Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIKUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

POKOK NAHASAN 10
PEMELIHARAAN SDM

Disusun Oleh :

1. Salsa Nabila Safhira (2015966)

2. Dwi Gusnarni (2015990)

3. Saefuteri Rahmahwaty (2015999)

4. Firman Nenda M (2016015)

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN YAYASAN


KELUARGA PAHLAWAN NEGARAYOGYAKARTA
2023
• Lihatlah film dengan seksama terutama berkaitan pemeliharaan SDM di Assan Motor.
Cermatilah mana bentuk pemeliharaan yang tepat diberikan dan mana yang tidak tepat
diberikan!

Soal :
1. Apakah tujuan dan manfaat fungsi pemeliharaan SDM?
2. Bagaimana bentuk program pemeliharaan SDM?
3. Bentuk pemeliharaan apa saja yang cocok untuk sebuah perusahaan perakitan mobil
seperti Assan Motor? Mengapa demikian?
4. Di Assan Motor terjadi culture shock (ketidaknyamanan situasi kerja sehubungan dengan
perbedaan budaya). Apakah langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi culture
shock tersebut agar ketentraman kerja tercapai?

Jawaban :
Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjaga
karyawannya dan mempertahankan kondisi fisik dan jiwa tenaga kerjanya dalam melakukan
pekerjaannya. Pemeliharaan SDM disini dimaksudkan sebagai suatu kegiatan manajemen untuk
mempertahankan stamina SDM dalam melakukan pekerjaannya dalam perusahaan. Untuk
memelihara stamina tenaga kerja maka perlu dilakukan usaha perlindungan fisik, jiwa dan raga
para karyawan dari berbagai ancaman yang merugikan.
Upaya pemeliharaan ini perlu dilakukan terus menerus karena SDM yang kurang
mendapat perhatian dan pemeliharaan dari perusahaan akan menimbulkan masalah, semangat
kerja dan prestasi karyawan akan merosot, loyalitas karyawan menurun. Jika hal ini terjadi maka
akan berakibat pada tingginya tingkat kemangkiran (bolos) karyawan. Oleh karena itulah, suatu
perusahaan yang ingin berkembang harus melakukan kegiatan pemeliharaan terhadap SDM yang
bekerja diperusahaan. Karena pemeliharaan karyawan erat hubungannya dengan tingkat
produktivitas karyawan terhadap suatu perusahaan.

1) Tujuan dan Manfaat pemeliharaan SDM :


Tujuan pemeliharaan :
Menjaga agar karyawan tidak lari dari perusahaan, serta mempertahankan dan meningkatkan
moral kerja.
1. Untuk meningkatkan produktivitas karyawan
2. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan
3. Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turnover karyawan
4. Memberikan ketenangan, keamanan dan kesehatan karyawan
5. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya
6. Memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan
7. Mengurangi konflik serta menciptakan suasana harmonis
8. Mengefektifkan pengadaan karyawan

Manfaat dari pemeliharaan :


1. Produktivitas karyawan meningkat
2. Disiplin Kerja meningkat sedangkan absensi karyawan menurun
3. Loyalitas karyawan meningkat sedangkan turnover karyawan menurun
4. Ketenangan, keamanan dan kesehatan karyawan dalam bekerja
5. Kesejahteraan karyawan dan keluarganya meningkat
6. Kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan menjadi lebih baik
7. Tercipta suasana harmonis sehingga konflik dapat diatasi
8. Pengadaan karyawan menjadi efektif

Metode pemeliharaan
Pemilihan metode yang tepat bertujuan agar pelaksanaannya efektif dalam mendukung
tercapainya tujuan organisasi suatu perusahaan.
1. Komunikasi
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau
informasi dari seseorang ke orang lain. Dalam menyampaikan informasi, komunikasi
sangat diperlukan. komunikasi berfungsi untuk instructive, informative, influencing, dan
evaluative. Komunikasi disebut efektif jika informasi disampaikan secara singkat, jelas,
dapat dipahami dan dilaksanakan sama dengan maksud komunikator. Melalui
komunikasi yang baik dan efektif maka permasalaha-permasalahan yang terjadi di dalam
perusahaan dapat diselesaikan. Konflik yang terjadi dapat diselesaikan melalui rapat dan
musyawarah. Jadi, komunikasi sangat penting untuk menciptakan pemeliharaan
karyawan dalam perusahaan.
Simbol-simbol komunikasi lain adalah suara, tulisan, gambar, warna, mimik,
kedipan mata, dan lain-lain. Hanry Clay Lindgren berkata, effective leadership means
effective comunication atau kepemimpinan yang efektif berarti kominikasi yang efektif.
2. Insentif
Insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan tertentu
berdasarakan prestasi kerjanya agar karyawan terdorong meningkatkan produktivitas
kerjanya. Adapun jenis insentif dalam buku Hasibuan terbagi atas dua
yaitu:
• Insentif positif adalah daya perangsang dengan memberikan hadiah material
atau non material kepada karyawan yang prestasi kerjanya di atas prestasi
standar.
• Insentif negatif adalah daya perangsang dengan memberikan ancaman
hukuman kepada karyawan yang prestasi kerjanya di bawah prestasi standar.

Selain jenis-jenisnya, Insentif juga memiliki bentuk-bentuk insentif antara lain:


• Non material insentif, adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan
berbentuk penghargaan atau pengukuhan berdasarkan prestasi kerjanya.
Misalnya piagam, piala, medali.
• Sosial insentif, adalah daya perangsang yang diberikan pada karyawan
berdasarkan prestasi kerjanya, berupa fasilitas dan kesempatan untuk
mengembangkan kemampuannya, seperti promosi, mengikuti pendidikan atau
naik haji.
• Material insentif, adalah daya perangsang yang diberikan pada karyawan
berdasarkan prestasi kerjanya, berbentuk uang dan barang. material insentif ini
bernilai ekonomis sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan dan
keluarganya.Pemberian insentif yang adil dan terbuka akan menciptakan
pemeliharaan yang baik dan selaras, sehingga loyalitas dan semangat kerja
karyawan akan meningkat dan absensi serta tingkat keluar-masuk karyawan
akan menurun. Jadi, pemberian insentif sangat berpengaruh terhadap kinerja
karyawan dalam suatu perusahaan.
Menurunnya semangat kerja karyawan atau lebih dikenal dengan istilah
Demotivasi, adalah masalah yang umum yang dapat terjadi pada setiap perusahaan,
baik industri maupun organisasi. Jika tidak ada penanganan yang serius dan perhatian
lebih lanjut, hal tersebut dapat menjadi bom waktu karena langsung atau tidak
langsung dapat menurunkan performa perusahaan secara operasional bahkan
fungsional.
Pemeliharaan SDM dimaksudkan sebagai suatu kegiatan manajemen untuk
mempertahankan stamina SDM dalam melakukan pekerjaan dalam perusahaan.
Dengan demikian yang bersangkutan tidak mengalami gangguan selama melakukan
tugas yang diberikan kepadanya. Faktor yang mendorong perlunya perusahaan
melakukan pemeliharaan sumber daya manusia adalah :
• Sumber daya manusia merupakan modal utama perusahaan yang apabila
tidak dipelihara dapat, menimbulkan kerugian bagi perusahaan
• Sumber daya manusia adalah manusia yang biasa yang mempunyai
kelebihan, keterbatasan, emosi dari perasaan yang mudah berubah dengan
berubah-ubahnya lingkungan sekitar.

Kegiatan Pemeliharaan Kerja


SDM akan terdorong tetap bekerja memberikan tenaganya, kemampuannya, pikirannyya dan
waktunya bagi perusahaan. Kegiatan pemeliharaan sumber daya manusia secara rinci untuk :
a. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
b. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan.
c. Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turn-over karyawan.
d. Memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan karyawan.
e. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya.
f. Memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan
g. Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis
h. Mengefektifkan pengadaan karyawan

Penyusunan program kerja ini harus didasarkan pada kondisi nyata yang terdapat dalam
perusahaan dan kemungkinan masa datang yang akan dihadapi. Pada dasarnya pemeliharaan
dapat dilakukan perusahaan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
a. Pemeliharaan SDM yang bersifat ekonomis
b. Pemeliharaan SDM yang bersifat penyediaan fasilitas
c. Pemeliharaan SDM yang berupa pemberian pelayanan

2) Bentuk Pemeliharaan SDM :


A. PROGRAM KESEJAHTERAAN
a. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan non
material) yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan. Kesejaheraan yang diberikan
sangatlah berarti dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental
karyawan beserta keluarganya.
Pemberian kesejahteraan akan menciptakan ketenangan, semangat kerja,
dedikasi, disiplin, dan sikap loyal karyawan terhadap perusahaan sehingga labour
turnover relatif rendah
b. Tujuan Kesejahteraan
Pemberian kesejahteraan ini bertujuan mendorong agar tercapainya tujuan
perusahaan, karyawan, dan masyarakat serta tidak melanggar peraturan legal
pemerintah. Tujuan pemberian kesejahteraan antara lain ;
1. Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan kepada
perusahaan
2. Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan
beserta keluarganya.
3. Memotivasi gairah kerja, disiplin, dan produktivitas kerja karyawan.
4. Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan.
5. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman.
6. Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai kerjaan.
7. Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan.
8. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
9. Membantu membantu melaksanakan program pemerintah
dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
10. Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan.
meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya

c. Jenis – jenis kesejahteraan


Jenis-jenis kesejahteraan yang di berikan adalah finansial dan nonfinansial
yang bersifat ekonomis, serta pemberian fasilitas dan pelayanan. Jenis
kesejahteraan yang akan diberikan harus selektif dan efektif mendorong
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan beserta keluarganya.
Jadi, penentuan jenis kesejahteraan harus hati-hati, bukan secara
emosional atau asal-asalan.
1. Program Kesejahteraa Pegawai
Ada tiga bentuk program kesejahteraan (pelayanan) karyawan, yaitu:
• Program Kesejahteraan Ekonomi Karyawan.
Program ini dirancang dan diselenggarakan untuk melindungi keamanan ekonomi para
karyawan. Jenis-jenis program ini antara lain:
a. Pensiun
Pensiun diberikan bagi karyawan yang telah bekerja di perusahaan untuk masa
tertentu. pensiun merupakan salah satu program perusahaan dalam rangka
memberikan jaminan keamanan financial bagi karyawan yang sudak tidak
produktif.
b. Asuransi
Perusahaan melakukan kerja sama dengan perusahaan asuransi untuk menanggung
asuransi karyawannya. Program asuransi bisa berbentuk asuransi jiwa, kesehatan
atau asuransi kecelakaan.
c. Pemberian Kredit
d. Perusahaan memberikan kredit kepada karyawan yang membutuhkannya,
misalnya: mendirikan koperasi simpan pinjam.
2. Program Rekreasi dan Hiburan
Program rekreasi sangat perlu bagi karyawan, karena para karyawan tersebut sudah
bekerja secara rutin untuk mengatasi ketegangan atau stress maka perlu karyawan
tersebut menenangkan pikiran. Program rekreasi yang sering dilakukan adalah kemping
dan piknik.
• Pemberian Fasilitas
Biasanya perusahaan memberikan fasilitas kepada karyawan untuk membantu
keluhan karyawan dalam melakukan tugas-tugas sehari-hari. Pemberian fasilitas bisa
dalam bentuk antara lain:
• Penyediaan cafeteria
• Perumahan
• Fasilitas Pembelian
• Fasilitas Kesehatan
• Pendidikan
B. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Program Keselamatan Kerja meliputi:
1. Penciptaan lingkungan dan perilaku kerja yang menunjang keselamatan dan
keamanan.
2. Membangun dan mempertahankan lingkungan kerja phisik yang aman sehingga
mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Tujuan dari sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah :
a. Sebagai alat mencapai derajat kesehatan tenaga kerja setinggi-tingginya, baik
buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, atau pekerja bebas.
b. Sebagai upaya mencegah dan memberantas penyakit dan kecelakaan akibat kerja,
memelihara, menigkatkan kesehatan dan gizi tenaga kerja, merawat efisiensi dan
daya produktivitas tenaga manusia, memberantas kelelahan kerja dan
melipatgandakan gairah serta kenikmatan bekerja.
c. Memberi perlindungan kepada masyarakat sekitar perusahaan, agar terhindar dari
bahaya pengotoran bahan proses indrustrialisasi yang bersangkutan, dan
perlindungan masyarakat luas dari bahaya

Pedoman Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Dalam sistem penerapan manajemen K3, organisasi wajib melaksanakan
ketentuan sebagai berikut :
1. Menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin
komitmen terhadap penerapan system manajemen K3.
2. Merencanakan pemenuhan kebijakan tujuan dan sasaran penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Menerapkan kebijakan, keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif
dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang
diperlukan mencapai kebijakan, tujuan, sasaran, keselamatan dan
kesehatan kerja.
4. Mengukur, memantau, dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan
kesehatan kerja serta melakukan tindakan kebaikan dan pencegahan.
5. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan system
manajemen K3 secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan
kinerja keselamtan dan kesehatan kerja.

Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan
kesempurnaan, baik jasmani maupun rohani manusia serta karya dan budayanya yang
tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya.
Cara menanggulangi kesehatan dan keselamatan kerja antara lain dengan cara:
• Mengadakan unsur penyebab kecelakaan
• Mengadakan pengawasan yang ketat
Sasaran yang hendak dicapai oleh keselamatan dan kesehatan kerja adalah
• Tumbuhnya motivasi untuk bekerja secara aman
• Terciptanya kondisi kerja yang tertib, aman dan menyenangkan
• Megurangi tingkat kecelakaan di lingkungan kantor
• Tumbuhnya kesadaran akan pentingnya makna keselamatan kerja di lingkungan
kantor
• Meningkatkan produktivitas kerja
• Diterminan atau faktor-faktor keselamatan kesehatan kerja

Tujuan utama kesehatan dan keselamatan kerja adalah agar karyawan disebuah
institusi mendapat kesehatan yang seoptimal mungkin sehingga mencapai produktivitas
kerja yang setinggi-tingginya. Sedangkan tujuan keselamatan kerja adalah agar para
karyawan di sebuah institusi bebas dari segala kecelakaan akibat kerja atau gangguan-
gangguan yang lain sehingga menrunkan dan bahwa mengakibatkan hilangnya
produktivitas kerja. Untuk itu, maka diperlukan kondisi kerja yang kondusif terwujudnya
derajad kesehatan dan terhindarnya kecelakaan kerja bagi karyawan sehingga disebut
sebagai diterminan kesehatan dan keselamatan kerja yang antara lain mencakup :
1. Beban kerja
Setiap pekerjaan apapun memerlukan 2 hal penting yakni pekerjaan-
pekerjaan yang lebih memerlukan pemikiran dan pekerjaan-pekerjaan yang lebih
memerlukan kekuatan-kekuatan fisik. Kedua hal ini mempunyai keterbatasan-
keterbatasan tersendiri. Siapapun juga tidak dapat dituntut dan dipaksakan untuk
melaksanakan pekerjaannya melebihi kemampuan yang dimilikinya. Apabila
seseorang dituntut dan dipaksakan untuk melakukan pekerjaan dapat terganggunya
kesehatan atau terjadinya kecelakaan kerja bagi yang bersangkutan. Oleh sebab itu,
kesehatan dan keselamatan kerja berusaha agar para karyawan baik yang
menggunakan kemampuan pemikiran maupun fisiknya membuat perencanaan
pelayanan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.
2. Beban tambahan
Beban tambahan bagi setiap tenaga kerja adalah lingkungan kerja yang tidak
kondusif. Lingkungan kerja yang tidak kondusif sering bahkan selalu menghambat
atau mempengaruhi kinerja dan pelaksanaan tugas karyawan. Lingkungan kerja
sebagai beban tambahan karyawan di suatu institusi antara lain :
• Faktor fisik, misalnya penerangan dalam lingkungan kerja yang tidak cukup,
udara yang panas, pengap, kurangnya ventilasi dalam ruangan kerja, bising,
ramai, kelembaban udara yang terlalu tinggi atau rendah dan sebagainya.
• Faktor kimia, yaitu terganggunya lingkungan kerja dengan adanya bahan-
bahan kimia yang menimbulkan bau tidak enak, bau gas, polusi kendaran
bermotor, asap rokok, debu dan sebagainya.
• Faktor biologi, yakni binatang atau serangga yang menggangu lingkungan
kerja misalnya, lalat, nyamuk, kecoa, tanaman yang tidak teratur, lumut dan
sebagainya.
• Faktor fisiologis, yakni peralatan kerja yang tidak sesuai dengan ukuran tubuh,
misalnya meja tulis atau komputer yang terlalu pendek atau tinggi, meja dan
kursi rapat tidak sesuai ukuran dan sebagainya.
• Faktor sosio-fisiologis, yakni suasana kerja yang tidak harmonis, misalnya
adanya kelompok-kelompok penggosip, adanya kecemburuan satu dengan
yang lainnya dan sebagainya.
3. Kemampuan kerja
Kemampuan kerja dalam mengerjakan tugasnya berbeda satu dengan yang
lainnya. Meskipun pekerjaannya sama, dikerjakan oleh karyawan yang tingkat
pendidikannya sama, tetapi hasilnya berbeda. Perbedaan hasil pekerjaan tersebut
disebabkan karena perbedaan kemampuan yang dimiliki oleh para karyawan
tersebut. Kemampuan seseorang dalam menjalankan tugasnya pada umumnya sejajar
dengan prestasinya. Kemampuan dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya
adalah tingkat pendidikan. Faktor lainnya yang mempengaruhi kemampuan
seseorang antara lain: kesehatan, status gizi, genetik, motivasi, latar belakang sosial,
dan lingkungan. Oleh sebab itu apabila akan meningkatkan kemampuan karyawan
harus dengan hati-hati. Tidak semua kemampuan harus ditingkatkan melalui
pelatihan. Orang tidak mampu menjalankan tugasnya bukan karena tidak terampil
tetapi karena mungkin tidak merasa fit atau karena kurang asupan makanan bergizi
atau tidak punya motivasi untuk kerja.

Syarat Keselamatan
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
d. Memberi kesempatan atau jalam menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian yang berbahaya
e. Memberi pertolongan pada kecelakaan
f. Memberi alat perlindungan diri pada karyawan
g. Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebarluaskan suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar laut atau
radiasi, suara dan getaran
h. Mencegah dan mengendalikan tinbulnya penyakit akibat kerja baik fisik maupun
psikis, keracunan, infeksi dan penularan
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
j. Menyelenggarakan suhu udara yang baik dan cukup
k. Memelihara kebersihan, kesehatan, ketertiban
l. Memperoleh keserasian antara proses kerja
m. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau
barang
n. Mengamankan dan memperlancar segala jenis bangunan
o. Mengamankan dan menperlancar pekerjaan “bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang”.
p. Mencegah terkena aliran listrik
q. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamatan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya jadi bertambah tinggi.
r. Pemeliharaan keamanan kerja SDM
s. Kemanusiaan
Karyawan yang bekerja di perusahaan adalah manusia biasa bukan hanya
sebagai alat produksi tetapi juga merupakan asset perusahaan. Oleh sebab itu,
program pemeliharaan keamanan dan keselamatan kerja ini seharusnya didorong
oleh rasa belas kasihan sesama makhluk yaitu rasa kemanusiaan. Sehingga para
karyawan terhindar dari segala malapetaka dan marabahaya dalam melaksanakan
tugasnya sehari-hari.
4. Ekonomi
5. Peraturan pemerintah
6. Pemeliharaan kesehatan kerja SDM
Sasaran Pemeliharaan kesehatan kerja SDM adalah terciptanya karyawan yang
sehat jasmani dan rohani dalam melakukan pekerjaan. Karyawan yang sehat akan
memiliki kemampuan yang tinggi untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh
atasannya. Oleh sebab itu perusahaan berkewajiban melakukan pemeliharaan kesehatan
karyawan agar tujuan perusahaan dapat dicapi bersama-sama. Ada beberapa macam
cara yang bisa dilakukan perusahaan dalam pemeliharaan kesehatan SDM antara lain:
a) Penyediaan poliklinik khusus milik perusahaan
b) Penyediaan dokter perusahaan
c) Pemberian asuransi kesehatan atau penggantian biaya pemeliharaan
Kesehatan
Manfaat Program K3
1. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas karyawan.
2. Menurunkan tingkat absensi.
3. Menurunkan biaya kesehatan dan kompensasi kecelakaan.
4. Meningkatkan daya tarik organisasi.
3) Bentuk Pemeliharaan yang cocok untuk sebuah perusahaan perakitan mobil seperti
Assan Motor :

1. Komunikasi
Proses perpindahan dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke
orang lain. Bentuk insentif ini sangat cocok di terapkan pada perusahaan assan
motor, adanya perbedaan budaya dapat menghambat karyawan dalam bekerja.
Dengan komunikasi karyawan dapat menghargai perbedaan buday, dapat
bekerjasama dalam kelompok, memahami satu sama lain.selain itu, komunikasi
yang baik dan efektif maka permasalahan yang terjadi di dalam perusahaan
dapat diselesaikan konflik yang terjadi dapat dislesaikan melalui rapat dan
musyawarah jadi, komunikasi sangat penting untuk menciptakan pemeliharaan
karyawan dalam perusahaan assan motor.
2. Insentif
Daya perangsang yang diberikan kepada karyawan tertentu berdasarkan prestasi
kerjanya agar karyawan terdorong meningkatkan produktivitas kerjannya.
Melalui insentif yang diberikan maka karyawan akan lebih semangat dalam
bekerja, memotivasi karyawan untuk menghasilkan prestasi lebih baik dan
bekerja lebih dari yang seharusnya.
3. Program kesejahteraan
Melalui program kesejahteraan maka dapat meningkatkan kesetiaan dan
ketertarikan pegawai diperusahaan Assan Motor.
4. Kesadaran dan keselamatan kerja
Program keselamatan kerja sangat penting di terapkan diperusahaan assan
motor, karena perusahaan ini adalah suatu perusahaan yang memproduksi
barang berat yaitu mobil, maka resiko dalam bekerja pasti sangat besar, bisa
saja sewaktu-waktu terjadi kecelakaan karyawan dalam bekerja. Maka,insentif
sangat diperlukan untuk menjamin karyawan agar dapat bekerja dengan aman
dan selamat, sehingga barang yang di produksipun dapat digunakan secara
aman dan efisien.

4) Di Assan Motor terjadi culture shock (ketidaknyamanan situasi kerja sehubungan


dengan perbedaan budaya). Langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi
culture shock tersebut agar ketentraman kerja tercapai adalah
Kesadaran budaya sangatlah di butuhkan dalam mengelola perbedaan-perbedaan budaya
yang ada. Hal ini di karenakan oleh seringnya perbedaan budaya yang menimbulkan konflik-
konflik yang ada didalam masyarakat.masyarakat terkadang lupa pada dasarnya setiap
masyarakat memiliki pola dan corak kebudayaan yang berbeda satu sama lain. Sehingga mereka
cenderung memperlakukan sama pada setiap bebtuk kebudayaan. Padahal budaya itu sendiri
berbebtuk sesuai dengan corak masyarakat yang bersangkutan.sikap seperti inilah sering kali
memicu kesalahpahaman yang berujung konflik etnis. Dengan kesadaran yang di terpkan
anggota masyarakt hendaknya integrasi sosial akan tetap terjaga.
Budaya yang berkembang di masyarakat sejak dahulu membuat masyarakat di
indonesiapada saat ini harus sadar bahwa mereka mempunyai budaya yang berbeda-beda dan
kaya. Dan masyarakat juga harus menyadari bahwa tidak selamanya budaya yang mereka miliki
itu baik, seperti budaya korupsi dan sebagainya.

Beberapa cara agar kita bisa menerima perbedaan budaya:


1. Sadar bahwa setiap manusia di ciptakan berbeda .
2. Sadar bahwa semua manusia tidak bisa menentukan akan terlahir sebagai suku
apa dan bangsa apa.
3. Menjadikan perbedaan sebagai kekayaan bukan kekurangan .
4. Membicarakan baik-baik jika ada perselisihan
5. Warga dari dua suku-bangsa yang berbeda dapat saling bekerjasama secara sosial-
ekonomis
6. Warga dari dua suku-bangsa yang berbeda dapat juga hidup berdampingan tanpa
konflik, kalau ada orientasi ke arah suatu golongan ketiga, yang dapat
menetralisasi hubungan antara kedua suku-bangsa tadi.
7. Realitas suatu bangsa yang menunjukkan adanya kondisi keanekaragaman
budaya, mengarahkan pada pilihan untuk menganut asas multikulturalisme.
8. Kehidupan yang serasi, selaras dan seimbang
9. Pergaulan antarsesama yang lebih akrab
10. Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap norma-norma yang berbeda
dalam suatu masyarakat
11. Meningkatkan sikap primordialisme
12. Menegakkan supermasi hukum
13. Mengembangkan rasa nasionalisme penghayatan wawasan berbangsa dan
bernegara
14. Menyelesaikan konflik dengan cara akomodatif (media kompromi adjudukasi)
15. Mengembangkan kesadaran sosial dan menyadari peranan individu terutama para
pemegang kekuasaan.
16. Tolerasi merupakan sikap menghargai perbedaan orang lain. Sedangkan
Empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau
mengidentifikasikan dirinya dengan perasaan, pikiran orang lain

Contoh Kasus :
Perusahaan di Amerika Serikat mencoba membentuk aliansi dengan perusahaan asing,
namun nyaris separuhnya berakhir dengan kegagalan (Bovee, Courtland L; Thill, John V, 1997).
Salah satu alasan kuat dibalik kegagalan ini adalah terjadi benturan budaya karena dua kelompok
mempunyai keyakinan berbeda mengenai apa yang dianggap benar-benar penting, cara membuat
keputusan, cara mengatur sumber daya dan cara menggabungkan usahanya
Oleh karena itu, solusi atau jalan terbaik yang dapat kita gunakan adalah
manajemen harus dapat mengelola subjek yang ada diperusahaan dengan baik dan
yang terpenting adalah sikap fleksibel dari manajemen perusahaan untuk mau mengerti dan
menghargai kepentingan pihak lain, lalu dapat memberikan dispensasi bagi masalah yang
berkaitan dengan budaya karyawan.

17. Sebelum individu berangkat ke negara baru yang akan dimasukinya, ada baiknya
apabila ia sudah terlebih dahulu membaca tentang negara tersebut dan budaya
yang ada di negri tersebut. Hal ini akan membantu individu ini untuk lebih
familier dengan negara yang akan dimasukinya, dan lebih siap untuk berhadapan
dengan berbagai perbedaan yang akan dihadapinya
18. Mengelola pengharapan (manage expectations). Harapan yang dimiliki seseorang
akan mempengaruhi bagaimana orang tersebut menginterpretasikan dan menilai
suatu kejadian. Menjaga agar harapan sedapat mungkin realistis dan sesuai
dengan kenyataan serta kemampuan diri akan menjaga agar stress selalu dalam
kondisi rendah. Berharap terlalu tinggi terhadap penduduk setempat untuk
melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan individu itu sendiri hanya akan
membuat individu tersebut merasa frustrasi.
19. Memiliki tujuan yang jelas akan kedatangan ke negri tersebut. Dengan terus
mengingat dan memegang teguh tujuan awal datang ke negara tersebut, individu
akan menjadi lebih siap untuk berjuang demi mencapai tujuannya. Hal ini juga
akan menolong individu untuk terus memiliki fokus untuk melakukan hal terbaik
dan terpenting selama di negri yang baru. Menjaga prioritas akan menolongnya
mengatasi culture shock .
20. Mencoba menemukan kesamaan-kesamaan nilai-nilai antara kulturnya dengan
kultur yang baru. Dengan menemukan kesamaan-kesamaan ini, individu akan
menjadi lebih merasa dekat dengan negara baru yang didatanginya. Hal ini
menimbulkan perasaan memiliki dan familier, sehingga mengurangi perasaan
terasing yang dialami akibat culture shock .
21. Memelihara dukungan sosial dan emosional.
22. Membangun zona stabilitas. Yang dimaksud dengan zona stabilitas adalah segala
sesuatu yang bisa membuat individu merasa nyaman dan relax. Hal ini bisa segala
sesuatu yang berhubungan dengan hobi,atau hal-hal yang menyenangkan lainnya.

23. Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah


Adapun sikap yang perlu dikembangkan untuk mewujudkan persatuan dalam
keragaman antara lain:
a. Tidak memandang rendah suku atau budaya yang lain
b. Tidak menganggap suku dan budayanya paling tinggi dan paling baik
c. Menerima keragaman suku bangsa dan budaya sebagai kekayaan bangsa
yang tak ternilai harganya.
d. Lebih mengutamakan negara dar ipada kepentingan daerah atau suku
masing-masing.
e. Menyikapi perbedaan budaya di masyarakat menurut pandangan Islam

Dalam kehidupan bermasyarakat agar tercipta persatuan dan kesatuan, maka


integrasi perlu ditegakkan. Dalam kajian ilmu sosiologi, ada dua bentuk integrasi.
a. Asimilasi (assimilation)
Asimilasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses sosial yang
ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang
terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga
meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-
proses mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-
tujuan bersama.
b. Akulturasi (acculturation)
Akulturasi dapat didefinisikan sebagai proses sosial yang timbul bila suatu
kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-
unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur
kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan
sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

Tambahan :
Mengatasi culture shock dillakukan lewat adaptasi kedua culture, seperti
kegiatan bersama, olahraga seperti di film itu termasuk usaha yang bagus untuk
mengatasi culture schok. Di film itu benar tidak membuat aturan yang bisa
mengenakkan amerika, tapi tetap dengan prinsip jepang, tapi ada sedikit
Gungho(kesepakatan)yang seperti dilakukan oleh Bos besar itu akhirnya
memahami hasil kurang sempurnanya amerika, tapi dengan demikian kinerja
amerika yang lemot dibanding jepang jadi terangkat. Mereka jadi mau kerja
kerasseperti hanya orang jepang.

Anda mungkin juga menyukai