Disusun oleh :
Nur Fasya Hidayani (182020072)
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………..............................................................2
Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Mahas Esa atas segala rahmat-NYA sehingga Makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalahini,Oleh karena itu kami sangat mengaharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini
1.3 Tujuan
2.1 TUNJANGAN
Tunjangan adalah setiap tambahan benefit yang ditawarkan pada pekerja atau
karyawan. Misalnya pemakaian kendaraan perusahaan, makan siang gratis, bunga pinjaman
rendah atau tanpa bunga, jasa kesehatan, bantuan liburan, dan sebagainya. Pada tingkatan
tinggi, seperti manajer senior, perusahaan biasanya lebih memilih memberikan tunjangan
lebih besar dibanding menambah gaji, hal ini disebabkan tunjangan hanya dikenakan pajak
rendah atau bahkan tidak dikenai pajak sama sekali. Tunjangan merupakan kompensasi
tambahan yang bertujuan untuk mengikat karyawan agar tetap bekerja pada perusahaan
(Handoko, 1994). Menurut Marihot Tua Effendi : merupakan program peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang pemberianya tidak berdasarkan kinerja pegawai,akan tetapi
berdasarkan keanggotannya sebagai bagian dari organisasi,serta pegawai yang memiliki
banyak kebutuhan agar dapat menjalankan kehidupanya secra normal dan agar dapat bekerja
dengan baik. Sedangkan Menurut Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan kesejahteraan karyawan
adalah balas jasa pelengkap (material dan nonmaterial) yang diberikan berdasarkan
kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental
karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat.
Menurut Simamora (1997) disamping gaji, kompensasi juga meliputi cakupan
tunjangan-tunjangan (benefits). Tunjangan karyawan (employee benefit) adalah pembayaran-
pembayaran dan jasa-jasa yang melindungi dan melengkapi gaji pokok, dan perusahaan
membayar semua atau sebagian dari tunjangan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian tunjangan yang disesuaikan topik
bahasan ini adalah : “Tambahan pendapatan di luar gaji sebagai sokongan bantuan.”
Tujuan utama dari tunjangan karyawan adalah untuk membuat karyawan
mengabdikan hidupnya pada organisasi dalam jangka panjang (Flippo, 1990). Arti lain dari
tunjangan yaitu, pembayaran keuangan dan bukan keuangan tidak langsung yang di terima
karyawan untuk kelanjutan pekerjaan mereka dengan perusahaan. Tunjangan meliputi hal-hal
seperti asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, pensiun, cuti yang di bayar, dan fasilitas
penitipan anak. Tunjangan merupakan sebuah pengeluaran besar bagi sebagian besar
pengusaha. Tunjangan karyawan mencapai sepertiga dari upah dan pendapatan ( atau sekitar
28% dari total gaji ), dengan pembayaran yang diharuskan secara hukum, diikuti oleh
asuransi kesehatan ,adalah biaya pembayaran tunjangan perorangan yang termahal.
Dalam mengembangkan rencana tunjangan, pengusaha harus memperhatikan
sejumlah permasalahan kebijakan. Hal ini meliputi: tunjangan apa yang akan ditawarkan,
apakah akan menyertakan orang yang pensiun dalam rencana tersebut, apakah akan menolak
tunjangan bagi karyawan selama periode awal “percobaan”, bagaimana menandai tunjangan,
derajat pilihan karyawan dalam menentukan tunjangan, prosedur penahanan biaya, dan
bagaimana menyampaikan pilihan tunjangan kepada karyawan.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tunjangan karyawan adalah program
untuk peningkatan kesejahteraan karyawan (material dan non material) tidak langsung
sebagai bentuk balas jasa dalam bentuk selain upah/gaji, seperti pembayaran kepada mereka
yang sakit, uang tabungan, pembagian berupa saham, asuransi, perawatan di rumah sakit,dan
pensiun.
2.2 INSENTIF
insentif adalah pengupahan yang memberikan imbalan yang berbeda karena memang
prestasi yang berbeda. Dua orang dengan jabatan yang sama dapat menerima insentif yang
berbeda karena bergantung pada prestasi. Insentif adalah suatu bentuk dorongan finansial
kepada karyawan sebagai balas jasa perusahaan kepada karyawan atas prestasi karyawan
tersebut. Insentif merupakan sejumlah uang yang di tambahkan pada upah dasar yang
diberikan sebuah perusahaan kepada karyawan.
karyawan bekerja lebih giat dan lebih baik sehingga prestasi dapat meningkat yang pada
akhirnya tujuan perusahaan dapat tercapai.
2.2.1 Tujuan Pemberian Insentif
Tujuan utama dari pemberian insentif kepada karyawan pada dasarnya adalah untuk
memotivasi mereka agar bekerja lebih baik dan dapat menunjukkan prestasi yang baik. Cara
seperti ini adalah cara yang sangat efektif untuk meningkatkan hasil produksi perusahaan.
Menurut pendapat Heidjrachman dan Husnan (1992 : 151) mengatakan bahwa pelaksanaan
sistem upah insentif ini dimaksudkan perusahaan terutama untuk meningkatkan produktivitas
kerja karyawan dan mempertahankan karyawan yang berprestasi untuk tetap berada dalam
perusahaan.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pemberian insentif,
yaitu :
1. Bagi Perusahaan. Tujuan dari pelaksanaan insentif dalam perusahaan khususnya dalam
kegiatan produksi adalah untuk meningkatkan produkstivitas kerja karyawan dengan jalan
mendorong/ merangsang agar karyawan :
1) Bekerja lebih bersemangat dan cepat.
2) Bekerja lebih disiplin
3) Bekerja lebih kreatif
2. Bagi Karyawan Dengan adanya pemberian insentif karyawan akan mendapat keuntungan :
1) Standar prestasi dapat diukur secara kuantitatif.
2) Standar prestasi di atas dapat digunakan sebagai dasar pemberian balas jasa yang
diukur dalam bentuk uang.
3) Karyawan harus lebih giat agar dapat menerima uang lebih besar.
2.2.2 Jenis/ Tipe Insentif
Dalam suatu perusahaan biasanya ada dua macam model insentif, tipe insentif ada dua
yaitu :
a. Finansial insentif
Merupakan dorongan yang bersifat keuangan yang bukan saja meliputi gaji-gaji yang pantas.
Tetapi juga termasuk didalamnya kemungkinan memperoleh bagian dari keuntungan
perusahaan dan soal-soal kesejahteraan yang meliputi pemeliharaan jaminan hari tua,
rekreasi, kesehatan dan lain-lain.
b. Non finansial insentif. Ada 2 elemen utama dari non finansial insentif, yaitu :
1. Keadaan pekerjaan yang memuaskan yang meliputi tempat kerja, jam kerja,tugas dan
rekan kerja.
2. Sikap pimpinan terhadap keinginan masing-masing karyawan seperti jaminan pekerjaan,
promosi, keluhan-keluhan, hiburan-hiburan dan hubungan dengan atasan.
jenis rencana insentif secara umum adalah :
1. Program insentif individual memberikan pemasukan lebih dan di atas gaji pokok
kepada karyawan individual yang memenuhi satu standar kinerja individual spesifik.
Bonus di tempat diberikan, umumnya untuk karyawan individual, atas prestasi yang
belum diukur oleh standar, seperti contoh mengakui jam kerja yang lama yang
digunakan karyawan tersebut bulan lalu.
2. Program insentif kelompok adalah seperti rencana insentif individual namun
memberi upah lebih dan di atas gaji pokok kepada semua anggota tim ketika
kelompok atau tim secara kolektif mencapai satu standar yang khusus kinerja,
produktivitas atau perilaku sehubungan dengan kerja lainnya.
3. Rencana pembagian laba secara umum merupakan program insentif di seluruh
organisasi yang memberikan kepada karyawan satu bagian (share) dari laba
organisasi dalam satu periode khusus.
4. Program pembagian perolehan (gain sharing) adalah rencana upah di seluruh
organisasi yang dirancang untuk memberi imbalan kepada karyawan atas perbaikan
dalam produktivitas organisasi.
membedakan insentif dalam dua garis besar, yaitu :
1. Insentif material
Insentif ini dapat diberikan dalam bentuk uang dan jaminan sosial. Insentif dalam
bentuk uang dapat berupa :
a) Bonus
* Uang yang diberikan sebagai balas jasa atas hasil kerja yang telah dilaksanakan.
* Diberikan secara selektif dan khusus kepada pegawai yang berhak menerima.
* Diberikan secara sekali terima tanpa suatu ikatan dimasa yang akan datang.
* Dalam perusahaan yang menggunakan sistem insentif ini lazimnya beberapa
persen dari laba yang melebihi jumlah tertentu yang dimasukkan ke dalam
sebuah dana bonus kemudian jumlah tersebut dibagi-bagi antara pihak yang akan
diberikan bonus
b) Komisi
* Merupakan jenis bonus yang dibayarkan kepada pihak yang menghasilkan
penjualan yang baik.
* Lazimnya dibayarkan sebagai bagian daripada penjualan dan diterimakan pada
pekerja bagian penjualan.
c) Profit Sharing
Salah satu jenis insentif yang tertua. Dalam hal ini pembayaran dapat diikuti
bermacam-macam pola, tetapi biasanya mencakup pembayaran sebagian besar dari
laba bersih yang disetorkan sebuah dana dan kemudian dimasukkan ke dalam
daftar pendapatan setiap peserta.
d) Kompensasi yang ditangguhkan
Ada dua macam program balas jasa yang mencakup pembayaran dikemudian
hari, yaitu pensiun dan pembayaran kontraktural. Pensiunan mempunyai nilai
insentif karena memenuhi salah satu kebutuhan pokok manusia yaitu menyediakan
jaminan ekonomi baginya setelah dia tidak bekerja lagi. Sedangkan pembayaran
kontraktural adalah pelaksanaan perjanjian antara majikan dan pegawai dimana
setelah selesai masa kerja dibayarkan sejumlah uang tertentu selama masa kerja
tertentu.
Garuda Indonesia (IDX: GIAA) (PT Garuda Indonesa (Persero) Tbk) adalah maskapai
penerbangan nasional Indonesia. Garuda adalah nama burung mitos dalam legenda
pewayangan. Sejak Juni 2007, maskapai ini, bersama dengan maskapai Indonesia lainnya,
dilarang menerbangi rute Eropa karena alasan keselamatan. Namun, larangan ini dicabut
dua tahun kemudian, tahun 2009. Setahun sebelumnya, maskapai ini telah menerima
sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari IATA, yang berarti bahwa Garuda telah
seluruhnya memenuhi standar keselamatan penerbangan internasional. Garuda masuk
dalam daftar maskapai bintang empat dari Skytrax, yang berarti memiliki kinerja dan
pelayanan yang bagus.
Tahun 2014 Garuda akan bergabung dengan aliansi penerbangan SkyTeam.Pada 2012,
Garuda Indonesia mendapat penghargaan Best International Airline di antara maskapai-
maskapai kelas dunia lainnya dengan 91 persen penumpang menyatakan sangat puas
dengan pelayanan maskapai ini. Garuda juga merupakan sponsor SEA Games 2011 dan telah
menandatangani perjanjian kerjasama dengan Liverpool FC Inggris. Pada tahun 2013 Garuda
Indonesia mendapatkan penghargaan "World Best Economic Class" dan "World Best
Economic Seat Class". Garuda Indonesia menepati posisi ke 8 sebagai maskapai
penerbangan terbaik versi Skytrax Bulan Agustus Garuda Indonesia akan membuka rute baru
ke Papua Nugini.
Jabatan : Komisaris
Jabatan : Komisaris
Direktur Operasi Garuda Indonesia, Ari Sapari mengatakan manajemen Garuda akan
memenuhi tuntutan para pilot yang meminta penyesuaian gaji dengan pilot asing yang
dipekerjakan Garuda.
Flight allowance yang diterima penerbang lokal Rp10 juta (dengan asumsi 60 jam
terbang), sedangkan penerbang asing tidak mendapatkan karena termasuk di gaji.
Benefit cash seperti THR hingga insentif-bonus yang diterima penerbang lokal sebesar
3,5 dikali gaji per tahun atau sebesar Rp13,9 juta per bulan. Sedangkan penerbang
asing sama sekali tidak mendapatkannya.
Sementara total uang yang diterima bagi penerbang lokal per tahun mencapai Rp860
juta sedangkan penerbang asing Rp826 juta. Dengan demikian, selisih gaji yang bagi
penerbang lokal Rp12,3 juta per bulan sedangkan penerbang asing hanya Rp2,25 juta
per bulan.
Adapun kapten pilot lokal, yang sama-sama bekerja pada tahun pertama,
mendapat gaji total Rp 43 juta. "Gaji pilot asing itu setara dengan pilot lokal yang sudah
punya masa kerja 20 tahun," kata Isays.
Selain itu, terus bertambahnya jumlah pesawat tidak diimbangi dengan jumlah
penerbang yang memadai menyebabkan sangat padatnya jadwal terbang bagi pilot.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan kelelahan yang kemudian dapat membahayakan
keselamatan penerbangan.
Garuda menggabungkan beberapa penerbangan karena tujuan yang sama dan waktu
yang relatif berdekatan, seperti penerbangan ke Medan, Denpasar, dan Palembang.
Ada pula yang mengalihkan calon penumpang ke pesawat maskapai lainnya, seperti di
Yogyakarta.
3.6 Penyelesaian
Manajemen Garuda akhirnya menyetujui usulan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Menakertrans) Jacob Nuwa Wea untuk mengalokasikan dana sebesar
35% dari pos gaji untuk memperbaiki sistem penggajian para pilot. Persetujuan
tersebut disampaikan Deputi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Bidang Logistikdan Pariwisata Ferdinand Nainggolan di lantai 21 Gedung Garuda
Indonesia, kemarin. Pernyataan setuju tersebut disampaikan Ferdinand di depan para
wartawan setelah melakukan pertemuan dengan para direksi dan perwakilan 10 forum
pekerja yang ada di lingkungan maskapai penerbangan Garuda. Yaitu, Serikat Karyawan
Garuda (Sekarga), Forum Komunikasi Teknis, Ikatan Teknisi Pesawat Udara, Forum
Komunikasi Garuda Aviation Training & Education, Forum Komunikasi Garuda Sentra
Medika, Forum Komunikasi Sistem Informasi, Forum Komunikasi Keuangan, Ikatan
Profesi Niaga, Ikatan Awak Kabin Garuda, dan Forum Komunikasi Flight Engineer.
Karyawan nonpenerbang Garuda rela bila kenaikan gajinya yang semula diusulkan
27% menjadi hanya 25%. Mereka menganggap semua posisi di Garuda itu penting.
Dengan kesepakatan tersebut, komposisi gaji minimal kopilot menjadi Rp6,7 juta dan
maksimalnya Rp11,6 juta. Sementara gaji minimal pilot Rp13,47 juta dan maksimal
Rp23,3 juta.
Komposisi tersebut sedikit lebih besar dari yang diusulkan manajemen sebelumnya.
Untuk gaji minimal kopilot Rp6,5 juta dan maksimal Rp11,3 juta. Sementara gaji pilot
minimal Rp13,1 juta, maksimal Rp22,7 juta.
Kekecewaan saat itu juga diungkapkan Presiden APG Ari Sapari. Kendati demikian,
atas permintaan Menakertrans, mereka mengurungkan niat mogok yang pernah
dilontarkan. Para pilot akan terbang dengan keprihatinan hingga ada keputusan pasti
atas usul perbaikan sistem gaji,. Beberapa pilot bahkan sudah melirik maskapai
penerbangan asing sebagai tempat berlabuh mereka.
Awalnya, para pilot menuntut jatah 39% dari pos gaji karyawan, tapi akhirnya
menyetujui angka 35% yang diusulkan Menakertrans. Angka ini pulalah yang akhirnya
disetujui manajemen.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tunjangan yaitu, pembayaran keuangan dan bukan keuangan tidak langsung yang di
terima karyawan untuk kelanjutan pekerjaan mereka dengan perusahaan. Pentingnya
program tunjangan karyawan yang diberikan kepada karyawan dalam rangka
meningkatkan disiplin kerja karyawan yang dikemukakan oleh Hasibuan (2001:182)
adalah:
“Pemberian tunjangan bagi karyawan dapat menunjang kesejahteran karyawan yang
juga akan menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin dan sikap loyal
terhadap perusahaan sehingga labour turnover relatif rendah.”
Insentif adalah pengupahan yang memberikan imbalan yang berbeda karena
memang prestasi yang berbeda. Dua orang dengan jabatan yang sama dapat menerima
insentif yang berbeda karena bergantung pada prestasi. Insentif adalah suatu bentuk
dorongan finansial kepada karyawan sebagai balas jasa perusahaan kepada karyawan
atas prestasi karyawan tersebut. Insentif merupakan sejumlah uang yang di tambahkan
pada upah dasar yang diberikan sebuah perusahaan kepada karyawan.
Dengan adanya tunjangan dan insentif terhadap karyawan maka mereka akan lebih
semangat dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dengan semangat tersebut diharapkan
para karyawan akan lebih berdisiplin dan lebih produktif dalam bekerja serta
menciptakan loyalitas karyawan terhadap perusahaannya.
DAFTAR PUSTAKA