PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan dan karyawan tentunya mempunyai hubungan keterkaitan dan saling
membutuhkan. Perusahaan membutuhkan karyawan untuk menjalankan aktivitas
perusahaan, karyawan membutuhkan perusahaan untuk bekerja guna memenuhi
kebutuhan hidupnya. Maka kesejahteraan karyawan menjadi penting untuk menunjang
kegiatan peruahaan dan menimbulkan efisiensi serta hasil kerja yang maksimal, jangan
hanya menuntut karyawan untuk bekerja dan diberi beban pekerjaan yang banyak saja,
begitu juga karyawan juga tidak hanya menuntut hak saja tetapi juga harus bekerja dan
melaksanakan kewajiban dengan maksimal untuk memperoleh hasil kerja yang baik.
Masih banyak perusahaan yang belum memperhatikan dengan benar tentang
kesejahteraan karyawan, sehingga memicu karyawan bekerja dengan asal-asalan,
malas, dan tidak sunguh-sungguh. Maka perusahaan perlu membuat program
kesejahteraan yang adil dan bijaksana untuk menghindari tindakan negative dari
karyawan dan untuk mencapai kesejahteraan karyawan dan juga kesejahteraan
perusahaan.
Karyawan merupakan asset perusahaan, sehingga perlu dipertahankan agar mau
bekerja hingga pensiun dan tidak berpindah ke perusahaan lain. Untuk mempertahankan
karyawan dapat menggunakan media tunjangan atau bisa juga disebut kesejahteraan
karyawan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan agar mampu bekerja dengan
tanang, disiplin, sungguh-sungguh, loyal dan berdedikasi tinggi serta menghasilkan hasil
kerja yang baik.
Dalam mengelola karyawan agar tetap produktif memang tidak mudah karena
karyawan memiliki keinginan yang berbeda-beda, oleh karena itu perusahaan
memerlukan suatu program kesejahteraan karyawan yang dapat memunculkan
kepuasan karyawan sehingga perusahaan dapat mempertahankan karyawan yang
berpotensi, loyal, dan berdedikasi tinggi dalam bekerja. Karyawan yang demikian itu
dapat menunjang keberhasilan perusahaan menjalankan ativitas produksinya. Oleh
karena hal itu, pada kesempatan ini kami akan mencoba membahas tentang hal yang
berkaitan dengan tunjangan karyawan atau bis juga disebut kesejahteraan karyawan.
Semoga penjelasan dalam makalah ini mampu memberikan pemahaman yang cukup
berkaitan tunjangan karyawan. Kami menerima kritikan membangun untuk kemajuan
pengetahuan tentang tunjangan karyawan.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
C.Tujuan permasalahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tunjangan Karyawan (Kesejahteraan Karyawan)
1. Menurut Marihot Tua Effendi : merupakan program peningkatan kesejahteraan
masyarakat yang pemberianya tidak berdasarkan kinerja pegawai,akan tetapi
berdasarkan keanggotannya sebagai bagian dari organisasi,serta pegawai yang
memiliki banyak kebutuhan agar dapat menjalankan kehidupanya secra normal
dan agar dapat bekerja dengan baik
2. Gary Dessler : Tunjangan (Benefits) dapat didefinisikan sebagai semua
pembayaran keuangan tidak langsung yang diterima oleh karyawan untuk
melanjutkan pekerjaannya dengan perusahaan
3. Menurut Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan kesejahteraan karyawan adalah balas
jasa pelengkap (material dan nonmaterial) yang diberikan berdasarkan
kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik
dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat.
4. Andre F. Sikula, dalam buku yang ditulis Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan : Indirect
compensations are reimbursement received by employees in form other than
direct wages or salary. (Kompensasi tidak langsung adalah balas jasa yang
diterima oleh pekerja dalam bentuk selain upah atau gaji langsung).
5. Dale Yoder dalam buku yang ditulis Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan : Benefits
may be regarded as the more tangible financial contributions to employees.
Special payment to those who are ill, contribution to employees savings,
distribution of stock, insurance, hospitalization, and private pensions for example.
(Kesejahteraan dapat dipandang sebagai uang bantuan lebih lanjut kepada
karyawan. Terutama pembayaran kepada mereka yang sakit, uang bantuan
untuk tabungan karyawan, pembagian berupa saham, asuransi, perawatan di
rumah sakit, dan pensiun)
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tunjangan karyawan adalah program
untuk peningkatan kesejahteraan karyawan (material dan non material) tidak langsung
sebagai bentuk balas jasa dalam bentuk selain upah/gaji, seperti pembayaran kepada
mereka yang sakit, uang tabungan, pembagian berupa saham, asuransi, perawatan di
rumah sakit,dan pensiun.
B. Perbedaan Gaji/Upah dengan Tunjangan
Persamaan Gaji/upah(kompensasi
langsung)
dengan
tunjangan(kompensasi
tidak
langsung) :
1.
2.
3.
4.
Perbedaannya:
1. Gaji/upah adalah hak karywan untuk menerimanya dan menjadi kewajiban
perusahaan membayarnya.
2. Gaji/upah wajib dibayar perusahaan sedangkan kesejahteraan diberikan hanya
atas kebijakan saja, jadi bukan kewajiban perusahaan atau sewaktu-waktu
dapat ditiadakan.
3. Gaji/upah harus
dibayar
dengan
financial
(uang/barang),
sedangkan
memberikan
upah
yang
didalamnya
terdapat
tunjangan.
Isi
UU No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 1 Ayat 30 : Upah adalah hak
pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan
menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang undangan,
termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau
jasa yang telah atau akan dilakukan.
Tunjangan yang diatur ada juga yang tidak Undang- Undang tidak mengatur
mengenai
tunjangan
tidak
tetap(tunjangan makan,transportasi,dll).
Kebijakan
keluarganya.
Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktifitas pegawai.
Menurunkan tingkat absensi. Dan labour turn over.
Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman.
Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan.
Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan.
Mengefektifkan pengadaan karyawan.
Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas
manusia Indonesia
10. Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan
11. Meningkatkan status social karyawan beserta keluarganya.
Menurut Sondang P. Siagian berpendapat bahwa dalam usaha mendorong
produktivitas serta ketenangan kerja para karyawan,semakin banyak perusahaan yang
memberikan jasa-jasa tertentu kepada karyawannya diluar pembayaran upah dan
gaji,atau
disebut
dengan
kata
lain
tunjangan
yang
bertujuan
meningkatkan
kesejahteraan karyawan.
tersebut
diwajibkan
secara
hukum.Selanjutnya
asuransi
karyawan tidak dikaryawankan oleh perusahaan, (2) membantu karyawan yang tidak
bekerja menemukan karyawan baru, (3) insentif bagi perusahaan untuk menstabilkan
karyawan, (4) investasi untuk mempertahankan karyawan (yang ahli) dengan
memberikan pendapatan selamalayoffs jangka pendek.Kompensasi Karyawan dibagi
menjadi empat kategori, antara lain: (1) pendapatan karena cacat, (2) perawatan medis,
(3) tunjangan kematian dan (4) pelayanan rehabilitasi.
2. Asuransi Kelompok Pribadi
Asuransi kelompok lebih menguntungkan daripada individual karena skala
ekonomis dan kekuatan tawar menawar yang lebih besar. Ada dua jenis asuransi ini
yaitu: asuransi medis dan asuransi karena cacat.Asuransi medis adalah tunjungan yang
paling penting untuk rata-rata karyawan. Asuransi ini meliputi tiga jenis biaya medis,
antara lain: biaya rumah sakit, biaya operasi dan kunjungan dokter.Asuransi cacat ini
meliputi: program disability jangka pendek dan program disability jangka panjang.
Program jangka pendek memberikan tunjangan enam bulan atau kurang sementara itu
program jangka penjang meliputi seumur hidup seseorang.
3. Pengunduran Diri
Perusahaan tidak wajib secara hukum untuk memberikan program pengunduran
diri pribadi.Pengunduran diri ada 2 jenis:Defined Benefit :Program defined benefit
menjamin tingkat tunjangan pengunduran yang telah ditentukan untuk para karyawan
berdasar
kombinasi
antara
tahun
pengabdian,
usia
dan
juga
tingkat
gaji
bekerja tidak mendapatkan nilai produksi yang nyata. Untuk itu, kebijakan cuti sakit
misalnya harus distruktur dengan hati-hati untuk menghindari dalam memberi insentif
yang salah pada para karyawan walaupun program-program tersebut membantu
menarik dan mempertahankan karyawan.
5. Kebijakan Family-Friendly
Kebijakan ini digunakan untuk mengurangi konflik antara karyawan dan bukan karyawan
terutama karyawan wanita dalam suatu organisasi yang berupa kebijakan arti keluarga
dan kepedulian anak.
Menurut Marihot,Program tunjangan dan peningkatan kesejahteraan dapat dikategorikan
menjadi 5,antara lain:
1.
2.
sewaktu-waktu
dapat
berhenti
bekerja
karena
berbagai
alasan
4.
Pengembangan pegawai
Dua fenomena penting yang sering dihadapi dalam upaya pengendalian biaya. Pertama,
pengendalian salah satu program tidak akan berhasil karena upaya untuk mengontrol
salah satu aspek mungkin di ikuti dengan perpindahan ke program lain yang
memberikan perlakuan medis yang berbiaya bagi karyawan. Kedua, seringkali ada yang
disebut sebagai kelompok pareto, yaitu ada sebagian kecil ( sekitar 20% ) karyawan
yang menggunakan sebagian besar biaya perawatan kesehatan ( sekitar 60% sampai
80%).untuk itu, upaya pengendalian biaya akan berhasil jika biaya yang akan di gunakan
oleh kelompok pareto dapat di identifikasi dan di kelola secara efektif.Respon Untuk
Mengendalikan
Pertumbuhan
Biaya
Tunjangan
Untuk mengendalikan
dana
tunjangan,antara lain: Pertama, karena dana tunjangan bersifat tetap, biaya tunjangan
perjam dapat dikurangi dengan menambah jam kerja. kedua adalah menggunakan
tenaga kerja part time dan atau tenaga kerja tidak kerja tidak tetap sebagai respon atas
biaya tunjangan.Ketiga,perusahaan mengklasifikasi karyawan sebagai
kontraktor
10
Penelitian menunjukan bahwa para karyawan dan pelamar kerja mempunyai pendapat
buruk mengenai tunjangan yang ada dan biaya atau nilai pasar dari tunjangan tersebut.
Perusahaan dapat membantu mengatasi masalah tersebut dengan melalui beberapa
media seperti memorandum ( catatan ), pertemuan tanya jawab dan brosur yang
mendetail. Peningkatan kesadaran tersebut selanjutnya akan meningkatkan kepuasan
atas tunjangan yang diterima para karyawan. Namun penelitian lain menunjukan bahwa
jika tunjangan biaya tinggi tersebut mengakibatkan mereka menjadi kurang puas dengan
tunjangan yang mereka terima.
Terdapat alternatif selain paket tunjangan tunggal untuk yaitu program tunjangan
fleksibel ( flek-plans atau cafetaria-style plans ) yang memberikan kebebasan kepada
para karyawan untuk memilih tipe dan jumlah tunjangan yang mereka inginkan. Program
tersebut bervariasi misalnya menurut aturan level tunjangan tertentu ( atau sebaliknya
harus membayar exstra untuk tunjangan yang lebih banyak ). Misalnya liburan,
karyawan di bolehkan untuk melepas hari libur untuk mendapatkan gaji tambahan atau
alternatifnya memberi liburan exstra dengan mengurangi gaji.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
pembahasan
diatas
dapat
diambil
kesimpulan
bahwasanya
bentuk
kategori
program
klasifikasi
antara
lain
:asuransi
Daftar Pustaka
https://dewimoeza22.wordpress.com/2013/01/22/makalah-msdm-tunjangan-karyawanoleh-kelompok-5/
Buku2 Edisi 6 Manajamen Sumber Daya Manusia Mencapai Keunggulan Bersaing
12