Di susun oleh :
KELOMPOK 9
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................3
BAB IPENDAHULUAN.............................................................................4
1.1 Latar Belakang........................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................8
2.2 Arti Penting Pemeliharaan Bagi Karyawan...................................8
2.3 Metode Dalam Penggunaan Pemeliharaan Karyawan..............11
2.4 Pengertian Program Kesejahteraan Bagi Karyawan...................14
2.5 Cara mewujudkan terciptanya keselamatan dan Kesehatan kerja
.........................................................................................................16
BAB III KESIMPULAN............................................................................23
3.1 Kesimpulan................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................24
3
BAB IPENDAHULUAN
4
Mengingat bahwa unsur manusia merupakan faktor yang
paling penting, penting untuk menjaga hubungan harmonis
yang konstan dengan karyawan di setiap organisasi.
Semangat kerja karyawan yang rendah merupakan masalah
umum yang dapat terjadi di setiap perusahaan, termasuk
industri dan organisasi. Jika tidak ditanggapi dengan serius
dan diperhatikan lebih lanjut, hal ini dapat menjadi bom
waktu karena secara langsung maupun tidak langsung dapat
menurunkan kinerja operasional bahkan fungsional
perusahaan.
5
3. Metode-metode apa saja yang digunakan dalam
pemeliharaan karyawan?
4. Pengertian dan program kesejahteraan bagi karyawan?
5. Bagaiaman cara mewujudkan terciptanya keselamatan dan
kesehatan kerja?
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memberikan informasi perihal pentingnya pemeliharaan
karyawan juga penjelasan tentang pemeliharaan karyawan itu
sendiri. sehingga diharapkan pembaca memahami teori tentang
pemeliharaan karyawan ini dengan jelas.
6
h. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
7
BAB II PEMBAHASAN
8
Menurut Edwin B. Flippo
9
a. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
b.Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi
karyawan.
c.Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turn-over
karyawan.
d.Memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan
karyawan.
e.Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan
keluarganya.
f.Memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sikap
karyawan.
10
pemeliharaan karyawan. tugas-tugasnya, sehingga
disiplin, kerjasama, dan semangat kerjanya
meningkat. Dengan asa ini diharapkan tujuan
pemberian pemeliharaan akan tercapai.
d. Asas Peraturan Legal Peraturan-peraturan legal
yang bersumber dari undang-undang, Keppres,
dan keputusan mentri harus dijadikan asas
program pemeliharaan karyawan. Hal ini penting
untuk menghindari konflik dan intervensi serikat
buruh dan pemerintah.
e. Asas kemampuan perusahaan Kemampuan
perusahaan menjadi pedoman dan asas program
pemeliharaan kesejahteraan karyawan.
11
s
1. Komunikasi
- Pengertian : Komunikasi harus digunakan dalam setiap
penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan.
Komunikasi berfungsi untuk instructive, informative, influencing
dan evaluative. Simbol-simbol komunikasi adalah suara, tulisan,
gambar, warna, mimik, kedipan mata, dan lain-lain. Dengan
simbol-simbol inilah komunikator menyampaikan informasi
kepada komunikan. - Hambatan : Hambatan komunikasi adalah
sesuatu yang menimbulkan gangguan komunikasi sehingga
tujuan komunikasi tiadak tercapai. Pada dasarnya semusan
hambatan tersebut dapat terjadi karena distorsi, penghilangan
sebagian informasi, terlau banyak informasi, waktu, penerimaan
pesan, dan hambatan fisik.
\
2. Insentif
Pengertian : Insentif adalah daya perangsang yang
diberikan kepada karyawan tertentu berdasarkan prestasi
kerjanya agar karyawan terdorong meningkatkan
produktivitas kerjanya. Insentif secara harafiah berarti
sesuatu yang merangsang atau mempunyai kecenderungan
merangsang minat untuk bekerja.
Metode : Metode insentif yang adil dan layak merupakan
data penggerak yang merangsang terciptanya
pemeliharaan karyawan. Karena dengan pemberian
insentif karyawan merasa mendapat perhatian dan
12
pengakuan terhadap prestasi yang dicapainya, sehingga
semangat kerja dan sikap loyal karyawan akan lebih baik.
Jenis :
1. Insentif positif adalah daya perangsang dengan
memberikan hadiah material atau nonmaterial kepada
karyawan yang prestasi kerjanya di atas prestasi
standar.
2. Insentif negatif adalah daya perangsang dengan
memberikan ancaman hukuman kepada karyawan
yang prestasi kerjanya, dibawah prestasi standar.
Bentuk :
1. Nonmaterial insentif adalah daya perangsang yang
diberikan kepada karyawan berbventuk
penghargaan/pengukuhan berdasarkan prestasi
kerjanya, seperti piagam, piala atau medali.
2. Sosial insentif adalah daya perangsang yang diberikan
kepada karyawan berdasarkan prestasi kerjanya,
berupa fasilitas dan kesempatan untuk
mengembangkan kemampuannya, seperti promosi,
mengikuti pendidikan atau naik haji
3. Material insentif adalah daya perangsang yang
diberikan kepada karyawan berdasarkan prestasi
kerjanya, berbentuk uang dan barang. Material
insentif bernilai ekonomis sehingga dapat
13
meningkatkan kesejahteraan karyawan beserta
keluarganya.
14
b. c. Material
insentif, adalah
daya perangsang
yang diberikan
pada
c. karyawan
berdasarkan
prestasi kerjanya,
berbentuk uang
dan
d. barang. material
insentif ini bernilai
15
ekonomis sehingga
dapat
e. meningkatkan
kesejahteraan
karyawan dan
keluargany
c. Material insentif,
adalah daya
perangsang yang
diberikan pada
karyawan
berdasarkan prestasi
16
kerjanya, berbentuk
uang dan
barang. material
insentif ini bernilai
ekonomis sehingga
dapat
meningkatkan
kesejahteraan
karyawan dan
keluarganya
c. Material insentif,
adalah daya
17
perangsang yang
diberikan pada
karyawan
berdasarkan prestasi
kerjanya, berbentuk
uang dan
barang. material
insentif ini bernilai
ekonomis sehingga
dapat
meningkatkan
kesejahteraan
18
karyawan dan
keluargany
2.4 Pengertian Program Kesejahteraan Bagi Karyawan
Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap
(material dan nonmaterial) yang diberikan berdasarkan
kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan
memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar
produktivitas kerjanya meningkat.
Setelah karyawan diterima, dikembangkan, mereka perlu di
motivasi agar tetap mau bekerja pada perusahaan sampai pensiun.
Untuk mempertahankan karyawan ini kepadanya diberikan
kesejahteraan/kompensasi pelengkap/fringe benefits/gaji
tersembunyi/ indirect compensation/employee welfare.
Kesejahteraan yang diberikan sangat berarti dan bermafaat untuk
memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta
keluarganya. Pemberian kesejahteraan akan menciptakan
ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin dan sikap loyal
karyawan terhadap sehingga labour turnover relatif rendah.
Adapun tujuan dari diberikannya kesejahteraan bagi
karyawan adalah sebagai berikut :
a. Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan
kepada perusahaan.
19
b. Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi
karyawan beserta keluarganya.
c. Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas kerja
karyawan.
d. Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan.
e. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik
serta nyaman.
f. Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk
mencapai tujuan.
g. Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas
karyawan.
h. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
i. Membantu pelaksanan program pemerintah dalam
meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
j. Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan
perusahaan.
k. Meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya.
20
penyuluhan dan pembinaan yang baik agar mereka menyadari
pentingnya keselamatan kerja bagi dirinya maupun untuk
perusahaan. Apabila banyak terjadi kecelakaan, karyawan banyak
yang menderita, absensi meningkat, produksi menurun, dan biaya
pengobatan semakin besar. Ini semua akan menimbulkan
kerugian bagi karyawan maupun perusahaan bersangkutan,
karena mungkin karyawan terpaksa berhenti bekerja sebab cacat
dan perusahaan kehilangan karyawannya.
Hal inilah yang mendorong pentingnya KKK ditanamkan
pada diri pada karyawan, bahkan perlu diberikan hukuman bagi
karyawan yang tidak memakai alat-alat pengaman (seperti
masker, sarung tangan, tutup mulut, dan hidung) saat bekerja.
KKK ini merupakan tindakan kontrol preventif yang mendorong
terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik.
Selain itu, ada beberapa cara lain yang juga bisa diterapkan
demi terwujudnya lingkungan kerja yang aman, yaitu:
21
fasilitas safety production yang memadai, dan membekali SDM
dengan pengetahuan safety production melalui pelatihan K3.
22
Penyebab Kecelakaan Kerja
23
bahaya kebiasaan, bahaya lingkungan bahaya biologi dan
bahaya psikologi.
b. Penilaian Risiko (Risk Assestment). Adalah proses penilaian
untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat terjadi
yang bertujuan untuk control risiko dari proses dan operasi.
Penilaian dalam risk assestment yaitu likehood dan severity.
Likehood menunjukkan seberapa mungkin kecelakaan
terjadi, severity menunjukkan seberapa parah dampat
kecelakaan tersebut, Nilai dari likehood dan severity akan
digunakan untuk menentukan risk rating, dimana risk
rating adalah nilai tingkat resiko , bisa rendah ,menengah,
tinggi atau ekstrem (AS/NZS). Acuan dapat dilihat pada
table dibawah.
24
c. Pengendalian Risiko (risk Control). Adalah cara
mengatasi potensi bahaya yang terdapat dalam
lingkungan kerja. Potensi bahaya tersebut dapat
dikendalikan dengan menentukan skal prioritas terlebih
dahulu yang kemudian dapat membantu dalam
pemilihan pengendalian Hirarki pngendalian risiko
menurut OHSAS 18001 terdiri dari lima hirarki yaitu
eliminasi, subtitusi, engineering control, administrative
control dan alat pelindung diri (APD).
25
3. Adanya peraturan pembagian tugas dan tanggung
jawab
4.Adanya tempat kerja yang aman sesuai standar SSLK
(syarat-syarat lingkungan kerja) antara lain tempat kerja
steril dari debu, kotoran,asap rokok, uap gas,radiasi,
getaran mesin dan peralatan, kebisingan, tempat kerja
aman dari arus listrik, lampu penerangan memadai,
ventilasi dan sirkulasi udara seimbang.
5.Adanya penunjang Kesehatan jasmani dan rohani
ditempat kerja
6.Adanya sarana dan prasarana lengkap ditempat kerja
7.Adanya kesadaran dalam menjaga keselamatan dan
Kesehatan kerja
8.Adanya Pendidikan dan pelatihan tentang kesadaran K3.
26
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pemeliharaan (maintenance) karyawan harus mendapat
perhatian yang sungguhsungguh dari manajer. Jika pemeliharaan
karyawan kurangdiperhatikan, semangat kerja, sikap, loyalitas
karyawan akan menurun. Absensinya dan turn-over meningkat,
disiplin akan menurun, sehingga pengadaan, pengembangan,
kompensasi, dan pengintegrasian karyawan yang telah dilakukan
dengan baik dan biaya yang besar kurang berarti untuk
menunjang tercapainya tujuan perusahaan. Supaya karyawan
semangat bekerja, berdisiplin tinggi, danbersikap loyal dalam
menunjang tujuan perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak
mendapat perhatian manajer.Tidak mungkin karyawan
bersemangat bekerja dan konsentrasi penuh terhadap pekerjaanya
jika kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan baik.
3.2 Saran
27
dari pembaca agar bisa membuat makalah ini menjadi lebih
sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.facebook.com/ekis.stain.wtp/posts/
602791836398557
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-cirebon/baca-artikel/
13078/Kesehatan-dan-Keselamatan-Kerja-itu-Penting.html
28