Anda di halaman 1dari 7

Kompensasi sering juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk

penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka
berikan kepada organisasi. Kompensasi yang diterima dapat berupa uang, barang, secara
langsung maupun tidak langsung. Biasanya diberikan oleh atasan kepada karyawannya
sebagai tanda bahwa karyawan tersebut telah bekerja dengan keras. Hal tersebut bisa menjadi
motivasi yang baik untuk para karyawan agar mau bekerja lebih keras lagi untuk kemajuan
perusahaan.
PENGERTIAN KOMPENSASI MENURUT PARA AHLI
Ariandi (2018)
Ariandi mengatakan bahwa pengertian kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima
karyawan atas hasil kerja kerasnya terhadap perusahaan/organisasi. 
Kompensasi bisa berupa fisik atau nonfisik dan harus dihitung lalu diberikan kepada
karyawan sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya kepada perusahaan/organisasi
tempatnya bekerja. 
Handoko (2017)
Handoko mengatakan bahwa pengertian kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh
karyawan sebagai balas jasa. 
Husein Umar (2002)
Husein Umar berpendapat bahwa pengertian kompensasi merupakan berbagi hal yang
diterima seorang karyawan, baik dalam bentuk gaji, upah, insentif, asuransi, bonus, dan
semacamnya yang langsung dibayarkan oleh perusahaan.
ASAS KOMPENSASI
a. Asas Adil
Besarnya kompensasi yang dibayar kepada setiap karyawan harus disesuaikan dengan
prestasi kerja, jenis pekerjaan, risiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan pekerja, dan
memenuhi persyaratan internal konsistensi. Jadi adil bukan berarti setiap karyawan
menerima kompensasi yang sama besarnya. Asas adil harus menjadi dasar penilaian,
perlakuan, dan pemberian hadiah atau hukuman bagi setiap karyawan. Dengan asas adil
akan tercipta suasana kerja sama yang baik, semangat kerja, disiplin, loyalitas, dan
stabilisasi karyawan akan lebih baik.
b. Asas Layak dan Wajar
Kompensasi yang diterima karyawan dapat memenuhi kebutuhannya pada tingkat
normatif yang ideal. Tolok ukur layak adalah relatif, penetapan besarnya kompensasi
didasarkan atas batas upah minimal pemerintah dan eksternal konsistensi yang berlaku.
Manajer personalia diharuskan selalu memantau dan menyesuaikan kompensasi dengan
eksternal konsistensi yang sedang berlaku. Hal ini penting supaya semangat kerja dan
karyawan yang qualified tidak berhenti, tuntutan serikat buruh dikurangi, dan lain-lain.
SISTEM PEMBAYARAN KOMPENSASI 
Menurut Hasibuan (2012), terdapat tiga macam sistem pembayaran kompensasi yang biasa
dilakukan, yaitu sebagai berikut:
a. Sistem Waktu 
Dalam sistem waktu, pemberian kompensasi itu besarnya ditetapkan berdasarkan standar
waktu, seperti jam, hari, minggu, bulan dan sebagainya. Sistem waktu ini administrasi
pengupahannya relatif mudah serta dapat diterapkan kepada karyawan tetap atau pekerja
harian. Sistem waktu biasanya ditetapkan jika prestasi kerja sulit diukur unitnya dan bagi
karyawan tetap kompensasinya dibayar atas sistem waktu secara periodik setiap
bulannya. Kebaikan sistem waktu adalah administrasi pengupahan mudah dan besarnya
kompensasi yang akan dibayarkan tetap. Kelemahan sistem waktu ialah pekerja yang
malas pun kompensasinya tetap dibayar sebesar perjanjian.
b. Sistem Hasil 
Dalam sistem hasil, besarnya kompensasi ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan
pekerja seperti perpotong, perbiji, meter, liter dan lain sebagainya. Dalam sistem hasil,
besarnya kompensasi yang dibayar selalu didasarkan kepada banyaknya hasil yang
dikerjakan bukan kepada lamanya waktu pengerjaannya. Sistem hasil ini tidak bisa
diterapkan pada karyawan tetap dan jenis pekerjaan yang tidak mempunyai standar fisik,
seperti bagi karyawan administrasi. Kebaikan sistem hasil memberikan kesempatan
kepada karyawan yang bekerja bersungguh-sungguh serta berprestasi baik akan
memperoleh balas jasa yang lebih besar. Jadi prinsip keadilan betul-betul diterapkan.
Pada sistem hasil yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh adalah kualitas
barang yang dihasilkan karena ada kecenderungan dari karyawan untuk mencapai
produksi yang lebih besar dan kurang memperhatikan kualitasnya. Kelemahan sistem
hasil ialah kualitas barang yang dihasilkan kurang baik dan karyawan yang kurang
mampu balas jasanya kecil, sehingga kurang manusiawi.
c. Sistem Borongan 
Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan
atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya. Penetapan besarnya balas jasa
berdasarkan sistem borongan ini cukup rumit, lama mengerjakannya serta berapa banyak
alat yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
TUJUAN PEMBERIAN KOMPENSASI PERUSAHAAN
1. Mempertahankan Karyawan Berprestasi 
Mempertahankan karyawan yang dianggap potensial dan berkualitas agar tetap bekerja.
Hal ini juga bertujuan untuk mencegah tingkat perputaran kerja karyawan yang tinggi.
Keberadaaannya ini bisa memberikan motivasi karyawan untuk tetap semangat bekerja.
2. Mendapatkan Karyawan yang Berkualitas
Salah satu cara agar sebuah perusahaan atau organisasi mendapatkan karyawan atau
calon pelamar yang berkualitas adalah dengan memberikan tingkat kompensasi yang
cukup kompetitif dibandingkan dengan perusahaan/organisasi lain.
3. Menjamin Adanya Keadilan dalam Perusahaan
Menjamin terpenuhinya keadilan dalam hubungan antara manajemen dan karyawan. Hal
ini juga bertujuan sebagai balas jasa organisasi atas apa saja yang sudah dilakukan atau
diabdikan seorang karyawan kepada perusahaan. Jadi, keadilan dalam pemberian upah,
bonus, insentif, dll dalam perusahaan mutlak dipertimbangkan oleh perusahaan.
4. Mengefisiensi Biaya
Tujuan yang satu ini dimaksudkan, jika sebuah perusahaan merencanakan atau
mengadakan program kompensasi rasional. Maka pada akhirnya membantu perusahaan
memiliki dan mempertahankan sumber daya manusia pada tingkat biaya yang layak.
Dengan upah, insentif atau tunjangan, bonus, dll yang kompetitif, perusahaan akan
memperoleh keseimbangan dari etos kerja karyawan yang juga meningkat.
5. Memenuhi Administrasi Legalitas
Dalam administrasi kompensasi yang seharusnya ada di setiap perusahaan juga terdapat
batasan legalitas yang diatur oleh pemerintah dalam sebuah undang-undang. Jadi,
pengadaan administrasi ini dalam sebuah perusahaan juga bertujuan untuk memenuhi
administrasi legalitas.
6. Memicu Adanya Perubahan Perilaku dan Sikap yang Semakin Baik
Dengan tunjangan yang layak dan adil kepada karyawan, karyawan akan memiliki sikap
dan perilaku yang baik dan dapat menguntungkan serta mempengaruhi produktivitas
kerja. Kerja yang baik, kesetiaan, pengalaman, tanggung jawab dan perilaku-perilaku
lainnya yang dapat meningkat berkat dihargai melalui fasilitas yang efektif dari
perusahaan. Kompensasi juga merupakan cara perusahaan untuk menghargai karyawan.
JENIS-JENIS KOMPENSASI
Menurut Flippo, kompensasi dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu
kompensasi finansial dan kompensasi non finansial. Selanjutnya kompensasi finansial ada
yang langsung dan ada yang tidak langsung. Sedangkan kompensasi nonfinansial dapat
berupa pekerjaan dan lingkungan pekerjaan.
1. Arti Kompensasi Langsung
Kompensasi langsung artinya merupakan segala macam imbalan yang berwujud uang.
Misalnya seperti gaji, tunjangan, THR, bonus, komisi, insentif, pembayaran prestasi,
pembagian laba perusahaan, dan opsi saham.
 Gaji : Sejumlah uang yang diterima secara langsung setiap bulan/minggu untuk
karyawan tetap sebagai imbalan atas pekerjaannya.
 Upah : sejumlah uang yang diterima secara langsung setiap harian/mingguan
untuk pegawai tidak tetap atau biasanya disebut dengan part time sebagai imbalan
yang berkaitan dengan Borongan atau menghadapi event tertentu.
 Bonus : sejumlah uang yang diterima langsung sebagai imbalan atas prestasi
kerja yang tinggi.
2. Arti Kompensasi Tidak Langsung
Kompensasi tidak langsung (fringe benefit) merupakan kompensasi tambahan yang
diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha
meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Bisa dibilang kompensasi jenis tidak
langsung juga bisa berupa uang. Tetapi tidak dalam bentuk secara cash, melainkan
perusahaan memberikannya melalui pihak ketiga.
 Pembayaran untuk waktu tidak bekerja, dalam bentuk : Istirahat on-the-job, hari-
hari sakit, liburan dan cuti, alas an alas an lain kehamilan, kecelakaan, wamil, dll.
 Pembayaran terhadap bahaya, bentuk pembayaran : Asuransi jiwa, asuransi
Kesehatan, asuransi kecelakaan
 Program pelayanan karyawan : program rekreasi, cafetaria, perumahan, beasiswa
Pendidikan, fasilitas pembelian, konseling finansial, aneka ragam pelayanan lain
seperi pemberian pakaian seragam transportasi.
Misalnya seperti ketika perusahaan mengikutkan karyawan ke dalam program
asuransi kesehatan, asuransi jiwa, bantuan perumahan. atau hadiah yang
melibatkan pihak ketiga. Perusahaan yang menanggung semua biaya yang
diberikan kepada pihak ketiga tersebut sehingga karyawan tersebut bisa
menikmatinya.

3. Arti Kompensasi Nonfinansial


Kompensasi nonfinansial diberikan kepada karyawan tidak dalam bentuk uang,
melainkan dalam bentuk positif yang bisa bermanfaat untuk karyawan. Contohnya,
perusahaan memberikan pelatihan public speaking atau jenis pelatihan yang lainnya.
Pelatihan tersebut tidak berbentuk finansial tetapi tetap bisa memberikan manfaat untuk
karyawan. Contoh lainnya adalah perusahaan menyediakan lingkungan kantor yang
aman dan nyaman untuk karyawan sebagai bentuk penghargaan agar lebih semangat
bekerja.
Dengan memberikan kompensasi yang memadai kepada karyawan, perusahaan bisa
menjaga sumber daya manusia yang tetap berkualitas untuk tetap memajukan perusahaan.
Para karyawan pun merasa diuntungkan dan semakin semangat untuk bekerja memajukan
perusahaan.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA KOMPENSASI


Sebenarnya apa saja faktor yang berpengaruh terhadap kompensasi dan tingkat upah yang
diterima oleh seorang pekerja? 
1. Kemampuan Perusahaan
Kemampuan perusahaan untuk memberikan kompensasi kepada karyawannya tergantung
dari beberapa hal seperti keuntungan atau profit, pemasukan, dan hal lain yang diterima
oleh perusahaan. 
2. Tingkat Hidup
Tingkat hidup masyarakat di sekitar perusahaan menjadi faktor penyusun gaji dan
kompensasi. Sebuah perusahaan akan memberikan kompensasi sesuai dengan lingkungan
tempat atau lokasi perusahaan tersebut beroperasi. 
Biasanya, hal yang menjadi patokan oleh perusahaan adalah Upah Minimum Regional
(UMR) atau istilah terbaru yang sudah diresmikan adalah UMP (Upah Minimum Provinsi)
dan UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota).
Nilai UMR suatu wilayah sangat berpengaruh dan menentukan bagaimana sebuah
perusahaan menghitung gaji, upah, dan kompensasi untuk karyawannya. 
3. Harga Pekerjaan
Kompensasi yang diberikan kepada karyawan dibedakan berdasarkan harga pekerjaan di
perusahaan tersebut. Pekerjaan yang berat tentunya akan mendapatkan kompensasi
berbeda dibandingkan pekerjaan yang ringan. 
Perusahaan akan berusaha memastikan uang yang dikeluarkan untuk kompensasi
karyawan sesuai dengan kerja keras atau usaha yang diberikan para pekerja tersebut dalam
menyelesaikan semua tugasnya. 
4. Sistem Kompensasi
Perusahaan akan membuat sistem kompensasi secara detail dengan dasar prestasi dan
waktu. Ukuran prestasi ini digunakan untuk memotivasi karyawan yang lain agar dapat
meningkatkan performa kerja seluruh karyawan.
Sementara sistem waktu didapatkan karyawan apabila mereka bekerja melebihi jam kerja
yang telah ditentukan. Biasanya diberikan dalam bentuk uang lembur. 
5. Tingkat Kompensasi di Perusahaan Lain
Perusahaan juga bisa membandingkan kompensasi yang diberikan perusahaan lain untuk
tipe pekerjaan yang serupa agar bisa menentukan jumlah kompensasi untuk karyawannya
sendiri. 
Selain gaji, beban kerja yang sama di beberapa perusahaan berbeda pun akan menentukan
jumlah kompensasi yang diterima karyawan. 
6. Perundang-undangan yang Berlaku
Suatu perusahaan juga akan memberikan kompensasi sesuai dengan aturan perundang-
undangan yang berlaku.
Biasanya, poin tentang gaji, upah, dan kompensasi telah diatur di dalam undang-undang
yang berlaku dan harus dipatuhi oleh seluruh perusahaan yang memiliki karyawan. 
Jika perusahaan melanggar undang-undang yang diberlakukan tersebut, akan ada sanksi
yang harus dipatuhi.

KESIMPULAN
Kompensasi adalah semua jenis penghargaan yang berupa uang atau bukan uang yang
diberikan kepada pegawai secara layak dan adil atas jasa mereka dalam mencapai tujuan
perusahaan. Ada 2 jenis kompensasi, yaitu kompensasi financial dan kompensasi non
financial. Kompensasi finansial ada yang langsung dan ada yang tidak langsung. Kompensasi
finasial langsung berupa upah, gaji, dan insentif, sedangkan yang tidak langsung berupa
tunjangan dan fasilitas yang diberikan perusahaan kepada semua anggota organisasinya.
Tujuan pemberian progam kompensasi terhadap karyawan, agar perusahaan dapat menarik,
mendorong, mempertahankan karyawan agar tetap bekerja di perusahaan tersebut dan dapat
berproduktivitas yang tinggi. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kompensasi adalah
Kemampuan Perusahaan, Tingkat Hidup, Harga Pekerjaan, Sistem Kompensasi, Tingkat
Kompensasi di Perusahaan Lain, Perundang-undangan yang Berlaku

Anda mungkin juga menyukai