Anda di halaman 1dari 3

EL-ECOSY: JURNAL EKONOMI DAN KEUANGAN ISLAM Vol. 01, No. 01 Januari 2021, hlm.

89-
101 Available at https://jurnal.unsur.ac.id/elecosy/index E-ISSN : 2774-4418 P-ISSN : 2774-4108
Copyright © 2019, El-Ecosy: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Suryakancana Program Pemeliharaan Karyawan dalam Mencapai Tujuan Institusi
PROGRAM PEMELIHARAAN KARYAWAN DALAM MENCAPAI TUJUAN INSTITUSI Tanto
Heryanto1* Fakultas Ekonomi, Universitas Putera Indonesia *Corresponding Author e-mail:
heryantotanto@gmail.com Masuk: Oktober 2020 Penerimaan: Desember 2020 Publikasi: Januari 2021

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang terpenting dalam suatu perusahaan,
merekalah yang menentukan maju mundurnya suatu perusahaan. Karyawan adalah asset (kekayaan) utama
setiap perusahaan, yang selalu ikut berperan aktif dan paling menentukan tercapai tidaknya tujuan
perusahaan. Oleh karena itu, keamanan dan keselamatannya perlu mendapat pemeliharaan sebaik-baiknya
dari pimpinan perusahaan. Apabila manajemen perusahaan mampu mengelola dengan baik, mendayagunakan
secara optimal, maka tenaga kerja akan termotivasi dan memiliki semangat kerja tinggi sehingga
produktivitasnya meningkat yang pada akhirnya akan menunjang pada tercapainya sasaran seperti yang
diharapkan manajemen perusahaan.

JADIR, Asep. Analisis Strategi Pemeliharaan Karyawan Tetap Bagian Produksi di PT. Indo
Pacifik. Prosiding FRIMA (Festival Riset Ilmiah Manajemen dan Akuntansi), 2018, 1: 1-8.
Agar karyawan memiliki semangat kerja, berdisplin tinggi, dan bersikap loyal dalam menunjang
tujuan organisasi/perusahaan, maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat perhatian dari manajer/pimpinan.
Jika pemeliharaan karyawan kurang diperhatikan maka akan menyebabkan semangat kerja, sikap, dan
loyalitas karyawan akan menurun. Absensi dan turn over meningkat, disiplin akan menurun, sehingga
pengadaan, pengembangan, kompensasi dan pengintegrasian yang telah dilakukan dengan baik dengan biaya
yang besar tidak akan maksimal dalam menunjang tercapainya tujuan organisasi/perusahaan.
Vol 10, No 1 (2015): TEKNIS, April 2015 - Articles
Pemeliharaan Karyawan Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (The Employee Maintenance in
The Human Resource Management) https://jurnal.polines.ac.id/index.php/teknis/article/view/676
MSDM adalah bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peran manusia dalam
perusahaan perusahaan. Unsur MSDM adalah manusia sebagai tenaga kerja pada perusahaan. Manusia selalu
berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan perusahaan karena manusia bisa menjadi perencana, pelaku
dan terwujudnya tujuan perusahaan. MSDM merupakan ilmu dan seni mengatur hubungan dan peran tenaga
kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Karyawan adalah SDM atau orang yang bekerja menjual jasa baik tenaga dan pikirannya kepada
suatu perusahaan guna memperoleh imbalan sesuai dengan perjanjian atau peraturan.
Pemeliharaan karyawan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan atau mempertahankan kondisi
fisik, mental, dan sikap karyawan agar tetap loyal dan bekerja produktif guna menunjang pencapaian tujuan
perusahaan, sehingga keamanan, keselamatan, dan kesehatan karyawan sangat perlu mendapatkan
pemeliharaan yang sebaik-baiknya.
Agar proses pelaksanaan pemeliharaan karyawan tersebut berlangsung efektif, maka perlu
diperhatikan beberapa prinsip dasar, yaitu asas manfaat dan efisiensi, kebutuhan dan kepuasan, keadilan dan
kelayakan, peraturan legal, dan kemampuan perusahaan.
SIANIPAR, Sonya Chrissi. Pemeliharaan Karyawan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PTPN IV Persero Medan. 2017. http://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/279
Karyawan adalah asset (kekayaan) utama setiap perusahaan, yang selalu ikut aktif berperan dan
paling menentukan tercapai tidaknya tujuan perusahaan. “pemeliharaan merupakan usaha untuk memelihara
physic dan physikologi seorang karyawan selama ia bekerja dalam organisasi. Terpeliharanya kemauan
bekerja sangat dipengaruhi oleh bagaimana komunikasi yang ada didalam organisasi, baik antara manajemen
dengan karyawan, maupun karyawan dengan karyawan serta keselamatan dan kesehatan karyawan didalam
organisasi”.
Pemeliharaan SDM dimaksudkan sebagai suatu kgiatan manajemen untuk mempertahankan stamina
SDM dalam melakukan pekerjaan dalam perusahaan.Dengan demikian yang bersangkutan tidak mengalami
gangguan selama melakukan tugas yang diberikan kepadanya. Sumber daya manusia yang kurang mendapat
perhatian dan pemeliharaan perusahaan akan menimbulkan keresahan, turunnya semangat dan kegairahan
kerja, merosotnya loyalitas dan prestasi yang bersangkutan. Kegiatan pemeliharaan terhadap SDM yang
dilakukan perusahaan melakukan sasaran utama, yaitu tetap bertahannya SDM dalam melaksanakan tugas
yang dibebankan kepadanya
FUTI, Rayi Ranandya, et al. METODE PEMELIHARAAN KARYAWAN DI PT RL. Karya Ilmiah
Mahasiswa, 2018.
Menurut Drs. H. Melayu S. P. Hasibuan, metode-metode pemeliharaan terdiri dari Komunikasi, Insentif,
Kesejahteraan karyawan, Kesadaran dan keselamatan kerja, Hubungan industrial Pancasila. Pada dasarnya
pemeliharaan dapat dilakukan perusahaan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu pemeliharaan SDM yang
bersifat ekonomis, pemeliharaan SDM yang bersifat penyediaan fasilitas serta pemeliharaan SDM yang
berupa pemberian pelayanan. Pada umumnya setiap pegawai yang diterima menjadi karyawan harus
memenuhi syarat yang ditentukan untuk menjadi karyawan. Setelah mereka diterima maka perlu dipelihara
agar mereka bekerja secara produktif dan seefisien mungkin.

Berdasarkan uraian dari kelima artikel tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan
teori kebtuhan Maslow dengan fungsi pemeliharaan dalam Manajemen Sumber daya Manusia adalah
sangat penting, dimana ketika pelaksanaan fungsi operasional dalam hal ini pemeliharaan MSDM
dilakukan sesuai dengan prinsip dasar, metode dan tujuan pemeliharaan maka lima kebutuhan
manusia mulai dari Physiological Needs, Safety needs, Sosial needs, Esteem needs dan Self-
actualization needs dapat terpenuhi dengan baik sehingga karyawan dapat bekerja dengan efektif dan
efisien yang juga bermuara pada peningkatan kualitas capaian sasaran atau tujuan perusahaan. Secara
khusus dapat dijelaskan sebagai berikut;
1. Physiological Needs; Dalam konteks fungsi pemeliharaan, kebutuhan ini bisa dipuaskan dengan
cara membayar karyawan dengan pembayaran yang cukup tinggi agar mereka mampu membiayai
keperluan dasar mereka.
2. Safety needs; Dalam konteks fungsi pemeliharaan, kebutuhan ini bisa dipenuhi dengan kontrak
kerja agar mereka mendapat jaminan kerja. Untuk beberapa orang, organisasi yang terstruktur
juga dapat memuaskan kebutuhan level ini karena dapat memberi mereka perasaan stabilitas.
Peraturan juga mungkin membantu perasaan stabilitas.
3. Sosial needs; Dalam konteks fungsi pemeliharaan, kebutuhan ini bisa dipenuhi dengan
memberikan kesempatan untuk para karyawan bekerja bersama dan bersosialisasi. Ini bisa
dilakukan dengan menugaskan pekerjaan kelompok atau juga bisa menjadwalkan rekreasi
bersama.
4. Esteem needs; Dalam konteks fungsi pemeliharaan, kebutuhan ini bisa kita realisasikan dengan
mengakui pekerjaan – pekerjaan yang karyawan kita kerjakan; saat mereka melakukan sesuatu
yang bagus atau saat mereka berhasil, kita harus meyakinkan mereka bahwa kita mengakui
pencapaian itu. Selain itu, kita juga bisa beri promosi, status, atau pujian di depan karyawannya
yang lain.
5. Self-actualization needs; Dalam konteks fungsi pemeliharaan, untuk memenuhi karyawan kita
yang ada pada di tahap ini, apa yang kita bisa lakukan adalah untuk memberi mereka kesempatan
untuk menggunakan keterampilan – keterampilan baru atau tantangan yang dapat membantu
mereka belajar dan berkembang.

Anda mungkin juga menyukai