DISUSUN OLEH :
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana arti penting pemeliharaan bagi sumber daya manusia?
2. Metode-metode apa saja yang digunakan dalam pemeliharaan sumber daya
manusia?
3. Jelaskan pengertian dan program kesejahteraan bagi sumber daya manusia?
4. Bagaiaman cara mewujudkan terciptanya keselamatan dan kesehatan kerja
pada sumber daya manusia yang ada?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Pemiliharaan
2. Untuk mengetahui Asas-asas Pemeliharaan Karyawan
3. Untuk mengetahui Metode Pemeliharaan Karyawan
4. Untuk mengetahui Faktor Pemeliharaan Keamanan dan Keselamatan Kerja
5. Untuk mengetahui Cara Menjalin Hubungan Baik Antara Perusahaan dan
Karyawan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hasibuan
“Usaha mempertahankan dan atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan
sikap karyawan, agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang
tercapainya tujuan perusahaan”. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan
program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan
serta berpedoman kepada internal dan eksternal konsistensi.
2. Edwin B. Flippo
“The maintenance function of personnel is concerned primarily with
preserving the physical, mental and emotional condition of employees”
Fungsi pemeliharaan karyawan adalah menyangkut perlindungan kondisi
fisik,mental dan emosi karyawan”.
3. Jay Heizer dan Barry Render
pemeliharaan adalah “ all activities involved in keeping a system’s equipment in
working order ”. Artinya: pemeliharaan adalah segala kegiatan yang di dalamnya
adalah untuk menjaga sistem peralatan agar bekerja dengan baik.
4. M.S Sehwarat dan J.S Narang
pemeliharaan ( maintenance ) adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan secara
berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada sehingga sesuai
dengan standar (sesuai dengan standar fungsional dan kualitas).
1. Komunikasi.
Komunikasi harus digunakan dalam setiap penyampaian informasi dan
komukator kepada komunikan.Komunikasi berfungsi untuk instructive,
informative, dan influencing dan evaluative. Simbol – symbol komunikasi adalah
suara, tulisan, gambar, warna, mimic, kedipan mata, dan lain-lain. Dengan symbol
– symbol inilah komunikator menyampaikan informasi secara komunikan.
2. Insentif
a. Pengertian Insentif
adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan tertentu
berdasarkan prestasi kerjanya agar karyawan terdorong meningkatkan
produktivitas kerjanya.
b. Metode Insentif yang adil dan layak merupakan data penggerak yang
merangsang terciptanya pemeliharaan karyawan. Karena dengan
pemberian insentif karyawan merasa mendapat perhatian dan pengakuan
terhadap prestasi yang dicapainya, sehingga semangat kerja dan sikap
loyal karyawan akan lebih baik.
c. Jenis-jenis Insentif
Insentif positif, adalah daya perangsang dengan memberikan
hadiah material atau nonmaterial kepada karyawan yang prestasi
kerjanya di atas prestasi standar;
Insentif Negatif, adalah daya perangsang dengan memberikan
ancaman hukuman kepada karyawan yang berprestasi kerjanya, di
bawah prestasi standar.
d. Bentuk-bentuk Insentif.
Nonmaterial insentif, adalah daya perangsan yang di berikan
kepada karyawan berbentuk penghargaan/pengukuhan
berdasarkan pertasi kerjanya, seperti piagam, piala atau medali.
Social insentif, adalah daya perangsang yang di berikan kepada
karyawan berdasarkan prestasi kerjanya, berupa fasilitas dan
kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya, seperti
promosi, mengikuti pendidikan atau naik haji.
Material insentif, adalah daya perangsang yang di berikan kepada
karyawan berdasarkan prestasi kerjanya, berbentuk uang dan
barang. Material insentif bernilai ekonomis sehingga dapat
meningkatkan kesejahtraan karyawan beserta keluarganya.
4. Kesejahteraan Karyawan
Menurut Mangkunegara (2002) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
C. Program Kesejahteraan
Ada tiga bentuk program kesejahteraan (pelayanan) karyawan, yaitu:
1. Program Kesejahteraan Ekonomi Karyawan
Program ini dirancang dan diselenggarakan untuk melindungi keamanan
ekonomi para karyawan. Jenis-jenis program ini antara lain:
Pensiun
Pensiun diberikan bagi karyawan yang telah bekerja di
perusahaan untuk masa tertentu. pensiun merupakan salah
satu program perusahaan dalam rangka memberikan jaminan
keamanan financial bagi karyawan yang sudak tidak
produktif.
Asuransi
Perusahaan melakukan kerja sama dengan perusahaan
asuransi untuk asuransi karyawannya. Program asuransi bisa
berbentuk asuransi jiwa, kesehatan atau asuransi
Pemberian Kredit
Perusahaan memberikan kredit kepada karyawan yang
membutuhkannya, misalnya: mendirikan koperasi simpan
pinjam.
3. Pemberian Fasilitas
Biasanya perusahaan memberikan fasilitas kepada karyawan untuk
membantu keluhan karyawan dalam melakukan tugas-tugas sehari-hari.
Pemberian fasilitas bisa dalam bentuk antara lain:
a. Penyediaan cafeteria
b. Perumahan
c. Fasilitas Pembelian
d. Fasilitas Kesehatan
e. Pendidikan
a. Beban kerja
Setiap pekerjaan apapun memerlukan 2 hal penting yakni
pekerjaan-pekerjaan yang lebih memerlukan pemikiran dan pekerjaan-
pekerjaan yang lebih memerlukan kekuatan-kekuatan fisik. Kedua hal ini
mempunyai keterbatasan-keterbatasan tersendiri. Siapapun juga tidak
dapat dituntut dan dipaksakan untuk melaksanakan pekerjaannya melebihi
kemampuan yang dimilikinya. Apabila seseorang dituntut dan dipaksakan
untuk melakukan pekerjaan dapat terganggunya kesehatan atau terjadinya
kecelakaan kerja bagi yang bersangkutan.
Oleh sebab itu, kesehatan dan keselamatan kerja berusaha agar
para karyawan baik yang menggunakan kemampuan pemikiran maupun
fisiknya membuat perencanaan pelayanan terhadap kesehatan dan
keselamatan kerja.
b. Beban tambahan
Beban tambahan bagi setiap tenaga kerja adalah lingkungan kerja
yang tidak kondusif. Lingkungan kerja yang tidak kondusif sering bahkan
selalu menghambat atau mempengaruhi kinerja dan pelaksanaan tugas
karyawan.
Lingkungan kerja sebagai beban tambahan karyawan di suatu
institusi antara lain :
1. Faktor fisik, misalnya penerangan dalam lingkungan kerja yang
tidak cukup, udara yang panas, pengap, kurangnya ventilasi dalam
ruangan kerja, bising, ramai, kelembaban udara yang terlalu tinggi
atau rendah dan sebagainya.
2. Faktor kimia, yaitu terganggunya lingkungan kerja dengan adanya
bahan-bahan kimia yang menimbulkan bau tidak enak, bau gas,
polusi kendaran bermotor, asap rokok, debu dan sebagainya.
3. Faktor biologi, yakni binatang atau serangga yang menggangu
lingkungan kerja misalnya, lalat, nyamuk, kecoa, tanaman yang
tidak teratur, lumut dan sebagainya.
4. Faktor fisiologis, yakni peralatan kerja yang tidak sesuai dengan
ukuran tubuh, misalnya meja tulis atau komputer yang terlalu
pendek atau tinggi, meja dan kursi rapat tidak sesuai ukuran dan
sebagainya.
5. Faktor sosio-fisiologis, yakni suasana kerja yang tidak harmonis,
misalnya adanya kelompok-kelompok penggosip, adanya
kecemburuan satu dengan yang lainnya dan sebagainya.
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan tidak
menjadi beban tambahan bagi karyawan, maka seorang manager HRD
atau personalia, seyogyanya menbuat skema untuk terwujudnya
lingkungan kerja yang kondusif untuk karyawan.
c. Kemampuan kerja
Kemampuan kerja dalam mengerjakan tugasnya berbeda satu dengan
yang lainnya. Meskipun pekerjaannya sama, dikerjakan oleh karyawan
yang tingkat pendidikannya sama, tetapi hasilnya berbeda. Perbedaan hasil
pekerjaan tersebut disebabkan karena perbedaan kemampuan yang dimiliki
oleh para karyawan tersebut. Kemampuan seseorang dalam menjalankan
tugasnya pada umumnya sejajar dengan prestasinya. Kemampuan
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah tingkat pendidikan.
Faktor lainnya yang mempengaruhi kemampuan seseorang antara lain:
kesehatan, status gizi, genetik, motivasi, latar belakang sosial, dan
lingkungan. Oleh sebab itu apabila akan meningkatkan kemampuan
karyawan harus dengan hati-hati. Tidak semua kemampuan harus
ditingkatkan melalui pelatihan. Orang tidak mampu menjalankan tugasnya
bukan karena tidak terampil tetapi karena mungkin tidak merasa fit atau
karena kurang asupan makanan bergizi atau tidak punya motivasi untuk
kerja.
3.1 Kesimpulan