Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTEK

IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM DI RA


BUSTANUL MU’MIN, HOTEL INNA SIMPANG, DAN PT
SMARTFREEN TBK

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Insani

Dosen Pengampu: Farid Ardyansyah,S.E.,M.M.,CiQnR

Disusun Oleh Kelompok 12 :

1. Diah Dwi Fitriani (200721100016)


2. Ach Effendi Purnama (200721100013)
3. Nur Khairudin (200721100028)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS KEISLAMAN
UNIVERSIAS TRUNOJOYO MADURA
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahirabbil’alamin, segala puji syukur kami panjatkan kepada
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat dan salam
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman kemajuan ilmu, addinul islam.

Laporan ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah


Manajemen Sumber Daya Insani yang bejudul “Kepemimpinan Dalam
Islam”. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak
kekurangan yang masih perlu pebaikan dan penyempurnaan. Maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju ke arah
yang lebih baik.

Terselesaikannya laporan ini tidaklah lepas dari bantuan beberapa pihak.


Untuk itu penulis meengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata
kuliah Manajemen Sumber Daya Insani ini yang telah mendukung
terselesaikannya laporan kami serta teman-teman yang turut membantu dalam
menyelesaikan laporan ini, semoga dapat bermanfaat bagi penyusun dan
yang membacanya sehingga menambah wawasan dan pengetahuan.

Bangkalan, 04 Oktober 2022

Penulis

vhhbvjb j
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL (jika ada) ................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN (jika ada) ........................................................................................... v
DAFTAR SINGKATAN (jika ada) ......................................................................................... vi

BAB 1 : PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
C. Tujuan dan Manfaat .................................................................................................

BAB II : JUDUL BAB MASING-MASING.........................................................................


A. ......................................................................................................................
B. ......................................................................................................................
1. ....................................................................................................................
2. ....................................................................................................................
a. .................................................................................................................
b. .................................................................................................................
1) .................................................................................................................
2) .................................................................................................................
a) ..............................................................................................................
b) ..............................................................................................................

BAB III : METODE PENELITIAN ....................................................................................


A. Jenis Penelitian ..............................................................................................
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................
C. Subjek dan Objek Penelitian .........................................................................
D. Data yang dicari.............................................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data.............................................................................

BAB IV : HASIL PENELITIAN ..........................................................................................


A. Identitas Responden.......................................................................................
B. Hasil Wawancara...........................................................................................

BAB V : DOKUMENTASI ...................................................................................................


BAB VI : KESIMPULAN .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN (Jika ada)

vhhbvjb j
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepemimpinan merupakan unsur penting dalam sebuah perusahaan yang


mencakup gaya kepemimpinannya, sifat dan prinsip dari kepemimpinan. Sebab,
tanpa adanya gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin maka suatu perusahan
bisa saja mengalami kemunduran dari apa yang diusahakan oleh perusahaannya.
Dalam memimpin, seorang pemimpin terkadang memiliki perbedaan gaya
kepemimpinan. Hal ini disebabkan karena masing-masing pemimpin memiliki
karakter yang berbeda-beda dalam cara dia memimpin suatu perusahaan.
Kepemimpinan mempunyai hubungan dengan motivasi karena keberhasilan
seseorang dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan bersama
tergantung dengan kewibawaan dan kemapuannya dalam menciptakan motivasi
didalam diri setiap bawahan, kolega, maupun pemimpin itu sendiri.
Untuk mengetahui bagaimana realita dilapangan mengenai gaya kepemimpinan
seseorang, dilakukanlah penelitian langsung dengan wawancara dan juga
observasi untuk mengetahui contoh nyata bagaimana cara seseorang untuk
mempimpin dalam usaha mencapai tujuan bersama.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kaidah islam dan kaidah umum yang ada dalam
kepemimpinan
2. Bagaimana kepemimpinan yang diterapkan oleh Rasulullah
3. Bagaimana sifat dan prinsip kepemimpinan dalam kaidah islam dan
umum
C. Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui kaidah islam dan kaidah umum yang ada dalam
kepemimpinan
2. Untuk mengetahui kepemimpinan yang diterapkan oleh Rasulullah
3. Untuk mengetahui sifat dan prinsip kepemimpinan dalam kaidah islam
maupun umum

vhhbvjb j
BAB II

PEMBAHASAN

KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM


A. Kaidah Islam dan Kaidah Umum dalam Kepemimpinan
Dalam pandangan Islam, kepemimpinan terkait dengan dua harapan atau
tuntutan sosial mendasar yang dikenakan kepada si pemimpin. Pertama,
kemampuan yang diperkirakan terdapat padanya untuk memimpin ke arah
tercapainya situasi yang diinginkan oleh komunitasnya. Kedua,
Kemungkinan bobot fungsinya dalam mempertahankan eksistensi
komunitas . Dalam konteks pemenuhan tuntutan sosial itu, pemimpin harus
menyadari adanya pertanggungjawaban transendental, yang menghendaki
keterluluhan pribadi dalam keharusan moral agama.1
Tanggung jawab atau prinsip akuntabilitas kepemimpinan dalam Islam,
hendaknya diletakkan dalam tugas (muamalah) kehidupan dan pengabdian
(ibadah) setiap manusia sebagai kahlifah di bumi-Nya (QS Al-A’raf :129).
Adapun syarat pemimpin dalam islam antara lain: 1) Muslim, 2) Tidak
dibenarkan pula mengangkat pemimpin yang mempermainkan dan
memperolok-olokan agama, 3) Mampu bersikap dan berbuat adil, 4) Ahli,
5) Memiliki pengetahuan yang luas dalam bidangnya
Sedangkan secara umum, Pemimpin berasal dari kata pimpin yang
berarti bimbing, tuntun. Pemimpin berarti orang yang memimpin,
membimbing, menuntun, menunjukkan jalan, melatih (mendidik,
mengajar) supaya akhirnya dapat mengerjakan sendiri.2
Dari definisi yang berbeda-beda tersebut mengandung kesamaan asumsi
yang bersifat umum, seperti ;
1. Di dalam satu fenomena kelompok melibatkan interaksi antara dua
orang atau lebih
2. Di dalam melibatkan proses mempengaruhi, suatu pengaruh yang
disengaja (intentional influence) digunakan oleh pemimpin terhadap
para bawahan.
Di samping kesamaan asumsi yang umum di dalam definisi tersebut
juga memiliki sedikit perbedaan yang bersifat umum pula, seperti;
1. Siapa yang mempergunakan pengaruh
2. Tujuan daripada usaha untuk mempengaruhi, dan
3. Cara pengaruh itu dipergunakan.

1
Abdullah, Taqufiq, Pola Kepemimpinan Islam di Indonesia: Tinjauan Umum, Jakarta : Prisma. No.
6/Tahun XI, LP3ES, 1982 h. 56
2
.Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : P.N. Balai Pustaka, 1986, h. 753.
vhhbvjb j
Selanjutnya ada Djudju S. Sudjana dalam bukunya Manajemen
Pendidikan : Untuk Pendidikan Luar Sekolah dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia, bahwa ada beberapa teori kepemimpinan anatara lain yaitu;
Teori Sifat, Teori Lingkungan, Teori Perilaku, Teori Humanistik, dan Teori
Kontingensi. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan tentang
kepemimpinan, maka akan berkembang pula teori-teori kepemimpinan
lainnya yang dapat digunakan dalam kepemimpinan pendidikan3
Kemudian gaya kepemimpinan, perlu dibedakan antara gaya dengan tipe
kepemimpinan. Kepemimpinan seseorang dapat digolongkan ke dalam
salah satu tipe dan mungkin setiap tipe bisa memiliki berbagai macam gaya
kepemimpinan. Gaya kepemimpinan lebih cenderung kepada situasi. Salah
seorang pimpinan yang memiliki salah satu tipe bisa menyesuaikan diri
dengan situasi yang dihadapi dalam melaksanakan kepemimpinannya.4
Miftah Thoha berpendapat, bahwa ada empat gaya dasar dalam
kepemimpinan yaitu:
1. Seorang pimpinan menunjukkan perilaku yang banyak memberikan
pengarahan dan sedikit dukungan.
2. Seorang pemimpin menunjukkan perilaku yang banyak
mengarahkan dan banyak memberi dukungan.
3. Perilaku pimpinan menekankan pada banyak memberikan dukungan
dan sedikit memberikan pengarahan
4. Seorang pemimpin memberikan sedikit dukungan dan sedikit
pengarahan.5
Robert J. House yang dikutif oleh Akil mengemukakan, bahwa ada
empat tipe atau gaya kepemimpinan, yaitu:
1. Kepemimpinan Direktif (directif Leadership). Tipe ini sama dengan
model kepemimpinan yang otokratis. Dalam model ini tidak ada
partisipasi dari bawahan;
2. Kepemimpinan Yang Mendukung (Supportive Leadership).
Kepemimpinan model ini mempunyai kesediaan untuk menjelaskan
sendiri, bersahabat, mudah didekati, dan mempunyai perhatian
kemanusiaan yang murni terhaadap bawahannya;
3. Kepemimpinan Partisipatif (Participatif Leadership). Gaya
kepemimpinan ini berusaha meminta dan mempergunakan saran-
saran dari bawahannya, namun pengambilan keputusan masih tetap
berada pada pimpinan”
4. Kepemimpinan Yang Berorientasi Pada Prestasi (Achievement
Leadership). Gaya kepemimpinan ini menetapkan serangkaian
tujuan yang menantang bawahannya untuk berprestasi, memberi
keyakinan kepada mereka, bahwa mereka mampu melaksanakan
tugas pekerjaan mencapai tujuan secara baik6
3
.Sudjana S, H. Djudju, Manajemen Program Pendidikan: Untuk Pendidikan Luar Sekolah dan
Pengembangan Sumber daya Manusia, Bandung: Falah Froduction, 2000, h. 28-29.
4
Veithzal, Education, h. 266
5
Miftah, Perilaku, h. 318-319
6
Akil, Gaya Kepemimpinan, h.44
vhhbvjb j
Sedangkan Daniel Goleman mengatakan, bahwa ada empat gaya
kepemimpinan yang menciptakan resonansi untuk memajukan kerja, yaitu:
1. Visioner, yaitu gaya kepemimpinan yang menunjuk pada bagaimana
membangun resonansi, menggerakkan orang-orang ke arah
impian/visi bersama;
2. Pembimbing, yaitu gaya kepemimpinan yang menunjuk pada
bagaimana membangun resonansi, menghubungkan apa yang
diinginkan seseorang dengan sasaran organisasi;
3. Afiliatif, yaitu gaya kepemimpinan yang menunjuk pada bagaimana
membangun resonansi untuk menciptakan keharmonisan dengan
saling menghubungkan orangorang;
4. Demokratis, yaitu gaya kepemimpinan yang menunjuk pada
bagaimana membangun resonansi menghargai masukan orang lain
dan mendapatkan komitmen melaui partisipasi.7
Gaya kepemimpinan juga berkaitan dengan bagaimana pemimpin
mendengar, menetapkan standar tujuan dan kinerja, mengembangkan dan
menetapkan rencana aksi, memandu dan mengarahkan orang lain, dan
memberikan umpan balik.8
B. Kepemimpinan Rasulullah
Dalam mengelola sumber daya insani, manusia sebagai sumber daya
penggerak suatu proses produksi harus mempunyai karakteristik atau sifat-
sifat mulia yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang menjadi dasar
dalam setiap aktivitas ekonomi dan menjadi sikap dasar manusiawi
(fundamental human ethics) yang mendukung keberhasilan.9
Kepemimpinan yang telah diteladani oleh Rosulullah yang telah
menerapkan teori manajemen dengan sifat-sifat utamanya bahwa seorang
pemimpin harus shiddiq (benar), amanah, tabligh dan fathanah. Selain itu
Rosulullah dalam kepemimpinanya bertanggungjawab dan mampu
membangun dan mendorong atau memotivasi bawahannya untuk bekerja
baik dan apabila bekerja diartikan sebagai suatu aktivitas atau usaha yang
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.10
Hal ini senada dengan pendapat Fauzia dan Riyadi bahwa Rasulullah
merupakan teladan bagi pembentukan karakter yang baik bagi sumber daya
insani. Sifat-sifat tersebut adalah:11
a. Shiddiq (benar dan jujur).
Ini berarti, seorang pemimpin harus senantiasa berperilaku benar
dan jujur dalam kepemimpinannya. Benar dalam mengambil keputusan
7
Goleman, Dniel, et ol, Primal Leadership, Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi, Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Umum, 2004, h. 65
8
Jones, Manajemen. h. 12.
9
Antonio, Muhammad Syafii, Ensiklopedia Leadership & Manajemen Muhammad SAW “The
Super Leader Super Manager’, Jakarta : Tazkia Publishing, 2012, hlm. 62
10
Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Leadership : Membangun Superleadership Melalui
Kecerdasan Spiritual......Hlm. 381.
11
Ika Yunia Fauzia dan Abdul Kadir Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi Islam, Perspektif Maqashid
al-Syari’ah, Jakarta : Prenadamedia Grup, 2014, hlm.283
vhhbvjb j
perusahaan yang bersifat strategis. Sebagai pemimpin perusahaan, ia
selalu jujur kepada semua pihak (pemegang saham, customer/nasabah,
competitor/pesaing maupun kepada karyawan sendiri, sehingga bisnis
ini benarbenar dijalankan dengan prinsip kebenaran dan kejujuran.
Begitu juga seorang marketing, ia akan senantiasa shiddiq dalam
berhubungan dengan pelanggan, bertransaksi dengan nasabah, membuat
perjanjian dengan mitra bisnis serat memberikan informasi yang jujur
terhadap produknya. Sifat shiddiq ini akan mempengaruhi bagaimana
seseorang menjalankan bisnis dan hal ini akan mempengaruhi
lingkungan bisnis, sehingga kekotoran, kedzaliman, kemunafikan,
penipuan dan keserakahan akan lenyap dengan menghidupkan sifat-sifat
shiddiq dalam diri setiap pelaku bisnis.

b. Amanah (jujur/terpercaya, bertanggung jawab).


Amanah bisa bermakna keinginan untuk memenuhi sesuatu sesuai
dengan ketentuan. Secara umum amanah dari Allah SWT kepada
manusia ada dua, yaitu ibadah dan khalifah. Dalam kehidupan, seorang
muslim harus melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan
segala larangan-Nya.12 Di Antara nilai-nilai yang terkait dengan
kejujuran dan melengkapinya adalah amanah. Amanah juga merupakan
salah satu moral keimanan. Seorang pebisnis harus memiliki sifat
amanah. Konsekuensi amanah adalah mengembalikan setiap hak kepada
pemiliknya, baik sedikit ataupun banyak.
c. Fathanah (cerdas).
Fathanah bisa diartikan sebagai kecerdikan atau kebijaksanaan.
Pemimpin perusahaan yang fathanah artinya pemimpin yang
memahami, mengerti dan menghayati secara mendalam segala hal yang
mrnjadi tugas dan kewajibannya. Sifat fathanah dapat dipandang
sebagai strategi hidup setiap muslim. Potensi paling berharga dan
termahal yang hanya diberikan pada manusia adalah akal
(intelektualitas). Dalam bisnis, pekerja yang dipilih harus pintar dan
cerdas karena mereka dituntut untuk selalu dapat beradaptasi dengan
teknologi baru, cara kerja baru dan lain sebagainya. Kecerdasan
membuat pekerja cepat belajar menyerap hal-hal baru yang dibutuhkan
dalam persaingan. Tanpa pekerja yang cerdas perusahaan akan sulit
menghasilkan inovasi-inovasi baru.13
d. Tabligh (transparan)
Sifat tabligh artinya komunikatif dan argumentatif. Orang yang
memiliki sifat tabligh akan menyampaikan sesuatu dengan benar
(berbobot) dan dengan tutur kata yang tepat dan tidak akan mengurangi
ataupun menambah sesuatu perkataan yang hendak dikatakan. Seorang
pemimpin dalam dunia bisnis haruslah menjadi seseorang yang mampu
12
Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik, hlm. 102
13
Jusmaliani, Pengelolaan Sumber Daya Insani, Jakarta : PT. Bumi Aksara, hlm. 23
vhhbvjb j
mengkomunikasikan visi dan misinya dengan benar kepada karyawan
dan mitra kerjanya yang lain. Dalam komunikasi diketahui pula cara-
cara tertentu dan momen-momen tertentu yang baik untuk
menyampaikan hal-hal spesifik. Termasuk kemampuan berkomunikasi
dalam menyampaikan putusan yang merugikan karyawan seperti
pemecatan.14
Kriteria Kepemimpinan Islami Menurut Didin Hafidudin dalam buku
Manajemen Syariah Dalam Praktik Mengatakan Ada beberapa kriteria
pemimpin sukses dalam sebuah organisasi. Pertama, ketika seorang
pemimpin dicintai oleh bawahannya. Organisasi yang dipimpinnya akan
berjalan dengan baik jika kepemimpinannya dinakhodai oleh pemimpin yang
dicintai oleh bawahannya. Kriteria Kedua adalah pemimpin yang mampu
menampung aspirasi bawahannya. Selain dicintai, pemimpin yang baik juga
dapat menerima kritik dari bawahannya. Ada sebuah Hadist berbunyi :
“Jika Allah bermaksud menjadikan seorang pemimpin yang berhasil
maka, Allah akan menjadikan para pembantunya itu orang-orang yang baik”
( HR Nasa’i). Yang dimaksud dengan para pembantunya adalah orang-orang
yang baik, maka bawahan akan mendukungnya, namun jika seorang
pemimpin melakukan tindakan yang tidak baik, maka bawahan akan
mengoreksinya. Di sanalah pentingnya mekanisme tausiyah, mekanisme
saling mengoreksi dan menasehati. Kriteria Ketiga adalah pemimpin yang
selalu bermusyawarah. Seorang pemimpin selain harus siap menerima dan
mendapatkan tausiyah atau kritikan, pemimpin yang sukses juga selalu
bermusyawarah. Musyawarah ini ditunjukkan untuk saling bertukar pendapat
dan pemikiran. Jika musyawarah berjalan dengan perusahaan dan kehidupan
mereka. Dengan musyawarah, ada unsur penghargaan yang tersirat dari
seorang pemimpin untuk menerima masukanmasukan dari para karyawan hal
ini akan memberi dampak positif bagi berjalannya kepemimpinannya.15
Fungsi Kepemimpinan dalam Islam Menurut Ahmad Ibrahim dalam
buku Manajemen Syariah mengatakan Fungsi atau peranan kepemimpinan
Islam jelas berbeda dengan fungsi kepemimpinan pada umumnya, berikut
fungsi kepemimpinan dalam Islam adalah;16
a. Kepemimpinan dalam Islam bersifat pertengahan, selalu menjaga hak dan
kewajiban individu serta masyarakat dalam prinsip keadilan, persamaan,
tidak cenderung terhadap kekerasan dan kelembutan, tidak
sewenangwenang dan berbuat aniaya.
b. Kepemimpinan yang konsen terhadap nilai-nilai kemanusiaan,
memperhatikan kemuliaannya dan menyertakan dalam setiap persoalan
krusial, memperlakukan dengan sebaik mungkin.
c. Kepemimpinan yang konsen terhadap kehidupan rakyatnya, dan tidak
membedakan mereka kecuali berdasarkan beban tanggung jawab seorang
pemimpin.
d. Kepemimpinan yang konsen terhadap tujuan dan memberikan kepuasan
kepada bawahan dengan memberikan suri tauladan yang baik, konsisten dan
tetap bersemangat serta rela berkorban untuk mewujudkan tujuan.
e. Kepemimpinan yang memiliki kemampuan strategis, konsen terhadap faktor
internal dan eksternal yang melingkupi organisasi dan perusahaan.
14
Jusmaliani, Pengelolaan Sumber Daya Insani, Jakarta : PT. Bumi Aksara, hlm. 24
15
Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik, hlm.119
16
Ahmad ibrahim, Manajemen Syariah, Jakarta; PT Raja Grafindo Persada,2006, hlm. 155
vhhbvjb j
Akhlak yang dilakukan oleh Rosululloh di dalam kepemimpinannya antara lain
adalah musyawarah. Dalam bermusyawarah ada beberapa langkah yang dilakukan
oleh Rasululloh yaitu lemah lembut, pemaaf dan senantiasa memohon ampun
kepada Alloh. Dengan bermusyawarah dapat menegakkan keadilan. Dalam
kepemimpinannya Rasulullah sebagai Uswatun Hasanah yang dalam
kepemimpinannya menerapkan akhlak yang dimilikinya yaitu :
1) Siap kecewa melihat kinerja para bawahannya yang mempunyai kinerja
yang tidak baik
2) Siap untuk memaafkan bawahan yang mempunyai kinerja yang tidak baik
tersebut
3) Menjauhkan diri dari sifat fazhzban yaitu mempunyai lisan yang kasar dan
sering menyakiti orang lain
4) Menjauhkan diri dari sifat ghalizhal qalb yaitu hati yang keras, tidak mudah
tersentuh dengan penderitaan orang lain.17
Rasulullah dalam sabdanya menyatakan bahwa pemimpin dalam suatu
kelompok adalah pelayanan pada kelompok tersebut. Sehingga sebagai seorang
pemimpin hendaklah dapat dan mau melayani serta menolong orang lain untuk
maju dengan ikhlas. Beberapa ciri penting yang menggambarkan kepemimpinan
Islam adalah sebagai berikut :
1) Setia, pemimpin dan dipimpin terikat kesetiaan kepada Alloh
2) Terikat pada tujuan,
3) Menjunjung tinggi syariat dan akhlak Islam, seorang pemimpin yang
baik bilamana ia masih terikat dengan peraturan Islam.
4) Memegang teguh amanah, seorang pemimpin ketika menerima
kekuasaan menganggap sebagai amanah dari Alloh yang disertai oleh
tanggung jawab.18
C. Sifat dan Prinsip Kepemimpinan dalam Kaidah Islam dan Umum
1. Sifat Kepemimpinan
Secara umum hasil penelitian yang telah ada memberikan suatu
kesimpulan bahwa sifat-sifat seorang pemimpin itu adalah sebagai
berikut.
a. Mempunyai dorongan yang kuat untuk bertanggung jawab atas
tugas yang dipercayakan kepadanya.
b. Teguh mempertahankan pekerjaan untuk memenuhi tujuan.
c. Mempunyai dorongan yang kuat untuk menguji beragam
inisiatifnya dalam situasi sosial.
d. Percaya diri dan mempunyai perhatian yang penuh terhadap
identitas pribadi anggota.
e. Dapat menerima pelbagai keputusan dan tindakan yang bahkan
tidak menguntungkan dirinya.
f. Dapat membawa dan menyerap semua hasrat dan keinginan
anggota.
g. Dapat bersikap toleran terhadap kegagalan dan frustasi.
h. Mampu mempengaruhi perilaku anggota, mampu beradaptasi
dengan struktur sosial, serta sistem interaksi19

17
Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Leadership : Membangun Superleadership Melalui
Kecerdasan Spiritual......hlm. 17
18
Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Leadership : Membangun Superleadership Melalui
Kecerdasan Spiritual......hlm.136
19
M. Arifin, Iklim Pendidikan Islam: Suatu Tinjauan Teoretis & Praktis Berdasarkan Pendekatan
Onterdisipliner (Jakarta: Bina Aksara, 1993), hal. 88.
vhhbvjb j
Dalam Kaidah islam, salah satu panutan terbaik bagi umat
Muslim yaitu Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam. Ada
4 sifat rasulullah yang membuatnya sukses dan dipercaya oleh
banyak orang, dan juga harus dimiliki dan dijadikan contoh oleh
pemimpin yaitu Siddiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya,
Tabligh (menyampaikan), dan Fatanah (cerdas).
Sifat-sifat inilah yang diidentikkan melekat pada diri seorang
manajer. Dalam proses menjalankan kepemimpinan, manajer
diharapkan memiliki sifat dan karakteristik yang dijiwai oleh nilai-
nilai yang diajarkan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam

2. Prinsip Kepemimpinan
Prinsip-prinsip kepemimpinan menyentuh seluruh aspek diri
seorang pemimpin yang tergambar dari prilaku keseharian
pemimpin
a. Mahir dalam soal teknis dan taktis
b. Intropeksi diri
c. Percaya diri
d. Memahami bawahan
e. Realisasi diri
f. Menjadi contoh yang baik.
g. Tumbuhkan rasa tanggung jawab pada bawahan
h. Melatih anggota sebagai team yang solid
i. Membuat keputusan yang cepat dan tepat
j. Mengkomando bawahan
k. Bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan

Dalam mencapai tujuan kemaslahatan masyarakat dalam


suatu Negara, Islam memperkenalkan prinsip-prinsip
kepemimpinan dalam Al-Qur’an. tersebut antaranya:
a. Manusia dalam prinsip kekhalifahan
Tujuan manusia diciptakan oleh Allah Swt untuk
menjadi khalifah di muka bumi ini, hal ini tergambar
pada QS. Al-Baqarah ayat 30. Maka kedudukan manusia
sebagai khalifah di muka bumi ini tidaklah sama,
karena sebagian dilebihkan dari yang lain.
b. Prinsip keimanan
Setiap Muslimin yang meneguhkan iman dan
melaksanakan amal shalil maka akan diberikan
kekuasaan di atas bumi ini sebagaimana yang Allah
Swt janjikan. Oleh sebab itu Hamka berpendapat bahwa
keberhasilan pemerintahan sebagai khalifah Allah Swt
dikarenakan pemimpinyang beriman dan beramal
shalih.Hal ini tergambarkan pada QS. An-Nur ayat 55.
c. Prinsip ulil amri dalam kepemerintahan
Prinsip ulil amri dalam kepemerintahan. Ayat
tersebut mewajibkan selain taat dan patuh kepada Allah
Swt dan Rasul-Nya,seluruh manusia juga untuk taat dan
vhhbvjb j
patuh kepada pemimpin yang menjaga amanah dan
menunaikan keadilan pada setiap perkara.20

BAB III
METOD
E PENELITIAN

1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian implementasi kepemimpinan dalam Islam
di RA Bustanul Mu’min , peneliti menggunakan metode
wawancara dalam mengumpulkan beberapa data dari responden.
Wawancara berisi beberapa pertanyaan- pertanyaan yang nantinya
akan ditanyakan langsung kepada responden kemudian dikumpulkan
jawabannya untuk diambil kesimpulannya. Wawancara tersebut
20
Subhan Mubarok, “Prinsip Kepemimpinan Islam Dalam Pandangan Al-Qur’an,” Al Muhafidz: Jurnal
Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir 1, no. 1 (2021): 1–12.

vhhbvjb j
bertujuan untuk peneliti memperoleh informasi langsung dari
responden baik berupa pengetahuan dan pendapat responden terhadap
Kepemimpinan dalam Islam
2. Tempat dan Waktu penelitian
Nama : Diah Dwi Fitriani
b) Tempat Penelitian : RA Bustanul Mu’min
Jl. KH. A. Dzubaidi No. 55 Dsn.
Nolosuto Ds. Belor Kec.
Purwoasri Kab. Kediri
b) Waktu Penelitian : Jum’at, 23 September 2022
Nama : Ach Effendi Purnama
a) Tempat Penelitian : PT Smartfreen Tbk Bangkalan
b) Waktu Penelitian : Senin, 3 Oktober 2022
Nama : Nur Khairudin

a) Tempat Penelitian : Hotel Inna Simpang


Jl. Gubernur Suryo No.1, RW.3,
Embong Kaliasin, Kec. Genteng,
Kota SBY, Jawa Timur 60271
b) Waktu Penelitian : Minggu, 2 Oktober 2022
3. Subjek dan Objek Penelitian
Nama : Diah Dwi Fitriani
a) Subjek Penelitian : Kepala Sekolah RA Bustanul Mu’min
dan Guru Kelas
b) Objek Penelitian : Penelitian ini mengambil objek yang
meliputi kepemimpinan dalam islam.
Nama : Ach Effendi Purnama
a) Subjek Penelitian : Atasan/Manajer
b) Objek Penelitian : Penelitian ini mengambil objek yang
meliputi kepemimpinan dalam islam.
Nama : Nur Khairudin
a) Subjek Penelitian : Sous chef dan supervisor
b) Objek Penelitian : Penelitian ini mengambil objek yang
meliputi kepemimpinan dalam islam.
4. Data yang Dicari
a) Cara seorang pemimpin dalam memotivasi diri sendiri dan para
anggotanya di RA Bustanul Mu’min, Hotel Inna Simpang dan PT
Smartfreen Tbk Bangkalan
b) Sikap pemimpin jika terdapat anggotanya kurang cakap dalam
pekerjaannya di RA Bustanul Mu’min, Hotel Inna Simpang dan
PT Smartfreen Tbk Bangkalan
c) Peran pemimpin dalam mengambil keputusan saat menyelesaikan
masalah yang ada di RA Bustanul Mu’min, Hotel Inna Simpang
dan PT Smartfreen Tbk Bangkalan
d) Sikap pemimpin jika anggotanya melakukan kesalahan dalam
pekerjaannya di Ra Bustanul Mu’min, Hotel Inna Simpang, dan
PT Smartfreen Tbk Bangkalan

vhhbvjb j
e) Pendapat para anggota tentang gaya kepemimpinan yang diambil
saat menyelesaikan masalah di RA Bustanul Mu’min, Hotel Inna
Simpang, dan PT Smartfreen Tbk Bangkalan
f) Keunggulan dan kekurangan yang ada pada pimpinan di RA
Bustanul Mu’min, Hotel Inna Simpang, dan PT Smartfreen Tbk
Bangkalan
5. Teknik Pengumpulan Data
a) Wawancara : mengajukan beberapa pertanyaan
langsung dari daftar pertanyaan yang sudah dicetak / diprint
kepada Kepala Sekolah RA Bustanul Mu’min dan Guru
Kelas,
c) Dokumentasi : pengumpulan dokumen berupa foto
yang diambil ketika melakukan wawancara dengan responden
yang bersangkutan.

vhhbvjb j
BAB IV

HASIL PENELITIAN

1. Idetintas Responden

Nama : Diah Dwi Fitriani


a) Responden 1
Nama : Ma’rifatul Ulum, S.Pd.I
Jenis kelamin : Perempuan

Alamat Domisili : Dsn. Nolosuto, Ds. Belor, Kec.


Purwoasri Kab. Kediri
No. HP : 0881-9082-407
Pendidikan : S1-P
Jabatan : Kepala Sekolah RA

Instansi / Usaha : RA Bustanul Mu’min

b) Responden 2
Nama : Ubaidah, S.Pd
Jenis kelamin : Perempuan

Alamat Domisili : Ds. Ringinsari Kec. Plemahan Kab.


Kediri
No. HP : 0856-4586-8987
Pendidikan : S1-
Jabatan : Guru Kelas B
Instansi / Usaha : RA Bustanul Mu’min

c) Responden 3
Nama : Rizka Ulfiana, S.Pd
Jenis kelamin : Perempuan

Alamat Domisili : Ds. Glagahan Kec. Papar Kab. Kediri


No. HP : 0855-4615-0686
Pendidikan :
Jabatan : Guru Kelas B

Instansi / Usaha : RA Bustanul Mu’min

vhhbvjb j
2. Identitas Responden
Nama : Nur Khairudin

a) Responden 1
Nama : Andi Karjono
Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat Domisili : Dsn. Grebegan, Ds. Kepohagung, Kec.


Plumpang Kab. Tuban
No. HP :-
Pendidikan : Smk Taruna
Jabatan : Sous Chef

Instansi / Usaha : Hotel Inna Simpang

b) Responden 2
Nama : Meri Prasetiya
Jenis kelamin : Perempuan

Alamat Domisili : Nganjuk


No. HP :-
Pendidikan : S1 Tata Boga Unesa
Jabatan : Supervisor
Instansi / Usaha : Hotel Inna Simpang
3. Identitas Responden
Nama : Ach Effendi Purnama

a) Responden 1
Nama : Hoirur Rosiki. S.Ei
Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat Domisili : Dsn Ahadan, Desa Banjar Timur Kec.


Gapura Kab. Sumenep
No. HP : 085334045992
Pendidikan : S1
Jabatan : Manajer

Instansi / Usaha : PT Smartfreen TBK


2. Hasil Wawancara
Dari hasil wawancara yang telah diajukan kepada 3
responden, hasil yang didapatkan antara lain :
a) Narasumber I : Kepala Sekolah Ibu Ma’rifatul Ulum, S.Pd.I

Pertanyaan Jawaban

vhhbvjb j
Apakah selama Ibu InsyaAllah, sudah mencapai target
menjabat sebagai pimpinan
disini sudah mencapai
target dan tujuan ibu?
Lalu bagaimana cara ibu Untuk memotivasi saya juga memotivasi
memotivasi diri ibu sendiri para guru juga wali murid dan para murid,
sebagai pemimpin untuk jadi mencakup semuanya karena saya
mengejar tujuan tersebut? selain menjadi kepala RA saya juga
kepala yayasan. Jadi bagaimana guru itu
bisa membuat para murid merasa nyaman,
santai tetapi targetnya juga tercapai.
Kemudian bagaimana sebagai guru agar
diminati oleh masyarakat, ya dimulai dari
perilaku kita, kesopanan kita karena guru
itu “digugu lan ditiru” kan seperti itu.
Ustazah-nya pun juga harus berperilaku
yang baik bukan hanya mencontohkan
saja kepada murid, tetapi gurunya tidak
mau berperilaku dengan baik. Jadi wali
murid juga seperti itu, wali murid itu
diharapkan mendukung murid karena ini
di sekolah RA bukan sekolah umum
sehingga tidak hanya pelajaran umum saja
tetapi juga mengaji, hafalan surah-surah
pendek, bacaan sholat dan praktek sholat
kemudian hadits-hadits yang sudah
dikenalkan ke anak-anak, selain itu di RA
juga terdapat pendidikan berkarakter.
Pendidikan berkarakter itu seperti minggu
ini ustadzah menyampaikan minggu ini
karakter anak-anak membiasakan untuk
berterima kasih ketika diberi sesuatu oleh
temannya, ustadzah-nya, orang tua-nya
harus dibiasakan berterima kasih. Untuk
itu wali muridnya itu harus
mempraktekkan di rumah, gurunya di
sekolah menyampaikan pendidikan
karakter. Dengan berbagai macam seperti
itu agar tujuan dapat tercapai untuk
pendidikan di RA ini baik umum maupun
keagamaannya.
Selain memotivasi diri ibu Saya harus bisa memberikan contoh,
sendiri, lalu bagaimana selain itu saya juga sering melakukan
sikap ibu sebagai pemimpin study banding mencari pengalaman di RA
dalam membangun dan yang maju tersebut di Kertosono, Pare,
memotivasi para guru untuk Kediri. Saya sering melakukan study
bekerja dengan baik? banding ternyata apa yang kita praktekkan
di sekolah ini masih banyak yang masih
bagus. Jadi saya mencari inovasi-inovasi
baru untuk mengembangkan RA ini.
Bagaimana sikap ibu Dari RA ini terdapat sepuluh guru.
sebagai pemimpin jika Sepuluh ustadzah itu karakter mereka
terdapat guru yang masing-masing pastinya semuanya
memiliki semangat yang memiliki kelebihan dan kekurangan,
vhhbvjb j
tinggi tetapi kurang cakap kelebihannya di bidang ini dan
dalam keahlian di kekurangannya di bidang ini dan
bidangnya? sebagainya tidak ada yang sempurna.
Untuk itu yang saya lakukan di lembaga
ini, untuk menyikapi karakter guru
masing-masing kita adakan pertemuan,
motivasi bagaimana cara mengajar yang
baik, menangani anak didik yang baik.
Sedangkan untuk masalah
pembelajarannya karena satu kelas diisi
oleh dua guru, yang satu ahli di bidang ini
dan yang satunya ahli di bidang lainnya,
sehingga nanti bisa saling mengisi.
Bagaimana peran ibu dalam Pasti saya kumpulkan semuanya,
mengambil keputusan meskipun saya merangkap sebagai kepala
untuk menyelesaikan suatu yayasan tetapi saya tidak langsung
masalah yang ada di RA menegur, karena ustadzah-ustadzah juga
Bustanul Mu’min ini? sudah dewasa dan juga sudah sarjana
semuanya. Jadi saya kumpulkan nanti jika
ada masalah atau salah nanti saya
sampaikan baik-baik tidak langsung saya
tegur, kemudian harus dirubah sedikit
demi sedikit.
Apabila masalahnya hanya Jika masalah pribadi, saya panggil sendiri
pada satu guru, tadi ibu kan saya jelaskan masalah pribadi yang terjadi
menyampaikan jika ada di lembaga ini, karena maraknya media
masalah dikumpulkan sosial ini banyak yang upload yang masih
bersama-sama jika hanya gadis dan upload-nya dengan anak laki-
satu guru bagaimana ibu laki dan sebagainya. Saya masukkan ke
mengurnya dalam masalah huma lalu saya jelaskan sendiri bahwa hal
pribadi ? seperti itu tidak baik harus menjaga
karena sebagai guru sebagai pendidik,
kalau seperti itu juga kurang baik di mata
wali murid dan semua orang.
Berarti semisal melakukan Iya nanti akan dikumpulkan semuanya
kesalahan saat mengajar biar saling mengisi yang sudah pintar tadi
akan dikumpulkan dengan yang belum bisa. Kemudian untuk
semuanya? guru yang baru pasti saya jadikan satu
dengan senior.
Tabel 1.1 Daftar Pertanyaan dan Jawaban Narasumber I

b) Narasumber II : Guru Kelas B Ibu Ubaidah, S.Pd


Pertanyaan Jawaban
Bagaimana kepala sekolah Kepala sekolah memberi pembinaan
memotivasi para guru untuk paling tidak dalam satu bulan sekali,
meningkatkan kinerjanya? kemudian ada pembinaan tingkat
kecamatan. Kemudian kepala sekolah
melakukan pendidikan satu bulan sekali di
kabupaten, setelah itu kemudian diberikan
kepada guru-guru. Selain itu juga diajak
konsultasi bagaimana anak-anak itu di

vhhbvjb j
kelas.
Bagaimana gaya Gaya kepemimpinanya itu merangkul
kepemimpinan yang semuanya, jika ada apa-apa itu
dipakai oleh ibu pimpinan dibicarakan bersama-sama supaya tidak
dalam menyelesaikan suatu terjadi kesalahpahaman dengan guru-guru
masalah? lainnya, sangat mengayomi.
Berarti menggunakan Iya musyawarah, setelah itu dibicarakan
musyawarah ya bu? dan diajak konsultasi. Jika ada
permasalahan, ada anak yang bermasalah
gurunya dipanggil kemudian diajak
konsultasi bagaimana baiknya seperti itu.
Apa keunggulan dan Alhamdulillah orangnya sangat sopan,
kekurangan dari kepala lemah lembut, tetapi kadang kita sebagai
sekolah? bawahan itu malu saat mengutarakan dan
tidak enak karena oranya itu sangat kalem.
Tabel 1.2 Daftar Pertanyaan dan Jawaban Narasumber II
c) Narasumber III : Guru Kelas B Ibu Rizka Ulfiana, S.Pd
Pertanyaan Jawaban
Bagaimana kepala sekolah Untuk setiap motivasi-nya itu pada saat
memotivasi para guru untuk rapat diberi wawasan oleh kepala
meningkatkan kinerjanya? sekolahnya, kalau ada pembekalan
wawasan dari luar maka nanti
disampaikan kepada guru supaya
diterapkan di sekolah-sekolah misalkan
ada pembelajaran baru seperti sekarang
ada kurikulum baru yaitu kurikulum
merdeka disampaikan kepada guru supaya
belajar. Karena kurikulum yang baru
maka kita harus belajar agar bisa
mengikuti perkembangan kurikulum yang
ada.
Bagaimana gaya Biasanya jka ada masalah itu kita
kepemimpinan yang dipakai bicarakan dengan musyawarah,
oleh ibu pimpinan dalam masalahnya itu apa dibahas solusinya itu
menyelesaikan suatu bagaimana.
masalah?
Apa keunggulan dan Keunggulan kepala sekolah disini sangat
kekurangan dari kepala mengayomi para guru-guru disini, untuk
sekolah? kekurangannya tidak ada.
Tabel 1.3 Daftar Pertanyaan dan Jawaban Narasumber III
a) Responden 1 : Sous Chef
1. Apakah selama bapak menjabat sebagai pimpinan food and
beverage visi misi sudah mencapai target perusahaan
- Iya sudah, namun hanya saja untuk diteam food and beverage
yang bapak pimpin saat ini dari segi SDM belum maksimal
dikarenakan pola pikir yang masih individual. Dan saat ini sudah
mulai menunjukkan kerja team yang solid walaupun masih ada
beberapa yang kurang disiplin.
2. Bagaimana cara bapak memotivasi karyawan untuk
meningkatkan kinerja karyawan

vhhbvjb j
- Cara memotivasi rekan kerja atau FB team yaitu dengan cara
pendekatan sesuai dengan permasalahan yang dilakukan bawahan.
3. Bagaimana sikap bapak Selaku pimpinan dalam menyikapi
beberapa karyawan yang kurang paham dengan tugas pokok dan
fungsi
- selalu mengingatkan dengan batas2 normal.
4. Bagaimana tindakan bapak sebagai pimpinan dalam
menyelesaikan suatu masalah?
- Dengan cara memanggil untuk memberikan arahan, pengertian,
nasihat dan solusi yang dianggap perlu untuk mencapai goal atau
tujuan perusahan.
5. Seberapa penting attitude kariyawan terhadap bapak
- Sangat penting bukan terhadap saya saja namun kepada
keseluruhan apalagi attitude sangat diutamakan dalam dunia
hospitelity, sepintar apapun karyawan kalau attitudenya jelek pasti
tidak ada yang mau menerima untuk bergabung.
6. Bagaimana pimpinan bapak dalam memotivasi karyawan untuk
meningkatkan kinerjanya?
- Dengan cara memberikan trainning basic to basic atau training
yang tujuannya untuk kemajuan perusahaan.
7. Bagaimana gaya kepemimpinannya yang dipakai oleh pimpinan
dalam menyelesaikan masalah.
- Dalam menyelesaikan masalah pemimpin menggunakan langkah
demokratis yakni diskusi musyarawah rapat kerja untuk
mendapakan solusi terbaik dan juga mengambil kendali penuh atas
keputusan sesuai kebijakan dan langkahnya juga mengarahkan dan
mengawasi kinerja yang lain
8. Apa kelebihan dan kekurangan pimpinan bapak?
Kelebihannya bisa meyakinkan bawahannya dalam hal
memberikan motivasi semangat kerja dengan contoh kedisiplinan,
kemudahan untuk berinovasi, bisa meyakinkan bawahannya untuk
kerja lebih baik dan juga memberikan penghargaan dengan promosi
jenjang karir
Kekurangan terkadang otoriter

b) Responden 2 : Supervisor
1. Apakah selama Ibu menjabat sebagai pimpinan atau supervisor
visi misi sudah mencapai target perusahaan.
- Sudah, karena apa yang di harapkan perusahan sudah tercapai.
2. Bagaimana cara Ibu memotivasi karyawan untuk
meningkatkan kinerja karyawan
- Memotivasi dengan cara memberikan mindset pemikiran yang
sama untuk perusahaan karena kemajuan perusahaan akan
memberikan kesejahteraan juga kepada karyawan nantinya.
3. Bagaimana sikap Ibu Selaku pimpinan dalam menyikapi
beberapa karyawan yang kurang paham dengan tugas pokok dan
fungsi

vhhbvjb j
- memberikan kembali training kod karyawan atau merefresh
kembali SOP dan memberikan pemahaman apabila ada yang
kurang di mengerti oleh karyawan.
4. Bagaimana tindakan Ibu sebagai pimpinan dalam
menyelesaikan suatu masalah?
- Mencari dulu apa penyebab masalah itu terjadi dan di selesaikan
dengan cara musyawarah serta penyelesaian yang terbaik tanpak
menyalahkan satu pihak atau membela pihak lainnya, bersikap
bijaksana dan adil.
5. Seberapa penting attitude kariyawan terhadap Ibu
- Sangat penting, karena attitude sendiri mencerminkan kualitas
diri serta akan berdampak kepada citra perusahaan itu sendiri.
Sedangkan knowladge dan skill mungkin masih bisa di pelajari
tetapi kalau attitude itu bentuk dan karakter seseorang yang sudah
terbentuk sejak kecil jadi apabila merubahnya akan sulit.
6. Bagaimana pimpinan Ibu dalam memotivasi karyawan untuk
meningkatkan kinerjanya?
- Baik, karena kita selalu di berikan motivasi semangat berupa
pengalaman serta pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan.
7. Bagaimana gaya kepemimpinannya yang dipakai oleh
pimpinan dalam menyelesaikan masalah.
- Menyelesaikan dengan musyawarah, mencari penyelesaian yang
terbaik, dan tidak mengedepankan emosi.
8. Apa kelebihan dan kekurangan pimpinan Ibu
- kelebihan : bisa mengayomi bawahan, membimbing serta
memotivasi karyawan dengan baik.
- Kekurangan : Terkadang msh fokus pada orang tertentu.

a) Responden 1 : Manajer PT Smartfreen TBK


1. Apakah selama bapak menjabat sebagai pimpinan PT
Smartfreen Madura sudah mencapai target
Iya tercapai, terget yang saya canangkan kepada setiap man
power adalah nyawa bagi perusahaan
2. Bagaimana cara bapak memotivasi anak buah bapak agar
mencapai target Jawaban: kalau saya yang ngasih motivasi
kepada anak buah pastinya saya menyentuh ingatan keluarga di
rumah, kenapa Karana ketiaka mereka ingat keluarga pastinya
ingat nafkah.
3. Bagaimana sikap bapak Selaku pimpinan sematfren Madura
Apa bila anak buah bapak punya semangat tinggi bekerja tetapi
tidak mengarti topoksi sebagai kariyawan Jawaban: sikap yang
saya ambil tentunya memberikan apresiasi terhadap
semangatnya dan juga memberikan terening husus bagaimana
tugas pokok sebagai keriyawan sematfren
4. Bagaimana tindakan bapak sebagai pimpinan dalam
menyelesaikan suatu case? Jawaban: tindakan yang saya

vhhbvjb j
lakukan sebagai pimpinan sematfren Madura kita tanyakan
lebih jelas kepada keriyawan, case apa yang di alami, case
froud atau cese biasa Apakah penting attitude kariyawan
Smartfren terhadap bapak Jawaban: sangat penting, karna
perusahaan salah satu kriteria kariyawan adalah diattitud yang
paling utama Bawahan PT sematfren TBK
5. Bagaimana gaya kepemimpinan Smartfren menurut anda
selaku kariyawan Jawaban: pimpinan sematfren menurut saya
tegas, jelas, ketika memaparkan materi target
6. Apakah keunggulan dan kekurangan pimpinan anda Jawaban:
ke unggulannya dari pimpinan saya smart sopan, welkam,
terhadap karyawan

vhhbvjb j
BAB V

DOKUMENTASI
Nama : Diah Dwi Fitriani
I. Responden 1
Nama : Ibu Ma’rifatul Ulum, S.Pd.I
Tempat wawancara : RA Bustanul Mu’min
Foto wawancara :

II. Responden 2
Nama : Ibu Ubaidah, S.Pd
Tempat wawancara : Ra Bustanul Mu’min
Foto wawancara :

III. Responden 3
Nama : Ibu Rizka Ulfiana, S.Pd
Tempat wawancara : RA Bustanul Mu’min
Foto wawancara :
vhhbvjb j
Nama : Nur Khairudin
I. Responden 1
Nama : Andi Karjono
Tempat wawancara : Hotel Inna Simpang
Foto wawancara :

Nama : Ach Effendi Purnama


vhhbvjb j
I. Responden 1
Nama : Hoirur Rosiki. S.Ei
Tempat wawancara : PT Smartfreen TBK
Foto wawancara :

vhhbvjb j
B
BAB VI

KESIMPULAN

Dari hasil analisis penelitian terhadap 3 responden, peneliti dapat


mengambil kesimpulan mengenai …………….. sebagai berikut :

vhhbvjb j
DAFTAR PUSTAKA
I. BUKU
II. ARTIKEL
III. HADIST
IV. RUJUKAN WEB

vhhbvjb j

Anda mungkin juga menyukai