Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Kompensasi

Kompensasi adalah imbalan yang berupa uang atau bukan uang yang diberikan kepada
karyawan dari perusahaan. Terdapat bentuk kompensasi yaitu : tunjangan, insentif, ataupun
berupa upah.
Beberapa bentuk penghasilan tersebut baik dalam uang, barang didapatkan atas jasa yang
diberikan karyawan kepada perusahaan. Selain itu tujuan perusahaan untuk memberikan
kompensasi juga agar membentuk lingkungan kerja yang kompetitif dan suportif. Jika
karyawan lebih berusaha dan berprestasi maka perusahaan akan lebih loyal jika perusahaan
menghargai kerja keras karyawan tersebut.
Jenis – Kenis Kompensasi
1. Kompensasi Langsung
Kompensasi langsung merupakan segala jenis imbalan yang berupa uang.
Jenis kompensasi ini meliputi gaji, tunjangan, bonus atau insentif, komisi,
pesangon, pembagian laba perusahaan, dan saham perusahaan.
2. Kompensasi Tidak Langsung
Kompensasi tidak langsung diberikan oleh perusahaan melalui pihak ketiga dalam bentuk
uang. Contohnya, tunjangan berupa BPJS Ketenagakerjaan yang dibayarkan oleh
perusahaan demi kesejahteraan karyawan. Bentuk kompensasi tidak langsung bisa pula
berupa fasilitas seperti akses internet, voucher, atau mobil dinas.
3. Kompensasi Non-finansial
Sesuai istilahnya, kompensasi ini tidak berbentuk uang, tetapi memiliki nilai positif dan
membawa manfaat bagi karyawan. Contoh kompensasi non-finansial adalah pelatihan
atau skill, lingkungan kerja yang baik, atasan profesional, tim kerja yang suportif, atau
jatah cuti yang lebih besar. Hampir semua karyawan merasakan kompensasi non-
finansial tanpa disadari dari sebuah perusahaan.

Tujuan Kompensasi
1. Mempertahankan Karyawan Potensial
Kompensasi bertujuan untuk mempertahankan karyawan yang berkualitas atau
berprestasi agar terus bekerja. Secara tidak langsung, kompensasi dapat mencegah
tingkat turnover karyawan yang tinggi. Karyawan yang berprestasi pun makin semangat
bekerja apabila mendapatkan insentif atas hasil kerja kerasnya.
2. Menarik Kandidat Berkualitas
Perusahaan tentu ingin mendapatkan kandidat karyawan yang berkualitas. Oleh karena
itu, perusahaan harus memberikan kompensasi berupa gaji atau tunjangan yang
kompetitif untuk menarik minat mereka. Selain gaji dan tunjangan, perusahaan juga
berusaha menyediakan fasilitas kerja yang baik demi kenyamanan karyawan.
3. Menjamin Keadilan dalam Perusahaan
Kompensasi bisa meningkatkan reputasi baik perusahaan di mata karyawan. Pemberian
kompensasi merupakan wujud keadilan dalam hubungan antara manajemen dan
karyawan. Perusahaan memberikan kompensasi sebagai imbalan atas segala pekerjaan
yang telah dilakukan oleh karyawan selama masa kerja.
4. Melakukan Efisiensi Biaya
Program kompensasi dapat membantu perusahaan dalam mempertahankan karyawan
dengan tingkat biaya yang layak. Perusahaan akan memperoleh keseimbangan antara etos
kerja karyawan dan pemberian kompensasi yang kompetitif melalui program ini.
5. Memenuhi Administrasi Legalitas
Setiap perusahaan memiliki batasan legalitas yang diatur oleh pemerintah melalui
peraturan perundang-undangan. Pemberian kompensasi bertujuan untuk memenuhi
administrasi legalitas perusahaan, contohnya pembayaran pajak atau memenuhi
kewajiban yang diatur dalam UU Ketenagakerjaan.
6. Mendorong Peningkatan Perilaku Karyawan Agar Lebih Baik
Kompensasi bisa mendorong karyawan agar mereka mampu bersikap dan berperilaku
lebih baik. Mereka juga diharapkan untuk meningkatkan produktivitas dan performa
dalam menyelesaikan pekerjaan. Selain itu, kompensasi juga bertujuan untuk menghargai
karyawan atas kerja keras mereka atau memotivasi karyawan supaya mampu bekerja
memenuhi target.
Manfaat Kompensasi
1. Mempertahankan Karyawan Berprestasi
Ketika karyawan bisa memberikan prestasi yang membanggakan, saat itu juga citra
perusahaan bisa meningkat. Sehingga, memberikan kompensasi ini bisa membantu
karyawan dengan kinerja baik bisa terus bekerja dengan perusahaan.
2. Mendapatkan Karyawan Berkualitas
Ketika ingin merekrut karyawan, perusahaan biasanya akan menjabarkan kompensasi
yang bisa diterima perusahaan. Ketika memberikan kompensasi yang besar dan menarik,
secara tidak langsung banyak calon karyawan yang ingin melamar kerja di perusahaan,
dan manajer bisa memilih dan merekrut karyawan berkualitas.
3. Efisiensi Biaya
Umumnya, perusahaan tidak akan memberikan gaji yang cukup besar di awa. Hal ini
karena kualitas pekerjaan dari karyawan tersebut tidak bisa diperkirakan, apakah baik
atau tidak. Ketika dialihkan dalam bentuk kompensasi, maka perusahaan bisa mengatur
bayaran yang sesuai dengan hasil pekerjaan.
4. Membentuk Rasa Adil
Dalam sebuah perusahaan, biasanya tingkat hasil dari pekerjaan masing-masing
karyawan akan berbeda. Tidak jarang ada karyawan yang mau bekerja keras dari yang
lain dengan pekerjaan yang lebih berat. Ketika gaji yang diterima sama rata dengan
pekerja lain, maka akan menimbulkan sifat iri dan kesenjangan sosial. Namun, dengan
pemberian kompensasi inilah perusahaan bisa memperhatikan karyawan secara adil.
5. Memicu Perubahan Sikap Positif
Adanya kompensasi karyawan bisa membentuk lingkungan kerja yang suportif dan
bersaing secara sehat. Dengan memberlakukan kompensasi, maka bisa menjadi motivasi
tersendiri bagi karyawan untuk memberikan kinerja terbaiknya. Dengan kompensasi
jugalah perusahaan bisa memberikan bukti kepedulian dan penghargaan terhadap
loyalitas pekerja.

Pengertian Sistem Pengupahan/ Upah


Menurut Pasal 1 ayat 30 UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Upah adalah hak
pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha
atau pemeberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi
perkerja dan keluarganya atau suatu pekerjaan dan, atau jasa yang telah atau yang akan
dilakukan.

Fungsi Pengupahan/Upah
 Mampu menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan keluarga.
 Mencerminkan pemberian imbalan terhadap hasil kerja seseorang
 Mendorong peningkatan produktivitas kerja dan pendapatan nasional.

Tujuan Pengupahan/Upah
 Dengan adanya upah yang layak dan sesuai,orang-orang yang akan melakukan
pekerjaan akan termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin.
 Dalam perusahaan biasanya selain untuk memotivasi, upah juga memiliki 2 tujuan lain
yaitu :
1. Menarik pekerja berbakat agar mau bekerja di perusahaan tersebut
2. Mempertahankan pekerja terbaik/teladan untuk tetap bekerja dan tidak pindah
perusahaan lain
Faktor Pengupahan/Upah
 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sebuah perusahaan dalamn
mengeluarkan kebijakan pemberian upah kepada pekerjanya, yaitu:
1. Tingkat persaingan upah dengan usaha sejenis.
2. Struktur upah kepada tingkat
pekerja. 3, Performa pekerja itu sendiri.
Macam – Macam Pengupahan/Upah
1. Upah menurut waktu
Sistem upah dimana besarnya upah didasarkan pada lama bekerja seseorang. Satuan
waktu dihitung per jam,per hari, per minggu atau per bulan. Misalnya pekerja bangunan
dibayar per hari/minggu.
2. Upah borongan
Upah borongan berdasarkan pada volume pekerjaan yang disepakati antara pengusaha
dan pekerja di awal perjanjian. Upah yang dibayarkan merupakan upah keseluruhan,dari
awal pekerjaan sampa dengan selesai sehingga kemungkinan besar tidak ada tambahan
upah di luar yang telah disepakati.
3. Upah co-partnership
Sistem yang memberikan upah kepada pekerjanya berupa saham atau obligasi
perusahaan. Dengan saham atau obligasi tersebut, para pekerja diharapkan merasa
memiliki sendiri perusahaan tersebut sehingga dapat memotivasi pekerja untuk bekerja
lebih giat lagi.
4. Upah premi
Sistem upah premi merupakan upah tambahan yang diberikan kepada pekerja karena
prestasi yang dimilikinya ataupun karena mampu bekerja lebih baik. Misalnya bekerja
pada hari libur, memiliki keterampilan yang sangat khusus, melakukan pekerjaan
yang berbahaya, dan lain sebagainya.
5. Upah Prestasi
Sistem pemberian upah ini didasarkan pada prestasi atau jumlah barang yang dihasilkan
pekerja. Semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan, semakin besar pula upah yang
diterima pekerja.
6. Upah Indeks
Merupakan upah yang dibayarkan berdasarkan indeks biaya hidup. Hal tersebut berarti
naik turunnya indeks biaya hidup akan turut dalam menentukan besarnya upah yang
diterima oleh pekerja.
7. Upah Skala
Dalam sistem upah skala berubah, pemberian upah ini didasarkan dari pada skala hasil
penjualan yang selalu berubah. Jika terjadi peningkatan hasil penjualan jumlah balas jasa
yang dibayarkan akan bertambah.

Anda mungkin juga menyukai