Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL ANALISIS KELAYAKAN BISNIS USAHA

SABLON DTG. TAC SUMENEP


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu: Mashudi, SE., M.EI

Disusun Oleh:

1. Febylia Nur Holifah (200721100018)


2. Ayong Ayu maruki (200721100066)
3. Firna Nahwa Firdausi (200721100054)
4. Nindy Azizah Mulyawati (200721100220)
5. Diah Dwi Fitriyani (200721100016)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS KEISLAMAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2021/2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI .........................................................................................................ii

Bab I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................2

1.2 Tujuan Penulisan....................................................................................3

Bab II : GAMBARAN UMUM USAHA

2.1 Aspek Pemasaran...................................................................................4

2.2 Aspek Teknis dan Produksi...................................................................7

2.3 Aspek Manajemen.................................................................................9

2.4 Pembahasan Aspek Hukum.................................................................13

Bab III : Anggaran Dana ..................................................................................15

Bab IV : PENUTUP.........................................................................................17

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bisnis merupakan organisasi yang menjual barang atau jasa untuk
mendapatkan laba yang tinggiPakaian bersablon kini menjadi trend di lingkungan
kita saat ini, sekarang banyak kita jumpai masyarakat memakai pakaian bersablon
(kaos bersablon bola/baju baju bersablon band), dari anak – anak, remaja, pria dan
wanita. Kita dapat menemui pengguna pakaian bersablon di rumah, kantor,
sekolahan dan tempat umum lainya. Dengan sablon kaos kita bebas berekspresi
dalam memilih desain atau gambar yang dikehendaki buat kemudian ditempel
pada pakaian yang dipilih. Kita dapat memilih desain yang unik, lucu,
langka,mendisain gambar sendiri atau dapat juga memasang "muka" kita
dipakaian kesayangan.Secara umumnya menyablon pakaian terdapat dua cara
yang dapat dilakukan. Pertama ialah dengan melakukan sablon manual, yakni
menyablon dengan menggunakan bahan kimia, seperti cetak foto pada zaman
dulu. Kedua, dengan menggunakan sablon digital, yakni menggunakan mesin
khusus yang bisa menghantarkan panas.
Dalam bisnis ini kami memilih sablon digital untuk usaha kami, mengapa kami
memilih menggunakan sablon digital dari pada sablon manual? Walaupun setiap
metode memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing, kami lebih memilih
sablon digital karena penyablonan dengan digital tak banyak alat yang dibutuhkan
tidak seperti halnya penyambolan secara manual.

1.2 Tujuan Proposal


Adapun tujuan dari dibuatnya proposal ini yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis.
2. Sebagai pemahaman materi dari segala aspek yang telah dipelajari.
3. Untuk menganalisis sekaligus mereview apakah usaha tersebut layak atau

2
tidak beroperasi.
4. Untuk mengembangkan kemampuan berbisnis di era digital, meningkatkan
profit, dan menjadi bagian pemicu ekonomi Indonesia dibidang ekonomi
kreatif sebagai mahasiswa yang cerdas dan intelektual.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM USAHA
2.1 ASPEK PEMASARAN
1. Segmentasi Pasar
Dari sisi permintaan jumlah konsumen cenderung naik apabila
mendapatkan pesanan baju seperti: baju jersey, custom, pemilu dan lainnya.
Kaos sablon ini biasannya paling banyak dipesan pada saat acara seperti:hari
kemerdekaan, lomba antar sekolah,dan acara-acara lainnya. Pembuatan baju
ini dilakukan apabila ada pemesanan,permintaan produk dalam usaha ini
cukup luas yakni menerima pesanan dalam kota maupun luar kota. Terkait
sasaran pemasraan produk ditujukan untuk semua kalanagan baik anak-anak,
remaja maupun dewasa.
2. Permintaaan
Dari sisi permintaan jumlah konsumen,permintaan produk cenderung
stabil. Adakalanya permintaan produk mengalami peningkatan yang
disebakan tren baju pada erany, permintaan order reseller maupun acara besar
lainnya. Sehingga apabila diglobakan pesanan dapat mencapai 50-100 pcs
kaos per harinya.
3. Analisis Persaingan
Dalam melakukan analisis persaingan ini,kelompok kami menggunakan
metode analisi SWOT
A. Strength(Kekuatan)
 Usaha produksi sablon kaos digital ini sangat diminati oleh
berbagai kalanngan terkhususnya anak muda dan para
komunitas-komunitas dan sejenisnya,karena kualitas dan
perawatannya yang cukup mudah.
 Usaha produksi sablon ini berorientasi pada mutu dan
pengalaman konsumen.
B. Weaknes(Kelemahan)
 Masih banyaknya pesaing yang menjual produk sejenis

4
 Minat pembelian bisa menurun apabila ada usaha pesaing
yang sejenis melakukan penipuan produk
 Pengiriman bisa saja rusak oleh pihak ketiga
C. Opportinities(Peluang)
 Target pasar yang sangat meyakinkan
 Kemudahan beriklan(promosi) di berbagai penyedia layanan
 Keuntungan yang didapatkan cukup besar,yakni berkisar 45%
pada setiap penjualannya
D. Threat(Ancaman)
 Pesaing bisa saja berintimidasi
 Pesaing yang memproduksi semakin banyak
 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran ada 4P yaitu:
1) Produk
Usaha Sablon kaos DTG,T.A.C ini merupakan tempat sablon kaos
yang berkualitas yang diproduksi menggunakan mesin dan tenaga
keterampilan manusia.Produksi sablon kaos pada usaha ini akan tetap
mengandalkan mutu,kualitas,desain yang inovatif serta pelayanan yang
prima dan optimal.Usaha sablon kaos DTG,T.A.C ini juga menitik
beratkan untuk bekerjasama dengan instansi,perguruan tinggi maupun
sekolah-sekolah.Selain itu,usaha digital printing ini juga membuka
layanan pemesanan via online guna untuk mempermudah konsumen yang
berada diluar kota(lokasi usaha).Yang menyebabkan sablon kaos pada
usaha ini semakin diminati sebab:
 Sablon disini dapat mencetak gambar full color
 Waktu pengerjaannya cukup singkat
 Hasil cetaknya lebih halus
 Tidak memerlukan transfer paper
 Cocok untuk sablon quantity kecil
2) Price

5
Untuk masalah harga,usaha sablon kaos DTG,T.A.C ini mematok
harga Rp 20.000 hingga Rp 100.000/item,bergantung pada jumlah warna
yang digunakan dan besaran gambarnya. Beberapa digital printing pesaing
pun ada yang menggunakan potongan harga, namun harus menjadi
member dengan membayar sejumlah uang, yang dirasakan agak rumit dan
sulit dimengerti oleh orang awam. Dan tentunya dari hal tersebut akan
menjadi pelajaran bagi ini, bagaimana cara memberikan potongan diskon
dengan benar dan mudah dimengerti oleh awam.
3) Promosi
Usaha sablon kaos DTG,T.A.C ini dalam mempromosikan
produknya yakni sebisa mungkin memanfaatkn teknologi yang tersedia
untuk memperkenalkan usahannya,seperti memposting nya di bebrbagai
media sosial seperti WA,Instagram,dan platfrom sosial media lainnya,dan
mencari peluang pasar pada situs-situs web.
4) Place
Lokasi usaha sablon kaos DTG,T.A.C ini berada di JL.Widuri
No.17 Pekalongan,Bangselok,Sumenep.Ada beberapa hal yang mendasari
usaha ini memilih lokasi tersebut yakni:
 Biaya sewa lokasi yang relatif murah
 Lokasi yang cukup strategis
 Lokasi tersebut dikelilingi oleh sekolah-sekolah maupun
perguruan tinggi dan komunitas muda-mudi

1. Solusi dari supplier yang tidak menentu yaitu mereka dapat mencari
supplier yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis mereka melalui berbagai
platform seperti tokopedia, lazada, shopee, dan sebagainya.

2. Solusi dari naik turunnya supply barang yaitu mereka harus mencari
supplier kedua agar bisa mencari harga yang lebih murah. Selain itu,
mereka bisa menaikkan harga produk dengan menginfokan terlebih
dahulu kepada pembeli.

6
2.2 ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI
1. Lokasi Usaha
Tempat produksi ini berada tepat di Jalan Widuri No. 17
Pakalongan, Bangselok, Kec. Kota Sumenep, Kab. Sumenep.
2. Bahan yang digunakan
Bahan-bahan yang digunakan/diperlukan dalam pembuatan sablon ini
meliputi:
(1) Kaos polos (hitam, putih, kuning, merah, pink, ungu, dll);
(2) Tinta cartridge dan head cleaner;
a. Cartridge, adalah cairan yang berwarna dengan pigmen
pewarna yang bermacam macam. Biasanya penggunaan
tinta adalah untuk printer inkjet.
b. Head cleaner, adalah cairan yang digunakan untuk Head
printer jika tersumbat.
(3) Kertas teflon/kain teflon, kertas ini memiliki ketahanan akan panas
yang tinggi. Fungsi Kertas Teflon adalah Kertas / Plastik Teflon
yang digunakan di atas kain / kaos / bahan yang ingin di-press heat
sehingga tidak terbakar.
3. Tenaga Kerja
Pada penjualan ini hanya memerlukan 2 tenaga kerja saja.
Dikarenakan proses pembuatannya sudah menggunakan mesin semua.
Tenaga kerja yang pertama bekerja pada bidang percetakan dan tenaga
kerja yang kedua pada bidang Hotgun Reigun. Hotgun Reigun merupakan
alat yang berfungsi untuk mengeringkan sablon lebih cepat daripada
dengan memanaskannya. Kegunaan alat ini sama halnya seperti hairdryer
pada sablon manual, yang pada umumnya alat ini digunakan untuk
mengeringkan rambut.
4. Teknologi
Teknologi yang digunakan dalam pembuatan sablon kaos DTG ini
meliputi:
(1) Komputer/laptop;

7
(2) Mesin cetak/printer DTG;
(3) Mesin press;
(4) Kompresor;
(5) Hotgun Reigun;
5. Proses Pembuatan
Proses pembuatan pada sablon kaos DTG:
(1) Tahap pertama, install software yang sesuai dengan printer DTG,
supaya bisa terindeksi pada sistem operasi yang digunakan;
(2) Tahap kedua, nyalakan printer DTG tunggu hingga printer DTG
siap;
(3) Tahap ketiga, siapkan/tampilkan design yang sudah dibuat di
komputer/laptop;
(4) Tahap keempat, siapkan kaos polos yang akan disablon kemudian
semprot menggunakan kompresor dimana letak yang akan
disablon;
(5) Tahap kelima, letakkan kaos pada printer DTG;
(6) Tahap keenam, lakukan pengaturan pada komputer/laptop sehingga
hasil akan lebih sempurna;
(7) Tahap ketujuh, mulai percetakan dan tunggu sampai selesai;
(8) Tahap kedelapan, setelah selesai pencetakan ambil kaos dan
semprot menggunakan epoxy yang ditempatkan pada prosesor;
(9) Tahap kesembilan, kemudian keringkan kaos sablon dengan
hotgun reigun;
(10) Tahap kesepuluh, letakkan kaos sablon pada mesin press
dan berikan kertas teflon/kain teflon, (pastikan mesin press
memiliki temperatur panas yang pas/cukup dan press kaos sablon
sampai merata);
(11) Tahap kesebelas, setelah proses press pada kaos sablon
letakkan dan diamkan kaos supaya sablonnya bisa meresap;
(12) Tahap yang terakhir, kemas dan kaos siap untuk dijual.

8
2.3 Aspek Manajemen

Manajemen (management) merupakan pencapaian sasaransasaran organisasi


dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian sumber daya organisasi. Dalam rangka
pencapaian sasaran atau tujuan suatu bisnis tentunya melalui suatu proses
manajemen yang meliputi 4 fungsi manajemen, yaitu:

1. Planning (Perencanaan Usaha)


Suatu perencanaan usaha adalah unit kegiatan yang direncanakan
dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan sesuatu barang dan/jasa
yang diinginkan. Ciri-ciri Pokok Perencanaan Usaha bahwa Setiap
perencanaan usaha ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:
a. Bertujuan menghasilkan barang-barang dan/atau jasa-jasa ,
b. Memerlukan suatu investasi modal, tenaga kerja,
manajemen ataupun hal-hal lain.
c. Setelah investasi tersebut dilaksanakan dan selama
berlangsungnya usaha tersebut memberikan kegunaan
kepada berbagai pihak diantaranya adalah perusahaan itu
sendiri maupun masyarakat.
d. Adanya biaya operasional diatas biaya investasi.

Jenis-jenis Perencanaan Usaha:

a. Menurut jenis barang dan jasa-jasa yang dihasilkan,


misalnya perencanaan usaha dalam bidang produksi
ataupun prasarana.
b. Menurut jenis kepemilikannya: swasta nasional atau
swasta asing ataupun campuran.
c. Berdasarkan Modal (fisik dan Non Fisik) . Usaha yang
memerlukan modal fisik yang menyangkut bangunan
baru, pendirian atau instalasi fasilitas-fasilitas untuk
menghasilkan suatu aliran barang dan jasa
selanjutnya.Usaha yang membutuhkan non fisik seperti

9
program training, survei-survei, atau penelitian
(research) teknis yang dapat dilaksanakan dengan
modal fisik yang telah ada.

Tahap-tahap Pengembangan Usaha. Pengembangan suatu usaha


biasanya terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut:

a) Pengkonsepsian proyek usaha Dimulai dengan penyelidikan mengenai


kebutuhan yang diperlukan suatu aktivitas, serta pemilihan cara-cara untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
b) Perumusan proyek usaha Memuat uraian mengenai tujuan usaha serta cara
atau metode yang hendak dipilih untuk melaksanakan usaha tersebut.
pemilihan cara atau metode pelaksanaan usaha hendaknya didasarkan atas
perbandingan yang optimal antara biaya dan hasil yang hendak diperoleh.
c) Pemutusan ataupun pengesahan proyek usaha Apabila perencanaan proyek
usaha telah disahkan,berarti dapat diputuskannya atau disahkan
penggunaan sarana-sarana yang diperlukan termasuk didalamnya
pembiayaan.
d) Persiapan dan pembangunan proyek usaha Merupakan tahapan dari unsur-
unsur pokok investasi yang dilaksanakan guna mencapai tujuan proyek
usaha yang telah dierencanakan dan disahkan.
e) Pelaksanaan usaha Tahapan dari suatu usaha yang telah mulai
menghasilkan barang dan atau jasa.

Persoalan Umum dalam Pelaksanaan Usaha. Persoalan persoalan yang


sering dihadapi dalam menelaah suatu usaha dan perencanaannya untuk dapat
diproses ke tahap-tahap selanjutnya adalah sebagai berikut:

a. Menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam memproses


perencanaan dan pelaksanaan usaha tersebut dari tahap pertama
sampai dengan tahapan-tahapan selanjutnya.
b. Menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam memproses
perencanaan dan pelaksanaan usaha tersebut dari tahap pertama

10
sampai dengan tahapan-tahapan selanjutnya.menentukan pilihan
usaha berdasarkan kriteria yang ada, yang biasanya dibedakan atas
tiga macam kriteria,yaitu teknis,ekonomis,dan non eknomis.
c. Penilaian biaya-biaya dan keuntungan atau hasil-hasil dari usaha
yang bersangkutan. Biasanya menilai biaya-biaya usaha yang
ditetapkan dengan menilai keuntungan keuntungan yang akan
dihasilkannya.
d. Penilaian asumsi-asumsi dasar pendirian usaha.
e. Pengetahuan atas semua alternatif untuk mewujudkan tujuan yang
dikehendaki oleh usaha tersebut.
2. Organizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada plan (rencana).
Dalam hal ini diatur dan ditentukan tentang apa tugas pekerjaaan, macam
atau jenis serta sifat pekerjaan, unit-unit kerja (pembentukan
bagianbagian), tentang siapa yang akan melakukan, apa alat-alatnya,
bagaimana pengaturan keuangan dan fasilitasnya dengan kata lain setelah
tujuan perusahaan telah ditentukan, perusahaan perlu merumuskan
tindakan-tindakan yang akan dijalankan untuk mewujudkan berbagai
tujuan tersebut. organisasi timbul karena suatu pembagian kerja yang
logikal,dan suatu sistem koordinasi. Dalam melaksanakan organizing
(pengorganisasian).
Organisasi yang efektif, sumber-sumber daya manusia dan sumber-
sumber daya material menyebabakan meningkatnya produktivitas. Hal
tersebut dilaksanakan melalui apa yang dinamakan, sinergisme
(synergism) dimana anggota-anggota suatu perusahaan mengkombinasikan
upaya mereka secara kolektif guna melaksanakan tugas-tugas yangakan
melampaui jumlah dari upaya-upaya individual mereka (sinergi dapat
dicapai melalui pengintegrasian tugas-tugas yang terspesialisasi).
Pengorganisasian secara efektif dapat menghasilkan keuntungan/manfaat
sebagai berikut:

11
a) Kejelasan tentang ekspektasi-ekspektasi kinerja individual
dan tugastugas yang terspesialisasi.
b) Pembagian kerja, yang menghindari timbulnya duplikasi,
konflik dan penyalahgunaan sumber-sumber daya material
maupun sumbersumber daya manusia.
c) Terbentuknya suatu arus aktivitas kerja yang logikal, yang
dapat dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau
kelompok kelompok.
d) Saluran-saluran komunikasi yang dapat membantu
pengambilan keputusan dan pengawasan
e) Mekanisme-mekanisme yang mengkoordinasi, yang
memungkinkan tercapainya harmoni antara para anggota
organisasi, yang terlibat dalam berbagai macam kegiatan.
3. Actuating
Setelah melakukan perencanaan (planning) dan pengorganisasian
(organizing), maka selanjutnya adalah actuating (pengarahan). Dalam
fungsi actuating manajemen akan melaksanakan rencana yang dibuat,
dibarengi dengan proses ‚mengarahkan dan menuntun kegiatan perusahaan
menuju sasaran perusahaan, dalam menjalankan bisnis. Di dalam
actuating, tercapai beberapa hal yang harus dipahami agar bisnis yang kita
lakukan berjalan dengan baik.
Actuating mencakup kemampuan manajemen dalam memotivasi,
mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan orang lain.
Dengan demikian manajemen dapat menentukan bagaimana efektivitas.1

1
Lilis Sulastri, Dr., MM. 1 Februari, 2016. STUDI KELAYAKAN BISNIS UNTUK WIRAUSAHA. LGM -
LaGood’s Publishing.hal : 91-95.

12
2.4 Pembahasan Aspek Hukum
Tinjauan Aspek ini mengkaji legalitas atau perijina keberadaan usaha dengan
memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku di Kecamatan Lawang. Intinya mengacu
pada bentuk usaha yang termasuk perusahaan perseorangan serta pentingnya untuk
mendapatkan ijin-ijin. Perijianan ini terdiri dari beberapa langkah yaitu :
a) Ijin RT, RW, Pedesaan, Kelurahan, dan Kecamatan guna pendirian usaha.
b) Ijin Dinas Usaha guna mendapatkan SITU (Surat Ijin Tanda Usaha)
c) Ijin Departemen Perdagangan guna mendapatkan SIUP (Surat Ijin Usaha
Perdagangan).
d) Ijin Departemen Keuangan guna memperoleh NPWP ( Nomor Induk
Wajib pajak)
Selain legalitas badan hukum usaha juga harus lulus dari AMDAL
Berdasarkan pembahasan aspek huukum maka rencan pendirian usaha.
1. Analisis Hukum
Berdasarkan aspek hukum, suatu ide bisnis dinyatakan layak jika
ide bisnis tersebut sesuai dengan ketentuan hukum dan mampu memenuhi
segala persyaratan perizinan di wilayah tersebut. Secara spesifik analisis
aspek hukum pada studi kelayakan bisnis bertujuan untuk:
a) Menganalisis legalitas usaha yang dijalankan
b) Menganalisis ketepatan bentuk badan hukum dengan ide bisnis yang
akan dilaksanakan.
c) Menganalisis kemampuan bisnis yang akan diusulkan dalam
memenuhi persyaratan perizinan.
d) Manganalisis jaminan-jaminan yang bisa disediakan jika bisnis akna
dibiayai dengan pinjaman. Berkaitan dengan keberadaan secara legal
dimana memulai suatu usaha yang meliputi ketentuan hukum yang
berlaku termasuk :

13
Beberapa jenis izin usaha yang dikeluarkan oleh pemerintah yang
menyangkut izin usaha perdagangan, yaitu:

1) SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)


Merupakan surat izin yang diberikan oleh menteri atau pejabat
yang ditunjuk kepada pengusaha untuk melaksanakan kegiatan usaha
dibidang perdagangan dan jasa. Surat izin usaha perdagangan (SIUP)
diberikan kepada para pengusaha, baik perseorangan, firma, CV, PT,
koperasi, maupun BUMN. Kewajiban pemegang SIUP yaitu melaporkan
kepada kepala kantor wilayah Departemen Perdagangan dan Industri atau
kantor Departemen Perdagangan yang menerbitkan SIUP apabila
perusahaan tidak melakukan lagi kegiatan perdagangan atau menutup
perusahaan disertai dengan pembelian SIUP.
2. SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
3. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
4. NRP (Nomor Register Perusahaan) atau TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang wajib
daftar perusahaan, maka perusahaan diwajibkan mendaftarkan ke kantor
pendaftaran perusahaan, yaitu di Kantor Departemen Perdagangan
setempat. NRP (Nomor Register Perusahaan) disebut juga TDP. NRP/TDP
wajib dipasang di tempat yang mudah dilihat oleh umum. Nomor
NRP/TDP wajib dicantumkan pada papan nama perusahaan dan dokumen-
dokumen yang dipergunakan dalam kegiatan usaha.

14
BAB III
ANGGARAN DANA

A. Bahan Baku

No. Uraian Vol Satuan Harga Jumlah

1. Cotton Combad 40 KG Rp. 8.000 Rp. 240.000

2. Tinta 6 Botol - Rp. 400.000

3. Plastik 10 Pak Rp. 5.000 Rp. 50.000

4. Kantong Kertas 10 Pak Rp. 12.000 Rp. 150.000

5. Listrik 800 Wat - Rp. 450.000

Total Rp. 1.210.000

B. Kebutuhan Alat

No Uraian Satuan Harga

1. Printer DTG 1 Unit Rp. 6.500.000

2. Hard driyer 1 unit Rp. 150.000

Total Rp. 6.650.000

C. Biaya Variabel
Biaya Variable per unit adalah sekitar Rp 30.000
D. Biaya Tetap
Biaya Sewa tempat : Rp 5.000.000
E. Harga Jual
Harga jasa sablon digital kami per unit bervariasi yaitu sekitar Rp.
10.000 – Rp 150.000 per unit tergantun jenis (Rp. 50.000)

15
F. BEP (Break Event Point)
Seperti yang diuraikan sebelumnya, usaha digital printing kami
menargetkan setiap harinya ada 20 pesanan jasa kami baik itu sablon kaos,
seragam dll, sehingga setiap bulannya mencapai 60 orang
1) Bep Rupiah
Biaya Tetap / (Kontribusi Margin per unit : Harga per unit)
= Rp.5 juta / (Rp.20.000* : Rp. 50.000)
= Rp.5 juta / 0.4
= Rp.12.500.000
2) Bep unit
Biaya Tetap / (harga per unit – biaya variable per unit)
= Rp.5juta / (Rp.50.000 – Rp.30.000)
= Rp.5juta / Rp.20.000
= 250 unit
jadi, BEP tercapai ketika Penjualan Mencapai 250 unit atau
penjualan mencapai nilai Rp. 12.500.000, jadi investasi akan kembali
sekitar 1 bulan.

16
BAB III
PENUTUP
Demikian proposal usaha sablon pakaian kami buat, adapun tujuan
proposal ini yaitu untuk memperkenalkan lebih detil tentang produk kami dan
mengundang investor untuk bekerja sama membangun usaha sablon pakaian ini.
Isi dari proposal ini yaitu terdiri dari perkenalan produk, rincian biaya
yang dibutuhkan dalam berproduksi, serta analisa SWOT.
Semoga apa yang termuat dalam proposal ini dapat dimengerti dengan
mudah dan calon investor tertarik untuk bergabung dalam usaha ini.
Atas perhatian Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

17

Anda mungkin juga menyukai