Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengertian Pemeliharaan Ketenagaan


Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara, mempertahankan atau
meningkatkan kondisi fisik, mental, sikap karyawan dan loyalitas karyawan, agar mereka
bekerja sama sampai pensiun dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan
perusahaan. Pengertian pemeliharaan (maintenance) menurut Hasibuan (2000;176), adalah
“usaha mempertahankan dan atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan,
agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan
perusahaan”. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang
berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan serta berpedoman kepada internal dan
eksternal konsistensi.

B. Tujuan Pemeliharaan
Adapun yang menjadi tujuan dari pemeliharaan antara lain:
1. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
2. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan.
3. Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turn-over karyawan.
4. Memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan karyawan.
5. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya.
6. Memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan.
7. Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis.
8. Mengefektifkan pengadaan karyawan.

C. Asas-Asas Pemeliharaan
1. Asas Manfaat dan Efesiensi
Pemeliharaan yang dilakukan harus efesien dan memberikan manfaat yang optimal bagi
perusahaan dan karyawan. Pemeliharaan ini hendaknya meningkatkan prestasi kerja,
keamanan, kesehatan, dan loyalitas karyawan dalam mencapai tujuan. Asas ini harus
diprogram dengan baik supaya tidak sia-sia.

2. Asas Kebutuhan dan Kepuasan


Pemenuhan kebutuhan dan kepuasan harus menjadi dasar program pemeliharaan
karyawan. Asas ini penting supaya tujuan pemeliharaan, kesehatan, dan sikap karyawan
baik, sehingga mereka mau bekerja secara efektif dan efesien menunjuang tercapainya
tujuan perusahaan.

3. Asas Keadilan dan Kelayakan


Keadilan dan kelayakan hendaknya dijadikan asas program pemeliharaan karyawan. Karena
keadilan dan kelayakan akan menciptakan ketenangan dan konsentrasi karyawan terhadap
tugas-tugasnya, sehingga disiplin, kerja sama, dan semangat kerjanya meningkat. Dengan
asas ini diharapkan tujuan pemberian pemeliharaan akan tercapai.

4. Asas Peraturan Legal


Peraturan-peraturan legal yang bersumber dari undang-undang, Keppres, dan keputusan
mentri harus dijadikan asas program pemeliharaan karyawan. Hal ini penting untuk
menghindari konflik dan intervensi serikat buruh dan pemerintah.
5. Asas Kemampuan Perusahaan
Kemampuan perusahaan menjadi pedoman dan asas program pemeliharaan kesejahteraan
karyawan. Jangan sampai terjadi pelaksanaan pemeliharaan karyawan yang mengakibatkan
hancurnya perusahaan.

2.4 Metode-Metode Pemeliharaan


Pemilihan metode yang tepat sangat penting, supaya pelaksanaan efektif dalam mendukung
tercapainya tujuan organisasi perusahaan. Manajer yang cakap akan menerapkan metode
yang sesuai dan efektif dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Pemeliharaan, keamanan,
kesehatan, dan sikap loyal karyawan hendaknya dengan metode yang efektif supaya
tercapai manfaat yang optimal.
Metode-Metode Pemeliharaan, antara lain yaitu:
1) Komunikasi
Komunikasi adalah suatu alat pengalihan informasi dari komunikator kepada komunikan
agar antara mereka terdapat interaksi. Interaksi terjadi jika komunikasi efektif atau
dipahami. Komunikasi disebut efektif jika informasi disampaikan dalam waktu singkat,
jelas/dipahami, dipersepsi/ditafsirkan, dan dilaksanakan sama dengan maksud komunikator.
Dengan komunikasi yang baik akan dapat diselesaikan problem-problem yang terjadi dalam
perusahaan. Jadi, manajemen terbuka akan mendukung terciptanya pemeliharaan
keamanan dan kesehatan loyal yang baik dari para karyawan. Konflik yang terjadi dapat
diselesaikan melalui musyawarah dan mufakat. Di sinilah pentingnya komunikasi dalam
menciptakan pemeliharaan karyawan dalam perusahaan.

2) Insentif
a. Pengertian Insentif
Insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan tertentu berdasarkan
prestasi kerjanya agar karyawan terdorong meningkatkan produktivitas kerjanya.

b. Metode Insentif
Metode insentif yang adil dan layak merupakan data penggerak yang merangsang
terciptanya pemeliharaan karyawan. Karena dengan pemberian insentif karyawan merasa
mendapat perhatian dan pengakuan terhadap prestasi yang dicapainya, sehingga semangat
kerja dan sikap loyal karyawan akan lebih baik.

c. Jenis-jenis Insentif
1. Insentif positif
Adalah daya perangsang dengan memberikan hadiah material atau nonmaterial kepada
karyawan yang prestasi kerjanya di atas prestasi standar.
2. Insentif negatif
Insentif negatif adalah daya perangsang dengan memberikan ancaman hukuman kepada
karyawan yang prestasi kerjanya, dibawah prestasi standar.
d. Bentuk-bentuk Insentif
1. Nonmaterial insentif
Adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan berbentuk
penghargaan/pengukuhan berdasarkan prestasi kerjanya, seperti piagam, piala atau medali.
2. Sosial insentif
Adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan berdasarkan prestasi kerjanya,
berupa fasilitas dan kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya, seperti promosi,
mengikuti pendidikan atau naik haji.
3. Material insentif
Adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan berdasarkan prestasi kerjanya,
berbentuk uang dan barang. Material insentif bernilai ekonomis sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan karyawan beserta keluarganya.

3) Kesejahteraan Karyawan
a. Pentingnya Kesejahteraan
Setelah karyawan diterima, dikembangkan, mereka perlu dimotivasi agar tetap mau bekerja
pada perusahaan sampai pensiun. Kesejahteraan yang diberikan sangat berarti dan
bermafaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta keluarganya.
Pemberian kesejahteraan akan menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin
dan sikap loyal karyawan terhadap sehingga labour turnover relatif rendah.
Begitu besarnya arti dan manfaat kesejahteraan karyawan sehingga mendorong manajer
menetapkan program kesejahteraan karyawan. Program kesejahteraan karyawan harus
disusun berdasarkan peraturan legal, berasaskan keadilan dan kelayakan (internal dan
eksternal konsistensi) dan berpedoman kepada kemampuan perusahaan).
Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan nonmaterial) yang
diberikan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki
kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat.

b. Tujuan Pemberian Kesejahteraan


Kesejahteraan yang diberikan hendaknya bermanfaat dan mendorong untuk tercapainya
tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat serta tidak melanggar peraturan legal
pemerintah.
Tujuan Pemberian Kesejahteraan antara lain sebagai berikut :
1) Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan kepada perusahaan
2) Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan beserta keluarganya
3) Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas kerja karyawan
4) Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan
5) Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman
6) Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan
7) Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan
8) Mengefektifkan pengadaan karyawan
9) Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas
manusia Indonesia
10) Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan
11) Meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya.

c. Program dan Jenis Kesejahteraan


Jenis-jenis kesejahteraan yang diberikan adalah finansial dan nonfinansial yang bersifat
ekonomis, serta pemberian fasilitas dan pelayanan. Pemberian kesejahteraan perlu
diprogram dengan sebaik-baiknya, supaya bermanfaat dalam mendukung tujuan
perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Hal ini penting supaya kesejahteraan yang pernah
diberikan tidak ditiadakan karena akan mengakibatikan karyawan yang malas, disiplinnya
merosot, kerusakan meningkat, bahkan turnover meningkat. Jenis kesejahterahaan yang
akan diberikan harus selektif dan efektif mendorong terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan beserta keluarganya. Jadi penentuan jenis kesejahteraan harus hati-hati, bukan
emosional.

Program Kesejahteraan
Ada tiga bentuk program kesejahteraan (pelayanan) karyawan, yaitu:
1. Program Kesejahteraan Ekonomi Karyawan
Program ini dirancang dan diselenggarakan untuk melindungi keamanan ekonomi para
karyawan. Jenis-jenis program ini antara lain:
a. Pensiun
Pensiun diberikan bagi karyawan yang telah bekerja di perusahaan untuk masa tertentu.
pensiun merupakan salah satu program perusahaan dalam rangka memberikan jaminan
keamanan financial bagi karyawan yang sudak tidak produktif.
b. Asuransi
Perusahaan melakukan kerja sama dengan perusahaan asuransi untuk menanggung asuransi
karyawannya. Program asuransi bisa berbentuk asuransi jiwa, kesehatan atau asuransi
kecelakaan.
c. Pemberian Kredit
Perusahaan memberikan kredit kepada karyawan yang membutuhkannya, misalnya:
mendirikan koperasi simpan pinjam.
2. Program Rekreasi dan Hiburan
Program rekreasi sangat perlu bagi karyawan, karena para karyawan tersebut sudah bekerja
secara rutin untuk mengatasi ketegangan atau stress maka perlu karyawan tersebut
menenangkan pikiran. Program rekreasi yang sering dilakukan adalah kemping dan piknik.
3. Pemberian Fasilitas
Biasanya perusahaan memberikan fasilitas kepada karyawan untuk membantu keluhan
karyawan dalam melakukan tugas-tugas sehari-hari. Pemberian fasilitas bisa dalam bentuk
antara lain:
a. Penyediaan cafeteria
b. Perumahan
c. Fasilitas Pembelian
d. Fasilitas Kesehatan
e. Pendidikan

4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


1. Kecelakaan
1.1 Pengertian
Kecelakaan adalah suatu kejadian tak diduga dan tidak dikehendaki yang mengacaukan
proses suatu aktivitas yang telah diatur (Sulaksmono dalam Santoso, 2004). Menurut Sugeng
(2005), kecelakaan kerja adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang
merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.
Secara umum kecelakaan kerja dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
1) Kecelakaan industri (industrial accident) yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja
karena adanya sumber bahaya atau bahaya kerja.
2) Kecelakaan dalam perjalanan (community accident) yaitu kecelakaan yang terjadi diluar
tempat kerja yang berkaitan dengan adanya hubungan kerja.
Kecelakaan terjadi tanpa diduga dan tidak diharapkan tetapi kecelakaan kerja pada
prinsipnya dapat dicegah dan pencegahan ini menurut Bennett NBS dalam Santoso (2004)
merupakan tanggung jawab para manajer lini, penyelia, mandor, kepala dan juga kepala
urusan.
1.2 Faktor-Faktor Kecelakaan
Ada beberapa sebab yang memungkinkan terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan
pegawai (Mangkunegara, 2001) diantaranya yaitu :
1. Keadaan Tempat Lingkungan Kerja
a) Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang
diperhitungkan keamanannya.
b) Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.
c) Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.
2. Pengaturan Udara
a) Pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik.
b) Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya.
3. Pengaturan Penerangan
a) Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat.
b) Ruang kerja yang kurang cahaya.
4. Pemakaian Peralatan Kerja
a) Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.
b) Penggunaan mesin dan alat elektronik tanpa pengaman yang baik.
5. Kondisi Fisik dan Mental Pegawai
a) Kerusakan alat indera dan stamina pegawai yang tidak stabil.
b) Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh, cara berpikir dan
kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja rendah, sikap pegawai yang ceroboh dan
kurang pengetahuan dalam penggunaan fasilitas kerja terutama fasilitas kerja yang
membawa resiko bahaya.

Menurut Dessler (1997), ada tiga alasan dasar kecelakaan di tempat kerja yaitu :
1. Kejadian yang bersifat kebetulan.
2. Kondisi tidak aman :
a. Peralatan pelindung yang tidak memadai.
b. Peralatan rusak.
c. Prosedur yang berbahaya dalam, pada, atau disekitar mesin atau peralatan.
d. Gudang yang tidak aman, sumpek dan terlalu penuh.
e. Penerangan yang tidak memadai.
f. Ventilasi tidak memadai.
3. Tindakan-tindakan yang tidak aman yang dilakukan karyawan:
a. Membuang bahan-bahan
b. Beroperasi atau bekerja dengan kecepatan yang tidak aman.
c. Membuat peralatan keamanan tidak beroperasi dengan baik.
d. Menggunakan peralatan yang tidak aman.
e. Menggunakan prosedur yang tidak aman.
f. Mengambil posisi tidak aman.
g. Mengangkat secara tidak tepat.
h. Pikiran kacau, gangguan, penyalahgunaan, kaget, berselisih, dan permainan kasar.

Anda mungkin juga menyukai