KELOMPOK 4
NAMA ANGGOTA :
1. AULIA FARADILA PUTRI (07)
2. NABILA AULIA (23)
3. PUTRI RAMADANI (27)
4. ROSSALIA (32)
5. YASMINE SHINTYA SARI (36)
2. Arung Palaka
Arung Palakka adalah Sultan Bone yang menjabat pada 1672 hingga 1696.
Dia lahir pada 15 September 1634. Ia adalah putra Raja Bone ke-XIII La
Maddaremmeng Matinro’e Ri Bukaka. Saat masih berkedudukan sebagai
pangeran, Arung Palakka (juga disebut Aru Palakka) memimpin kerajaannya dari
hasil perjanjian Bungaya antara VOC dan Kesultanan Gowa pada tahun 1666. Ia
bekerja sama dengan Belanda saat merebut Makassar. Palakka pula yang
menjadikan suku Bugis sebagai kekuatan maritim besar yang bekerja sama
dengan Belanda dan mendominasi kawasan tersebut selama hampir seabad
lamanya.
Sosoknya kerap dianggap sebagai pemberontak dan pengkhianat karena
Arung Palakka bekerja sama dengan VOC. Pada masa pemerintahan ayahnya,
Kerajaan Bone ditaklukkan oleh Kerajaan Gowa dan statusnya tidak lagi menjadi
kerajaan yang merdeka.
D. Akhir Perang
Pada awal 1668, Sultan Hassanudin membatalkan Perjanjian Bongaya yang
sangat merugikan pihaknya. Hal itu kembali menyebabkan pecah perang antara
pasukan Sultan Hassanudin melawan aliansi VOC pimpinan Arung Palakka. Arung
Palakka menyerang Benteng Somba Opu pada 1669 dan berhasil merebutnya dari
pasukan Sultan Hassanudin. Akibatnya, Sultan Hassanudin bersama pasukannya
terpaksa melarikan diri hingga meninggal pada 1670.
Sultan Hasanudin menunjukkan semangat yang begitu gigih, dengan gagah
berani membela negaranya dari serangan Belanda sampai titik terakhir. Sultan
Hasanuddin semasa hidupnya telah memimpin kerajaan Gowa selama 16 tahun, dari
tahun 1653 hingga 1669.
Sosok Sultan Hasanuddin sebagai raja yang berani menghadapi kekejaman
Belanda membuatnya dikenal sebagai pahlawan nasional yang hebat dalam
pandangan masyarakat Indonesia. Begitu juga dalam pandangan orang Eropa,
terutama Belanda, dia bahkan dijuluki Ayam Jago dari Timur atas kegigihan
perjuangannya.