Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANAJEMEN PEMELIHARAAN

MAKALAH MANAJEMEN PEMELIHARAAN

DISUSUN OLEH : Putri Novel Lavea


NIM : (20.22.006)

DOSEN PENGAMPU : Murniani,SKM.,M.kes

MANAJEMEN PEMELIHARAAN
STIKES ABDI NUSA PANGKALPINANG
202
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmatNya
lah saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini saya susun karena merupakan salah satu tugas yang diberikan pada
mata kuliah Manajemen Pemeliharaan Rumah Sakit di STIKES ABDI NUSA
PANGKALPINANG tentang “Manajemen Peliharaan Rumah Sakit”. Saya berharap
makalah ini dapat bermanfaat dalam proses perkuliahan khususnya bagi mahasiswa
mahasiswi program studi Pendidikan ini.
Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat banyak kekurangan
dan kesalahan dalam makalah yang sederhana ini.Karena pada dasarnya saya hanya
manusia biasa yang masih dalam tahap belajar dan masih harus banyak melakukan
perbaikan.
Dan tak luput juga saya mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak
yang membantu saya dalam menyusun makalah ini dan bagi semua pembaca makalah ini.

Pangkalpinang, 28 Maret 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam menjalankan roda organisasi, manusia merupakan unsur yang terpenting
dibandingkan dengan alat produksi lainnya, seperti modal, sarana kerja, mesin-mesin, bahan
mentah, bahan baku, perangkat lunak dan lain sebagainya. Mengingat bahwa unsur manusia
merupakan unsur yang terpenting, maka pemeliharaan hubungan dengan karyawan yang
kontinue dan serasi dalam setiap organisasi menjadi sangat penting.
Menurunnya semangat kerja karyawan adalah masalah yang umum yang dapat terjadi
pada setiap perusahaan, baik industri maupun organisasi. Jika tidak ada penanganan yang
serius dan perhatian lebih lanjut, hal tersebut dapat menjadi bom waktu karena langsung atau
tidak langsung dapat menurunkan performa perusahaan secara operasional bahkan
fungsional. Untuk mengantisipasi terjadinya hal tersebut maka Pemeliharaan dalam suatu
organsasi memang sangatlah penting. Pemeliharaan tenaga kerja tidak lepas dari campur
tangan manajer. Jika Pemeliharaan kurang diperhatikan, semangat kerja, sikap, loyalitas
karyawan akan menurun. Absensinya dan turn-over meningkat, disiplin akan menurun,
sehingga pengadaan, pengembangan, kompensasi, dan pengintegrasian karyawan yang telah
dilakukan dengan baik dan biaya yang besar kurang berarti untuk menunjang tercapainya
tujuan perusahaan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana arti penting pemeliharaan bagi sumber daya manusia?
2.      Metode-metode apa saja yang digunakan dalam pemeliharaan sumber daya
manusia?
3.      Bagaiaman cara mewujudkan terciptanya keselamatan dan kesehatan kerja pada
sumber daya manusia yang ada?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui arti penting pemeliharaan bagi sumber daya manusia.
2. Untuk mengetahui metode apa saja yang digunakan dalam pemeliharaan sumber daya
manusia.
3. Untuk mengetahui cara mewujudkan terciptanya keselamatan dan kesehatan kerja
pada sumber daya manusia yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemeliharaan
Manusia merupakan unsur paling penting dalam proses-proses organisasi ataupun
proses kerja. Dalam hal ini manusialah yang dapat menentukan maju mundurnya
sebuah organisasi, dan pada intinya manusialah yang menjadi sumber daya yang perlu
terus dipelihara. Pemeliharaan ataupun perawatan SDM merupakan salah satu
tindakan penting untuk terus menghasilkan kualitas manusia yang unggul serta
memiliki dedikasi tinggi.
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara, mempertahankan
atau meningkatkan kondisi fisik, mental, sikap karyawan dan loyalitas karyawan, agar
mereka bekerja sama sampai pensiun dan bekerja produktif untuk menunjang
tercapainya tujuan perusahaan. Berikut beberapa Asas-asas Pemeliharaan yaitu :
1.        Asas Manfaat dan Efesiensi
Pemeliharaan yang dilakukan harus efesien dan memberikan manfaat yang
optimal bagi perusahaan dan karyawan. Pemeliharaan ini hendaknya
meningkatkan prestasi kerja, keamanan, kesehatan, dan loyalitas karyawan dalam
mencapai tujuan. Asas ini harus diprogram dengan baik agar tidak sia-sia.

2.        Asas Kebutuhan dan Kepuasan


Pemenuhan kebutuhan dan kepuasan harus menjadi dasar program
Pemeliharaan. Asas ini penting supaya tujuan pemeliharaan, kesehatan, dan sikap
karyawan baik, sehingga mereka mau bekerja secara efektif dan efesien
menunjuang tercapainya tujuan perusahaan.

3.        Asas Keadilan dan Kelayakan


Keadilan dan kelayakan hendaknya dijadikan asas program Pemeliharaan.
Karena keadilan dan kelayakan akan menciptakan ketenangan dan konsentrasi
karyawan terhadap tugas-tugasnya, sehingga disiplin, kerjasama, dan semangat
kerjanya meningkat. Dengan asas ini diharapkan tujuan pemberian pemeliharaan
akan tercapai.
4. Asas Peraturan Legal
Peraturan-peraturan legal yang bersumber dari undang-undang, Keppres, dan
keputusan menteri harus dijadikan asas program Pemeliharaan. Hal ini penting
untuk menghindari konflik dan intervensi serikat buruh dan pemerintah.

5. Asas Kemampuan Perusahaan


Kemampuan perusahaan menjadi pedoman dan asas program pemeliharaan
kesejahteraan karyawan. Jangan sampai terjadi pelaksanaan Pemeliharaan yang
mengakibatkan hancurnya perusahaan.
Pemilihan metode untuk pemeliharaan pegawai yang tepat sangat penting,
agar pelaksaannya dapat mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Metode –
metode pemeliharan antara lain :

a). Komunikasi
Komunikasi harus digunakan dalam setiap penyampaian informasi dan
komukator kepada komunikan.Komunikasi berfungsi untuk instructive,
informative, dan influencing dan evaluative. Simbol – symbol komunikasi
adalah suara, tulisan, gambar, warna, mimic, kedipan mata, dan lain-lain.
Dengan symbol – symbol inilah komunikator menyampaikan informasi secara
komunikan.
b.) Insentif
a. Pengertian Insentif
adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan tertentu berdasarkan
prestasi kerjanya agar karyawan terdorong meningkatkan produktivitas kerjanya. 
b. Metode Insentif yang adil dan layak merupakan data penggerak yang merangsang
terciptanya Pemeliharaan. Karena dengan pemberian insentif karyawan merasa
mendapat perhatian dan pengakuan terhadap prestasi yang dicapainya, sehingga
semangat kerja dan sikap loyal karyawan akan lebih baik.
c. Jenis-jenis Insentif
1 Insentif positif, adalah daya perangsang dengan memberikan hadiah material atau
nonmaterial kepada karyawan yang prestasi kerjanya di atas prestasi standar;
2 Insentif Negatif, adalah daya perangsang dengan memberikan ancaman hukuman
kepada karyawan yang berprestasi kerjanya, di bawah prestasi standar.
d. Bentuk-bentuk Insentif.
1 Nonmaterial insentif, adalah daya perangsan yang di berikan kepada karyawan
berbentuk penghargaan/pengukuhan berdasarkan pertasi kerjanya, seperti piagam,
piala atau medali.
2    Social insentif, adalah daya perangsang yang di berikan kepada karyawan
berdasarkan prestasi kerjanya, berupa fasilitas dan kesempatan untuk
mengembangkan kemampuannya, seperti promosi, mengikuti pendidikan atau
naik haji.
3 Material insentif, adalah daya perangsang yang di berikan kepada karyawan
 

berdasarkan prestasi kerjanya, berbentuk uang dan barang. Material insentif


bernilai ekonomis sehingga dapat meningkatkan kesejahtraan karyawan beserta
keluarganya.

B. Faktor Pemeliharaan Keamanan dan Keselamatan Kerja


Pada umumnya ada beberapa faktor yang mendorong suatu perusahaan perlu
melakukan pemeliharaan keamanan dan keselamatan kerja antara lain:
a). Kemanusiaan
Karyawan yang bekerja di perusahaan adalah manusia biasa bukan hanya sebagai alat
produksi tetapi juga merupakan asset perusahaan. Oleh sebab itu, program
pemeliharaan keamanan dan keselamatan kerja ini seharusnya didorong oleh rasa
belas kasihan sesama makhluk yaitu rasa kemanusiaan. Sehingga para karyawan 
terhindar dari segala malapetaka dan marabahaya dalam melaksanakan tugasnya
sehari-hari.
b). Peraturan Pemerintah
Suatu Perusahaan bertujuan agar produknya itu dapat dipakai/digunakan oleh
masyarakat. Oleh sebab itu keberadaannya perlu diatur melalui berbagai mekanisme
peraturan perundang-undangan yang ada.
c). Ekonomi
Untung rugi dalam pemeliharaan keamanan dan keselamatan kermerupakan kerja
pendorong terkuat dalam suatu perusahaan. Hal ini dapat dipahami bahwa suatu
perusahaan dalam kegiatannya akan selalu bergerak  menurut pertimbangan-
pertimbangan ekonomis. Dengan pelaksanaan pemeliharaan oleh perusahaan maka
perusahaan itu harus mengeluarkan biaya yang banyak. Namun biaya yang
dikeluarkan akan lebih besar jika terjadi kecelakaan kerja terhadap karyawan. Oleh
sebab itu, perusahaan yang melakukan pemeliharaan keamanan dan keselamatan kerja
dapat berhemat karena biaya pemulihan akibat kecelakaan dapat diperkecil.

C. Pemeliharaan Kesehatan Kerja SDM


Sasaran Pemeliharaan kesehatan kerja SDM adalah terciptanya karyawan yang
sehat jasmani dan  rohani dalam melakukan pekerjaan. Karyawan yang sehat akan
memiliki kemampuan yang tinggi untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh
atasannya. Oleh sebab itu perusahaan berkewajiban melakukan pemeliharaan
kesehatan karyawan agar tujuan perusahaan dapat dicapi bersama-sama. Ada
beberapa macam cara yang bisa dilakukan perusahaan dalam pemeliharaan kesehatan
SDM antara lain:
a)  Penyediaan poliklinik khusus milik perusahaan
b)  Penyediaan dokter perusahaan
c)  Pemberian asuransi kesehatan atau penggantian biaya pemeliharaan kesehatan.
1 Tujuan dari Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Adalah :
a. Sebagai alat mencapai derajat kesehatan tenaga kerja setinggi-tingginya, baik
buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, atau pekerja bebas.
b. Sebagai upaya mencegah dan memberantas penyakit dan kecelakaan akibat kerja,
memelihara, menigkatkan kesehatan dan gizi tenaga kerja, merawat efisiensi dan
daya produktivitas tenaga manusia, memberantas kelelahan kerja dan
melipatgandakan gairah serta kenikmatan bekerja.
c. Memberi perlindungan kepada masyarakat sekitar perusahaan, agar terhindar dari
bahaya pengotoran bahan proses indrustrialisasi yang bersangkutan, dan
perlindungan masyarakuat luas dari bahaya.

2 Pedoman Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Dalam system penerapan system manajemen K3, organisasi wajib melaksanakan
ketentuan sebagai berikut :
a. Menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin komitmen
terhadap penerapan system manajemen K3.
b. Merencanakan pemenuhan kebijakan tujuan dan sasaran penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja.
c. Menerapkan kebijakan, keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif dengan
mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan
mencapai kebijakan, tujuan, sasaran, keselamatan dan kesehatan kerja.
d. Mengukur, memantau, dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan kerja
serta melakukan tindakan kebaikan dan pencegahan.
e. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan system manajemen K3
secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja keselamtan dan
kesehatan kerja.
f. Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan
kesempurnaan, baik jasmani maupun rohani manusia serta karya 
dan budayanya yang tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan
manusia pada khususnya.

D.         Pemeliharaan Keamanan Kerja SDM


Pemeliharaan keamanan kerja SDM itu perlu dilakukan oleh setiap perusahaan,
dengan sasaran agar SDM dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari dapat berjalan
lancer, dan terlindungi dari hal-hal yang dapat mengancam baik fisik maupun
jiwanya. Bila keamanan dan keselamatan kerja karyawan tidak terjamin dalam suatu
perusahaan, maka akan dapat menimbulkan akibat-akibat yang merugikan kedua
belah pihak, baik karyawan maupun perusahaan. Dipihak karyawan akn timbul
keraguan, kekhawatiran dalam melaksanakan tugas, karena mereka merasa tidak
mendapatkan perlindungan keamanan dan keselamatan kerjanya. Sebaliknya dipihak
perusahaan, bila terjadi kecelakaan dalam perusahaan akan menyebabkan kerugian
dan resiko berhentinya kegiatan produksi perusahaan. Pada umumnya ada beberapa
faktor yang mendorong suatu perusahaan perlu melakukan pemeliharaan keamanan
dan keselamatan kerja antara lain:
a.       Kemanusiaan
Karyawan yang bekerja di perusahaan adalah manusia biasa bukan hanya sebagai
alat produksi tetapi juga merupakan asset perusahaan. Oleh sebab itu, program
pemeliharaan keamanan dan keselamatan kerja ini seharusnya didorong oleh rasa
belas kasihan sesama makhluk yaitu rasa kemanusiaan. Sehingga para karyawan
terhindar dari segala malapetaka dan marabahaya dalam melaksanakan tugasnya
sehari-hari.
b.      Peraturan Pemerintah
Suatu Perusahaan bertujuan agar produknya itu dapat dipakai atau digunakan oleh
masyarakat. Oleh sebab itu keberadaannya perlu diatur melalui berbagai mekanisme
peraturan perundang-undangan yang ada. Salah satu undang-undangyang mengatur
keamanan dan keselamatan kerja adalah UU No.1 Tahun 1970 yang termuat dalam
lembaran Negara No.1 Tahun 1970.

c.       Ekonomi
Untung rugi dalam pemeliharaan keamanan dan keselamatan kermerupakan kerja
pendorong terkuat dalam suatu perusahaan. Hal ini dapat dipahami bahwa suatu
perusahaan dalam kegiatannya akan selalu bergerak  menurut pertimbangan-
pertimbangan ekonomis. Dengan pelaksanaan pemeliharaan oleh perusahaan maka
perusahaan itu harus mengeluarkan biaya yang banyak. Namun biaya yang
dikeluarkan akan lebih besar jika terjadi kecelakaan kerja terhadap karyawan. Oleh
sebab itu, perusahaan yang melakukan pemeliharaan keamanan dan keselamatan kerja
dapat berhemat karena biaya pemulihan akibat kecelakaan dapat diperkecil.

E.        Pemeliharaan Kesehatan Kerja SDM


Sasaran Pemeliharaan kesehatan kerja SDM adalah terciptanya karyawan yang
sehat jasmani dan  rohani dalam melakukan pekerjaan. Karyawan yang sehat akan
memiliki kemampuan yang tinggi untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh
atasannya. Oleh sebab itu perusahaan berkewajiban melakukan pemeliharaan
kesehatan karyawan agar tujuan perusahaan dapat dicapi bersama-sama. Ada
beberapa macam cara yang bisa dilakukan perusahaan dalam pemeliharaan kesehatan
SDM antara lain:
a.       Penyediaan poliklinik khusus milik perusahaan
b.      Penyediaan dokter perusahaan
c.       Pemberian asuransi kesehatan atau penggantian biaya pemeliharaan kesehatan.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengertian di atas, kami menyimpulkan bahwa Pemeliharaan
adalah:suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menjaga karyawannya dan
mempertahankan kondisi fisik dan jiwa tenaga kerjanya dalam melakukan
pekerjaannya. Pemeliharaan SDM disini dimaksudkan sebagai suatu kegiatan
manajemen untuk mempertahankan stamina SDM dalam melakukan pekerjaannya
dalam perusahaan. Untuk memelihara stamina tenaga kerja maka perlu dilakukan
usaha perlindungan fisik, jiwa dan raga para karyawan dari berbagai ancaman yang
merugikan.
Adapun beberapa metode yang dapat dilakukan oleh manajer antara lain dengan
proses komunikasi atau proses pemindahan pengertian, memberikan insentif baik
dalam bentuk positif dan negatif.
Selain itu perusahaan dapat meningkatkan kesejahteraan pegawainya dengan
memberikan bonus,fasilitas dan pelayanan kepada karyawannya. Dengan program
kesejahteraan tersebut,karyawan dapat memenuhi kebutuhan fisik dan mental
karyawan beserta keluarganya. Pemberian kesejahteraan akan menciptakan
ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin, dan sikap loyal karyawan terhadap
perusahaan sehingga labour turnover relatif rendah.

B. Saran
Sebagai pembaca yang baik,kami berharap ada kritik dan saran dari hasil makalah
yang kami buat. Mudah-mudahan bermanfaat bagi yang membacanya. walaupun
makalah ini di buat dengan sederhana. Di dalam banyak mengandung perluasan
makna dan arti.
DAFTAR PUSTAKA

Chanter, B. and Swallow, P. (1996). Building Maintenance Management.


Blackwell Science Pty Ltd., 54 University Street, Carlton, Victoria.
Duffuaa, S.O.; Raouf, A.; Campbell, J.D. (1999). Planning and Control of
Maintenance Systems: Modeling and Analysis. John Wiley and Sons, Inc.,
New York.
Gopalakrishnan, P. and Banerji, A. (2002). Maintenance and Spare Parts
Management. Prentice Hall of India Private Ltd., New Delhi.
Miller, E.J. and Blood, J.W. (1977). Modern Maintenance Management.
Taraporevala Publishing Industries Private Ltd., Bombay.
Shohet, I.M. (2006). ”Key Performance Indicators for Strategic Healthcare
Facilities Maintenance”. J. Constr. Eng. and Mgt., ASCE, 132(4), 345-352.

Anda mungkin juga menyukai