Anda di halaman 1dari 18

Tipe dan Gaya Kepemimpinan Pendidikan

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan Pendidikan

Yang diampu oleh Ibu Dr. Mustiningsih, M.Pd

Oleh:

Offering A3B

Ikrinatus Sa’diyah 210131600854

Julian Willdhan Santosa 210131600860

Lisah 210131600816

Putri Nur Azizah 210131600834

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah tentang Tipe dan Gaya Kepemimpinan Pendidikan.

Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dengan bantuan dari
berbagi pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terkait
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat, isi, maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang Tipe dan Gaya
Kepemimpinan Pendidikan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi
pembaca.

Malang, 11 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................ 1
1.3 Ruang Lingkup .......................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................. 3
BAB III HASIL-HASIL PENELITIAN TERDAHULU............................... 5
BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................. 6
4.1 Pengertian Kepemimpinan Pendidikan ..................................... 6
4.2 Fungsi Kepemimpinan Pendidikan ............................................ 6
4.3 Tipe Kepribadian Pendidikan .................................................... 7
4.4 Gaya Kepemimpinan pendidikan .............................................. 9
4.5 Faktor Yang Mempengaruhi Tipe dan Gaya Kepemimpinan ... 12
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 14
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 14
5.2 Saran .......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah merupakan sebuah lembaga untuk proses pembelajaran


bagi siswa atau pun siswi di bawah pengawasan guru. Di dalam sekolah
terdapat banyak macam kegiatan tidak hanya kegiatan belajar mengajar
akan tetapi juga terdapat seperti kegiatan organisasi dan UKM. Di dalam
sekolah tidak hanya terdapat guru dan siswa akan tetapi juga terdapat
struktur yang berfungsi untuk mengorganisasikan kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan di sekolah.

Pemimpin di dalam suatu sekolah adalah kepala sekolah. Kepala


sekolah memiliki beberapa tugas di sekolah seperti bertanggung jawab
akan semua kegiatan yang diselenggarakan di sekolah. Selain itu kepala
sekolah juga merupakan manajer di sekolah. Kepala sekolah biasanya
dipilih melalui dengan memperhatikan beberapa pertimbangan karena
kepala sekolah menentukan tujuan dan arah sekolah ke depannya.

Setiap pemimpin di dalam sebuah lembaga pendidikan tentunya


memiliki tipe dan gaya dalam kepemimpinan. Dengan adanya gaya dan
tipe yang dimiliki oleh kepala sekolah atau pemimpin pendidikan biasanya
dapat disesuaikan dengan sifat dan karakter yang dimiliki. Selain itu
dengan adanya gaya serta tipe pendidikan yang dimiliki oleh pemimpin
pendidikan atau kepala sekolah diharapkan mampu mengelola serta
mengatur sekolah dengan baik.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari kepemimpinan pendidikan

2. Mengetahui fungsi dari kepemimpinan pendidikan

3. Mengetahui tipe-tipe dari kepribadian pendidikan

4. Mengetahui gaya-gaya dari kepemimpinan pendidikan

1
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tipe serta gaya
kepemimpinan

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari penulisan makalah ini adalah mencakup aspek


tentang tipe dan gaya kepemimpinan pendidikan.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

Teori kepemimpinan pada umumnya tidak lepas dari perhatian


masyarakat, yaitu banyak dikaitkan dengan cerita mengenaai kepemimpinan
panglima perang, tokoh agama, tokoh politik, dan tokoh masyarakat yang
ternama. Teori kepemimpinan yang paling tua pada saat ini adalah teori yang
ditulis oleh Lao Tze yaitu 2000 tahun yang lalu yang banyak merujuk pada ajaran
Tao Te Ching. Pada tulisan tersebut ditemukan beberapa kalimat filosofis
kepemimpinan yaitu “perjalanan seribu mil dimulai dengan Langkah pertama”.
Sun Tzu seorang ahli strategi Cina yang terkenal mengatakan “strategi yang
terbaik itu adalah bagaimana memenangkan perang tanpa harus bertempur”. Di
dalam The Art of War juga dikatakan bahwa “kenali dirimu dan kenali lawanmu
akan mengantar engkau kepada 100% kemenangan. Kenali dirimu tapi tidak
mengenal lawan-lawanmu, mengantarkan kamu ke- 50% kesuksesan. Tidak
mengenal dirimu dan tidak mengenal lawanmu, akan mengantarkan kamu kepada
100% kegagalan”. (Mattayang, 2019)

Dalam perpsektif sejarah, kepemimpinan dari sudut pandang seni yaitu


bahwa kepemimpinan merupakan sebuah seni yang usianya sama dengan usia
manusia di bumi dan telah dipraktikkan dalam sepanjang sejarah manusia.
Selanjutnya, berdasarkan kualitas internal bahwa kepemimpinan didasarkan
dengan mana seseorang itu dilahirkan.

Norma perilaku pada diri seseorang ketika mempengaruhi perilaku orang


lain sangat berkaitan dengan tipe dan gaya kepemimpinan. Tipe dan gaya
kepemimpinan memiliki banyak macam, sehingga diperlukan adanya penelitian
teoretis yang membahas mengenai tipe dan gaya kepemimpinan. Gaya
kepemimpinan meliputi gaya kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan
birokratis, gaya kepemimpinan delegatif, gaya kepemimpinan otoriter, gaya
kepemimpinan laissez faire, gaya kepemimpinan karismatik, gaya kepemimpinan
moralis, gaya kepemimpinan diplomatis, gaya kepemimpinan administratif, gaya
kepemimpinan analitis, gaya kepemimpinan entrepreneur, gaya kepemimpinan
situasional, gaya kepemimpinan visioner, gaya kepemimpinan militeristik.

3
Sedangkan tipe kepemimpinan terdiri dari tipe kepemimpinan otoritas, tipe
kepemimpinan kharismatik, tipe kepemimpinan peternalistik, tippe kepemimpinan
militeristik, tipe kepemimpinan demokratis.

4
BAB III
HASIL-HASIL PENELITIAN TERDAHULU

Dengan adanya hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan gaya


kependidikan di suatu Lembaga madrasah yang membahas tentang bagaimana
gaya kepemimpinan yang berpengaruh terhadap kinerja seorang tenaga pendidik.
Dilihat dari Lembaga madrasah Kinerja guru madrasah merefleksikan kesuksesan
suatu sekolah, maka dipandang penting untuk mengukur karakteristik kinerjanya.
Kinerja guru dapat ditingkatkan bila ada kesesuaian antara pekerjaan dengan
keahliannya, begitu pula halnya dengan menempatkan guru pada bidang tugasnya.
Menempatkan guru sesuai dengan keahliannya secara mutlak harus dilakukan.
Bila guru diberikan tugas tidak sesuai dengan keahliannya akan berakibat
menurunnya cara kerja dan hasil pekerjaan mereka, juga akan menimbulkan rasa
tidak puas pada diri mereka Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen: “guru adalah pendidik professional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah”.

Secara teoritis, dampak positif yang signifikan dari gaya kepemimpinan


terhadap kinerja guru memberikan pengaruh kuat bagi kemajuan organisasi,
khususnya Lembaga madrasah. Salah satu karakteristik yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin adalah kemampuannya untuk memotivasi orang lain agar
supaya mampu mengikuti dan mewujudkan visi organisasi. Untuk mendukung
keberhasilan kinerja guru seperti diterangkan di atas, maka perlu berbagai faktor
yang mendukung diantaranya motivasi kinerja guru. Dorongan untuk
melaksanakan pekerjaan dengan baik bagi guru sebaiknya muncul dari dalam diri
sendiri, tetapi upaya motivasi dari luar juga dapat juga memberikan semangat
kerja guru, misalnya dorongan yang diberikan dari kepala sekolah kepada guru.

5
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Kepemimpinan Pendidikan

Banyak pakar yang mengemukakan tentang kepemimpinan,


diantaranya yaitu kepemimpinan adalah sebuah kegiatan yang
mempengaruhi orang lain agar mau bekerja secara terbuka atau suka rela
demi mencapai tujuan bersama. Menurut Shella dalam Mustiningsih
(2013) bahwa kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai suatu proses
dengan bermacam cara mempengaruhi orang atau kelompok demi
mencapai tujuan bersama. Dengan demikian, unsur-unsur yang terkandung
dalam pengertian di atas yaitu:

 Kepemimpinan adalah aktifitas yang melibatkan orang lain


 Diharapkan orang lain yang dipengaruhi dapat bekerja sama dengan
suka rela
 Kegiatan kepemimpinan diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi

Jadi dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah sesuatu


aktifitas yang mempengaruhi orang lain untuk melakukan atau
mengerjakan sesuatu dengan suka rela untuk mencapai tujuan yang telah
direncanakan.

4.2 Fungsi Kepemimpinan Pendidikan

Menurut Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) membagi


fungsi kepemimpinan pendidikan menjadi tujuh yaitu; (1) sebagai pendidik
(educator); (2) manajer; (3) administrator; (4) supervisor (penyelia); (5)
leader (pemimpin); (6) inovator; dan (7) motivator. (Rohmat, 2019)
 Fungsi kepemimpinan pendidikan sebagai educator (pendidik)
mencakup tujuh aspek, yaitu prestasi tenaga pendidik, kemampuan
membimbing tenaga pendidik, kemampuan membimbing karyawan,
membimbing siswa, mengembangkan staf, kemampuan belajar dan

6
mengikuti perkembangan iptek, dan kemampuan memberi contoh
mengajar.
 Fungsi kemampuan kepemimpinan pendidikan sebagai manajer
mencakup aspek-aspek, yaitu kemampuan menyusun program,
menyusun organisasi kepegawaian dalam institusi pendidikan,
menggerakkan staf, dan aspek kemampuan mengoptimalkan daya
institusi pendidikan.
 Fungsi kepemimpinan pendidikan sebagai administrator mencakup
kemampuan mengelola administrasi kegiatan belajar mengajar serta
bimbingan dan konseling, kesiswaan, ketenagaan, keuangan, sarana
dan prasarana, maupun aspek kemampuan mengelola administrasi
persuratan.
 Fungsi kepemimpinan pendidikan sebagai edukator (pendidik),
manager, manager, supervisor (pengawas), leader (pemimpin),
innovator, dan motivator memiliki tiga fungsi utama, yaitu 1)
Kepemimpinan pendidikan sebagai administrator meliputi fungsi
sebagai administrator dan pengawas (supervisor); 2) Kepemimpinan
pendidikan sebagai manajer mencakup fungsi sebagai inovator dan
motivasi; 3) Kepemimpinan pendidikan sebagai pendidik (educator).

4.3 Tipe Kepribadian Pendidikan

Kepemimpinan yang efektif seta efisien akan terwujud apabila berjalan


yang didasarkan atas fungsi dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam
mewujudkan tujuan serta fungsi kepemimpinan maka akan terjadi suatu aktifitas
kepemimpinan serta dari aktifitas tersebut akan dipilah-pilah ssecara jelas
kepemimpinan dengan menggunakan pola yang dimiliki masing-masing. Dibawah
ini akan diuraikan mengenai macam-macam tipe dari kepemimpinan pendidikan:

a. Tipe Otoritas (Autocrat)

Dalam kepemimpinan tipe otoritas, pemimpin memiliki kekuasaan yang


penuh atas tugasnya. Kepemimpinan ini berdasarkan pada paksaan yang mutlak
serta harus dipatuhi. Pemimpin yang autokratik merupakan seorang pemimpin
yang memiliki seorang yang sangat egois, dari sifat egois yang dimiliki pemimpin

7
dengan tipe autocrat ini sering memutarbalikkan kenyataan yang sebenarnya
sehingga hasil akhir sesuai dengan keinginannya yang secara subjektif
diinterprestasikan sebagai kenyataan (Mattayang, 2019).

b. Tipe Paternalistik

Pemimpin dengan tipe ini memiliki persepsi sendiri di dalam kehidupan


organisasi yang dapat diwarnai dengan harapan para bawahannya. Pemimpin
dengan tipe paternalistik mengutamakan nilai kebersamaan. Di dalam organisasi
sendiri pemimpin yang memiliki tipe paternalistik kepentingan bersama serta
perlakuan terlihat sangat menonjol, yang artinya seorang pemimpin yang
bersangkutan berusaha untuk memperlakukan semua orang yang terdapat di
dalam sebuah organisasi dengan seadil dan serata mungkin (Mattayang, 2019).

c. Tipe Kharismatik

Pemimpin dengan Tipe Kharismatik memiliki keuatan serta energi daya


tarik yang bisa untuk mempengaruhi orang lain. Pemimpin dengan tipe ini banyak
dikagumi oleh bawahannya. Di dalam sebuah organisasi yang dipimpin oleh
pemimpin dengan tipe kharismatik nilai-nilai yang dianut tidak pernah
dipersoalkan, sifat perilaku serta gaya yang digunakan oleh pemimpin yang
kharismatik masih sedikit menggunakan otokratik agar bawahan tetap mengikuti
serta tetap setia pada seorang pemimpin yang kharismatik(Mattayang, 2019).

d. Tipe Demokratis

Tipe demokratis berorientasi kepada manusia serta memberikan


bimbingan, pengarahan yang efisien kepada pengikutnya. Dalam kepemimpinan
model ini pemimpin sangat menghargai potensi yang dimiliki oleh setiap
bawahannya dan masih mau mendengarkan nasehat dari para bawahannya.
Pemimpin dengan tipe demokratis di dalam kehidupan organisasinya akan
mendorong pada bawahannya untuk menumbuh kembangkan daya inovasi serta
kreativitasnya (Mattayang, 2019).

e. Tipe Militeristis

8
Pemimpin dengan tipe militeristis banyak meggunakan sistem perintah,
sistem komando dari atasan ke bawahan yang sifatnya sangat keras, otoriter serta
mengehndaki bawahan agar selalu patuh. Dalam sumber lain disebutkan bahwa
tipe ini pemimpin bersifat kemiliteran (dilihat dari gaya yang mencontoh gaya
kemiliteran) akan tetapi apabila dilihat lagi dengan seksama tipe kepemimpinan
ini lebih mirip dengan tipe otoriter (Mattayang, 2019).

4.4 Gaya Kepemimpinan pendidikan

Gaya kepemimpinan merupakan perilaku pemimpin yang dihasilkan dari


filosofi, kepribadian dan pengalaman pemimpin. Gaya kepemimpinan berawal
dari konsep yang sederhana namun menghasilkan deskripsi yang kompleks. Gaya
kepemimpinan dapat diklasifikasikan menurut otoritas yang digunakan dan cara
pandang/pola piker pemimpin. Menurut Mustiningsih (2013) kepemimpinan
(leadership) merupakan salah satu yang sangat vital bagi terlaksananya fungsi-
fungsi manajemen. Pengertian umum pendidikan adalah kemampuan dan
kesiapan yang dimiliki oleh seorang untuk dapat mempengaruhi , mendorong,
mengajak , menuntun, menggerahkan, dan jika perlu memaksa orang atau
kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang
dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Setiap
pemimpin mempunyai gaya tersendiri. Arismaduta.org.(2008) menyatakan bahwa
pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu
pengarahan(directive behavior) dan bantuan (supporting behavior). Dari dua
unsur tersebut gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok,
yaitu otokrasi (directing),pembinaan (coaching), demokrasi (supporting), dan
kendali bebas (delegating). Pada gaya kepemimpinan otokrasi, pemimpin
mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa
saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran
utama maupun sasaran minornya. Pemimpin juga berperan sebagai pengawas
terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar apabila anggota
mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak terlalu pusing memikirkan
apapun. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin.

9
Pendapat lain yang sama dengan pendapat sebelumnya menyatakan bahwa
gaya kepemimpinan terdiri atas gaya klasik otoriter, demokratis dan bebas
(Organisasi.org, 2006). Selengkapnya diuraikan berikut.

 Gaya kepemimpinan otoriter/ authoritarian. Adalah gaya


pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang
diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas
dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter
tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang
telah diberikan.
 Gaya kepemimpinan demokratis/ democratic. Gaya kepemimpinan
demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang
secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam
gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak
informasi tentang tugas serta tanggungjawab para bawahannya.
 Gaya kepemimpinan bebas/ laissezfaire. Pemimpin jenis ini hanya
terlihat dalam kuantitas yang kecil dimana para bawahannya yang
secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang
dihadapi.

Menurut Sutarto dalam Tohardi (2002) sebagaimana dikutip dari buku


Komunikasi dalam Organisasi Lengkap (Khomsahrial Romli, 2011)
mengategorikan empat gaya kepemimpinan menjadi 10 yaitu:

 Gaya Persuasif
Yaitu gaya pemimpin dengan menggunakan pendekatan yang
menggugah perasaan atau fikiran, dengan kata lain melakukan
ajakan atau bujukan
 Gaya Represif
Yaitu gaya kepemimpinan dengan cara memberi tekanan-tekanan,
ancaman-ancaman, sehingga bawahan merasa takut.
 Gaya Partisipasif

10
Yaitu gaya kepemimpinan dengan cara memimpin memberi
kesempatan kepada bawahan untuk aktif baik mental maupun
spiritual, fisik maupun material dalam kiprahnya di organisasi.
 Gaya Investigatif
Yaitu gaya pemimpin yang selalu melakukan penelitian yang
disertai dengan penuh rasa kecurigaan terhadap bawahannya,
sehingga menyebabkan kreativitas, inovasi serta inisiatif dari
bawahan kurang berkembang, karena bawahan takut melaksanakan
kesalahan-kesalahan.
 Gaya Inspektif
Yaitu pemimpin yang suka melakukan acara-acara yang sifatnya
protokoler, kepemimpinan dengan gaya inspektif menuntut
penghormatan bawahan, atau pemimpin yang senang apabila
dihormati.
 Gaya Motivatif
Yaitu pemimpin yang dapat menyampaikan informasi mengenai
idenya, program-program, kebijakan-kebijakan kepada bawahan
dengan baik.
 Gaya Naratif
Yaitu pemimpin yang banyak bicara sedikit bekerja
 Gaya Edukatif
Yaitu pemimppin yang suka melakukan pengembangan bawahan
dengan cara memberikan edukasi/ pendidikan dan keterampilan
kepada pengalaman yang lebih baik dari hari ke hari.
 Gaya Retrogasif
Yaitu pemimpin yang tidak suka melihat bawahan maju, apalagi
melebihi dirinya.

Menurut Ngalim Purwanto dalam Septiani (2020) faktor-faktor yang


mempengaruhi pemimpin dalam menjelaskan beberapa faktor yang
mempengaruhi pemimpin, sebagai berikut :

11
1. Keahlian dan Pengetahuan Keahlian maksudnya adalah latar belakang
pendidikan atau ijazah yang dimilikinya, sesuai tidakna latar belakang
pendidikan itu dengan tugas-tugas kepemimpinan yang menjadi tanggung
jawabannya, pengalaman kerja sebagai pemimpin, apakah pengalaman
yang telah dilakukannya mendorong dia untuk memperbaiki dan
mengembangkan kecakapan dan keterampilanya dalam memimpin.
2. Jenis pekerjaan atau lembaga tempat pemimpin itu melaksanakan tugas
jabatannya maksudnya adalah Tiap organisasi atau lembaga yang tidak
sejenis memiliki tujuan yang berbeda, dan menuntun caracara pencapaian
tujuan yang tidak sama. Oleh karena itu, tiap jenis lembaga memerlukan
perilaku dan sikap kepemimpinan yang berbeda pula.
3. Sikap-sikap Kepribadian Pemimpin maksudnya adalah kita mengetahui
bahwa secara psikologi manusia itu berbeda-beda sifat, watak, dan
kepribadiannya. Ada yang selalu bersikap keras dan tegas, tetapi ada pula
yang lemah dan kurang berani. Dengan adanya perbedaan-perbedaan
watak dan kepribadian yang dimiliki oleh masing-masing pemimpin,
meskipun beberapa orang pemimpin memiliki latar pendidikan yang sama
dan diserahi tugas pemimpin dalam lembaga yang sejenis, karena
perbedaan kepribadiannya akan menimbulkan perilaku dan sikap yang
berbeda pula dalam menjalankan kepemimpinannya.
4. Sikap kepribadian Pengikut maksudnya adalah tentang sifat-sifat
pengikut, yaitu mengapa dan bagaimana anggota kelompok menerima dan
mau menjalankan perintah atau tugas-tugas yang diberikan oleh
pemimpin.

4.5 Faktor Yang Mempengaruhi Tipe dan Gaya Kepemimpinan

Menurut Winardi 2004 : 73, Gaya kepemimpinan leadership style seorang


pemimpin akan sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan pencapaian
tujuan perusahaan. Pemilihan gaya kepemimpinan yang benar dan tepat dapat
mengarahkan pencapaian tujuan perseorang maupun organisasi dan perusahaan.
Kelengkapan persyaratan kepemimpinan yang dimiliki oleh setiap pimpinan
adalah berbeda satu sama lain. Juga pemimpin dalam mempengaruhi orang lain

12
ditentukan oleh faktor-faktor antara lain, yakni seperti keterampilan, bakat,
kemampuan, sifat dan karakter yang dimiliki.

Faktor yang mempengaruhi seorang manejer memiliki suatu gaya


kepemimpinan yaitu:

 Karekteristik Manejer Cara seorang manejer memimpin banyak


dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya, pengalaman masa
lalunya nilai-nilai yang dianutnya, dan sebagainya. Misalnya, jika
seorang manejer mempunyai keyakinan bahwa kebutuhan
organisasi harus lebih diutamakan daripada kebutuhan individu,
kemungkinan besar ia akan sangat mengarahkan aktivitas para
pegawainya.
 Karekteristik Bawahan. Seorang manajer akan memberi kebebasan
dan mengikutsertakan bawahannya dalam pengambilan keputusan
bila bawahannya dianggap cukup berpengalamanan dan
mempunyai pengetahuan yang memadai untuk mengatasi masalah
secara efektif. Apabila bawahan memahami dengan baik tujuan
organisasi mempunyai pengetahuan dan pengalaman untuk
memecahkan masalah secara efektif dan efesien, manejer akan
cenderung untuk bersifat demokratik dan mengikutsertakan
bawahan dalam kepemimpinan. Tetapi bila bawahan dipandang
tidak mempunyai kemampuan tersebut, manejer akan cenderung
bergaya otoriter.
 Karekteristik Organisasi. Seorang manejer akan menentukan gaya
kepemimpinan berdasarkan iklim organisasi, jenis pekerjaan
organisasi, dan sebagainya.

13
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan-pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya


maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tipe kepemimpinan yang biasa dipakai
meliputi tipe otoritas, tipe peternalistik, tipe kharismatik, tipe kepemimpinan
demokratis, serta tipe militeristis. Sedangkan di dalam gaya kepemimpinan sendiri
yang sering dipakai adalah gaya kepemimpinan yang berbentuk demokratis, gaya
kepemimpinan delegatif, gaya kepemimpinan birokratis, gaya kepemimpinan
laissez faire, gaya kepemimpinan otoriter, gaya kepemimpinan kharismatik, dll
(Mattayang, 2019).

5.2 Saran

Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas


masih banyak ada kesalahan serta masih jauh dari kata sempurna. Adapun
nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari bebapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari
para pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Mattayang, B. (2019). Jemma | Jurnal of Economic ,. Jemma Jurnal of Economic,


Management and Accounting, 2(4), 45–52.

Mustiningsih. (2013). Pengantar Kepemimpinan Pendidikan. Fakultas Ilmu


Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Rohmat. (2019). Kepemimpinan Pendidikan. Pemikiran Alternatif Pendidikan,


11(1), 1–11. https://doi.org/10.31227/osf.io/5ngs6

Septiani, N. (2020). Gaya kepemimpinan pendidikan. 1–13.


https://doi.org/10.31227/osf.io/xej5b

15

Anda mungkin juga menyukai