MAKALAH
Oleh:
APRIL 2022
KATA PENGANTAR
Dengan penuh syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkat
dan rahmat-Nya makalah yang berjudul “Disiplin Kerja Dan K3 (Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja)” dapat hadir sebagai upaya pemenuhan tugas mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ahmad
Yusuf Sobri, S. Sos, M. Pd. selaku dosen pengajar yang telah membimbing proses
belajar kami.
Kami selaku penulis menyadari bahwa dari segi kalimat, kata dan
penyusunannya masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu
kami menerima kritik dan saran yang bermanfaat bagi penulis. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan..................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................3
A. Pengertian Disiplin Kerja............................................................................................3
B. Tujuan Disiplin Kerja..................................................................................................3
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja........................................................4
D. Upaya Peningkatan Disiplin Kerja...............................................................................4
E. Pengertian K3...........................................................................................................5
F. Tujuan K3.................................................................................................................6
G. Aspek, Faktor dan Prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ................................8
H. Pengaruh K3 Terhadap Lingkungan Kerja ..................................................................11
BAB III...............................................................................................................................12
PENUTUP...........................................................................................................................12
A. Kesimpulan.............................................................................................................12
B. Saran......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disiplin kerja merupakan hal yang harus ditanamkan dalam diri tiap
Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan
yang berlaku. Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan
penyuluhan bagi Pegawai dalam menciptakan tata tertib yang baik di instansi.
Selain itu instansi sendiri harus mengusahakan agar peraturan itu bersifat jelas,
mudah dipahami dan berlaku bagi semua Pegawai.
Dalam dunia kerja, setiap pekerja membutuhkan keselamatan dan
kesehatan selama menjalankan aktivitas pekerjaan. Keselamatan dan kesehatan
kerja ada yang menyebutnya Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja
(Hyperkes) dan ada yang menyingkatnya menjadi K3, dalam istilah asing
dikenal Occuptional Safety and Health.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang tidak
terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. K3 tidak
saja sangat penting dalam meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para
pekerjanya akan tetapi jauh dari itu K3 mempunyai dampak positif atas
keberlanjutan produktivitas kerja. Oleh sebab itu, isu K3 pada saat ini bukan
sekedar kewajiban yang harus diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi juga
harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan. Dengan kata lain, pada saat ini K3
bukan semata sebagai kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi
setiap pekerja dan bagi setiap bentuk kegiatan pekerjaan.
B. Rumusan Masalah
1
6. Apa saja tujuan adanya K3?
7. Bagaimana penjelasan mengenai aspek, faktor, dan prinsip dari K3?
8. Bagaimana pengaruh K3 terhadap lingkungan kerja?
C. Tujuan Pembahasan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Disiplin berasal dari bahasa Latin “discipline” yang berarti “latihan atau
pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat”. Hal ini
menekankan pada bantuan kepada karyawan untuk mengembangkan sikap yang
layak terhadap pekerjaannya dan merupakan cara pengawas dalam membuat
peranannya dalam hubungannya dengan disiplin.
Menurut (Rivai, 2011) disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan setiap
manajer dalam perusahaan untuk berkomunikasi dengan karyawan, ini dilakukan
agar mereka para karyawan bersedia untuk mengubah suatu perilaku mereka
serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seorang
karyawan dalam mentaati semua peraturan yang ada pada perusahaan dan
norma-norma sosial yang berlaku, sehingga kesediaan serta kerelaan yang
datang dari dalam diri karyawan yang dapat dipicu atau diubah oleh perusahaan
melalu manajer guna mempercepat pencapaian tujuan karyawan.
Menurut (Sinambela, 2018) menyatakan bahwa tujuan disiplin kerja terdiri atas:
3
Tujuan Umum Disiplin Kerja
4
D. Upaya Peningkatan Disiplin Kerja
Selain itu, disiplin kerja yang baik juga berasal dari diri sendiri. Jika
seseorang sudah dapat mendisiplinkan dirinnya sendiri, maka akan dengan
mudah untuk menciptakan suasana displin dalam organisasi. Dan untuk
menumbuhkan disiplin pada diri sendiri, seseorang harus melatih dirinya sendiri
dan menerapkannya dalam menjalankan tugas dan juga pekerjaan.
E. Pengertian K3
5
Berikut ini beberapa pengertian dan definisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
dari beberapa sumber buku:
Menurut Flippo (1995), keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah
pendekatan yang menentukan standar yang menyeluruh dan bersifat
(spesifik), penentuan kebijakan pemerintah atas praktek-praktek perusahaan
di tempat-tempat kerja dan pelaksanaan melalui surat panggilan, denda dan
hukuman-hukuman lain.
Menurut Widodo (2015), kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah
bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan
manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek.
Menurut Mathis dan Jackson (2006), keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
adalah kegiatan yang menjamin terciptanya kondisi kerja yang aman,
terhindar dari gangguan fisik dan mental melalui pembinaan dan pelatihan,
pengarahan dan kontrol terhadap pelaksanaan tugas dari karyawan dan
pemberian bantuan sesuai dengan aturan yang berlaku, baik dari lembaga
pemerintah maupun perusahaan dimana mereka bekerja.
Menurut Ardana (2012), keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah upaya
perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja
atau selalu dalam keadaan selamat dan sehat sehingga setiap sumber produksi
dapat digunakan secara aman dan efisien.
Menurut Dainur (1993), keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah
keselamatan yang berkaitan dengan hubungan tenaga kerja dengan peralatan
kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan cara-cara
melakukan pekerjaan tersebut.
Menurut Hadiningrum (2003), keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah
pengawasan terhadap orang, mesin, material, dan metode yang mencakup
lingkungan kerja agar pekerja tidak mengalami cidera.
F. Tujuan K3
6
pekerja. Tidak hanya di lingkungan perusahaan saja, penerapan K3 sekolah di
lingkungan instansi pendidikan juga sangat wajib dilakukan.
Dari sinilah pentingnya edukasi dan implementasi K3 secara tepat di
lingkungan sekolah agar mencegah berbagai macam risiko dan bahaya serta
kecelakaan yang bisa saja terjadi dan merugikan para siswa, guru, atau orang-
orang lain yang berada di lingkungan sekolah.
Berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 pasal
87, bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
Berdasarkan Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja,
bahwa tujuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang berkaitan dengan
mesin, peralatan, landasan tempat kerja dan lingkungan tempat kerja adalah
mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit akibat kerja, memberikan
perlindungan pada sumber-sumber produksi sehingga dapat meningkatkan
efisiensi dan produktivitas.
7
5. Agar meningkatnya kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan
atas kondisi kerja.
7. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
8
3. Lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang berupa faktor fisik, kimia,
biologik, ergonomik, maupun psikososial.
9
Di Rungan IT pihak sekolah perlu melakukan pengukuran lingkungan kerja
bahaya untuk kebisingan karena faktor fisik di sekolah yaitu kebisingan
sesuai NAB (Nilai Ambang Batas) yang distandarkan yaitu 85 Db (desibel)
selama 8 (delapan) jam sehari.
Penerangan. Proses belajar mengajar diperlukan penerangan yang sesuai
dengan NAB (Nilai Ambang Batas) yang ditetapkan standar K3 agar tidak
memunculkan potensi bahaya.
Untuk cek kesehatan ruti, perlu adanya kerja sama dengan puskemas terdekat.
Untuk pemberian imunisasi dengan vaksinasi atau suntikan kepada para
siswa.
Untuk faktor ergonomi diharapkan pihak sekolah mensosialisasikan tentang
prinsip ergonomi seperti: Bagaimana posisi kerja atau duduk yang sesuai
dengan K3. Yang ruang lingkupnya ada kursi, sandaran, bantal, bangku, dan
lain sebagainya. Serta adanya peregangan setiap 30 menit sekali.
Penyediaaan P3K untuk mencegah risiko terhadap kesejahteraan dan
kesehatan di dukung dengan ahli atau pekerja profesional yang
mempunyai lisensi P3K.
Fasilitas toilet yang nyaman dan bersih dengan diberlakukannya pembersihan
toilet secara teratur paling sedikit 2-3x dalam 1 minggu serta perlu adanya
penyediaan sabun tangan.
Dibentuknya tim evakuasi tanggap darurat untuk mencegah bahaya bencana
alam agar bisa memberikan peringatan dini. Dimana tim tanggap darurat
tersebut perlu diberikan pelatihan sesuai dengan posisinya seperti tim P3K,
tim APAR, tim evakuasi dan koordinator tanggap darurat.
Sosialisasi terkait dengan Kesehatan, Keselamatan, Kerja (K3) di dunia
pendidikan sangat penting untuk diberikan sejak dini.
Dengan adanya perencanaan dan program K3 yang potensi bahaya yang akan
muncul dapat direduksi dan di kendalikan sehingga lingkungan di dunia
pendidikan dapat aman, nyaman dan bersih.
10
bahaya dan penyakit yang bisa timbul di sekolah bisa ditanggulangi secara cermat
sehingga proses dan aktivitas bersekolah bisa dilakukan dengan aman, nyaman,
dan tertib.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Mathis, R.L dan Jackson, J.H, (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Salemba Empat.
Suma’mur, P.K. (1992). Higine Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Haji Mas
Agung.
13