KARYAWAN
PENGEMBANGAN SDM
Tujuan manajemen kompensasi adalah untuk membantu perusahaan mencapai tujuan keberhasilan srategi perusahaan dan
terciptanya keadilan internal dan eksternal. Pemberian kompensasi dalam suatu organisasi harus diatur sedemikian rupa sehinga
merupakan sistem yang baik dalam organisasi.
Dengan sistem yang baik ini akan dicapai tujuan-tujuan, antra lain sebagai berikut :
a. Memperolah SDM yang berkualitas
b. Mempertahankan karyawan yang ada
c. Menjamin keadilan
d. Penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan.
e. Mengendalikan biaya.
f. Mengikuti aturan hukum.
g. Memfasilitasi pengertian
h. Meningkatkan efesiensi administrasi.
Komponen-komponen Kompensasi
Kompensasi karyawan memiliki dua komponen utama :
1. Pembayaran langsung (dalam bentuk upah, gaji, insentif,
komisi,
dan bonus),
2. Pembayaran tidak langsung (dalam bentuk tunjangan keuangan
seperti asuransi dan liburan yang dibayar oleh pengusaha)
Pada dasarnya terdapat dua cara untuk membuat pembayaran
keuangan langsung kepada karyawan :
1. Penggajian berdasarkan pada penambahan waktu,
Pembayaran berdasarkan waktu masih tetap yang paling populer,
1. Imbalan Ektrinsik
a. Imbalan ektrinsik yang berbentuk uang antara lain
misalnya :- gaji- upah- honor- bonus- komisi- insentif-
upah.
2. Imbalan Intrinsik
Imbalan dalam bentuk intrinsik yang tidak berbentuk fisik dan
hanya dapat dirasakan berupa kelangsungan pekerjaan,
jenjang karir yang jelas, kondisi lingkungan kerja, pekerjaan
yang menarik, dan lain-lain.
A. Kompensasi Langsung
Kompensasi langsung merupakan penghargaan yang diterima karyawan dalam bentuk uang.
Kompensasi langsung dapat berupa upah, gaji, insentif, dan tunjangan-tunjangan lain.
Dessler (1997:85) menjelaskan bahwa: “Kompensasi langsung adalah pembayaran
keuangan langsung dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi dan bonus”
B. Kompensasi Tidak Langsung
Kompensasi tidak langsung meliputi semua imbalan finansial yang tidak tercakup
dalam kompensasi langsung.
1) Pembayaran upah untuk waktu tidak bekerja (time-off benefit), meliputi:
a) Istirahat on the job, terdiri dari:
(1). Periode Istirahat
(2). Periode makan
(3). Periode waktu cuti
b). Hari-hari sakit
c). Liburan dan cuti
d). Alasan lain, misal kehamilan, kecelakaan, upacara pemakaman.
2) Perlindungan ekonomis terhadap bahaya, meliputi:
a). Jaminan pembayaran upah dalam jumlah tertentu selama suatu
periode
b). Rencana-rencana pensiun
c). Tunjangan hari tua
d). Tunjangan pengobatan
e). Pembentukan koperasi atau yayasan yang mengelola kredit karyawan.
1. Faktor Legal
Bidang manajemen kompensasi diatur dengan ketat dan mudah. Bagi
para manajer untuk melanggar dengan tidak sengaja satu atau lebih
hukum-hukum ini yang mengakibatkan perusahaan harus membayar
penalti.. Undang-undang tenaga kerja menetapkan berbagai hal seperti
upah minimum, tarif kerja lembur, dan tunjangan.
2 Serikat Pekerja pada keputusan kompensasi
Peraturan perundangan tentang hubungan dan serikat pekerja juga
mempengaruhi desain rencana pembayaran dan keputusan-keputusan
perundangan serta keputusan pengadilan yang terkait mensahkan
gerakan/aktivitas pekerjaan. Undang-undang memberikan perlindungan
hukum kepada serikat pekerja dan memberi hak kepada karyawan untuk
mengorganisasi, melakukan persetujuan secara kolektif, dan melakukan
kegiatan bersama untuk tujuan persetujuan kolektif atau bantuan dan
perlindungan bersama.
3. Kebijakan Perusahaan
Rencana kompensasi harus melanjutkan tujuan
stratejik perusahaan-manajemen harus
menghasilkan sebuah strategi penghargaan bersama
(aligned reward strategy).
Tujuan starategis
d) Pemerataan pembayaran.
f) Kendala pemerintah.
TERIMA KASIH