Anda di halaman 1dari 20

TENTANG PENGHARGAAN INSENTIF DAN

KOMPENASASI PELENGKAP

KELOMPOK 3 TULIP
Annisa Yulia Zara Tini ( 1812110282 )
Alvin Asvarezza ( 1712110296 )
Ghea Jhoshephiera ( 1812110291 )
Lusi Kurnia Putri ( 1812110274 )
Hafidz Prawira
Wahyu Bima Saputra
Pengertian Insentif

Pengertian Insentif adalah kompensasi khusus yang diberikan


perusahaan kepada karyawan, di luar gaji utamanya, untuk
membantu memotivasi atau mendorong karyawan tersebut agar
lebih giat dalam bekerja dan berusaha untuk terus memperbaiki
prestasi kerja di perusahaan.
Tujuan Pemberian Insentif

Sesuai dengan penjelasan definisi insentif di atas, kompensasi dalam


bentuk insentif sangat erat hubungannya dengan motivasi kerja.
Jadi, insentif diberikan berdasarkan prestasi atau produksi dari
seorang pekerja.Berikut ini adalah tujuan pemberian insentif:
Tujuan Insentif Bagi Perusahaan
• Dari sisi perusahaan, memberikan insentif kepada pekerja
bertujuan untuk:
• Menjaga loyalitas para pekerja berkualitas
• Mempertahankan dan meningkatkan moral kerja para pekerja,
dimana hal ini akan terlihat dari absensi dan tingkat perputaran
tenaga kerja
• Meningkatkan produktivitas perusahaan, dengan kata lain hasil
produksi bertambah untuk setiap unit per satuan waktu, serta
meningkatnya penjualan
Tujuan Insentif Bagi Karyawan

Dari sisi karyawan, tujuan pemberian insentif adalah:


• Memperbaiki dan meningkatkan standar hidup dengan adanya
pendapatan tambahan, selain gaji pokok
• Memperbaiki dan meningkatkan semangat kerja karyawan,
sehingga para pekerja berupaya untuk berprestasi di tempat
kerja
Jenis Insentif Berdasarkan Bentuknya

Jenis insentif berdasarkan bentuknya dibagi menjadi dua,


yaitu:
• Insentif material
Insentif jenis ini adalah insentif yang diberikan dalam
bentuk komisi, bonus, pembagian laba, kompensasi yang
ditangguhkan, dan jaminan hari tua.
• Insentif non-material
Non-material adalah jenis insentif yang diberikan kepada
karyawan dalam bentuk piagam penghargaan, pemberian
promosi jabatan, jaminan sosial, serta pujian dalam bentuk
tulisan dan lisan.
Bentuk-Bentuk Insentif

1. Insentif Dalam Bentuk Uang


2. Insentif Berbentuk Lingkungan Kerja yang Baik
3. Insentif Dalam Bentuk Partisipasi
8 Tipe Insentif Bagi Karyawan

1. Bonus
2. Komisi
3. Profit Sharing
4. Jaminan Sosial
5. Gain Sharing
6. Insentif Non-Finansial
7. Time-Off Benefit
8. Program Pelayanan Karyawan
Pengertian Kompensasi (Compentition).

Kompensasi merupakan suatu bentuk biaya yang harus


dikeluarkan oleh perusahaan dengan harapan bahwa perusahaan
akan diperoleh imbalan dalam bentuk prestasi kerja dari
karyawannya.

Fungsi Kompensasi
Dengan demikian kompensasi mempunyai fungsi yang cukup
penting di dalam memperlancar jalannya roda
organisasi/perusahaan.
Fungsi Kompensasi

Menurut Martoyo (1994), Fungsi Kompensasi adalah :


a. Penggunaan SDM secara lebih efisien dan efektif
Kompensasi yang tinggi pada seorang karayawan mempunyai implikasi
bahwa organisasi memperoleh keuntungan dan manfaat maksimal dari
karyawan yang bersangkutan karna besarnya kompensasi snagat di
tentukan oleh tinggi/rendahnya produktifitas kerja karyawan yang
bersangkutan.
b. Mendorong Stabilitas Dan Pertumbuhan Ekonomi
Sistem kompensasi yang baik secara langsung dapat membantu
stabilitas organisasi dan secara tidak langsung ikut andil dalma
mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya pemberian
kompensasi yang kurang baik dapat menyebabkan gejolak dikalangan
karyawan akibat ketidak puasan. Pada gilirannya gejolak ketidak
puasan ini akan menimbulkan kerawanan ekonomi.
Tujuan-tujuan Kompensasi

Tujuan adanya diadakan pemberian kompensasi sebagai berikut :


1. Untuk menjalin ikatan kerja sama antara pimpinan dengan
karyawan.
2. Member kepuasan kepada karyawan.
3. Untuk memotivasi karyawan dalam bekerja.
4. Untuk menciptakan disiplin kerja bagi karyawan
Jenis-jenis Kompensasi

1. Berdasarkan tunai langsung tidaknya pembayaran, kompensasi


terdiri dari :
• Kompensasi langsung (direct compensation), adalah suatu balas
jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan karena telah
memberikan presentasinya demi kepentingan perusahaan dan
berkaitan secara langsung dengan pekerjaan yang dilakukan oleh
karyawan. Contoh : upah/gaji, insentif/bonus, tunjangan jabatan.
• Kompensasi tidak langsung (indirect compensation), adalah
pemberian kompensasi kepada karyawan sebagai tambahan yang
didasarkan kepada kebijaksanaan pimpinan dalam rangka upaya
meningkatkan kesejahteraan karyawan. Kompensasi ini tidak
berhubungan langsung dengan pekerjaan yang dilakukan oleh
karyawan. Contoh : tunjangan hari raya (THR), tunjangan pensiun,
tunjangan kesehatan, dan lain sebagainya.
Metode Kompensasi

1. Metode tunggal
Suatu metode yang dalam penetapan gaki pokok hanya di
dasarkan atas ijasah terakhir dari pendidikan yag di miliki
karyawan. Jadi tingkat golongan dan gaji pokok seseorang hanya
di tetapkan atas ijasah terkahir yang di jadikan standard.
2. Metode jamak
Suatu metode yang dalam gaji pokok di dasarkan atas beberapa
pertimbangan seperti ijasah, sifat pekerjaan, pendidikan formal,
bahkan hubungan keluarga ikut menetukan besarnya gaji pokok
seseorang. Jadi standard gaji poko yang pasti tidak ada ini
terdapat pada perusahaan-perusahaan swasta yang di dalamnya
masih sering terdapat diskriminasi.
Sistem Kompensasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi


Organisasi atau perusahaan dalam menentukan besarnya kompensasi sangat
dipengaruhi oleh :
• Adanya permintaan dan penawaran tenaga kerja.
Permintaan, artinya pihak perusahaan sangat membutukan tenaga kerja, maka
secara otomatis kompensasi relative tinggi. Sedangka penawaran, artinya pihak
individu atau perseorangan yang membutuhkan pekerjaan, maka tingkat
kompensasi relative lebih rendah.
• Kemampuan dan kesediaan perusahaan membayar.
Bahwa ukuran besar-kecilnya kompensasi yang akan diberikan kepada
karyawan akan sangat tergantung kepada kemampuan financial yang dimiliki
perusahaan, dan juga seberapa besar kesediaan dan kesanggupan perusahaan
menentukan besarnya kompensasi untuk karyawannya.
• Serikat buruh atau organisasi karyawan.
Pentingnya eksistensi karyawan dalam perusahaan, maka karyawan akan
membentuk suatu ikatan dalam rangka proteksi atas kesemena-menaan
pimpinan dalam memberdayakan karyawan.
• Produktivitas kerja/prestasi kerja karyawan.
Kemampuan karyawan dalam menghasilkan prestasinya kerja akan sangat
mempengaruhi besarnya kompensasi yang akan diterima karyawan.
• Biaya hidup/cost of living.
Tingkat biaya hidup di suatu daerah akan menentukan besarnya kompensasi.
• Posisi atau jabatan karyawan.
Tingkat jabatan yang dipegang karyawan akan menentukan besar-kecilnya
kompensasi yang akan diterimanya, juga berat ringannya beban dan tangggung
jawab suatu pekerjaan.
• Tingkat pendidikan dan pengalaman kerja.
Pendidikan dan pengalaman berperan dalam menentukan besarnya kompensasi
bagi karyawan.
KOMPENSASI PELENGKAP

Alasan – alasan pentingnya pengembangan kompensasi pelengkap ini,


antara lain:
a. Adanya organisasi karyawan yang semakin krisis untuk
menunjukkan hak mereka sebagai pekerja atau karyawan.
b. Persaingan yang ketat diantara para organisasi, sehingga untuk
mempertahankan keryawan yang berprestasi menurut adanya
kompensasi pelengkap.
c. Kenaikan biaya hidup sebagai akibat dari perkembanagan
lingkungan ekonomi akan menurut adanya pemberian kompensasi
perlengkapan.
d. Dikeluarkan peraturan – peraturan atau perundang – undangan
oleh pemerintah yang mengatur kesejahteraan buruh atau karyawan
akan menuntut organisasi itu untuk menyesuaikan diri.
Keuntungan – keuntungan kompensasi

• Meningkatkan semangat kerja dan kesetiaan karyawan terhadap


organisasi.
• Menurunkan jumlah obsesi para keryawan dan menurunkan
perputaran kerja.
• Mengurangi pengaruh organisasi karyawan terhadap kegiatan
organisasi.
• Meminimalkan biaya – biaya kerja lembur, yang berarti
mengefektifkan prestasi kerja karyawan.
• Mengurangi adanya intervensi pemerintah dalam rangkaian
penyelenggaraan kesejahteraan karyawan.
KOMPONEN-KOMPONEN KOMPENSASI

• Upah adalah harga untuk jaa yang telah di terima atau


diberikan oleh orang lain bagi kepentingan
seseorang/bdan hukum.
• Gaji adalah suatu bentuk bayaran periodic dari seorang
majikan pada karyawan yang di natakan dalam suatu
kontrak kerja.
• Insentif adalah pengupahan yang memberikan imbalan
yang berbeda karena memang prestasinya berbeda
• Kompensasi tidak langsung adalah bentuk kompensasi
di luar gaji secara fisik.
KEBIJAKAN KOMPENSASI

Kebijakan kompensasi yang sudah baku dan sering kali tidak


mudah diubah dapat menghambat masuknya pegawai baru yang
baik, karena kompensasinya tidak memotivasi calon untuk
memasuki organisasi. Kompensasi ini dapat berupa gaji atau upah
dan berbagai keuntungan lainnya seperti tunjangan-tunjangan
kesehatan, keluarga, fasilitas kerja, dan lain – lain. Untuk lebih
jelas berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi kompensasi
tersebut akan dijelaskan pada penguraian tersebut :
KEBIJAKAN KOMPENSASI
1. Faktor Pemerintah
Peraturan yang berhubungan dengan standar gaji minimal, pajak penghasilan,
penetapan harga bahan baku, biaya transportasi dan devalasi sangat
mempengaruhi petusahaan dan dalam menentukan kebijakan kompensasi
tersebut.
2. Penawaran Bersama antara Perusahaan dan Pegawai
Kebijakan dalam menentukan kompensasi dapat mempengaruhi pula pada saat
terjadinya tawar menawar mengenai besarnya upah yang harus di berikan oleh
perusahaan dalam merekrut pegawai yang mempunyai keahlian dalam bidang
tertentu yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan.
3. Standard Dan Biaya Hidup Pegawai
Kebijakan kompensasi perlu mempertimbangkan standard dan biaya hidup
minimal pegawai.dengan terpenuhnya kebutuhan dasar pegawai dan
keluarganya, maka pegawai merasa aman.terpenuhnya kebutuhan dasar dan
rasa aman memungkinkan pegawai dapat bekerja dengan penuh motivasi
untuk mencapai tujuan perusahaan.
4. Ukuran Perbandingan Upah
Kebijakan dalam menentukan kompensasi dipengaruhi pula oleh
ukuran besar kecilnya perusahaan, tingkat pendidikan pegawai,
masa kerja pegawai.

5. Permintaan dan Persediaan


Dalam menentukan kebijakan kompensasi perlu
mempertimbangkan tingkat persediaan atau permintaan pasar.
Artinya kondisi pasar pada saat itu di jadikan bahan
pertimbangan dalam menentukan tingkat upah pegawai.

6. Kemampuan Membayar
Dalam menentukan kebijakan kompensasi perlu didasarkan pada
kemampuan perusahaan dalam membayar upah pegawai.Artinya
jangan sampai menetukan kebijakan kompensasi di lur batas
kemampuan yang ada pada perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai