Anda di halaman 1dari 12

PEMELIHARAAN

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah)


Dosen Pengampu : Nur Afrida,M.E
SEMESTER VI Perbankan Syariah A

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8

Naimatul Ridho

Danu Prayuda

Program Studi Perbankan Syariah


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
JAM’IYAH MAHMUDIYAH TANJUNG PURA

LANGKAT
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah


dan Rahmat serta kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan Baik. Shalawat dan salam kepada Baginda Nabi besar
Muhammad SAW serta para Sahabat dan keluarga. Semoga kita mendapat
syafaat dan dapat berjumpa dengan Beliau kelak. Makalah ini disusun
dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Ulumul Quran
yang diberikan kepada kami yang sesuai dengan Kemampuan dan
pengetahuan. Adapun judul makalah adalah PEMELIHARAAN. Kami
mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan memiliki
Kekurangan. Maka dari itu, kami menerima kritik dan saran yang
membangun untuk Kesempurnaan makalah ini. Dalam kesempatan ini, kami
juga berterima kasih Kepada semua pihak yang membantu dan mendukung
dalam penulisan makalah Ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
pengetahuan dan menambah wawasan Bagi teman-teman yangmembacanya.

Tanjung Pura, 6 Maret 2023


Penyusun

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................... I

DAFTAR ISI........................................................................ II

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang. ................................................................ 1


B. Rumusan Masalah. ........................................................... 1
C. Tujuan Masalah. ............................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Fawatihus Suwar. ......................................... 2


B. Macam Macam Fawatihus Suwar. .................................. 2
C. Kedudukan Fawatihus Suwar...........................................5
D. Pendapat Ulama Tentang Huruf Fawatihus Suwar ......... 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................... 9
B. Saran.................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan


manusia terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha yang
bermunculan baik perusahaan kecil maupun besar berdampak pada persaingan
yang ketat antar perusahaan baik yang sejenis maupun yang tidak
sejenis. Persaingan industri yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk
mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan produk
berkualitas tinggi agar mampu bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lain.
Kualitas produk yang dihasilkan tidak terlepas dari peranan sumber daya manusia
yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor produksi dalam perusahaan seperti modal,
mesin dan material dapat bermanfaat apabila telah diolah oleh sumber daya
manusia. Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja tidak terlepas dari masalah-
masalah yang berkaitan dengan keselamatan kesehatannya sewaktu bekerja. Hal
ini berkaitan dengan perlindungan tenaga kerja dari bahaya dan penyakit akibat
kerja maupun lingkungan kerja.
Karyawan merupakan salah satu faktor produksi yang terpenting dalam
suatu perusahaan, tanpa mereka betapa sulitnya perusahaan dalam mencapai
tujuan, merekalah yang menentukan maju mundurnya suatu perusahaan. Dengan
memiliki tenaga-tenaga kerja yang terampil dengan motivasi tinggi perusahaan
telah mempunyai asset yang sangat mahal, yang sulit dinilai dengan uang. Salah
satu faktor yang ikut menentukan tercapainya tujuan perusahaan adalah sumber
daya manusia. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang
harus diperhatikan dalam suatu perusahaan karena merekalah kunci utama
kesuksesan perusahaan di masa sekarang dan mendatang. Karena hal tersebutlah
kita perlu mengadakan pemeliharaan yang baik terhadap karyawan, baik yang
sudah ada maupun untuk masa yang akan datang. Agar semua tenaga
kerja/karyawan semangat bekerja, berdisiplin tinggi, dan bersikap loyal dalam
menunjang tujuan perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat
perhatian manajer. Tidak mungkin karyawan bersemangat bekerja dan konsentrasi
penuh terhadap pekerjaanya jika kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan
baik.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Definisi dan Pentingnya Pemeliharaan ?
2. Bagaimana Metode – Metode Pemeliharaan ?
3. Bagaimana Pengertian dan Program Kesejahteraan?
4. Bagaimana Keselamatan dan Kesehatan Kerja ?
5. Bagaiman Hubungan Industrial Pancasila

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian Definisi dan Pentingnya Pemeliharaan.
2. Mengetahui Metode – Metode Pemeliharaan.
3. Mengetahui Pengertian dan Program Kesejahteraan.
4. Mengetahui Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
5. Mengetahui Hubungan Industrial Pancasila

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Pentingnya Pemeliharaan


Edwin B. Flippo. The maintenance function of personnel is concerned
primarily eith preserving the physical, mental, and emotional condition of
employees. Fungsi pemeliharaan menyangkut perlindungan kondisi fisik, mental,
dan emosi karyawan. (MSDM, Hasibuan:179).
Hasibuan. Pemeliharaan adalah usaha mempertahankan dan atau
meningkatkan kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan agar mereka tetaployal dan
bekerja produktif untuk menunujang tercapainya tujuan perusahaan.Berdasarkan
pengertian di atas, kami menyimpulkan bahwa Pemeliharaan adalah:suatu kegiatan
yang dilakukan perusahaan untuk menjaga karyawannya dan mempertahankan
kondisi fisik dan jiwa tenaga kerjanya dalam melakukan pekerjaannya.
Pemeliharaan SDM disini dimaksudkan sebagai suatu kegiatan manajemen
untuk mempertahankan stamina SDM dalam melakukan pekerjaannya dalam
perusahaan. Untuk memelihara stamina tenaga kerja maka perlu dilakukan usaha
perlindungan fisik, jiwa dan raga para karyawan dari berbagai ancaman yang
merugikan. Upaya pemeliharaan iniperlu dilakukan terus menerus karena SDM
yang kurang mendapat perhatian dan pemeliharaan dari perusahaan akan
menimbulkan masalah, semangat kerja dan prestasi karyawan akan merosot,
loyalitas karyawan menurun. Jika hal ini terjadi maka akan berakibat pada tingginya
tingkat kemangkiran (bolos) karyawan. Oleh karena itulah, suatu perusahaan yang
ingin berkembang harus melakukan kegiatan pemeliharaan terhadap SDM yang
bekerja diperusahaan. Karena pemeliharaan karyawan erat hubungannya dengan
tingkat produktivitas karyawan terhadap suatu perusahaan 1.

B. Metode – Metode Pemeliharaan


Ivancevic (2001:491) memiliki metode tersendiri dalam pemeliharaan dan
proteksi sumberdaya manusia, metode tersebut dikemas dalam diagnostic model for

1 https://jurnal.unej.ac.id/index.php/E-SOS/article/download/5669/4232

3
human resource management diantaranya melahirkan metode labour relations and
collective bargaining; safety, healt, and wellness; and evaluation. Penyajian metode
lebih lengkap lagi disajikan oleh Hasibuan (2003:181) dalam bukunya
menyebutkan, ada beberapa metode berikut yang dapat digunakan untuk
pelaksanaan pemeliharaan sumberdaya manusia.
a. Komunikasi Komunikasi berfungsi sebagai instructive, informative,
influencing dan evaluative. Komunikasi harus digunakan dalam setiap
penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan. Fungsi
komunikasi dalam perusahaan sebagai sarana untuk memadukan tugas-
tugas yang terorganisasi
b. Insentif Insentif merupakan daya perangsang yang diberikan kepada
karyawan tertentu berdasarkan prestasi kerjanya agar karyawan terdorong
meningkatkan produktivitas kerjanya. Terry (dalam Hasibuan, 2003:184)
mengemukakan bahwa secara harfia, insentif berarti sesuatu yang
merangsang atau mempunyai kecendrungan merangsang minat untuk
bekerja.
c. Kesejahteraaan Sumberdaya Manusia Kesejahteraan yang diberikan sangat
berarti dan bermafaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental
karyawan beserta keluarganya. Bahkan menurut Hasibuan (2003:185)
bahwa pemberian kesejahteraan akan menciptakan ketenangan, semangat
kerja, dedikasi, disiplin dan sikap loyal karyawan terhadap sehingga tingkat
keluar dan masuknya relatif rendah.
d. Kesehatan dan keselamatan kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
akan menciptakan terwujudnya pemeliharaan sumberdaya manusia (SDM)
yang baik. K3 ini harus ditanamkan pada diri masing-masing individu SDM,
dengan penyuluhan dan pembinaan yang baik agar mereka menyadari
pentingnya keselamatan kerja bagi dirinya maupun untuk perusahaan
e. Hubungan industrial Hubungan Industrial Pancasila (HIP) adalah hubungan
antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa (buruh, pengusaha
dan pemerintah) didasarkan atas nilai yang merupakan manifestasi dari
keseluruhan sila-sila Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang

4
tumbuh dan berkembang di atas kepribadian bangsa dan kebudayaan
nasional Indonesia.2

C. Pengertian dan Program Kesejahteraan


Menurut Sunarti (2012), Kesejahteraan adalah suatu tata kehidupan dan
penghidupan sosial, material, maupun spiritual yang diliputi rasa keselamatan,
kesusilaan dan ketentraman lahir batin yang memungkinkan setiap warga negara
untuk mengadakan usaha-usaha pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani dan sosial
yang sebaik.
Pelaksanaan program kesejahteraan pada Jember taksi dilandasi atas motif
dalam memberikan kenyamanan bekerja SDM pada perusahaan dan juga
berdasarkan kemampuan perusahaan. Pemberian program kesejahteraan yang
berupa pemberian THR, uang pengobatan, pengikutsertaan pelatihan, izin, cuti,
uang duka kematian, uang transport dan bonus kepada sumberdaya manusia Jember
taksi selama ini juga tidak memberikan kepuasan dari beberapa kalangan
sumberdaya manusia perusahaan bahkan mereka merasa tidak diperhatikan, hal
tersebut seperti yang disampaikan oleh Haryadi bahwa bukan kurang perhatian tapi
tidak ada perhatian lagi, karna pernah terjadi konflik keluarga, akibatnya Ibu fitri
selaku manajer operasional memundurkan diri sehubungan ada calon penggantinya
(wawancara, 2 April 2016).
Kondisi tersebut mengindikasikan pelaksanaan pemberian kesejahteraan
sumberdaya manusia belum sepenuhnya optimal. Pelaksanaan program
kesejahteraan untuk SDM yang tidak inovatif juga tidak terlepas perhatian yang
diberikan oleh pimpinan perusahaan. Jika program pemeliharaan di manage dengan
baik, maka perusahaan dengan mudah mempertahankan sumberdaya manusianya
yang kemudian akan memacu pertumbuhan bisnis perusahaan.

2 - Buku sumber daya manusia Drs.H. Malayu sp HSB


- https://jurnal.unej.ac.id/index.php/E-SOS/article/download/5669/4232
- Dessler, G. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Gramedia Pustaka

5
D. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Aktivitas proteksi terhadap kondisi fisik sumberdaya Jember taksi dalam
operasionalnya sedikit telah dilakukan dengan menjalankan prinsip K3. Namun,
hanya motif yang membedakan, di mana Jember taksi menggunakan motif bisnis
yakni agar tidak terjadi kerugian yang lebih besar (efesiensi) dan bukan dilandasi
atas dasar kemanusian seperti pada berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan. Jember Taksi hanya menyediakan peralatan standar dan parahnya
tidak terkontrol, akibatnya beberapa peralatan standar harus diadakan sendiri oleh
sopir untuk setiap armada.
Biasanya sopir menyediakan symbol segitiga hati-hati yang biasa digunakan
saat kendaraan dalam kondisi rusak, bahkan dongkrak sekalipun terkadang harus
diadakan seperti yang diungkapkan oleh Wandik selaku sopir dalam wawancara 2
April 2016. Di sisi lain, Haryadi selaku bagian mekanik juga menyampaikan bahwa
sejak tahun 2010 tidak lagi memiliki baju bengkel yang biasa digunakan dalam
beraktivitas sesuai dengan tanggung jawabnya (wawancara, 2 April 2016). Kondisi
tersebut hanya menggambarkan sebagian kecil jauhnya standarisasi K3 yang
dimiliki oleh Jember taksi jika dibandingkan dengan standarisasi dunia industri baik
jasa maupun produk.
Betapa tidak terkontrolnya pelaksanaan layanan kesehatan dan keselamatan
kerja bagi sumberdaya manusia Jember Taksi. Sistem implementasi K3 tidak
berjalan dengan efektif sehingga sumberdaya manusia terabaikan layanan
kesehatan dan keselamatan kerjanya. Semestinya K3 yang menjadi sarana
terwujudnya pemeliharaan sumberdaya manusia dan mendorong tercapainya tujuan
pemeliharaan menjadi perihal yang diperhatikan oleh pihak perusahaan.

E. Hubungan Industrial Pancasila (HIP)


Hubungan industrial sebagai wadah dalam menjamin keharmonisan
hubungan antara perusahaan, sumberdaya manusia, dan pemerintah. Perusahaan
akan berupaya mati-matian untuk menjamin keharmonisan tersebut. Pada Jember
taksi Hubungan industrial menjadi sarana untuk meminimalisir konflik. Putri
mengungkapkan bahwa menjaga hubungan industry untuk antisipasi terjadinya
konflik, kalau hubungan itu baik maka potensi konflik antara keduanya (perusahaan

6
dan paguyuban) lebih kecil (wawancara 23 Februari 2016). Model penyelesaian
konflik pada Jember taksi mengilustrasikan bentuk institusi seperti yang
disampaikan oleh Dunlop dan para peneliti AS (dalam Noe et al., 2010:206).
Paguyuban sebagai mediator atas penyelesaian konflik, sehingga mereka tidak
menggunakan pihak ketiga yang merupakan eksternal perusahaan dan bahkan dapat
mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi.
Di samping itu, untuk membangun hubungan yang harmonis, pihak
perusahaan juga mengadakan arisan bersama. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
membangun harmonisasi antar sumberdaya manusia perusahaan. Hubungan
industrial yang terbangun pada Jember taksi pada dasarnya telah berjalan dengan
baik, hal ini terlihat dari hamonisnya hubungan antara tiga sektor yang ada
(Perusahaan, paguyuban, dan pemerintah).
Namun, kondisi baiknya hubungan industrial tersebut ternyata belum
mengindikasikan adanya hubungan yang erat terhadap tidak efektifnya metode
pemeliharaan yang lain, seperti komunikasi, insentif, pemberian kesejahteraan serta
implementasi K3 pada perusahaan tersebut. Padahal metode-metode pemeliharaan
memiliki keterkaitan erat dalam meningkatkan loyalitas dan kinerja SDM terharap
perusahaan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan makalah ini dapat disimpulkan bahwa proteksi atau
perlindungan perusahan terhadap karyawan sangat penting dilakukan. Proteksi atau
perlindungan ini akan semakin mengingkatkan kesejahteraan, kesehatan dan
terutama keselamatan kerja karyawan.
Keselamatan kerja menunjuk kepada kondisi – kondisi fisiologis-fisikal dan
pisiologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan
oleh perusahaan.
Pemeliharaan (maintenance) adalah usaha mempertahankan dana atau
meningkatkan kondisi fisik, mental, dansikap karyawan, agar mereka tetap loyal
dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.

B. Saran
Agar karyawan semangat bekerja, berdisiplin tinggi, dan bersikap loyal
dalam menunjang tujuan perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat
perhatian manajer.Tidak mungkin karyawan bersemangat bekerja dan konsentrasi
penuh terhadap pekerjaanya jika kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan
baik.

8
DAFTAR PUSTAKA
- Buku sumber daya manusia Drs.H. Malayu sp HSB
- https://jurnal.unej.ac.id/index.php/E-SOS/article/download/5669/4232
- Dessler, G. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
- Ilham. 2002. Analisis Hubungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan
Motivasi Kerja Karyawan di PT. Good Year Indonesia. Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
- Mangkunegara, A.A. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT
Remaja Rosda Karya, Bandung.
- Santoso, G. 2004. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Prestasi
Pustaka, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai