat motif/gambar pada kodatrace dengan
menggunakan tinta rapido.
7. Hair Dryer
Untuk mengeringkan screen setelah diolesi obat peka cahaya
dan mengeringkan hasil cetakan pada kain.
8. Hand Sprayer
Alat penyemprot untuk membuat lubang screen setelah
proses penyinaran dan untuk membersihkan screen setelah
penyablonan. Hand sprayer dilengkapi dengan selang plastik
yang dihubungkan pada kran air.
9. Meja Sablon
Meja untuk menyablon kaos atau lembaran yang ukurannya
kecil, dilengkapi dengan klem penjepitdan dapat diputar,
cukup untuk empat
10. Seterika
Alat untuk merapikan bahansebelum di sablon dan sesudah
di sablon.
11. Alat press
Digunakan sebagai alat fiksasi / penguat warna setelah
proses dengan pemanasan dan memberi tekanan sehingga
binder menguap dan zat warna menempel kuat ke bahan.
12. Timbangan
Alat untuk menimbang zat warna dan pengental untuk
membuat pasta warna
13. Gelas Ukur, Mangkok dan Gelas Plastik
Gelas ukur digunakan untuk mengukur kebutuhan
pelarut/air, mangkuk digunakan sebagai tempat untuk
mencampur pasta warna sablon.

10
14. Sendok, pengaduk dan solet
Sendok, solet dan pengaduk digunakan untuk mencampur
pasta warna supaya rata dan menuangkannya ke permukaan
screen.
15. Kuas
Alat untuk memoles tinta pada kodatrace, untuk mentusir
apabila ada kebocoran pada screen dan menggambar
langsung pada kain.
16. Penggaris
Alat untuk menggambar dan menentukan posisi gambar
pada desain dan media sablon.
17. Papan Landasan
Papan landasan terdiri dari Triplek sebagai penyangga
screen pada waktu afdruk, sedangkan papan yang dilapisi
busa dan blanket dilapisi perekat / lem kain (Hidronal G).
dan sebagai papan landasan pada penyablonan T-Shirt atau
kain yang ukurannya sesuai.
18. Kain Hitam
Untuk menutup gambar pada screen sebelum waktu
penyinaran dengan matahari atau penutup screen pada waktu
penyinaran menggunakan lampu supaya tidak tembus
bayangan motif.
19. Isolasi bening/transparan
Untuk merekatkan kodatrace atau kertas motif pada saat
afdruk supaya tidak
geser, untuk menutup bagian tepi screen sebelum
penyablonan supaya tidak bocor.
20. Karet Busa 5 cm
Untuk menyangga bagian dalam screen pada waktu afdruk
supaya permukaan screen datar.

11
21. Kaca Bening 2 mm
Untuk menutup dan menekan kodatrace pada waktu
penyinaran dengan sinar matahari atau pada meja afdruk
dengan lampu.
22. Gunting dan cutter
Alat pemotong kodatrace, kain, isolasi, lakban. Atau
pembuat lubang motif pada kertas pada cetak saring tanpa
kodatrace.
23. Baju kerja
Pakaian pelindung badan dari kotoran warna, bahan kimia
dan bahan berbahaya lainnya.
24. Masker
Alat penutup hidung pada waktu mencampur obat peka
cahaya atau mencuci screen.

3.4.2. BAHAN
1. Diazol afdruk + sensitizer (untuk bahan pengafdrukan)
2. Diazol remover (bahan untuk menghapus gambar pada
screen)
3. Cat tekstil
4. Cat PVC
5. Kain putih
6. Kertas HVS
7. M3 (larutan pengencer PVC sekaligus digunakan untuk
membersihkan screen)
8. Lem kertas untuk batas posisi barang cetakan atau anleg.
Batas posisi ini untuk bahan cetakan kertas dan plastik.
Sedangkan untuk kaos atau kain mengandalkan penyinaran
dari bawah untuk ketepatan posisi penyablonannya.

12
3.5. Cara Kerja
1. Permukaan Screen Sablon di poleskan cairan kental kusus/emulsion.
2. Cairan ini apabila telah dioleskan dan dikeringkan pada permukaan
screen tidak boleh terkena sinar matahari “dipoleskan dan
dikeringkan pada ruangan yang gelap/pada ruangan tanpa kena
cahaya langsung ultra violet”. Tujuannya ialah jika terkena cahaya
saat sudah kering maka polesan itu tidak akan dapat larut dengan air
dengan baik.
3. Setelah kering, permukaan itu di tempel/ditutup dengan Film dari
hasil Print BW “Black/White” pada media plastik/film transparent
atau pada biasanya dapat menggunakan kertasa transparan dari
Kalkir.
4. Dilanjutkan dengan proses “penyinaran” pada Sinar matahari atau
dibawah sinar yang mengandung ultraviolet. Proses penyinaran ini
ditentukan dnegan “Hitungan” untuk mengukur lamanya penyinaran
dan ditentukan oleh Keras tidaknya cahaya yang menerpa permukaan
screen sablon itu.
5. Film kemudian dilepas dari permukaan screen, Film yang telah
diprint itu akan “Menampakan” duplikasi dari apa yang telah kita
printa pada layar.
6. Tahap selanjutnya ialah penyiraman permukaan screen dengan air.
Cara penyiramanpun wajib berhati-hati sekali hal ini kenapa..??
karena hasil print yang tampak pada screen jika terkena air maka
akan terlarut, ini disebabkan oleh sebab film yang dicetak “Hitam”
dan permukaan layar yang ditutup Hitam tidak akan mengeras
“karena tidak tembus sinar”. Begitu sebaliknya, disinilah perlu
kehati-hatian dalam proses penyiraman yang sering disertai dengan
perangkat bantu “Semprot air mini” dengan tujuan agar air bisa lebih
keras dan bisa bagus tembus melelehkan hasil print yang tercetak.
7. Tahapan selanjutnya yakni pengeringan kembali dari proses diatas
dan dilanjutkan pada proses cetak dengan pemberian tinta kusus
Sablon.

13
8. Proses eksekusinya ialah dengan menuangkan tinta di atas layar dan
lalu disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet.
Satu layar digunakan untuk satu warna. Sementara bahan yang
dicetak berada dibawah screen sablon dan dilakukan penekanan
secara sedemkian rupa. Jadi proses cetak sablon ialah tiap warna
dalam sekali cetak.

3.6. Proses Cetak Saring (Penyablonan)

Sifat Benda Nama Benda Ukuran Screen Keterangan


 Semakin besar
nomor kerapatan
90 T, 77 T, 61 T semakin halus
Jenis karung dan keadaan screen
Benda sampai nomor
tekstil, kain tebal, dan
Meresap kerapatan
handuk, selimut semakin sedikit
terendah
keluarnya tinta
dari
balik pori-pori
Jenis kulit, gassa
berbagai kertas,  Untuk
Benda sedang
jenis-jenis dos, mengetahui
(tidak terlalu 120 T – 150 T
jenis karton sifat dan jenis
meyherap cat)
manila, imitasi benda serta
leer, dan lain-lain ukuran
165 T, 180 S, screen biasanya
Tidak Plastik, kaca, berdasarkan
200
menyerap cat mika, seng, dll pengalaman
S atau 228 S.

Berdasarkan tabel di atas, maka dalam mempelajari


kerajinancetaksablon ini seseorang perlu mengenali sifat benda,
namabendadansceenyang biasa digunakan pada proses sablon. Semua
benda yang akan disablon memiliki sifat yang berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya. Hal ini perlu diketahui agar pada waktu
penyablonan kita dapat dengan benar menggunakan screen dan tinta
yang cocok dengan sifat benda tersebut.
Yudeseputro (1983:119) berpendapat bahwa: Seorang yang akan
membuat benda kerajinan sebaiknya mengenal bahan, artinya mengenali
watak bahan, mengolah dan mempergunakannya berdasarkan berbagai

14
teknik. Dalam prakteknya, sebelum menyablon adalah memasang screen
pada catok. Kemudian beri tanda patokan posisi benda (anleg) berupa
pengeleman kertas membentuk siku.
Patokan posisi sablon ini dibuat dengan cara menyablonkan pada
kaca meja sablon kemudian diberi tanda anleg. Cara lainnya,
menerawangkan gambar yang ada pada screen dengan benda yang akan
disablon yang diletakkan di bawahnya, kemudian digeser-geser hingga
posisi yang dikehendaki.
Setelah patokan posisi benda terpasang dengan baik maka
berikutnya tuangkan cat di atas screen kemudian, lakukan penggosokan
dari arah catok ditarik ke arah badan kita. Cara ini bisa berlainan setiap
orang bergantung kebiasaan masing-masing. Demikian seterusnya,
hingga produksi cetakan sablon selesai.
Setelah selesai screen dapat dicuci dengan M3 dengan
menggunakan kain perca katun atau kapas (jika sablon solvent base)
tetapi jika penyablonan water base (cat tekstil di atas kain) maka
pencuciannya cukup menggunakan air.

3.7. Teknik Pemasaran


1. Riset Tentang Target Pasar dan Strategi Pemasaran Produk
Langkah yang paling awal adalah mencari target market/calon
pelanggan. Dengan begitu Anda bisa menentukan produk seperti apa
yang dapat menarik perhatian calon pelanggan. Pastikan bahwa
produk yang Anda tawarkan adalah produk yang mengedepankan
kualitas dan kepuasan Pelanggan, seperti bahan kaos yang adem dan
desain yang rapi, dan sablon yang tidak mudah luntur akan
menjadikan orang segan untuk memesan kembali kepada Anda.
2. Modifikasi produk dengan Desain Kaos Yang Up to Date
Untuk mengembangkan usaha sablon Anda salah satu yang harus
dilakukan adalah memodifikasi produk atau jasa yang ditawarkan
oleh perusahaan Anda. Ingat, memodifikasi produk yang sudah ada
lebih baik daripada harus mengeluarkan produk atau layanan baru

15
yang memakan waktu untuk riset dan testing pasar.
Anda harus pandai – pandai meng-update desain yang sedang
booming di kalangan masyarakat. Itu akan menjadi trik jitu untuk
menarik minat calon pelanggan.Sekarang coba lihat, di peluang
usaha Sablon yang Anda garap siapa saja pemainnya dan apa fitur
atau keunggulan dan kekurangan produk dan layanan mereka.
Kemudian pelajari juga trend yang ada saat ini, misalnya tren warna,
isu dan lain-lain. Hasil dari riset ini akan memunculkan ide segar
untuk memodifikasi produk yang unik, sesuai dengan selera pasar
dan mengikuti trend. Peluang usaha sablon banyak dilirik orang,
saatnya Anda memberikan yang terbaik. Satu saran juga untuk Anda
adalah perhitungkan biaya untuk modifikasi, modifikasi produk tak
perlu berbiaya mahal. Ingatlah bahwa tujuan Anda adalah menambah
keunikan dan nilai tambah bukan menjadikan produk atau layanan
Anda lebih mahal.
3. Manfaatkan Social Media Anda
Jangan hanya mengandalkan Offline Store. Tapi Anda juga harus
pandai-pandai memanfaatkan social media untuk pemasaran produk.
Menggunakan social media untuk mengembangkan peluang usaha
jadi alternatif utama di tengah mahalnya biaya iklan di media
konvensional. Selain itu channel social media dapat dikelola sendiri
oleh Anda. Pamerkan hasil produksi kaos Anda, terutama di
Instagram. Karena banyak calon pelanggan yang menggunakan
instagram sebagai media untuk mencari segala macam barang dan
instagram adalah sasaran empuk untuk pemasaran produk yang bisa
mendatangkan income baik untuk Anda.
4. Gunakan Sistem PO (Pre Order)
Sistem ini berlaku jika Anda sudah membuat produk kaos dengan
desain yang sudah Anda ciptakan sendiri. Posting di social media.
Terutama di Instagram. Tunggu dan lihatlah respon dari mereka.
Kebanyakan respon bagus yang akan Anda dapatkan. Misalnya,
sudah banyak yang ingin order kaos dengan desain tersebut. Disini

16
Anda bisa memanfaatkan sistem pre order selama 3 atau 4 hari untuk
mendapatkan kaos tersebut. Dengan begitu, Anda tidak perlu
menyediakan kaos dengan desain yang sama dalam jumlah banyak.
Anda hanya perlu membuatkan beberapa kaos yang sudah dipesan
saja.
5. Sesekali Adakan Promo Menarik
Disini , Anda bisa sesekali menarik minat pelanggan dengan
memberikan diskon kepada mereka yang akan memesan. Misalnya,
untuk pembuatan kaos 20 pcs, Anda dapat memberikan diskon 5%
atau bisa juga memberikan bonus souvenir cantik. Anda dapat
mempromosikan juga melalui social media , tidak harus bertemu
dengan calon pelanggan. Dengan begitu, minat pelanggan dapat
meningkat dengan cepat.

17
3.8. Contoh Cetak Saring (Sablon)

18
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Cetak saring adalah cetak secara langsung dimana acuan cetak dan
bahan cetaknya bertemu langsung dengan tinta oleh gaya tekan (degel)
kuas/rakel dengan bersifat pencurahan tinta secara saring/rembes ke atas
bahan cetak. Cetak ini biasanya disebut sablon.
Contoh paling umum untuk produk cetak saring adalah kaos
sablon, yang menjadi trend di kalangan anak muda. Sablon saat ini
menjadi trend fashion yang sangat berkembang di kalangan milenial,
sablon menjadi wadah menumpahkan ide-ide kreatif bagi mereka yang
dituangkan dalam bentuk karya seni.
Sehingga wirausaha sablon sangat bermanfaat jika diterapkan oleh
anak muda jaman sekarang, karena prosesnya pun tidak sulit, alat dan
bahan yang digunakan sederhana, dan terhitung dalam proses pembuatan
manual.
Namun untuk memulai usaha cetak saring/sablon, lebih baiknya
kenali dahulu alat dan bahan serta karakteristik bahan yang digunakan agar
sesuai dengan produk yang dibuat.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://pasarsantri.blogspot.com/2017/07/prakarya-dan-kewirausahaan-

rekayasa.html

https://www.ilmucerdasku.com/2019/05/wirausaha-produk-grafika-

pengertian.html

http://pendidikansoal1.blogspot.com/2013/12/makalah-cetak-sablon.html

https://www.dosenpendidikan.co.id/cetak-saring/

http://materikuliah07.blogspot.com/2018/01/proposal-usaha-sablon.html

20
1

Anda mungkin juga menyukai