Perjuangan Hassanudin
Sultan Hasanuddin adalah pahlawan nasional yang memimpin Kesultanan Islam
Gowa-Tallo. Sultan Hasanuddin berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. Sultan Gowa yang
terlahir dengan nama Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto
Mangape ini mendapat julukan "Ayam Jantan dari Timur". Julukan ini disematkan karena
sosoknya yang berani dalam melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
“Sultan Hassanudin, sebaiknya kita melakukan monopoli perdagangan saja agar semakin jaya
kedepannya” Ucap Laksamana Cornelis
Arung Palakka melarikan diri ke Batavia, untuk menghindari dari kejaran Kesultanan
Gowa. Kemudian, Arung Palakka meminta bantuan VOC menghancurkan Kesultanan Gowa.
“Ide yang bagus, mari kita siapkan alat perang untuk mengepung Kesultanan Gowa.
Haa..Haa..Haa..” Sambil tertawa jahat.
Terjadi perang di tahun 1966 antara VOC di bawah pimpinan Laksamana Cornelis
Janszoon Speelman. Armada VOC kemudian pergi dari Batavia ke Sombaopu, ibukota
Gowa.
“Semuanya sudah siap?!!! Arung Palakka, tetap waspada kita akan sampai di Sombaopu..”
Kata Laksamana Cornelis yang ingin memulai perang.
“Jleebb.. Jleebb..” Pasukan VOC dan pasukan Bone menancapkan pedang ke pasukan
Kesultanan Gowa.
“SIAAAPPP..!!” Ucap pasukan VOC dan pasukan kerajaan Bone dengan sangat
bersemangat.
“Baiklah semuanya, akan aku tanda tangani Perjanjian Bongaya ini” Kepasrahan Sultan
Hassanudin karena kekalahannya ini.